OJK Jadi Penerbit Sertifikat Tanda Tangan Digital

Transaksi keuangan berbasis elektronik, kini dianggap hal tidak asing untuk masyarakat Indonesia. Namun, dari segi keamanannya masih banyak yang meragukannya, belum lagi masih banyak perusahaan yang menerapkan tanda tangan basah untuk keabsahan dokumen transaksi. Untuk menanggulangi itu, kini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi otoritas sertifikat digital (certificate authority/CA).

Dalam aturan mainnya, OJK sebagai CA dapat bertindak sebagai pihak penerbit sertifikat suatu tanda tangan digital pelaku jasa keuangan. OJK dapat menjamin bahwa suatu transaksi yang ditandatangani secara digital telah diamankan dan berkekuatan hukum sesuai ketentuan yang ada di Indonesia.

Tujuan dari dorongan ini adalah mengatasi isu perlindungan konsumen dan kepentingan nasional. Sekaligus, mencegah fintech asing melakukan data mining.

“Pemberlakuan tanda tangan digital ini, adalah tindak lanjut dari perjanjian bersama Kemenkoinfo sebelumnya. Jadi OJK sebagai penerbit sertifikat digital signature untuk industri jasa keuangan,” ujar Rahmat Waluyanto, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Kamis (6/10).

Pelaku industri yang diwajibkan memiliki sertifikat ini adalah para pelaku fintech yang bergerak di jasa keuangan, termasuk perbankan, pasar modal, industri keuangan non bank (IKNB), hingga startup fintech.

Dorongan penerapan tanda tangan digital, sambung Rahmat, pada akhirnya akan menjadi mandat untuk dipatuhi seluruh industri jasa keuangan. Pasalnya, OJK akan menerbitkan Peraturan OJK (POJK) untuk hal ini.

“Nanti akan ada aturan sebab pada akhirnya OJK akan mewajibkan seluruh industri jasa keuangan memakai tanda tangan digital. Saat ini kami masih sosialisasi ke berbagai pelaku, tahun depan baru terbitkan aturannya.”

Rencana lainnya yang masuk ke dalam pipeline OJK adalah peluncuran Fintech Innovation Hub sebagai sentra pengembangan dan menjadi one stop contact fintech nasional untuk berhubungan dan bekerja sama dengan institusi dan lembaga yang menjadi pendukung ekosistem keuangan digital.

Kemudian, penerbitan Sandbox Regulatory untuk fintech. Peraturan ini akan mengatur hal-hal yang minimal agar perkembangan fintech memiliki landasan hukum untuk menarik investasi, efisiensi, melindungi kepentingan konsumen, dan tumbuh berkelanjutan.

Berikutnya, kajian mengenai implementasi standar pengamanan data dan informasi dalam pengelolaan industri fintech dan kebutuhan Pusat Pelaporan Insiden Keamanan Informasi di industri jasa keuangan.

Terakhir, kajian Vulnerability Assessment Tersentralisasi. Hal ini untuk memastikan postur serta keamanan atau kesiapan penanganan keamanan informasi selalu terjaga guna menekan risiko serta ancaman keamanan informasi pada industri jasa keuangan.

Dari kajian OJK, angka sementara perusahaan fintech yang masuk dalam otorisasi OJK adalah 120 perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

Alamanda Shantika: Kibar Bantu Saya Mewujudkan Mimpi Terbesar Untuk Bangun Indonesia

Setelah dua tahun menjabat sebagai Vice President of Technology Product Go-Jek, per 1 Oktober 2016 kemarin Alamanda Shantika resmi bergabung dengan PT Kibar Kreasi Indonesia (Kibar), tech startup ecosystem builder di Tanah Air untuk mewujudkan mimpinya membantu anak-anak muda Indonesia lewat FemaleDev dan Program Nasional 1.000 Startup Digital. Keduanya adalah program dari Kibar.

Perlu diketahui, Alamanda bergabung di Go-Jek sejak 2014. Dia adalah orang di balik lahirnya aplikasi Go-Jek yang kini beredar di 10 kota besar Indonesia. Kini Go-Jek dikenal sebagai role model startup di Tanah Air yang banyak dicontoh oleh banyak founder mengenai peranannya membantu perekonomian masyarakat Indonesia.

Selama perjalanannya di Go-Jek, sudah beberapa kali dirinya menjadi pembicara untuk acara workshop, mentoring, atau lainnya. Akhirnya hal ini membuat Ala, panggilan Alamanda, kembali mengingat mimpinya sejak awal. Ia ingin membantu orang Indonesia lebih banyak lagi.

Lewat wawancara eksklusif bersama dengan DailySocial di kantor Kibar, dia menceritakan sejak awal sebelum dia bergabung di Go-Jek ingin menjadi seorang dosen dengan mengambil program PhD sebagai langkah awal untuk menuju Menteri Pendidikan. Namun akhirnya pupus, karena bujukan dari Nadiem Makarim (Founder Go-Jek) untuk membantu dirinya mengembangkan Go-Jek demi mengangkat perekonomian supir ojek lebih baik lagi.

“Meninggalkan Go-Jek itu adalah hal yang berat. Tapi ini adalah masalah waktu karena saya ninggalin Go-Jek demi capai cita-cita saya lebih tinggi lagi, kan saya mau jadi Menteri Pendidikan jadi gak bisa selama-lamanya di Go-Jek. Anak-anak di Go-Jek sudah dapat bekal yang cukup dari saya, sekarang saatnya saya beri bekal lagi untuk anak-anak lainnya,” ujarnya, Rabu (5/10).

