Daftar Produk Keren yang Menjuarai R-IoT Hackathon 2017

Belum lama ini ajang Republic Internet of Things (R-IoT) Hackathon 2017 digelar di Bandung. Ajang ini diselenggarakan untuk menantang para penggiat IoT di Indonesia untuk berinovasi, diselenggarakan Makestro bekerja sama dengan MyIoTC dari Malaysia. Hackathon yang dilakukan selama 22 jam tersebut, berhasil melahirkan 3 juara utama dan 1 juara favorit pilihan juri.

Juara pertama berhasil digaet tim Ex, disusul juara kedua tim Deadliner, dan juara ketiga tim AIM. Sedangkan untuk juara favorit jatuh pada tim CIKUR.

Alat pendeteksi slot tempat parkir kendaraan

Juara Pertama

Tim Ex berasal dari Jurusan Teknik Komputer, Universitas Brawijaya Malang, terdiri dari empat anggota yakni Fungki Pandu, Rafi Fajar, Mukmin dan Tiara. Produk yang dikembangkan berupa perangkat pendeteksi slot parkir dengan teknologi IoT. Dengan perangkat tersebut, masyarakat akan dibantu untuk mengetahui apakah slot parkir tersedia di tempat tujuan mereka atau tidak. Informasi akan ditransmisikan melalui aplikasi berbasis Android. Selain informasi, aplikasi juga dibubuhi fungsionalitas lebih, yakni untuk pemesanan slot parkir, pembayaran dengan e-money, dan fitur untuk menemukan letak mobilnya.

“Untuk produknya harapan kami bisa cepat dikembangkan dan masuk ke pasar di Indonesia, dan kami sangat mengharapkan adanya perusahaan yang ingin bekerja sama,” ujar Rafi selaku perwakilan dari tim Ex.

Alat pengatur penggunaan daya listrik

Juara Kedua

Juara kedua mengembangkan Smart P-Man (Smart Power Management), yaitu sebuah sistem manajemen daya listrik pintar. Produk ini ditujukan untuk monitoring dan mengatur penggunaan listrik dalam suatu rumah atau bangunan, dengan kemampuan kendali nyala-mati listrik untuk tiap stop kontak baik secara manual maupun otomatis mengikuti batasan daya yang diatur. Produk ini ke depannya mampu menggantikan kWh meter yang digunakan PLN saat ini.

Tim Deadliner terdiri dari tiga mahasiswa tingkat akhir, yakni Mochamad Faisal, Irham Fauzan dan Musa Abdul Aziz. Kepada DailySocial, Faisal mengungkapkan bahwa harapannya ke depan akan ada lebih banyak lagi acara sejenis ini dan disertai follow up baik dari pemerintah ataupun industri agar karya yang dihasilkan dapat berkembang menjadi produk yang dapat dimanfaatkan masyarakat luas.

Alat fitnes yang lebih efisien dan terukur

Juara Ketiga

Untuk juara ketiga, tim AIM mengembangkan produk bernama AIMuscle, yakni sebuah smart personal muscle trainer. Tingginya biaya personal trainer dan akses ke fitness center, membuat banyak milennials kesulitan untuk mendapatkan akses untuk menjaga tubuh tetap fit. Solusi yang ada sekarang yaitu aplikasi personal trainer, tidak memiliki fitur untuk mengoreksi apakah yang dilakukan pengguna sudah benar atau belum. Tim AIM mengembangkan sebuah perangkat IoT berupa tracker yang dapat mendeteksi berbagai macam gerakan Dumbbell sehingga latihan dapat berjalan efektif dan lebih murah.

Tim AIM terdiri dari beberapa anggota yang terdiri dari mahasiswa Telkom School, ITS Surabaya dan Universitas Trisakti. Salah satu anggotanya, Dhuha Abdul, mengungkapkan, bahwa kegunaan produk AIMuscle sebenarnya bisa lebih luas, tidak hanya untuk Dumbbell saja tapi bisa didesain untuk kebutuhan kesehatan dan industri. Rencananya produk tersebut akan disempurnakan dengan machine learning sehingga dapat menghasilkan analisis prediktif yang bermanfaat.

Alat pengusir hama dan perangsang pertumbuhan tanaman

Juara Favorit

Untuk juara favorit, yang ditentukan juri, terpilih tim CIKUR yang terdiri dari Danny Ismarianto Ruhiyat, Aries Syamsuddin, dan Mirwan Miftahul Arif. Dalam acara Hackathon R-IoT 2017 tim CIKUR mengembangkan produk dengan nama Karinding IoT. Yaitu alat berbasis Karinding (alat musik getar khas Sunda dari bambu) yang digerakkan secara elektronis dan dikontrol melalui internet sebagai perangkat IoT.

