Tips Menjaga Tim tetap Efektif selama Remote Working

Sistem kerja remote working kini bukan hal yang baru bagi perusahaan. Masa pandemi yang tak kunjung berakhir juga membuat banyak perusahaan mau tidak mau mengadopsi sistem kerja ini. Di satu sisi, sistem ini membuat para karyawan dapat bekerja lebih fleksibel serta menghemat biaya operasional perusahaan. Di sisi lain, sistem ini juga mendatangkan kekhawatiran terkait menurunnya produktivitas perusahaan yang disebabkan inefisiensi koordinasi jarak jauh yang diterapkan.

Untuk itu, perusahaan perlu mencari cara terbaik untuk dapat mengelola karyawannya dengan lebih baik meski harus bekerja secara remote working. Berikut kami hadirkan beberapa hal yang harus diperhatikan perusahaan atau manajer tim, agar dapat menjaga para karyawannya untuk dapat bekerja dengan lebih efektif dan efisien.

Ciptakan Kebijakan Baru Terkait Remote Working

Dalam mengadaptasi remote working, perusahaan perlu menciptakan kebijakan baru yang disesuaikan dengan kondisi para karyawannya yang harus bekerja dari jarak jauh. Kebijakan ini perlu mencakup hal-hal seperti prosedur kerja yang harus ditaati, waktu bekerja dan tidak bekerja, serta alur komunikasi yang dijadikan landasan bekerja. Selain itu, kebijakan-kebijakan tersebut juga harus dapat merepresentasikan ekspektasi perusahaan terhadap para karyawannya.

Hal ini cukup penting mengingat masing-masing karyawan akan memiliki kondisi yang berbeda, sehingga diperlukan ketentuan yang dapat dijadikan landasan tersebut. Dengan begitu, karyawan dapat menyesuaikan kondisi kerja masing-masing agar tetap bisa produktif.

Tumbuhkan Kepercayaan Terhadap Karyawan

Setelah menciptakan kebijakan baru, kini waktunya para manajer atau pemimpin tim lainnya untuk memberikan kepercayaan penuh terhadap bawahannya. Kepercayaan merupakan satu kunci penting pada sistem kerja remote working karena Anda tidak dapat melihat serta berinteraksi langsung dengan rekan kerja Anda. Tidak melakukan micromanage juga disarankan untuk menghindari tekanan berlebih yang dirasakan karyawan. Di sisi lain, para pemimpin di perusahaan juga perlu percaya terhadap kebijakan yang telah dibuat dapat membantu para karyawan untuk bekerja secara efektif dan efisien saat bekerja secara remote.

Jalankan Meeting Secara Reguler

Saat bekerja secara remote, intensitas komunikasi tim mungkin akan berkurang. Namun, hal ini dapat diatasi dengan mengatur jadwal meeting yang wajib diikuti tim secara reguler. Upaya seperti ini juga dapat membantu menjaga interaksi tiap anggota tim sehingga hubungan tetap dapat bekerja dengan baik secara profesional maupun personal.

Bentuk aktivitas dari meeting reguler ini pun beragam. Tidak hanya sekadar melakukan check-in harian, Anda juga dapat menjaga konektivitas karyawan sekaligus memperhatikan kondisi masing-masing anggota tim. Melalui meeting reguler ini, Anda dapat mengetahui keluhan atau kesulitan yang sedang dialami rekan kerja lainnya. Dengan begitu, tim dapat menciptakan koordinasi yang lebih baik untuk tetap menjaga produktivitasnya.

Sediakan Platform Berkolaborasi Secara Lengkap

Selain menetapkan jadwal meeting bersama yang bersifat reguler, perusahaan juga harus menyediakan platform team collaboration yang memudahkan para karyawannya untuk bekerja secara kolaboratif dari jarak jauh. Platform seperti ini dapat mengatasi batasan jarak saat bekerja secara remote. Dengan platform team collaboration, tiap anggota dapat saling berkolaborasi dalam mengerjakan dokumen secara real-time sehingga membuat kinerja menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu, pastikan platform project management yang digunakan juga memudahkan koordinasi setiap anggota tim, agar masing-masing anggota tidak perlu berpindah-pindah aplikasi saat bekerja.

Seperti yang ditawarkan oleh Lark. Dengan menggunakan Lark, masing-masing anggota tim dapat berkolaborasi untuk mengerjakan dokumen, mengadakan meeting reguler, memonitor pekerjaan, serta memiliki ruang komunikasi yang lebih mudah dan dapat diintegrasikan dengan kebutuhan kerja lainnya.

Buat Monitoring Sheet untuk Tim Anda

Memiliki monitoring sheet untuk memudahkan kolaborasi dan memonitor kinerja karyawan adalah salah satu hal penting untuk dilakukan selama bekerja secara remote. Bagi para manajer, lembar kerja seperti ini akan memudahkan Anda untuk memantau kemajuan tim dalam sebuah proyek. Anda dapat menambahkan detail seperti jenis tugas yang sedang dilakukan, status kemajuan pengerjaan, penanggung jawab tugas, serta linimasa dan deadline detail dari tugas-tugas tersebut.  Masing-masing anggota tim juga dapat saling mengingatkan bila terdapat kekurangan pengerjaan dalam proyek tersebut, dengan fitur mention. Sehingga anggota tim lainnya bisa langsung menghubungi kepada task owner dan follow up apabila ada yang ingin ditanyakan. Hal ini juga membantu para karyawan menjaga produktivitas dengan lebih baik dalam pengerjaan proyek, sehingga pengerjaan dapat lebih efektif dan efisien meski memiliki keterbatasan intensitas koordinasi.

Tidak hanya berfungsi sebagai platform kolaborasi, Lark memiliki sejumlah fitur lainnya yang akan bermanfaat bagi para pekerja. Misalnya dengan kapasitas penyimpanan cloud gratis sampai dengan 200GB, sampai dengan fitur penerjemah otomatis di chat apabila harus berkoordinasi dengan pegawai yang berada di negara lain.

