Facebook Bakal Kedatangan Fitur Semacam On This Day, Tapi untuk Bulan atau Pencapaian Tertentu

Sejak diluncurkan lebih dari dua tahun silam, “On This Day” telah menjadi salah satu fitur terpopuler Facebook. Fitur ini memungkinkan Anda untuk melihat kilas balik ‘perjalanan’ Anda di Facebook, mulai dari foto perdana bersama pacar baru sampai ketika anak pertama Anda lahir dan Anda membagikan momen penuh kebahagiaan tersebut.

Ke depannya, Facebook sudah menyiapkan kelanjutan dari fitur ini. Salah satunya adalah kilas balik untuk post yang Anda buat pada bulan-bulan tertentu atau pada musim tertentu. Sama seperti On This Day, kilas balik momen berkenang ini akan muncul di News Feed dan bisa di-share jika mau. Bedanya, isinya bukan cuma satu post saja.

Facebook celebratory milestone

Di samping itu, Facebook juga akan menghadirkan cara baru bagi pengguna untuk merayakan pencapaian tertentu, semisal ketika jumlah teman Anda menembus angka tertentu, atau di saat teman Anda menyukai post Anda untuk kesekian kalinya.

Pesan-pesan itu akan muncul di News Feed, sekali lagi sama seperti On This Day, tapi untuk sementara hanya untuk masing-masing pengguna saja. Facebook memastikan kalau semua ini dapat dibagikan ke pengguna lain ke depannya, dan mereka juga berencana untuk menambahkan bentuk pencapaian lain – jadi tidak cuma terbatas pada jumlah teman dan like dari teman saja.

Facebook On This Day

Lebih lanjut, Facebook rupanya juga akan membenahi cara kerja On This Day. Utamanya yang berkaitan dengan kenangan yang sejatinya ingin dilupakan oleh pengguna. Ke depannya, pengguna akan memiliki opsi untuk menandai kenangan itu sebagai sesuatu yang negatif agar Facebook tak lagi menyuguhkan kilas baliknya di lain waktu.

Facebook juga telah merancang algoritma yang dapat mempelajari kumpulan reaksi dari pengguna lain terhadap suatu post. Tujuannya adalah untuk tidak menyajikan kilas balik dari kenangan tersebut ke pengguna, yang kemungkinan bersifat menyedihkan berdasarkan deretan reaksi “Sad” atau “Angry” yang dituainya.

Kontrol atas apa saja yang bakal muncul di On This Day ini merupakan pembaruan yang sangat menarik. Siapa juga yang mau foto mantannya yang kelupaan dihapus tiba-tiba muncul di News Feed dan membuat hati yang sebelumnya sudah move on menjadi galau kembali? Oke, contoh ini mungkin terlalu berlebihan, tapi saya yakin Anda bisa mendapat gambaran jelasnya.

Sumber: Facebook dan Business Insider.

Facebook Perkenalkan Watch, Layanan Video Orisinil dan Berseri ala TV

Dalam waktu yang terbilang singkat, YouTube sudah berhasil mengusik saluran TV tradisional. Layanan lain seperti Netflix tentunya juga berkontribusi terhadap pergeseran tren ini, dan kini Facebook pun berniat untuk semakin mempercepat perkembangannya melalui layanan barunya yang dinamai Watch.

Facebook Watch pada dasarnya merupakan kelanjutan dari tab Video terpisah yang Facebook luncurkan tahun lalu untuk pasar AS. Watch dideskripsikan sebagai platform untuk berbagai macam tayangan episodik – termasuk yang disiarkan secara live – yang mengemas tema atau jalan cerita tertentu.

Facebook Watch

Watch nantinya akan muncul sebagai tab tersendiri di aplikasi mobile, web maupun smart TV. Koleksi video orisinilnya akan disuguhkan dalam sejumlah kategori macam “Most Talked About”, “What Friends Are Watching”, atau “What’s Making People Laugh” yang mencakup video-video yang paling banyak mendulang reaksi “Haha” dari para penontonnya.

Pengguna bebas mengikuti tayangan-tayangan yang disukai, dan setelahnya episode-episode baru nanti akan muncul di bawah menu Watchlist, bersamaan dengan episode-episode yang disimpan untuk ditonton di lain waktu. Dengan demikian, pengguna tak akan ketinggalan episode terbaru dari sebuah tayangan.

