Fokuskan Pengembangan Teknologi, Evoucher Bersiap Hadirkan Inovasi Terbarunya

Menginjak usianya yang ke-5, Evoucher salah satu pemain flash sale e–commerce dengan konsep daily deals di Indonesia semakin mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan yang establish dengan rencana pengembangan hingga target bisnis yang menjanjikan.

Ditemui oleh DailySocial di kantornya, Founder dan CEO Evoucher Indonesia Danny Baskara mengungkapkan beberapa perkembangan, inovasi teknologi, hingga rencana penggalangan dana di tahun 2016 ini. Tidak terlalu agresif melancarkan kegiatan promosi, Evoucher saat ini tengah mempersiapkan gebrakan terbaru yang rencananya akan diluncurkan pada bulan September mendatang.

“Evoucher berangkat dari era web-based, namun demikian untuk ke depannya kami akan mengembangkan aplikasi mobile yang saat ini mengalami peningkatan jumlah pengguna terutama platform Android, versi beta (aplikasi Evoucher) yang sudah diunduh oleh 900 ribu orang,” kata Danny.

Saat ini Evoucher mengklaim telah mengalami peningkatan pendapatan sebanyak 30% setiap tahunnya. Diperkirakan jumlah ini akan semakin bertambah dalam masa mendatang.

Strategi yang dilancarkan untuk bersaing dengan kompetitor

Menanggapi makin banyaknya e-commerce dan marketplace yang menghadirkan layanan serupa dengan Evoucher, Danny mengungkapkan hal tersebut tidak menjadi kendala yang berarti dilihat dari konsep marketplace dan e-commerce yang merupakan open platform, berbeda dengan konsep yang ditawarkan oleh Evoucher yang menyasar usaha B2B2C (business-to-business-to-consumer).

“Sekilas memang tampak sama apa yang ditawarkan oleh marketplace dan e-commerce saat ini dengan Evoucher, tapi di backend-nya terdapat perbedaan yang cukup besar,” kata Danny.

Ditambahkan oleh Danny, kekuatan utama dari Evoucher adalah tim penjualan yang melakukan pendekatan langsung ke local business dengan ragam pilihan layanan yang ada. Hal tersebut yang ternyata menjadi strategi yang kemudian dilancarkan oleh Evoucher, dengan memperkuat tim penjualan dan layanan pelanggan.

“Kami melihat merchant dan konsumen di Indonesia memiliki kebiasaan untuk dilayani, berbeda dengan konsumen dari luar negeri, untuk itu kami sengaja menyiapkan tim layanan pelanggan yang dedicated untuk maintain pelanggan dan after sales pelanggan,” kata Danny.

Saat ini Evoucher telah memiliki 8 ribu merchant yang tersebar di seluruh Indonesia, sementara untuk pengguna aktif Evoucher megklaim telah memiliki sekitar 300 ribu pengguna aktif. Kebanyakan dari mereka merupakan pengguna lama yang kembali lagi membeli layanan yang ada.

Perempuan usia 25 tahun ke atas pengguna terbanyak Evoucher

Ada hal menarik yang kemudian dicatat oleh Danny dan tim Evoucher, yaitu selama ini pengguna terbanyak yang kerap membeli voucher di Evoucher berasal dari kalangan perempuan usia 25 tahun ke atas, tepatnya sebanyak 70%. Jumlah tersebut terbilang masih kalah jauh dengan pengguna dari kalangan pria. Evoucher turut mencatat voucher terbanyak yang dibeli merupakan layanan Food and beverage (F&B) juga voucher di kategori fun activity.

“Kami melihat kalangan perempuan adalah impulse buyer yang cenderung langsung membeli layanan voucher yang ada saat itu juga, berbeda halnya dengan pria yang lebih banyak membandingkan harga dengan kompetitor lainnya,” kata Danny.

Sejak mendapatkan pendanaan pre-series A dari Value In Technology Indonesia (VITI) dalam jumlah yang tidak diungkapkan tahun 2015 silam, Evoucher tidak terlalu melancarkan kegiatan promosi yang masif. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya error dari situs dan aplikasi yang ada. Fokus utama dari Evoucher saat ini adalah untuk melakukan pengembangan teknologi secara internal, membangun hubungan baik dengan merchant dan memberikan layanan yang terbaik untuk pengguna.

“Kekuatan dari Evoucher bukan hanya voucher-nya saja tapi juga relationship dengan merchant, jadi bagaimana kami bisa membina hubungan baik dengan merchant dan menawarkan layanan tambahan yang kemudian bisa digunakan oleh merchant dan tentunya memiliki potensi untuk monetisasi, hal tersebut yang saya lihat paling efektif untuk Evoucher,” tutup Danny.

Kiat Membangun Kultur Perusahaan di Startup

Salah satu tantangan perusahaan rintisan di fase awal ialah memiliki tim kompak yang mampu berkolaborasi dengan baik memutarkan roda bisnis. Dan untuk membentuk itu maka diperlukan sesuatu yang dapat memotivasi anggota dari tim tersebut.