Sejumlah kemudahan yang ditawarkan ini dapat membantu perusahaan menjaga karyawannya untuk tetap saling terkoneksi dan menjaga produktivitasnya. Dengan begitu, perusahaan tetap dapat menjalankan bisnisnya dengan efektif dan efisien meski harus bekerja secara remote working.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Lark

Tips Mencatat dan Mengolah Ide dengan Efektif Melalui Bantuan Teknologi

Mencatat ide terkadang menjadi kegiatan yang diremehkan. Padahal, bila tidak diingat dengan baik, ide yang tiba-tiba muncul tersebut bisa menghilang beberapa detik kemudian. Fokus yang teralihkan juga bisa menjadi faktor lain yang membuat kita lupa atau tidak sempat melakukan pencatatan hal-hal penting. Selain dicatat, ide juga perlu diolah dengan baik. Mulai dari mengumpulkan ide-ide pada catatan yang tersebar hingga mempresentasikannya dengan menarik perlu dilakukan agar ide emas tersebut tidak disia-siakan.

Salah satu cara untuk mengatasi dan mengantisipasi hal-hal tersebut adalah dengan menggunakan fitur-fitur pencatatan yang tersedia pada gadget Anda. Sehingga, Anda bisa langsung mencatat, mengolah, hingga mempresentasikan ide-ide tersebut dengan lebih mudah dan efektif. Untuk memahami lebih lanjut, berikut kami hadirkan beberapa tips untuk membantu Anda mencatat dan mengolah ide dengan efektif melalui bantuan teknologi.

1. Segera Tulis Ide yang Muncul

Ide bisa datang kapan saja. Ketika mendapatkan sebuah ide, Anda tidak perlu langsung berpikir jauh bagaimana ide tersebut akan diolah, hal yang pertama harus dilakukan adalah mencatat ide tersebut. Ide awal yang masih mentah, justru biasanya menjadi awal penting dari rencana emas yang akan dikembangkan. Untuk itu, penting bagi Anda membiasakan diri dalam melakukan pencatatan langsung disaat ide itu muncul.

Bila Anda tidak ingin repot karena selalu membawa buku catatan dan alat tulis kemana-mana, Anda dapat memaksimalkan fitur yang dimiliki smartphone Anda untuk membantu kegiatan pencatatan tersebut. Salah satunya fitur S Pen dan S Notes yang dimiliki Galaxy Note20 dan Note20 Ultra dari Samsung. Dilengkapi dengan angka latency sebesar 9ms yang lebih rendah dari seri-seri sebelumnya, fitur S Pen pada seri terbaru Galaxy Note ini akan memberikan Anda pengalaman seolah menulis di atas kertas.

Untuk membantu Anda mencatat dengan cepat, seri ini juga dilengkapi fitur Screen Off Memo, sehingga Anda tidak perlu menyalakan layar dan membuka kunci untuk mencatat ide-ide penting yang muncul tiba-tiba. Selain itu, Anda juga tidak perlu khawatir ketika terburu-buru dalam menggunakan S Pen dalam mencatat, karena S Notes juga memiliki fitur Auto Straighten yang dapat mengubah tulisan tangan menjadi teks yang lebih mudah untuk dibaca.

2. Tandai Bagian Bacaan yang Penting

Ide juga bisa datang dari bahan bacaan yang dibaca sehari-hari. Bila Anda menemukan informasi penting saat membaca artikel, berikan sedikit catatan atau highlight pada bagian tersebut. Catatan yang diberikan bisa dalam bentuk pengingat maupun hal terkait yang membantu Anda mengembangkan ide-ide yang dimiliki.

Hal ini juga dapat dibantu dengan memanfaatkan S Pen dan S Notes yang dimiliki Samsung Galaxy Note20 Series ini. Melalui fitur ini, Anda dapat memberikan anotasi atau catatan kecil pada artikel maupun bahan bacaan lainnya langsung dari smartphone. Bila bahan bacaan yang dibaca cukup panjang dan padat, fitur ini berguna untuk mengingat kembali ide apa yang muncul di saat Anda membaca bagian-bagian sebelumnya.

Galaxy Note20 Series
Galaxy Note20 Series dan Fitur S Pen

3. Catat Timestamp Rekaman Suara

Rekaman audio menjadi salah satu pilihan dalam mendokumentasikan kegiatan meeting, interview, ataupun belajar. Dengan memiliki rekaman audio, Anda bisa mendengarkan kembali hal-hal penting yang tidak sempat tercatat dengan detail. Hal tersebut dapat membantu Anda memiliki pemahaman yang lebih dalam terkait materi yang disampaikan sebelumnya.

Namun, terkadang kita menemukan kesulitan dalam mencari bagian-bagian penting dalam rekaman suara tersebut, apalagi bila rekaman tersebut merupakan rekaman panjang yang durasinya lebih dari satu jam. Untuk mengantisipasi hal ini, sebenarnya Anda dapat melakukan pencatatan timestamp pada bagian penting saat Anda merekam rekaman suara tersebut. Hal tersebut dapat dengan mudah diatasi dengan fitur audio bookmark yang dimiliki Samsung Galaxy Note20 Series. Dengan fitur ini, Anda tetap dapat menggunakan S Pen untuk mencatat sambil melakukan perekaman suara. Selain itu, fitur ini juga dapat membantu Anda untuk memberikan catatan kecil maupun timestamp dalam audio yang direkam, sehingga ide dan materi penting tidak terlewatkan dan tetap dapat tercatat dengan baik.

4. Sinkronisasi Catatan Anda

Catatan-catatan yang telah dibuat tadi tentu perlu dikelola kembali untuk kemudian diolah dan dikembangkan menjadi ide ataupun rencana eksekusi yang lebih matang. Untuk itu, sebaiknya Anda juga mengingat dengan baik dimana letak catatan yang dibuat sebelumnya. Akan tetapi, bila Anda menggunakan S Notes yang tersedia pada Samsung Galaxy Note20 Series, Anda tidak perlu repot-repot karena semua catatan yang dibuat akan secara otomatis tersinkronisasi dengan Microsoft OneNote dan Outlook. Dengan begitu, Anda juga bisa mengembangkan catatan-catatan tersebut untuk diolah lebih lanjut atau disusun menjadi pitch deck langsung dari PC Anda.

