Tim AoV dari Thailand dtac Talon Esports Berhasil Memenangi Turnamen AWC 2021

Turnamen tahunan terbesar Arena of Valor yakni AoV World Cup 2021 telah resmi berakhir. Turnamen yang mempertandingkan tim-tim AoV terbaik dari berbagai negara tersebut berhasil dimenangi oleh tim dtac Talon Esports. Tim dtac Talon Esports mengakhiri perlawanan Most Outstanding Player dari Taiwan di partai grand final dengan skor 4-3.

Pertarungan grand final berlangsung sengit dengan kedua tim berusaha saling mengalahkan satu sama lain. Namun pada akhirnya tim dtac Talon Esports berhasil merengkuh juara pertama dalam pertandingan yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut. Dengan kemenangan ini dtac Talon Esports mengamankan uang hadiah sebesar US$200.000 atau sekitar Rp3 miliar.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Talon Esports (@talon_esports)


Kemenangan tim dtac Talon Esports dari Thailand ini sekaligus mengakhiri dominasi tim-tim dari Taiwan. Turnamen-turnamen AoV tingkat internasional sebelumnya berhasil didominasi oleh tim-tim dari Taiwan. Seperti turnamen AoV International Championship 2020 yang dimenangkan oleh tim MAD Team serta gelaran AoV Premier League 2020 yang dimenangi oleh tim Flash Wolves.

Tim Indonesia sendiri sebetulnya juga mengikuti turnamen AoV World Cup 2021 kali ini. Tim ArchAngel dan Dewa United sebagai wakil Indonesia tidak mampu berbicara banyak. Mereka gagal lolos ke babak playoff setelah hanya menempati posisi 3 klasemen grup C untuk tim ArchAngel dan posisi 4 klasemen grup A untuk Dewa United.

Turnamen AoV World Cup 2021 sendiri berlangsung dari tanggal 19 Juni hingga 18 Juli 2021 kemarin. Turnamen masih dilaksanakan secara online karena pandemi COVID-19 yang belum mereda. Turnamen ini diikuti oleh 16 tim peserta dari negara-negara di Asia Tenggara, Taiwan, Jepang, Tiongkok, dan Brazil. Turnamen AWC kali ini memperebutkan total hadiah sebesar US$500.000 atau sekitar Rp7,2 miliar.

Kita lihat saja apakah tim-tim Arena of Valor dari Indonesia mampu bersaing dalam kancah kompetisi tingkat internasional di masa depan. Hingga saat ini, mereka masih kalah bersaing dari tim Thailand, Vietnam, dan Taiwan. Belum ada trophy kelas internasional yang dipersembahkan oleh wakil dari Indonesia di dalam turnamen yang mereka ikuti.

Na’Vi Jadi Juara IEM Cologne 2021 dengan Penuh Keperkasaan

Natus Vincere (Na’Vi) baru saja memenangkan Intel Extreme Masters XVI – Cologne (IEM Cologne 2021) setelah mengalahkan G2 dengan skor 3-0. Turnamen ini merupakan turnamen CS:GO pertama yang diadakan secara offline di tahun 2021. Na’Vi membawa pulang hadiah sebesar US$400 ribu atau sekitar Rp5,8 miliar.

Kemenangan Na’Vi pada IEM Cologne 2021 merupakan piala kedua mereka di tahun 2021, setelah memenangkan BLAST Premier: Global Final 2020 pada bulan Januari lalu. Mereka juga menjadi juara back to back untuk Major Cologne. Kemenangan pertama mereka terjadi pada tahun 2018 pada ESL One: Cologne 2018.

Na’Vi datang ke babak playoff dengan posisi meyakinkan. Mereka lolos setelah mengalahkan Astralis dengan skor 2-1 pada grup B. Setelah itu, mereka maju ke babak semifinal dan bertemu dengan FaZe Clan. Na’Vi mampu bermain sangat baik dan mengalahkan FaZe Clan dengan skor 2-0.

Di babak grand final, Na’Vi bertemu dengan G2. Banyak pihak yang terkejut melihat G2 bisa sampai ke babak grand final. Pasalnya tim yang digadang-gadang akan menjuarai IEM Cologne 2021, yaitu Gambit Esports, berhasil mereka kalahkan pada grup A. Ditambah lagi, Gambit Esports dieliminasi oleh FaZe Clan pada babak perempat final.