Facebook Watch

Facebook melihat Watch sebagai tempat yang ideal untuk macam-macam genre, mulai dari reality show, komedi sampai tayangan olahraga live. Kreator independen juga dipersilakan membuat tayangan untuk Watch, dan di awal peluncurannya ini Facebook telah mendanai sejumlah kreator untuk menciptakan konten berseri maupun yang mengedepankan keterlibatan komunitas, yang pada akhirnya bisa dijadikan contoh ke depannya.

Dalam waktu dekat, Watch akan tersedia tapi baru untuk kalangan terbatas di Amerika Serikat, namun Facebook sudah punya niatan untuk menghadirkannya ke kalangan yang lebih luas – meski sejauh ini belum ada singgungan terkait ketersediannya di negara-negara lain. Akses oleh para kreator pun juga masih terbatas, tapi Facebook berencana untuk segera membukanya ke semua.

Sumber: Facebook.

Facebook Stories Bakal Diboyong ke Platform Desktop

Facebook Stories langsung jadi trending ketika pertama kali diluncurkan di bulan Maret lalu. Meskipun dalam hal angka, justru Instagram Stories yang kerap mendapatkan sorotan karena aktivitasnya yang menonjol. Di layanan utamanya sendiri, Facebook Stories baru tersedia di perangkat mobile. Tetapi tak lama lagi fitur bersangkutan diyakini bakal menyambangi platform desktop sebagaimana dikonfirmasi oleh Facebook, bahwa Desktop Stories sedang diuji.

Hampir mirip dengan yang dijumpai di Messenger, Facebook Stories ditempatkan di bagian teratas aplikasi Facebook, tepat di atas kolom tempat biasa Anda mebuat status baru. Stories ditampilkan dalam bentuk potongan profil berbentuk balon lengkap dengan namanya. Konten apapun yang dibagikan di sana, baik foto maupun video akan hilang dalam waktu 24 jam ke depan sebagaimana konsep yang dipopulerkan oleh Snapchat.

facebook-stories-desktop

Agak berbeda dari fitur Stories di mobile, Desktop Stories disebut tidak akan menempati posisi yang sama. Melainkan bakal diposisikan di sebelah kanan yang sepertinya sengaja dipilih agar tak mengganggu aktivitas pengguna. Bentuk dasarnya sendiri belum berubah, masih dengan tampilan foto profil berbentuk bundar yang kini dibubuhi tanda tanya kecil saat kursor diarahkan ke salah satunya. Ikon ini akan menjelaskan bahwa foto ataupun video yang dibagikan melalui Desktop Stories akan sirna dalam 24 jam ke depan.

Tujuan kehadiran Desktop Stories ini mengundang spekulasi. Beberapa pihak menduga Facebook tengah berupaya untuk mendongkrak popularitas Facebook Stories yang sejak diluncurkan tak banyak memperoleh traksi. Seberapa besar dampaknya, tentu masih harus dibuktikan. Setelah tahap pengujian ini usai, Desktop Stories di Facebook diyakini bakal digulirkan secara meluas.

Sumber berita Techcrunch,

YouTube Permudah Vlogger Memblokir Komentar Spam

Komentar spam sudah sejak lama menjadi masalah banyak layanan, termasuk di situs berbagi video, YouTube. Google selaku pemilik layanan juga sudah melakukan berbagai macam cara untuk mengeliminasi komentar “sampah” dari orang-orang yang memanfaatkan situasi. Google mencoba mendorong upaya pemberatasan spam lebih ketat dari sebelumnya dengan menghadirkan cara penyaringan baru.

Metode baru ini dirancang bagi para pembuat video untuk membantu mereka menyaring komentar yang berpotensi spam. Ditandai dengan bubuhan tautan dan hashtags. Kehadiran tool baru ini secara langsung diumumkan oleh YouTube melalui forum Google Product dan dipublikasikan juga ke akun Twitter.

Dijelaskan, bahwa fitur baru ini memungkinkan pembuat video (creator) untuk mengatur komentar apa saja yang tampil di videonya. Mereka dapat mengatur agar komentar yang memuat tautan situs tertentu atau hashtags untuk masuk ke Held for Review, semacam wadah yang menampung komentar-komentar yang harus disetujui terlebih dahulu. Jika dirasa aman, maka pengguna dapat menyetujui komentar untuk tampil di videonya.

block links

Penggunaan fitur ini terbilang mudah. Pembuat video cukup membuka Creator Studio – Comunity – Community Settings – Links kemudian beri tanda centang pada bagian kontak. Setelah pengaturan ini diaktifkan, komentar-komentar yang memuat dua elemen di atas tadi, akan dicekal oleh sistem.