Pipeline kerja bersama Kibar

Kini, Ala fokus menjadi mentor untuk dua program yang dibuat oleh Kibar yakni FemaleDev sebagai Chief Activist dan Program Nasional 1.000 Startup Digital sebagai mentor. Di FemaleDev, ia ingin membantu perempuan Indonesia yang berkecimpung sebagai developer dan programmer, mengarahkan mereka untuk menjadi founder dan leader untuk startup.

Menurut Ala, jumlah founder perempuan di startup Indonesia masih sedikit. Padahal, mereka sama-sama memiliki potensi dan kemampuan yang sama dengan laki-laki. Banyak mindset yang terus memojoki kemampuan perempuan yang terbatas, terkesan pekerjaan programmer itu sangat “high tech” dan tidak semua orang bisa menguasainya. Padahal, dalam kenyataannya tidak demikian. Itu semua hanya sebatas mindset saja yang perlu dirubah.

Untuk itu, dalam waktu dekat akan ada inisiasi baru dari FemaleDev yang akan diresmikan pada 29 Oktober 2016 mendatang di Bali, bekerja sama dengan Google Developer. Arahnya, dari inisiasi tersebut dapat membawa isu female developer ke ranah global karena permasalahan ini dinilai merata terjadi di seluruh dunia. Inisiasi ini akan dihadirkan kegiatan workshop, mentoring khusus untuk perempuan.

Female leader di startup masih sangat sedikit. Saya mau menggerakkan wanita juga mampu di teknologi dan menjadi leader. Dari FemaleDev akan melahirkan bibit-bibit female programmer dan developer dari dunia teknologi untuk menjadi leader startup.”

Kemudian untuk Program Nasional 1.000 Startup Digital, Ala akan menempatkan dirinya sebagai mentor. Dari kacamata sebagai orang yang pernah mendirikan startup, Ala akan membawa seluruh ilmunya dari Go-Jek untuk disampaikan ke anak-anak muda Indonesia.

“Program ini sekarang ada ditahap networking dan hackaton, dari perspektif saya yang sudah pernah mendirikan startup. Masukan dari saya beberapa diantaranya, kebutuhan ideal engineer untuk satu produk itu perlu tiga orang. Masih banyak bantuan yang siap saya berikan untuk menciptakan ekosistem teknologi yang baik di Indonesia.”

Banyak pihak ingin membajak

Sebagai salah satu orang penting di Go-Jek, tentunya aura Ala kian deras dimata para berbagai pihak, tak terkecuali konglomerat besar di Indonesia. Ala mengaku sebelum dirinya memutuskan untuk bergabung ke Kibar, banyak perusahaan besar yang berusaha membujuk dirinya beralih ke tempat mereka hingga pendekatan yang paling ekstrem.

Namun, hal itu tidak membuat Ala gentar sebab mereka tidak memiliki kesamaan visi. Justru dengan Kibar dia merasa ada kesamaan visi, sama-sama ingin membangun ekosistem teknologi yang baik dan ramah untuk Indonesia.

Ala mulai mengenal Yansen Kamto (CEO Kibar) saat mereka ditunjuk menjadi juri untuk ajang kompetisi NextDev diadakan oleh Telkomsel pada tahun lalu. Sejak itu, Ala mulai banyak berbincang mengenai Kibar dan visi misinya.

“Saat ini potensi anak Indonesia sudah luas, mimpinya sudah terbentuk. Hanya akan sekedar jadi potensi saja bila tidak ada orang yang membantu mengembangkan mereka. Dengan menjadi pembimbing, saya yakin Kibar akan bantu mencapai mimpi terbesar saya. Tujuan akhir saya di Kibar ingin bersama-sama menciptakan startup yang punya hati untuk membantu banyak orang.”

Yansen Kamto, CEO Kibar, menambahkan bergabungnya Ala menunjukkan adanya salah satu kemenangan untuk menyukseskan Program Nasional 1.000 Startup Digital menjadi realita. Yansen memastikan, hubungan Kibar dengan Go-Jek justru tidak jadi keruh karena perpindahan Ala.

“Kami jadi yakin bergabungnya Ala akan membuat program nasional bisa sukses karena di belakang layarnya ada orang yang berpengalaman dan peduli. Nadiem pun sangat dorong orang-orang dari Go-Jek berkontribusi untuk negara. No hard feeling.”

Mengutip kata-kata dari Nadiem untuknya, Ala mengatakan. “I let you fly.”

Belajar Membuat Presentasi Penjualan yang Luar Biasa dari Zoura

Dalam dunia pemasaran dan penjualan, kemampuan untuk membuat presentasi yang baik merupakan sesuatu yang harus dikuasai oleh tenaga pemasar. Hal itu adalah momen terpenting saat menjual produk Anda di hadapan klien. Terjual atau tidaknya produk Anda sangat bergantung pada bagaimana slide presentasi dan cara penyampaiannya.

Lewat artikel ini, Andy Raskin, selaku trainer dan konsultan senior untuk startup, mengajak Anda untuk belajar membuat presentasi berdasarkan contoh yang dibuat oleh tim Zoura, sebuah platform Software as a service (SaaS) sistem penagihan berlangganan dari Silicon Valley.

