Jobplanet Rilis Hasil Analisis Faktor Kenyamanan Pekerja di Suatu Perusahaan

Jobplanet sebagai platform komunitas untuk berbagai informasi seputar dunia kerja baru-baru ini merilis hasil analisis terkait perusahaan terfavorit di Indonesia. Analisis tersebut dikumpulkan oleh Jobplanet berdasarkan data ketertarikan para pengguna dari berbagai level pekerjaan, mulai dari level staf pemula hingga level manajer. Platform Jobplanet sendiri menghimpun berbagai informasi seputar dunia kerja, seperti review suasana kerja, gaji, serta kisi-kisi pertanyaan dalam wawancara kerja.

Temuan Jobplanet menyebutkan perusahan-perusahaan BUMN dan swasta mapan masih menjadi favorit. Belum ada startup besar atau perusahaan teknologi asing yang masuk daftar ini.

Selain menemukan perusahaan terfavorit pilihan responden, terdapat sebuah pola lain yang dapat disimpulkan dalam kaitannya dengan berbagai hal yang diidamkan oleh para pekerja ketika menjalankan pekerjaannya. Berdasarkan data yang terkumpul, dan menjadi alasan mengapa responden memilih perusahaan terfavorit tersebut, berikut beberapa kriteria yang disukai para pekerja untuk kenyamanannya dalam berprofesi.

Data Jobplanet

Gaji, tunjangan dan fasilitas yang bagus

Tentu saja gaji menjadi hal yang paling esensial diburu para pekerja. Namun ternyata yang membuat para pekerja betah di suatu perusahaan dan mengidamkan untuk bisa masuk di perusahaan tertentu selain karena gaji besar adalah adanya berbagai tunjangan dan fasilitas yang baik.

Tunjangan meliputi berbagai bonus yang diberikan di luar gaji, termasuk tunjangan hari tua. Dan fasilitas bekerja juga menjadi salah satu prioritas, karena para responden menganggap dengan fasilitas yang sesuai mereka akan bisa mengerjakan sesuatunya dengan lebih efisien dan nyaman. Salah satu perusahaan yang menjadi favorit karena faktor ini adalah PT Pertamina dan beberapa bank BUMN.

Jaringan perusahaan yang luas

Faktor berikutnya yang turut diperhitungkan dalam memilih sebuah perusahaan adalah terkait dengan reputasi perusahaan. Para responden mengaku lebih percaya diri ketika mereka bekerja di sebuah perusahaan yang memiliki jaringan di mana-mana. Dan perusahaan yang banyak dipilih untuk mendukung faktor kenyamanan ini adalah perbankan, seperti PT Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, BNI dan BCA.

Suasana kerja yang menyenangkan dan kesempatan untuk berkembang

Para pekerja turut memperhitungkan bagaimana kultur dan suasana kerja di sebuah perusahaan dalam mempertimbangkan untuk berkarir lama. Selain itu salah satu yang membuat para pekerja betah untuk berkarir di sebuah perusahaan adanya kesempatan untuk berkembang dan mendapatkan promosi jabatan. Beberapa perusahaan yang dinilai responden aware terhadap keadaan ini di antaranya PT Telkomunikasi Indonesia dan PT Chevron Pasific Indonesia.

Suasana kompetitif dan budaya saling mendukung

Responden juga banyak yang menilai bahwa adanya suasana kompetitif di lingkungan kerja dapat membuat mereka semangat untuk memaksimalkan kinerjanya. Di kantor-kantor yang menjunjung tinggi prestasi karyawannya para pekerja menaruh hati.

Selain kompetisi yang sehat, para responden juga menilai bahwa budaya saling mendukung antar pekerja yang terbentuk dengan baik di suatu perusahaan menjadi salah satu faktor yang turut diperhitungkan dalam menetap atau melamar di suatu perusahaan. Contoh kantor yang dinilai mencakup unsur tersebut adalah PT Unilever Indonesia.

Standar kerja yang tinggi dan bagus untuk mengawali karir

Faktor terakhir yang turut banyak diperhitungkan adalah standar kerja yang tinggi. Dalam artian pekerja mendapatkan spesifikasi pekerjaan yang sesuai dengan bidang keilmuan dan keahlian yang dimiliki. Dengan mendapatkan pekerjaan berstandar tinggi, para responden meyakini bahwa akan menjadi awal yang baik untuk mengawali karir. Beberapa perusahaan yang dinilai responden memiliki standar kinerja tinggi dan bagus untuk mengawali karir adalah PT Indofood, PT Astra dan beberapa perbankan nasional.