Banyak yang menjagokan Gambit Esports-lah yang akan sampai ke Grand final, karena dominasi mereka sepanjang tahun 2021. Selain memenangkan banyak turnamen online, mereka juga merupakan tim pertama yang mengumpulkan hadiah yang mencapai US$1 juta di tahun 2021 dan juga 12.500 BLAST Premier points.

Pertandingan best-of-five di final dimulai dari tahap veto. Ada 5 map yang dipilih, yaitu Dust2 & Nuke yang dipilih Na’Vi sedangkan Mirage & Inferno yang dipilih G2. Map terakhir adalah Ancient.

Dalam game pertama, Na’Vi terlihat sangat menguasai pertandingan. Bahkan Aleksandr “⁠s1mple⁠” Kostyliev menjadi highlight dengan melakukan Ace sebanyak empat kali.

Namun dalam game kedua dan ketiga, G2 mampu mengimbangi permainan. Bahkan pada map Nuke, Nikola “⁠NiKo⁠” Kovač bisa membuat beberapa play yang berpotensi memenangkan pertandingan, walaupun pada akhirnya game ketiga ditutup oleh Na’Vi dengan skor 16-13 atas G2.

Aleksandr “⁠s1mple⁠” Kostyliev dinobatkan sebagai MVP di IEM Cologne 2021. Pemain superstar milik Na’Vi tersebut mampu memberikan performa terbaik dengan 1,51 overall rating (#1), 0,96 kills per round (#1), 78,5% KAST (#1), 1,70 impact rating (#1), 93,1 ADR (#2) dan 0,54 deaths per round (#3) di sepanjang event. Prestasi ini menambahkan koleksi MVP s1mple menjadi 15 kali sepanjang karirnya.

Inilah Daftar 10 Tim Peserta MPL MY Season 8

MPL Malaysia (MY) akan segera memasuki musim yang kedelapan. 10 tim peserta turnamen Mobile Legends terbesar di Malaysia juga sudah diumumkan. Kesepuluh tim peserta MPL MY Season 8 ini diambil dari 8 tim peserta musim lalu dan 2 tim yang berhasil lolos dari babak kualifikasi.

Kesepuluh tim peserta MPL MY Season 8 antara lain RSG MY, Geek Fam, RED Esports, Orange Esports, Home Bois, Suhaz Esports, Todak, Team SMG, EBLIZ, dan Pasukan Rahasia. 2 tim baru yang lolos dari babak kualifikasi adalah tim EBLIZ dan Pasukan Rahasia. Tim baru ini akan menggantikan 2 tim yang terdegradasi dari MPL MY Season 7 kemarin yakni Reborn Esports dan Team BOSSKURR.

Image Credit: MPL Malaysia

Menariknya dalam turnamen MPL MY Season 8 ini tidak ada nama EVOS Esports. Pada musim sebelumnya organisasi esports asal Indonesia tersebut bekerja sama dengan tim Suhaz Esports. Namun pada musim ini sepertinya tim Suhaz Esports berdiri sendiri. Sementara itu, tim baru bernama Pasukan Rahasia dirumorkan merupakan milik dari organisai esports yang populer di Dota 2 yakni Team Secret.

Musim ini tim RSG MY akan mempertahankan gelarnya sebagai jawara tim Mobile Legends di Malaysia. Musim lalu tim debutan seperti Home Bois dan RED Esports berhasil mengejutkan dengan mampu bersaing di papan atas pagelaran MPL MY Season 7. Musim ini sepertinya tim EBLIZ dan Pasukan Rahasia juga tidak boleh diremehkan oleh tim lainnya.


MPL MY Season 8 juga merupakan musim kedua pagelaran turnamen untuk wilayah Malaysia dan Singapura. Pada musim sebelum-sebelumnya turnamen Mobile Legends Pro League di Singapuran dan Malaysia digabung. Hal ini diyakini untuk meningkatkan kualitas kompetisi kedua negara tersebut.

Turnamen MPL di Malaysia mempunyai format kompetisi yang berbeda dari negara lainnya. MPL MY Season 8 ini akan seperti musim yang lalu, kesepuluh tim peserta MPL akan dibagi ke dalam 2 grup yang masing-masing berisikan 5 tim. 4 tim masing-masing grup akan melaju ke babak playoff. Sementara 1 tim juru kunci akan terdegradasi dari turnamen MPL MY musim depan.