Menurutnya ada lima elemen yang harus terkandung dalam sales deck, berikut rangkumannya:

Buat judul besar dengan angle mengubah dunia

Jangan mulai presentasi penjualan Anda dengan membahas produk, lokasi kantor, investor, klien, atau apa pun itu tentang perusahaan Anda. Sebaliknya, gunakan kalimat dengan angle menciptakan perubahan lebih baik untuk dunia, yang membutuhkan pertaruhan dan urgensi yang besar untuk prospek bisnis.

Coba perhatikan slide pertama dari tiap deck Zoura. Zoura memakai frase “subscription economy” sebagai pemberian nama tren bagi pembeli untuk memilih layanan pembayaran secara berulang daripada pembelian langsung. Setelahnya, Zoura membubuhkan kalimat pamungkas yaitu runtutan perubahan sejarah.

Pengangkatan judul perkenalan dalam sales deck Zoura
Pengangkatan judul perkenalan dalam sales deck Zoura

Perhatikan perbedaannya bila Anda memasukkan permasalahan terlebih dahulu kemudian memberikan solusi. Ini membuat pendengar menjadi defensif, entah karena mereka tidak nyaman dengan apa yang diucapkan atau malu untuk mengakuinya.

Namun dengan menyoroti pergeseran tren di dunia, Anda mendapatkan prospek untuk membuka bagaimana pergeseran dapat mempengaruhi pendengar. Bagaimana hal ini bisa menakuti mereka dan di mana peluangnya. Yang paling penting, Anda sudah meraih perhatian mereka.

Tunjukkan bahwa ada yang menang dan kalah

Semua klien sangat takut terhadap kegagalan. Biasanya mereka cenderung menghindari kegagalan dan tetap bersikukuh pada status quo daripada mengorbankan opsi perubahan bisnis yang berisiko. Para ekonom menyebutnya ini sebagai loss aversion.

 Tunjukkan bahwa ada yang menang dan kalah
Tunjukkan bahwa ada yang menang dan kalah

Untuk memerangi itu, Anda harus menunjukkan bagaimana perubahan yang dipilih bisa membawa perusahaan sebagai pemenang. Cobalah Anda kutip bagaimana hasil yang bisa diberikan lewat perubahan, kemudian tunjukkan bila tidak melakukannya.

Lewat cara ini, Zoura berhasil menanamkan di benak klien-kliennya bahwa perusahaan yang mengadopsi layanan berlangganan yang ditawarkan Zoura adalah pemenang.

Tawarkan visi The Promised Land

 Tawarkan visi The Promised Land

Tawarkan visi The Promised Land

Jika Anda mengenalkan produk atau layanan terlalu dini, klien tidak akan memiliki cukup konteks mengapa produk Anda penting untuk dipakai. Akhirnya, mereka bisa jadi malah menghilang. Sebaliknya, sajikan sebuah teaser yang berisi visi yang ingin dicapai, bagaimana produk Anda bisa membantu klien menggapai The Promised Land, tanpa campur tangan dari produk dari perusahaan lain.

Lewas slide The Promised Land, Zoura menawarkan solusi bagaimana caranya untuk klien memenangkan perekonomian dari sistem Zoura. Perlu dicatat The Promised Land ini sifatnya adalah masa depan, tidak harus sudah ada dalam produk Anda.

Sajikan Magic Gifts Untuk Mengatasi Hambatan Menuju The Promised Land

Jika visi yang Anda tawarkan belum sampai dengan sempurna ke benak klien, buat slide dalam sales deck Anda berisi narasi terstruktur seperti layaknya film atau dongeng.

Contohnya: prospek Anda adalah Luke, Anda adalah Obi Wan. Lightsaber dapat membantu Luke mengalahkan The Empire. Ketika Anda mengenalkan produk, posisikan produk sebagai Lightsaber untuk membantu karakter utama menuju The Promised Land.

Zoura berbicara mengenai struktur catatan konsumen yang dia miliki. Di luar konteks, detil seperti ini akan membuat klien jadi bosan. Namun hal ini bisa menjadi dasar yang menarik untuk memulai percakapan yang bersifat meng-engage klien, mengapa bukan strategi tradisional yang dibutuhkan untuk mencapai The Promised Land.

Beri bukti nyata

Beri bukti nyata
Beri bukti nyata

Menyajikan cerita naratif, artinya Anda membuat komitmen kepada klien: Jika mereka memilih Anda, berarti Anda dapat membantu klien menuju The Promised Land. Nyatanya, untuk melangkah ke sana banyak rintangan yang bakal dihadapi. Hal ini tentunya membuat klien jadi lebih skeptis dengan kemampuan Anda. Untuk itu Anda perlu menyajikan kisah nyata dari orang-orang yang pernah menjadi klien.

Zoura memiliki seperangkat kisah sukses yang menarik untuk diangkat. Mereka mengangkat video berisi testimonial. Namun bagi produk Anda yang baru pertama kali diperkenalkan, bagaimana solusinya? Buatlah demo produk dengan konteks yang padat bagaimana produk Anda bisa membantu klien mencapai The Promised Land.

Tips Memilih Fresh Graduate yang Tepat untuk Bekerja di Startup

Mencari calon rekrut yang tepat dari sekian banyak aplikasi lamaran yang ada di meja Anda selaku founder startup merupakan salah satu pekerjaan yang menyita waktu. Sebab biasanya kerap kali muncul rasa dilema, Anda butuh orang yang bisa membantu pekerjaan perusahaan namun bujet yang ada terbatas. Opsi terakhir yang harus ditempuh akhirnya adalah merekrut orang-orang yang baru lulus kuliah.