5. Presentasikan Ide dengan Menarik

Salah satu tantangan dalam mengolah ide adalah mempresentasikannya dengan baik. Presentasi yang atraktif dan profesional akan mendukung ide tersebut terlihat lebih menjual. Selain untuk menyusun pitch deck yang menarik, bantuan teknologi juga dapat berperan untuk menunjang performa presentasi Anda.

Hal tersebut juga dapat didukung oleh fitur-fitur yang dimiliki oleh Galaxy Note20 Series. Tidak hanya mendukung Anda untuk melakukan pencatatan ide, S Pen dan S Notes dari series ini juga dapat membantu Anda mempresentasikan ide-ide tersebut. Anda dapat mengimpor, mengedit, dan mengekspor file PDF langsung dari S Notes. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan S Pen sebagai pointers yang membuat presentasi lebih elegan. Melalui fitur air actions, Anda dapat menggeser slide serta mengatur penggunaan media lain seperti audio dan video cukup dengan menggunakan S Pen. Fitur ini dapat membantu Anda mengendalikan smartphone hingga jarak 10 meter.

Pencatatan ide memang hanya langkah awal dari eksekusi yang akan dilakukan di masa depan. Dengan bantuan teknologi seperti fitur S Pen dan S Notes yang terdapat pada Galaxy Note20 Series, ide-ide tersebut dapat dicatat dengan lebih baik dan mungkin akan menghasilkan output yang lebih baik pula.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung

Usaha Rumahan Menjamur Saat Pandemi, Tips Optimalkan Media Sosial Mendongkrak Bisnis Pemula

Menurut laporan BPS bertajuk “Statistik E-commerce 2019”, tahun lalu sebanyak 15,08% dari bisnis di Indonesia dijalankan secara online, sisanya 84,92% masih offline. Namun berdasarkan hasil penelitian terbaru yang diungkap Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sepanjang masa pandemi Covid-19 tercatat ada peningkatan hingga lebih dari 300 ribu pengusaha baru yang masuk ke ranah online.

Peningkatan tersebut cukup masuk akal, pasalnya adanya pembatasan sosial dan berkurangnya aktivitas di luar rumah mendorong masyarakat lebih konsumtif melakukan transaksi melalui platform digital. Mudah ditemui juga usaha-usaha baru berbasis social commerce di sekitar kita. Mereka memanfaatkan media sosial untuk memulai wirausaha. Ada yang berjualan makanan, pakaian, hingga jasa.

Beberapa melakukan pekerjaan tersebut penuh waktu menggantikan pekerjaan sebelumnya, sebagian lagi mengisi waktu luang di sela-sela pekerjaan utamanya. Kesempatannya memang cukup menjanjikan, karena pilihan platform promosinya juga sangat beragam. Nah, barangkali Anda juga mau ikut mencoba meramaikan tren yang kami sebut dengan “new economy” tersebut?

Tulisan ini akan membahas beberapa kiat yang dirangkum dari berbagai sumber dan narasumber terkait mengoptimalkan media sosial untuk bisnis tahap awal.

Manfaatkan fitur jualan di media sosial

Bila dipakai secara tepat, media sosial dapat membantu usaha rintisan Anda berkembang. Untuk memaksimalkan publikasi barang dagangan salah satunya bisa dengan manfaatkan fitur-fitur yang memang disediakan platform untuk menunjang bisnis. Misalnya di Facebook, saat ini sudah ada fitur Marketplace, memungkinkan pengguna untuk membuat konten jualan yang lebih terstruktur di sana.

Untuk memulai berjualan dengan fitur tersebut, bisa membuka menu yang tertera di aplikasi, atau melalui tautan berikut ini: https://www.facebook.com/marketplace.

Tampilan laman Facebook Marketplace
Tampilan laman Facebook Marketplace

Calon pembeli juga turut dimudahkan. Selain karena informasi yang dibutuhkan sudah terpampang secara jelas, hal ini memudahkan mereka terhubung dengan Anda sebagai pembeli secara mudah, walaupun tidak saling berteman. Adanya fitur geolokasi juga memungkinkan penjual bertemu pelanggan potensial yang jaraknya tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Instagram juga memiliki fitur yang mengakomodasi pebisnis mikro untuk mudah berjualan. Bernama “Instagram Shopping”, pengguna bisa menampilkan katalog dan daftar harga pada foto-foto yang dipublikasikan. Selain itu, pengalaman pengguna yang ditawarkan memungkinkan mendorong calon pembeli untuk terhubung dengan kanal penjualan Anda – baik untuk berkomunikasi langsung, lewat online marketplace, atau lainnya.

Fitur katalog di Instagram
Fitur katalog di Instagram

Akun pribadi atau bisnis?

Dimulai dari skala kecil, biasanya media sosial yang dimanfaatkan adalah akun personal pemilik bisnis. Tidak salah, tapi ada baiknya mulai memikirkan pembuatan akun media sosial khusus untuk brand produk yang dijajakan. Di Facebook bisa membuat Fans Page, di Instagram dan WhatsApp bisa membuat akun bisnis. Masing-masing punya keunggulan, misalnya memudahkan kita untuk memanfaatkan fitur iklan atau mendapatkan fitur-fitur khusus bisnis.

Dari sisi brand awareness, hal ini memungkinkan calon pengguna menilai lebih obyektif tentang kualitas produk. Penggunaan akun personal untuk bisnis lebih rentan dengan penilaian subyektif – ambil contoh ada beberapa orang yang tidak mau mencoba beli karena tidak sepemikiran dengan pemilik bisnis, misalnya faktor politik, klub sepak bola favorit, hingga faktor lain. Beberapa brand yang sehari-hari kita gunakan kebanyakan juga berprinsip seperti itu: membawa konsumen menilai obyektif kualitas produknya tanpa perlu mempertimbangkan siapa di balik produk tersebut.