MPL MY Season 8 sendiri akan dimulai pada bulan Juli 2021 ini selepas merampungkan babak kualifikasinya. 10 tim peserta nantinya akan memperebutkan total hadiah sebesar US$100,000 atau sekitar Rp1,4 miliar. Turnamen ini juga akan memperebutkan tim yang menjadi wakil Malaysia untuk mengikuti ajang turnamen internasional.

Inilah Perwakilan Indonesia di Free Fire All Stars 2021

Garena selaku publisher Free Fire berencana mengadakan turnamen internasional. Turnamen yang nantinya dinamakan Free Fire All Stars 2021 ini nantinya akan mempertemukan pemain profesional dan influencer Free Fire di kawasan Asia.

Indonesia sendiri nantinya akan mengirimkan 2 tim untuk mengikuti turnamen Free Fire All Stars 2021 ini. Kedua tim tersebut adalah Tim Indomee dan Tim Sate. Kedua tim ini merupakan gabungan dari beberapa pemain profesional Free Fire dengan beberapa kontent creator terkenal.

Image Credits: FF Esports ID

Berikut ini susunan tim Indonesia yang akan berlaga di Free Fire All Stars 2021:

Tim Indomee:

1. Febriansyah Dwi (content creator Free Fire Efedewe dengan 8,4 juta subscriber)
2. Yogi Pramana Putra (content creator Free Fire LetDa Hyper dengan 8,6 juta subscriber)
3. Fadly Rasyid Ali – (pemain profesional dengan nick name DRNX.Garduuu)
4. Abi Faisal Firmansyah – (pemain profesional dengan nick name IOG.Bion09)
5. Hasballah Muda Arya Agung – (pemain profesional dengan nick name ETER.Asep)

Tim Sate:

1. Muhammad Fauzi Filawan (content creator Free Fire FrontaL Gaming dengan 11,2 juta subscriber)
2. Meri Ernawati (content creator Free Fire Meri Olivia dengan 3,49 juta subscriber)
3. Muhammad Akbar Mustafa – (pemain profesional dengan nick name DG.AbaaaX)
4. Muh. Akbar – (pemain profesional dengan nick name SES.BARA)
5. Dimas Fajar Pangestu – (content creator Free Fire Dimas FP dengan 1,5 juta subscriber)

Meskipun turnamen Free Fire All Stars 2021 hanya merupakan ajang eksibisi namun turnamen ini sangat layak untuk ditonton. Para influencer atau content creator Free Fire dapat memperlihatkan kebolehannya bermain bersama pemain profesional Free Fire.

Tim peserta turnamen Free Fire All Stars 2021 nantinya akan berjumlah 12 tim. Nantinya kedua tim asal Indonesia ini akan masuk ke dalam region Asia. Mereka akan menghadapi tim-tim Free Fire dari negara Bangladesh, Nepal, India, Malaysia, Kamboja, Filipina, Pakistan, Thailand, Vietnam, dan Taiwan.

Turnamen Free Fire All Stars 2021 sendiri nantinya akan berlangsung secara online pada 23 hingga 25 Juli 2021 mendatang. Turnamen Free Fire All Stars 2021 memperebutkan total hadiah sebesar US$30.000 atau sekitar Rp435 juta. Turnamen ini akan menjadi ajang penghibur para penonton Free Fire karena banyaknya turnamen Free Fire yang dibatalkan karena pandemi COVID-19 yang melanda.

Lemon is Missing from RRQ’s Final Lineup for MPL ID Season 8

RRQ Hoshi finally announces its complete lineup for MPL ID Season 8. Surprisingly, Muhammad “Lemon” Ikhsan doesn’t join the lineup this season. In the official announcement video, Lemon says that he wants to rest.

This season is the first time RRQ joins the battle without its most prominent player. From Season 1 until Season 7, Lemon has fought for RRQ relentlessly and brought three championships of MPL ID for his team. It’s even more surprising because Lemon is the only MPL player who stays in one team since the beginning of MPL in 2018. For so many fans, RRQ is Lemon; and Lemon is RRQ. Sadly, this is not the case anymore in Season 8.