Kegunaan Karinding IoT yang utama adalah mengusir hama tanaman (khususnya padi dan jagung) dengan menggunakan suara berfrekuensi rendah yang dihasilkan dari Karinding bambu dan suara Karinding dapat meningkatkan hasil panen dengan merangsang pembukaan mulut daun/stomata secara lebih baik (sehingga nutrisi dan gas karbondioksida dapat terserap secara jauh lebih baik).

“Kominfo sangat tertarik untuk mengembangkan Karinding IoT versi portabel (yang ukurannya lebih ringkas) untuk digunakan petani-petani di Indonesia. Sebuah perusahaan swasta juga menawarkan lokasi penelitian pertanian dan perkebunan di daerah Lembang untuk digunakan sebagai tempat riset bersama tim CIKUR dalam mengembangkan Karinding IoT,” ujar Danny.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner dari R-IoT Hackathon 2017.

SMART IT Fest 2017 Sajikan Ragam Acara Seputar Teknologi di Solo

Jurusan D3 Teknik Informatika Universitas Sebelas Maret bekerja sama dengan E-Mailkomp (Entitas Mahasiswa D3 Teknik Informatika) akan kembali menyelenggarakan agenda tahunan mereka. Bertajuk “SMART IT Fest 2017” atau “Sebelas Maret IT Fest 2017”, acara ini akan diselenggarakan di atrium Hartono Mall Solo Baru, Jawa Tengah, pada tanggal 15-17 September 2017 mulai dari pukul 09.00 – 21.00. SMART IT Fest 2017 membawakan tema besar “Sinergisitas Teknologi Pada Era Industri Kreatif”.

Ada beberapa agenda yang akan disajikan dalam rangkaian acara ini. Pertama ialah pameran tugas akhir mahasiswa D3 Teknik Informatika UNS. Para peserta akan memamerkan tiap produk yang dikembangkan, dan pengunjung dapat mencoba karya tersebut. Adapun produk yang dipamerkan terdiri dari tiga kategori, yang pertama sistem informasi dan mobile app, kemudian produk multimedia dan produk berbasis game.

Selain itu ada juga acara bertajuk Information Technology Competition, merupakan sebuah lomba di bidang teknologi. Ada dua hal yang dilombakan, pertama tentang server security dan yang kedua game competition. Untuk lomba Server Security bertajuk “Capture The Flag” ditujukan untuk siswa/i SMA/SMK sederajat dengan membentuk tim yang terdiri dari 3 orang. Sedangkan game competition dalam hal ini menggunakan Dota 2 ditujukan untuk umum.

Acara talkshow juga menjadi salah satu agenda dalam SMART IT Fest 2017. Bekerja sama dengan Komunitas Masyarakat Anti Hoax Solo, di sini akan didiskusikan tentang bagaimana persebaran berita hoax dan bagaimana menyikapinya. Diharapkan sesi ini dapat memberikan pemahaman dan pengertian tentang bahaya dari penyebaran berita hoax dan juga cara mengurangi penyebaran berita hoax. Acara ini akan diselenggarakan pada tanggal 16 September 2017.

Yang terakhir terkait acara seminar seputar teknologi. Ada empat tema yang akan disajikan dalam rangkaian seminar ini, yakni:

  • Security: Secure Your Data From Carding
  • Android: Smart Building an Awesome App For Every People
  • Startup: Execute Locally Potential, Innovate Globally
  • IoT: Building Smart Energy With Internet Of Things

Untuk pendaftaran rangkaian acara ini dapat dilakukan secara online melalui http://bit.ly/seminarsif17.


Disclosure: DailySocial merupkan media partner SMART IT Fest 2017.

Kabar Terkini “Wedding Marketplace” Bridestory

Di tengah kabar yang cukup menyita perhatian banyak orang tentang pernikahan Raisa dan Hamish beberapa waktu lalu, beberapa dari kita mungkin “salah fokus”, melihat salah satu startup wedding marketplace lokal yang menjadi bagian penting dalam pelaksanaan tersebut. Ya, sejak dimulai dari nol oleh Kevin Mintaraga dan Etienne Emile tahun 2013, Bridestory terlihat berkembang cukup pesat. DailySocial mencoba menghubungi Kevin, Co-Founder dan CEO Bridestory, untuk menceritakan kondisi bisnisnya saat ini.