Di titik atau kondisi tertentu, “siapa founder bisnisnya” juga berpengaruh. Dengan asumsi kita ini adalah orang yang biasa-biasa saja, fokus ke brand dapat dijadikan pilihan. Sama seperti orang, produk juga memiliki persona yang bisa didesain empunya.

Apakah perlu beriklan?

Jawabannya tentu akan berbeda-beda, namun beberapa hal ini mungkin bisa jadi pertimbangan. Pada dasarnya manfaat beriklan di media sosial untuk membuat postingan dilihat lebih banyak orang. Karena berbayar, pengguna bisa menentukan sendiri demografi pengguna seperti apa yang dituju, misalnya berdasarkan lokasi, usia, pekerjaan, dan lain-lain.

Namun jika Anda benar-benar sedang memulai, ada baiknya untuk menerapkan prinsip Product-Market Fit, yakni berupaya memastikan bahwa produk yang akan dijual benar-benar sesuai dan ada pembelinya. Jika produk tersebut berupa makanan, pastikan rasanya disukai banyak orang dengan harga yang sesuai. Untuk menemukan kesimpulan tersebut, proses Product Market Fit dilakukan dengan menguji penerimaan sebuah produk di skala pasar yang lebih kecil.

Anda bisa memulai mempromosikan produk tersebut di lingkaran pertemanan terdekat, seperti melalui story di WhatsApp, postingan di Facebook, Instagram, Tiktok, dan lain-lain. Lihat bagaimana respons mereka. Jika sudah baik maka bisa dilanjutkan, termasuk memperluas cakupan pasar dengan beriklan.

Namun jika ternyata responsnya masih belum sesuai harapan, ada baiknya untuk melakukan evaluasi dengan memikirkan kembali: (1) apakah produknya kurang sesuai ekspektasi pasar? (2) apakah harganya terlalu tinggi? (3) apakah ternyata produk tersebut harus disuguhkan kepada segmentasi konsumen tertentu?

Alih-alih mendapatkan return of investment (ROI), alias hasil investasi yang sesuai, beriklan tanpa strategi hanya akan membuang-buang dana, tenaga, dan waktu.

Konten bersponsor di TikTok
Konten bersponsor di TikTok

Saat beriklan juga pastikan memilih platform yang tepat. Seperti diketahui, saat ini ada beberapa aplikasi media sosial populer di Indonesia. Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri – terutama didasarkan pada jenis konten yang diakomodasi dan basis pengguna. Berikut ini contoh pertimbangan yang bisa dipilih:

  • Jika Anda menjual roti yang memiliki visual apik, maka Instagram dapat menjadi galeri produk yang menawan. Beriklan lewat layanan tersebut berpeluang untuk mendapatkan peningkatan traksi bisnis.
  • Jika Anda menjual buku dari penerbit, maka pemasaran model bercerita akan lebih diminati. Platform seperti Facebook dapat dipilih untuk beriklan dan meningkatkan brand awareness.
  • Jika Anda berbisnis pakaian lalu ingin menyuguhkan iklan dengan konten yang unik, beriklan di TikTok mungkin bisa relevan untuk sukseskan kampanye produk.

Tidak ada rumus yang pasti. Semua formula harus diuji dan mendapatkan pembaruan. Tren di media sosial bersifat sangat dinamis.

Perlukah jasa influencer?

Istilah “endorse produk” juga populer di tengah perkembangan media sosial. Pengguna dengan followers besar – biasanya datang dari kalangan figur publik, memberikan rekomendasi kepada netizen terkait penggunaan produk tertentu. Mereka disebut dengan influencer. Brand harus mengeluarkan sejumlah uang atau dapat melakukan kerja sama dengan mekanisme tertentu (masing-masing influencer memiliki model kesepakatan berbeda).

Apakah efektif memakai jasa influencer untuk meningkatkan penjualan produk? Konsep dasar kerja influencer adalah mempengaruhi orang supaya menggunakan apa yang ia gunakan. Tarifnya akan bergantung popularitas influencer tersebut. Beberapa influencer dengan kredibilitas tinggi hanya mau mengulas produk yang berkualitas juga (yang benar-benar mereka gunakan atau makan). Beberapa lainnya sekadar mem-posting.

Bersifat lebih personal, latar belakang si influencer kadang juga berpengaruh pada image brand produk. Jika Anda benar-benar merasa perlu melakukan pemasaran ini, pastikan kalangan follower si influencer sesuai dengan target pasar. Ini bisa dilihat dari brand yang terlebih dulu memanfaatkan jasanya, melihat postingan di akunnya, atau interaksi mereka dengan penggunanya. Karena berbayar, biasanya kita berhak memberikan arahan konten yang akan dipublikasikan – misalnya dengan menekankan keunggulan dari produk yang dijual.

Alternatif lain adalah dengan membuat testimoni dari pelanggan sebelumnya, kemudian diiklankan ke media sosial.

Tetap relevan di media sosial

Menyikapi kondisi tren di media sosial yang dinamis, pendekatan bisnis di dalamnya juga perlu selalu beradaptasi. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Amati trending topic atau topik bahasan di media sosial. Ini bisa dilakukan secara manual di masing-masing aplikasi ataupun menggunakan alat bantu.
  • Gunakan fitur analitik di masing-masing media sosial untuk melihat kebiasaan dan tren pengguna. Misalnya Facebook Analytics, Instagram Insight, Twitter Analytics, TikTok Analytics – dan fitur analitik lain yang mengikat di media sosial tertentu.
  • Ikuti akun-akun yang memiliki pengaruh besar mendorong terbentuknya tren atau topik perbincangan di media sosial.

Manfaat lain yang bisa didapat dengan mengikuti tren di media sosial adalah memungkinkan bisnis menemukan momentum untuk meningkatkan promosi.

4 Tips Membangun Tim yang Solid untuk Startup

Sebuah startup perlu memiliki tim yang solid untuk dapat terus menjaga keberlangsungan bisnisnya. Tim yang solid dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja yang akan berdampak pada kemajuan suatu startup. Tidak hanya itu, tim yang solid juga akan terus berdedikasi dalam mencari peluang untuk bangkit disaat performa startup tersebut sedang menurun.

