HappyFresh Paparkan Perkiraan Bisnis Grocery Online di Asia

Pangsa pasar grocery market di Asia terus bertumbuh. Dari data perkiraan HappyFresh, tahun 2020 total pasarnya akan mencapai lebih dari Rp 182,4 triliun. Dibarengi dengan aksesibilitas mobile dan penetrasi broadband yang menanjak tinggi, pemain online di bidang pembelian grocery turut menuai keuntungan dari pasar.

Berawal dari kebiasaan konsumen melakukan pemesanan makanan melalui aplikasi mobile, bisnis online grocery membuka tren baru di tengah masyarakat. Peningkatan popularitas belanja online secara umum di wilayah Asia, termasuk di Indonesia, dipengaruhi oleh dua paradigma sosial utama, yakni kemacetan lalu lintas dan jam kerja yang panjang.

Pola pelanggan seperti disebutkan pada baris di atas dianggap penting bagi pemain nieche untuk berkembang. Beberapa pemain di industri grocery market yang mulai memberikan akses online/mobile bermunculan. Di Indonesia terdapat beberapa pemain, termasuk Happyfresh, Go-mart, Alfaonline dan Klikindomaret.

Menanggapi pasar yang mulai terbentuk dan potensi untuk terus dioptimalkan, CEO HappyFresh Markus Bihler mengatakan:

“Memesan (makanan/bahan makanan) secara online untuk pengiriman ke rumah mulai populer di wilayah tersebut. Saat ini, dua dari lima pembeli online ingin menerima penawaran real-time melalui smartphone mereka saat mereka berbelanja. Kami melihat pertumbuhan dua digit depan untuk bisnis kelontong online.”

Di Indonesia, konsumen berpenghasilan menengah dan atas terpantau terus mendorong pertumbuhan grocery market berbasis aplikasi. Hal ini terbukti dari pengamatan HappyFresh. Di negara lainnya juga memiliki tren yang sama, di Kuala Lumpur Malaysia misalnya, penetrasi penggunaan kartu kredit terus meningkat (di kalangan masyarakat menengah dan atas), dan memberikan akses yang mudah untuk melakukan pembayaran online. Sehingga berdampak langsung pada bisnis terkait.

Lalu bagaimana persaingan dengan hypermarket atau supermarket yang menjajakan secara offline? Bihler mengatakan:

“Sebagai pembeda, mitra HappyFresh dengan pengecer supermarket, terutama UKM (Usaha kecil dan menengah) yang tidak memiliki kapasitas atau kemampuan untuk berinvestasi dalam teknologi, kami memfasilitasi mereka untuk melakukan digitalisasi dan menjangkau pelanggan yang lebih luas. Dengan kata lain kami mengkompresi toko berlantai yang sangat luas hanya dalam layar smartphone.”

Dari operasional HappyFresh di 5 negara tercatat pula beberapa pola pelanggan. Pertama, sebagian pembelian dilakukan pada jam 5-10 pagi selama akhir pekan dan di hari Senin. Kedua, demografi umur pembeli antara 25 – 44 tahun, mayoritas adalah perempuan, didominasi ibu rumah tangga dan profesional muda. Selanjutnya, rata-rata pembelian dilakukan untuk memenuhi kebutuhan satu minggu. Produk yang paling banyak dibeli adalah susu, telur, bawang, pisang dan popok bayi.

Survei Deloitte Ungkap Tren Penggunaan Jaringan Mobile di Asia Tenggara

Deloitte baru-baru ini mengumumkan hasil survei penggunaan jaringan mobile di Asia Tenggara. Dalam laporannya yang berjudul “Global Mobile Consumer Survey”, disimpulkan di Singapura pengguna mobile paling puas dengan kecepatan internet yang disajikan. Begitu pun adopsi perangkat 4G/LTE, Singapura memimpin persentase.

Deloitte data

Dari data yang dirilis, terkait kepuasan kecepatan internet pengguna di Indonesia sudah mulai merasakan kepuasan. Hanya saja menurun kepuasannya di poin volume data yang digunakan untuk mengakses mobile internet. Penggunaan perangkat mobile pun masih didominasi oleh jaringan 3G, dengan proposisi 4G LTE hanya 15%.