Terakhir pada tahun 2015. Bridestory mendapatkan pendanaan Seri A dari beberapa investor, termasuk Rocket Internet, Fenox Venture Capital dan East Ventures. Bersama pendanaan tersebut, Bridestory melakukan akselerasi dengan melakukan ekspansi ke Singapura dan Filipina. Sisi produk pun dikembangkan hingga menghadirkan versi Pro untuk layanan premium Bridestory. Dari pemaparan Kevin, per hari ini sudah ada vendor yang terdaftar di 199 negara, dengan 80%-nya berasal dari negara-negara di Asia.

“Tanggapan yang diberikan pengguna sangat positif. Para pengguna menggunakan platform kita secara end-to-end, mulai dari mencari inspirasi, menemukan vendor pernikahan yang tepat hingga berkonsultasi dengan Hilda, layanan konsultasi pernikahan dari Bridestory yang akan berperan sebagai asisten pribadi pernikahan. Melalui fitur ini, calon pengantin akan diberikan rekomendasi sesuai dengan kebutuhan pernikahan mereka dan berkesempatan mendapatkan best deal dari berbagai vendor pernikahan di Bridestory,” jelas Kevin menerangkan kondisi Bridestory saat ini.

Selain promosi dengan digital marketing, pihaknya juga mengadakan pameran bertajuk “Bridestory Fair & Bridestory Market”. Acara tersebut diadakan dengan harapan pengguna dapat bertemu dan melihat langsung hasil karya vendor-vendor yang ada di Bridestory untuk melihat portofolionya secara langsung. Total pertumbuhan Bridestory sekitar 8 juta pengguna per tahun dengan rata-rata usia 20-35 tahun.

“Memimpin perubahan tren dan konsumen dengan melakukan inovasi yang kami yakini dapat diterima di pasar. Dan tak lupa untuk terus mengedukasi vendor dan pengguna Bridestory agar dapat lebih memahami platform dan fitur-fitur yang kami miliki. Ke depannya kami terus berkomitmen untuk mengembangkan platform dan bisnis kami, baik dari jumlah vendor, pengguna, dan revenue kami,” ujar Kevin menerangkan strategi mempertahankan traksi bisnisnya.

Application Information Will Show Up Here

Mengenal Atnic dan JALA sebagai Evolusi Blumbangreksa

Atnic baru-baru ini menggema di beberapa kompetisi startup, salah satunya menjuarai Creative Business Cup 2017 Indonesia yang digelar Ciputra Entrepreneurship Center. Namanya terdengar baru, namun sebenarnya debut startup asal Yogyakarta ini tidak lagi baru. Atnic merupakan nama perusahaan pengembang Blumbangreksa, sebuah solusi berbasis IoT untuk sektor budidaya produk perikanan.

Dalam perkembangannya, Blumbangreksa yang menjadi produk inisial Atnic juga sudah berganti dengan brand baru bernama JALA. Produk tersebut tengah dalam proses finalisasi dan uji lapangan di beberapa wilayah. JALA sendiri dikembangkan sebagai asisten untuk bertambak udang. Sistem tersebut membantu petambak udang untuk memantau kualitas air dan mengelola tambak udang melalui aplikasi.

JALA adalah perangkat IoT yang mampu memonitor kualitas air pada tambak udang. Perangkat ini didesain untuk dapat mengatasi masalah budidaya udang dengan mengukur, menganalisis dan memberikan semua rekomendasi berdasarkan kondisi kualitas air tambak. JALA dikembangkan untuk membantu petambak udang dan meningkatkan respons petambak dalam menjaga kualitas air dan mengurasi kesalahan penanganan dalam bertambak udang.

“Di Atnic saat ini ada beberapa riset produk hardware tidak hanya dibidang agrikultur dan akuakultur, namun saat ini kita fokus pada tahap finalisasi produk JALA. Kami juga sedang mengembangkan beberapa produk lain untuk tambak udang dan bisnis akuakultur lain, namun saat ini tim terfokus untuk finalisasi produk JALA,” ujar Co-Founder & VP Product Atnic Syauqy Nurul Aziz.