However, if you are a true fan of MLBB esports, you might notice the signs of Lemon’s hiatus since a couple of tournaments ago. First, when RRQ Hoshi had to face Bren Esports in the lower bracket final of M2 World Championship, Lemon didn’t play for his team. Considering it’s a very crucial match, it’s peculiar for RRQ not to put its best player to fight.

Then, Lemon wasn’t always in the starting lineup in MPL ID Season 7. Against Genflix Aerowolf on the first day of MPL ID S7’s playoff, Lemon only joined in the third game. It’s also unusual for RRQ Hoshi to do that.

Maybe Lemon already felt exhausted for some time.

At the same time, RRQ didn’t do exceptionally well after Season 6. They lost to Burmese Ghouls in the M2 World Championship in the upper bracket and Bren Esports in the lower bracket. In MPL ID Season 7’s Regular Season, RRQ wasn’t consistent too. Then, they lost on the first day of the playoff against Aerowolf, which is unforeseen for so many people.

In an interview with Esports ID, Andrian Pauline, CEO of Team RRQ, said that every division in RRQ would get a total reset. He also noted that RRQ was holding trials for 20 players to get to the current MPL lineup. He’s hoping to find the players who could bring RRQ one step further.

With that, this is the official lineup for RRQ Hoshi in MPL ID Season 8:

  • Albert “Albert” Neilsen Iskandar
  • Deden “Clay” Muhammad Nurhasan
  • Yesaya “XINNN” Omega Armando Wowiling
  • Teguh “Psychoo” Imam Firdaus
  • William “Liam” Setiawan
  • Schevenko “Skylar” David Tendean
  • Rivaldi “R7” Fatah
  • Calvin “Vynnn”

Berstatus Sebagai Kuda Hitam, Tim NFT Esports Juarai PUBG Mobile National Championship Indonesia 2021

Turnamen PUBG Mobile tingkat nasional yakni PUBG Mobile National Championship Indonesia (PMNC) 2021 telah resmi berakhir. Turnamen kasta kedua di Indonesia ini dimenangkan oleh NFT Esports. Tim ini berhasil mengungguli 17 tim-tim PUBG Mobile papan atas lainnya yang mengikuti turnamen PMNC ID 2021 kali ini.

NFT Esports berhasil mengumpulan total poin sebesar 128 dari 12 ronde yang dipertandingkan. Mereka unggul 10 poin atas NERO Team di posisi kedua dengan 118 poin. Sementara itu tim yang berhasil menempati posisi ketiga klasemen akhir adalah BKG LIZARD dengan 115 poin.

Dengan kemenangan ini maka NFT Esports berhak atas hadiah sebesar Rp70 juta. Sementara NERO Team sebagai runner-up klasemen berhak membawa pulang hadiah Rp42 juta. Kemudian BKG LIZARD di posisi ketiga harus puas dengan uang hadiah sebesar Rp35 juta.

Sebetulnya NFT Esports tidak dijagokan untuk menjuarai turnamen PMNC ID 2021 ini. Hal ini karena tim-tim kuat seperti EVOS Reborn, DG Slayers, Dewa United, serta Eagle 365 Esports juga mengikuti turnamen ini. Namun tim-tim unggulan tersebut malah tampil buruk dalam turnamen ini. Bahkan EVOS Reborn dan DG Slayer hanya mampu menempati posisi 10 dan 11 klasemen akhir. Oleh sebab itu juga, baik EVOS Reborn maupun DG Slayer gagal untuk lolos ke dalam turnamen PMPL ID S4 mendatang.

Image Credit: NFT Esports

Kegagalan tim-tim ungulan dalam membendung kekuatan tim-tim baru ini menandakan bahwa persaingan kancah kompetitif esports PUBG Mobile di Indonesia sangat ketat. Tim kuda hitam tidak boleh dianggap remeh dan menjadi pengembira saja dalam setiap turnamen. Mereka siap untuk menjungkalkan tim-tim papan atas yang sudah lebih lama terjun di kancah profesional PUBG Mobile.