Deloitte jaringan

Dari kekecewaan pengguna terhadap konektivitas internet untuk perangkat mobile, terdapat alasan yang beragam, mulai dari harga yang mahal, kualitas jaringan dan ketersediaan konektivitas 4G/LTE. Di Indonesia sendiri alasan yang paling mendominasi adalah biaya dan kualitas jaringan. Alasan biaya berada di persentase puncak.

Berbanding terbalik dengan penetrasi jaringan dan perangkat, pengguna mobile di Singapura tercatat yang paling enggan menggunakan mobile in-store payment. Sementara itu di Indonesia dan Singapura persentasenya tinggi.

Deloitte app payment

Dari survei tersebut juga disimpulkan bahwa rata-rata pengguna menghabiskan waktu bersama perangkat mobile dengan media sosial, game dan berfoto. Ditemukan juga fakta bahwa penggunaan aplikasi Instant Messaging (IM) sangat masif, menyebabkan terjadi penurunan derastis penggunaan SMS. Sementara itu masih disimpulkan bahwa aplikasi IM paling populer di Indonesia adalah BlackBerry Messenger.

Deloitte MsgTurut dirilis juga bagaimana gadget mengubah cara orang menonton video dan membaca berita. Untuk menonton video, persentase cukup rata pada penggunaan tablet ataupun smartphone. Sementara untuk membaca persentase penggunaan Tablet di Indonesia cukup mencolok.
Deloitte gadgetusage

Survei juga merangkum tentang tempat penggunaan wi-fi pengguna perangkat mobile. Di Indonesia 50% pengguna mengakses wi-fi di rumah, tempat kerja atau sekolah. Sementara 22% di tempat umum, dan sisanya mengakses di tempat lainnya.

Unduhan rata-rata aplikasi di Indonesia kebanyakan pengguna mengunduh 3-5 aplikasi per bulan (39%), banyak juga yang hanya mengunduh 1-2 aplikasi per bulan (32%), persentase sisanya mengunduh lebih dari 6 aplikasi per bulan.

Survei dilakukan dengan mengambil sampel tanggapan dari 5.000 pengguna mobile di berbagai daerah, baik perkotaan ataupun pedesaan, di negara-negara Asia Tenggara, dengan demografi usia 16 – 44 tahun.

Kejora Group Siapkan Dana Kelola Sesi Kedua Senilai 1,08 Triliun Rupiah

Venture Capital (VC) Kejora Group baru-baru ini mengumumkan pihaknya tengah menyiapkan dana kelola senilai $80 juta atau sekitar Rp 1,08 triliun. Diungkapkan Co-Founder Kejora Group Sebastian Togelang, saat ini dana tersebut belum benar-benar diluncurkan, masih dalam tahap persiapan. Mereka juga menekankan bahwa investasi tersebut tetap akan difokuskan di berbagai startup teknologi atau investasi digital.

Kejora meyakini bahwa Asia Tenggara, khususnya Indonesia, akan menjadi wilayah berkembang pesatnya industri startup digital, seperti Tiongkok. Dibandingkan Singapura, pihaknya meyakini Indonesia memiliki landasan fundamental untuk menguatkan basis startup tersebut, karena memiliki pangsa pasar, terlebih pemerintah juga sudah mulai memberikan banyak dukungan.

Di bawah naungan Kejora Group di Indonesia sudah ada Mountain Kejora Ventures, Ideabox (JV with Indosat), Mobile Monday Indonesia, Founder Institute, dan NXTCon yang telah mengakomodir startup lokal. Di inkubator yang sudah beroperasi, Slipi Silicon Valley, saat ini juga sudah ada 25 startup.

Kejora berkiprah di Indonesia mulai tahun 2013 membawa pendanaan awal $12 juta. Beberapa startup yang telah menikmati investasi Kejora adalah Cek Aja, Qerja, Dealoka, YDigital, dan Jualo.

Total dana yang dihimpun Kejora tersebut, jika terwujud, adalah salah satu yang terbesar di Indonesia saat ini untuk ukuran VC lokal. Sebelumnya rata-rata dana yang dimiliki VC untuk berinvestasi selama 2-5 tahun adalah $25-50 juta.

Kejora Group juga merekrut Eri Reksoprodjo, seorang bankir yang berpengalaman di bidang investasi. Tatkala tim yang sudah ada terus membangun semangat startup, Eri akan difokuskan untuk membawa bisnis yang telah dikembangkan ke tingkat lanjut dengan pengelolaan dana yang tepat.