Namun terlepas dari berbagai faktor “idealis” yang banyak menjadi tuntutan calon pekerja untuk mendapatkan pekerjaan, tak jarang para calon pekerja kini sudah tak memandang lagi poin-poin tersebut di atas. Iklim pencarian kerja yang makin kompetitif dan jumlah calon tenaga kerja yang kian membludak menjadi salah satu penyebabnya. Namun tetap bisa juga seorang calon pekerja memiliki standar yang tinggi untuk pekerjaannya, tentu dengan syarat memiliki kualifikasi yang kuat bagi perusahaan.

Indosat Ooredoo Dukung Implementasi Program CyberSchool with IoT

Melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) pilar edukasi “Indonesia Belajar”, Indosat Ooredoo berkomitmen untuk mendukung pendidikan berbasis digital selama lima tahun ke depan. Komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat menjadi serangkaian dari uapaya transformasi Indosat Ooredoo yang baru saja digalakkan. Indosat Ooredoo memili visi untuk membawa dunia digital menjadi DNA perusahaannya.

Program Indonesia Belajar sendiri berfokus pada kegiatan pendidikan secara digital. Dalam mensukseskan kegiatan tersebut, Indosat Ooredoo bekerja sama dengan Hasri Ainun Habibie ORBIT Foundation dan CREATE Foundation untuk menerapkan CREATE CyberSchool With IoT (Internet of Things) di 65 sekolah percontohan yang tersebar di lima wilayah Indonesia yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku-Papua.

Dalam sambutannya, Direktur Utama Indosat Ooredoo Alexander Rusli menyampaikan:

“Inisiatif pendidikan secara digital Indonesia Belajar adalah salah satu cara dalam menerapkan komitmen kami menghadirkan dunia digital kepada semua orang. Dengan komitmen program selama lima tahun ini sebesar 1 juta dolar, Indosat Ooredoo ingin menciptakan lingkungan pendidikan yang interaktif antara guru dan murid. Kami merasa terhormat dapat mengumumkan kemitraan dengan Hasri Ainun Habibie ORBIT Foundation dan CREATE Foundation untuk mendukung dan menerapkan CREATE CyberSchool With IoT.”

CREATE CyberSchool With IoT sendiri merupakan sebuah platform belajar berbasis cloud yang dikembangkan CREATE Foundation untuk memberikan sarana pembelajaran yang berkualitas bagi setiap siswa di seluruh Indonesia di manapun mereka berada dengan memanfaatkan teknologi digital. Masing-masing sekolah percontohan akan difasilitasi tablet yang telah dilengkapi dengan software dan aplikasi pendidikan.

Founder & Head of Trustee CREATE Foundation dan Member of Board of Trustees Hasri Ainun Habibie ORBIT Foundation Ilham Habibie menyampaikan:

“Kami mengembangkan platform pendidikan digital interaktif berbasis cloud dan telah kami uji coba di sekolah kami TechnoNatura sebagai laboratorium CREATE CyberSchool dengan IoT. Kerja sama antara Hasri Ainun Habibie ORBIT Foundation – CREATE Foundation dengan Indosat Ooredoo ini semakin mempercepat transformasi pendidikan di Indonesia.”

Di samping itu, Indosat Ooredoo akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk memberikan pelatihan kepada ratusan guru di Indonesia dan meningkatkan kompetensi mereka untuk bisa memberikan pendidikan digital sebaik mungkin. Terkait dengan dunia pendidikan nasional, Indosat Ooredoo ingin agar dunia digital menjadi salah satu cara untuk mengembangkan pendidikan yang mudah dijangkau oleh anak-anak di Indonesia.

President Commissioner Indosat Ooredoo Dr. Nasser Marafih mengungkapkan bahwa seluruh masyarakat Indonesia memiliki harapan yang cukup besar dari dunia digital.

“Masyarakat Indonesia mengharapkan manfaat dari dunia digital untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Seperti yang telah diumumkan pekan lalu, Indosat Ooredoo berkomitmen untuk meningkatkan akses teknologi digital kepada semua orang. Inisiatif pendidikan secara digital ini merupakan langkah awal dalam menciptakan ekosistem digital yang mendukung peningkatan pendidikan bangsa dan suatu saat dapat membuka akses untuk semua orang.”

