Cashlez Kembangkan Aplikasi Point of Sales Outletz

Pengusaha UKM di Indonesia masih memerlukan berbagai solusi untuk meningkatkan penjualannya dari berbagai sisi, mulai dari penjualan online, pembayaran, hingga manajemennya. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Layanan pembayaran digital Cashlez meluncurkan sebuah aplikasi Offline to Online / Online to Offline (O2O) dan Point of Sales (POS) bernama Outletz.

Teddy Tee, Founder dan CEO Cashlez, menjelaskan Outletz adalah aplikasi yang terpisah dari Cashlez. Ada tujuan tersendiri, yakni ingin memfokuskan kepada penjualan Offline to Online / Online to Offline (O2O) bagi merchant UKM. Saat ini, dengan hadirnya berbagai macam online marketing dan marketplace membutuhkan hadirnya sistem pengaturan untuk inventory secara digital.

Sementara ini, seluruh proses pengecekan barang masih menggunakan cara tradisional. Padahal, penjualan online perlu dibarengi dengan sistem manajemen yang digital pula.

“Kami ingin buat aplikasi yang bisa me-manage semua permasalahan itu semua. Sebab semuanya akan jadi lebih efisien ketika UKM berjualan online di berbagai channel,” ujar Teddy kepada DailySocial, Rabu (14/9).

Outletz juga dapat membantu UKM untuk memonitor inventory, pesanan, proses order, sales report, dan sales dashboard. Tak sampai di situ, Outletz dapat digunakan untuk offline Point of Sales (POS), mengirimkan nota penjualan ke pembeli lewat email, dan pembayaran dengan kartu kredit dan debit dapat diterima secara online dan offline.

“Outletz itu seperti personal assistant untuk merchant UKM yang dapat mengintegrasikan penjualan offline to online dan menjadi front end, sementara Cashlez adalah sistem pembayarannya. Semuanya jadi terintegrasi.”

Saat ini aplikasi tersebut masih berbentuk beta testing, rencananya akan diluncurkan pada akhir September 2016. Ditargetkan sampai akhir tahun ini ada 2.000 UKM yang sudah terdaftar sebagai pengguna aplikasi Outletz.

Buat program member get member

Teddy melanjutkan, untuk mencapai target tersebut perusahaan menggunakan strategi pemasaran dengan membuat program member get member. Dengan harga bundling, merchant dapat menggunakan Cashlez dan Outletz selama dua tahun.

Lewat program ini, ada nilai tambah yang bisa didapat bila merchant berhasil menjadi referrer untuk pengusaha lainnya bergabung memakai Outletz. Mereka akan mendapatkan insentif dan menjadi pembimbing untuk merchant yang baru bergabung dengan memberikan edukasi.

“Tidak hanya edukasi mengenai pengenalan produk saja, tetapi lebih ke arah strategi marketingnya. Itu kan sesuatu yang tidak hanya sehari dua hari bisa dikuasai. Jadinya antar pengusaha akan menjadi edukator bagaimana meningkatkan penjualannya. Itu tujuan akhir kami, bukan sekedar berapa banyak merchant yang sudah memakai produk ini.”

Meski berbentuk aplikasi, rupanya Outletz tidak bisa diunduh secara gratis atau bisa ditemukan dalam smartphone, Android maupun iOS, karena ada beberapa customize tools yang hanya bisa diakses oleh merchant saja. Perusahaan mengklaim bisa menjamin keamanan data merchant dengan baik.

Dia berharap, untuk pengembangan ke depannya Cashlez akan terus berinovasi dalam memberikan solusi kemudahan layanan pembayaran dan menjawab segala kebutuhan dan permasalahan yang dirasa menghambat UKM untuk memajukan bisnisnya.

“Sebab ada tools yang bisa mengatur sistem orderan, inventory, sehingga ini bukan aplikasi biasa yang bisa diunduh secara gratis di Android atau iOS. Terlebih, ada orang yang menjadi pembimbing bisnis. Ini nilai tambah yang kami berikan. Sebab selama ini bila orang unduh aplikasi secara gratis, dia belajar sendiri mengenai penggunaannya,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

4 Hal yang Perlu Anda Terapkan Bila Bekerja Secara Remote

Bekerja secara remote di startup memaksa Anda untuk keluar dari zona nyaman. Keuntungannya tidak ada waktu masuk atau pulang kantor, tidak ada ketentuan berpakaian, dan lainnya. Meski demikian, bekerja secara remote bukan berarti membuat Anda jadi bebas dan semaunya dalam bekerja.

Ada beberapa sikap disiplin yang perlu Anda terapkan, tujuannya sederhana yakni membuat Anda tetap produktif dan deadline pekerjaan bisa terselesaikan. Dikutip dari laman ini, ada empat hal yang perlu Anda terapkan:

Lingkungan kerja harus bersih

Salah satu keuntungan yang bisa Anda temukan saat bekerja di bukan perusahaan startup adalah lingkungan kerja yang selalu bersih dan rapi. Untuk itu, tips ini juga bisa Anda terapkan saat bekerja dari rumah. Pastikan Anda tidak kerja di ruang tidur dan pilih ruangan kerja yang jauh dari gangguan konsentrasi (distraction) kegiatan orang rumah.

Apabila Anda bekerja saat traveling, pastikan lokasi kerja bersih dari segala macam gangguan sehingga Anda bisa berpikir jernih.