Sumber berita Google Products.

LinkedIn Luncurkan Aplikasi Windows 10

Setahun yang lalu, Microsoft mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi LinkedIn. Pasca akuisisi, LinkedIn sudah beberapa kali meluncurkan fitur baru, namun ternyata masih ada satu yang kurang yang terkesan cukup aneh jika melihat status LinkedIn sebagai anak perusahaan Microsoft, yaitu kehadiran aplikasi native untuk Windows 10.

Menurut LinkedIn, setiap bulannya ada jutaan pengguna yang mengakses situsnya via browser di Windows 10. Menyediakan aplikasi native tentunya merupakan langkah yang tepat guna meningkatkan loyalitas komunitas penggunanya dengan cara menyajikan pengalaman networking yang lebih komplet.

Saya yakin pertanyaan yang akan langsung tebersit di pikiran Anda adalah, “Kenapa saya harus menggunakan aplikasinya kalau dari browser saja sebenarnya sudah bisa?” Alasan yang pertama adalah kemudahan akses, entah itu lewat taskbar, Start Menu atau malah Live Tile yang sudah di-pin.

LinkedIn for Windows 10

Yang kedua berkaitan dengan notifikasi, dimana pengguna bakal menerima update secara real-time melalui Action Center. Update ini mencakup pesan-pesan baru, insight mengenai siapa saja yang melihat profil Anda, berita terkini dan lain sebagainya, yang tentu saja bisa Anda kontrol sepenuhnya sehingga Anda tidak malah dibuat kesal oleh notifikasi yang bejibun.

Aplikasi LinkedIn untuk Windows 10 bakal tersedia secara global pada akhir bulan Juli, dan bisa didapat secara cuma-cuma lewat Windows Store. Total bahasa yang didukung ada 22, termasuk Bahasa Indonesia.

Sumber: Microsoft.

Twitter Hadirkan Senjata Baru untuk Bungkam Notifikasi Sampah

Sebagai jejaring sosial besar, Twitter tentu ingin menjadi “rumah” yang nyaman bagi seluruh penghuninya. Salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah dengan Twitter menghadirkan sejumlah opsi penyaring notifikasi sesuai preferensi masing-masing pengguna.  Tapi itu saja belum cukup, yang terbaru, Twitter menambahkan lagi amunisi baru berupa pilihan lebih lanjut untuk membungkam notifikasi dari beberapa kriteria pengguna, misalnya yang paling vital membungkam pengguna yang tidak Anda ikuti atau mengikuti Anda, akun baru dan yang belum mengonfirmasi alamat email.

Twitter menyembutnya dengan “advanced filter settings,” yang dijabarkan sebagai opsi lebih lanjut dengan berbagai skenario berbeda yang menentukan notifikasi mana yang boleh dan tidak boleh tampil di perangkat pengguna. Berdasarkan pilihan yang tertuang dalam laman resmi Twitter, pengguna dapat membungkam misalnya notifikasi dari akun yang tidak Anda ikuti, atau sebaliknya dari semua akun yang tidak mengikuti Anda.

Untuk menemukan pengaturan ini, Anda bisa login ke akun Twitter kemudian mengklik Notification (pemberitahuan/notifikasi), lalu klik Settings dan beri tanda centang di skenario yang diinginkan. Di Android dan iOS, panel ini dapat dijumpai di Notifications.

Screen_Shot_2017_07_10_at_1.33.54_PM

Selain membungkam notifikasi dari akun yang tidak Anda ikuti atau sebaliknya, Anda juga bisa memilih skenario lain misalnya membungkam notifikasi dari pengguna yang tidak mengubah foto profil default, tidak mengonfirmasi email atau nomor ponsel, dan bahkan akun yang benar-benar baru dibuat.

Sumber berita Twitter dan gambar header Pixabay.

Periscope Luncurkan Super Hearts, Semacam Tip Virtual dari Penonton untuk Broadcaster yang Bisa Diuangkan

Platform live streaming ada banyak, tapi dua yang tergolong paling populer adalah Facebook Live dan Periscope kepunyaan Twitter. Menggaet sebanyak mungkin broadcaster dan penonton tentunya merupakan salah satu tujuan utama kedua platform tersebut, dan Periscope rupanya telah menyiapkan trik jitu untuk menarik perhatian lebih banyak broadcaster.