Create Foundation menggunakan solusi berbasis IoT karena teknologi tersebut merupakan fenomena baru pada abad 21 yang diyakini akan mengubah pola interaksi, komunikasi, dan pendidikan di masyarakat luas.

Perkuat Kehadirannya di Indonesia, JobStreet Improvisasi Layanan

Situs pencari kerja JobStreet baru-baru ini meluncurkan versi bahasa Indonesia untuk pengguna layanan di platform Android. Langkah ini dirasa menjadi hal esensial bagi JobStreet, mengingat Android menjadi platform smartphone dominan di negeri ini.

Selain penambahan opsi bahasa Indonesia untuk platform Android, JobStreet.com di Indonesia juga mengusung beberapa fitur baru di antaranya push notification untuk aplikasi mobile (Android dan iOS) untuk memberikan notifikasi real-time ketika perusahaan memiliki ketertarikan terhadap resume yang disumbisi. Selain itu ada juga fitur Average Processing Time yang memberikan estimasi waktu pemrosesan pemrosesan lamaran kepada pelamar kerja. Fitur ini terdapat di halaman profil perusahaan.

Untuk perusahaan sebagai penyedia lowongan juga dihadirkan sistem SiVA. Sistem ini memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam melakukan pemilihan kandidat berdasarkan berbagai informasi spesifik yang terangkum dalam resume pelamar. Sistem SiVA mencakup sistem ranking untuk mengurutkan calon kandidat terbaik berdasarkan kualifikasi penilaian dan fitur Interview Scheduler untuk menjadwalkan wawancara kepada kandidat.

Strategi bisnis JobStreet Indonesia di tengah bermunculannya berbagai kanal sejenis

Memperkuat keandalan sistem komputasi menjadi salah satu konsentrasi utama dalam pengembangan bisnis. JobStreet meyakini bahwa keberhasilan sebuah portal pencari kerja adalah saat layanannya mampu untuk mencocokkan informasi dari pencari kerja dengan kebutuhan pegawai perusahaan sesuai spesifikasi yang ditentukan.

“Tim kami telah bekerja keras agar sistem tersebut mudah digunakan oleh perusahaan dan mempersingkat proses rekrutmen dari awal sampai akhir. Selain itu, pencari kerja akan mendapatkan informasi lowongan pekerjaan yang relevan dengan informasi yang dimasukkan ke JobStreet. Oleh karena itu. kami yakin bahwa JobStreet akan tetap menjadi situs pencarian kerja nomor satu di Indonesia dengan kemudahan yang diberikan bagi perusahaan dan pencari kerja,” ujar PR Senior Executive JobStreet Hamzah Ramadhan.

Memaksimalkan pemasaran melalui media sosial juga menjadi salah satu strategi utama yang dirilis JobStreet di Indonesia. Dengan masifnya Generasi Y yang sangat fasih dengan media sosial sebagai media komunikasi dan referensi, kanal ini menjadi salah satu saluran terbaik untuk mensosialisasikan berbagai hal, termasuk layanan dan kesempatan mendapatkan karir melalui JobStreet.

Demografi pengguna JobStreet di Indonesia

Sejak mendirikan diresmikan dalam bentuk PT dan tersebar di beberapa kota di Indonesia, saat ini JobStreet Indonesia telah memiliki 3,8 juta pengguna. Demografi pengguna di Indonesia sendiri didominasi oleh kalangan muda berusia 26-35 tahun, dengan jenjang pendidikan paling banyak sarjana.

Demografi Pengguna JobStreet.com

Terkait dengan jumlah perusahaan, saat ini secara global lebih dari 50 ribu perusahaan telah mempercayakan informasi perekrutan karyawan melalui JobStreet. Demografi perusahaan melingkupi berbagai jenis bidang dengan 10 bidang paling populer ialah industri manufaktur, perdagangan, edukasi, konstruksi, restoran, ritel, komputer, perbankan, transportasi, dan hotel.