Portal DokterSehat Ingin Edukasi Masyarakat dengan Informasi Kesehatan Terpercaya

DokterSehat merupakan sebuah portal online di bidang kesehatan yang menyediakan informasi dan utilitas untuk membantu penggunanya hidup sehat. Saat ini DokterSehat dapat diakses melalui web, aplikasi Android dan juga iOS. Selain menyajikan informasi terpadu, melalui portal DokterSehat juga memberikan kanal interaksi pasien dengan dokter.

“Melalui portal ini kami ingin mendidik orang-orang dengan kesehatan terpercaya informasi yang mudah untuk memahami bahasa dan teknologi yang mudah digunakan. Pengguna juga dapat berinteraksi dengan tim dokter lokal kami untuk meminta pendapat dan saran mengenai topik-topik yang berhubungan dengan kesehatan,” ujar CEO DokterSehat Indra Darmawan.

Utilitas kesehatan yang disajikan seperti kalkulator kesehatan, direktori dokter dan rumah sakit di Indonesia, serta prosedur pertolongan pertama dalam keadaan darurat. Semua dapat diakses secara gratis.

“Dengan DokterSehat, kami berharap bahwa kita bisa mendidik masyarakat Indonesia dan menyelamatkan lebih banyak nyawa. Itu didasarkan keadaan di Indonesia, ratusan ribu anak-anak meninggal karena penyakit yang sebenarnya dapat dicegah seperti diare, namun tak tertolong karena kurangnya pendidikan kesehatan dan kesadaran,” lanjut Indra.

Saat ini DokterSehat telah bermitra dengan Internet.org yang diinisiasi oleh Facebook dan menjadi satu-satunya startup kesehatan lokal yang terdaftar di layanan ini. Pihaknya juga bermitra dengan Ciputra Healthcare Group dan Bank Mata Jakarta (Mata Bank) untuk mengumpulkan pengetahuan lokal dan meningkatkan fungsionalitas portal di Indonesia.

“Saya dan tim mendirikan DokterSehat dengan motivasi pribadi, melihat bagaimana anggota keluarga terdekat kami yang sedang berjuang dengan penyakit yang sebenarnya dapat dicegah, namun akhirnya meninggal dunia. Kami menyesalinya dan sangat terharu, karena kami percaya bahwa mereka bisa diselamatkan jika saja kita memiliki pengetahuan dan informasi untuk mencegah penyakit di fase awal,” ungkap Indra menceritakan latar belakang pendirian DokterSehat.

DokterSehat ini awalnya didirikan sebagai situs informasi sederhana dengan beberapa dokter yang mengisi konten. Namun sejak kuartal terakhir tahun 2015, DokterSehat telah disulap menjadi sebuah portal kesehatan terintegrasi dengan lebih dari 50.000 pengunjung unik setiap hari dengan berbagai fitur kesehatan seperti direktori dokter dan rumah sakit di Indonesia, informasi kesehatan terpercaya, konsultasi online, dan platform untuk diskusi kesehatan.

“Kami telah melayani lebih dari 20 juta orang sejak awal kami dengan lebih dari 3 juta tampilan halaman bulanan dan 50.000 pengunjung unik setiap hari. Beta aplikasi Android kami juga menerima tanggapan yang baik dengan peringkat tinggi dan tinggi jumlah download organik,” ujar Indra.

Indra melanjutkan, “Dengan traksi dan tingkat adopsi pengguna, kami berpikir bahwa orang-orang Indonesia benar-benar menghargai produk yang dirancang untuk mudah digunakan, tetapi sangat berguna. […] Saya pikir salah satu resep kami untuk sukses adalah dengan mengetahui perilaku masyarakat Indonesia yang lebih suka antarmuka sederhana dan lebih akrab.”

Pada penghujung tahun 2015, DokterSehat telah menerima seed funding dari angel investor berbasis di Singapura. Pihaknya memilih untuk bekerja sama dengan investor tersebut karena dinilai ia memiliki visi yang sama dan percaya bahwa benar-benar dapat membantu DokterSehat dalam mempercepat pembangunan kesehatan di Indonesia.

“Kami berencana untuk menggunakan investasi untuk memperluas operasi dan menawarkan produk kami. Kami memiliki banyak produk menarik yang akan meluncurkan tahun ini dan akan memperkuat kami sebagai salah satu startup kesehatan di Indonesia. Kami memiliki rencana besar untuk mempercepat pembangunan kesehatan di Indonesia,” pungkas Indra.