Jika saat ini Anda merasa belum bisa menawarkan benefit seperti gaji yang besar, fasilitas yang lengkap dan lainnya, coba tawarkan kepada calon kandidat kultur perusahaan yang baik dan menyenangkan. Dengan demikian calon kandidat tersebut akhirnya bisa memilih suasana kerja yang menyenangkan, mendukung dan baik, ketimbang memilih perusahaan dengan penawaran gaji yang besar namun tidak mampu untuk mendorong peningkatan karier dan kenyamanan bekerja pegawainya.

Artikel berikut ini akan membahas 5 kiat membangun kultur perusahaan yang baiknya dibangun oleh startup untuk bisa mendapatkan talent yang tepat, loyal dan cerdas.

Bangun kultur perusahaan sedini mungkin

Dinamika startup yang tidak menentu dan mengalami perubahan yang cepat merupakan alasan utama mengapa startup wajib untuk membangun kultur perusahaan sejak awal. Perubahan inovasi, model bisnis hingga rencana untuk melakukan pivot, bisa membuat ketidakpastian masa depan perusahaan dan tentunya meresahkan pegawai. Sebagai Founder, Anda bertanggung jawab untuk bisa meyakinkan pegawai bahwa perusahaan akan bisa bertahan dan berjalan seperti biasa, meskipun sedang dilanda kesulitan.

Dengan membangun kultur perusahaan sejak awal, bisa menjadi dasar yang kuat kepada pegawai untuk tetap bisa bekerja, setia dengan perusahaan dan rela meluangkan waktu lebih untuk melewati kesulitan yang ada. Jika diperlukan cobalah tanyakan 4 pertanyaan berikut ini:

  • Seperti apa proses pengambilan keputusan berlangsung? Apakah masing-masing pegawai berhak untuk melakukan hal tersebut atau harus menunggu persetujuan terlebih dahulu?
  • Seperti apa prioritas startup Anda? Apakah lebih mengutamakan consumer-centric atau mengutamakan pertumbuhan perusahaan?
  • Bagaimana cara sesama pegawai melakukan komunikasi? Apakah dengan menggunakan Slack? Secara langsung? Melalui email? Apakah semua komunikasi harus bersifat transparan oleh semua pegawai?
  • Bagaimana kegiatan di luar kantor atau aktivitas yang menyenangkan dan melibatkan pegawai? Perhatikan juga pegawai yang bekerja secara remote.

Carilah pegawai yang dibutuhkan

Ketika waktunya untuk melakukan perekrutan pegawai, carilah pegawai yang dibutuhkan oleh perusahaan. Jangan memperkerjakan pegawai yang memiliki posisi yang sama sehingga menjadi redundant. Idealnya adalah ciptakan keharmonisan antara pegawai yang satu dan lainnya sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang saling berbeda. Dengan demikian Anda bisa menciptakan anggota tim yang lengkap dan saling mengisi. Coba perhatikan 3 poin berikut:

  • Apakah dalam proses perekrutan Anda hanya menyebarkan informasi lowongan pekerjaan di beberapa channel saja dan bersifat tertutup?
  • Apakah Anda sudah memperkerjakan pegawai yang memiliki kemampuan lebih dan ahli dalam bidangnya?
  • Apakah Anda kurang memperhatikan beberapa posisi yang menurut Anda tidak terlalu penting dan kurang menarik? Apakah Anda sudah mencoba untuk mencari pegawai yang tepat untuk pekerjaan tersebut?

Terapkan kebiasaan kerja yang sesuai dengan kultur perusahaan

Dalam hal ini pimpinan memiliki peranan penting untuk menerapkan kebiasaan kerja yang sesuai dengan kultur perusahaan. Sebagai contoh upayakan pimpinan atau manajemen di perusahaan Anda disiplin untuk selalu hadir tepat waktu di kantor dan saat waktunya meeting tiba, ciptakan rutinitas ini secara konsisten dan tanamkan komitmen di kalangan pimpinan hingga pegawai. Nantinya secara alami pegawai Anda akan bisa menghormati peraturan dan kebiasaan yang ada di perusahaan, tanpa merasa terpaksa atau ditekan oleh peraturan hingga manajemen di perusahaan.

Ciptakan hubungan yang baik dengan pegawai

Untuk bisa mendapatkan pegawai yang baik, cerdas dan loyal upayakan untuk melakukan proses pencarian pegawai layaknya Anda mencari pasangan hidup. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana, seperti ajukan pertanyaan lanjutan usai wawancara dilakukan, perhatikan dengan baik respon serta tanggapan calon pegawai terhadap suasana kantor dan perusahaan Anda hingga mengundang mereka untuk mengikuti kegiatan di luar jam kerja.

Dengan menerapkan cara-cara tersebut Anda sebagai Founder secara langsung bisa menunjukkan seperti apa kultur perusahaan dan dinamika yang ada di perusahaan, dengan demikian pegawai bisa melihat secara langsung perkembangan dan suasana yang ada tanpa adanya kesan perusahaan berusaha untuk menutupi informasi atau fakta yang ada di dalam perusahaan.

ehalal Hadirkan Katalog E-Commerce Produk Halal Malaysia dan Indonesia

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) secara resmi telah mendaftarkan produk halal buatan Indonesia dalam portal e-commerce asal Malaysia ehalal. Berbeda dengan Aladdin Street marketplace Malaysia yang sebelumnya diberitakan akan melakukan ekspansi ke Indonesia, ehalal merupakan katalog yang berisikan ragam produk halal dari Indonesia dan Malaysia yang bisa dijual. Nantinya semua mitra yang bergabung dan telah diverifikasi akan terdaftar dalam portal ehalal dengan tautan langsung ke situs terkait.

