FindFace Permudah Anda Temukan Identitas Seseorang Hanya Berbekal Foto

Bagi para jurnalis, penyesalan terbesar dirasakan ketika ketika lupa nama seorang narasumber. Umumnya bertanya pada rekan-rekan seprofesi bisa jadi jalan keluar, tapi bayangkan jika ternyata mereka juga tidak tahu. Namun kendala itu tak lagi jadi persoalan seandainya karya digital dari tim developer Rusia ini bisa dimanfaatkan oleh lebih banyak orang.

Telah diluncurkan dua bulan silam, aplikasi bernama FindFace dikabarkan menjadi viral di Rusia. Alasannya sederhana, sofware kreasi dan Artem Kukharenko Alexander Kabakov tersebut mampu mengidentifikasi seseorang hanya berbekal foto dengan keakuratan yang cukup ‘mengerikan’, mencapai 70 persen. Supaya berhasil, dua syarat harus terpenuhi: Anda mempunyai foto orang itu, dan ia mempunyai akun jejaring sosial.

Buat sekarang, FindFace cuma dapat bekerja dengan platform sosial media populer di Rusia, Vkontakte – menyimpan lebih dari 200 juta akun. App mampu mencari identitas dalam database berisi satu miliar lebih foto dalam beberapa detik saja. Selanjutnya, FindFace akan mencarikan hasil paling terdekat ditambah sepuluh alternatif terbaik. Developer menjelaskan, app dapat digunakan pihak berwajib, tapi saya yakin Anda tidak sulit membayangkan skenario pemakaian FindFace lainnya.

Rahasia dari kapabilitas FindFace terletak pada algoritma canggih ciptaan Kukharenko. Tak seperti teknologi pengenal wajah lain, algoritma tersebut mengusung teknik pencarian singkat di set big data. Ia menjelaskan bahwa software melakukan tiga juga kali pencarian di database dengan hampir satu miliar gambar menggunakan empat buah server. Berkat algoritma unik itu prosesnya hanya memakan waktu kurang dari sedetik via PC biasa.

Sang founder menjelaskan pada The Guardian, FindFace dapat merevolusi cara orang berkencan, “Jika melihat seseorang yang Anda sukai, Anda bisa mengambil foto individu tersebut, mencari tahu identitas mereka, dan mengirim permintaan pertemanan di sosial media.”

Tentu saja kapabilitas FindFace berpeluang besar meruntuhkan privasi seseorang di internet, dan akan membuka potensi eksploitasi app untuk hal-hal negatif. Sudah ada kasus pelecehan online diketahui terkait penggunaan FindFace, namun developer merasa yakin kreasinya itu dapat membantu orang. Buktinya berkat FindFace, polisi bisa menyelesaikan kasus yang terkatung-katung selama bertahun-tahun.

Sejauh ini, FindFace telah menghimpun kurang lebih 500 ribu user dan memproses tiga juta search. Beruntung (atau sayangnya, tergantung perspektif Anda) bagi kita, FindFace belum bisa diimplementasikan ke Facebook karena foto-foto di sana jauh lebih sulit diakses dibandingkan Vkontakte.

Via Washington Post.

Plantronics Luncurkan Headset Bluetooth Voyager 5200 dan BackBeat Go 3

Kelahiran Plantronics dirintis oleh dua orang pilot, Courtney Graham dan Keith Larkin, yang menginginkan solusi atas tidak nyamannya headphone penerbang di masa itu. Kerja keras mereka membuahkan hasil membanggakan, Plantronics menjadi standar FAA, dipakai pula oleh Neil Armstrong saat ia mengucapkan, “That’s one small step for a man, one giant leap for mankind.”

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 13
Director of Sales of Marketing SEA Alvin Kiew dalam presentasinya.

Identitas tersebut dikenakan dengan bangga oleh mereka, bisa kita lihat dari namanya: Plantronics ialah gabungan kata plane dan electronics. Lebih dari setengah abad setelah didirikan, Plantronics turut berevolusi. Meski bidang penerbangan masih merupakan spesialisasi mereka, khalayak awam lebih mengenal Plantronics sebagai produsen headset Bluetooth buat profesional serta konsumen umum.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 1
Tiga tipe headset untuk pilot.

Pada tanggal 18 Mei 2016 kemarin, Plantronics mengadakan acara peluncuran dua perangkat baru di Red Dot Design Museum Singapura. Masing-masing produk mempunyai fungsi dan ‘kemahiran’ tersendiri, yaitu BackBeat Go 3 dan Voyager 5200. BackBeat Go 3 diramu buat pecinta musik on-the-go yang aktif, sedangkan Voyager 5200 disiapkan untuk para profesional yang dituntut harus selalu mobile.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 14
Consumer business manager Richard Tan memberikan penjelasan mengenai BackBeat Go 3.

 

Plantronics BackBeat Go 3

Merupakan penerus dari versi kedua, visi Plantronics dibelakang penciptaan BackBeat Go 3 adalah musik seharusnya membebaskan dan bukan mengikat kita. Penyajiannya hampir menyerupai sang pendahulu, tapi Plantronics membubuhkan sejumlah penyempurnaan pada penampilan serta performa suara. Produsen berjanji, Go 3 akan membuka ‘kedalaman tersembunyi’ di lagu favorit Anda, menghidangkan suara sekelas headphone full-size.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 2
Desain BackBeat Go 3 sederhana, namun stylish.
Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 5
Port USB untuk charging tersembunyi di balik logo Plantronics.