Namun, membangun suatu tim yang solid juga memiliki tantangan tersendiri. Mulai dari menyatukan orang-orang dengan latar belakang dan sifat yang berbeda hingga menjaga kebersamaan dan kedekatan tim tersebut. Terlebih semenjak beberapa bulan terakhir dimana kita diharuskan beradaptasi dengan remote working, koordinasi dan kolaborasi antar-tim menjadi lebih sulit dilakukan. Untuk itu, Anda harus memahami bagaimana cara membangun tim yang solid agar dapat memperlancar kolaborasi dan meningkatkan produktivitas. Berikut kami hadirkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membangun tim yang solid untuk startup Anda.

Menyamakan Visi dan Misi Tim

Salah satu hal fundamental yang perlu diperhatikan dalam membangun tim yang solid adalah menyamakan visi dan misi tim tersebut. Dengan mengkomunikasikan hal ini dari awal, masing-masing anggota baik pimpinan tim maupun anggota akan saling mengerti bahwa mereka memiliki tujuan yang sama untuk dicapai. Hal ini juga dapat membantu tim untuk saling bersinergi dalam menjaga tim untuk berada di jalur yang tepat dalam mencapai tujuannya.

Pemahaman visi dan misi tim juga dapat membentuk komitmen yang kuat karena masing-masing anggota memiliki tujuan akhir yang sama. Komitmen ini juga dapat mendorong setiap anggota tim untuk saling bahu membahu agar tujuan utama tersebut dapat tercapai dengan baik. Dengan begitu, tim dapat bekerja dengan efektif karena setiap anggotanya saling bekerja sama untuk bergerak ke arah tujuan yang sama.

Membangun Kedekatan Emosional Antar Anggota

Tim yang solid selalu memiliki rasa kebersamaan yang tinggi pada tiap anggota. Salah satu cara untuk memunculkan rasa kebersamaan ini adalah dengan membangun kedekatan emosional pada masing-masing anggota. Mulai dari mengadakan kegiatan bersama-sama di luar konteks pekerjaan, meningkatkan intensitas komunikasi tim, serta sesekali berbagi hal personal dapat dilakukan agar setiap anggota dapat lebih saling mengenal karakter dan sifat anggota lainnya.

Selain menimbulkan rasa kebersamaan, kedekatan emosional tiap anggota tim juga dapat menumbuhkan rasa saling percaya. Hal ini penting untuk dimiliki dalam membangun tim yang solid. Rasa saling percaya dapat membantu masing-masing anggota untuk percaya pada tugas yang dimiliki rekan kerja lainnya dapat dituntaskan dengan baik. Dengan begitu, kepercayaan pada tiap anggota dapat menghindarkan tim dari perpecahan yang terjadi karena ada anggota yang bekerja secara individualis.

Menciptakan Alur Komunikasi yang Baik

Memiliki alur komunikasi yang baik juga dapat membantu Anda dalam membangun tim yang solid. Bila hal ini tidak dipandang serius, alur komunikasi yang berantakan dapat membuat adanya miskomunikasi antar anggota tim. Hal tersebut dikhawatirkan juga dapat mengundang perpecahan dan membuat kinerja tim menjadi lebih lambat.

Untuk menciptakan alur komunikasi yang baik, setiap anggota harus mengerti tanggung jawab dan peran masing-masing di dalam tim. Sehingga mereka mengerti kepada siapa harus meminta bantuan dan kepada siapa harus membuat laporan. Alur komunikasi yang baik juga akan membiasakan tim untuk saling berkolaborasi dan membangun kekompakan secara perlahan.

Akan tetapi, menciptakan alur komunikasi yang baik untuk membangun tim yang solid juga memiliki beberapa tantangan, salah satunya disaat anggota tim sedang tidak berada di lokasi yang sama. Untuk itu, tim harus memiliki cara untuk memfasilitasi alur komunikasi agar koordinasi tetap dapat terjalin dengan baik. Salah satu bantuan teknologi yang dapat mengatasi hal tersebut adalah Lark, aplikasi all-in-one yang juga memiliki sejumlah fitur untuk penunjang komunikasi tim. Melalui fitur-fitur yang dimiliki Lark, setiap anggota tim dapat dimudahkan untuk berkoordinasi melalui messenger, call & meetings, serta smart shared calendar yang saling terintegrasi. Dengan begitu, tim Anda akan dimudahkan dalam berkoordinasi dan bekerja sama melalui alur komunikasi yang baik meski sedang berada di tempat yang berbeda-beda.

Mengadakan Evaluasi terhadap Kinerja Tim

Terakhir, hal yang juga harus diperhatikan adalah melakukan evaluasi terhadap kinerja tim. Dengan melakukan evaluasi, seluruh anggota akan lebih mengerti apa yang belum dan apa yang sudah tercapai. Bila ada permasalahan dalam proses pengerjaan sebuah tugas, tim Anda akan lebih mengerti apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan hal tersebut melalui evaluasi yang dilakukan. Masing-masing anggota juga dapat saling memberi feedback untuk membantu anggota lain lebih berkembang lagi. Evaluasi ini juga diharapkan dapat tetap menjaga tim untuk tetap pada jalur dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kegiatan evaluasi tim ini juga dapat didukung oleh fitur pembuatan dokumen antar anggota tim yang dimiliki oleh Lark. Melalui fitur tersebut, manager atau supervisor dapat langsung memeriksa hasil pekerjaan tim, sekaligus memberikan feedback dalam satu dokumen yang mudah diakses dan dapat digunakan di berbagai device. Fitur ini juga memudahkan anggota tim lainnya untuk saling membantu bila terdapat kesulitan karena dapat saling mengakses dokumen yang berkaitan. Dengan begitu, evaluasi output pekerjaan juga bisa dilakukan secara realtime dan lebih efisien.