Saat ini sudah ada 12 e-commerce Malaysia yang bergabung dengan ehalal dan menawarkan kanal khusus di masing-masing situs dengan pilihan khusus produk halal. Diharapkan dengan dukungan langsung dari Kadin, penjual online hingga e-commerce asal Indonesia bisa turut bergabung dan menjual produk halal di portal ehalal.

“Tercatat produk halal memberikan kontribusi sekitar 11% dari total keseluruhan produk di dunia, sekitar 67% merupakan produk makanan dan minuman dan 22% adalah produk farmasi hingga produk kecantikan,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Telematika, Penyiaran dan Ristek Ilham Habibie kepada Asiaone.

Disertai sertifikat resmi MUI

Selain menampilkan daftar lengkap e-commerce yang menjual produk lokal dan telah terverifikasi, rencananya untuk menambah penyaringan produk, ehalal juga akan menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan memberikan sertfikat halal kepada mitra yang bergabung dengan ehalal.

Hal tersebut ditegaskan oleh Direktur Utama Halal Industry Development Corporation (HDC) Malaysia Dato Seri Jamil Bidin:

“Nantinya kami akan bekerja sama dengan MUI dan melakukan proses penyaringan produk dengan memanfaatkan database halal yang telah dimiliki oleh MUI untuk kemudian menjadi rekomendasi produk di ehalal.”

Selama ini MUI merupakan lembaga yang memberikan sertifikat kepada semua produk makanan, minuman, obat-obatan hingga kecantikan di Indonesia. Dengan sertfikat tersebut menjadi kepastian yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk menjual produk. Dalam hal ini ehalal akan menggunakan sertifikat halal tersebut dan konsumen bisa melihat langsung sertifikat halal yang telah dikeluarkan oleh MUI dalam halaman produk ehalal.

Selain produk asal Malaysia dan Indonesia, nantinya Halal Industry Development Corporation (HDC) Malaysia akan melakukan perjalanan bisnis ke negara lainnya seperti Thailand, Australia, Jepang dan Eropa. Pada bulan Agustus dan September, perjalanan tersebut dilancarkan untuk menambah jumlah mitra di portal katalog e-commerce ehalal.

Mengenal Lebih Jauh Aplikasi Streaming Musik Lokal Nada Kita

Layanan streaming musik Nada Kita diluncurkan sekitar sebulan yang lalu sebagai hasil kolaborasi sejumlah label rekaman musik lokal dan perusahaan pengembang Tuned Global yang berbasis di Australia. Saat ini Nada Kita mengklaim telah memiliki lebih dari 100 ribu lagu di aplikasi. DailySocial berkesempatan berbincang dengan Managing Director Tuned Global Con Raso untuk mengetahui lebih banyak tentang Nada Kita, skema model bisnis, dan inovasi yang ingin dikembangkan.

“Sekilas layanan yang kami berikan memang serupa namun Nada Kita memberikan fitur lebih yang bisa dinikmati oleh pengguna secara gratis tanpa harus direpotkan dengan membuat playlist atau memiliki lagu pilihan dulu sebelum digunakan,” kata Raso.

Didukung sederetan brand dan pengiklan, Nada Kita menyediakan akses bebas tanpa batas bagi konsumen untuk menikmati musik-musik kesukaan mereka, sambil memberikan peluang bagi brand untuk berinteraksi dengan konsumen dengan cara-cara baru yang inovatif.

Label musik dapat menggunakan aplikasi ini untuk melakukan monetisasi pada konten musik yang dimiliki dengan model pembagian pendapatan.

Aplikasi Nada Kita saat ini sudah bisa diunduh di Android dan iOS, serta telah terpasang secara pre-installed di rangkaian ponsel bermerek SPC.

“Saat ini Nada Kita telah menggandeng 6 label musik besar hingga independen di Indonesia, di antaranya adalah Aquarius Musikindo, Musica Studios, MyMusic, Nagaswara, Trinity Optima Production dan VMC. Kami pun berencana untuk menambah label musik lainnya untuk bergabung dengan Nada Kita,” ujar Raso.

Cara kerja serupa Pandora Radio

Anda yang telah familiar dengan cara kerja Pandora Radio akan dengan mudah menggunakan aplikasi Nada Kita. Dengan kurasi stasiun yang dilakukan tim Nada Kita di Indonesia, pengguna bisa memilih penyanyi favorit kemudian secara otomatis bisa mendengarkan lagu dari penyanyi tersebut. Selain pilihan penyanyi favorit, terdapat juga playlist lagu campuran yang telah dikurasi oleh tim lokal Nada Kita.

“Musik tentunya menjadi pendekatan utama yang kami lakukan untuk meraih lebih banyak jumlah pengguna. Nantinya Nada Kita akan dilengkapi dengan fitur lainnya, seperti live video concert hingga sejenis video diary dari artis favorit Indonesia,” ungkap Raso.

Fitur tersebut diklaim menjadi satu-satunya yang terdapat dalam layanan musik streaming dan hanya dimiliki oleh Nada Kita.