Sistem JALA sendiri terdiri dari tiga bagian, pertama ialah sebuah perangkat yang dilengkapi sensor untuk memahami kadar oksigen terlarut, suhu, pH, salinitas, dan TDS (Total Dissolved Solid). Kemudian hasil pantauan dari sensor tersebut akan diproses dan dikirimkan hasilnya melalui aplikasi web dan SMS. Dibanding mobile app, SMS tampaknya memang lebih efisien untuk petani udang di lapangan. Dalam laporannya, JALA memberikan informasi dan rekomendasi untuk membantu petambak dalam mengambil tindakan yang tepat berdasarkan kondisi kualitas air tambak udang yang telah diukur.

Purwarupa terakhir JALA kini sedang dalam proses uji lapangan dan sudah dipasangkan di 53 kolam di Subang, Brebes, Tegal, Purworejo, dan Sleman. Untuk proses akselerasi, Syauqy juga memaparkan bahwa saat ini Atnic sedang dalam proses pembicaraan dengan beberapa investor dan pemodal ventura untuk investasi dukungan produksi masal JALA tahap pertama. Di lain agenda, Atnic juga sedang dalam masa ramp-up program salah satu accelerator hardware dan IoT di Hong Kong.

“Industri tambak udang di Indonesia saat ini sedang mengalami banyak tantangan. Kualitas air yang tidak terpantau merupakan tantangan terberat petambak udang yang menyebabkan produktivitas menurun tiap tahunnya. Tantangan ini sekaligus menjadi peluang untuk meningkatkan hasil petambak udang dengan JALA,” pungkas Syauqy memaparkan kondisi sektor budidaya yang ada saat ini.

Alasan Mengapa Harus Hadir ke Social Media Week Jakarta 2017

Tahun ini Social Media Week (SMW) Jakarta akan kembali digelar untuk ketiga kalinya. Tepatnya pada tanggal 11-15 September 2017 mendatang di The Hall, Senayan City. Bagi yang pernah datang ke SMW Jakarta 2016 mungkin sudah tahu tentang keseruan acara ini dan berbagai informasi penting terkait tren dunia digital sekarang ini.

SMW adalah rangkaian acara yang digelar untuk saling berbagi pengetahuan tentang dunia digital dan sosial media saat ini. SMW sendiri merupakan acara global yang digelar di kota-kota besar di dunia seperti London, Los Angeles, Chicago, New York, Sao Paulo, Milan dan masih banyak lagi.

Social Media Week Jakarta 2017 kali ini hadir dengan tema “Language and Machine: The Future of Communication”, yang akan menampilkan para ahli, tokoh dan pemimpin industri dari dalam dan luar negeri selama 5 hari.

Bagi yang masih ragu untuk mengikuti acara ini, inilah beberapa alasan kenapa kalian wajib datang dan menjadi bagian dari keseruan Social Media Week Jakarta 2017:

(1) Satu-satunya Social Media Week di Asia

Ya, itu benar! Jakarta adalah satu-satunya kota di Asia yang mengadakan Social Media Week, jadi jangan sampai ketinggalan.

(2) Facebook, Salesforce, LinkedIn, Google, LINE, hingga Disney akan berbagi ilmu di SMW 2017

Siapa yang tidak kenal dengan brand yang baru saja disebutkan? SMW Jakarta 2017 menghadirkan pembicara dari Facebook, Salesforce, LinkedIn, Google, LINE, Disney dan masih banyak lagi di sesi Conference. Melalui sesi ini, peserta bisa mendapatkan insight dan best-practice mengenai content, messaging, big data¸ dan social media langsung dari ahli strategi dan penggerak brand tersebut.

(3) Bertemu dengan beragam komunitas

SMW Jakarta juga memiliki 36 sesi Community Meet Up, peserta dapat bertemu dengan komunitas-komunitas dari berbagai industri, contohnya Tastemade, Young on Top (YOT), Indovidgram, Go-Jek, UXID, dan Girls in Tech. Di sini peserta juga berkesempatan untuk berbagi ilmu dan pengalaman bersama mereka.

(4) Kelas Workshop untuk meningkatkan kompetensi

Social Media Week 2017 kali ini bekerja sama dengan MauBelajarApa.com menghadirkan 12 kelas Workshop yang dibawakan oleh praktisi industri digital dari dalam maupun luar negeri. Tiap kelas diperuntukkan bagi para peserta yang ingin  mendalami dunia media sosial, dari membuat personal branding yang baik, teknik-teknik yang diperlukan untuk menghasilkan konten yang berkualitas, hingga mengukur keberhasilan strategi media sosial.

(5) Up-to-date akan teknologi dan tren masa depan komunikasi

Bukan hanya menyajikan pembicara, komunitas dan workshop menarik saja, di SMW Jakarta 2017 ini para pengunjung juga dapat melihat, merasakan, mencoba sendiri berbagai teknologi dan tren dunia digital terbaru.

