Kampanye #PlayApartTogether Cara Riot Games dan Blizzard Dukung Kebijakan Isolasi Diri

Dengan pandemi COVID-19 yang semakin meluas, isolasi diri menjadi kebijakan yang terus disuarakan untuk mengurangi penyebaran virus yang lebih luas lagi. Maka dari itu berbagai pihak, termasuk dari industri gaming juga mencoba untuk terus menyokong kebijakan isolasi diri. Dalam konteks lokal Kominfo bersama Asosiasi Game Indonesia bekerja sama membuat ajang cipta karya yang membawa tajuk “Ayo Bikin Game Di Rumah Aja”.

Dalam konteks internasional, baru-baru in World Health Organization juga berusaha untuk menyuarakan kampanye ini lewat kerja sama dengan 18 gaming company lewat kampanye bernama #PlayApartTogether. Dalam kampanye ini beberapa perusahaan ternama turut bergabung di dalamnya seperti Riot Games, Activision Blizzard, bahkan streaming platform Twitch. Tak hanya itu, bahkan pengembang mobile games seperti Zynga juga turut serta dalam kampanye ini.

Dalam kampanye ini, para perusahaan game tersebut akan memberi insentif kepada para pemain yang terus bermain dengan berbagai event in-game spesial, konten eksklusif, berbagai aktivitas permainan, hingga hadiah-hadiah. Tentunya kegiatan tersebut dilakukan sambil menyuarakan soal pentingnya melakukan isolasi diri, demi mencegah penyebaran pandemi COVID-19 lebih luas lagi.

Bobby Kotick CEO Activision Blizzard mengucapkan lewat rilis. “Dalam keadaan kritis kita harus memastikan bahwa orang-orang tetap berkomunikasi satu sama lain dengan cara yang aman. Games adalah medium yang sempurna untuk ini, karena games menyambungkan manusia satu sama lain lewat kesenangan yang penuh tujuan dan makna. Kami sangat bangga bisa berpartisipasi dalam inisiatif yang sangat berarti seperti ini.”

Nicolo Laurent CEO Riot Games juga turut memberikan komentarnya. “Physical distancing bukan berarti isolasi secara sosial! Mari kita berjauhan secara fisik, untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 lebih luas lagi, dan mari kita #PlayApartTogether agar kita tetap kuat melewati krisis ini. Bagi Rioters, bermain game adalah lebih dari sekadar permainan, namun sebuah pencarian jati diri kehidupan. Sekarang, jutaan orang di dunia, bermain game supaya dapat membantu menyelamatkan nyawa. Mari kita menangkan boss battle melawan COVID-19 bersama-sama.”

Semenjak pandemi COVID-19 menjadi semakin luas, dukungan dari berbagai pihak muncul secara bertubi-tubi, termasuk dari industri gaming. Sebelumnya penyelenggara turnamen WePlay! gelar kompetisi Dota bertajuk WeSave! yang berfungsi sebagai laga amal dan mengumpulkan donasi sebesar Rp2,9 miliar. Riot Games juga sebelumnya sudah sempat memberikan sumbangan kepada kota tempat perusahaan tersebut berasal, yaitu Los Angeles.

Mungkin ini pertama kalinya dan menjadi saat berbahagia bagi komunitas gamers, ketika bermain game dapat memberikan dampak positif atau bahkan menyelamatkan dunia dari krisis yang berat ini. Mari kita terus bekerja sama, saling sokong, untuk menghadapi krisis ini, baik sebagai gamers maupun sebagai manusia secara utuh.

6 Game Esensial yang Akan Dirilis di Bulan April 2020

Bagi para gamer, tiga bulan pertama di 2020 tidak kalah seru dari periode yang sama di tahun lalu. Di masa ini, sudah mulai bermunculan para kandidat Game of the Year. Setidaknya ada delapan permainan berkualitas yang sebaiknya tidak Anda lewatkan. Namun kita tahu, perilisan mereka hanyalah permulaan. Jika semuanya berjalan lancar, akan ada lebih banyak judul mengagumkan mendarat di tahun ini.

Mulai awal kuartal dua, arus perilisan game diperkirakan jadi lebih cepat dan beberapa permainan yang telah lama dinanti akan mendarat di bulan April 2020 besok. Dari pengamatan saya sejauh ini, sembilan judul rencananya siap dilepas selama 30 hari ke depan, tetapi ada enam yang paling esensial. Mereka terdiri dari sejumlah remake, spin-off serta satu game multiplayer berformula asimetris. Ini dia:

 

Resident Evil 3 (remake)

3 April – PC, PS4, Xbox One

Kesuksesan remake Resident Evil 2 menyemangati Capcom untuk turut merekonstruksi ulang sekuelnya. Seperti sebelumnya, seluruh aset permainan dibangun dari nol, diikuti oleh sejumlah modifikasi pada gameplay. Kali ini, game dirancang buat lebih mengedepankan elemen action. Melengkapi konten single-player, RE3 turut dibundel bersama mode online RE: Resistance.

 

Final Fantasy VII (remake)

10 April – PS4

23 tahun setelah meluncur di PlayStation, Final Fantasy VII akan kembali hadir dengan grafis dan gameplay modern yang mengombinasikan elemen strategi dan action real-time ala Kingdom Hearts. Game tetap menyajikan cerita, dunia, serta karakter yang sama; tapi Square Enix mengekspansi sejumlah bagian di versi remake ini dan akan merilis kontennya secara episodik.