Mereka baru saja meluncurkan fitur bernama Super Hearts. Fitur ini memungkinkan para penonton untuk mengungkapkan apresiasinya dalam wujud simbol hati beranimasi. Berbeda dari like atau heart standar, Super Heart ini harus dibeli menggunakan koin virtual, yang didapat dengan cara membeli menggunakan mata uang asli via in-app purchase.

Periscope Super Hearts

Super Heart sendiri ada tiga jenis, dari yang paling murah sampai yang paling mahal, yang efek animasinya paling meriah dan dibarengi foto profil penonton di tengah simbol hatinya. Penonton bebas memberikannya ke siapapun yang sedang menyiarkan secara live, dan di video itu akan muncul daftar penonton yang kontribusinya paling besar.

Setiap Super Heart yang diterima broadcaster akan dikonversikan menjadi ‘saldo’ bintang. Saldo bintang ini nantinya bisa ditukar dengan mata uang asli, dengan catatan sang broadcaster telah tergabung dalam program Super Broadcaster, yang salah satu syaratnya mengharuskan broadcaster untuk mengumpulkan saldo bintang dalam jumlah tertentu terlebih dulu.

Periscope Super Hearts

Bingung? Anggap saja Super Heart ini sebagai bentuk tip dari penonton untuk broadcaster favoritnya, hanya saja tipnya ini tidak bisa langsung dicairkan menjadi uang, dan ada syarat tertentu yang harus dipenuhi terlebih dulu. Lalu apa yang penonton dapatkan? Well, broadcaster bisa menyampaikan rasa terima kasih langsung kepadanya secara live.

Fitur Super Hearts saat ini sudah tersedia di aplikasi Periscope untuk Android maupun iOS. Program Super Broadcaster sendiri untuk sekarang baru tersedia di AS saja, namun Periscope berjanji untuk membukanya di negara-negara lain dalam waktu dekat.

Merujuk kembali ke pernyataan saya di awal. Super Hearts sejatinya bisa dilihat sebagai iming-iming uang dari Periscope kepada broadcaster. Popularitas bukan lagi satu-satunya insentif yang menarik buat kreator konten live, tapi juga penghasilan tambahan.

Perangi Terorisme, YouTube Terapkan 4 Kebijakan Baru

Terorisme adalah musuh bagi siapa saja. Untuk memberantas kejahatan global itu, dibutuhkan kerjasama semua pihak tak terkecuali keterlibatan perusahaan berbasis media dan internet. YouTube, layanan video milik Google yang dianggap punya peran dalam penyebaran informasi dan konten-konten terkait terorisme, mendeklarasikan diri ikut tergabung di dalam kampanye memerangi kejahatan yang meresahkan tersebut.

Google sudah secara aktif terlibat dalam proses penandaan dan penghapusan video yang dianggap memuat konten dan mempromosikan aksi-aksi radikal kelompok tertentu. Dalam rilis resminya, Google melalui General Counsel Kent Walker mengatakan pihaknya akan menerapkan empat kebijakan baru untuk memperkuat upaya yang sudah ditempuh sebelumnya.

Langkah pertama, Google akan memperkuat barisan teknologi pendukung berupa mesin pembelajar yang akan dilatih dengan pengelompokan konten baru. Teknologi ini nantinya mampu membedakan antara laporan berita tentang serangan teroris dan video yang memang memuat kekerasan. Setelah penilaian dibuat, komputer YouTube akan menghapus video-video yang dianggap melanggar.

Kedua, Google juga akan menambah jumlah ahli independen dalam program Trusted Flagger. Ada 50 tenaga ahli baru yang akan membantu mesin pembelajar dalam menemukan video-video yang berpotensi menyebarkan konten kekerasan atau ajakan untuk bergabung dengan teroris.

Selanjutnya, YouTube bakal menerapkan kebijakan sepihak untuk video-video yang berbau hasutan terhadap agama atau aliran tertentu dengan memblokir iklan atau menampilkan peringatan untuk penonton.

Terakhir, YouTube fokus pada korban dengan membuat konten edukasi anti terorisme sebagai serangan balik atas video-video ajakan bergabung ke kelompok radikal dengan tujuan mengubah pikiran pengguna.