“Selain memberikan dukungan kepada musisi secara langsung, Nada Kita juga memberikan kesempatan untuk brand melakukan advertising dengan cara cerdas tanpa terkesan ‘beriklan’. Pengiklan dapat mensponsori stasiun musik dan menggunakan iklan audio yang sangat terarah di platform ini, melalui teknologi periklanan mobile Triton,” ujarnya.

Ditegaskan juga oleh Raso, iklan tersebut nantinya akan terdengar menyenangkan dan tentunya relevan dengan minat serta kebiasaan dari pengguna terkait. Nada Kita sendiri saat ini menyadari sepenuhnya consumer behavior dari pengguna layanan music streaming di Indonesia yang tidak menyukai iklan dan enggan untuk membayar layanan music streaming.

“Kami telah melakukan proses riset dan percobaan selama satu tahun di Indonesia dengan menempatkan tim lokal yang bertanggung jawab untuk menyusun dan mengkurasi musik hingga melakukan pendekatan dengan mitra brand dan label. Dengan demikian diharapkan Nada Kita bisa diterima dengan baik oleh pecinta musik Indonesia,” kata Raso.

Kenyamanan lain yang ditawarkan Nada Kita adalah penggunaan paket data yang kecil. Nada Kita telah dioptimalisasi sedemikian rupa sehingga tidak akan memakan paket data yang berlebihan. Sebagai ilustrasi, menonton 5 video musik di YouTube akan menghabiskan data sebesar 60 MB, yang setara dengan mendengarkan 83 judul lagu di Nada Kita.

Inovasi terbaru dan target pengguna

Saat ini aplikasi Nada Kita sudah soft launch di Indonesia dan masih akan terus diperbarui setiap dua minggu oleh tim Nada Kita di Indonesia dan Tuned Global Australia. Salah satu inovasi yang nantinya akan dikembangkan oleh Nada Kita adalah komunikasi interaktif dua arah antara artis dan pengguna.

“Tentunya rencana tersebut sudah termasuk dalam long term plan kami, namun masih dalam proses dan pengembangan. Fokus utama kami saat ini adalah memberikan user experience yang baik untuk pengguna,” tutup Con Raso.

Application Information Will Show Up Here

Umumkan Penasihat Baru, Bitcoin Indonesia Targetkan 250 Ribu Pengguna Aktif Tahun Ini

Bitcoin Indonesia sebagai salah satu startup cryptocurrency pertama di Indonesia mengumumkan penambahan jajaran penasihat baru di manajemen Bitcoin Indonesia, yaitu dengan menghadirkan Toto Sugiri. Sebagai seorang veteran di dunia IT yang telah berpengalaman lebih dari 25 tahun berkecimpung di sektor teknologi, Toto diharapkan bisa membantu Bitcoin Indonesia untuk mengarahkan bisnis dan tujuan di perusahaan.

“Sebagai sebuah startup yang juga berkutat di dunia IT, kami melihat banyak kemiripan antara industri kami dengan pengalaman beliau, dan kami rasa, tidak ada orang yang lebih cocok daripada Toto Sugiri untuk menjadi penasihat kami dalam membangun platform perdagangan komoditas digital paling aman tidak hanya di Indonesia, namun juga di kancah internasional,” kata Business Development Manager Bitcoin Indonesia Suasti Atmastuti Astaman kepada DailySocial.

Sebelumnya Toto Sugiri dikenal sebagai pendiri dari IndoNet yang merupakan ISP pertama di Indonesia, pencipta perusahaan Sigma Cipta Caraka yang kini telah diakuisisi oleh Telkom, dan pemilik Data Center Infrastructure Indonesia yang merupakan kompleks pusat data bersertifikasi Tier-4 pertama di Indonesia.

Saat ini Bitcoin Indonesia mengklaim telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan jumlah anggota aktif lebih dari 180 ribu orang yang aktif berdagang komoditas digital seperti Bitcoin secara online setiap harinya. Bitcoin Indonesia kini telah termasuk ke dalam 20 besar bursa Bitcoin terbesar di dunia, dan menjadi salah satu exchange terbesar di Asia Tenggara.

“Target Bitcoin Indonesia hingga akhir tahun 2016 adalah mendapatkan 250 ribu anggota yang aktif menggunakan layanan bursa kami” kata Suasti.

Komunitas membantu untuk mengedukasi masyarakat tentang Bitcoin

Sejak awal kehadiran Bitcoin di Indonesia sempat menuai kontroversi yaitu adanya anggapan bahwa penggunaan Bitcoin bersifat negatif dan memiliki celah untuk pencucian uang. Meskipun isu tersebut sudah semakin reda di kalangan masyarakat, namun demikian tim Bitcoin Indonesia dibantu dengan komunitas Bitcoin yang cukup loyal, terus memberikan informasi dan edukasi menyeluruh seputar fungsi dan manfaat dari Bitcoin.

“Nyatanya, Bitcoin justru membuat semua transaksi finansial berjalan transparan di sebuah buku besar digital yang bisa diakses oleh siapa pun yang terhubung ke internet. Sifat Bitcoin yang seperti ini justru membuatnya menjadi alat terburuk untuk pencucian uang dan aksi kriminal lainnya,” kata Suasti.