 

Trials of Mana (remake)

24 April – PC, PS4, Switch

Permainan remake ketiga yang dijadwalkan untuk mendarat di bulan April. Juga merupakan IP milik Square Enix, developer mempertahankan aspek narasi dan gameplay yang diusung oleh versi Super Nintendo-nya; namun segala aset permainan kini dibangun dalam format tiga dimensi serta dilengkapi pula oleh voice-acting. Musiknya kembali digarap oleh sang komposer asli, Hiroki Kikuta.

 

Predator: Hunting Grounds

24 April – PC, PS4

Franchise Alien vs. Predator memang cukup populer di kalangan gamer, namun lewat Hunting Grounds, developer Illfonic mencoba mengembalikan tema Predator ke akarnya. Caranya ialah meramu formula multiplayer asimetris, menugaskan satu tim untuk mengerjakan sejumlah misi sementara itu satu orang akan bermain sebagai sang pemburu high-tech dari planet lain.

 

Gears Tactics

28 April – PC, Xbox One

Gears merupakan seri permainan yang mempopulerkan cover shooter, tetapi lewat Gears Tactics, tim The Coalition serta Splash Damage mencoba melakukan eksperimen: bagaimana jika tema perang melawan alien dan latar belakang fiksi ilmiah Gears of War digunakan sebagai basis pengembangan game strategi turn-based? Hasilnya adalah permainan yang sangat mirip XCOM.

 

Minecraft Dungeons

TBA April – PC, Xbox One

Satu-satunya game di daftar ini yang masih belum punya tanggal rilis pasti terlepas dari janji Mojang buat melepasnya di bulan April. Seperti Gears Tactics, Minecraft Dungeons juga merupakan spin-off. Di Dungeons, elemen sandbox dan survival khas Minecraft digantikan oleh formula dungeon crawler. Anda bisa menikmati game sendirian atau bersama dengan tiga orang kawan.

Maret 2020, Jumlah Pemain Dota 2 Capai 700 Ribu Orang

Belakangan, jumlah pemain Dota 2 kembali naik. Jadi, jangan heran jika pada puncaknya, jumlah pemain Dota 2 mencapai 743 ribu orang pada Maret 2020. Sementara jumlah rata-rata pemain dari game MOBA tersebut dalam 30 hari mencapai 434 ribu pemain.

Padahal, sepanjang 2019, jumlah pemain Dota 2 tengah mengalami penurunan. Memang, Maret 2019, jumlah pemain Dota 2 sempat melonjak naik. Ketika itu, jumlah rata-rata pemain Dota 2 mencapai 586 ribu orang, tertinggi sepanjang 2019. Tidak hanya itu, pada puncaknya, jumlah pemain Dota 2 mencapai 1 juta orang di Maret 2019. Terakhir kali jumlah concurrent players Dota 2 menembus angka 1 juta adalah pada 2016-2017.

Alasan jumlah pemain Dota 2 naik pada Maret tahun lalu adalah kemunculan Dota Auto Chess. Namun, Dota Auto Chess juga mendorong munculnya genre baru, yaitu autobattler. Game studio besar di seluruh dunia pun berbondong-bondong membuat game autobattler, termasuk Valve, yang membuat Dota Underlords. Sejak itu, jumlah pemain Dota 2 kembali mengalami penurunan.

jumlah pemain dota 2
Jumlah pemain Dota 2 belakangan. | Sumber: Steam Charts

Ketika The International 2019 diadakan pada bulan Agustus, jumlah rata-rata pemain Dota 2 turun menjadi 467 ribu orang. Sementara jumlah concurrent players tertinggi mencapai 826 ribu orang. Setelah masa berlaku TI9 Battle Pass habis, jumlah pemain Dota 2 kembali merosot, menurut laporan VP Esports. Ada beberapa alasan mengapa jumlah pemain Dota 2 mengalami penurunan. Salah satunya adalah karena tidak ada fitur baru yang membuat para pemain tertarik untuk terus memainkan game MOBA ini. Selain itu, Valve juga telah melakukan pemblokiran massal pada pemain yang melakukan pencurian, eksploitasi sistem MMR, dan lain sebagainya.

Sepanjang Januari 2020, pada puncaknya, jumlah conccurent players Dota 2 hanya mencapai 616 ribu orang, angka terendah sejak 2014. Namun, pada Februari 2020, jumlah pemain Dota 2 mulai menunjukkan tren naik. Pada bulan lalu, jumlah pemain Dota 2 naik 7,14 persen jika dibandingkan dengan bulan Januari. Ini adalah kenaikan jumlah pemain tertinggi sejak Februari 2019. Salah satu alasan jumlah pemain Dota 2 naik adalah pandemik COVID-19 yang memaksa masyarakat untuk tidak keluar rumah.

Faktanya, Dota 2 bukanlah satu-satunya game yang jumlah pemainnya mengalami kenaikan karena pandemik virus Corona. Bulan ini, jumlah concurrent players Counter-Strike: Global Offensive juga menembus rekor baru, mencapai satu juta orang. Begitu juga dengan jumlah pengguna Steam. Belum lama ini, Steam memecahkan rekor jumlah concurrent users. Data ari Steam DB menunjukkan, rekor jumlah conccurent users Steam kini adalah 23 juta orang.