Demografi perusahaan rekanan JobStreet.com

Sementara itu, seiring dengan menanjaknya peran IT di dalam perusahaan, lowongan pekerjaan berbasis teknologi informasi makin banyak, meskipun belum mengalahkan sektor pemasaran, keuangan, penjualan, administratif, dan SDM. Berikut ini adalah pembagiannya:

Demografi Posisi Jabatan di Jobstreet.com

Zahir Enterprise Plus Siap Dipasarkan untuk Segmen Korporasi

Pengembang perangkat lunak akuntansi lokal PT Zahir Internasional mulai menggarap pangsa pasar korporasi. Setahun meluncur dan dibarengi berbagai improvisasi, produk Zahir Enterprise Plus dinilai siap untuk mengelola sistem finansial perusahaan secara detil dengan omset hingga Rp 1 triliun per tahun.

CEO Zahir Muhamad Ismail berpendapat tren penggunaan perangkat lunak di korporasi cenderung memilih solusi terintegrasi dan instan untuk kebutuhan implementasi yang cepat.

Kepada DailySocial, Ismail mengatakan ketika konsumen menanyakan pembeda layanan Zahir dengan yang lain terdapat beberapa hal penting yang akan disuguhkan. Pertama ialah kemudahan dalam implementasi dan penggunaan. Iklim bisnis yang kian memanas membuat perusahaan tak lagi memiliki waktu banyak untuk melakukan transisi. Untuk implementasi layanan Zahir Enterprise diperlukan waktu maskimal 30 hari.

Pengalaman 19 tahun dalam pengembangan teknologi untuk kebutuhan akuntansi juga diyakini akan memberikan insight untuk pemenuhan kebutuhan tersebut.

“Pengalaman selama 19 tahun membawa Zahir sampai sekarang hadir dengan ratusan fasilitas dan fitur yang memudahkan pengguna mengelola data keuangan. Mulai dari mencatat penjualan, pembelian, mengelola inventori, mencatat aset perusahaan beserta perhitungan penyusutan nilainya, multi currency dan masih banyak lagi,” ujar Ismail memaparkan keadaan produk Zahir yang ada saat ini.

Ismail melanjutkan, “Dalam perjalanannya, bahkan sebelum kami menyediakan layanan Zahir Enterprise Plus, Zahir Accounting sudah banyak digunakan di perusahaan skala korporasi untuk kebutuhan mereka yang spesifik yaitu mencatat transaksi keuangan dan membuat laporan keuangan.”

Keandalan lain yang turut ditawarkan Zahir Enterprise Plus adanyaa kemudahan integrasi secara online antar cabang. Ini belajar dari tren bisnis di Indonesia yang banyak memiliki kantor cabang.

“Indonesia adalah negara yang luas, sehingga pada umumnya perusahaan memiliki beberapa kantor cabang yang aktivitas keuangannya perlu di-monitor. Dengan fitur online antar cabang, Zahir Enterprise Plus memberi kemudahaan bagi bisnis untuk mengelola keuangan perusahaan secara terintegrasi antara kantor pusat dengan kantor cabang dengan mudah,” ujar Ismail.

Tren mobile juga menjadi bagian penting dalam pengembangan produk Zahir. Saat ini Zahir memiliki dua aplikasi mobile untuk mendukung produktivitas pengguna. Aplikasi SO Mobile dibekali dengan fungsionalitas yang memudahkan pencatatan sales order dari pelanggan, sedangkan aplikasi Report Server dikembangkan untuk memudahkan top level management memantau performa perusahaan melalui berbagai laporan yang teringkas.

Calljack, Layanan Pesan Ojek Berbasis Aplikasi Asal Jogja

Tak mau kalah dengan kehadiran layanan Go-Jek di Yogyakarta, layanan pesan ojek via SMS bernama O’Jack kini menghadirkan layanan terbarunya Calljack. Bekerja sama dengan PT Gamatechno Indonesia, Calljack kini telah resmi meluncur untuk pengguna perangkat Android. Sebelumnya layanan O’Jack di bawah naungan CV Hoki Project besutan Nanang Kuswoyo menjadi ojek bersistem argometer pertama di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan penghargaan oleh MURI di tahun 2011 sebagai “Taxi Motor Pertama dengan Sistem Argometer”.

Secara umum penggunaan aplikasi sama serperti layanan sejenis pada umumnya. Setelah pengguna mengunduh dan mendaftarkan diri pada aplikasi, pengguna dapat memesan layanan Calljack dan/atau O’Jack. Pengguna akan diminta memasukkan tujuan, kemudian sistem akan memberikan estimasi biaya serta mencarikan pengemudi yang tersedia di wilayah terdekat.