Komunitas Bitcoin sangat berperan besar dalam memasarkan Bitcoin ke kalangan masyarakat, secara sukarela mereka yang sudah memahami manfaat dan mendapatkan keuntungan dari Bitcoin, mengajarkan tentang Bitcoin ke kerabat, teman dan kenalannya. Komunitas ini biasanya mengadakan seminar-seminar atau forum diskusi gratis yang bisa diikuti publik, atau menyelenggarakan acara seperti Bitcoin Film Festival untuk mengenalkan Bitcoin secara lebih jauh dengan cara yang lebih familiar dan menyenangkan.

Disinggung mengenai investor Bitcoin Indonesia, Suasti enggan menyebutkan siapa saja investor Bitcoin Indonesia saat ini, hingga kini Bitcoin Indonesia juga belum berencana untuk melakukan penggalangan dana.

“Kami masih menjadi salah satu dari sedikit startup yang berjalan menguntungkan dengan tingkat pertumbuhan mencapai lebih dari 400% per tahunnya. Harapan kami, hal ini bisa berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya,” tutup Suasti.

Fashion Commerce Belowcepek Bertransformasi, Hadirkan Produk Busana Premium Lokal

Layanan fashion e-commerce Belowcepek yang telah berdiri sejak tahun 2011 tahun ini bertransformasi dengan logo baru menjadi Belowcepek and more. Bukan hanya nama dan logo saja yang berubah, namun situs yang didirikan oleh Riana Bismarak ini juga sudah menghadirkan produk premium dengan nama Premium Ree dengan harga di atas Rp 100 ribu.

“Saat ini Belowcepek.com merubah logo menjadi Belowcepek.com and more yang ternyata perubahan tersebut bisa menambah jumlah pelanggan,” kata Riana Bismarak kepada DailySocial.

Selain itu Belowcepek juga menjual produk baju muslim secara grosir pada bulan Ramadhan lalu untuk membantu para penjual dan memudahkan konsumen yang enggan untuk membeli baju Muslim langsung ke toko grosir seperti Tanah Abang dan Thamrin City.

Salah satu kunci kesuksesan yang telah dilakukan oleh Belowcepek menghadapi kompetitor yang ada selama ini adalah, berusaha untuk selalu relevan dengan tren dan minat perempuan Indonesia. Mulai dari cara styling, model yang dipakai, tren yang ada sekarang hingga inovasi pemasaran dengan mengandalkan media sosial. Yang paling penting adalah pendekatan dengan pelanggan dan kualitas produk.

Menambah produksi dan meningkatkan penjualan

Saat ini Belowcepek mengklaim telah memiliki sekitar 2 ribu pengguna aktif, sementara untuk kenaikan pendapatan diperkirakan sejak awal secara konsisten mengalami kenaikan sebesar 100% setiap tahunnya.

Sebagai fashion e-commerce yang mengedepankan produk busana buatan lokal, Belowcepek telah berhasil mengumpulkan sejumlah mitra lokal untuk menjadi penjual di situs Belowcepek. Saat ini sebanyak 70 UMKM telah bergabung menjadi mitra Belowcepek dan jumlah keseluruhan mencapai seribu SKU.

“Perlu diketahui bahwa Belowcepek.com tidak didanai oleh investor, semua berawal hanya dari modal nekad dan uang pribadi saya sebanyak Rp 100 juta. Sejak diluncurkan bulan November 2011 sampai sekarang semua pemasukan dan profit di re-invest untuk mengembangan perusahaan,” kata Riana.

Salah satu investasi yang dilakukan oleh Belowcepek adalah mencoba untuk menghasilkan produk pilihan dengan private brand dari Belowcepek. Diantaranya adalah Premium Ree dan Blanik yang juga resmi diluncurkan pada tahun 2016.

“Dua tahun yang lalu saya berkesempatan untuk ikut Jakarta Fashion Week. Di situlah brand premium Ree Indonesia pertama kali diluncurkan, yang ternyata setelah ikut berbagai pameran peminatnya banyak sekali. Akhirnya Ree bergabung di webstore BelowCepek.com, meski harganya di atas 100 ribu,” kata Riana.

Meskipun demikian hingga kini Belowcepek masih terus menyediakan busana pilihan dengan harga di bawah seratus ribu khusus untuk pelanggan setia dan pelanggan baru Belowcepek. Belum berniat untuk meluncurkan aplikasi mobile, saat ini fokus dan komitmen utama dari Belowcepek adalah memperbanyak produksi untuk dapat meningkatkan penjualan.

“Untuk webstore sendiri kita sudah sangat mobile friendly. Untuk app ada rencana tapi harus dimatangkan karena kita tidak mau hanya sekedar app yang bentuknya sama seperti web,” tutup Riana.

Investor Beberkan Alasan Pengetatan Seleksi Pemberian Pendanaan

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia adalah negara di kawasan Asia Tenggara yang cukup kebanjiran investor, baik lokal maupun asing, yang antusias untuk berinvestasi di startup yang makin menjamur jumlahnya. Meskipun masih dianggap pasar yang sangat potensial, perlahan investor mulai memperketat kebijakannya dalam memberikan pendanaan, terutama tahun ini. Apa pasalnya?