AGI, Kominfo, dan Clevio Gelar Ajang “Ayo Bikin Game di Rumah Aja”

Dengan adanya pandemi COVID-19 pemerintah di berbagai negara menghimbau masyarakat untuk melakukan isolasi diri untuk mencegah penyebaran virus tersebut lebih luas lagi. Di beberapa negara, kebijakan ini berdampak kepada batalnya helatan-helatan besar. Dari esports misalnya, ada PBWC 2020 yang batal diselenggarakan, atau helatan IEM Katowice yang terpaksa digelar tanpa penonton.

Namun, ini bukan berarti kita harus berdiam diri dan pasrah terhadap keadaan. Beberapa elemen industri esports dan gaming melakukan inisiatif untuk membuat keadaan lebih baik. Seperti tournament organizer WePlay! yang menyelenggarakan WeSave! sebagai ajang galang dana, yang berhasil mengumpulkan Rp2,9 miliar untuk membantu gerakan melawan pandemi COVID-19.

Sementara itu di Indonesia gerakan serupa juga dilakukan, terutama untuk mendukung kebijakan isolasi diri yang dilakukan pemerintah. Maka dari itu, sebagai sarana sosialisasi Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia, Clevio, serta didukung oleh Garena, menyelenggarakan ajang cipta game yang bernama “Ayo Bikin Game di Rumah Aja”.

Sumber: AGI
Sumber: AGI

Mengusung tema “Mari Bersama Melawan COVID-19: Hidup Bersih, Sehat, dan Seru.”, ajang cipta game ini terbuka untuk umum, bisa diikuti oleh siapapun mulai dari anak-anak hingga dewasa. Game yang tercipta dari ajang ini diharapkan bisa menjadi media sosialisasi yang interaktif, agar masyarakat tersadar untuk melawan dan mencegah pandemi ini untuk menjadi lebih besar lagi.

“Kondisi perang melawan COVID-19 yang kita alami saat ini membuat masyarakat dihimbau untuk beraktivitas di rumah saja, menjaga jarak dengan orang lain. Hal ini sesuai arahan Presiden RI, Bpk Jokowi, agar kita segera dapat menahan laju penyebaran yang terinfeksi virus Corona.” ucap Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika.

“Untuk mendukung arahan tersebut, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kemkominfo, bekerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia dan Clevio Coder Camp menginisasi sebuah ajang cipta karya. Kegiatan ini mengajak generasi muda untuk bersama-sama membuat game dari rumah masing-masing sehingga waktu yang dimiliki terisi dengan penambahan karya dan pengetahuan. Kita harapkan kegiatan ini membuat komunitas game developer jadi semakin besar dan secara bersamaan meningkatkan kesadaran akan hidup sehat, bersih dan juga seru dalam menghadapi COVID-19,” paparnya.

Sumber: AGI
Sumber: agi.or.id/ayobikingame

Terbuka untuk umum, ajang cipta game “Ayo Bikin Game di Rumah Aja” dibagi menjadi dua kategori, yaitu Junior untuk siswa SD, SMP, dan SMA/SMK dan kategori mahassiwa/umum. Masing-masing Masing-masing peserta diharuskan untuk membentuk tim dan bekerja sama selama empat hari untuk menghasilkan sebuah purwarupa game yang bisa dimainkan. Dan untuk mendukung gerakan #dirumahaja yang digaungkan pemerintah, semua aktivitas dan komunikasi dilakukan secara online, tanpa harus keluar rumah. Masyarakat juga dilibatkan dalam menentukan game favorit mereka dengan cara memberikan voting terhadap karya-karya yang didaftarkan.

“Untuk membantu mempersiapkan anak-anak mengikuti game jam ini, Coach Clevio yang sudah berpengalaman mengajar coding game kepada ribuan coders telah mempersiapkan webinar gratis dan seru untuk belajar bikin game,” ungkap Fransiska Oetami, CEO Clevio Coder Camp. “Jadi jangan khawatir kalau belum pernah coding atau bikin game sebelumnya. Meskipun harus #dirumahaja, tidak berarti harus sendiri-sendiri, karena anak juga akan belajar mengembangkan social skill dengan kerja bersama teman secara online, persis seperti bapak ibu yang meeting online karena #workfromhome,” lanjutnya.

Pendaftaran ajang ini sudah dibuka sejak 29 Maret dan akan terselenggara sampai 13 April 2020 mendatang, mulai dari online workshop, pembuatan game, serta voting masyarakat untuk menentukan pemenang ajang ini. Nantinya ada total hadiah sebesar Rp30 juta dan sertifikat digital yang diberikan kepada 11 orang pemenang. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi laman: https://www.agi.or.id/ayobikingame.

Alasan Mengapa Desain Xbox Series X Seperti Menara

Dalam menggarap console game, masing-masing brand memang punya kiblat desain sendiri. Tapi sejak Magnavox Odyssey diperkenalkan (sebagai console pertama), hampir semua perangkat memiliki satu kesamaan: mereka disiapkan untuk dimainkan dari ruang keluarga dan dirancang  agar setidaknya serasi dengan furnitur rumah. Mayoritas home console berpenampilan melebar.