Plantronics menjelaskan, mereka sengaja tidak pernah menggandeng selebriti untuk meng-endorse produk, namun tak berarti wujud Go 3 tidak atraktif. Satu set BackBeat Go 3 terdiri dari dua buah ear-piece yang tersambung oleh kabel, terkoneksi ke device utama (smartphone atau tablet) lewat Bluetooth. Agar eartip-nya nyaman dikenakan, produsen terlebih dulu memetakan kontur telinga manusia.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 4
Isi ulang baterai jadi ringkas berkat charging case.

Tak hanya menitikberatkan faktor kenyamanan, desain eartip unik Go 3 juga memastikan suara tersegel dan tidak ada bunyi-bunyian yang bocor dari luar. Menariknya lagi, headset ini sangat cocok untuk para individu aktif. Ia bisa mencengkram mantap telinga, membebaskan Anda buat berolahraga. Melengkapi kapabilitas itu, Plantronics membekali Go 3 dengan nano-coating P2i demi melindunginya dari keringat, gerimis dan kelembapan tinggi.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 6
Charging case mempunyai lampu indikator daya baterai.

Buat kualitas audio, Plantronics bilang mereka tidak mau berkompromi. Speaker dibuat secara custom lalu dipadu codec audio khusus untuk menghadirkan micro-detail, menghasilkan output beresolusi tinggi. Go 3 juga mempunyai inline control di mana Anda dapat mengendalikan volume, men-skip lagu, serta mengakses smartphone. Kita tak perlu mengeluarkan handset ketika ingin berinteraksi dengan Siri dan Cortana, ataupun saat bermaksud menerima panggilan telepon.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 3
Eartip-nya kompatibel ke 90 persen jenis telinga manusia.

Walaupun wujudnya kecil, baterai build-in BackBeat Go 3 menjaganya tetap aktif selama 6,5 jam. Terdapat pula charging case kanvas – berperan sebagai kantong penyimpanan sekaligus power bank, menambahkan durasi 13 jam.

 

Plantronics Voyager 5200

Voyager 5200 dirancang khusus bagi para profesional yang tak hanya diminta bekerja di ruang kantor, tapi juga tempat-tempat publik seperti airport, kedai dan lokasi-lokasi publik lain. Demi memenuhi kebutuhan mereka, Plantronics fokus pada bagian microphone dan mengusung teknologi unik bernama WindSmart. Dengan teknologi ini, Voyager 520 sanggup menyingkirkan bunyi-bunyian mengganggu.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 7
Voyager 5200 tersemat di charging case-nya.

Director of sales and marketing SEA Alvin Kiew menyampaikan, ada banyak hal berpotensi mengganggu komunikasi Anda sehari-hari: suara rintik-rintik air hujan, AC, bahkan tiupan angin yang hampir tidak kita dengar. WindSmart memanfaatkan enam lapis filter untuk menyaring audio-audio tak berguna, sehingga lawan bicara hanya benar-benar mendengar suara Anda.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 10
Voyager 5200 dapat dikenakan di telinga kiri maupun kanan.

Mic aerodimanis Voyager 5200 membiarkan angin lewat tanpa menyebabkan turbulensi, lalu tiap komponen microphone dilindungi ‘wind box‘ . Kemudian terdapat empat mic omni-directional yang disempurnakan algoritma wind-cancelling canggih. Tak cuma angin, Voyager 5200 bahkan mampu meredam bisingnya suara pabrik.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 11
Ringan dan ergonomis, Voyager 5200 tetap nyaman dikenakan berjam-jam.

Faktor kenyamanannya juga tidak dilupakan. Voyager 5200 didesain agar bisa tersemat kuat tanpa membuat telinga Anda pegal, kompatibel ke 90 persen jenis telinga manusia. Ia dilengkapi pula dengan sensor pintar, misalnya menyalurkan panggilan ke headset secara otomatis sewaktu Anda mengenakannya, serta me-reject saat Anda melepas Voyager 5200. Anda dapat menjawab/menolak telepon via voice control, serta dipersilakan berinteraksi bersama Siri serta asisten pribadi personal lain.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 12
Voyager 5200 dan charge case-nya.

Voyager 5200 dapat tetap bekerja optimal di jarak maksimal 30 meter dari handset dengan talk-time mencapai tujuh jam.

Device bisa dipasangkan ke aksesori charging case. Selain buat tempat penyimpanan, casing ini menambahkan tenaga ekstra selama 14 jam. Dan Seperti Backbeat Go 3, ia turut dilapisi nano-coating, memproteksi headset tersebut dari percikan air.

Plantronics Voyager 5200 & BackBeat Go 3 8
Selain menyimpan, charge case secara otomatis mengisi baterai Voyager 5200.

Harga dan ketersediaan secara global

  • BackBeat Go 3 plus charge case – US$ 130 (Mei 2016)
  • Voyager 5200 – mulai US$ 120 (Juli 2016)
  • Voyager 5200 charge case – US$ 40

CoolPad Max Coba Pisahkan Kehidupan Pribadi dan Profesional Anda Lewat Cara yang Unik

Coolpad memang tidak setenar brand Tiongkok lain, namun produsen Shenzhen ini sudah berkiprah di ranah telekomunikasi lebih dari dua dekade silam, sejak masa kejayaan PDA. Di bulan Januari, Coolpad mengumumkan varian baru phablet mereka untuk berkompetisi di kelas yang cukup bergengsi, dibekali fitur-fitur premium dan tubuh logam. Mereka menamainya Max.

Coolpad Max 2
Tim Coolpad dan brand ambassador Chicco Jerikho berfoto di panggung presentasi.