Buat jadwal istirahat

Bekerja remote memungkinkan Anda untuk bekerja sepanjang waktu yang diinginkan. Hal ini sekaligus menjadi sisi negatif. Untuk itu, Anda perlu siasati dengan membuat jadwal istirahat sekitar satu jam atau dua jam setelah serius bekerja.

Dengan mengambil frekuensi jam istirahat yang teratur, dapat membantu menyegarkan pikiran sehingga akan ada banyak ide baru bermunculan.

Buat deadline kerja

Ketika Anda bekerja remote di startup, Anda harus membuat deadline kerja yang ketat. Ini memastikan agar Anda bekerja sesuai dengan target yang ditetapkan. Kendati Anda kini tidak lagi harus bekerja selama 9 jam ketika masih bekerja di perusahaan lama, Anda masih memerlukan strategi sejenis untuk menjaga produktivitas kerja.

Jika Anda ingin menyelesaikan satu pekerjaan dalam satu harinya, Anda bisa memecahkan deadline menjadi sebuah timeframe khusus untuk tugas tertentu yang harus diselesaikan. Ambil contoh, Anda bisa menjadwalkan pengiriman email pada pagi hari selama satu jam dan satu jam sebelum selesai kerja.

Kemudian, Anda membuat promosi media sosial pada waktu kerja yang telah ditentukan dan sisa waktu akan Anda habiskan untuk menciptakan produk. Kira-kira Anda butuh waktu sekitar satu atau dua minggu untuk menyesuaikan diri dengan ritme kerja seperti itu. Untuk memastikan kinerja tetap produktif, coba modifikasi deadline kerja Anda sebulan sekali.

Hindari gangguan konsentrasi

Bekerja remote artinya banyak memicu timbulnya distraction. Anda harus menjaga hubungan dengan keluarga dan teman-teman, namun pada saat yang sama mereka menjadi beban Anda. Sebagai founder startup, ide untuk bekerja remote menjadi jalan baru untuk mendapatkan teman dan rekan kerja baru. Hal ini sekaligus menjadi gangguan bagi Anda ketika benar-benar ingin fokus mengembangkan bisnis.

Belum lagi bila Anda memilih untuk bekerja dari rumah ada banyak gangguan yang timbul, seperti dari televisi, tugas, dan radio.

Hindari segala macam gangguan dengan membuat jadwal, mengingatkan lingkungan mengenai jadwal Anda, bahkan memakai aplikasi yang membuat Anda terlindung dari beberapa situs yang berpotensi bisa mengalihkan perhatian Anda. Semakin sedikit gangguan, Anda akan semakin produktif dalam bekerja.

Platform Jahit Online Kostoom Permudah Penjahit Rumahan Bertemu Pelanggan

Hampir seluruh bidang jasa bisa dijadikan peluang bisnis baru dengan menawarkan solusi yang berangkat dari pemecahan masalah yang ada di lingkungan sekitar bisa menjadi daya tarik untuk menarik konsumen. Hal inilah yang menjadi ide awal terbentuknya Kostoom, sebuah platform jahit online yang bertujuan ingin permudah bertemunya penjahit rumahan dengan pelanggan.

Putry Yulia, Founder Kostoom, menjelaskan visi dan misi berdirinya Kostoom adalah ingin meningkatkan perekonomian Indonesia melalui fesyen, penjahit, dan teknologi. Menurutnya, banyak penjahit rumahan yang diupah terlalu minim. Padahal kualitas jahitan yang ditawarkan rata-rata memiliki kualitas yang baik.

Dengan hadirnya Kostoom, diharapkan taraf hidup penjahit bisa lebih baik lagi. Pasalnya, ada beberapa keuntungan yang diperoleh, mulai dari komisi yang adil dengan rasio 70% untuk penjahit (Kostoomaker) dan 30% untuk Kostoom, serta lebih mudah bertemu pelanggan baru.

Kostoom melayani pelanggan fesyen dari berbagai skala bisnis
Kostoom melayani pelanggan fesyen dari berbagai skala bisnis

Terhitung, saat ini jumlah penjahit yang sudah tergabung mencapai 350 orang yang berlokasi di Depok dan sekitarnya. Sementara, dari pelanggan (Kostoomer) rata-rata berasal dari Jakarta dan Tangerang Selatan. Dari volume order, hingga kini jumlah orderan yang masuk per bulannya mencapai 500 buah.

“Target kami ingin jaring kostoomaker hingga 1.000 orang. Caranya dengan launching app sebagai langkah pendekatannya,” ujarnya kepada DailySocial.

Untuk pemesanannya, Kostoomer bisa dilakukan lewat situs online. Ada beberapa langkah yang harus ditempuh, yakni memilih produk, menulis detil, mengunggah design, dan melakukan costumize. Kostoom juga menerima pembuatan contoh produk mulai dari pemesanan dua lusin dengan lama pengerjaan dua minggu.

Selain itu, Kostoom menyediakan fasilitas pick up material untuk wilayah Jabodetabek. Layanan ini memungkinkan pelanggan tidak perlu keluar rumah. Setelah pemesanan telah selesai diisi, tim Kostoom akan memilih penjahitnya. “Jadi, kostoomer tidah berhubungan langsung dengan penjahit. Kami akan jadi pintu penyalurnya.”

Perlu edukasi

Seluruh layanan Kostoom melakukan sistem online. Tentunya, sambung Putry, tidak semua penjahit mengerti akan hal ini. Untuk itu, strategi yang dia lakukan saat mengakuisisi penjahiht baru adalah lebih dahulu mendekati penjahit yang sudah melek teknologi. Misalnya sudah pernah bersinggungan dengan media sosial dalam kegiatan sehari-harinya.