Evaluasi tim juga menjadi kesempatan untuk melakukan apresiasi kepada seluruh anggota tim atas pencapaian yang telah dilakukan. Apresiasi ini juga dapat membangkitkan semangat  dan kebersamaan tim karena telah melewati prosesnya bersama-sama. Apresiasi juga mendorong masing-masing anggota tim merasa usaha keras yang diberikan lebih dihargai. Hal ini dapat memberikan suntikan emosional tersendiri bagi setiap anggota tim sekaligus menjadi dorongan untuk terus berkembang lagi.

Memiliki tim yang solid dapat membantu perusahaan Anda terus menjaga produktivitas serta mencapai visi dan misi perusahaan dengan lebih baik. Selain itu, melalui bantuan project management tools seperti Lark, koordinasi tim yang dibutuhkan akan dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dengan begitu, kekompakan tim yang telah dibangun sebelumnya dapat terfasilitasi dengan baik sehingga setiap anggota dapat berkolaborasi dalam mengerjakan project dengan lebih efektif.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Lark

Berbagai Tips Urusan Legal yang Patut Disimak Startup Indonesia

Mendirikan sebuah startup dan menghadirkan solusi dan layanan yang tepat guna merupakan hal yang penting, tapi bukan satu-satunya. Selain fokus di urusan teknis, startup perlu mulai peduli dengan urusan legal agar tidak tersandung masalah di kemudian hari.

Founder Lexar Ivan Lalamentik menjelaskan, startup yang lalai dalam pengurusan dokumen hukum akan kesulitan mengakses berbagai fasilitas yang tersedia, seperti akases pembiayaan, investasi, pendaftaran hak kekayaan intelektual dan lainnya. Hal ini karena pengurusan dokumen legal merupakan syarat pertama untuk menjadikan perusahaan startup menjadi profesional dan bisa menjalin hubungan hukum dengan pihak ketiga.

“Biasanya, startup tidak mengetahui kebutuhan startupnya sendiri sehingga terkendala dalam melihat perizinan yang tepat. Hal ini biasanya karena model bisnis yang masih belum jelas di awal, atau sudah jelas namun salah dalam memilih Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) untuk keperluan kode di perizinannya,” terang Ivan.

Hal senada disampaikan Founder dan CEO Legalku M. Philosophi. Menurutnya, ketika suatu startup lalai atau mengesampingkan perkara legalitas, ada hal-hal yang bakal menjadi ancaman serius, seperti kehilangan momentum untuk mendapat tambahan modal, duplikasi bisnis sejenis oleh kompetitor, pengambilalihan merk dagang, gugatan perdata dan pidana ke pendiri karena startup dianggap sebagai usaha ilegal, hingga paling parah pembekuan dan penutupan usaha.

“Dari pengalaman yang kami dapatkan di lapangan, sebagian besar pendiri startup masih awam untuk mengetahui perizinan yang tepat untuk usaha yang dijalaninya. Ketidaksesuaian izin yang mereka miliki dengan bidang usaha yang tercatat di akta dan sedang berjalan menjadi penghambat bahkan masalah baru dalam menjalankan bisnis,” terang Philosophi.

(Ka-ki) Sofiarini (Finance Mgr.), Himawan Hadi (CFO), Muhamad Philosophi (Founder & CEO), Jasman Effendi (Operational Mgr.) / Legalku
(Ka-ki) Sofiarini (Finance Manager), Himawan Hadi (CFO), Muhamad Philosophi (Founder & CEO), Jasman Effendi (Operational Manager) / Legalku

Mendirikan PT

Untuk membantu bisnis startup bergerak dengan cepat sudah seharusnya startup berada di bawah nuangan perusahaan terbatas atau PT. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum para pendiri memutuskan untuk membuat PT, di antaranya adalah perjanjian kerja sama antar pendiri usaha yang berfungsi untuk mengatur hak, kewajiban, dan tanggung jawab dari masing-masing pendiri. Semacam dokumen komitmen bersama.

Selanjutnya itu dokumen-dokumen yang dibutuhkan antara lain:

  • Data identitas Pengurus dan Pemegang Saham. Berupa KTP dari pemegang saham dan juga NPWP.
  • Nama PT. Sesuai dengan UU PT Nomor 40 tahun 2007 nama PT terdiri dari tiga suku kata dengan wajib menggunakan Bahasa Indonesia.
  • Domisili PT. Khususnya untuk wilayah DKI Jakarta, domisili PT harus berada di kawasan zona perkantoran atau campuran. Sedangkan untuk wilayah lainnya disesuaikan dengan Perda masing-masing. Sebagai alternatif, domisili PT juga bisa menggunakan alamat virtual offfice. Untuk domisili ini dibuktikan juga dengan bukti sewa atau kontrak kantor atau keterangan domisili dari pengelola gedung jika berdomisili di gedung perkantoran.
  • Bidang Usaha. Ini disesuaikan dengan Klasifikasi Buku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2017.
  • Susunan Modal Dasar dan Modal Setor. Sesuai dengan Undang-Undang PT nomor 40 tahun 2007 modal dasar PT minimal sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan modal setor minimal 25% dari modal dasar atau sejumlah Rp 12.500.000 (dua belas juta lima ratus ribu rupiah).
  • Susunan Pemegang Saham. Minimal dua pemegang saham.
  • Susunan Pengurus. Terdiri dari minimal satu Komisaris dan satu Direktur.

“Startup harus mengetahui jenis badan usaha dan badan hukum yang tepat untuk memulai usahanya dan dikaitkan dengan target yang ingin dicapai startup. Status hukum perusahaan yang sesuai ini akan berhubungan dengan proses perizinan yang nantinya akan lebih mudah dalam persiapan dokumennya dibandingkan jika startup masih belum memiliki tujuan bisnis yang jelas,” tambah Ivan.

Ivan Lalamentik - Founder - LEXAR.id
Ivan Lalamentik – Founder dan CEO LEXAR.id

Tentang Hak Kekayaan Intelektual

Supaya tidak keliru, Hak Kekayaan Intelektuan terbagi menjadi tiga, yaitu Merk Dagang (Barang atau Jasa), Hak Cipta dan Hak Paten.