Turnamen PUBG Mobile National Championship Indonesia 2021 sendiri digelar pada 17 hingga 18 Juli 2021 kemarin. Turnamen ini diikuti oleh 18 tim peserta dan memperebutkan total hadiah sebesar Rp327 juta. Turnamen PMNC ID 2021 juga menjadi ajang kualifikasi menuju turmanen PUBG Mobile Pro League – Season 4 mendatang. 9 tim terbaik dari 18 tim peserta PMNC ID akan lolos ke dalam PMPL ID Season 4. 9 tim terbaik yang berhasil lolos ke dalam PMPL ID Season 4 antara lain NFT Esports, NERO Team, BKG LIZARD, Power Danger Esports, TAKAE ESPORTS, Alter Ego LIMAX, Eagle 365 Esports, Dewa United, dan Zone Esports.

DPC Season 2 Lower Division Champions, Vikin.gg, Disbands Dota 2 Roster

On July 15, 2021, the Romanian Team Vikin.gg announced the disbandment of their current Dota 2 roster, including all five of their players and their coach. For almost close to two years of playing competitively in the scene, Vikin.gg “made the hard decision to part ways with our current roster.”

Although the core reason behind the team’s disbandment remains undisclosed to the public, many believe that the main reason behind the team’s disbandment is their recent failure to make it into The International 10, planned to be held in the coming October, in Romania’s Arena Națională.

Aside from their failure to qualify to TI10 though, the team had made multiple breakthroughs despite being a relatively new-formed team. For instance, during the early days of the pandemic where online tournaments were held, Vikin.gg won BTS Pro Series Season 3: Europe/CIS, finished first at DOTA Summit 13 Online: Europe & CIS whilst beating the likes of Team Liquid, and were victors at EPIC League Season 3 Division 1 earlier in 2021.

In fact, Vikin.gg was the first-place champion of Dota Pro Circuit 2021 Season 2: Western Europe Lower Division. Oftentimes, they seem like the most promising underdog team capable of bringing down top-dogs, but the harsh reality of organizing, managing, and financing a team is perhaps too much to handle today.

Before the last Vikin.gg roster came to be, the first-ever roster consisted of an entirely different lineup. The first roster rendition was ultimately disbanded in November 2019, but a new set of prominent players were quickly acquired to breathe new air into the team’s life. Their coach, ImmortalFaith, remained on the team.

The initial roster that relived the team included Shad, TANNER, Tobi, Aramis, and Seleri. Eventually, TANNER was replaced by BOOM, who quickly became one of the cornerstones of Vikin.gg’s potential as a team. Their latest replacement was the arrival of Khezu in place of Tobi. It is hence this roster that was most recently disbanded by the organization, including ImmortalFaith.

With Vikin.gg leaving the scene, it remains unclear which team will replace them in the upcoming DPC after TI10. But, all we know is that the team had a good run and wrote a pleasant legacy in competitive Dota history.

Feature Image by @GGVikin.

Riot Games Umumkan Turnamen Wild Rift di Amerika Utara Bertajuk Wild Rift: Summoner Series

Riot Games bekerja sama dengan 2 event organizer terkenal dari Amerika Serikat yakni Nerd Street dan Wisdom Gaming untuk menggelar turnamen. Turnamen bernama Wild Rift: Summoner Series tersebut nantinya akan menjadi turnamen Wild Rift tingkat regional pertama di Amerika Utara.

Wild Rift: Summoner Series akan diselenggarakan pada bulan Juli hingga Oktober 2021 mendatang. Turnamen Wild Rift: Summoner Series ini akan berlangsung dalam 3 sirkuit dan memperebutkan 6 slot menuju turnamen Wild Rift NA Regional Championship. Tim-tim dari Amerika Utara dapat berpartisipasi dalam turnamen dan memperebutkan titel sebagai tim Wild Rift terbaik di regional Amerika Utara.

Setiap sirkuit Wild Rift: Summoner Series nantinya akan menggelar 2 kali babak open qualifier terlebih dahulu. 4 tim terbaik di setiap babak open qualifier akan lolos ke dalam turnamen Major Wild Rift: Summoner Series sirkuit 1. Sementara untuk sirkuit 2 dan 3 nantinya hanya akan memperebutkan 2 tim terbaik saja di setiap babak open qualifier karena 4 tim lainnya akan diambil dari 4 tim terbaik di turnamen Major Wild Rift: Summoner Series sebelumnya.


