Alpha JWC Ventures Leads Series A Funding for “Target Media Nusantara”

Target Media Nusantara (TMN), a digital advertising network company, announces Series A funding from Alpha JWC Ventures. The value wasn’t mentioned but this time, it’ll be fully used for operational and business development.

In term of business, TMN is a part of Focus Media Group, a China-based digital lifestyle media company. Its business includes LCD displays, poster frames, movie theater, and in-store advertising networks.

In Indonesia, TMN started working in mid-2018 bringing a vision to be the market leader for indoor digital advertising sector in Indonesia. TMN provides services in some commercial buildings, such as office buildings, apartments, and hotels. TMN, with 450 billboards attached to 104 buildings in Jabodetabek, has made a record as one of the indoor advertising alternatives in Indonesia. In an effort to maximize potential growth, TMN targets to install 900 screens in 200 Jabodetabek’s commercial buildings.

“In replicating Focus Media Group’s success in Indonesia, we’ll be focused on getting the premium audiences in the market by offering products with high-quality, effective, and capable to reach lots of people,” Thomas Chan, Target Media Nusantara’s CEO, explained.

He also mentioned according to their current vision, the funding obtained from Alpha JWC Ventures is to be used for operational and business development, including other media channels related to their vision.

“TMN has a vision to be the popular and leading media channel in Indonesia. Therefore, all investment, including Series A funding from Alpha JWC Ventures will be fully used for operational and business development at an early stage. In long term, we are to develop other media channel in synergy along with our vision,” he added.

In his statement, TMN did not place itself as a media provider, instead, they act as the communication partner with an understanding of audience behavior, business prospect, and communication market dynamic. TMN intends to provide effective communication solutions for their clients.

TMN is currently developing the latest screen with eyeball tracking analytics. It is capable to record how long a person watches certain parts of an advertisement and the data result will be used for the client’s communication strategy and evaluation.

In the meantime, Alpha JWC Ventures is showing their satisfaction in supporting TMN in Indonesia. Chandra Tjan, Alpha JWC Ventures’ Co-Founder and Managing Partner, said that he is proud to be the exclusive partner of Focus Media Group in its expansion to Indonesia.

“We’re thrilled to be the exclusive and trusted partner of Focus Media Group in its expansion to Indonesia. Thomas Chen has over 25 years of experience in digital advertising and an extensive client network worldwide. Financial and practical assistance from Alpha JWC Ventures, Chan’s experience, and support from Focus Media Group are very convincing for TMN to develop further and take over the Indonesian market,” he concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Alpha JWC Ventures Beri Pendanaan Seri A untuk “Target Media Nusantara”

Target Media Nusantara (TMN), sebuah perusahaan jaringan periklanan digital, mengumumkan perolehan pendanaan Seri A dari Alpha JWC Ventures. Tidak disebutkan berapa jumlah yang didapat, hanya saja pendanaan kali ini disebut akan dimaksimalkan untuk pengembangan bisnis dan operasional.

Sebagai sebuah bisnis, TMN adalah bagian dari Focus Media Group, sebuah perusahaan media gaya hidup digital yang berasal dari Tiongkok. Bisnis Focus Media Group meliputi LCD display, poster frame, movie theater, dan in-store advertising network.

Di Indonesia, TMN mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2018 dengan mengusung visi menjadi market leader di sektor periklanan digital dalam ruangan di Indonesia. TMN sendiri menyediakan layanan periklanan di berbagai jenis bangunan komersial, seperti gedung perkantoran, apartemen, dan hotel. Dengan 450 layar iklan yang terpasang di 104 gedung di Jabodetabek, sejauh ini TMN telah berhasil membuat jejak sebagai salah satu alternatif periklanan dalam ruangan di Indonesia. Untuk memaksimalkan potensi pertumbuhannya, TMN memasang target pemasangan 900 layar di 200 gedung komersial Jabodetabek.

“Untuk mereplikasi sukses Focus Media Group di Indonesia, kami akan fokus untuk mendapatkan audience premium di pasaran dengan menyediakan produk yang berkualitas tinggi, efektif, dan mampu menjangkau banyak orang,” terang CEO Target Media Nusantara Thomas Chan.

Thomas juga menjelaskan bahwa sesuai dengan visi mereka saat ini, pendanaan yang didapat dari Alpha JWC Ventures akan diperuntukkan untuk memaksimalkan pengembangan bisnis dan operasional, termasuk mengembangkan kanal media lainnya yang sesuai dengan visi mereka.

“TMN memiliki visi untuk menjadi kanal media papan atas dan utama di Indonesia. Untuk itu, semua dana investasi termasuk pendanaan Seri A dari Alpha JWC Ventures ini akan kami maksimalkan untuk pengembangan bisnis dan operasional pada tahap awal. Dalam jangka panjang, kami juga akan mengembangkan kanal media lainnya yang bersinergi dengan visi kami,” lanjut Thomas.