“Agar akuisisi lebih mudah kami cenderung lebih mendekati penjahit yang sudah ada basic digitalnya dulu, agar edukasi tidak memakan waktu banyak.”

Rencana bisnis

Ke depannya, Kostoom berencana ingin menggandeng pihak vendor kain. Bila rencana ini mulus, nantinya kostoomer bisa memilih kain secara online. Kostoom juga tengah mencari investor untuk berinvestasi di tempatnya. Kebutuhan dana segar ini sebagian bakal dipergunakan untuk pengembangan aplikasi mobile.

Putry mengaku Kostoom didirikan pakai dana sendiri atau bootstrap dengan nilai investasi sebesar 50 juta Rupiah dan zero marketing cost.

Sekadar informasi, Kostoom terpilih menjadi salah satu wakil Indonesia dalam kompetisi Startup Istanbul, Turki pada Oktober 2016 dan Seedstars Summit pada April 2017 di Swiss.

9 Startup Akan Bersaing dalam Final Seedstars World Jakarta 2016

Seedstars World platform penghubung investor dengan founder startup, mengumumkan ada sembilan startup yang berhak memasuki babak final dalam kompetisi Seedstars World Jakarta 2016 untuk memperebutkan hadiah berupa dana investasi hingga $1 juta. Acara final akan digelar pada 10 September 2016 di Conclave Jakarta.

Seluruh peserta final akan melakukan pitching di hadapan para juri yang berkompeten di bidangnya, di antaranya Alamanda Shantika (VP Go-Jek), Sanny Gadafi (Co-Founder 8villages), Dondi Hananto (Founder Kinara), Andreas Senjaya (CEO Badr Interative), Rama Mamuaya (Founder dan CEO DailySocial) dan Usman Khan Lodhi (Head Digital Strategy and Investment Indosat Ooredoo).

Pemilihan finalis ini sebelumnya telah melalu beberapa yang dipersyaratkan, salah satunya startup sudah berdiri kurang dari dua tahun, memiliki investasi kurang dari $500 ribu dan mampu memberikan solusi untuk isu-isu regional serta mengembangkan produk-produk yang menguntungkan bagi pasar global.

Selain akan mendapatkan dana investasi, nantinya pemenang juga akan mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi di Seedstars Summit, acara tahunan di Swiss. Tahun lalu, pemenang Seedstars World Jakarta 2015 yakni Pro Sehat, aplikasi apotek dan konsultasi dokter online.

“Seedstars World sudah hadir selama tiga tahun. Kami telah mengkonfirmasi hipotesis dengan tepat, bahwa cara terbaik untuk menghasilkan dampak di negara-negara berkembang adalah dengan berinvetasi dan mempromosikan kewirausahaan. Startup lulusan dari kami sebelumnya mulai menunjukkan track record yang mengagumkan. Kami tidak sabar untuk melihat apa yang akan dibawa oleh startup dari edisi keempat,” kata Alisee de Tonnac, CEO Seedstars World dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sembilan finalis, berikut daftarnya:

(1) Konsaato, adalah platform online demand forecast pertama di Indonesia yang bersifat mendatangkan musisi favorit dan mewujudkan mimpi para fans musik di kota kesayangan mereka.

[Baca juga: Grupara Pimpin Pendanaan Pre-Seed Konsaato, Layanan Crowdfunding Konser Musik]

(2) Sevva, adalah rental marketplace yang mempertemukan pemilik barang dengan penyewa barang. Penggunaan dapat menghemat uang dengan menyewa barang yang hanya digunakan sementara waktu dan mendapatkan uang dengan menyewakan barang yang tidak terpakai.

(3) Azzam Trade, platform online yang menjembatani produsen busana muslim Indonesia yang terus berkembang untuk menyasar pasar busana muslim di negara lain.

[Baca juga: Strategi Marketplace Azzam Trade Pasarkan Produk Muslim Lokal ke Mancanegara]

(4) Shinta VR, platform untuk membuat dan membagikan game serta simulasi virtual reality secara mudah.

(5) Blumbang Reksa
, produk Internet of Things (IoT) yang berfungsi memonitor kondisi air, kondisi suhu, kelembapan hingga sanilitas pada sebuah tambah udang.

(6) Appskep, adalah aplikasi yang dapat membantu perawat di rumah sakit untuk mengumpulkan data-data pasien dan menentukan penanganan selanjutnya yang harus dilakukan.

(7) Taptopick, adalah aplikasi laundry on demand berfungsi dapat menjemput pakaian kotor pelanggan dan membawanya ke laundry partner.

(8) Akomoo, platform yang menghubungkan event planner dan vendor. Dengan Akomoo, event planner bisa mencari vendor sesuai dengan kebutuhan.

(9) Kostoom, layanan penjahit online khusus wanita yang menghubungkan calon konsumen untuk menemukan penjahit yang tepat dan membuat pakaian sesuai yang diinginkan.

Mengenal HelloBeauty, Marketplace Khusus Layanan Make Up Professional

Kebutuhan make up professional untuk acara besar seringkali menjadi masalah karena banyak faktor. Bisa jadi karena sulit mendapat model make up yang cocok dengan selera, harga yang terlalu mahal atau sulit menyesuaikan jadwal dengan perias. Kini dengan hadirnya marketplace HelloBeauty, diharapkan masalah tersebut bisa terpecahkan.