Kategori Hak Cipta Hak Paten Hak Merk
Definisi Hak Ekslusif Pencipta untuk mempubliasikan,
memproduksi dan memberi izin pemanfaatan suatu karya cipta
Hak Ekslusif Inventor karena penemuan
untuk pemecahan masalah yang spesifik
di bidang teknologi berupa penyempurnaan dan/atau
pengembangan produk atau proses
Hak Eksklusif yang terdaftar
dalam daftar umum merk
Wujud Hak Ekonomis dan moral Ekonomis dan Moral Ekonomis dan Moral
Sumber Karya Kemampuan pikiran, imajinasi, cekatan, keterampilan,
atau keahlian
Suatu hasil invensi yang berwujud, memiliki konfigurasi,
kontraksi, dan komponen (paten sederhana)
Suatu hasil karya yang memiliki pembeda
dan diwujudkan dalam unsur gambar,
warna, kata, huruf, angka, dan kombinasi

Khusus untuk merk dagang, yang perlu dipersiapkan adalah logo dan penamaan merk yang ingin didaftarkan, penentuan kelas merk dapat dilihat pada sistem Klasifikasi Merek pada portal Sistem Klasifikasi Merek Ditjen HKI.

Untuk dokumen-dokumen, yang perlu dipersiapkan untuk hak cipta atas nama perorangan:

  • Surat kuasa ditandatangani di atas materai
  • Surat pernyataan keaslian karya
  • NPWP
  • Sampel Karya

jika hak cipta atas nama perusahaan:

  • Surat pengalihan hak dari pembuat karya kepada pemegang hak cipta
  • NPWP perusahaan
  • Akta perusahaan
  • Fotokopi KTP pemohon dan pencipta karya

Persiapan sebelum pendanaan

Ivan menjelaskan, secara umum calon investor akan melakukan due diligence, termasuk aspek hukum. Yang diminta dari due diligence tersebut biasanya akta pendirian beserta perubahannya, perizinan usaha, dan legalitas lain seperti perjanjian dan lainnya. Selanjutnya juga harus ada dokumen shareholders agreement.

“Dokumen ini untuk mengetahui seberapa besar kontrol masing-masing pemegang saham terhadap bisnis Anda. Namun, jika shareholders agreement belum pernah dibuat, maka penting bagi Anda dan investor baru untuk membuatnya. Di dalam perjanjian ini, Anda harus menjelaskan secara detail mengenai ketentuan-ketentuan umum, seperti hak dan kewajiban pemegang saham, pembagian dividen, hak suara, pengalihan saham, perlindungan bagi pemegang saham,” terang Ivan.

Philosophi menambahkan, biasanya beberapa dokumen lain juga harus disiapkan, seperti dokumen finansial (salinan rekening koran perusahaan 3-6 bulan terakhir, bukti setor pajak, laporan keuangan tahun berjalan), dokumen operasional (perjanjian ketenagakerjaan, perjanjian kemitraan, vendor agreement, traksi atas usaha), dan dokumen pelengkap dan rencana usaha seperti rencana selanjutnya, inovasi, dan target-target lainnya.

“Mengapa dokumen tersebut dipersiapkan? karena hampir 70% investasi gagal dalam proses due diligence atau dengan kata lain saat pengecekan dokumentasi. Jika investasi berlanjut dalam kondisi perusahaan tidak memiliki dokumen lengkap, maka konsekuensi yang muncul adalah nilai tawar perusahaan akan semakin rendah,” imbuh Philosophi.

Tips legal untuk startup

Ivan menekankan, setiap pendiri startup harus memiliki pengetahuan mendalam terkait jenis badan usaha dan badan hukum yang tepat untuk memulai usahanya. Sementara Philosophi menyoroti bagaimana mindset pendiri startup menjadi dasar untuk memudahkan melengkapi dokumen legal di kemudian hari.

“[Menurut] Mindset banyak pendiri startup saat ini, legal merupakan biaya yang tidak relevan dengan keuntungan usaha. Maka mindset harus diubah menjadi ‘Legal is protection act, if you think compliance is expensive, try not comply.‘ Quotes ini dapat dianalogikan seperti anda memiliki teralis untuk jendela rumah Anda. Jika Anda membandingkan dengan kondisi rumah yang aman, maka teralis itu merupakan biaya yang tidak perlu, namun jika Anda membandingkan dengan kondisi rumah yang telah dirampok hingga mengancam jiwa pemilik rumah, maka biaya teralis tersebut hanya biaya kecil untuk mencegah perampokan tersebut,” terang Philosophi.

Beberapa hal lain, menurut Philosophi, yang juga bermanfaat di kemudian hari untuk urusan legalitas antara lain: pembuatan daftar manajemen risiko untuk mempersiapkan antisipasi risiko yang muncul; mencatat semua hal, baik itu rapat, perjanjian, kesepakatan, atau lainnya; dan yang terakhir memiliki legal counsel yang tepat.

Mempelajari Lika-liku Pencarian Masalah dan Solusi Bersama Alamanda

Menghidupi kewirausahaan digital di masa ini mungkin jadi pilihan karier yang menarik. Sistem kerja yang menuntut serbacepat dan penuh inovasi menjadikan pilihan bekerja di sektor ini cukup menantang.

Sumber inovasi bisa datang dari mana saja, namun asal datangnya masalah bisa lebih banyak lagi. Founder & CEO Binar Academy Alamanda Shantika berbagi cerita mengenai seluk-beluk pemecahan masalah yang terjadi di startup. Alamanda berbagi ilmunya tersebut dalam #SelasaStartup kali ini.

Kreatif mengidentifikasi masalah

Pepatah bilang, ilham datangnya bisa dari mana pun. Ini diamini betul oleh Alamanda. Suatu hari Alamanda datang ke kantor bank mengurus keperluannya. Dalam kunjungannya itu dia juga disodori banyak sekali produk perbankan yang menurutnya jelas tidak relevan untuk seseorang sepertinya.

“Melihat itu saya sebagai pelanggan jadi kesal karena saya tahu bankir itu lagi mikirin targetnya. Akhirnya yang dia lakukan tebar jaring ke semua orang. Ok target kita penting, tapi jangan jadikan itu sebagai patokan yang didewakan. Yang kita dewakan itu customer. Dengan kita mengerti pelanggan day to day, inovasi akan muncul,” ujar Alamanda.