Sumber gambar header Pixabay.

Balas Komentar Facebook dengan Gambar GIF Kini Cukup Tekan Tombol

Untuk merayakan hari jadi GIF yang ke-30, Facebook menggulirkan satu fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk mengirimkan gambar berformat GIF di dalam komentar. Artinya, pengguna tidak lagi harus menyematkan tautan ke komentar, tapi bisa langsung menemukan sebuah tombol dan berkomentar dengan gambar animasi GIF jika Anda tak bisa menemukan kata-kata yang tepat.

Tombol GIF yang disisipkan ke kolom komentar sebenarnya bukan sesuatu yang benar-benar baru. Pasalnya Facebook sudah mempersiapkan fitur ini sejak tiga bulan yang lalu meski baru di lingkup terbatas. Sembari meluncurkan tombol GIF untuk pengguna global, Facebook juga mengumumkan statistik penggunaan GIF yang mencapai 13 miliar hanya di Messenger dalam setahun terakhir atau hampir 25 ribu GIF setiap menitnya. Pengiriman GIF terbanyak terjadi di tahun baru 2017 yang mencapai 400 juta gambar.

Kembali ke topik, tombol GIF ini memberikan akses baru ke layanan Giphy dan Tenor untuk menemukan jutaan gambar GIF yang diinginkan sebagai pengganti komentar teks. Selain di aplikasi mobile, tombol GIF juga bisa dijumpai oleh pengguna yang mengakses Facebook dari desktop. Dan untuk mempermudah pengguna, fitur ini juga akan menampilkan GIF yang sedang trending seperti di Messenger.

Facebook sendiri mulai mendukung gambar animasi GIF sejak tahun 2015, tetapi kala itu pengguna harus menyisipkan tautan gambar ke dalam komentar. Kini, dengan hadirnya tombol GIF yang tentunya menyuguhkan cara yang lebih mudah, Facebook berharap intensitas penggunaan GIF akan semakin tinggi.

Sumber berita FB.

Facebook Ungkap Tampilan Baru Fitur Trending Topic

Anda mungkin tidak tahu, tapi Facebook sebenarnya punya fitur Trending Topic seperti yang Twitter tawarkan. Hal ini wajar, mengingat fitur ini hanya tersedia di beberapa negara terpilih saja, dan Indonesia hingga kini masih belum kebagian.

Fitur ini sudah ada sejak tahun 2014, namun sekarang Facebook telah menyiapkan tampilan barunya yang jauh lebih menarik. Tujuannya tidak lain dari mempermudah pengguna dalam menemukan artikel-artikel dari berbagai media publikasi mengenai suatu topik yang sedang hangat.

Jadi saat pengguna mengklik suatu Trending Topic, Facebook akan menyuguhkan hasilnya dalam tampilan carousel yang bisa di-swipe ke kanan. Sesuai dugaan, artikel-artikel yang muncul di sini adalah yang paling populer di Facebook berkaitan dengan topik tersebut.

Facebook sendiri sudah menyiapkan algoritma yang akan mengombinasikan berbagai faktor, seperti partisipasi pengguna terhadap suatu artikel, partisipasi pembaca media publikasi itu sendiri, atau apakah ada artikel lain yang mencantumkan tautan ke artikel tersebut.

Satu hal yang menurut saya bisa dipastikan adalah artikel-artikel yang muncul di Trending ini bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya dan bukan hoax. Kalau tidak, Facebook sepertinya harus meracik algoritma yang lebih baik lagi supaya tidak ada berita menyesatkan yang lolos dari pantauan.

Selain itu, Facebook juga bakal menguji cara baru buat pengguna untuk mengakses Trending Topic via perangkat mobile. Sebelumnya, pengguna hanya bisa membukanya melalui jendela pencarian. Nantinya, Facebook akan menampilkan tiga topik berita terhangat di News Feed, tepatnya di bawah kotak untuk menuliskan status, seperti yang bisa dilihat pada gambar di atas.

Tampilan baru Trending Topic di Facebook ini untuk sekarang baru tersedia di iPhone saja, namun versi Android dan desktop-nya dikabarkan akan segera menyusul. Fitur Trending Topic sendiri sejauh ini baru tersedia di negara-negara dimana mayoritas penggunanya menggunakan bahasa Inggris.

Sumber: Facebook.