Di hari Senin lalu, Coolpad melangsungkan perayaan peluncuran Coolpad Max di Indonesia, yang juga merupakan bagian dari event perilisan Max secara global di kawasan Eropa dan Asia. Melihat kapabilitas dan presentasi produk, Coolpad tampaknya bermaksud meramu Max sebagai device flagship mereka. Dan di antara sejumlah teknologi pendukung user experience, Dual Space menjadi fitur andalan sang produsen.

Coolpad Max 5
Tampilan depan Coolpad Max.
Coolpad Max 6
Sisi belakang Coolpad Max.

Dual Space adalah sebuah metode yang memungkinkan kita memisahkan kehidupan pribadi dan profesional tanpa perlu menggunakan dua perangkat berbeda. Dengannya, user diperkenankan buat mengakses app sosial media serta chat (Facebook, WhatsApp, Line, BBM) melalui dua akun via BiLogin. Coolpad turut membubuhkan teknologi enkripsi untuk memproteksi dua sisi kehidupan pengguna, memastikan data-data berupa foto, contact, video serta aplikasi di smartphone tidak bocor.

Coolpad Max 18
BiLogin memisahkan ‘ruang’ pribadi dan pekerjaan di dalam device.

Masih mengenai sisi keamanan, Coolpad membubuhkan sistem pemindai sidik jari, tapi uniknya tidak mereka tempatkan di sisi depan (umumnya bersama tombol home). Scanner fingerprint diposisikan di belakang, di bawah modul kamera. Setelah mencobanya sejenak, penempatan seperti ini sebetulnya lebih terasa ringkas karena Anda hanya perlu menggerakkan telunjuk sedikit, ketimbang harus menggapainya dengan jempol.

Coolpad Max 17
Fingerprint scanner berada di belakang.

Fingerprint tak cuma bisa membuka smartphone, namun juga dapat digunakan sebagai shortcut ke app, mengaktifkan Quick Capture, One Key Dial, Switch Space dan lain-lain.

Coolpad Max 8
CoolUI 8.1 dibuat agar serasi dengan penampilan luar smartphone.

Fokus terhadap keamanan file Anda tidak membuat Coolpad lengah terhadap desain smartphone. Dalam perancangannya, tim desainer berpedoman pada prinsip simetris (turut mengomparasi produk dengan iPhone). 97 persen tubuh unibody Max bermaterial logam ‘cobalt-titanium-aluminium‘, telah melewati 54 kali proses CNC milling. Anda memperoleh sebuah device berlayar 5,5-inci dengan ketebalan hanya 7,6mm dan berat 170-gram.

Coolpad Max 10
Dua garis hitam itu berperan sebagai dual antena.

Membahas display-nya lebih rinci, Coolpad Max mengusung layar full-HD 2.5D 5,5-inci 441ppi, diperkuat oleh lapisan Corning Gorilla Glass 4 serta dilengkapi coating anti-fingerprint. Berdasarkan info di press release, layar ini menyajikan rasio kontras 1500:1 dan color gamut 95 persen.

Coolpad Max 9
Layar Max diproteksi Gorilla Glass 4.

Coolpad juga bangga dengan teknologi Tri-dimensional Coupling Antenna di Max. Berkat fitur ini, pengiriman serta penerimaan sinyal bertambah kuat, masing-masing 60 dan 30 persen. Di bagian punggung, Anda bisa melihat dua garis hitam horisontal setebal 1,4-mm. Itulah komponen dual antenanya. Kabarnya, Coolpad memegang tidak kurang dari 13 paten terkait teknologi tersebut.

Coolpad Max 15
Tebal smartphone ini hanya 7,6mm.

Buat keperluan fotografi, Coolpad menyematkan sensor ISOCELL CMOS 13-megapixel di kamera utama, dibantuPDAF, lensa 6p, flash LED dual-tone, dengan aperture f/2.0 dan ISO 3800. Spesifikasi standar kamera ponsel saat ini. Di depan ada kamera 5Mp untuk selfie maupun video chat.

Produsen memilih system-on-chip besutan Qualcomm, yaitu Snapdragon 617, sebagai otakphablet mereka. Device menyimpan prosesor octa-core Cortex-A53 berkecepatan sampai 1,5GHz, dengan GPU Adreno 405, RAM 4GB, penyimpanan internal 32GB dan bisa ditambah 32GB lagi via kartu microSD, serta mengambil tenaga dari baterai 2800mAh. Angka ini memang cukup standar, tapi kabar baiknya turut ditopang teknologi Quick Charge 3.0 – cukup isi ulang selama lima menit, Anda mendapatkan talk-time hingga dua jam.

Coolpad Max 12
Perbandingan sisi depan Max dan Max Lite.

Coolpad Max Lite

Coolpad Max tidak sendirian saat resmi menapakkan kakinya di Indonesia. Ia turut ditemani oleh saudari kecilnya yang lebih ekonomis, Max Lite. Lite membopong desain simetris, fitur Dual Space, serta teknologi fingerprint serupa, tapi menyimpan spesifikasi kelas menengah.

Coolpad Max 11
Tampilan depan Max Lite.
Coolpad Max 13
Tak seperti Max,bagian punggung Max Lite menggunakan material plastik glossy.

Walaupun Max Lite mempunyai ukuran layar serupa Max, perbedaannya bisa langsung kita lihat dari penampilan smartphone. Tiga tombol navigasi diletakkan di luar layar, punggungnya lebih membundar dan berbahan plastik glossy, dibingkai frame logam – saya tidak melihat keberadaan Tridimensional Coupling Antenna. Display 5,5-inci 2.5D di sana menyuguhkan resolusi 720p, tak lupa dilindungi Gorilla Glass 4 dan coating anti-fingerprint.

Coolpad Max 16
Max Lite memang tidak setipis Max.
Coolpad Max 14
Komparasi sisi belakang Max dengan Max Lite.