Namun Microsoft tampaknya mencoba merombak tradisi lewat Xbox Series X. Console next-gen mereka punya wujud seperti menara, dan banyak orang segera membandingkan desainnya dengan PC small form seperti Corsair One. Ditambah lagi kian terintegrasinya API serta ekosistem Xbox dan Windows 10, pada dasarnya Xbox Series X adalah PC high-end yang menyamar jadi console. Lalu apa alasannya Xbox Series X dibuat seperti tower?

IMG_17032020_174150_(1000_x_650_pixel)

Kepada Eurogamer, teknisi Microsoft mengungkap latar belakangnya. Desain ala menara ternyata berkaitan dengan upaya produsen menyediakan sistem sirkulasi udara yang optimal sembari memastikan tak ada polusi suara. Rancangan tersebut esensial karena Xbox Series X menyimpan deretan hardware berperforma tinggi, namun semuanya dimampatkan dalam tubuh yang relatif mungil – berdimensi 15,1×15,1×30,1cm.

Microsoft menjelaskan, komponen-komponen seperti GPU, CPU, penyimpanan SSD NVMe serta memori GDDR6 akan menghasilkan panas yang signifikan saat bekerja, dan jika temperatur terlalu tinggi, kinerja mereka akan merosot. Dari sana, tim teknisi memikirkan berbagai macam ‘strategi termal’ hingga akhirnya mereka menemukan solusi inovatif. Sasarannya ialah menciptakan console dengan kemampuan grafis dua kali lipat Xbox One X.

IMG_17032020_174126_(1000_x_650_pixel)

Sedikit mendalami sisi teknis, ternyata komponen terbesar dari Xbox Series X ialah heat sink, dimaksudkan supaya mampu memuat SOC serta regulator. Bagian ini terdiri dari vapour chamber tembaga dan struktur aluminium. Microsoft juga mencurahkan perhatian pada kipas. Beragam kustomisasi – misalnya terhadap geometri serta jumlah bilah – dilakukan agar satu unit fan bisa menjinakkan panas. Selanjutnya, kipas diposisikan di bagian atas, dekat lubang-lubang ventilasi berukuran besar.

Kombinasi dari semuanya menghasilkan aliran udara yang lebih besar jika dibandingkan console generasi sebelumnya: 70 persen lewat kipas dan 20 persen melalui heat sink (secara pasif). Menakar secara keseluruhan, konstruksi dan sistem termal Xbox Series X mengingatkan saya pada PC desktop MSI Vortex G65 yang diperkenalkan empat tahun silam.

IMG_17032020_174012_(1000_x_650_pixel)

Meski desain Xbox Series X merepresentasikan sebuah lompatan besar, Microsoft malah tidak banyak mengubah rancangan controller versi anyar. Penampilannya tak jauh berbeda dari model yang ada sekarang, baik dari lekukan tubuh maupun penempatan tombol dan stik analog-nya yang asimetris. Produsen hanya menambah satu tombol share dan mengganti D-pad, membuatnya menyerupai varian Elite.

IMG_30032020_125748_(1000_x_650_pixel)

Sementara itu, kita tahu bagaimana Sony berupaya membuat gebrakan lewat DualShock ‘5’. Lewat unit kendali ini, sang rival mencoba menghadirkan teknologi haptic dan adaptive trigger demi menyajikan sensasi bermain yang lebih realistis.

Semua Game dan Update yang Diumumkan di Nintendo Direct Mini Edisi Maret 2020

Sejak debutnya di tahun 2011, Presentasi Nintendo Direct sudah dilangsungkan puluhan kali. Seiring berjalannya waktu, tema acara ini diperluas, terkadang difokuskan pada franchise tertentu, game independen, dilaksanakan bersamaan dengan perhelatan gaming besar (seperti E3) atau mengusung titel ‘mini’ jika menurut sang publisher jumlah permainan yang mereka umumkan di sana tak terlalu banyak.

Namun Direct Mini edisi bulan Maret 2020 boleh dikatakan tidak biasa karena Nintendo sebetulnya menyingkap rentetan judul besar. Dalam streaming berdurasi kurang dari setengah jam, publisher menampilkan lebih dari dua lusin trailer game serta update info baru. Nintendo memang belum membahas Metroid Prime 4 ataupun sekuel Breath of the Wild, namun ada banyak permainan seru yang bisa Anda nikmati dalam waktu dekat.

Ini dia rangkumannya:

 

Xenoblade Chronicles Definitive Edition

29 Mei 2020

Versi definitive ini dibekali pembaruan di sisi grafis, musik berkualitas lebih tinggi (lewat proses perekaman ulang), update fitur yang memungkinkan kita mempertahankan penampilan armor favorit, hingga penambahan chapter epilog bertajuk Future Connected – dibintangi oleh Melia dan Shulk.

 

BioShock The Collection, Borderlands Legendary Collection, XCOM 2 Collection

29 Mei 2020

Bundel permainan 2K Games lengkap, terdiri dari BioShock, BioShock 2, BioShock Infinite, Borderlands: Game of the Year Edition, Borderlands 2, Borderlands: The Pre-Sequel, XCOM 2 dan expansion pack War of the Chosen, beserta DLC Resistance Warrior Pack, Anarchy’s Children, Alien Hunters, Shen’s Last Gift.

