The Ministry of Communication and Information to Let Local E-Commerce to Grow

The Indonesian E-commerce industry has apparently succeeded in stealing the regulators’ attention. In fact, the Ministry of Communication and Information has committed to protect the industry. Continue reading The Ministry of Communication and Information to Let Local E-Commerce to Grow

Pemerintah Targetkan Kualitas Broadband Indonesia Terbaik Kedua di Asia Tenggara Tahun 2019

Pemerataan Persebaran Broadband Masih Menjadi Isu di Indonesia / Shutterstock

Pemerintah Indonesia mentargetkan Indonesia dapat masuk ke posisi kedua daftar negara dengan broadband terbaik di Asia Tenggara. Target ini dikatakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan teralisasi pada tahun 2019 mendatang. Untuk merealisasikan target tersebut Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah, terkait dengan pembangunan infrastruktur pendukung untuk penyediaan layanan broadband yang menyeluruh. Continue reading Pemerintah Targetkan Kualitas Broadband Indonesia Terbaik Kedua di Asia Tenggara Tahun 2019

HUB.id Akan Gelar Roadshow di Jakarta dan Depok

HUB.id Sebagai Jembatan Antar Entitas di Ekosistem Startup Indonesia / HUB.id

HUB.id kembali lagi. Setelah beberapa bulan lalu mengadakan serangkaian roadshow di beberapa kota di Indonesia, termasuk di Bandung, Yogyakarta, Malang, Denpasar, dan Makassar, kini HUB.id siap untuk kembali menggebrak panggung industri kreatif berbasis teknologi tanah air dengan menggelar roadshow di dua kota, yakni Jakarta dan Depok. Hal ini merupakan lanjutan dari rangkaian roadshow yang telah digelar tahun lalu dan mendapatkan respon yang luar biasa positif di panggung startup nusantara. Continue reading HUB.id Akan Gelar Roadshow di Jakarta dan Depok

Menkominfo Inginkan Layanan E-Commerce Lokal Tumbuh Berkembang

Industri E-Commerce Membutuhkan Dukungan Pemerintah untuk Terus Bertumbuh / Shutterstock

Industri e-commerce nampak mulai menyita perhatian lebih bagi para pemangku keputusan. Menkominfo sebagai kementerian yang banyak dinilai sebagai pengayom industri berbasis IT dalam negeri berkomitmen untuk memproteksi industri e-commerce karya anak bangsa. Continue reading Menkominfo Inginkan Layanan E-Commerce Lokal Tumbuh Berkembang

Biznet Perluas Cakupan Layanan Biznet Wifi ke 22 Kota

Biznet Terus Perluas Cakupan Biznet WIfi / Biznet Network

Kebutuhan akan konektivitas internet yang makin meningkat merupakan momentum Biznet Network untuk terus melakukan ekspansi layanan Biznet Wifi. Setelah awalnya hanya tersedia di tiga kota, kali ini mereka memperluas area cakupan ke 22 kota di Pulau Jawa dan Bali.

Continue reading Biznet Perluas Cakupan Layanan Biznet Wifi ke 22 Kota

Research: Cloud-Based Tech Is Suitable for SMEs in APAC

Last year, $2 billion was spent by SMEs all over APAC toward cloud computing. According to a report by the Asia Cloud Computing Association (ACCA), entitled “SMEs in Asia Pacific: The Market for Cloud Computing 2015”, cloud-based technology matches the way SMEs in Asia work.

Continue reading Research: Cloud-Based Tech Is Suitable for SMEs in APAC

Dian Siswarini: Memanjat BTS, Memantapkan Karir

Dian Siswarini dan Karir Kepemimpinannya / Blog Dian Sisawrini

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa resmi mengangkat Dian Siswarini menjadi Presiden Direktur sekaligus CEO XL Axiata menggantikan Hasnul Suhaimi. Hasnul sendiri sudah mengatakan sejak Januari lalu bahwa Dian menjadi calon pilihannya untuk memegang kepemimpinan XL. Continue reading Dian Siswarini: Memanjat BTS, Memantapkan Karir

Pemrograman Diminati oleh Pelajar Indonesia

Pelajar Indonesia Antusias Ingin Mempelajari Keterampilan Pemrograman / Shutterstock

Masih teringat dalam benak kita terkait dengan penghapusan mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di sekolah bersamaan dengan diimplementasikannya Kurikulum 2013, gagasan Menteri M. Nuh. Tentu pendapat pro dan kontra terus membanjiri selama kurikulum yang menghapus mata pelajaran TIK tersebut dijalankan. Namun, fakta yang ditunjukkan dari sebuah survei yang digagas Microsoft YouthSpark dalam program #WeSpeakCode menunjukkan bahwa atensi siswa untuk belajar pemrograman (sebagai bagian dari TIK) sangatlah tinggi.