HelloBeauty didirikan pada 20 Juni 2016 oleh Dennish Tjandra dan Pradana Dyaksa. Kepada DailySocial Dennish menerangkan bahwa HelloBeauty saat di tengah berjalan mematangkan proses bisnis, bahkan sebelumnya sempat mengalami pivot. Awalnya HelloBeauty berupa situs beauty on-demand, mirip seperti Go-Glam milih Go-Jek. Kemudian setelah mendapat feedback dari berbagai rekan, akhirnya HelloBeauty menjelma jadi marketplace untuk pemesanan jasa make up professional.

“Kami meyakini HelloBeauty dapat berkontribusi positif dalam membantu ekosistem beauty service yang saat ini masih fragmented. Dengan pemesanan secara online, kini mencari jasa MUA (make up artist) jadi lebih mudah dan instan,” ujar Dennish.

Sistem kerjanya sama persis dengan online marketplace pada umumnya. Ada daftar profil MUA yang bisa ditelusuri, kemudian ada portofolio hasil make up yang terpampang dalam profil mereka. Selain itu juga ditampilkan pricelist sesuai dengan jasa yang diinginkan, mulai dari basic make up hingga make up untuk acara pernikahan.

Konsumen juga dapat memeriksa ketersediaan MUA, apakah mereka bisa bekerja pada hari yang diinginkan. Bila belum, konsumen bisa langsung melakukan pemesanan, bahkan hingga dari jauh-jauh hari. Menariknya dari total booking yang masuk, sekitar 40% di antaranya untuk kebutuhan pernikahan di luar kota, dan pelaksanaannya baru tahun depan sejak pemesanan.

Seorang klien sedang dirias oleh make up artist / HelloBeauty
Seorang klien sedang dirias oleh make up artist / HelloBeauty

Kurang lebih saat ini sudah ada 200 MUA yang sudah tergabung di HelloBeauty. Mereka terdiri dari MUA di berbagai level, ada yang masih tergolong pendatang baru dan ada juga sudah memiliki nama besar. Sebut saja nama-nama MUA tenar seperti Arsya Nafisa, Niken Nicula, Sri Dewita, VAmakeupartist by Vanny Adelina, dan lain-lain.

Tim HelloBeauty pernah melakukan survei, dari Instagram saja sekurangnya ada 2.000 MUA yang menawarkan jasanya, dan itu hanya di Jakarta saja. Sementara untuk di luar Jakarta jumlahnya bisa mencapai angka 4.000 MUA.

“Data itu baru kita dapat dari hasil surfing di Instagram saja, belum ke media sosial lainnya. Artinya, potensi untuk jaring lebih banyak MUA sangat terbuka lebar, namun ini butuh proses edukasi,” ujar Dannish.

Disebutkan juga keuntungan untuk MUA bila bergabung di HelloBeauty, mereka akan meningkatkan online marketing exposure, bertemu dengan klien baru, mendapat professional tools guna memaksimalkan bisnis lewat sistem kalender online dan menjadi sebuah personal instant booking channel.

Tampilan situs HelloBeauty / HelloBeauty
Tampilan situs HelloBeauty / HelloBeauty

Ke depannya HelloBeauty akan menyediakan sistem pembayaran berupa kartu kredit sehingga memungkinkan konsumen untuk dapat mencicil. Selain itu juga ingin mengintegrasikan profil MUA dengan akun Instagram mereka masing-masing. Sementara ini, untuk pembayaran masih menggunakan sistem cash on delivery (COD) ke MUA bersangkutan dan bank transfer.

“Dari HelloBeauty, kami berharap MUA bisa meningkatkan jumlah klien dengan menggaet pasar yang sebelumnya sulit dicapai hanya dari cerita dari mulut ke mulut,” ungkap Dennish.

Untuk MUA yang tertarik bergabung, mereka harus memiliki portofolio yang sudah terpajang dalam media sosial. Artinya, MUA yang bergabung bukanlah orang-orang yang baru belajar make up. Nantinya tim HelloBeauty akan mensortir siapa saja yang layak bergabung. Untuk sistem pembagian hasilnya, dari total booking perolehan untuk MUA adalah 85% dan HelloBeauty sebesar 15%.

Cari investor baru untuk perkuat bisnis

HelloBeauty saat ini baru berumur lima bulan, selama pendiriannya seluruh investasinya dilakukan dengan dana sendiri atau bootstrapping. Untuk menggencarkan brand HelloBeauty, kini tim HelloBeauty sedang mencari investor baru agar dapat menyuntikkan dana segar ke perusahaan.

Dennish mengungkapkan seluruh dana yang akan didapat nantinya akan dipergunakan untuk pengembangan produk, merekrut tenaga baru, dan kegiatan marketing misalnya mengadakan event gathering.

“Saat ini sudah ada beberapa pendekatan dengan beberapa venture capital, sedang diproses. Seluruh dana nantinya akan kita salurkan untuk pengembangan bisnis, termasuk membuat aplikasi untuk smartphone,” pungkas Dennish.

5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membuat Rencana Pemasaran

Penting untuk diingat, meski sudah ada banyak sumber referensi online yang bisa membantu Anda dalam menentukan jumlah bujet marketing, namun jangan pernah mengindahkan untuk menyusun rencana terlebih dahulu.

Bujet marketing memang bisa berubah seiring berjalannya bisnis Anda dalam setahun, sebaiknya saat Anda merancangnya perlu disesuaikan dengan rencana bisnis, bagaimana target yang akan dicapai dalam harian, mingguan, atau bulanan.