(6) Berkenalan dengan para ahli dan profesional

Tiap gelaran Social Media Week dipenuhi oleh para tokoh inspiratif dan bertalenta di bidangnya, termasuk idola-idola kamu yang suka muncul di timeline . Bukan cuma itu, dengan ikut sesi dan berdiskusi dengan mereka yang sudah sukses, kamu juga sebenarnya sudah mulai menjalani jalan kamu sendiri untuk sukses.

Untuk informasi lebih lanjut seputar SMW Jakarta 2017 secara keseluruhan dapat dilihat melalui laman https://socialmediaweek.org/jakarta.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner untuk Social Media Week Jakarta.

SMW Jakarta 2017 Umumkan Dua Pemateri Lagi, Najwa Shihab dan Matt Bryan dari Disney

Social Media Week (SMW) Jakarta 2017 mengumumkan tambahan jajaran pembicara utama dalam sesi Conference. Ada dua nama besar yang akan dihadirkan, pertama ialah Matt Bryan selaku Head of Social Media untuk South East Asia dari Walt Disney Company dan yang kedua Najwa Shihab, jurnalis dan pembawa acara Mata Najwa yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

Matt Bryan akan berbagi tentang bagaimana Disney bercerita dan berinteraksi dengan para penggemarnya di ranah digital, dengan topik “Disney Reveal: The Forces of Storytelling, Fanbase Building and Content Marketing”. Di sisi lain, Najwa Shihab akan berbagi seputar pengalamannya sebagai jurnalis dan host Mata Najwa dan juga pandangannya terhadap media sosial dan teknologi saat ini, dengan topik “Social Media and Technology’s Influence on Journalism and Public Media”.

“Disney merupakan nama yang lekat dengan kehidupan kita, yang mengiring tiap momen dalam kehidupan kita dengan fantasi dan keajaibannya. Dengan kesuksesan Disney membuat suatu karakter dan film menjadi melegenda, kami sangat gembira dapat mengundang sang master storyteller ini berbagi mengenai bagaimana membangun suatu cerita, berinteraksi dan menciptakan ikatan emosional dengan para penggemarnya di ranah digital,” ujar Antonny Liem selaku CEO untuk Merah Cipta Media Group, sekaligus Chairman Social Media Week Jakarta.

Antonny melanjutkan, “Najwa Shihab merupakan nama yang sudah sangat tidak asing di ranah media Indonesia. Sebagai seorang jurnalis dan host Mata Najwa, Nana selama bertahun-tahun, dengan tajam, telah menguak kebenaran dan menyajikan fakta kepada para pemirsa Indonesia. Saya sangat senang dan menyambut baik partisipasi Najwa Shihab di ajang Social Media Week Jakarta 2017, dan saya percaya banyak hal yang dapat kita pelajari dari seorang Najwa Shihab.”

Rangkaian acara utama SMW Jakarta 2017 akan dilaksanakan tanggal 13-15 September 2017 di The Hall, lantai 8, Senayan City ini akan terbagi dalam 3 panggung yang menyajikan berbagai topik terkini seputar social media dan teknologi, termasuk juga berbagai tips dan studi kasus yang tentunya dapat menambah wawasan dan diikuti untuk diterapkan oleh para peserta.

Di panggung utama, yaitu panggung Conference, para praktisi dan penggiat industri media sosial dan digital dapat mendengar dan belajar langsung dari para ahli di bidangnya, baik dari dalam mau pun luar negeri. Selain Disney dan Najwa Shihab, sesi-sesi di panggung Conference dari ajang Social Media Week Jakarta di tahun ini akan diramaikan juga oleh Facebook, Google, LINE, LinkedIn, Adidas, Salesforce, Socialbakers, Digimind, Kantar Milward Brown, dan banyak lagi.

Bagi yang tertarik hadir, informasi mengenai jadwal konferensi, pembelian tiket, dan selengkapnya dapat dilihat di situs resmi Social Media Week Jakarta 2017 https://socialmediaweek.org/jakarta.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Social Media Week Jakarta 2017

Zalora Jalin Kemitraan dengan Atri Xpress, Mungkinkan Pengguna Kembalikan Barang Melalui Jaringan Minimarket

Layanan e-commerce produk fashion Zalora hari ini mengumumkan kerja samanya bersama Atri Xpress. Kerja sama ini untuk menghadirkan layanan baru dalam pengembalian barang. Bersama Atri Xpress, Zalora mengusung konsep store drop-off, saat ini telah memungkinkan pelanggan di Jabodetabek mengembalikan barang Zalora melalui Alfamart, Alfamidi, dan DAN+DAN.