Setelah menemukan pengemudi terdekat, pengguna dapat memilih pengemudi yang tersedia jika dibutuhkan, dengan informasi profil dan reputasi yang ada. Terkait dengan pembayaran pengguna dapat membayar secara cash atau menggunakan Calljack Credit yang bisa dibeli melalui aplikasi. Selain untuk pemesanan untuk kebutuhan saat ini, Calljack juga memungkinkan pengguna untuk memesan jasa ojek untuk waktu yang akan datang.

Dalam layanan tersebut terdapat dua pilihan ojek, yaitu pengemudi dari Calljack dan dari O’Jack. Saat pengguna memilih O’Jack maka akan disuguhkan dengan pengemudi layanan O’Jack dengan armada motor milik perusahaan. Sedangkan untuk Call-Jack maka akan disuguhkan dengan pengemudi dari masyarakat yang menjadi mitra, seperti yang ada pada layanan Go-Jek.

Pengguna akan dikenakan tarif Rp 10.000,- untuk 2 km pertama, Rp 500,- untuk tarif tunggu dan selanjutnya biaya Rp 2.000,- untuk km berikutnya di layanan O’Jack dan Rp 2.500,- di layanan Calljack. Argo akan disajikan secara online melalui aplikasi pengguna.

Pembelian Calljack Credit saat ini baru bisa dilakukan secara manual, dengan melakukan pembelian voucher minimal Rp 50.000,- melalui bank transfer dan melakukan konfirmasi via aplikasi.

Saat ini Calljack baru akan berfokus membangun ekosistem di Yogyakarta. Namun disampaikan bahwa tidak menutup kemungkinan bisnisnya akan merambah ke daerah lain di sekitar Yogyakarta, mengingat potensi jasa ojek ada di mana-mana.

Media Sosial Menjadi Komponen Pembentuk Masyarakat Melek Teknologi Indonesia

Memasuki penghujung tahun 2015, lanskap digital mencatat berbagai pencapaian dalam kaitannya dengan adopsi masyarakat terhadap teknologi digital. Secara global, pertumbuhan adopsi teknologi modern cukup merata, seperti yang terungkap pada hasil publikasi We Are Social tahun ini.

Dari total pertumbuhan populasi hingga 200 juta lebih dari tahun 2014, pengguna Internet, dan media terpantau cukup bertumbuh, namun pengguna mobile tercatat mengalami penurunan hampir setengah dari jumlah di tahun yang sana. Persentase penetrasi untuk tiap layanan juga menurun.

WeAreSocial #1Kendati demikian, statistik di Indonesia menunjukkan keadaan berbeda. Pertumbuhan dan penetrasi, baik untuk penggunaan Internet, media sosial dan konektivitas mobile memiliki tren yang bertumbuh. Terutama penggunaan Internet yang bertumbuh sangat signifikan. Hal ini senada dengan berbagai tren online yang dewasa ini turut bertumbuh di Indonesia.

WeAreSocial #2

Pertumbuhan internet tersebut membawa pada “era transaksi online” alias solusi berbasis e-commerce. Berbagai layanan sudah tercakup ke dalamnya. Mulai dari layanan jual beli, belanja keseharian, transportasi hingga untuk pesan makanan. Adapatasi masyarakat yang tergolong kencang terhadap layanan digital menyiratkan bahwa transformasi digital di Indonesia akan menjadi tren yang terus berkembang di tahun-tahun mendatang.

Media sosial membentuk mayoritas masyarakat melek teknologi

Berbicara tentang dunia digital di Indonesia tak akan meninggalkan perbincangan terkait penetrasi media sosial. Tak terelakkan bahwa jumlah mayoritas masyarakat melek teknologi yang terus bertumbuh salah satunya didorong oleh media sosial.

WeAreSocial #3

Facebook masih merajai pangsa pasar media sosial global. Di Indonesia terpantau kalangan anak-anak hingga muda-mudi yang mendominasi penggunaan layanan tersebut. Namun tetap saja, di setiap tingkatan umur dan persebaran gender masyarakat Indonesia menyumbangkan angka pengguna yang tidak sedikit.

Tren digital masih memicu kreativitas masyarakat

Banyak orang, terutama dari kalangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah memanfaatkan hype internet sebagai batu loncatan suksesi bisnis. Startup teknologi Indonesia terpantau bertumbuh, mengkreasikan berbagai kebutuhan viral di masyarakat.