Dari penjelasan Thomas, pihak TMN tidak menempatkan diri sebagai penyedia media tetapi sebagai rekanan komunikasi yang mengerti perilaku audience, prospek bisnis dan dinamika pasar komunikasi. TMN berniat menyediakan solusi komunikasi yang efektif bagi klien mereka.

Saat ini TMN sedang mengembangkan layar terbaru dengan fitur analisa pelacakan gerakan mata (eyeball trackig analytics) . Fitur ini dapat merekam berapa lama seseorang melihat bagian tertentu dari sebuah iklan dan nantinya data yang dihasilkan akan menjadi pertimbangan evaluasi dan strategi komunikasi klien.

Sementara itu pihak Alpha JWC Ventures menyatakan kebanggaan mereka dalam mendukung TMN di Indonesia. Co-founder dan Managing Partner Alpha JWC Ventures Chandra Tjan menyebutkan bahwa pihaknya bangga menjadi rekan ekslusif bagi Focus Media Group dalam ekspansinya ke Indonesia.

“Kami bangga menjadi rekan ekslusif dan terpercaya bagi Focus Media Group dalam ekspansinya ke Indonesia. Thomas Chen memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun dalam periklanan digital serta jaringan klien yang luas di seluruh dunia. Dengan dukungan finansial dan praktis dari Alpha JWC Ventures, pengalaman Thomas serta dukungan dari Focus Media Group kami yakin TMN bisa berkembang ke tingkatan selanjutnya dan memenangkan pasar Indonesia,” tutup Chandra.

Nusantara Technology Receives Series A Funding Led by Alpha JWC Ventures

Nusantara Technology, a parent company for some services, such as Yukepo.com (Yukepo), Keepo.me (Keepo), and PlayingViral, secures a Series A funding led by Alpha JWC Ventures. Also participated in this round is Insignia Ventures. Nusantara Technology, through this funding, will create a stronger business line and have the ambition to be a million dollar company.

Millennials is said to be a potential market for digital business nowadays, including Indonesia. In order to take it, Nusantara Technology provides some popular services. Yukepo, Keepo, and Playing viral play different role for Nusantara Technology business to attract millennials.

“We started from Yukepo for women and Keepo for general millennials because we find great potential in Indonesia, then. What makes us different from other media outlets targeting millennials is our content. It is better and original. While others making social media as a source, we make our own content. Every section, politics, lifestyle, gossip, and other has its own editor, illustrator, and videographer to make original and good content for articles. We use data to decide productions. Thus, believe it or not, our traffic is organic,” Steven Wongsoredjo, Nusantara Technology’s CEO, said.

Aside from two media for millennials, Nusantara Technology also owns PlayingViral, an SaaS (Software as a Services) to make and manage interactive marketing content to acquire more users with the current personalization and data. PlayingViral targets the business sector from SMEs to corporates.

Nusantara Technology aims to be a million dollar company through its three leading services.

“One of our visions in Alpha JWC Ventures is to help Indonesia’s founders leading the global technology. We’re impressed with the founder’s [Nusantara Technology] vision and commitment which bravely created a global product on its first day. We’re thrilled to take a part of the ambitious project and willing to do anything in our power to make it successful,” Jeffrey Joe, Alpha JWC Ventures’ Co-Founder and Managing Partner, said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Nusantara Technology Terima Pendanaan Seri A yang Dipimpin Alpha JWC Ventures

Nusantara Technology, perusahaan yang memayungi beberapa layanan, seperti Yukepo.com (Yukepo), Keepo.me (Keepo) dan PlayingViral mengamankan pendanaan Seri A yang dipimpin Alpha JWC Ventures dan juga diikuti Insignia Ventures. Dengan pendanaan kali ini, Nusantara Technology akan berusaha menguatkan lini bisnis mereka dan berambisi menjadi perusahaan dengan nilai jutaan dollar.

Generasi millennial saat ini disebut-sebut menjadi pasar yang cukup potensial untuk bisnis digital, termasuk di Indonesia. Untuk bisa mendapatkan pasar tersebut Nusantara Technology memiliki beberapa layanan sebagai ujung tombak. Yukepo, Keepo dan Playing viral memegang peranan masing-masing dalam usaha Nusantara Technology mendapatkan pasar dari generasi millennial.

“Kami mulai dengan Yukepo untuk pembaca wanita dan Keepo untuk pembaca generasi millennial yang lebih umum karena kami melihat potensi besar di pasar Indonesia saat itu. Apa yang membuat kami berbeda dari outlet media lainnya yang menargetkan millennial adalah konten kami. Konten kami lebih baik dan orisinal. Sementara media lainnya menjadikan media sosial sebagai sumber kami membuat konten kami sendiri. Setiap section, politik, gaya hidup, gosip dan lain-lain  memiliki editor, ilustrator dan videografer sendiri untuk membuat konten asli dan bagus untuk artikel. Kami selalu menggunakan data untuk menentukan apa yang diproduksi. Dengan demikian, percaya atau tidak, lalu lintas kita tercapai secara organik,” terang CEO Nusantara Technology Steven Wongsoredjo.