Setiap turnamen Major Wild Rift: Summoner Series ini akan mempertandingkan 8 tim terbaik di Amerika Utara. 2 tim terbaik dari sirkuit 2 dan 4 tim terbaik dari turnamen Major Wild Rift: Summoner Series sirkuit 3 akan lolos ke dalam turnamen Wild Rift NA Regional Championship.

Sementara itu, Riot Games juga telah menyiapkan babak Last Chance Qualifier menuju turnamen Wild Rift NA Regional Championship. Sebanyak 256 tim dapat ikut berpartisipasi untuk memperebutkan 2 slot terakhir untuk Wild Rift NA Regional Championship ini. Babak Last Chance Qualifier akan digelar pada akhir bulan Oktober 2021 mendatang.

Berikut ini jadwal lengkap turnamen Wild Rift: Summoner Series untuk regional Amerika Utara:

Sirkuit 1

  • open qualifier 1: 26 – 27 Juli 2021
  • open qualifier 2: 2 – 3 Agustus 2021
  • Major Wild Rift: Summoner Series: 7 – 8 Agustus 2021

Sirkuit 2

  • open qualifier 1: 16 – 17 Agustus 2021
  • open qualifier 2: 23 – 24 Agustus 2021
  • Major Wild Rift: Summoner Series: 28 – 29 Agustus 2021

Sirkuit 3

  • open qualifier 1: 6 – 7 September 2021
  • open qualifier 2: 13 – 14 September 2021
  • Major Wild Rift: Summoner Series: 18 – 19 September 2021

Last Chance Qualifier

  • Babak Last Chance Qualifier akan diselenggarakan pada 1 – 3 Oktober 2021

NA Regional Championship

  • Tanggal dan tempat turnamen masih belum ditentukan oleh Riot Games

Turnamen Wild Rift: Summoner Series sendiri nantinya akan memperebutkan total hadiah sebesar US$50.000 atau sekitar Rp725 juta. Kita lihat saja siapa nantinya yang akan menjadi juara untuk turnamen Wild Rift di regional Amerika Utara ini. Kemungkinan nantinya pemenang dari Wild Rift: Summoner Series juga akan menjadi wakil dari Amerika Utara dalam turnamen Wild Rift tingkat internasional.

Tren Esports Sponsorship di Asia Tenggara

Industri game di kawasan Asia Tenggara dan Taiwan (GSEA) diperkirakan bernilai US$5 miliar pada 2019. Menurut Niko Partners, pada 2019, jumlah mobile gamers di GSEA mencapai 227 juta orang dan jumlah pemain PC mencapai 154,3 juta orang. Berkembangnya industri game di GSEA juga akan mendorong pertumbuhan industri esports. Alasannya, gamers di GSEA tidak hanya senang bermain game, tapi juga aktif di dunia esports.

Berdasarkan data dari Niko Partners, jumlah penonton di Asia Tenggara mencapai 100 juta orang. Audiens esports di masing-masing negara biasanya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu populasi dan konektivitas internet. Semakin besar populasi sebuah negara, semakin besar pula jumlah penonton esports di negara itu. Sementara itu, infrastruktur internet yang baik akan mendorong pertumbuhan ekosistem esports di sebuah negara.

Banyaknya jumlah penonton memang bisa menumbuhkan ekosistem competitive gaming. Karena, biasanya, semakin besar jumlah penonton, semakin banyak pula perusahaan yang tertarik untuk menjadi sponsor. Memang, saat ini, sponsorship masih menjadi sumber pemasukan utama di dunia esports. Lalu, bagaimana tren sponsorship di Asia Tenggara?

Industri Endemik Masih Mendominasi Sponsorship untuk Esports

“Perusahaan yang paling sering menjadi sponsor esports adalah perusahaan-perusahaan endemik industri game, seperti produsen komputer, gaming peripherals, maupun ponsel,” kata Darang S. Candra, Director for Southeast Asia Research, Niko Partners ketika ditanya tentang tren esports sponsorship di kawasan Asia Tenggara. Meskipun begitu, perusahaan-perusahaan non-endemik  alias perusahaan yang tidak ada kaitannya dengan dunia game dan esports pun mulai tertarik untuk mendukung pelaku esports. “Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan-perusahaan non-endemik juga mulai masuk ke sponsorship esports di ASEAN,” ujar Darang. Lebih lanjut dia menjelaskan, perusahaan non-endemik tersebut biasanya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan/minuman, perbankan, dan transportasi.