Baik Coolpad Max maupun Max Lite berjalan di sistem operasi Android 5.1 Lollipop dengan interface CoolUI 8.0.

Coolpad Max 4
Kedua device menyuguhkan interface CoolUI 8.0.

Harga

Kedua perangkat dijajakan secara eksklusif di Blibli. Untuk Coolpad Max, ia baru dapat di-pre-order mulai 10 Juni 2016, sedangkan Max Lite sendiri sudah bisa dipesan. Max dipatok di harga Rp 5 juta, dengan pilihan warna gold dan rose gold; lalu Max Lite dibanderol Rp 3 juta saja.

Coolpad Max 7
Tim Coolpad dan Chicco Jerikho berfoto selepas sesi tanya jawab.

Tencent Coba Saingi Xbox dan PlayStation Dengan Console Buatan Mereka?

Nintendo, Sony dan Microsoft adalah tiga nama yang selalu kita ingat begitu mendengar kata console. Hal itu memang tidak mengherankan. Tanpa menyertakan microconsole Android, belum ada produsen yang mencoba menggarap platform permainan sekelas mereka. Tapi satu raksasa gaming Tiongkok mencoba mengubah tren ini dengan upaya pengembangan sistem game baru.

Dilaporkan oleh AllChinaTech, Tencent selaku perusahaan induk dari kreator League of Legends serta pemegang hampir separuh saham Epic Games menyingkap ‘Tencent Games Platform Box’ di acara CES Asia Shanghai, yaitu sebuah console bernama Blade. Mereka tidak melakukannya sendirian. Untuk mengerjakan proyek ini, Tencent menggandeng nama-nama besar di industri teknologi seperti Intel dan Haier.

Intel bertanggung jawab menyediakan platform komputasi beserta teknologi-teknologi pendukung, contohnya sistem smart home dan kapabilitas sensing; sedangkan Haier bertugas pada proses produksi. Tencent sendiri berperan sebagai pengembang konten, menyiapkan wadah inkubasi dan membantu proses import konten game. Namun ketika digali lebih dalam, Blade malah lebih menyerupai Steam Machines dibanding PlayStation 4 atau Xbox One.

Dari sebuah foto, Balde mempunyai bentuk tajam, seperti mobil sport. Wujudnya mengingatkan saya pada penampilan gaming PC, bertubuh hitam ditambah LED merah. Kesamaannya dengan komputer tidak berhenti sampai di sana. Console ditenagai oleh prosesor Intel generasi keenam, dan tampaknya konsumen bisa memilih antara versi i3, i5 atau i7. Kemudian Blade juga berjalan di atas sistem operasi Windows 10.

Lalu apa bedanya Blade dengan PC ataupun console tradisional? Tencent bermaksud mengubah cara kita berinteraksi ke sistem permainan. Sang perusahaan asal Shenzhen itu melengkapi Blade bersama ‘mode TGP Box’ di mana Anda dapat mengunduh dan meng-update konten dari store, serta juga menikmati game secara lokal atau via live stream.

Sejauh ini, Tencent telah menghadirkan beberapa judul permainan mereka di Blade, misalnya League of Legends, FIFA Online 3, NBA 2K Online, Monster Hunter Online, Need for Speed: Hot Pursuit Tournament, dan lain-lain. Tencent juga mempunyai agenda untuk menambah koleksi game, terutama dari developer third party.

Untuk sekarang, belum diketahui informasi lebih rinci mengenai spesifikasi dan teknologi di belakang Tencent Games Platform Box, serta kapan Blade akan tersedia di luar wilayah China.

Via Neowin.

Setelah Fable Legends, Microsoft Akan Tutup Project Spark

Fable Legends tumbang sebelum meluncur, dan beberapa minggu selepas pengumuman resminya, rahasia mengenai game baru Microsoft itu turut terkuak. Awalnya Fable Legends digarap sebagai Fable 4, dan dalam pengembangannya, proyek sudah menghabiskan dana US$ 75 juta. Sayangnya, bukan cuma kisah Fable Legends saja yang harus berakhir.

Lewat website mereka, Microsoft mengumumkan ‘masa senja’ Project Spark, atau dalam kata lain rencana penutupan game sandbox yang menemani peluncuran Windows 8.1 itu. Tampaknya transisi model monetisasi masih belum dapat mendongkrak kepopularitasannya. Di triwulan keempat tahun lalu, Microsoft dan Team Dakota mengubah praktek microtransaction menjadi ‘free and open creation‘, membuka akses DLC buat seluruh user.

Dengan begini, Project Spark tak lagi dapat diunduh di Windows Store maupun Xbox Marketplace sejak tanggal 13 Mei. Layanan online masih terus ada hingga 12 Agustus 2016 nanti. Setelah itu, pemain tak bisa men-download konten buatan user lain ataupun mengunggah kreasi mereka. Community manager Thomas Gratz mengingatkan untuk mengunduh dan menyipan konten-konten itu jika Anda masih ingin menikmatinya secara offline.

Gratz menyampaikan, “Penutupan ini adalah keputusan berat bagi tim, dan tidak kami anggap enteng. Ketika Project Spark bukan lagi merupakan proyek aktif, banyak dari anggota staf yang pindah ke proyek lain di dalam [lingkup] Microsoft Studios. Meskipun tidak ada pemutusan hubungan kerja, ini berarti tidak ada pengembangan dan dukungan yang berkaitan dengan Project Spark – contohnya update dan perbaikan bug.”