Dalam 3 tahun terakhir, sejumlah investor menggelontorkan uang dengan jumlah besar kepada startup di tahap lanjutan, misalnya  Emtek untuk Bukalapak (kabarnya sekitar Rp 433 Miliar), Softbank Internet Media (SIMI) dan Sequoia Capital untuk Tokopedia sebesar Rp 1,3 triliun, dan Sequoia Capital untuk Go-Jek yag rumornya mencapai Rp 260 miliar. Kini para investor mulai membatasi jumlah uang yang dikucurkan dan melakukan seleksi ketat terhadap startup yang mengajukan pendanaan.

Alasan utama mengapa pada akhirnya investor “mengencangkan ikat pinggang” adalah karena di antara startup yang telah mendapatkan pendanaan dengan jumlah yang besar, masih sedikit yang pada akhirnya mendapatkan keuntungan dan kesuksesan bisnis dalam jangka panjang.

Masih tingginya ‘burn rate’, profit yang tidak stabil, hingga revenue yang masih rendah merupakan permasalahan yang banyak ditemui startup secara global, tidak hanya di Indonesia.

“Kalau Ideosource sendiri memang selalu memperhatikan rencana business model dan revenue dari awal ketika memilih porftolio, meskipun revenue tidak harus terjadi sebelum atau di awal masa investasi. Bisa saja masih berupa rencana di masa depan,” kata VP Business Development Ideosource Andrias Ekoyuono.

Dalam hal ini startup bertanggung jawab untuk memberikan keyakinan kepada investor untuk bisa memenuhi target serta perjanjian yang sejak awal telah dibuat, apakah nantinya produk tersebut bisa mendapatkan traksi hingga jumlah pengguna yang cukup banyak. Yang paling penting startup harus bisa menjalankan bisnisnya dengan stabil.

E-commerce masih menjadi sektor favorit investor

Meskipun investor melakukan penyeleksian ketat untuk pemberian investasi, satu sektor yang masih menjadi primadona dan selalu diminati oleh investor adalah e-commerce. Besarnya potensi layanan e-commerce apa pun untuk menjadi besar, menjadi alasan utama mengapa pada akhirnya banyak investor lokal hingga asing yang bersemangat untuk memberikan kucuran dana segar baru atau tahapan selanjutnya di sektor ini.

“Hingga kini e-commerce dan marketplace masih menarik perhatian para investor karena unit ekonomi yang makin meningkat dan stabilnya bisnis e-commerce bukan hanya sekedar momentum saja,” kata Founder & Managing Partner Convergence Ventures Adrian Li.

Hal tersebut juga ditegaskan Senior Associate MDI Ventures Kenneth Li usai pendanaan untuk layanan e-commerce enabler Thailand aCommerce.

”Alasan yang kami lihat [untuk berivestasi] adalah bahwa e-commerce belum melihat tanda-tanda melambat di Indonesia dan bagian dari pertumbuhan ini melibatkan infrastruktur yang mendukung bisnis e-commerce. Cina memiliki sekitar 9% penetrasi e-commerce, tetapi di Indonesia hanya sekitar 1%. Kami percaya bahwa semua infrastruktur pendukung pertumbuhan harus dibangun juga [logistik, pembayaran, dan lainnya].”

Ideosource sendiri adalah investor lokal yang pada bulan November 2015 silam berani memberikan investasi kepada layanan e-commerce Bhinneka senilai Rp 300 miliar. Bagi Ideasource, pendanaan yang diberikan kepada Bhinneka merupakan pendanaan terbesar yang pernah dikucurkan.

“Bukan hanya ketika memilih startup yang masih tahap awal, Ideosource juga memperhatikan hal-hal tersebut ketika memilih portfolio dengan jumlah investasi cukup besar seperti pada Bhinneka.com, yang saat ini merupakan perusahaan e-commerce besar yang sudah terbukti sustainable dan profitable,” kata Andrias.

Ketika startup telah menunjukkan kemajuan (traksi) yang cepat dan mampu mempertahankan model bisnis yang ada dan memiliki rencana yang baik untuk skalabilitas, investor tidak akan segan untuk memberikan dana dalam jumlah besar.

Jika saat ini Anda melihat peluang startup Anda mendapatkan investasi masih kecil, bukan berarti produk yang dimiliki tidak baik atau kurang populer di kalangan investor. Idealnya coba untuk mengkoreksi dan memperhatikan dengan benar, apakah produk Anda profitable, memiliki pengguna yang loyal dan aktif, dan pastinya bisa bertahan lama. Kesempatan untuk mendapatkan pendanaan dalam jumlah besar terbuka lebar jika Anda bisa membuktikan startup memiliki masa depan yang cerah.

“Diharapkan semua entrepreneur bisa mengelola keuangan dengan baik paling tidak memiliki simpanan hingga 6 bulan kedepan dan melanjutkan penggalangan dana. Hal ini yang wajib diperhatikan oleh early-stage startup,” tutup Adrian.