Untuk menikmati layanan tersebut, pengguna cukup mendatangi toko mitra dan meminta kasir untuk mengirim kembali barang kepada Zalora. Syaratnya dengan menyebutkan kode booking Zalora dan mengisi formulir pengembalian. Selanjutnya akan ditindaklanjuti proses returnya oleh Atri Xpress, tanpa ada biaya tambahan untuk pengiriman.

“Sebagai [layanan] e-commerce yang selalu mencari cara baru untuk memberikan kenyamanan bagi pelanggan, kami tak pernah berhenti berinovasi dalam memberikan kemudahan pelayanan, terutama dalam hal pengembalian barang. Atri Xpress akan membantu pelanggan kami sehingga mereka dapat melakukan retur di berbagai cabang Alfamart, Alfamidi serta DAN+DAN yang jumlahnya ribuan, berada di tempat yang strategis serta dan dekat dengan tempat tinggal merek,” ungkap CEO Zalora Indonesia Anthony Fung.

Direktur Operasional Atri Xpress Stefanus Didi Hartanto menambahkan, “Saat ini Zalora dan Atri Xpress telah bekerja sama dalam menawarkan kemudahan untuk dapat mengirimkan kembali barangnya ke Zalora secara gratis melalui 4,300 toko Alfamart, Alfamidi dan DAN+DAN yang tersebar di seluruh Jabodetabek.”

“Ke depan, kerja-sama ini juga akan dikembangkan ke seluruh jaringan toko-toko di wilayah lainnya di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Kami berharap kerja-sama antara Zalora dan Atri Xpress ini dapat mendukung pertumbuhan belanja online di Indonesia,” ujarnya.

Kelas Workshop “Optimasi Media Sosial” akan Disuguhkan dalam SMW Jakarta 2017

Social Media Week (SMW) Jakarta tahun ini akan membahas seputar evolusi komunikasi di masa depan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar peran teknologi, mesin dan robot serta pengaruhnya dalam komunikasi antar manusia. Semua bahasan ini akan dirangkum dalam tema utama “Language and The Machine: The Future of Communication.”

Selain rangkaian conference, gelaran kali ini membawa konsep baru dengan menghadirkan rangkaian kelas-kelas Workshop untuk memberikan pelajaran dan wawasan praktis secara mendalam yang dibawakan oleh praktisi industri digital dari dalam maupun luar negeri. SMW Jakarta 2017 berkolaborasi dengan MauBelajarApa.com untuk menghadirkan kelas-kelas Workshop ini.

“Melalui kelas-kelas Workshop yang diadakan dalam gelaran Social Media Week Jakarta 2017, para peserta diharapkan dapat belajar mengenai dunia media sosial, dari bagaimana membuat personal branding yang baik di sosial media, membuat konten yang berisi dan menarik,” sambut Founder MauBelajarApa.com Jourdan Kamal.

Berikut adalah 10 tema kelas Workshop yang akan ditawarkan di ajang SMW Jakarta tahun ini:

  1. The Art of Social Media Marketing for Entrepreneurs (Instagram).
  2. Personal Branding Through Social Media for Your Careers & Business.
  3. Food Photography & F&B Content Creation for Social Media.
  4. How to Create Inspiring Video For Your Social Media Business.
  5. Using Infographics for Social Media Business.
  6. Social Media Photography & Concept Creation for Your Social Media Business.
  7. How to Create Engaging & Profitable YouTube Videos.
  8. How to Optimize Your Creative for Mobile.
  9. How to Create a Meaningful Social Media Measurement Framework for ROI.
  10. Leveraging Social as the Forefront of Customer Experience, Turning Cost Center into Revenue Center.

“Sesi kelas-kelas Workshop ini akan menjadi kesempatan bagi para praktisi dan profesional, pengusaha, maupun pengguna media sosial dan digital untuk mendalami materi-materi sesuai dengan minat mereka, langsung dari praktisi di industri yang berpengalaman di bidangnya,” ujar Antonny Liem, CEO Merah Cipta Media Group, sekaligus Chairman Social Media Week Jakarta.