Namun perlu diketahui mencari fresh graduate perlu momen yang pas. Sekitar bulan Mei sampai Juni adalah masa di mana banyak wisuda digelar. Mungkin saat itu, Anda akan menemukan puluhan hingga ratusan aplikasi masuk. Bagaimana cara menyortirnya agar Anda dapat menemukan kandidat yang pas untuk perusahaan startup Anda? Artikel ini akan membantu Anda menyelesaikan permasalahan ini. Berikut rangkumannya:

Persempit ruang pencarian

Anda dapat mempersempit kolom pencarian dengan membuat beberapa kriteria, misalnya mencari talenta yang sudah pernah menjadi intern di salah satu startup atau perusahaan tertentu. Orang-orang yang pernah bekerja di startup artinya mereka sudah familiar dengan kultur kerja dan budaya.

Selain itu, mencari talenta lewat kampus yang menyediakan mata kuliah tentang program kewirausahaan, membentuk koneksi dengan pusat karir di kampus atau berkenalan dengan profesor. Luangkanlah waktu Anda untuk membangun koneksi dengan orang-orang yang dapat membantu Anda dalam mencari talenta berkualitas.

Ikuti siklus pencarian kerja

Jika Anda berencana untuk merekrut lulusan dari perguruan tinggi. Artinya Anda harus familiar dengan siklus pencarian kerja, mulai dari kalender akademik di mana kampus yang Anda sasar biasanya melakukan wisuda. Umumnya perusahaan mulai membuka lowongan kerja di tempatnya pada awal Januari hingga Februari.

Fokus pada kebutuhan

Pandangan Anda akan mudah teralih karena kemampuan calon rekrutan yang mengesankan, namun sayangnya dia tidak memiliki keahlian di programming atau marketing sebagaimana yang Anda butuhkan. Idealnya orang yang Anda rekrut harus memiliki keahlian yang dapat melengkapi anggota tim. Luangkan waktu Anda untuk menentukan apakah calon kandidat percaya kepada visi dan misi perusahaan Anda.

Wawancara mendalam calon kandidat

Setelah Anda menemukan beberapa calon kandidat yang dirasa sudah tepat, sebaiknya Anda perlu lakukan wawancara endalam secara personal untuk mencari tahu apakah mereka benar-benar orang yang tepat untuk perusahaan. Mungkin Anda bisa menanyakan alasan mengapa ingin bergabung ke startup atau bagaimana kontribusi nyata yang bisa mereka lakukan untuk perusahaan.

Kandidat yang sebelumnya melakukan penelitian sebelum sesi wawancara dimulai, mungkin benar-benar tertarik dengan misi startup Anda. Selain itu, Anda coba tanyakan tentang proyek kerja yang sebelumnya mereka lakukan selama di kuliah. Hal ini merupakan cara untuk mencari tahu bagaimana etos kerja mereka dan kemampuan untuk bekerja sebagai tim.

Anda juga bisa menantang mereka saat sesi wawancara, seperti meminta mereka menjelaskan penggunaan data untuk membuat strategi pemasaran. Jawaban yang mereka ucapkan akan menunjukkan seberapa baik mereka berpikir.

Bekerja di perusahaan startup, membuat posisi Anda dapat menawarkan sesuatu apa yang fresh graduate cari yakni jenjang karir. Sebab saat ini kebanyakan lulusan mulai memikirikan jenjang karir bila mereka bekerja di suatu perusahaan. Anda dapat menawarkan kepada mereka, bagaimana antusiasme saat bekerja di startup dan keterampilan apa yang akan bisa didapat.

Seekmi Hadirkan Layanan Pembersihan On-Demand Kelas Premium di Jakarta

Seekmi, marketplace jasa on-demand di Indonesia, menghadirkan inovasi baru dalam melayani konsumen premium di Jakarta dengan menyediakan layanan cleaning service bersertifikat International Organization for Standardization (ISO), untuk kebutuhan hunian perorangan maupun lokasi bisnis. Untuk layanan ini, Seekmi disebut menggandeng perusahaan pembersih internasional. Ini pertama kalinya Seekmi mengelola penawaran jasa sendiri, setelah sebelumnya hanya memfasilitasi dalam bentuk marketplace.

Jasa cleaning disebutkan merupakan salah satu layanan yang paling populer dan banyak diminati oleh pengguna Seekmi. Kebutuhannya pun seringkali bersifat mendesak dan kontinu. Peluang ini yang disasar Seekmi dengan menyediakan fitur scheduling dan tenaga profesional. Jasa cleaning ini ditujukan untuk semua jenis ruangan, karpet, tempat tidur, jendela, hingga dapur di rumah, kantor, toko, hotel dan apartemen.

Menurut Clarissa Leung, Co-Founder dan CEO Seekmi, masyarakat Jakarta tergolong sibuk. Hal ini memicu Seekmi untuk menawarkan layanan cleaning yang premium, berkualitas terbaik, terpercaya, dan konsisten.

“Staff kami wajib menjalani program pelatihan intensif selama 2-3 minggu dan bekerja sama dengan perusahaan cleaning internasional untuk menjamin reputasi dan kualitas mereka. Produk pembersih yang kami gunakan pun tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya sehingga tidak merusak barang atau perabotan rumah,” ujar Clarissa dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial, Selasa (4/10).