Kehadiran teknologi, yang memberikan ruang gerak baru bagi masyarakat untuk mandiri, menjadi salah satu indikasi baik bahwa perkembangan ini perlu didukung dan diarahkan secara tepat oleh berbagai pihak.

Data yang ada dari tahun ke tahun masih mengindikasikan pertumbuhan lanskap digital di Indonesia masih akan terus bertumbuh.

Menyambut tahun 2016 masyarakat Indonesia dihadapkan dengan kultur ekonomi-bisnis baru yang berbalut dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Berharap pada kedewasaan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi menjadi salah satu pendorong penguatan ekonomi nasional. Jika memang hal tersebut yang akan dioptimalkan, maka perlu sinergi dari berbagai pihak untuk memastikan bahwa pertumbuhan digital nasional senantiasa pada tatanan yang tepat.

Awal Tahun 2016 Uber Miliki Badan Hukum Resmi di Indonesia

Melalui juru bicaranya di Indonesia Karun Arya, Uber menyatakan segera meresmikan badan hukumnya di Indonesia. Ditargetkan paling lambat awal tahun 2016 kantor Uber siap beroperasi. Kantor Uber akan didirikan dalam bentuk “perusahaan investasi asing”. Selama ini operasional Uber di Indonesia masih dikelola kantor Uber untuk kawasan Asia Tenggara.

Satu tahun beroperasi di Indonesia, perusahaan asal San Francisco ini memang mendapati banyak masalah, terutama dalam kaitannya dengan legalisasi operasional.

Beberapa kali Organisasi Angkutan Daerah (Organda) dan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) mempermasalahkan tentang perizinan Uber. Di Indonesia sendiri memang belum ada aturan spesifik yang mengatur sistem transportasi berbasis aplikasi.

Untuk memuluskan kehadirannya di Indonesia, pihak Uber mengaku juga sudah mendiskusikan dengan berbagai pihak di pemerintah, termasuk berkonsolidasi dengan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Uber juga terbuka untuk bersama-sama memberikan masukan kepada pemerintah dalam menggarap regulasi sistem transportasi berbasis aplikasi.

Memantapkan kehadiran di Indonesia untuk lebih memperlihatkan kehadiran Uber pada publik

Persyaratan tentang perizinan kini telah terkirim di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kehadiran Uber sebadai perusahaan berbadan hukum di Indonesia memiliki misi untuk memberikan penjelasan kepada publik, bahwa Uber ingin berkiprah secara legal di Indonesia, termasuk untuk urusan perpajakan yang selama ini menjadi momok di banyak negara.

Hal yang sering menjadi isu ketika sebuah perusahaan asing hadir di Indonesia ialah penyesuaian terhadap regulasi setempat, seperti tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Terlebih untuk bisnis ala Uber belum ada aturan baku yang mengatur. Sudah terlihat di depan bahwa tantangan tak semata-mata tentang strategi bisnis, namun juga pendekatan sosiologis kepada publik.

Dengan adanya kantor berbasis di Indonesia, pelaporan perpajakan akan lebih transparan, karena harus menyesuaikan diri dengan regulasi lokal yang ada.

Pesaingnya, GrabTaxi, sebelumnya juga telah meresmikan legalitas perusahaannya di Indonesia. Bahkan langkah GrabTaxi diteruskan dengan menjalin kerja sama dengan dengan perusahaan transportasi lokal untuk mematangkan layanannya. Perusahaan lain yang juga memiliki basis besar di Indonesia, misalnya Twitter, sedang dalam proses mengurus entitas badan hukumnya.

Setidaknya, dengan memiliki kantor lokal, bisnis dapat lebih terkustomisasi menyesuaikan kultur yang ada. Sangat diyakini jika regulasi bisnis masih bergantung dengan aturan pusat atau regional, akan sering terjadi benturan kepentingan antara penyesuaian unsur lokal dan kebijakan bisnis yang ada.

Standar Pengukuran Online Audience Iklan Digital Nasional Segera Ditetapkan

Guna mengakselerasi pertubuhan belanja iklan digital di Indonesia, lima asosiasi periklanan bergabung untuk menentukan standar pengukuran online audience. Lima asosiasi tersebut terdiri dari Association of Asia Pacific Advertising Media (AAPAM), Asosiasi Perusahaan Pengiklan Indonesia (APPINA), Indonesian Digital Association (IDA), Indonesian E-Commerce Association (idEA), dan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I).