Marketplace Produk Halal Malaysia Aladdin Street Segera Hadir di Indonesia

Tingginya minat akan produk halal, dari berbagai negara, merupakan alasan utama Aladdin Street, marketplace Malaysia untuk mengembangkan bisnisnya secara global. Perusahaan yang berada dalam naungan Aladdin Group secara resmi telah membuka kantornya di Tiongkok, meski layanannya belum beroperasi secara publik, dan Indonesia akan menjadi negara berikutnya. Mereka menyebutkan akan membuka kantor di Indonesia minggu depan. Aladdin Street menjual ragam produk seperti makanan halal, pakaian, kosmetik, elektronik, hingga paket wisata.

“Saat ini produk halal bukan hanya untuk umat Muslim namun sudah menjadi bagian dari gaya hidup semua orang. Kebersihan yang ditawarkan produk halal menjadi alasan utama mengapa akhirnya masyarakat non-muslim pun menyukai produk halal,” kata Pendiri Aladdin Street Dr Sheikh Muszaphar kepada Straits Times.

Aladdin Street sendiri baru saja membuka layanannya di Singapura dan menargetkan bergabungnya 100 merchant dalam 12 bulan ke depan. Nantinya Aladdin Street akan melakukan kurasi kepada merchant yang ingin bergabung menjadi mitra. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan standar Aladdin Street yang mengedepankan kualitas dan produk halal yang terbaik.

Sebelumnya pada bulan April, Aladdin Street telah meluncur di Malaysia dengan  70-80 merchant dan telah menjual lebih dari 10 ribu produk.

Setelah Tiongkok dan Indonesia, Aladdin Street berharap bisa melebarkan usahanya dengan mendirikan kantor perwakilan di berbagai negara maju.

Kompetitor baru pemain lokal

Kehadiran Aladdin Street nantinya secara langsung akan berkompetisi dengan pemain lokal dengan sentimen yang sama yang sudah hadir sejak tahun 2015, Muslimarket. Marketplace yang menyasar merchant dari kalangan UMKM di seluruh Indonesia ini tak hanya menjual ragam produk dan busana muslim, tetapi juga menjual produk khas Indonesia. seperti batik hingga buku lokal.

Dalam acara Pop Up Market yang digelar bulan Juni lalu, Muslimarket yang sebelumnya merupakan layanan e-commerce telah resmi bertransformasi menjadi marketplace terbuka dan telah memiliki lebih dari 17 ribu SKU. Menarik diikuti bagaimana “label halal” menjadi diferensiasi baru layanan marketplace di Indonesia.

Enam Tips Ampuh Mencari Developer Ideal Startup

Saat ini Anda mungkin telah memiliki ide yang brilian untuk mengembangkan produk software dan telah memiliki cukup modal untuk mendirikan startup. Langkah pertama yang dilakukan tentunya adalah menemukan developer yang tepat, bukan hanya menguasai bidang dan memiliki kemampuan lebih namun juga bisa memberikan kontribusi dan bersedia untuk bersama mengembangkan bisnis.

Nampaknya memang mudah ketika posisi seorang developer saat ini menjadi lahan yang sedang banyak dicari, ditambah dengan banyaknya universitas, pelatihan dan komunitas developer di tanah air. Namun demikian untuk menemukan developer yang sesuai dengan karakter perusahaan tidaklah mudah, dibutuhkan trik khusus agar Anda bisa mendapatkan developer yang sesuai. Artikel berikut ini akan mengupas 6 cara jitu menemukan developer untuk startup Anda.

Memiliki pengalaman dan pengetahuan lebih

Dibutuhkan pengetahuan yang cukup untuk bisa mengembangkan bisnis pengembang software, terlebih jika saat ini Anda sebagai Founder tidak memiliki cukup pengetahuan dan pengalaman di bidang teknologi. Anda pun membutuhkan seorang developer yang bukan hanya memiliki keahlian, namun bisa mengarahkan Anda untuk bisa menghasilkan produk yang berkualitas.

Developer yang ideal untuk Anda adalah mereka yang telah memiliki pengalaman lebih dan telah mengerjakan produk yang ingin Anda buat dan tahu benar bagaimana untuk bisa menghasilkan produk yang baik.

Bisa berkolaborasi dan beradaptasi

Temukanlah developer yang bisa bekerjasama dengan Anda dan anggota tim lainnya, namun yang paling penting adalah carilah developer yang mampu untuk beradaptasi dan menerima semua perubahan yang diperlukan. Idealnya adalah ide serta rencana yang dibuat diharapkan bisa berjalan dengan lancar, namun tidak bisa dipungkiri kendala serta hambatan akan terjadi saat proses berlangsung, disinilah pada akhirnya seorang developer harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan mengadopsi perubahan yang ada.

Teliti dan bekerja dengan cepat

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, carilah developer yang mampu bekerja dengan cepat namun tetap mengutamakan ketelitian penuh terhadap semua proyek yang dikerjakan. Menjadi hal yang krusial di awal bisnis untuk selalu mengedepankan hal-hal yang paling dasar terkait dengan desain dan melakukan pengecekan terhadap error atau kesalahan yang terjadi pada produk.

Fleksibel

Idealnya adalah produk dinyatakan siap untuk ditampilkan ketika semua komponen dan hal-hal terkait telah benar-benar diperiksa dan dinyatakan layak untuk digunakan, namun demikian saat menjalankan bisnis ada kalanya Anda diminta untuk meyiapkan prototipe untuk demo kepada pihak-pihak terkait. Seorang developer baiknya bisa memenuhi semua kebutuhan tersebut dan bisa fleksibel menghadapi semua tantangan yang ada.