Clarissa sendiri baru saja menjadi CEO menggantikan Co-Founder lainnya, Nayoko Wicaksono.

[Baca juga: Seekmi Bukukan Pendanaan Seri A Jutaan Dolar]

Saat ini Seekmi mengklaim sudah memiliki 6.000 vendor sebagai mitra. Aplikasi Seekmi sendiri sudah diunduh hampir mencapai 50.000 unduhan sejak beberapa bulan diluncurkan.

Seekmi baru saja mendapatkan penggalangan dana segar seri A senilai jutaan dolar dari enam investor yang dipimpin oleh CyberAgent Ventures. Penggunaan dana ini untuk mengembangkan jangkauan layanan Seekmi ke kota besar lain seperti Bali, Medan, Surabaya, Semarang, dan Makassar.

Application Information Will Show Up Here

Ur-Farm Tawarkan Solusi Pemasaran Produk Organik Bagi Petani dan Konsumen

Mengkonsumsi produk organik sebagai bagian dari gaya hidup biasanya sudah terlintas kata “mahal.” Ada perbedaan perlakuan petani terhadap tanamannya. Padahal, nyatanya tidak demikian. Permasalahan utama petani organik sama seperti petani lainnya, yakni terlampau panjangnya mata rantai distribusi yang harus melalui banyak tengkulak. Akibatnya, terjadi ketimpangan harga, di mana harga di konsumen yang terlalu mahal, namun harga yang dibeli tengkulak dari petani terlampau murah.

Kesulitan ini membuat terbatasnya medium bagi konsumen untuk mencari produk organik, begitupula dengan petani. Untuk mengembalikan fungsi kembali pada titahnya, Ur-Farm kini hadir sejak Mei 2016. Ur-Farm adalah marketplace untuk menghubungkan petani organik dengan konsumennya.

Marketplace ini tidak hanya fokus menjual produk makanan organik saja, tetapi juga ada skin care, grouper fish, snacks, benih, dan sayur mayur. Sementara ini, jumlah petani dan small producers yang sudah bergabung di Ur-Farm mencapai 40 petani dengan jumlah pemesanan per harinya sekitar 10-15 order. Sementara dari konsumen terdaftar mencapai sekitar 2.000 orang.

Adapun dari segi lokasi, kebanyakan konsumen berasal dari Jabodetabek. Dari segi petani, rata-rata berasal dari Pulau Jawa dan Bali.

“Konsep kita adalah local farming dengan semangat ingin membantu menyejahterakan petani Indonesia dan membantu konsumen yang ingin mencari produk organik,” ujar Muhammad Yusuf, COO Ur-Farm, kepada DailySocial.

Menurutnya, Ur-Farm ingin memberikan harga yang adil untuk petani Indonesia. Dengan begitu, kesejahteraannya akan meningkat. Selain itu, Ur-Farm juga menyediakan platfrom penjualan mulai dari hulu sampai hilir untuk quality control-nya. Mulai dari transportasinya, material handling, packaging, hingga produk sampai ke konsumen.

Lewat platform ini, perbandingan sistem bagi hasil untuk petani dan Ur-Farm sekitar 80:20. Bila lewat tengkulak, petani hanya mendapat 10%.

Tambah inovasi fitur layanan

Sebenarnya pemain marketplace untuk produk organik sudah beberapa diantaranya beredar di Tanah Air, sebut saja TaniHub dan Kecipir. Untuk memastikan Ur-Farm bisa berdiri menarik perhatian konsumen Indonesia, ada beberapa inovasi fitur yang dilakukan oleh Ur-Farm. Misalnya fitur chat online dengan nutritionist untuk memastikan asupan gizi dibutuhkan oleh tubuh.

Selain itu, fitur pre-order. Untuk beberapa produk pangan yang butuh masa panen yang agak lama, Ur-Farm menyediakan layanan pre-order dengan lama pemesanan sekitar 2 minggu sebelum masa panen tiba. Saat panen, petani akan langsung mengirimkan pesanan ke konsumen. “Fitur ini menjadi kekuatan kami agar dapat bersaing di pasar Indonesia.”

Untuk target sampai akhir tahun ini, Yusuf menjelaskan pihaknya ingin menambah jumlah user hingga 5.000 orang dengan jumlah petani dan small producers sekitar 100-150 orang. Selain itu, dia juga menargetkan peluncuran aplikasi Ur-Farm berbentuk pada tahun depan.

“Kami ingin menambah strategi marketing agar makin banyak user yang bergabung. Serta, menambah jumlah petani dan small producers agar produk kami semakin variatif,” pungkas Yusuf.

Marketplace Balimall Sebagai Jembatan UKM Bali Berjualan Online

Scope bisnis e-commerce di Tanah Air kini makin dibuat mengerucut agar bisa bersaing dengan kompetitor yang memiliki segmen bisnis hampir sama. Dengan visi ingin memajukan UKM lokal, Balimall hadir dengan semangat menjembatani UKM lokal di Bali untuk bisa berjualan online.