Yamaha jadi salah satu perusahaan otomotif yang mendukung esports.

Di Indonesia, beberapa perusahaan endemik yang menjadi sponsor esports antara lain Acer Predator, ASUS ROG, Logitech, dan Razer. Mengingat di Indonesia mobile esports sangat populer, beberapa perusahaan smartphone juga aktif menjadi sponsor, seperti Xiaomi dan Samsung. Sementara itu, beberapa perusahaan non-endemik yang ikut aktif di kancah esports lokal adalah Red Bull yang menjadi sponsor dari Bigetron Esports dan ONIC Esports serta Sukro yang mendukung RRQ dan EVOS Esports.

BCA menjadi salah satu bank yang aktif mendukung pelaku esports di Indonesia. Salah satu turnamen esports yang BCA dukung adalah Piala Presiden. Mereka menyebutkan, alasan mengapa mereka tertarik untuk masuk ke komunitas esports adalah karena mereka ingin menggaet hati anak-anak muda, yang memang senang dengan competitive gaming. Contoh bank lain yang mendukung esports adalah BNI, yang belum lama ini menjadi sponsor dari Ladies Series MLBB 2021.

Dari segi nilai sponsorship, perusahaan endemik juga masih unggul. Meskipun begitu, Darang menyebutkan, semakin banyak perusahaan non-endemik yang menjadi sponsor esports. Pandemi COVID-19 menjadi salah satu alasan di balik tren tersebut. Pasalnya, kompetisi esports masih bisa diselenggarakan secara online walau pemerintah melakukan lockdown dan masyarakat disarankan untuk melakukan social distancing. Memang, pada awal tahun 2020, ketika pandemi COVID-19 baru dimulai, konten esports bahkan dianggap bisa menjadi pengganti dari siaran olahraga. Karena, ada banyak kompetisi olahraga yang harus ditunda atau bahkan dibatalkan.

Vici Gaming yang memenangkan ONE Esports Singapore Major. | Sumber: Talk Esports

Sementara itu, jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, Singapura menjadi negara yang menarik esports sponsorship dengan nilai yang paling besar. Menurut Darang, alasannya sederhana, yaitu karena Singapura sering menjadi tuan rumah dari turnamen esports dengan hadiah besar. Salah satu turnamen esports yang diadakan di Singapura belum lama ini adalah ONE Esports Singapore Major 2021, yang menawarkan hadiah sebesar US$500 ribu. Dan pada Mei 2021, Free Fire World Series 2021 Singapore digelar di Marina Bay Sands. Total hadiah dari kompetisi Free Fire itu mencapai US$2 juta.

Apa yang Membuat Ekosistem Esports Asia Tenggara Unik?

Hampir semua negara-negara di Asia Tenggara merupakan negara mobile first. Karena itu, tidak heran jika industri mobile game berkembang pesat di kawasan ASEAN. Alhasil, ekosistem esports yang berkembang pun merupakan ekosistem mobile game. Darang menyebutkan, hal ini juga terlihat pada kontrak esports sponsorship di kawasan Asia Tenggara. Di ASEAN, mobile esports menjadi minat utama para sponsor. Meskipun begitu, Darang menyebutkan, di Asia Tenggara, tidak ada satu game yang mendominasi kontrak sponsorship.

Mobile game tetap menjadi yang paling diminati oleh para sponsor. Beberapa game yang paling banyak mendapatkan sponsor dalam pergelaran turnamen di seantero Asia Tenggara antara lain Free Fire, Arena of Valor, PUBG Mobile, dan Mobile Legends,” ungkap Darang. Ketika ditanya mengapa mobile game populer, dia menjawab, “Pengguna dan penonton mobile esports merupakan segmen terbesar esports di Asia Tenggara. Game ponsel juga mudah diakses, tidak memerlukan spec dan perlengkapan mahal seperti PC dan konsol, serta keberlanjutan turnamen-turnamennya mampu bertahan di kala pandemi. Hal-hal tersebut menjadikan mobile esports sebagai segmen paling populer di Asia Tenggara.”