Social Media Week Jakarta diadakan sebagai upaya agar praktisi industri sosial media dan digital dapat saling berbagi dan memperdalam wawasan akan tren-tren terbaru dan yang akan datang di dunia digital, teknologi dan media sosial, dan bagaimana pelaku industri maupun pengguna media sosial pada umumnya dapat merangkul kekuatan media sosial dan teknologi untuk memperkuat brand maupun wawasan pribadi mereka dan mentransformasi cara mereka berinteraksi.

Untuk informasi lebih lanjut seputar kelas tersebut, kunjungi laman resminya melalui www.maubelajarapa.com/smw2017. Sementara informasi seputar SMW Jakarta secara keseluruhan dapat dilihat melalui laman https://socialmediaweek.org/jakarta.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner untuk Social Media Week Jakarta.

Mengenal Feedr dan Visinya Membantu Bisnis dengan Teknologi E-Commerce Terpadu

Feedr merupakan sebuah perusahaan baru yang coba mengintegrasikan teknologi untuk menghadirkan solusi e-commerce, khususnya dalam hal penguatan sebaran bisnis dan penetrasi. Apa yang dilakukan Feedr cukup menyeluruh, dari hulu ke hilir mulai dari perencanaan hingga eksekusi. Dari apa yang ditawarkan, salah satu yang menarik adalah kesempatan bagi bisnis membawa produknya ke pasar luar negeri.

Terkait kesempatan go global tersebut, saat ini Feedr mengklaim telah siap menjangkau 9 negara di Asia, dengan integrasi di lebih dari 24 marketplace online di wilayah tersebut. Kendati peluncuran resminya baru akan dilaksanakan pada 28 Oktober mendatang, bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda, saat ini Feedr sudah mulai melayani klien-kliennya.

Pendiriannya didukung oleh empat orang yang sangat berpengalaman dalam dunia bisnis terkait e-commerce dan UMKM di Indonesia. Pertama ada Hadi Kuncoro (CEO), sebelumnya sebagai CEO aCommerce Indonesia dan Operation Director Zalora. Kemudian ada Riyeke Ustadiyanto (CTO), yang juga adalah Founder MarketBiz dan iPaymu. Ada juga Budi Handoko (COO) yang juga menjadi Founder Shipper.id. Terakhir Subiakto Priosoedarsono sebagai komisaris dan telah lama malang melintang di sektor pengembangan UMKM di Indonesia.

“Feedr didirikan oleh empat founder, jika digabung akan menjadikan 100 Years Experiences Founder di dunia profesional dan bisnis. Komposisi ini diyakini akan sangat involve membangun UKM di Indonesia, khususnya untuk go online. Kami bercita-cita membangun legacy bagi bangsa,” ujar Hadi Kuncoro kepada DailySocial.

Konsep layanan Feedr adalah “A to Z Solution” untuk pendirian dan operasional bisnis e-commerce. Terbagi dalam dua tahapan implementasi, yakni demand generation services dan demand fullfilment services. Pada demand generation, layanan yang ditawarkan meliputi konsultasi digital dan branding, pengembangan teknologi (web, aplikasi, sistem pembayaran), pemasaran digital, dan manajemen kanal online-offline. Sedangkan pada demand fullfilment layanan yang disajikan memfasilitasi bisnis untuk berekspansi global, pengelolaan warehousing dan manajemen penyampaian logistik.

Target pemasarannya pun cukup menyeluruh, mulai dari B2C (Business-to-Consumer) hingga B2G (Business-to-Government). Untuk jangkauan akses sendiri, saat ini Feedr mengklaim mampu membawa kliennya menembus pasar beberapa negara, termasuk Indonesia, India, Malaysia, Singapura, Jepang, Thailand, Vietnam, hingga Filipina. Integrasi dengan pemain e-commerce dan online marketplace besar di wilayah tersebut juga digalakkan untuk menghadirkan saluran penjualan produk dari sini.

“Salah satu misi kami adalah menyediakan layanan end-to-end bagi brand, product owner dan retailer sehingga dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri sekaligus membawa produknya ke pasar global. Kami fokus membantu dari sejak membangun produk dan brand, mengembangkan sistem manajemen kualitas untuk kebutuhan legal, pengembangan sistem manufaktur, logistik hingga membuka pasar secara online dan offline melalui sebuah integrasi teknologi,” lanjut Hadi.