Platform Penunjang Karier Anak Muda Glints Meluncur di Indonesia

Glints, sebuah startup penyedia layanan karier asal Singapura, baru saja mengumumkan kehadirannya di Indonesia. Platform ini memiliki visi untuk membantu anak muda (khususnya fresh graduate) dalam menemukan passion, serta mengembangkan keahlian khusus yang dibutuhkan untuk meniti karier yang diinginkan. Di sisi lain, platform ini juga membantu perusahaan pemberi kerja untuk mendapatkan kandidat muda berkualitas yang memiliki semangat tinggi secara lebih efektif.

Semenjak didirikan, Glints telah meraih pendanaan yang hampir mencapai 5,4 miliar rupiah dari para investor guna mendirikan platform ini dan menghadirkannya di Indonesia. Hingga saat ini, Glints memiliki lebih dari 20.000 kandidat muda dan 2.000 perusahaan pemberi kerja yang tergabung di dalamnya.

CEO of Glints Oswald Yeo dalam sambutannya mengatakan:

“Setiap tahunnya, Indonesia memiliki lebih dari 2 juta lulusan baru yang mencari kerja. Namun, hal ini menjadi tantangan berat karena adanya jurang pemisah yang semakin melebar antara keahlian yang dibutuhkan sebagai pekerja dan pendidikan yang dikenyam. Pada saat yang sama perusahaan juga dihadapkan pada kesulitan untuk mendapatkan kandidat muda yang memiliki pengalaman serta keahlian yang relevan dengan bidang pekerjaan yang sedang dibutuhkan.”

Bertekad untuk tidak sekedar menjadi sebuah situs lowongan pekerjaan Glints melengkapi platform-nya dengan beberapa fitur. Pertama, Glints tidak hanya menyediakan lowongan pekerjaan, namun juga kesempatan pengembangan karier lainnya, seperti magang, pelatihan, proyek paruh waktu, yang secara khusus dihadirkan untuk mengasah keahlian khusus.

Kedua, ada yang disebut Live Career Consultations, yakni layanan live chatting untuk jasa konseling karir. Yang ketiga adalah Dynamic Career and Skills Path Explorer, sebuah fitur penjelajah karier yang akan memberikan insight keahlian yang dibutuhkan dari sebuah karier.

COO Glints Looi Qin En menambahkan:

“Sebagai anak muda, kami memahami benar tantangan karier yang dihadapi oleh orang-orang seusia kami. Mereka belum mengetahui secara jelas tentang karier yang mereka inginkan dan bagaimana mendapatkan keahlian yang tepat untuk bergelut di bidang tersebut. Kami berharap agar Glints mampu membantu jutaan anak muda di Indonesia untuk mendapatkan pengalaman dan keahlian yang dibutuhkan demi menggapai pekerjaan impian mereka.”

Selain memanjakan kandidat dengan fitur-fitur di atas, Glints juga menyediakan peralatan inovatif untuk membantu perusahaan mendapatkan kandidat muda yang memiliki keahlian yang sesuai dengan lebih cepat. Dengan algoritma yang dikembangkan secara khusus dan tenaga ahli manusia yang menjadi layanan khusus bagi perusahaan pemberi kerja, Glints menyediakan database yang dinilai lebih efektif sehingga perekrut akan mampu menyaring kandidat muda berkualitas dengan lebih cepat.

Di Indonesia, Glints sudah mulai menjalin kemitraan dengan banyak universitas dan perusahaan. Untuk mematangkan kehadiran, Glints juga mulai aktif di banyak ajar berbasis job/career fair. Selain perusahaan, startup dalam negeri, seperti Tokopedia, Happyfresh dan beberapa lainnya juga sudah mulai menjalin kerja sama untuk penemuan kandidat pekerja melalui platform Glints.

“Minat untuk bekerja di perusahaan startup belum begitu besar di Indonesia. Masih banyak kandidat muda yang lebih memilih untuk bekerja di perusahaan besar. Padahal, perusahaan startup yang berkembang sebenarnya menawarkan kesempatan belajar yang lebih besar bagi kandidat muda untuk mengasah keahlian mereka. Karena alasan inilah kami memutuskan untuk menyelenggarakan startup career fair,” pungkas Country Manager Glints Indonesia Oliver Yiu.