 

Marvel Ultimate Alliance 3: The Black Order – Shadow of Doom DLC

Tersedia sekarang

Add-on terbaru Marvel Ultimate Alliance 3 dititikberatkan pada bangkitnya Dr. Doom, musuh bebuyutan Fantastic Four. Namun keempat pahlawan ini sepertinya punya cara sendiri dalam menyelamatkan dunia, membuat mereka juga berseteru dengan superhero lain.

 

Shinsekai: Into the Depths

Tersedia sekarang

Tadinya merupakan game eksklusif Apple Arcade, kini Anda bisa mejelajahi dunia bawah laut yang aneh dalam permainan petualangan side-scrolling ini di Nintendo Switch.

 

Animal Crossing: New Horizons – update Bunny Day

1 sampai 12 April 2020

Event musiman pertama yang akan hadir di game simulasi kehidupan ini. Selama ajang berlangsung, Anda bisa mengumpulkan telur dan membuat dekorasi serta benda-benda unik dengannya. Sesudah itu, Nintendo berencana untuk menggelar event Earth Day.

 

Good Job

Tersedia sekarang

Permainan teka-teki jenaka yang menantang Anda menyelesaikan tugas-tugas kantor secara kreatif. Diminta memindahkan proyektor dari gudang ke ruang meeting? Selain membawanya secara tradisional, Anda dipersilakan buat melontarkannya langsung ke hadapan client.

 

Catherine: Full Body

7 Juli 2020

Full Body adalah versi ‘lengkap’ dari game puzzle unik buatan Atlus,  menghadirkan fitur-fitur yang sempat diminta fans serta menyuguhkan tingkat kesulitan lebih rendah. Edisi anyar ini juga memperkenalkan karakter baru yang membuat hidup Vincent Brooks lebih rumit lagi.

 

Ring Fit Adventure – update mode rhythm

Tersedia sekarang

Lewat update, Ring Fit Adventure kedatangan mode ritme yang mempersilakan kita berolahraga sembari mengikuti irama lagu dari Super Mario Odyssey, Splatoon 2, serta game-game Nintendo lain. Tersedia pula pilihan suara in-game RingCon perempuan.

 

King’s Bounty II

2020

Setelah tiga dekade, King’s Bounty akhirnya akan memperoleh sekuel. King’s Bounty II bukanlah penerus spin-off ‘The Legend’, melainkan pewaris sejati game pertamanya. Pengembangan awalnya memang difokuskan buat PC, tapi ketersediaannya juga diperluas ke Switch.

 

Super Smash Bros. Ultimate – update Fighters Pass Vol. 2, Arms

Juni 2020

Lewat Fighter Pass Vol. 2, sejumlah karakter dari game Arms akan menginvasi Super Smash Bros. Ultimate, tapi untuk sekarang, Nintendo belum menyingkap identitasnya secara detail. Sementara itu, Arms dapat dinikmati secara gratis hingga tanggal 6 April.

 

Bravely Default II

2020

Kreasi teranyar Tomoya Asano dan kawan-kawan ini akan membawa pemain ke sebuah dunia baru, dipenuhi oleh tokoh-tokoh yang belum pernah kita temui sebelumnya, serta menyajikan jalan cerita dan petualangan orisinal. Musik-musiknya sendiri kembali digarap oleh Revo.

 

Clubhouse Games: 51 Worldwide Classics

5 Juni 2020

Sesuai judulnya, Clubhouse Games ialah koleksi digital permainan tabletop. Di sana ada billiard, air hockey, backgammon, mancala, checkers, domino, beragam permainan kartu dan lain-lain. Anda bisa bermain bersama kawan-kawan secara online atau via mode multiplayer lokal.

 

Ninjala

27 Mei 2020

Cocok bagi Anda yang menyukai grafis cerah Splatoon. Ninjala menempatkan Anda sebagai ninja bersenjata permen karet dan mengedepankan dua mode multipayer: battle royale kompetitif delapan pemain dan kooperatif berbasis tim. Game bisa dimainkan secara cuma-cuma.

 

Star Wars Jedi Knight: Jedi Academy

Tersedia sekarang

Expansion pack standalone ini akhirnya mendarat setelah Jedi Knight II tersedia di Switch pada bulan September lalu. Game menghidangkan aksi pertarungan lightsaber yang lebih kompleks, juga mempersilakan Anda memilih beragam jenis lightsaber dan menentukan warna kristalnya.

 

Star Wars Episode 1: Racer

Akan tiba

Episode 1: Racer adalah adaptasi film ke video game yang unik karena permainan dirancang berdasarkan satu potong skenario di The Phantom Menace, yaitu balapan pod. Dua dekade lebih sesudah dirilis di Windows dan Nintendo 64, Episode 1: Racer akan tiba di Switch.

 

Panzer Dragoon: Remake

Tersedia sekarang

Sebuah remake dari game rail shooter yang dulu meluncur untuk Sega Saturn di tahun 1995. Developer MegaPixel membangun ulang dunianya agar Panzer Dragoon tampil layaknya permainan modern, memperbaiki sistem kendali, namun tetap mempertahankan gameplay-nya.