Terlepas dari berita ‘duka’ tersebut, developer merasa bangga terhadap pencapaian mereka – tak lupa mengucapkan apresiasi pada tim, kreator dan juga seisi komunitas. Sejauh ini Microsoft Studios dan Team Dakota telah melepas 46 set konten, ribuan aset dan 16 update semenjak Spark diluncurkan (rata-rata satu patch tiap dua bulan).

Developer telah menghasilkan ratusan livestream dan video khusus bagi para pemain setia Project Spark, dan gamer sendiri sudah menciptakan ratusan ribu karya dan jutaan objek. Selain itu terdapat bermacam-macam fan site, forum, aplikasi dan lain-lain. Gratz bilang, “Kami ucapkan terimakasih untuk semua yang telah memainkan dan berkarya di dalam Project Spark, karena kami tidak akan ada tanpa Anda.”

Bagi yang pernah membeli dan Project Spark Starter Kit (termasuk yang me-redeem kode Spark setelah tanggal 5 Oktober 2015), mereka akan memperoleh ganti rugi berupa kredit di akun Microsoft untuk membeli konten lain di Xbox ataupun Windows store.

Sumber: ProjectSpark.com.

NXL Targetkan Untuk Jadi Jawara AGES 2016

Di edisi bincang-bincang dengan tim NXL kali ini, saya mencuri sedikit waktu Richard Permana untuk membahas target jangka pendek yang telah mereka tentukan. CEO dari salah satu tim eSport tersukses di Indonesia itu dengan senang hati menjawab lengkap seluruh pertanyaan saya meskipun seharusnya, saat ini mereka sedang berlatih tanding bersama Edward Gaming asal Tiongkok.

Richard, turnamen apa yang akan jadi fokus NXL dalam waktu dekat?

Kita akan fokus ke AGES 2016 (ASEAN Games for eSport), ajang khusus bagi negara-negara Asia Tenggara untuk memperebutkan prize pool yang luar biasa besar di kawasan ini.

NXL Article 3 3
NXL sedang latihan di gaming room-nya.

Mengapa menurut kalian kompetisi tersebut penting?

Sangat penting, dari berbagai sisi, misalnya ini akan jadi ujian pertama line-up terbaru kami di mode LAN se-Asia Tenggara. Seberapa tangguh mental tim kami kali ini? Apakah kami bisa menghasilkan streak enam kali berturut-turut juara pertama di luar negeri? Dari sisi hadiah, jika kami berhasil, tentu akan menjadi modal yang sangat berarti untuk manajemen tim.

Jika jadi juara di sana, apakah itu jadi loncatan buat mengikuti event selanjutnya?

Mungkin sekali. Sebagai contoh, kemarin ada kompetisi di China, kita batal ikut karena manajemen kekurangan dana untuk akomodasi dan hal lainnya. Padahal di sana kami bisa bertemu langsung lawan tanding seperti Tyloo dan ViCi Gaming. Hal-hal seperti ini bisa teratasi dengan adanya prize money dari tournamen-turnamen selanjutnya.

NXL Article 3 2
Richard Permana dan Bagas ‘Banteng’ Gunadi.

Dari sisi publisitas, saya tidak tahu apakah memenangkan event itu dapat sampai terdengar ke panitia ESL, PGL atau DreamHack, untuk memberikan slot tambahan kepada tim Asia Tenggara ketika ada babak kualifikasi CS:GO Asia. Selama ini tim SEA sedikit terpinggirkan buat distribusi slot, padahal banyak tim berpotensi selain NXL di kawasan tersebut; contohnya Signature.Jynx dari Thailand, Mineski dari Filipina, dreamScape dari Singapura, dan lain-lain.

Persiapan seperti apa yang sedang dilakukan tim NXL?

Sejak dihilangkannya Inferno dari map pool resmi, kita bisa membuat map pool baru sendiri, dan memainkan map yang biasanya dilarang atau tidak sepenuhnya kami kuasai. Persiapan sudah berlangsung dari minggu kedua April sampai sekarang, karena kita harus rombak ulang sebagian besar strategi dengan masuknya pemain baru kami, Banteng.

Untuk porsi latihan, biasanya kami semua latihan aim sendiri-sendiri. Jika ada panggilan, baru kami lakukan latihan 1v1, 1v2 1v3, dan sebagainya. Kami lagi lebih banyak fokus ke pertahanan. Map pool sekarang ada tujuh (Nuke, Dust2, Train, Overpass, Mirage, Cache, Cbblestone), akan sangat sulit menguasai semuanya secara berbarengan.

NXL Article 3 45jpg
Richard sedang mengarahkan tim asuhannya.

Bolehkah beri sedikit bocoran mengenai strategi yang akan tim NXL terapkan?

Banteng belum selesai saya ‘eksploitasi’, masih banyak yang belum matang dari permainannya. Tapi kalau bicara bidikan dia, sudahlah, dia seperti memakai cheat. Oleh sebab itu, taktik bertahan dan taktik menyerang akan sama sekali beda, meta game-nya juga berbeda.

Siapa yang kira-kira akan jadi lawan tangguh buat NXL di AGES 2016?

Kami menunggu tantangan pertandingan dari MVP Karnal Malaysia. Kali terakhir kami bertemu dengan mereka di Cyberjaya, berhasil kami taklukkan dengan skor mencolok, namun mereka berkembang sedemikian pesat di match online sehingga bisa mengalahkan kami dan pergi ke Taiwan buat mewakili Asia Tenggara. Yes, saya tertantang untuk membuktikan siapa sebenarnya yang lebih baik sekarang.

NXL Article 3 4
Dari kiri ke kanan: Soifong, FrostMisty, frgd[ibtJ], Roseau, dan Banteng.
Misalnya NXL menjuarai AGES 2016, turnamen apa selanjutnya yang sangat ingin kalian ikuti?