Survei yang dilakukan sejak Februari 2015 tersebut melibatkan sebanyak 1.850 siswa-siswi di 8 negara di Asia Pasifik, termasuk di Indonesia. Sebanyak 87 persen dari total responden mengatakan bahwa pemrograman adalah sesuatu yang ‘keren’, dan mereka ingin mempelajarinya. Karena sebagian besar dari mereka (91 persen) meyakini bahwa keterampilan pemrograman dapat menunjang dan menjadi pilihan karir mereka.

Survei Microsoft WeSpeakCode 1

Jika melihat persentase tersebut, tentu terlihat betul bahwa pemrograman (TIK) memiliki potensi yang tinggi untuk menjadi mata pelajaran yang menarik perhatian siswa, sekaligus mengasah pola pikir dan logika berpikir siswa.

Kurikulum 2013 Dihentikan, TIK Perlu Ditransformasikan

Memasuki era kepemimpinan baru di Indonesia, Menteri Pendidikan Anies Baswedan dalam awal karirnya di kementerian langsung membuat sebuah keputusan yang cukup mengagetkan banyak pihak, terutama di sektor pendidikan dan kurikulum. Anies memutuskan untuk memberhentikan Kurikulum 2013, dan mengembalikan ke kurikulum sebelumnya KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Meskipun pendapat pro dan kontra kembali muncul, setidaknya TIK mulai hadir kembali di dalam ruang kelas siswa-siswi di Indonesia.

Survei Microsoft WeSpeakCode 2

Jika melihat kurikulum mata pelajaran TIK, setiap sekolah memiliki pendekatan yang berbeda. Ada yang sebatas mengajarkan software produktivitas seperti Office Suite, Internet dan beberapa mulai mengajarkan pemrograman dasar. Melihat atensi siswa-siswi yang bergitu tinggi dengan pemrograman, menarik untuk diperhitungkan untuk dimasukkan ke dalam kurikulum TIK. Pada dasarnya ketika siswa belajar pemorgaman tidak hanya mempelajari tentang bagaimana sebuah aplikasi dibuat, karena secara tidak langsung mereka juga akan mempelajari tentang cara-cara logis pemecahan masalah, pemikiran analitis dan konsep keterampilan matematika.

Siswa-siswi Indonesia Antusias dengan Pemrograman

Banyak anggapan yang mengira bahwa keterampilan pemrograman umumnya digemari dan dilakukan oleh kaum pria, namun menariknya dari responden survei ditunjukkan proporsi minat untuk mempelajari pemrograman untuk siswa dan siswi sama-sama tinggi di Indonesia. Sebanyak 71 persen siswa dan 76 persen siswi di Indonesia menggangap keterampilan pemrograman adalah sesuatu yang menjanjikan di masa depan.

Hal ini juga mengindeikasikan bahwa kesadaran pelajar Indonesia untuk melek dan mengimbangi kemajuan teknologi yang begitu dinamis sangatlah antusias. Namun dalam survei tersebut pun dikatakan, dari total responden survei yang begitu berminat dengan keterampilan pemrograman, hanya 51 persen yang terfasilitasi dengan baik di sekolah, baik dalam bentuk mata pelajaran ataupun kegiatan ekstrakurikuler.

Menumbuhkan Pola Pikir Berkreasi, Tidak Hanya Mengkonsumsi

Pemrograman akan mengajarkan kepada siswa-siswi tentang bagaimana ia mengkreasikan pola pikir ke dalam sebuah software. Selama ini kita banyak diajarkan sejak dini tentang cara-cara memanfaatkan software saja, jarang diajarkan tentang konsep bagaimana software yang kita gunakan tersebut dibuat dan berjalan. Pengenalan konsep pemrograman sejak dini akan berimbas pada munculkan bibit-bibit inovator teknologi baru di Indonesia. Toh sudah tidak diragukan lagi kan, bahwa masa depan akan erat kaitannya dengan perkembangan dan pemanfaatan teknologi.