Bersedia bekerja overtime

Terkadang untuk bisa memenuhi target tenggat waktu, Anda sebagai Founder dan anggota tim lainnya dituntut untuk bisa bekerja lebih keras dan menambah jam kerja, seorang developer yang ideal adalah mereka yang bersedia untuk meluangkan waktu lebih ketika kondisi cukup kritis terkait dengan permintaan atau deadline yang wajib dipenuhi kepada klien atau pihak terkait.

Loyal dan menyukai perusahaan

Developer yang ideal adalah mereka yang mampu bekerjasama dengan seluruh anggota tim, namun demikian yang tidak kalah penting adalah developer yang memiliki rasa loyalitas cukup tinggi dan menyukai perusahaan. Idealnya adalah bukan hanya menghasilkan produk yang baik saja, developer yang baik adalah mereka yang bisa bertahan dan berkomitmen untuk maju bersama dengan perusahaan.

Menentukan Metrik Startup yang Dicari Investor

Tidak mudah untuk membangun startup yang stabil, berpotensi untuk dikembangkan dan memiliki target pasar yang tepat, dibutuhkan banyak hal terkait yang pada akhirnya menentukan keberhasilan sebuah startup.

Jika saat ini Anda seorang Founder dan merasa kewalahan menjalankan bisnis yang ada, artikel berikut ini bisa membantu Anda menjawab semua pertanyaan terkait dengan metrik bisnis ideal untuk startup kepada pelaku dan pendiri startup yang sudah mapan dan berhasil menjalankan bisnisnya hingga sukses. Dirangkum secara lengkap oleh Product Hunt dalam halaman Medium-nya.

Growth vs teknologi

Saat ini kebanyakan investor hanya fokus kepada growth dan metrik bisnis saja yang terbilang sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diwujudkan, namun demikian banyak juga startup yang sejak awal justru memilih untuk membangun produk dan mengedepankan teknologi terkini. Menanggapi hal tersebut Partner at Greylock dan mantan CEO Mozilla John Lilly menegaskan:

“Coba temukan investor atau pihak-pihak terkait yang percaya sepenuhnya dengan visi Anda sebagai pemilik startup, ajak mereka untuk membangun bersama bisnis yang ada. Lakukan penggalangan dana dan jangan terlalu sering “membakar uang”, yang paling penting adalah apa tujuan utama Anda membangun startup.”

Metrik produk yang dicari oleh investor

Saat ini mungkin Anda merasa telah memiliki produk yang ideal dan berpotensi untuk diinvestasikan, namun demikian faktanya sulit untuk menemukan investor yang tertarik untuk berinvestasi dengan produk yang diciptakan. Menanggapi hal tersebut John Lilly kembali berbagi informasi dan pengalaman terkait dengan produk metrik yang dicari oleh kebanyakan investor untuk startup.

“Pada umumnya investor mencari produk yang bisa diadopsi secara organik dan disukai oleh orang. Pastikan produk tersebut memiliki kualitas lebih dibandingkan dengan kuantitas, setelah investor memutuskan untuk berinvestasi, biasanya investor akan berkontribusi lebih banyak dalam manajemen yang dijalankan startup, fungsi kami sebagai investor adalah membantu startup untuk berkembang ke arah yang positif.”

Menentukan evaluasi metrik investasi

Masing-masing vc memiliki cara serta strategi yang berbeda saat hendak menentukan evaluasi metrik investasi di startup, namun demikian pada umumnya mereka memiliki tim yang khusus untuk melakukan analisa dan melihat semua potensi yang ada. Seperti yang ditegaskan oleh Partner Greylock Josh Elman:

“Menentukan metrik di awal pertumbuhan merupakan hal yang sulit untuk dicermati, dalam hal ini biasanya investor melihat dari sisi adanya pengguna atau komunitas yang cukup kecanduan dengan produk yang dibuat, namun demikian yang juga menjadi penentu metrik dari pengguna adalah ketika produk tersebut telah digunakan secara aktif dan rutin oleh jumlah pengguna yang masih kecil namun berpotensi untuk menjadi besar.”

Menentukan metrik untuk pengguna

Ada beberapa aspek penentu yang dicari investor saat startup sedang melakukan pendanaan tahap seed terkait dengan software pengguna. Seperti yang diuraikan oleh Founder 500 startup Dave McClure berikut ini:

  • Apakah ada pengiriman produk?
  • Apakah ada pengguna atau pelanggan?
  • Seperti apa pengalaman mereka? Apakah mudah untuk “mengaktifkan” atau menggunakan produk, layanan atau aplikasi?
  • Berapa banyak pengguna atau pelanggan yang “aktif ” dan terus datang kembali? seperti apa retensi pengguna?
  • Apakah cash-flow berjalan dengan baik untuk saat ini atau baru terlihat nanti?
  • Bagaimana rencana Anda untuk mengembangkan bisnis? langkah apa yang saat ini telah dilakukan, yang berpotensi untuk skalabilitas dan menguntungkan?
  • Apakah Anda yakin bisnis bisa mendatangkan investor dan berpotensi untuk diakuisisi?