Oleh karena itu, sebelum Anda membuat rencana pemasaran yang rinci, setidaknya ada lima hal yang harus Anda pikirkan, seperti dilansir dari laman ini:

1. Tentukan target konsumen

Pertanyaan “siapa target konsumen Anda” haruslah bisa dijawab dengan cepat. Ini ada kaitannya ketika Anda sedang menyusun berbagai upaya marketing, baik saat membuat bujet ataupun rencananya.

Ambil contoh, apakah produk Anda dapat ditujukan untuk konsumen kalangan direksi di perusahaan yang masuk ke dalam jajaran Fortune 500 di Majalah Fortune? Apakah produk Anda menargetkan remaja usia 12-17 tahun dan tinggal di negara yang menggunakan Bahasa Inggris?

Anda perlu catat, bahwa strategi pemasaran yang hanya konsumen secara general adalah langkah yang buruk. Anda perlu membuat ceruk segmentasi konsumen agar pemasaran bisa lebih tepat sasaran.

Mungkin banyak yang mengatakan penting untuk membangun hubungan personal dengan calon konsumen, guna memahami karakteristik mereka dan menggali sumber potensialnya. Ada perangkat online dan gratis yang bisa membantu Anda dalam hal ini, yaitu Xtensio.

2. Buat tujuan akhir

Setelah Anda melakukan poin pertama, langkah berikutnya adalah membuat tujuan marketing untuk jangka waktu tertentu. Misalnya, dengan memposisikan Anda sebagai expert di industri menjadi penulis lepas untuk blog memberikan tips dan masukan untuk industri. Langkah ini bisa menjadi strategi Anda bisa beriklan secara gratis.

Tujuan lainnya, Anda ingin merekrut karyawan baru. Untuk mencapainya Anda perlu mendekati penulis blog tekno yang pernah meliput ruang kantor yang cocok dengan apa yang Anda cari. Contoh strategi tersebut, menjadikan tujuan marketing Anda lebih efektif dan mudah untuk dieksekusi.

3. Tentukan kanal pemasaran yang sesuai

Untuk membahas poin ini, coba ambil contoh apabila Anda beriklan, banyak pembaca Majalah Fortune dibandingkan dengan AdAge atau Adweek? Bandingkan bila Anda beriklan di media semacam Mashable. Jika target konsumen Anda adalah anak remaja usia 12-17 tahun, apakah cocok bila memilih beriklan di Facebook atau Snapchat?

Sebaiknya Anda perlu memahami karakteristik konsumen, media mana yang paling banyak dipilih. Bahkan seringkali channel marketing yang tepat, lebih mudah ditemukan bila Anda memilih media yang niche.

4. Bentuk tim

Saat membuat rencana marketing, coba Anda lihat orang-orang di sekeliling apakah diantara mereka ada yang bisa mengeksekusi seluruh rencana tersebut? Jika tidak ada, apakah Anda punya bujet untuk merekrut orang marketing?

Atau, bila Anda sudah punya tim, apakah perlu merekrut lebih banyak orang atau meminta bantuan dari outsource? Banyak orang yang pro dan kontra dalam hal outsource, namun ini semua tergantung prinsip yang dianut masing-masing founder. Anda bisa merekrut orang dengan dedikasi yang nol atau pekerja kontrak yang bisa memberikan 120% komitmennya dalam mengerjakan proyek.

5. Buat bujet marketing

Setelah keempat poin di atas telah Anda selesaikan, artinya Anda sudah bisa memperkirakan berapa besar bujet marketing yang dibutuhkan. Bujet perlu dibuat konsisten dengan pertumbuhan yang Anda inginkan. Jika Anda memutuskan bujet marketing bulanan secara tetap dalam setahun, akan sulit untuk mengukur pertumbuhan bisnis.

Cobalah dengan membuat bujet yang realistis, mulai dari mengukur talenta yang tersedia dan target marketing, serta jangka panjangnya. Misalnya, investasi konten dan SEO adalah target jangka panjang. Namun dengan merekrut tim public relation (PR) untuk periode tertentu, target ini bisa diselesaikan dengan waktu singkat, sekitar 3-4 bulan saja.

Secara biaya, tentu saja strategi ini akan lebih mahal. Belum lagi kalau realisasi penjualan belum sejalan dengan rencana. Maka dari itu, semua faktor harus diperhitungkan dengan baik-baik.

IDEAFEST 2016 Kembali Angkat E-Commerce Sebagai Salah Satu Topik Utama

E-commerce kini menjadi salah satu bisnis dalam dunia digital yang sangat ‘seksi’ untuk terus diulas. Banyak pihak yang mempercayai sektor e-commerce dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. Hal inilah yang mendasari IDEAFEST pada tahun ini untuk kembali membahas industri e-commerce.

Andrew Gunawan, Head of Promotion IDEAFEST, mengatakan program tahunan ini akan terus memasukkan topik e-commerce dalam berbagai sesi diskusi dalam acara. Sebab, menurutnya, perjalanan e-commerce di Indonesia masih sangat panjang, mengingat tingkat penetrasi ritel online yang belum setingkat dengan Amerika maupun Tiongkok.

“Ideafest melihat ekonomi kreatif yang dipercaya akan menjadi tonggak perekonomian Indonesia pada masa mendatang mendapat kesempatan yang lebih besar lagi dengan terjadinya transformasi digital. Transformasi digital tersebut adalah e-commerce yang dapat menjadi penghubung bagi para pelaku industri ekonomi kreatif untuk bertransaksi dan melakukan kegiatan monetisasi,” ujarnya, Kamis (8/9).