Fabelio Dapatkan Pendanaan Seri A Senilai Rp 28 Miliar

E-commerce furnitur Fabelio baru saja mengumumkan penerimaan putaran pendanaan Seri A senilai $2 juta (atau setara Rp 28 miliar) dari kelompok investor yang dipimpin oleh Venturra Capital. Investor Fabilio sebelumnya 500 Startups dan IMJ Investment Partners juga turut berpartisipasi pada putaran pendanaan kali ini.

Pendanaan Seri A ini akan difokuskan pada pengembangan fitur teknologi baru, memperkuat infrastruktur logistik, untuk pemasaran produk serta ekspansi ke pasar regional. Untuk meningkatkan pertumbuhan tim dan pengalaman interaksi dengan pelanggan, di bulan Maret ini Fabelio juga berencana mendirikan showroom baru di daerah Panglima Polim Jakarta Selatan.

Co-founder sekaligus CEO Fabelio Krishnan Menon dalam sambutannya mengatakan bangga dengan pencapaian yang telah diraih. Di antaranya mampu bermitra dengan 40 produsen furnitur untuk mendatangkan ribuan pelanggan. Krishnan mengatakan bahwa saat ini tujuan perusahaan adalah untuk membangun brand Fabelio sebagai tujuan utama orang mencari berbagai furnitur.

Selain pendanaan, Fabelio juga mengumumkan Stefan Jung, Managing Partner of Venturra Capital, akan bergabung menjadi bagian dari perusahaan sebagai board advisory. Dalam sambutannya Stefan mengatakan bahwa traksi pelanggan yang ada saat ini diyakini akan mampu memantapkan Fabelio menjadi pemimpin pasar di Indonesia.

Khailee Ng selaku Partner di 500 Startups dalam sambutannya mengatakan, bahwa yang membuat pihaknya yakin dengan kucuran investasi tersebut tak lain karena pertumbuhan yang signifikan dari layanan Fabelio dan juga fokus yang jelas dari perusahaan. Budaya yang baik dinilai Khailee menjadi poin plus, yakni tetap agresif bertumbuh namun tetap menjaga profitabilitas dan budaya perusahaan.

Sejak diluncurkan pada Juni 2015 lalu sebagai e-commerce yang berfokus pada penjualan furnitur, Fabelio bertekad mempersatukan rantai supply antara konsumen dengan produsen furnitur. Sebelumnya Fabelio berhasil seed funding $500.000 pada pendanaan bulan Juli 2015 lalu.

Kini Pengguna Uber Bisa Membayar dengan Kartu Debit Mandiri

Uber baru saja mengumumkan peluncuran opsi penggunaan kartu debit Mandiri untuk pembayaran layanannya. Semua pengguna Uber di Indonesia bisa menikmati layanan tersebut per hari ini. Sebelumnya pengguna hanya bisa melakukan pembayaran dengan kartu kredit (dan tunai untuk sejumlah kecil konsumen di Bali dan Bandung). Di Indonesia pembayaran tunai pun baru tersedia untuk sebagian pengguna di Bali, Bandung dan Surabaya saja.

Dalam peluncuran sistem pembayaran dengan kartu kredit, Juru Bicara Uber untuk Asia Tenggara dan India Karun Arya mengatakan:

“Kami sangat gembira mengumumkan bahwa pengguna kini dapat membayar perjalanan Uber mereka dengan menggunakan kartu debit Bank Mandiri. Dengan memperkenalkan kartu debit sebagai tambahan pilihan metode pembayaran, menjadikan platform teknologi kami yang memberikan pilihan transportasi aman dan dapat diandalkan ini dapat diakses oleh jutaan penduduk Indonesia. Di Uber kami berkomitmen untuk membuat transportasi senyaman dan semudah mungkin bagi siapa pun.”

Pengguna platform on-demand Uber dapat melakukan konfigurasi pembayaran kartu debit melalui aplikasi Uber di Android dan iOS dengan memasukkan informasi kartu melalui opsi Payment.

Di Indonesia sendiri sistem pembayaran untuk layanan transportasi masih didominasi dengan sistem tunai. Kendati demikian secara perlahan beberapa penyedia layanan transportasi sudah mulai diberlakukan sistem kartu (seperti yang dilakukan pemerintah Jakarta untuk TransJakarta dan Commuter Line).

Penambahan opsi pembayaran dengan kartu debit dapat menjadi cara yang efektif untuk mengakuisisi lebih banyak pengguna, mengingat kepemilikan kartu debit di Indonesia jauh lebih tinggi ketimbang kartu kredit.