Bersama dengan inisiatif ini, kelima asosiasi telah membentuk sebuah Komite untuk melaksanakan evaluasi secara komprehensif dari beberapa perusahaan penyedia jasa pengukuran. Komite akan melakukan penilaian berdasarkan beberapa kriteria, seperti kelengkapan data, kemampuan pembuatan laporan, tingkat pelayanan, dan juga biaya untuk menentukan perusahaan yang paling sesuai dengan untuk lanskap industri di Indonesia.

“Saat ini kita dihadapkan dengan kompleksitas yang menghambat potensi periklanan di dunia digital. Di satu sisi, pemilik media harus berlangganan ke beberapa layanan yang tentunya cukup mahal dan membingungkan. Di sisi lainnya, pengiklan dan agensi periklanan tidak mempunyai alat ukur yang sama untuk mengevaluasi media periklanan, yang menyebabkan penolakan terhadap validitas data. Kami percaya inilah saat yang tepat untuk memulai inisiatif tersebut,” ujar Danny Oei Wirianto selaku Co-Chairman Komite yang didirikan tersebut.

Berdasarkan laporan terakhir tahun ini terkait penetrasi internet di Indonesia, saat ini persentasenya sudah mencapai 29 persen (atau lebih dari 70 juta pengguna) dan angka ini diprediksi akan terus bertambah secara signifikan melampaui Jepang dan Brasil di masa yang akan datang. Akan tetapi, pengeluaran belanja iklan di Indonesia masih didominasi oleh media konvensional seperti TV dan media cetak.

Ke depannya hal ini akan berubah seiring pemindahan anggaran iklan menyesuaikan dengan perilaku konsumen. Suatu standar pengukuran nasional akan menjadi komponen yang penting untuk meyakinkan pemasang iklan dan agensi periklanan untuk meningkatkan belanja iklan di media digital.

“Inovasi untuk meningkatkan daya saing membutuhkan dasar acuan (benchmark) yang jelas. Menyaksikan inisiatif swadaya hasil kolaborasi para pelaku bisnis digital untuk menuangkan ide menentukan online audience measurement yang akan menjadi acuan pasar Indonesia untuk tumbuh bersama, patut diapresiasi dan didukung secara penuh. Langkah awal untuk inovasi yang berkesinambungan,” ujar Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menanggapi inisiatif tersebut di atas.

Quipper Video Fokuskan Konten untuk Persiapan UN dan SBMPTN

Pengembang layanan belajar online Quipper baru saja meresmikan layanan terbaru Quipper Video. Peluncurannya di Indonesia adalah yang pertama karena Quipper memiliki basis pengguna yang paling besar di Indonesia. Layanan video ini sebenarnya sudah bisa diakses sejak Agustus lalu, sampai hari peluncuran Quipper mengatakan bahwa layanan tersebut sudah diakses ribuan pelajar di Indonesia.

Quipper Video mencoba fokus mendorong kesuksesan siswa kelas 12 dalam mengikuti Ujian Nasional (UN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Konten berbasis video online dinilai dapat memberikan fleksibilitas kepada siswa untuk belajar mandiri di luar jam sekolah. Saat ini Quipper Video memiliki konten dengan total 220 jam video, 1000 halaman topik belajar dan 4000 lebih soal latihan.

“Platform e-lerning yang kami kembangkan dapat memberikan solusi bagi murid kelas 12 untuk mempersiapkan diri menjelang UN dan SBMPTN. Platform kami memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi setiap murid untuk mempelajari materi pelajaran di manapun dan kapan pun, sehingga mereka bisa mengatur jadwal belajar dan berkegiatan dengan lebih leluasa. Selain itu, dapat menghemat energi dan waktu, karena tidak perlu pergi ke suatu tempat untuk belajar, setelah pelajaran sekolah selesai,” ujar Marketing Manager Quipper Indonesia Tri Nuraini.

Untuk melakukan proses belajar, siswa terlebih dulu akan disuguhkan pada sebuah catatan belajar yang dapat diunduh. Selanjutnya siswa akan menyimak konten belajar berbasis video yang berisi pengajaran oleh tutor yang telah ditunjuk. Video yang dihadirkan berusaha memberikan pengalaman seperti pengajaran di kelas. Dan di setiap akhir segmen, siswa akan disuguhkan dengan soal latihan untuk menguji tingkat pemahaman akan materi yang disampaikan.