Balimall resmi berdiri pada Agustus 2016 di bawah PT Balimall Marketplace. Pendirinya adalah David Limanto (Founder), Lyson Suwongto (Founder), dan Frans Budi Pranata (Co-Founder). Balimall berbentuk situs e-commerce yang memiliki dua lini bisnis, pertama untuk menjual produk-produk khas pulau Bali mulai dari apparel, perhiasan, cinderamata, oleh-oleh, fesyen, dan lainnya. Kedua, untuk menjual voucher sebagai unsur penambah experience konsumen terhadap Bali.

“Berbicara mengenai Bali, apa yang diinginkan konsumen bukan hanya barang-barang dari Bali saja. Tetapi juga mengenai experience yang ingin mereka rasakan. Jadi Balimall ini bisa dikatakan perpaduan antara Groupon dengan Lazada,” ujar Yanuar Kurniawan Putra, Marketing Communication Balimall kepada DailySocial, Senin (3/10).

Menurutnya, tingkat perhatian pengusaha UKM di Bali untuk berjualan ke jalur online belum terlalu tinggi, sementara sumber dana mereka yang masih terbatas. Dari segi potensi, pengusaha UKM Bali yang bisa digandeng oleh Balimall sangat luas. Di Denpasar sendiri jumlahnya bisa mencapai 1.030 UKM, menurut data Dinas Koperasi UKM Bali.

Agar UKM Bali bisa berkompetisi di pasar online, ada beberapa peningkatan kualitas dilakukan oleh Balimall, misalnya quality control dari standar packaging dan stiker untuk menandakan produk yang dibeli berasal dari situs Balimall. Untuk akuisisi merchant, pihaknya akan melakukan kunjungan lokasi kerja agar dapat melihat langsung bagaimana proses kerjanya.

Persyaratan lainnya agar merchant yang dapat bergabung adalah sudah berusia minimal satu tahun dan menyanggupi untuk menyediakan stok barang minimal lima buah per item-nya. Juga minimal memiliki 20 SKU yang berbeda.

Pihaknya akan rutin bekerja sama dengan Dinas Sosial UKM Bali untuk mengadakan berbagai pelatihan demi meningkatkan soft skill dan hard skill pengusaha, tidak hanya pengetahuan terhadap bisnis online tetapi juga nilai-nilai entrepreneurship dan membentuk komunitas UKM Bali.

Saat ini jumlah merchant yang sudah diakuisisi Balimall sekitar 35 UKM. Targetnya pada akhir tahun ini diharapkan ada 1.000 SKU yang bisa dihasilkan.

“Berbagai upaya kami lakukan, ingin membuat merchant dapat menjadikan Balimall sebagai mitra bisnis mereka dalam meningkatkan omzet bisnisnya. Sekaligus melahirkan creativepreneurship dari Bali yang bisa jadi sesuatu untuk Indonesia.”

Untuk lini bisnis experience, Balimall akan menjual voucher dari berbagai event acara. Mulai dari kuliner, pertunjukan, wahana hiburan, cafe, hingga hotel. Mekanisme voucher hotel akan berbeda dengan skema bisnis Online Travel Agent (OTA) yang umum beredar di Indonesia.

Pihak hotel yang sudah bekerja sama dengan Balimall nantinya akan mengeluarkan voucher dengan tanggal dan harga yang sudah mereka tentukan sendiri. “Bentuknya semacam last deal, mekanismenya tersistem online oleh pihak hotel itu sendiri. Bukan dari kami.”

Siap sinergikan bisnis dengan sister company

Salah satu founder Balimall sebelumnya menjadi co-founder dari beberapa layanan e-commerce. Beberapa di antaranya yakni Batikmal, dan Wokuwoku. Dalam jangka panjang, kedua layanan e-commerce tersebut direncanakan dapat melakukan sinergi bisnis dengan Balimall.

Produk-produk yang ada di Balimall, akan dapat terpajang di Batikmal dan Wokuwoku. Begitupun sebaliknya. Dalam jangka panjang akan hadir pula layanan e-commerce khusus daerah lain dengan konsep bisnis yang serupa dengan Balimall, seperti Malang dan Semarang.

“Sinergi bisnis dengan Batikmal dan Wokuwoku merupakan target jangka panjang Balimall. Kemudian, kemungkinan kami juga bisa melakukan sinergi kerja sama dengan anak-anak usaha lainnya dari founder kami. Sebab visi mereka adalah heritage Indonesia harus go online,” pungkas Yanuar.

Mengenal Kreasi2Shop, Layanan E-Commerce Khusus Produk Rumah Tangga

Pasar e-commerce Tanah Air kini semakin ramai dengan bergabungnya PT Kreasi Dua Indonesia meluncurkan Kreasi2Shop yang resmi beroperasi sejak 8 Agustus 2016. Sebuah website khusus menyediakan berbagai produk spesialis elektronik dan non elektronik rumah tangga hingga peralatan bayi dari berbagai merek baik lokal maupun internasional.

Rae Narendra Putra, Direktur Kreasi2Shop, menjelaskan visi Kreasi2Shop didirikan adalah ingin memudahkan konsumen mendapatkan barang elektronik, rumah tangga, dan produk bayi yang terbaik. Kekuatan utama Kreasi2Shop adalah tersedianya garansi resmi yang diberikan langsung oleh brand kepada konsumen. Umumnya kategori produk tersebut sangat mudah diragui sisi orisinalitasnya.

Saat ini sudah ada sembilan brand resmi yang sudah bekerja sama dengan Kreasi2Shop dan memberikan garansi resminya, di antaranya Turbo, Phillips, Aprica, Graco, Corelle, Corningware, Pyrex, Visiones, dan Snapware.