Jelas, memenangkan Minor CS:GO Asia Qualifier selanjutnya secara meyakinkan dengan line up baru ini. Semoga, permainan tim NXL saat itu sudah mantap. Selanjutnya, bisa ikut kompetisi di China, menjuarai ESEA S22 buat merebut tiket ke final di Eropa/Amerika.

Semoga sukses NXL, terimakasih Richard Permana.

NXL Article 3 1

Catatan: DailySocial ialah media partner tim NXL.

Disney Hentikan Pengembangan Disney Infinity, Berikut Dampaknya

Digarap oleh Avalanche Software, Disney Infinity mencoba menggabungkan penyajian video game dan mainan figurine yang bisa dikoleksi. Dengan set terbaru bertajuk Infinity 3.0, publisher fokus pada franchise Star Wars, lalu disusul playset Inside Out, Tron, Zootopia sampai The Jungle Book. Namun sayang sekali, perjalanan mereka harus terhenti secara permanen.

Dalam sebuah pengumuman yang dilakukan di tanggal 10 Mei kemarin, Disney menginformasikan agenda penghentian line up Infinity. Beberapa orang mungkin sudah memprediksinya melihat dari gerak-gerik Disney Interactive belakangan. Di bulan Maret silam, publisher mengungkapkan bahwa mereka tidak berpartisipasi di E3 2016 sekaligus mengabari tidak akan merilis Disney Infinity 4.0 di tahun ini.

Via blog resmi, GM sekaligus vice president franchise Infinity John Blackburn menyampaikan bahwa penghentian tersebut merupakan keputusan berat. Sejak awal, tujuan mereka menciptakan Disney Infinity ialah untuk menyuguhkan cerita khas Disney ke rumah-rumah, dan menurut publisher, mereka cukup sukses dalam melakukannya. Kemudian Blackburn mengucapkan terimakasih pada semua orang yang membantu pengembangannya serta seisi komunitas.

Efek dari perubahan ini adalah ditutupnya studio Avalanche Software, merumahkan hampir 300 karyawan, juga mengakhiri kiprah Disney sebagai publisher. Tentu saja akan ada video game dengan IP milik Disney: developer game Dead Space kabarnya sedang menggodok permainan Star Wars, lalu Electronic Arts sudah mengonfirmasi keberadaan sekuel Star Wars Battlefront. Namun Disney sendiri tidak lagi memublikasikan game.

Chairman consumer products and interactive media Disney, Jimmy Pitaro, menjelaskan alasan di balik langkah ini kepada Gamespot, “Setelah evaluasi menyeluruh, kami mengubah pendekatan bisnis di ranah console gaming dan beralih pada model lisensi. Pergeseran strategi ini artinya kami harus mengakhiri produksi Disney Infinity, akibat minimnya pertumbuhan pasar toys-to-life serta tingginya ongkos pengembangan, membuatnya jadi model bisnis yang menantang.”

Selanjutnya, Disney masih akan meluncurkan tiga karakter baru dari set Alice Through the Looking Glass (Alice, Mad Hatter, Time) di akhir bulan ini, kemudian disusul oleh Finding Dory (berisi Nemo dan Dory) buat menemani penayangan kedua film di layar lebar. Mereka berjanji untuk melepas empat playset baru, masing-masing mempunyai gameplay unik.

Disney belum memberi tahu rencana mereka lebih rinci terkait dukungan selepas masa produksi Infinity berakhir. Publisher cuma bilang, tidak ada perubahan signifikan dalam waktu dekat.

Via Polygon.

Masih Ragu Membuat Tato? Tinta Ephemeral Bisa Bertahan Setahun Lalu Menghilang

Bermula dari budaya orang-orang terdahulu di berbagai belahan dunia, tato kini diakui sebagai seni dan telah menjadi sebuah cara mengekspresikan diri. Tapi memutuskan buat membubuhkan gambar permanen di tubuh membutuhkan komitmen dan keberanian. Tak sedikit orang menyesal dengan keputusan mereka saat tinta sudah terlanjur masuk di kulit.

Tentu saja ada metode untuk menghapus tato, yaitu lewat bedah laser. Kendalanya, biaya serta rasa sakit jauh lebih besar dari proses tato itu sendiri, dan tak jarang menyebabkan kerusakan di kulit. Menariknya ada satu solusi mutakhir diajukan oleh perusahaan starup yang didirikan tim mahasiswa New York University: tinta unik bernama Ephemeral. Ia diaplikasikan layaknya tato standar, bertahan lama, kemudian bisa menghilang dari kulit.

Diperkenalkan perdana di acara Disrupt NY 2016 minggu ini, pada dasarnya Ephemeral mirip tato temporary dengan umur yang jauh lebih awet, namun penerapannya tetap memakai tattoo gun. Setelah ilustrasi dibubuhkan di kulit via jarum oleh seniman tato, gambar tersebut akan bertahan selama kurang lebih satu tahun, lalu segera pudar tanpa merusak kulit.

Ephemeral 3
Tinta Ephemeral bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu setahun.

Via Tech Crunch, co-founder Ephemeral Tattoos Anthony Lam menjelaskan perbedaan antara tinta biasa dan kreasi mereka. Tinta tato bersifat permanen karena molekul pewarna terlalu besar untuk dibawa oleh sistem imun tubuh kita. Developer memanfaatkan molekul berukuran lebih kecil, lalu dimasukkan ke dalam struktur bulat yang cukup besar supaya tidak terbawa sistem imun. Dengan metode ini, tato dapat bertahan lama namun komponen pewarnanya mudah dibersihkan.