Sebagai gambaran, Andi S Boediman, Managing Partner Ideosource, menjelaskan Indonesia menyimpan ruang gerak yang besar untuk pertumbuhan sektor e-commerce. Pasalnya, dalam hal pertumbuhan ritel online pada tahun ini diestimasi baru mencapai 1,2%.

Hanya naik 0,2% dibandingkan tahun lalu. Perkembangan ritel online Indonesia berjalan lebih lambat, bila dibandingkan dengan Tiongkok dan India, masing-masing negara diestimasi mencapai 12,8% dan 2,5%. Data ini berdasarkan hasil riset Bank of America Merrill Lynch 2015.

Menurut Andi, lambannya pergerakan disebabkan karena Indonesia baru memasuki siklus perubahan ke ekonomi digital sejak dua sampai tiga tahun terakhir. Sementara, Tiongkok dan India sudah lebih dahulu memasuki siklus tersebut. Ia membandingkan Indonesia sudah tertinggal sekitar tiga sampai empat tahun dengan India, sementara dengan Tiongkok mencapai tujuh tahun.

“Pasar ritel online di Indonesia kini sedang mengalami siklus yang sebelumnya sudah dilewati oleh ritel online di Tiongkok dan India. Dengan peluang market di Indonesia yang sangat besar, menjadikan negara ini jadi menarik karena sekarang masih menempuh siklus awal,” ujarnya.

Lebih jauh, dia menjelaskan, dalam siklus perkembangan e-commerce ada banyak tahapan yang harus ditempuh mulai dari startup hingga menjadi perusahaan terbuka. Tahap pertama, berkembangnya startup, kemudian masuk ke tahap berikutnya masuknya investor dari venture capital. Ketiga, adalah tahapan yang dinamai “consumer is the king“.

Keempat, tahapan “survival of the richest“, lalu konsolidasi bisnis, dan terakhir menuju perusahaan terbuka (IPO). “Bergeraknya siklus ini sangat bergantung pada kesiapan pasar dan infrastrukturnya. Indonesia saat ini sedang masa transisi dari tahap ketiga menuju keempat.”

Ramalkan ada banyak konsolidasi

Andi melanjutkan, berkaca dari siklus e-commerce yang sudah ditempuh oleh Tiongkok dan India, untuk mencapai tahap “survival of the richest“, kedua negara tersebut membutuhkan waktu sekitar 10 tahun.

Untuk Indonesia, kondisinya saat ini dari funding yang masuk uangnya banyak yang ‘dibakar’ untuk perang diskon antar e-commerce dengan bisnis horizonal demi menarik banyak pengguna baru. Ini adalah langkah untuk menjadi “the richest.”

“Nanti, sekitar 2-3 tahun dari sekarang mereka [e-commerce] akan mulai megap-megap kehabisan dana, sementara persaingan bisnis akan semakin ketat. Kemudian, akan muncul opsi konsolidasi. Ini terjadi apabila mereka adalah pemain e-commerce kecil yang tidak disokong oleh sumber funding dalam jumlah besar.”

Akan tetapi, menurutnya, yang akan mengalami konsolidasi hanyalah pemain e-commerce dengan bisnis horizontal saja, mengingat saat ini sudah banyak pemain e-commerce dengan segmentasi bisnis yang hampir serupa. Sementara untuk pemain e-commerce dengan bisnis vertikal diprediksi bakal lebih bertahan.

IDEAFEST 2016

Perlu diketahui, tahun ini IDEAFEST dengan tema SHIFT(THINK) akan diadakan pada 23-24 September 2016 di Jakarta Convention Center. Pada hari pertama akan diisi dengan acara Idea Talk. Rencananya, akan ada 80 sesi yang siap diisi oleh 110 pembicara dari berbagai bidang ekonomi kreatif, mulai dari Hadi Wenas (CEO Mataharimall), Jason Lamuda (CEO Berrybenka), Achmad Zaky (CEO Bukalapak), dan lainnya.

Hari kedua akan diisi dengan acara Conference dengan keynote speech dari Presiden RI Joko Widodo. Ada pula pengumuman pemenang kompetisi startup yang berhak mendapatkan hadiah inspiring trip dan program inkubasi. Termasuk bagian dari rangkaian acara adalah Indovidfest.

Dari 500 aplikasi yang masuk, kini sudah ada lima startup yang menjadi terpilih masuk ke babak final. Pemenang nantinya dapat mempresentasikan perusahaannya dihadapan para penonton. Lima startup tersebut adalah Omah Yogurt Stevia, Gen Oil, Tele-TCG, Lingkaran, dan Mycotech.


Disclosure: DailySocial adalah media partner IDEAFEST 2016

Pemerintah Siapkan Marketplace Khusus Industri Pariwisata

Kementerian Pariwisata berencana untuk mendirikan marketplace pariwisata dengan nama Travel Exchange Indonesia (TXI). Inisiasi ini merupakan upaya dorongan dari pemerintah dalam mengadopsi sistem pemasaran ke digital seiring dengan geliat perkembangan era digital.

Arief Yahya, Menteri Pariwisata, menjelaskan bursa perdagangan pariwisata tersebut nantinya akan menjadi pertemuan antara online travel agent (OTA) dengan calon pelancong. Produk yang akan dijual bervariasi, mulai dari tiket pesawat domestik maupun internasional, hotel, restoran, transportasi untuk taksi, penyewaan kendaraan, atraksi, pertunjukan, hingga paket wisata.