 

Trials of Mana

24 April 2020

Juga merupakan remake, Trials of Mana untuk Switch ialah inkarnasi modern dari JRPG yang sempat dilepas di Super Nintendo Entertainment System. Saat itu, permainan dikenal pula sebagai Secrets of Mana 2 atau Seiken Densetsu 3. Versi demonya bisa Anda cicipi sekarang.

 

Pokémon Sword & Shield season pass

Akhir Juni

Expansion pass untuk Pokémon Sword dan Shield ini akan memperluas petualangan dengan menambahkan area baru, The Isle of Armor serta The Crown Tundra. Di sana, Anda bisa menemukan dojo buat berlatih dan mendapatkan Pokémon legendaris baru, Kubfu.

Game-game Switch lainnya yang juga akan tersedia di tahun ini:

  • Fuser (musim gugur 2020)
  • Elder Scrolls Blades (musim semi 2020)
  • Warhammer 40,000: Mechanicus (Mei 2020)
  • Vigorclosed beta (9 April)
  • Burnout Paradise Remastered (2020)
  • Saints Row IV: Re-elected (27 Maret 2020)
  • The Legend of Heroes: Trails of Cold Steel III (30 Juni 2020)
  • Mr. Driller DrillLand (25 Juni 2020)
  • Minecraft Dungeons (musim semi 2020)

Pada 2019, Razer Mendapatkan Pendapatan Sebesar US$821 Juta

Razer baru saja mengumumkan laporan keuangan mereka untuk tahun 2019. Mereka menyebutkan, jumlah pemasukan mereka naik 15,2 persen dari US$712 juta (sekitar Rp11,3 triliun) pada 2018 menjadi US$821 juta (sekitar Rp13,1 triliun) pada 2019. Meskipun begitu, mereka masih mengalami kerugian sebesar US$83,47 juta (sekitar Rp1,3 triliun). Kabar baiknya, jumlah kerugian yang mereka derita menurun sebesar US$13,5 juta (sekitar Rp215 miliar) jika dibandingkan dengan pada tahun 2018.

“Tahun 2019 adalah tahun yang baik untuk Razer. Pemasukan kami memecahkan rekor, mencapai US$820,8 juta (sekitar Rp13,1 triliun),” kata pendiri dan CEO Razer, Min-Liang Tan dalam pernyataan resmi, seperti yang dilaporkan oleh The Esports Observer. Dia juga mengatakan, jika tak menghitung bisnis smartphone, perusahaannya telah kembali modal pada semester 2 dari 2019.

“Bisnis utama kami di ekosistem gaming mengalami pertumbuhan pesat dalam semua bidang, baik hardware, software, maupun layanan. Sementara itu, kami juga terus menumbuhkan proyek baru kami,” ujar Tan lebih lanjut. Di masa depan, mobile esports menjadi salah satu fokus Razer. Mereka akan memfokuskan investasi mereka ke pengembangan mobile gaming, termasuk untuk membuat platform mobile esports serta turnamen dan tim mobile esports.

Menurut data dari Business Wire, pendapatan Razer dari hardware naik 16 persen pada 2019 menjadi US$714 juta (sekitar Rp11,4 triliun). Sementara pendapatan dari segi layanan naik 55,2 persen jika dibandingkan dengan tahun 2018 menjadi US$77 juta (sekitar Rp1,2 triliun). Bisnis layanan memberikan kontribusi hampir 20 persen dari total keuntungan bersih perusahaan. Untuk masalah software, Razer mengungkap bahwa total pengguna mereka kini mencapai 80 juta orang di seluruh dunia, naik 44,6 persen dari tahun sebelumnya.

pendapatan razer 2019
Bisnis hardware Razer mengalami kenaikan sebesar 16 persen. | Sumber: Razer

Tan juga mengungkap, Razer tidak memiliki utang dan justru memiliki kelebihan kas. Ini memungkinkan mereka untuk bertahan di tengah krisis global yang muncul akibat pandemik virus Corona. Per Desember 2019, Razer memiliki uang kas sebesar US$528,3 juta (sekitar Rp8,4 triliun).

Untuk menekan penyebaran virus Corona, banyak negara di dunia yang menghimbau masyarakatnya untuk tidak keluar rumah atau bahkan melakukan lockdown. Ini menyebabkan banyak pertandingan olahraga yang dibatalkan. Namun, pertandingan esports masih bisa dijalankan secara online. Dan ini bisa membuka peluang bagi para pelaku industri esports. Namun, jika hal ini terus berlanjut, para pelaku esports juga akan terkena dampaknya, seperti yang terjadi pada organisasi esports asal Kanada, Reciprocity.

Dalam laporan keuangannya, Razer juga membahas tentang dampak dari virus Corona. Dalam Q1 2020, mereka melihat bahwa permintaan dari para konsumen masih tetap tinggi. Mereka sempat mengalami kekurangan suplai perangkat, tapi masalah itu telah diselesaikan pada pertengahan Maret. Dan jika masyarakat masih harus melakukan karantina, ini justru dilihat sebagai kesempatan oleh Razer. Memang, sejak masyarakat dihimbau untuk tidak keluar rumah, semakin banyak orang yang bermain game.