Namun telaah masalah itu tak bisa otomatis datang. Perlu asupan pengetahuan yang kuat untuk mengasah daya kritis dan kreativitas dalam mencari masalah. Alamanda menganjurkan mereka yang bekerja di bisnis digital untuk memperkaya diri dengan tren dan fenomena di luar negeri. Hal ini tak lepas dari kenyataan bahwa pendidikan dan teknologi dalam negeri masih cukup jauh tertinggal dengan negara-negara maju lain.

“Simpel aja, kalau kita mau desain kamar pasti kita cari referensi di Pinterest. Itu cara kita bekerja dalam mencari kreativitas, mencari asupan,” imbuhnya.

Sebisa mungkin menyayangi pelanggan

Inovasi adalah jualan wajib dari sebuah perusahaan digital. Apakah inovasi mereka bisa bergerak cepat atau tidak bergantung dari bagaimana mereka memperoleh dan mengolah data dari transaksi pelanggan mereka.

Alamanda percaya berusaha mengenal pengguna layanan sebaik mungkin adalah langkah menuju kesuksesan. Dari data tersebut perusahaan bisa mencari kebutuhan-kebutuhan baru atau yang tak terlihat dari konsumen.

Ia mencontohkan sewaktu masih bekerja di Gojek dan membuat layanan GoFood. Alamanda bercerita membuat produk itu dengan berangkat dari data perilaku konsumen Gojek. Perilaku konsumen ini menjadi kunci karena dari sana mereka menemukan masalah yang mungkin bahkan konsumen Gojek sendiri juga belum menyadarinya.

Contoh lainnya adalah pengalaman Alamanda menghadapi masalah di Binar Academy. Di tempat terakhir ini Alamanda mendapati sistem akademi gratis yang mereka besut ternyata hanya mampu menahan sekitar 50% dari total pendaftar. Setelah menelusuri lebih jauh barulah mereka tahu bahwa mereka yang memilih tidak mengikut kelas sampai akhir punya motivasi yang berbeda. Berangkat dari temuan itu, Alamanda dan tim mengubah sistem.

“Kita udah buang duit untuk customer acquisition, begitu konsumen udah masuk jangan disia-siakan, harus disayang. Jadi fokusnya dua, bagaimana kita jangkau market baru yang enggak tahu Binar tapi yang sudah masuk juga harus dijaga dan dimengerti lebih dalam lagi.”

Prinsip sederhana dalam memvalidasi

Kreativitas tentu perlu dalam mencari masalah dan solusinya. Seperti sudah disebut tadi, data dari perilaku konsumen memegang kunci untuk mendasari munculnya kreativitas tersebut. Lalu bagaimana caranya memvalidasi perilaku konsumen?

Jawaban Alamanda adalah kembali ke prinsip yang paling sederhana yakni pemakaian produk, pertumbuhan, stabilitas, dan margin profit. Adakah yang memakai produk mereka, apakah ada pertumbuhan tiap bulan, apakah pertumbuhan itu stabil, dan yang tak kalah penting bagaimana dengan keuntungannya.

Alamanda menggarisbawahi poin terakhir, karena menurutnya ada beberapa startup yang salah kaprah dalam menjalankan roda keuangannya, yang jor-joran bakar duit tapi tak diikuti dengan profit margin yang jelas.

“Aku sesederhana itu aja karena itu yang ingin aku ubah mindset tentang orang-orang bikin startup. Sekarang kan aku di Mandiri Capital juga. Duit investor itu bukan berarti kita bakar-bakar kemudian tidak punya COGS (cost of goods sold) dan pendapatan yang jelas. Duit investor ini harusnya lebih untuk mengembangkan tools yang kita perlukan,” pungkas Alamanda.

[Founders Library] Penggalangan Dana dan Pengelolaan Finansial Startup

Modal dan arus kas adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya sama-sama harus dikelola dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab. Keduanya juga menjadi bagian atau syarat penting startup yang ingin bertumbuh.

DailySocial merangkum beberapa tips mengenai bagaimana strategi melakukan fundraising hingga bagaimana cara mengelola cashflow. Topik ini berguna bagi para founder pemula atau founder yang tidak memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan. Berikut daftarnya:

Artikel

[Founders Library] Model Bisnis dan Pendapatan

Bagian yang tak kalah penting dari menjalankan bisnis startup adalah menentukan model bisnis yang tepat. Analisis peluang akan menjadi sia-sia jika tidak diikuti dengan bentuk atau model bisnis yang tepat, karena model bisnis bersinggungan langsung dengan pendapatan.

Kami merangkum beberapa artikel, video, dan podcast yang mungkin bisa menjadi referensi untuk belajar bagaimana menentukan model bisnis agar bisa mendapatkan pendapatan yang terukur.

Artikel

Video & Podcast

[Founders Library] Membangun Tim dan Budaya Startup

Bagi para founder, menjalankan bisnis tak hanya soal fokus ke konsumen atau pasar, tetapi juga fokus ke dalam. Membangun tim yang solid dan kultur bisnis yang bisa membentuk sebuah “akar” yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Membangun tim dan kultur ini bukan perkara mudah. Selain membutuhkan waktu juga membutuhkan proses belajar dari perusahaan lain yang sudah lebih berkembang dan mapan. Berikut ini daftar artikel, video, dan podcast DailySocial yang berkaitan dengan membangun tim dan kultur perusahaan.

Artikel

Video & Podcast

[Founders Library] Kehumasan dan Pemasaran Startup

Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan memasarkan produk atau layanan merupakan pekerjaan rumah yang berkelanjutan bagi para pelaku startup. Mengelola feedback, membaca minat pelanggan, dan mencari bentuk kampanye yang sesuai termasuk di dalamnya.

Founder, atau siapapun yang tengah belajar dan baru memulai mendirikan startup, berikut ini adalah daftar artikel, video, dan podcast DailySocial dengan tema pengelolaan public relation dan marketing.

Artikel

Video & Podcast