Telkom Memblokir Netflix Mulai Hari Ini

Disampaikan langsung oleh Direktur Consumer PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Dian Rachmawan, perusahaan telah memblokir akses ke layanan video streaming Netflix dengan alasan tidak memenuhi regulasi di Indonesia. Per 27 Januari 2016 pukul 00.00 WIB semua sambungan internet dari Telkom tidak bisa lagi mengakses Netflix.

Tak tanggung-tanggung, Telkom memblokir Netflix untuk semua saluran pelanggannya, termasuk pengguna IndiHome, WiFi.id dan Telkomsel. Adanya konten berbau pornografi di Netflix juga menjadi dalih alasan pemblokiran tersebut.

“Kami blokir Netflix karena tidak memiliki izin atau tidak sesuai aturan di Indonesia, dan banyak memuat konten yang tidak diperbolehkan di negeri ini. Kami ini Badan Usaha Milik Negara (BUMN), harus menjadi contoh dan menegakkan kedaulatan Negara Kedaulatan Republik Indonesia (NKRI) dalam berbisnis,” tegas Dian.

Dian melanjutkan, “Kita maunya kalau berbisnis itu harus mematuhi aturan Indonesia. Di luar negeri mereka (Netflix) lakukan kerja sama dengan beberapa operator, masa di sini tidak? Padahal, jika kerja sama dengan operator lokal banyak manfaat didapatkan kedua belah pihak.”

Terkait dengan muatan konten, Telkom bersedia bekerja sama dengan Netflix asalkan konten yang mengandung pornografi dan kekerasan dihilangkan.

“Kalau kerja sama langsung, kita bisa kelola Netflix melalui platform Over The Top (OTT) yang dimiliki Telkom. Aksi blokir ini tak akan berdampak ke pelanggan kami, mereka (Netflix) masih kecil di sini. Mumpung masih kecil, kita ajarin ikut aturan di sini,” pungkas Dian.

Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah memberikan batas waktu satu bulan bagi Netflix untuk merampungkan berbagai hal terkait dengan perizinan dan legalitas. Sesuai isyarat Menkominfo Rudiantara, untuk dapat memberikan konten ke masyarakat Indonesia, Netflix harus berbadan hukum tetap atau bekerja sama dengan operator telekomunikasi lokal.

Industri Kreatif Harus Dilindungi Hak Kekayaan Intelektual

Berbicara tentang industri startup erat kaitannya dengan proses kreatif di dalamnya. Rata-rata produk yang dihasilkan oleh startup adalah produk yang memerlukan proses pemikiran, perancangan, riset hingga implementasi. Produk kreatif erat kaitannya dengan bagaimana sebuah ide brilian direalisasikan dalam sebuah karya, menjadi produk yang bisa dipakai banyak orang.

Beberapa waktu lalu DailySocial berkesempatan berbincang dengan Deputi Bidang Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Santosa Sungkari. Dalam kesempatan tersebut terdapat sebuah bahasan pokok yang menjadi perbincangan, yaitu terkait dengan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang seharusnya menjadi landasan penting dari sebuah pengembangan produk kreatif.

“Sebuah produk kreatif terdiri dari bentuk fisik dan non-fisik. Bentuk fisik sering kali menjadi satu-satunya hasil produk yang dibisniskan untuk mencapai keuntungan ekonomis. Padahal justru yang menjadi core dari sebuah produk kreatif adalah kekayaan intelektual yang ada di dalamnya. Kekayaan intelektual tersebut yang harusnya mampu memberikan nilai ekonomis lebih tinggi dibanding dengan barang fisik yang dihasilkan,” ujar Hari memulai perbincangan.

Hari melanjutkan, “Saya melihat proses kreatif produk startup di Indonesia sudah semakin bagus, tapi kesadaran tentang HKI masih rendah, padahal HKI akan melindungi karya dari pemalsu dan memberikan jaminan kualitas yang mahal untuk produk yang dihasilkan.”

Menurut Hari startup harus aware dengan upaya peningkatan merek dagang. Seiring dengan pengembangan produk menuju produk bagus, startup harus memiliki inisiatif untuk memikirkan hak cipta dan paten terhadap merek tersebut. Hari mencontohkan beberapa produk yang biasa saja, namun ketika produsen sudah memiliki brand yang kuat maka nilai jualnya juga tinggi. Keuntungan seperti ini yang diharapkan untuk pengembang produk kreatif di dalam negeri.