8 Game Terbaik yang Dirilis di Kuartal Pertama 2020

Tiga bulan pertama di 2020 mungkin jauh dari harapan banyak orang. Banjir melanda, ada kebakaran hutan di Australia dan kini dunia sedang menghadapi pandemi virus corona. Namun setidaknya, selama periode ini para gamer dimanjakan dengan judul-judul brilian yang siap mengisi waktu selama perintah untuk tidak keluar rumah berlangsung. Kabar baiknya lagi, beberapa dari mereka siap merebut gelar Game of the Year 2020.

Di antara belasan permainan yang dirilis di kuartal satu 2020, delapan judul berhasil mencuri perhatian gamer dan media. Mereka terdiri dari genre berbeda, beberapa ialah game multi-platform, tapi ada pula yang merupakan judul eksklusif. Mayoritas permainan digarap oleh studio besar, namun perwakilan dari ranah independen juga berhasil masuk dalam daftar.

Ini dia deretan game terbaik di Q1 2020:

 

8. MLB The Show 20

Baseball mungkin tak sepopuler sepak bola atau bulu tangkis di Indonesia, tapi untuk sebuah game olahraga, MLB The Show 20 menawarkan pengalaman bermain yang superior: kontennya melimpah, dibekali beragam mode baru dan update, lalu permainan juga mudah dipelajari oleh para pemula. Kombinasi dari semua ini akan menyibukkan Anda selama berbulan-bulan

 

7. Kentucky Route Zero

Perilisan episode (Act) lima di bulan Januari lalu menandai rampungnya pengembangan game petualangan point-and-click indie ini. Kentucky Route Zero akan membawa Anda menempuh sebuah perjalanan supernatural serta bertemu dengan berbagai karakter menarik, lalu kontennya dihidangkan lewat visual minimalis super-artistik. ‘TV Edition’ tersedia untuk para pemilik console.

 

6. Nioh 2

Nioh 2 ialah prekuel sekaligus sekuel dari permainan pertamanya. Berbeda dari pendahulunya yang mengikat Anda pada tokoh bernama William, Nioh 2 mempersilakan pemain mencaniptak dan mengustomisasi karakternya sendiri. Sistem pertempuran ala Dark Souls-nya tetap dipertahankan, tapi developer tak lupa membekali game dengan sejumlah penyempurnaan dan fitur baru.

 

5. Dreams

Sejatinya, Dreams adalah sebuah perkakas kreatif digital berwujud video game. Dalam mengembangkannya, Media Molecule mencoba memadukan konsep ‘bermain, berkreasi dan berbagi’. Di sana Anda dibebaskan menciptakan aset, karakter, karya seni, musik serta efek suara, dan merancang gameplay, kemudian menggabungkan semua itu menjadi satu permainan utuh.

 

4. Ori and the Will of the Wisps

The Will of the Wisps meneruskan kisah petualangan Ori yang berakhir di The Blind Forest. Seperti sebelumnya, permainan mengedepankan gameplay platforming khas Metroidvania sembari memanjakan kita dengan keindahan grafis serta cerita yang siap menguras air mata. Beberapa aspek juga telah diperbarui, seperti sistem save dan upgrade – kini menyerupai Hollow Knight.

 

3. Animal Crossing: New Horizons

Salah satu game terbaik untuk dinikmati saat Anda tidak bisa pergi ke mana-mana. Permainan simulasi kehidupan ini memberikan kita kesempatan buat melakukan beragam aktivitas menenangkan, misalnya berkebun, memancing, mendekorasi tempat tinggal, serta berinteraksi dengan berbagai NPC unik. New Horizons tak lupa dibekali sistem crafting baru yang lebih lengkap.

 

2. Doom Eternal

Jika video game kita ibaratkan sebagai musik, maka Doom Eternal adalah penjelmaan heavy metal. Doom Slayer telah kembali, kini ia lebih gesit dan lebih brutal dari sebelumnya. Invasi iblis telah mencapai Bumi dan hanya Anda yang bisa menghentikannya. Di sana, Id Software telah mengekspansi sistem pertempuran berbasis arena, membuatnya lebih kompleks sekaligus adiktif.

 

1. Half-Life: Alyx

Tanggapan positif terhadap Half-Life: Alyx memperlihatkan kita bahwa permainan eksklusif VR berkesempatan pula untuk menyabet titel Game of the Year. Virtual reality memungkinkan Alyx menyuguhkan level ‘immersion‘ dan interaksi yang belum bisa dicapai game-game FPS tradisional. Pengembangan Alyx juga merupakan indikasi bahwa Valve siap kembali mencurahkan perhatiannya pada jagat Half-Life.

Kerja Sama dengan Unity, Google Umumkan Program Stadia Makers

Perlahan tapi pasti, kira-kira itu prinsip yang dipegang Google selama menjalani kiprahnya di bisnis cloud gaming lewat Stadia. Tidak sedikit pelanggan Stadia yang mengeluhkan minimnya koleksi game yang tersedia, tapi di satu sisi ini lebih baik daripada GeForce Now yang katalognya terus kehilangan gamegame AAA.

Stadia pada dasarnya berdiri di atas prinsip eksklusivitas. Berbagai upaya Google kerahkan demi melahirkan permainan-permainan baru buat platform-nya, mulai dari mengakuisisi developer game indie sampai membuka studio masif buat tim developer mandirinya, Stadia Games and Entertainment.