 

Esports jadi salah satu cabang olahraga bermedali di SEA Games 2019. | Sumber: Esports Observer

Selain populernya mobile game, satu keunikan lain dari ekosistem esports di Asia Tenggara adalah aktifnya pemerintah dalam mengembangkan industri competitive gaming. Buktinya, esports telah dimasukkan dalam beberapa ajang olahraga bergengsi. Misalnya, di Asian Games 2018, esports dinobatkan sebagai cabang olahraga eksibisi. Sementara di SEA Games 2019, esports bahkan menjdi cabang olahraga bermedali. Esports juga akan kembali menjadi bagian dari SEA Games 2021 dan Asian Games 2022. Di Indonesia, esports juga akan menjadi cabang olahraga eksibisi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021. Pemerintah bahkan memilih Lokapala, mobile MOBA buatan developer lokal, menjadi salah satu game yang diadu.

“Satu hal yang unik dan membedakan Asia Tenggara dengan kawasan lain adalah keterlibatan pemerintah sebagai sponsor atau penyelenggara acara esports,” kata Darang. “Sebagai contoh, pemerintah Indonesia melalui PB Esports dan Kemenparekraf, pemerintah Malaysia melalui MDEC, dan pemerintah Singapura melalui SGGA tercatat cukup terlibat dalam penyelenggaraan turnamen esports di negara masing-masing.”

Sumber header: Dot Esports

Sony Patenkan Platform Turnamen Online Terintegrasi untuk PlayStation 5

Selain fokus pada game eksklusif dan memenuhi permintaan konsol PlayStation 5-nya di pasaran, Sony ternyata juga menaruh perhatian terhadap esports. Hal ini sejalan dengan akuisisi Sony atas EVO di bulan Maret tahun ini.

Namun lewat paten baru yang dipublikasikan minggu lalu, Sony kelihatannya ingin lebih seriues ke esport untuk ke depannya. Dalam paten yang diberi nama “Online Tournament Integration” tersebut Sony mengusulkan sebuah sistem turnamen online baru yang akan terintegrasi melalui PlayStation Network.

Nantinya para pemain, pengembang, atau bahkan penyelenggara pihak ketiga dapat mengadakan turnamenya sendiri. Namun setiap pihak tadi memiliki kapasitas yang berbeda-beda dalam menyelenggarakan skala turnamennya.

Image credit: United States Patent and Trademark Office

Pada tingkatan paling dasarnya, pemain dapat membuat turnamen kecil untuk teman-teman ataupun keluarga mereka. Namun pada tingkatan tertinggi, para penyelenggara event dapat mengadakan turnamen dengan skala besar dengan peraturan mereka sendiri.

Sistem ini juga akan menyediakan beragam pengaturan untuk manajemen tim, pelacakan event, menentukan parameter turnamen, social tools, percakapan instan, dan juga fitur untuk menelusuri arsip dari event esports.

Parameter turnamen disebut sebagai fitur yang akan paling berguna bagi para penyelenggara karena Sony mengklaim bahwa turnamen gaming yang paling sukses adalah ketika para peserta yang ikut berada di level kemampuan yang sama.

Fitur parameter yang disediakan nantinya dapat digunakan untuk memberikan persyaratan spesifik bagi para peserta yang ingin mengikuti turnamen yang diadakan. Para penyelenggara dapat mensortir para peserta lewat data yang ditarik dari profil pemain mulai dari statistik menang-kalah, durasi total bermain, jumlah kill atau poin, dll.

Image credit: Sony PlayStation

Bahkan para penonton yang nantinya tengah melihat sebuah pertandingan dan tertarik dengan salah satu pemain atau tim dapat mengeksplorasi lebih dalam informasi tentang turnamen-turnamen lain yang diikuti oleh pemain atau tim tersebut.

Semua aktivitas baik dari penyelenggara maupun para pemain yang mengikuti nantinya akan di-update secara real-time melalui PlayStation Network. Begitu juga dengan gameplay yang telah dilaksanakan sebelumnya, yang pada akhirnya akan di-update ke profil pemain masing-masing.

Sistem ini tentunya akan mempermudah bagi semua pihak yang akan menyelenggarakan turnamen esport dengan platform PlayStation 5 nantinya. Meskipun akhirnya semua fitur dan statistik tersebut akan bersifat eksklusif untuk para pemain PS5 saja.