Mendukung awareness HKI untuk industri kreatif dalam negeri, Bekraf berinisiatif membantu proses pendaftaran HKI secara end-to-end, termasuk dari sisi pembiayaan (proses pendaftaran HKI akan gratis, biaya ditanggung Bekraf). Saat ini pihak Bekraf bersama Kementerian Hukum dan HAM (Menkumham) sedang menggodok mekanisme terbaik. Direncanakan akhir Februari 2016 ini industri kreatif sudah bisa menikmati kemudahan proses HKI dari Bekraf.

Dalam melakukan pendaftaran HKI nantinya Bekraf akan menyajikan dua prosedur, yakni sesi konsultasi dan sesi validasi kelayakan. Dari pengalaman terdahulu proses ini banyak yang menilai lama dan cukup rumit. Bekraf mengatakan bahwa bersama pihak Menkumham akan menyederhanakan proses HKI ini, sehingga memicu banyak karya kreatif yang dipatenkan di Indonesia. Tahun ini target Bekraf ada 1.000 lebih pendaftar HKI.

“Selain menekankan kepada HKI kami juga ingin membuka kanal selebar-lebarnya untuk industri kreatif dalam ngeri berkembang. Salah satu contohnya bersama pemerintah kami mengupayakan membuka investasi asing yang lebih luas untuk film. Kami ingin di Indonesia banyak bioskop alternatif yang akan lebih sering memutar film Indonesia,” pungkas Hari.

Melalui Kanal Media Sosial, Inspirasi.co Ingin Himpun Karya Anak Muda

Media sosial menjadi tipe portal website yang paling cepat diadaptasi oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut turut diyakini Fahd Pahdepie dan kawan saat mengembangkan Inspirasi.co. Ingin menjadi portal penghimpun karya inspiratif bagi anak muda, Inspirasi.co mengusung konsep media sosial untuk lebih cepat diadaptasi dan menghimpun konten digital yang banyak.

Di portal Inspirasi.co terdapat beberapa jenis konten yang dapat diunggah pengguna, di antaranya tulisan, video, foto, desain grafis, audio dan pagelaran acara. Setiap karya disajikan dalam bentuk lini masa, lengkap dengan kanal untuk berinteraksi antar pengguna. Konsep yang diusung Inspirasi.co sebenarnya mirip dengan yang pernah dibuat oleh Tumblr, hanya saja Inspirasi.co mendesain karya yang diunggah untuk lebih mudah diperbincangkan.

Apresiasi pengguna disajikan melalui tombol suka/tidak suka, komentar juga penambahan jumlah view pada suatu karya. Inspirasi.co juga akan memberikan penghargaan dalam bentuk honorarium ketika suatu karya berhasil melampaui target view tertentu. Pembuat konten (yang disebut sebagai Inspirator) bertanggung jawab dan mengelola langsung setiap karya yang ada. Kendati demikian Inspirasi.co juga memiliki tim editorial yang siap untuk melakukan validasi dan penyaringan karya.

Chief Editor Inspirasi.co Anick HT dalam pernyataannya mengatakan bahwa Inspirasi.co menekankan pada dua kata kunci utama yang menggambarkan spirit yang ingin disampaikan, yakni karya dan inspirasi. Model media sosial yang diterapkan diharapkan mampu menjadi sebuah kanal kolaborasi untuk berkarya, serta saling mendukung antar Inspirator.

Saat ini tim pengembang sedang menyiapkan aplikasi di paltform mobile untuk memberikan nuansa yang lebih menarik bagi pengguna. Kendati demikian saat ini website sudah dapat diakses melalui ponsel dengan desain responsif yang dimiliki.

Masukan untuk penyempurnaan sistem

Sebagai sebuah platform kolaborasi yang ditujukan untuk anak muda, semangat harus dipancarkan dari setiap sisi materi yang disampaikan. Pembenahan desain yang lebih “fresh” dapat menjadi salah satu agenda untuk penyempurnaan “look” platform Inspirasi.co. Pemilihan warna juga menjadi bagian penting untuk menunjang user experience yang sudah didesain interaktif.

Penting juga dipikirkan tentang mekanisme hak cipta. Sebagai sebuah situs penerbit sebisa mungkin dapat memberikan perlindungan atas kekayaan intelektual yang tercipta dari para Inspirator. Setidaknya terdapat kanal untuk edukasi terkait dengan hal ini.