Yang terbaru, Google bekerja sama dengan Unity untuk mengadakan program Stadia Makers. Program ini ditujukan buat developer game indie yang tertarik memublikasikan karyanya secara mandiri (tidak di bawah publisher tertentu) melalui Stadia. Menariknya, game-nya tidak harus eksklusif untuk Stadia, akan tetapi Google menuntut agar game-nya tersedia di Stadia pada hari peluncurannya.

Ada tiga keuntungan yang bisa didapat developer yang tergabung dalam program ini. Yang pertama adalah bantuan teknis dari Unity, kemudian disusul oleh development kit gratis (hingga 5 set, tergantung ukuran tim developer masing-masing). Terakhir dan yang mungkin paling menarik adalah sejumlah pendanaan, yang diharapkan bisa menutupi sebagian dari biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan game multi-platform.

Lalu apa saja syaratnya? Cukup mudah, developer diwajibkan menggunakan engine Unity versi 2019.3 atau yang lebih baru, dan jadwal perilisan game-nya harus di kisaran tahun ini atau 2021. Pendaftarannya sekarang sudah dibuka.

Sumber: GamesIndustry.biz dan Stadia.

Epic Games Store Umumkan 9 Game Eksklusif yang Akan Meluncur Tahun Ini

15 bulan setelah meluncur, persepsi negatif gamer terhadap Epic Games Store pelan-pelan berkurang. Setelah beberapa judul tersedia di Steam, khalayak mulai mengabaikan ‘strategi eksklusif’ yang diambil penyedia platform distribusi dalam menawarkan produknya. Meski demikian, Epic kemungkinan akan terus menerapkan taktik ini karena terbukti efektif dalam merangkul pelanggan.

Memasuki musim semi 2020, Epic Games mengumumkan sembilan permainan yang akan meluncur secara eksklusif di platform distribusi digitalnya tahun ini. Mereka terdiri dari judul-judul independen, free-to-play, multi-platform, serta expansion pack dari game yang dirilis di tahun lalu. Beberapa permainan sudah memiliki tanggal rilis dan Epic juga berjanji untuk menambah lagi jumlahnya secara berkala.

 

Control: The Foundation

26 Maret

Tetap menjaga keeksklusifannya di Epic Store, Control akan kedatangan expansion pack The Foundation yang akan membawa pemain menjelajahi area terdalam Oldest House demi mencari Helen Marshall. Tak ada kabar dari sang head of operation sejak ia bilang ‘ingin pergi mengecek sesuatu’.

 

Totally Reliable Delivery Service

1 April

Permainan sandbox jenaka yang menugaskan Anda jadi petugas pengirim barang. Jangan harap misi Anda akan berjalan dengan mulus karena ada banyak tantangan konyol dan hal tak terduga yang menanti di sana. Game mendukung mode multiplayer hingga empat pemain.

 

Industries of Titan

14 April

Kreasi baru Brace Yourself Games, tim pencipta Crypt of the Necrodancer. Industries of Titan mengombinasikan formula wargame, elemen pertempuran luar angkasa ala Faster Than Light serta city-building (yang berarti mirip SimCity) berlatar belakang masa depan distopia.

 

Dread Nautical

29 April

Mengusung genre role-playing turn-based, Dread Nautical di-setting di atas sebuah kapal yang diserang oleh gerombolan monster dari dimensi lain. Anda harus cermat dalam mengelola sumber daya, merekrut tim, dan bertempur. Game ini kabarnya cukup sulit dan pemain akan sering tewas.

 

Diabotical

1 Juni

Game FPS multiplayer arena free-to-play bertempo cepat yang menempatkan pemain sebagai robot telur terbang. Permainan saat ini berada di masa early access, sedang diuji oleh individu-individu terpilih. Di hari peluncurannya, akan ada opsi tiga mode dan sembilan peta.

 

Among Trees

Musim panas

Satu dari sedikit permainan survival yang tidak mengangkat tema pasca-bencana atau horor. Sebaliknya, game dibuat agar kita merasa rileks. Anda ditugaskan untuk membangun tempat tinggal yang nyaman di tengah hutan, berkebun, dan menghindari beruang serta rusa raksasa.

 

Sludge Life

Musim semi

Sludge Life sulit dideskripsikan, namun sepertinya ia menyuguhkan gameplay simulasi bertema fotografi, graffiti dan vandalisme. Di sana Anda akan menjelajahi pulau kecil di planet yang dipenuhi oleh lumpur (sesuai judulnya) sebagai seorang seniman jalanan.

 

Samurai Shodown

Musim semi

Meluncur lebih dulu di console pada pertengahan tahun 2019 kemudian tersedia di Stadia di bulan November, Samurai Shodown adalah permainan pertama di seri ini yang dilepas dalam periode satu dekade. Berbeda dari pendahulunya, ia menyuguhkan visual tiga dimensi tulen.

 

Saturnalia

Kuartal empat

Sebuah game petualangan survival horror artistik. Anda diminta untuk memandu sejumlah karakter menjelajahi desa terpencil tempat dilangsungkannya ritual kuno. Jalan-jalan di tempat ini mirip labirin, dan akan berubah jika Anda gagal memastikan para tokoh keluar hidup-hidup.