Tantangan Yang Harus Diselesaikan

Internet merupakan komponen penting, dengannya berbagai sumber sumber informasi dan belajar yang banyak tersebar di dunia maya akan memudahkan bagi peminat pemrograman untuk belajar. Akses internet di Indonesia menjadi salah satu yang paling rendah di Asia Tenggara. Bahkan jika melihat ke pelosok atau beberapa daerah pinggiran akses listrik pun masih memiliki banyak keterbatasan. Namun diyakini bahwa masalah infrastruktur hanyalah masalah waktu dan kesungguhan pemerintah (dan masyarakat) dalam membangun dan melakukan suksesi di daerah.

Bahkan ketika fasilitas seperti internet dan listrik sudah terjamin pun, kadang yang masih menjadi isu untuk mendapatkan sumber pembelajaran secara mandiri adalah kendala bahasa (sebagian besar materi pemrograman di Internet berbahasa Inggris). Karena materi dan tools pemrograman yang cocok dan sesuai untuk digunakan pelajar Indonesia pun masih minim. Namun pada dasarnya masalah ini dapat dipecahkan dengan keikutsertaan sekolah (atau pemerintah dalam hal ini kemeterian pendidikan) untuk memperhatikan pentingnya memasukkan kurikulum pemrograman ke mata pelajaran, dalam hal ini pelajaran TIK.

Alat-alat pemrograman visual juga sudah mulai banyak hadir, mulai dari yang dihasilkan oleh insisiatif Code.org hingga alat-alat pemrograman lainnya seperti Kodu Game Labs dan sejenisnya. Beberapa pendidik mungkin akan dituntut untuk meng-upgrade pengetahuan dan keterampilan dirinya, namun hal tersebut dirasa memang sudah menjadi tuntutan di abad ke 21 ini.

Isu yang lebih urgen untuk diselesaikan malah seputar edukasi tentang pentingnya keterampilan pemroraman. Dari survei Microsoft ditemukan fakta bahwa 60 persen pelajar di Indonesia mengatakan bahwa orang tua mereka masih memandang keterampilan pemrograman atau komputer sebagai karir yang kurang menjanjikan. Tren pekerjaan idola seperti menjadi pengajara, dokter, atau pegawai negeri masih banyak disodorkan kepada anak-anaknya. Penting bagi guru, pemerintah ataupun masyarkat untuk terus mengedukasi dan menunjukkan tokoh-tokoh sukses yang berkarir di bidang tersebut.

Optimis Siap Menyambut Masa Depan yang Lebih Baik

Jika banyak orang mengatakan niat yang baik menjadi modal besar bagi sebuah kesuksesan. Mungkin antusias siswa-siswi Indonesia terhadap pemrograman juga bisa dijadikan sebagai awal yang baik bagi berbagai pihak untuk mengelola potensi tersebut. Stratup di Indonesia sudah begitu berkembang hingga implementasi teknologi masif merasuki di setiap bidang menjadi kesempatan yang akan melibatkan kawula muda yang paham detil tentang IT dan pemrograman. Masa depan yang lebih baik adalah ketika kemandirian dimiliki oleh suatu bangsa. Saatnya mulai mengajarkan tentang bagaimana menjadi seorang menjadi pencipta, inovator dan penggagas ide. Pemrograman menjadi awal yang baik untuk dapat diajarkan kepada siswa-siswi Tanah Air.

Riset: Teknologi Berbasis Cloud Cocok Diimplementasikan UKM Asia Pasifik

UKM Menjadi Sektor Potensial untuk Maksimalkan Pemanfaatan Cloud Computing / Shutterstock

Di seluruh wilayah Asia Pasifik, tahun lalu sektor UKM tercatat telah menghabiskan $2 miliar dalam adopsi cloud computing. Dalam penelitian Asia Cloud Computing Association (ACCA) berjudul “SMEs in Asia Pacific: The Market for Cloud Computing 2015” diungkapkan bahwa teknologi berbasis cloud sangat cocok untuk diimplementasikan oleh UKM di Asia guna merangkul dan mengembangkan pangsa pasar.

Continue reading Riset: Teknologi Berbasis Cloud Cocok Diimplementasikan UKM Asia Pasifik

e-Tendering and e-Catalog May Save More Government’s Money

Applying digitalization in Indonesia seems to be the right decision by the government. Even though the trend has yet covered all lines of services, at least two of the concepts, e-Tendering and e-Catalog, have successfully saved 40% of government’s  expenses budget. Continue reading e-Tendering and e-Catalog May Save More Government’s Money