Semangat pemerintah dalam membentuk platform ini adalah untuk menyokong pelaku usaha pariwisata yang masih berskala UKM, sehingga sulit bersaing dengan OTA skala besar. “Bulan Oktober akan selesai dan segera kita setup. Travel agent konvensional akan kita ‘paksa’ ikut, nanti mereka akan kami ajari,” ujar Arief.

Menurutnya, pelaku usaha yang tidak menerapkan digital marketing tourism akan cenderung lebih sulit bersaing, lambat laun akan ditinggalkan konsumen. Pasalnya, saat ini pelancong sudah lebih sering mencari, memesan, dan membeli paket perjalanan secara online tanpa perlu datang ke travel agent konvensional.

Kementerian mencatat sudah menggandeng sejumlah perusahaan di bidang pencarian seperti Google, Baidu, dan Tripadvisor, maupun dengan perusahaan pemesanan seperti Traveloka, Alitrip, C-Trip, dan lainnya. Menurut Arief, dari segi biaya promosi di digital empat kali lipat lebih efektif dan efisien.

Arief berharap kerja sama ini sekaligus dapat membantu mempromosikan Wonderful Indonesia secara global. Jadi, pelancong yang masuk ke situs tersebut akan dihubungkan dengan TXI agar dapat melakukan transaksi dengan travel agent nasional.

“Nanti yang akan lakukan selling adalah para pelaku travel agent. Pemerintah menyediakan promosi lewat Tripadvisor, jadinya materi yang mau dipromosikan dapat ditaruh ke dalam platform itu.”

Pemerintah menentukan 10 daerah yang menjadi destinasi utama, yaitu Jakarta, Batam dan Kepri, Wakatobi-Bunaken-Raja Ampat, Makassar, Medan, Lombok, Bandung, Banyuwangi, Joglosemar (Yogyakarta, Solo, Semarang), dan Pulau Bali.

Promosi akan digencarkan ke 16 negara yang menjadi pasar wisatawan mancanegara ke tanah air, seperti Singapura, Tiongkok, Malaysia, Australia, Jepang, dan Korea.

6 Tips Merekrut Lebih Banyak Karyawan Perempuan

Banyak founder paham betul dampak merekrut lebih banyak perempuan dari pria untuk perusahaan. Sayangnya, banyak yang belum paham bila prinsip ini juga perlu diterapkan untuk perusahaan startup. Bila Anda menunggu jumlah karyawan mencapai angka 20 orang, ke depannya akan lebih sulit untuk merekrut pegawai perempuan. Dikutip dari laman ini, ada beberapa tips yang perlu Anda lakukan:

1. Jangan pakai kata “ninja”

Pemilihan bahasa seperti “rockstar”, “ninja”, atau “hacker” akan menurunkan minat perempuan untuk melamar. Saat merekrut, cobalah Anda pilih penggunaan bahasa yang lebih menggambarkan pribadi perempuan. Jangan menanyakan mereka untuk mengirimkan “contoh hack”, melainkan “contoh software yang berkualitas.”

Selain itu, jangan mengatakan “Kami hanya merekrut 1% saja dari seluruh kandidat”. Hal ini akan berdampak menurunkan tingkat kepercayaan diri wanita, banyak dari mereka yang tidak yakin akan kemampuan diri padahal sebenarnya mereka cukup bertalenta.

2. Buat kondisi kantor yang nyaman

Jangan kaget apabila calon kandidat tiba-tiba mengundurkan diri dari tawaran Anda, setelah mereka melihat kondisi kantor yang kotor dan penuh debu. Perlu Anda pahami, kejadian ini bukan karena perempuan yang tidak menyukai perusahaan startup.

Hal tersebut menjadi indikasi perusahaan tersebut tidak memperhatikan detil, kurangnya kepastian terhadap masa depan perusahaan, dan bekerja dengan orang-orang yang tidak bisa merawat diri mereka sendiri. Kondisi kantor yang bersih tentunya akan memberi dampak kinerja karyawan yang lebih baik.

3. Peduli aspek budaya

Wanita sangat peduli dengan aspek budaya yang dianut perusahaan, mulai dari transparansi, komunikasi, otonomi, bagaimana orang-orang berinteraksi di luar lingkungan kerja, bagaimana gaya bekerja, hingga bersaing dengan antar karyawan.

4. Proses wawancara yang lebih personal

Proses interview akan terasa menakutkan apabila calon kandidat harus bertemu dengan enam pewawancara pria. Calon kandidat akan merasa tidak ada siapapun yang seperti dia. Bagi perusahaan, ini akan terasa sulit untuk mengidentifikasi siapa cocok untuk ditempatkan di bagian apa.

Beberapa perusahaan besar membuat kebijakan setidaknya ada satu perempuan untuk melakukan interview. Jika startup Anda mampu untuk melakukan hal yang sama, akan sangat baik sebab dapat meminimalisir proses perekrutan yang buruk.

5. Rekrut dengan baik

Banyak cerita buruk yang beredar, karyawan wanita banyak yang mundur dari startup yang penuh dengan pria. Sebagian dari mereka mengatakan perusahaan menempatkan posisi yang tidak sesuai dengan bidang yang dikuasai. Misalnya, Anda menawarkan ke calon kandidat posisi Project Manager, padahal sebenarnya mereka mampu sebagai seorang hacker.