“Garansi resmi akan membuat konsumen merasa lebih terjamin karena produk mereka ditangani langsung oleh profesionalis dari brand tersebut. Kami akan menambah beragam brand lokal dan internasional yang berkualitas tinggi dan harga yang kompetitif agar konsumen semakin mudah mendapatkan produk yang diinginkan,” ujar Rae.

Keunikan lainnya yang dimiliki Kreasi2Shop adalah fitur yang memudahkan konsumen mempercepat decision making untuk memilih dan membeli. Fitur tersebut akan menampilkan produk sejenis dengan tipe berbeda dan spesifikasi agar konsumen lebih mudah menentukan pilihan.

Selain itu, lanjutnya, Kreasi2Shop menyediakan after sales service. Bidang ini hadir untuk memperhatikan kekhawatiran konsumen, sekaligus mengusung pelayanan fast response and engaging demi memberikan kepuasan dan kepercayaan dari mereka. “Dampak dari kepercayaan yang diberikan konsumen menghasilkan perkembangan yang pesat dari sisi traffic and sales setelah kami melakukannya saat soft launching.”

Siap lakukan kolaborasi bisnis

Kreasi2Shop menyediakan produk home appliance dan bayi dari berbagai merek lokal dan internasional / DailySocial
Kreasi2Shop menyediakan produk home appliance dan bayi dari berbagai merek lokal dan internasional / DailySocial

Dalam rencana jangka panjang, Kreasi2Shop menargetkan tahun depan pihaknya dapat merealisasikan kerja sama dengan perusahaan logistik, membangun logistik internal, dan payment gateway untuk mengakomodir seluruh kebutuhan konsumen. Kemudian juga ingin menyediakan pick up store yang akan dibangun secara bertahap dengan toko offline di seluruh Indonesia dan membuat skema pembayaran secara Cash on Delivery (COD).

Secara jangka pendek, Rae menerangkan pihaknya ingin mengenalkan layanan e-commerce Kreasi2Shop kepada seluruh masyarakat Indonesia, memberikan kepuasan berbelanja online, dan menghilangkan keraguan konsumen akan pengetahuan mereka terhadap kategori produk home appliances dan bayi.

“Tujuan akhirnya ingin menjadikan Kreasi2Shop sebagai [layanan] e-commerce terkemuka dengan spesialisasi di home appliances dan bayi,” pungkas Rae.

Bekraf Tetapkan 11 Startup untuk Mengikuti Ajang Startup Istanbul 2016

Setelah melewati proses seleksi selama dua bulan, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menetapkan 11 startup yang akan menjadi delegasi Indonesia untuk ajang kompetisi dan konferensi Startup Istanbul di Turki pada 6-10 Oktober 2016 mendatang. Dari total delegasi, enam startup di antaranya akan mengikuti kompetisi dengan 489 startup lainnya dari Eropa dan Asia untuk memperebutkan hadiah berupa uang tunai, peluang bisnis dan investasi global.

Adapun keenam startup tersebut adalah Kostoom, KlikTukang, Kitabisa, Cubeacon, Hangout.Deals dan Urbanhire. Sementara lima startup lainnya akan mengikuti konferensi Startup Istanbul adalah AppSKEP, Ur-Farm, Pictalogi, TARRAsmart, dan BlumbangReksa.

Fadjar Hutomo selaku Deputi Akses Permodalan Bekraf mengatakan acara ini adalah salah satu acara yang bergengsi di dunia startup. Sekaligus menjadi salah satu bentuk komitmen yang nyata dari Bekraf dengan menciptakan platform yang mempertemukan startup dengan investor.

Pasalnya salah satu kendala yang masih dihadapi oleh startup lokal adalah terbatasnya sumber pendanaan. Mayoritas penyaluran pinjaman berasal dari industri perbankan. Hal ini menyebabkan terjadinya mismatch dengan startup. Sementara itu startup tergolong industri kreatif, jaminannya adalah kekayaan intelektual sehingga tidak berbentuk fisik.

Beda konsepnya dengan aturan main di bank yang harus memiliki fixed asset untuk dijadikan jaminan. “Kami inginkan seluruh delegasi bisa memanfaatkan dengan baik dari ajang internasional ini sebagai lahan untuk belajar, menambah pengalaman, relasi bisnis, dan bertemu dengan calon investor yang potensial,” ujarnya, Jumat (30/9).

CEO KlikTukang Astrid Wibisono menambahkan, lewat kesempatan ini pihaknya semakin termotivasi untuk terus inovasi mengembangkan produk dan layanan KlikTukang. Sekaligus dalam menghadapi persaingan bisnis dengan kompetitor. “Dari ajang ini kami ingin banyak belajar menjaga service quality sebagai medium penghubung pengguna dengan pemberi jasa KlikTUkang.”

Senada dengan Astrid, CEO Urbanhire Benson Kawengian mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi dukungan Bekraf terhadap pengembangan ekosistem startup di Indonesia. Menurutnya, tim Urbanhire akan mendapatkan mentoring dan mengikuti kompetisi startup bertaraf internasional. “Kami percaya bahwa ekosistem startup di Indonesia akan terus berkembang dengan upaya dan dukungan seperti ini.”