Integrasikan teknologi untuk bantu bisnis optimalkan peluang perdagangan digital

Menggambarkan bagaimana sistem Feedr bekerja / Feedr
Menggambarkan bagaimana sistem Feedr bekerja / Feedr

Dalam penerapannya Feedr sebenarnya tidak sendiri, karena ada beberapa platform yang akan diintegrasikan. Feedr sendiri sebagai platform akan berperan sebagai channel management, dibantu plaform Shipper untuk logistik, platform Ananta untuk reseller, platform Chatzbro untuk chatbot yang membantu proses penjualan. Platform iPaymu, Automatgram, dan Wifimu pun juga turut masuk dalam daftar integrasi di dalamnya.

Apa yang ingin disajikan Feedr adalah satu kesatuan sistem untuk membantu bisnis berfokus pada peningkatan transaksi. Sebuah terobosan untuk menyederhanakan proses bisnis dan menghadapi tantangan ekspansi di jalan perdagangan digital ini.

“Salah satu yang paling kuat ada di kanal socio-commerce, baik melalui Facebook atau Instagram. Bahkan kami mengembangkan chatbot yang dapat digunakan langsung untuk transaksi di di sana, tidak perlu melalui marketplace. Di platform reseller sendiri kami memiliki lebih dari 20 ribu jaringan online yang terintegrasi dalam satu platform, pun demikian dengan sistem pembayarannya,” terang Hadi.

GMIC Indonesia 2017 Akan Diselenggarakan September Ini, Fokus pada Transformasi Digital Bisnis

Dunia sedang memasuki tahapan keempat dari revolusi industri, yaitu revolusi digital. Salah satunya ditandai dengan bisnis di tingkat korporasi, menengah, maupun kecil, mulai mengintegrasikan teknologi dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Tidak hanya itu, perusahaan-perusahaan tersebut dituntut untuk menghadirkan, serta melengkapi diri, dengan inovasi baru yang menarik dan bermanfaat  agar tetap relevan dan memiliki daya saing.

Untuk membahas seputar bagaimana menyikapi tentang kondisi tersebut, Global Mobile Internet Conference (GMIC) Indonesia 2017 akan diselenggarakan. Tepatnya pada tanggal 26 September 2017 mendatang di Indonesia Convention Exhibition (ICE), mengusung empat bahasan utama, meliputi Disruptive Technology, Startup Village, Money Talks, Mobile Marketing & Growth.

GMIC merupakan ajang bagi pelaku di bidang mobile industry, pengusaha, developer dan investor dari segala penjuru dunia untuk membangun kerja sama, belajar mengenai industri dari para pemimpin, serta mengetahui inovasi-inovasi yang dapat mempengaruhi dunia. GMIC juga akan fokus dalam membahas terobosan teknologi terkini dan bagaimana transformasi digital menghadirkan ancaman dan peluang yang signifikan bagi kalangan bisnis.

“Sejalan dengan misi kami yaitu untuk menghubungkan dunia dan mendorong inovasi, GMIC diharapkan dapat menjadi awal mula kerja sama antar penggiat teknologi untuk menciptakan ekosistem bagi transformasi yang ideal,” ungkap E. Hao, CEO GWC Global Inc selaku pemrakarsa GMIC.

Salah satu pembicara di GMIC Indonesia 2017, Andy Zain selau Founding Partner Kejora Ventures mengatakan, “Kami telah bekerja sama dengan GMIC sejak tahun 2015 dan kami sangat antusias untuk memulai acara tahun ini. GMIC menawarkan perpaduan yang sempurna antara gagasan yang menginspirasi, panel yang berwawasan, peluang melakukan pitching, dan kesempatan memperlebar jaringan. GMIC adalah titik bertemu bagi para ahli teknologi, yang siap untuk mengubah masa depan.”

Andy Zain juga menambahkan pentingnya mengenali kemunculan era digital bukan sebagai ancaman namun, sebagai peluang besar untuk berinovasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. “Ke depan, kita akan melihat peningkatan jumlah startup muda dan ambisius yang berusaha mengubah kompetisi pasar. Oleh karena itu, para pemangku kepentingan harus bergabung dan menciptakan kerja sama demi mempersiapkan diri untuk transformasi digital dan menjaga daya saing di tingkat global.

Selain Andy Zain, dalam acara tersebut turut dihadirkan beberapa pematri, di antaranya Sukan Makmuri (CTO Kudo), Martin Hartono (CEO GDP Venture), Norman Sasono (Co-founder & CTO Bizzy), Akshay Garg (Co-founder & CEO Kredivo), dan lain sebaginya. Untuk selengkapnya tentang acara ini, kunjungi laman resminya melalui http://indonesia.thegmic.com.


Disclosure: DailySocial merupaka media partner Global Mobile Internet Conference (GMIC) Indonesia 2017.