6. Sadar perbedaan gender

Perempuan dan pria memiliki gaya kerja yang berbeda. Misalnya dalam gaya penulisan, pria lebih cenderung menulis tentang hasil presentasi, sementara wanita cenderung berbicara prosesnya.

Lebih jauh lagi, pria lebih suka menulis “Kebijakan yang baru dimulai ini mengakibatkan penghematan biaya sebesar …”. Perempuan menulis “Setelah diteliti, ditulis, dan dipersiapkan kebijakan baru ini dapat membawa lebih banyak efisiensi untuk rantai pemasok.”

Untuk itu, Anda harus sadar bagaimana pria dan perempuan berbicara tentang pekerjaan mereka dan jangan hiraukan sebuah resume hanya dikarenakan perbedaan bahasa yang dipakai perempuan kurang berorientasi pada hasil.

Layanan Logistik Singapura Ninja Van Resmikan Bisnis di Indonesia

Ninja Van, perusahaan logistik asal Singapura, meresmikan Indonesia sebagai negara ekspansi berikutnya. Dengan brand Ninja Xpress, perusahaan mencoba memberikan solusi revolusioner untuk industri e-commerce Indonesia.

Seperti diketahui, Ninja Van mendapatkan pendanaan seri B sebesar $30 juta pada April 2016 dari The Abraaj Group, Monk Bukit Ventures, B Capital Group, dan Yahoo Japan Capital. Sebagian dananya digunakan manajemen untuk pengembangan bisnis di Indonesia.

Indra Wiralaksmana, Country Head Ninja Xpress, mengatakan sebenarnya Ninja Van sejak awal tahun ini sudah melakukan tes pasar di Indonesia. Setelah mendapatkan pendanaan baru, bisnis di Indonesia mulai diseriusi dengan memperbanyak jumlah mitra e-commerce dan armada kurir hingga akhirnya diresmikan pada Selasa, (6/9).

Sama seperti pemain asing lainnya, manajemen Ninja Van, lanjut dia, melihat Indonesia sebagai pasar yang sangat berpotensi, terutama dari pertumbuhan e-commerce selama beberapa tahun terakhir. Fase-fase saat ini merupakan saat terpenting untuk masuk ke pasar Indonesia.

“Pelaku e-commerce menuntut layanan pengantaran paket yang efisien dan dapat diandalkan. Inilah salah satu alasan kami hadir,” ujarnya.

Menurut Indra, layanan utama yang ditawarkan Ninja Xpress adalah terintegrasinya sistem teknologi dengan situs klien. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk tracking secara benar-benar real time, mulai dari paket saat dibungkus oleh penjual, masuk ke gudang, hingga pengiriman. Setiap perpindahan paket, ada notifikasi SMS yang masuk ke pembeli.

Solusi ini mencoba membantu menjawab keresahan pembeli online yang selama ini sering mengalami masalah karena lamanya waktu kedatangan paket dan tidak sesuai dengan keterangan yang tertera saat dilacak. “Kami benar-benar real time, tidak sekedar gembar gembor layanan tracking semata. Sebab kami memiliki barcode unik yang selalu diperiksa saat paket mengalami perpindahan proses.”

Ninja Xpress memiliki dua sasaran segmen klien, untuk kalangan e-commerce dan ritel. Dengan klien e-commerce, sudah ada beberapa brand besar yang sudah tergabung seperti Berrybenka, Tokopedia, Lazada, Shopee, Zalora, dan lain-lain. Adapun lokasinya kini sudah berada di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, dan Medan.

Untuk menjangkau segmen ritel, perusahaan menggunakan gerai Ninja Point. Saat ini jumlahnya baru 5 gerai, yakni di Thamrin City, ITC Cempaka Mas, ITC Mangga Dua, ITC Kuningan, dan Pusat Grosir Cililitan (PGC). Ditargetkan sampai akhir tahun akan menambah 50 gerai. Terhitung, kini Ninja Xpress sudah memiliki 1.000 armada kurir mobil dan motor.

Ninja Xpress juga memberikan layanan cash on delivery (COD) untuk pembeli dari klien e-commerce. Untuk menjamin keamanan uangnya, kurir akan dibekali dengan aplikasi Ninja Xpress. Setelah kurir menerima uang, mereka wajib melakukan konfirmasi. Secara sistem terintegrasi baik pihak merchant e-commerce dan pembeli akan mendapat notifikasi bahwa paket sudah diantar dan uang sudah diterima.

“Dengan adanya transparansi dan real time tracking, semua bisa dilacak dengan baik. Merchant tidak perlu khawatir uang COD akan tetap masuk sesuai waktunya.”

Beri diferensiasi

Dari beberapa pemain logistik di Indonesia, hampir seluruhnya sudah menggunakan layanan fitur real time tracking. Namun, apa yang membedakan Ninja Xpress dengan yang lainnya? Danu Wicaksana, Managing Director Berrybenka, menjelaskan dari beberapa pemain logistik yang sudah bermitra dengan perusahaan, hanya Ninja Xpress yang memiliki akurasi hampir 100%.

Fitur real time tracking yang dimiliki Ninja Xpress sangat berguna bagi perusahaan dalam menjaga kepercayaan konsumen. Dia menambahkan, tidak semua perusahaan logistik memiliki tingkat tanggung jawab yang tinggi ketika mengirimkan paket.

“Dari kacamata user, tracking itu sangat penting sebab konsumen ingin barangnya cepat datang. Dengan transparansi, kekhawatiran konsumen barangnya tidak datang on time bisa diminimalisir,” pungkas Danu.