Ada dua cara untuk menghapus tato. Pertama, tunggu saja sampai ia lenyap. Atau kedua: tim NYU itu sudah menyiapkan larutan removal khusus jika Anda tidak mau menunggu setahun. Implementasinya mirip seperti prosedur menato (dengan tattoo gun), tapi tinta digantikan oleh zat removal. Larutan tersebut dapat dipakai buat membersihkan seluruh tato atau bagian tertentu untuk dimodifikasi.

Ephemeral 4
Skema pemakaian Ephemeral.

Saat ini, Ephemeral Tattoos masih dalam tahap uji coba produk. Mereka telah mencobanya pada sel dan sedang mengetes tinta pada kulit babi – karena manusia dan babi mempunyai kesamaan genetik. CEO Seung Shin berharap untuk bisa segera menyediakan tinta Ephemeral di musim gugur tahun depan.

Ephemeral Tattoos masih belum menentukan seberapa harga yang mereka patok baik untuk tinta maupun larutan penghapus tato. Shin memperkirakan, konsumen akan diminta mengeluarkan uang sebesar US$ 50 sampai US$ 100 untuk gambar berukuran ‘sedang’.

Sumber: Ephemeral Tattoos.

Lenovo Siapkan ThinkPad dan ThinkCentre M Baru Untuk Pelaku Bisnis Sampai Praktisi Edukasi

Terkenal berkat ekspansi ke lini smartphone, bisnis dan enterprise sebetulnya merupakan ranah spesialis Lenovo semenjak mereka mengakuisisi ThinkPad dan ThinkCentre dari IBM. ThinkPad terkenal karena tangguh, sedangkan ThinkCentre ialah andalan mereka di kelas desktop. Lima bulan memasuki 2016, Lenovo memutuskan buat membawa varian terbarunya ke Indonesia.

Dalam melakukannya, Lenovo memang tak tanggung-tanggung. Mereka menghadirkan tidak kurang dari 17 varian ke tanah air, disiapkan demi memenuhi kebutuhan kelas konsumen berbeda: pelaku bisnis, pekerja profesional, praktisi edukasi, golongan pelajar, sampai khalayak umum. Tentu saja, ThinkPad dan ThinkCentre meliputi bermacam-macam model, dari mulai ultrabook, notebook multimode, PC desktop tower, small-form factor, thin client, sampai all-in-one.

Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 9
Erry Rahmantyo dan Azis Wonosari di sesi Q&A.

Puluhan tahun setelah ThinkPad pertama kali diperkenalkan, Lenovo memutuskan tetap mengusung desain khas yang terinspirasi dari kotak makan Bento kreasi Richard Sapper. Track point bisa Anda langsung temukan di tengah-tengah keyboard, dan ia masih merupakan device tangguh. Di sejumlah tipe, Lenovo bahkan mengusung material serat karbon serta menerapkan struktur ‘integrated roll cage‘ buat melindungi komponen internal dari benturan dan goncangan; tak lupa pula membubuhkan pelat proteksi listrik statis di hard drive.

Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 3
Tiga prinsip yang Lenovo pegang dalam menciptakan produk.

Khususnya di keluarga Yoga, Lenovo memastikan notebook mengeluarkan lebih sedikit panas, sangat membantu khususnya jika Anda biasa menggunakan laptop di atas pangkuan. Lalu display dibuat agar dapat aktif lebih lama, demi mendukung kegiatan browsing ataupun membaca. Uniknya lagi, bagian LED di papan ketik bisa beradaptasi terhadap tingkat kecerahan ruang.

Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 5
Technical Consultant Manager Azis Wonosari dalam presentasi.

Produk ThinkPad baru yang diluncurkan ialah:

  • ThinkPad Yoga 260 dan 460, perangkat multi-mode, dilengkapi layar multi-touch, ‘stylus pintar’ Pen Pro, dan teknologi Lift’n’Lock – mulai dari Rp 17 juta dan Rp 18,9 juta.
  • ThinkPad E460. Laptop bisnis yang terjangkau, ringan dan tipis – Rp 9,8 juta.
  • ThinkPad X260, yaitu ultrabook 12,5-inci berbobot cuma 1,5kg – Rp 15,5 juta.
Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 4
Azis Wonosari menjelaskan penggunaan material serat karbon dan struktur roll cage di ThinkPad.
  • ThinkPad L460. Notebook yang dirancang agar memiliki performa layaknya PC desktop – Rp 10,6 juta.
  • ThinkPad T460, T460s, dan T460p. Ultrabook, menawarkan fungsionalitas dan portabilitas tinggi, baterainya diklaim dapat aktif sampai 16 jam – masing-masing Rp 16 juta, Rp 16,6 juta, Rp 21 juta.
Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 1
Erry Rahmantyo dan Azis Wonosari dengan deretan produk ThinkPad.
  • ThinkPad 13. Laptop 13,3-inci pertama Lenovo, lulus uji coba kelas militer, tahan kelembapan, temperatur dan iklim ekstrim, guncangan, debu sampai radiasi matahari – Rp 9 juta.
  • ThinkPad 11e. Ditargetkan bagi institusi pendidikan dan pelajar, mudah digunakan serta lulus sertifikasi militer seperti ThinkPad 13 – Rp 10,6 juta.
Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 10
Lenovo menyiapkan 10 device ThinkPad berbeda.

Untuk seri ThinkCentre sendiri, Lenovo fokus pada peningkatan keamanan baik secara software maupun hardware. Di sisi software, produsen menyiapkan sistem pemindai sidik jari, fitur USB Smart Protection yang dapat membedakan thumb drive dengan keyboard dan mouse USB, serta Lenovo Bluetooth Lock sebagai solusi pairing otomatis. Buat hardware-nya, ThinkCentre dibekali Kensington Lock, Touch Fingerprint Reader, serta kemudahan bongkar pasang hard disk.

Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 8
Azis di sesi presentasi ThinkCentre.

Variannya antara lain:

  • ThinkCentre M600 Tiny (thin client). PC desktop mungil bervolume satu-liter tanpa kipas – mulai Rp 5,5 juta.
  • ThinkCentre M700, M800, M900 tipe Tiny, small-form factor dan tower. M Series didesain sebagai PC desktop enterprise yang ringkas, bertenaga dan mudah dikelola. Mereka telah lulus tes militer dan mempunyai aksesori tambahan berupa Dust Shield buat meminimalisir akumulasi debu. Konektivitasnya luas demi mendukung produktivitas (enam USB 3.0, dua DisplayPort, LAN, audio, opsi VGA, sampai HDMI) – Rp 7,4 juta, Rp 5,6 juta dan Rp 10 juta.
Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 11
Sebetulnya, varian ThinkCentre tidak kalah banyak karena disajikan dalam wujud beragam: thin client, SFF dan tower standar.
  • ThinkCentre M700z (20-inci), M800z (22-inci), dan M900z (24-inci) All-in-One. Desktop hemat tempat ini memiliki wujud 40 persen lebih tipis dari generasi sebelumnya. Mempunyai layar sentuh dengan port DisplayPort combo in-and-out pertama di dunia, tersertifikasi MIL-SPEC – masing-masing Rp 8,6 juta, Rp 9,6 juta serta Rp 11,6 juta.
Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 12
Chip Intel-lah yang mentenagai ThinkCentre.

Selain uji coba level militer, beberapa hal Lenovo terapkan pada ThinkPad dan ThinkCentre demi memastikan kualitasnya tetap tinggi. Mereka memilih material premium seperti emas dan menggunakan solid capasitor agar lebih stabil dan awet. Perangkat-perangkat ini diramu supaya bertahan selama mungkin, dan hasilnya, tingkat reparasi kerusakan merosot drastis sejak 2013, dan menurun lebih jauh dari rata-rata setahun setelahnya.

Rangkaian produk ThinkPad dan ThinkCentre M di atas sudah tersedia di seluruh mitra distribusi Lenovo dan siap dipesan.

Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 2
Erry Rahmantyo dan Azis Wonosari memamerkan PC thin client ThinkCentre tipe Tiny.

Souvenyr Bantu Anda Kelola Foto dan Cari Hasil Jepretan Terbaik

Dengan makin terjangkaunya smartphone berkamera canggih, kini kita hidup di zaman ketika semua orang bisa menjadi fotografer dadakan. Di balik dampak positifnya, hal tersebut membuat koleksi foto kian menggunung. Saat ini memang tersedia banyak medium penyim-panan eksternal, tapi bayangkan repotnya sewaktu Anda harus mencari hasil jepretan di masa lalu.

Bahkan orang paling rapi dalam menyimpan foto sekalipun pasti kesulitan menemukannya. Hal ini menjadi lebih simpel berkat kehadiran Souvenyr, sebuah perangkat unik dengan fungsi untuk menyimpan (baik dari smartphone sampai kamera DSLR), mengelola, serta medium sharing foto – menawarkan kemudahan akses bagi Anda dan keluarga begitu rasa nostalgia menyerang.

Souvenyr 2
Bentuk Souvenyr mirip miniatur kemah.

Wujud Souvenyr menyerupai miniatur kemah yang bisa Anda taruh di atas meja. Buat navigasi konten, developer menyediakan knop putar, tombol home, serta layar 2,8-inci. Ada port HDMI sehingga Anda dapat menyambungkannya ke televisi dan menampilkan jepretan ala slideshow, serta slot USB dan kartu SD di mana kita bisa meng-import gambar tanpa bantuan komputer.

Developer juga tidak lupa membubuhkan konektivitas wireless yang pintar. Souvenyr mampu mensinkronisasi foto secara seamless dan otomatis, Anda cukup perlu mengaturnya – misalnya berdasarkan event, tanggal atau waktu spesifik. Sudah disiapkan pula app mobile gratis untuk device Android maupun iOS, menyambungkannya ke Souvenyr via Wi-Fi maupun data seluler.

Souvenyr 3
Souvenyr dapat bekerja mandiri tanpa memerlukan PC.

Cara kerja Souvenyr pada dasarnya mirip hard drive network di rumah, dan ia tidak mengubah foto-foto Anda. Namun uniknya, ia mempunyai teknologi bernama Smart Analysis Engine: mem-blur dan meng-hidden foto-foto berkualitas kurang bagus, menentukan gambar terbaik dan menyajikannya untuk Anda. Dan dengan kemampuan ini, Souvenyr seolah-olah dapat menceritakan ulang momen-momen terdahulu.

User dapat menentukan seberapa banyak gambar buat ditampilkan cukup dengan menggeser slider, lalu kita juga dipersilakan membubuhkan tag, me-like dan berkomentar layaknya di Instagram. Perangkat ini juga bertugas menghindari adanya duplikat foto, memastikan pemakaian ruang penyimpanan tetap efisien.

Anda juga tidak perlu cemas akan kehilangan foto. Konten bisa di-backup ke unit Souvenyr lain, NAS, USB drive serta diunggah ke cloud (Dropbox, Google Drive, Amazon S3, dan lain-lain). Kemudian cukup lewat sekali klik, Souvenyr dapat memilihkan satu foto terbaik dan mencetaknya untuk Anda.

Selama kampanye crowdfunding berlangsung di Indie Gogo, Souvenyr bisa Anda pesan seharga US$ 130 atau US$ 200 (sudah dilengkapi hard drive 1TB).