Sebagai sebuah antisipasi untuk kebosanan siswa dalam belajar, Quipper Video menyajikan konten dalam sistem gamifikasi. Setiap siswa akan dituntut mendapatkan poin belajar untuk mendapatkan peringkat terbaik. Masing-masing topik berdurasi 15-20 menit, dengan kemampuan dapat diputar ulang sesuai kebutuhan.

Ini adalah inovasi pertama yang kembali diluncurkan oleh Quipper pasca akuisisi perusahaan oleh Recruit Holdings beberapa bulan lalu. Quipper berhasil diakuisisi senilai $39 juta, atau setara dengan Rp 507 miliar. Seperti yang sudah disampaikan pada pemberitaan sebelumnya, kendati memiliki basis advisory baru, Quipper tetap akan melanjutkan visinya untuk mengembangkan ruang kelas maya di dunia.

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa solusi edukasi yang dapat dinikmati secara online. Selain Quipper ada RuangGuru yang baru-baru ini juga terus mengembangkan varian produk dan layanan. Termasuk Kelase yang memfokuskan diri sebagai media sosial untuk dunia pendidikan dan terus menghadirkan fitur-fitur terbaru, seperti layanan video conferencing untuk pendidikan jarak jauh.

IndonesianCloud Hadirkan Layanan “eCommerce as a Services” myToko untuk UMKM Lokal

IndonesianCloud meluncurkan layanan terbarunya berbasis eCommerce as a Services (eCaaS), bernama myToko. Layanan ini ditujukan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk dengan mudah memiliki platform e-commerce untuk memasarkan produk-produknya melalui medium Internet.

Menariknya layanan ini juga bisa didapat UMKM secara gratis jika jenis produk yang dijual masih kurang dari 20 jenis. IndonesianCloud menjamin tidak ada batasan pada jumlah volume produk, tidak ada komisi yang harus dibayarkan, dan tidak ada penerapan revenue sharing.

Hal mendasar yang menjadi acuan IndonesianCloud untuk mengembangkan layanan eCaaS ini karena pihaknya meyakini bahwa bisnis sekelas UMKM akan lebih banyak fokus memproduksi dan memasarkan produk. Mereka cenderung tidak ingin menghabiskan banyak waktu untuk hal-hal rumit yang bersifat long term approach, salah satunya dengan mengembangkan sistem komputasi.

Seperti diketahui dalam membangun sebuah layanan e-commerce diperlukan berbagai proses, mulai dari merancang, membangun, dan men-deploy situs termasuk mengintegrasikannya dengan berbagai macam payment gateway, security software, dan membayar orang lain untuk mendesain tampilan toko online mereka.

Dari sisi sistem pembayaran, IndonesianCloud menyediakan koneksi otomatis dengan berbagai penyedia layanan payment gateway terkemuka seperti Veritrans, Kartuku, dan Doku. Berbeda dengan proses pada umumnya yang bisa memakan waktu hingga setengah hari, layanan ini dapat diterapkan secara mudah dan cepat sebagai sebuah additional services.

Dalam peluncuran myToko, CEO IndonesianCloud Neil Cresswell berujar:

“Kami sangat senang dapat membantu usaha kecil dan menengah Tanah Air untuk memperluas jangkauan pasar mereka dengan memanfaatkan teknologi digital. Seiring dengan pertumbuhan e-commerce lokal, semakin banyak orang berbelanja melalui toko online karena kemudahan dan kenyamanannya.”

Selain menyediakan platform, IndonesianCloud mengaku juga berkomitmen akan memberikan dukungan berupa perluasan pasar bagi UMKM. Dengan menggunakan layanan myToko, IndonesianCloud menawarkan UMKM untuk memulai kerja sama dengan pihak global mitra IndonesianCloud. Dalam rilisnya beberapa perusahaan mitranya adalah Kelkoo Shopping, Idealo, Onyougo, ShopMania, and Google Shopping.

Adanya dukungan kerja sama ini para pemilik toko online dapat mengiklankan produk mereka ke pasar luar negeri tanpa harus mengkhawatirkan kendala bahasa, pemasaran dan bantuan teknis. Hal ini diyakini akan membantu UMKM lokal dapat tumbuh dan berkembang di pasar global.