Bekraf menjadi pihak sponsor dari Indonesia yang pertama kalinya memboyong pelaku startup ke Istanbul. Di tahun sebelumnya, startup pertanian asal Indonesia iGrow terpilih menjadi juara kedua dalam ajang ini. Lewat kesempatan itu, iGrow berhak mengikuti program akselerator dari 500 Startups di San Francisco.

Apa Kabar Operasional Creative HotHouse di Indonesia?

Perusahaan startup rentan terkena kabar tak sedap, apabila tidak ada kabar terbaru dalam kurun beberapa waktu tertentu. Alasannya, entah terkena gosip bangkrut atau memang sengaja memilih untuk menutup diri dari publikasi karena sedang develop produk baru. Seperti yang terjadi di Creative HotHouse (CHH), perusahaan pengembang aplikasi yang berbasis di Singapura. Sempat tidak banyak terdengar sepanjang 2016, CHH menyebutkan mereka sedang mempersiapkan produk baru yang akan dipasarkan ke Indonesia.

CHH didirikan pada 2013 di Singapura, kemudian membuka kantor perwakilan di Jakarta (Indonesia), Manila (Filipina), dan Barcelona (Spanyol). Sejauh ini ada 12 aplikasi smartphone yang sudah diciptakan oleh CHH, beberapa di antaranya adalah Fotoku, Clipster, Pletoon, LegaTalk, KungFood, Radyo, dan lainnya.

Mengenai kabar bisnis CHH di Indonesia, Victor Zabrockis, Founder dan CEO CHH, melalui surel yang diterima DailySocial, mengungkapkan sejak setahun belakangan traksi bisnis CHH di luar Indonesia sedang berkembang pesat, salah satunya di Filipina. Akibatnya, banyak tim pemasaran di Indonesia yang dialihkan ke sana, sementara di dalam negeri tinggal tersisa tim developer untuk meneruskan pekerjaan utamanya membangun aplikasi.

CHH memastikan pasar Indonesia adalah salah satu terbesar dan terpenting bagi perusahaan di Asia Tenggara, sehingga kesempatan emas tersebut tidak mungkin akan ditinggal. Ia melanjutkan, CHH sedang mempersiapkan platform terbaru untuk dipasarkan ke Tanah Air, yakni Jet8 dan Jets.

Market kami adalah Asia Tenggara dan sudah hadir di Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Singapura. Bisnis kami sangat aktif di Indonesia dan kami tidak melakukan pergeseran fokus bisnis ke tempat lain. Yang berubah hanya relokasi staf demi memenuhi tuntutan pasar,” terangnya.

Dia juga mengungkapkan seluruh aplikasi yang sudah dikembangkan perusahaan masih aktif menjaring pengguna baru. Yang paling aktif adalah aplikasi Fotoku, aplikasi selfie yang mengajak penggunanya untuk posting dan memenangkan hadiah gratis. Jumlah pengunduhnya sudah menyentuh kisaran angka 100 ribu sampai 500 ribu user.

Siap meluncurkan platform baru di Indonesia akhir tahun ini

Pengguna Jet8 dari seluruh Asia Tenggara telah menyentuh angka 280 juta orang
Pengguna Jet8 dari seluruh Asia Tenggara telah menyentuh angka 280 juta orang

Zabrockis melanjutkan selama tiga tahun belakangan 45 orang tim CHH yang tersebar di empat negara fokus mengembangkan Jet8 agar makin sempurna. Rencananya CHH akan meluncurkan Jet8 di Indonesia akhir tahun ini.

“Jet8 saat ini sangat berkembang pesat di Asia Tenggara. Pertama kali kami mulai memasarkannya di Filipina dan Vietnam. Sebagai langkah persiapan di Indonesia, kami juga sudah merekrut talenta pemasaran baru di Jakarta.”

Pihaknya juga memastikan pencarian pendanaan seri A akan segera berlangsung pada enam bulan mendatang. Sejauh ini CHH sudah menggalang pendanaan hingga $7,5 juta. Terakhir, CHH mendapat pendanaan sebesar $2,7 juta dalam bentuk private equity pada Oktober 2015.

Sekadar informasi, Jet8 adalah platform untuk branding dan bisa bekerja sama untuk semua aplikasi dari berbagai perusahaan. Pengguna bisa mendapat reward setiap kali mereka mengunggah konten foto yang berisi merek tertentu, di-like oleh pengguna lain, di-share, atau mendapat komentar baru. Pengguna yang aktif akan mendapatkan uang sebesar $1 Jets (mata uang virtual) per harinya sebagai imbalan dan dapat di-redeem untuk pengambilan hadiah fisik.

Di Filipina, animo pengguna untuk mendapatkan hadiah dari aplikasi ini cukup baik. Saat ini pengguna bisa mengumpulkan mata uang virtual Jets lewat salah satu dari enam aplikasi yang dikembangkan CHH.

Hadiah yang bisa mereka dapatkan misalnya mesin pembuat kopi Nescafe Dulce Gusto yang bisa ditukarkan seharga 996.820 Jets. Ke depannya, Jet8 akan dikembangkan menjadi mobile engagement platform untuk kegiatan branding dari suatu perusahaan. Ada tiga perusahaan di Filipina yang sudah memanfaatkan Jet8, yakni Global Telecom, Mister Donut, dan Avos.

“Orang-orang Asia Tenggara, terutama yang berada di terbawah piramida keuangan, pertama kali menggunakan ponsel, sangat terbuka untuk mengunggah konten baru apabila mereka mendapat sesuatu dari kegiatannya tersebut,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here