Selain dua media untuk generasi millennial, Nusantara Technology juga memiliki PlayingViral, sebuah layanan SaaS (Software as a Services) yang memiliki fungsi membuat dan mengelola konten marketing interaktif seperti kuis dan survei. Di PlayingViral pengguna bisa meningkatkan engangement konten untuk mengakuisisi lebih banyak pengguna dengan personalisasi dan data-data yang ada. Platform PlayingViral menargetkan kalangan bisnis mulai dari UKM hingga perusahaan besar.

Nusantara Technology memiliki target menjadi perusahaan yang bernilai jutaan dollar melalui tiga layanan unggulan mereka.

“Salah satu visi kami di Alpha JWC Ventures adalah membantu para pendiri Indonesia untuk unggul dalam tahap teknologi global. Kami terkesan oleh visi dan komitmen pendiri [Nusantara Technology] yang berani untuk menciptakan produk global sejak hari pertama. Kami sangat antusias untuk mengambil bagian dari proyek ambisius ini dan akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk membuat ini menjadi sukses,” ujar  Co-Founder dan Managing Partner Alpha JWC Ventures Jefrey Joe.

OnlinePajak Secures Series B Funding, Worth of 379 Billion Rupiah

OnlinePajak just announced Series B funding worth of $25 million (around 379.6 billion Rupiah). It was led by Warburg Pincus supported by Global Innovation Fund (GIF) and Endeavor Catalyst. The previous investors, Alpha JWC Ventures, Sequoia India, and Primedge have also participated in this round.

Charles Guinot, OnlinePajak‘s Founder & CEO, said that this funding was a validation of the current business model. Funding will be used for tax compliance revolution with blockchain and artificial intelligence-based technology.

“We plan to accelerate our ability expansion to always help taxpayers. We will transform the easy business in this country by helping companies to prove their productivity, and to support the Directorate General of Taxes to manage state’s taxation,” he added.

Founded in 2015, OnlinePajak displays a web-based integrated app to be used by taxpayers to calculate, deposit, and tax report. It’s intended for personal or institutional use. Previously, OnlinePajak has received Series A funding at the end of 2017 led by Alpha JWC Ventures.

“We believe OnlinePajak has a great potential to grow, not only in helping Indonesia’s business industry to have the more efficient operation but also having an important role for realizing the vision of Indonesian government to expand state tax base,” Warburg Pincus’ Head of Southeast Asia, Jeffrey Perlman, said.

OnlinePajak became the first tax startup which already implemented blockchain technology. Since the launching in 2015, OnlinePajak has been trusted by more than 900,000 users.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

OnlinePajak Dapatkan Pendanaan Seri B Senilai 379 Miliar Rupiah

OnlinePajak mengumumkan baru saja membukukan pendanaan seri B senilai $25 juta (setara dengan 379.6 miliar Rupiah). Pendanaan tersebut dipimpin oleh Warburg Pincus, dengan dukungan Global Innovation Fund (GIF) dan Endeavor Catalyst. Investor OnlinePajak sebelumnya, Alpha JWC Ventures, Sequoia India, dan Primedge juga turut berpartisipasi dalam pendanaan lanjutan ini.

Charles Guinot selaku Founder & CEO OnlinePajak mengatakan bahwa pendanaan ini menjadi validasi model bisnis yang dijalankan. Pendanaan akan difokuskan untuk mewujudkan revolusi kepatuhan pajak dengan teknologi berbasis kecerdasan buatan dan blockchain.

“Kami berencana untuk mempercepat perluasan kemampuan kami untuk terus membantu wajib pajak. Kami akan mentransformasikan kemudahan berbisnis di negara ini, dengan membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas mereka, dan juga mendukung Direktorat Jenderal Pajak mengelola pajak yang dibutuhkan negara,” ujar Charles.

Didirikan pada 2015, OnlinePajak menghadirkan aplikasi terintegrasi berbasis web yang dapat digunakan oleh wajib pajak untuk melakukan hitung, setor, dan lapor pajak. Aplikasi ditujukan untuk penggunaan pribadi maupun institusi. Sebelumnya, OnlinePajak juga telah berhasil meraih pendanaan Seri A di akhir 2017 dipimpin oleh Alpha JWC Ventures.

“Kami percaya bahwa OnlinePajak memiliki potensi pertumbuhan yang luar biasa, tidak hanya dalam membantu dunia bisnis di Indonesia agar dapat  beroperasi lebih efisien, tetapi juga dalam memainkan peran penting demi mewujudkan visi pemerintah Indonesia untuk memperluas basis pajak negara,” kata Head of Southeast Asia dari Warburg Pincus, Jeffrey Perlman.

OnlinePajak menjadi startup perpajakan pertama yang telah mengimplementasikan teknologi blockchain. Sejak diluncurkan pada 2015, OnlinePajak telah dipercaya lebih dari 900 ribu pengguna.

Alpha JWC Ventures Raises 121 Billion Rupiah Funding for Kopi Kenangan

Alpha JWC Ventures pours $8 million (equiv. with 121,6 billion Rupiah) funding for Kopi Kenangan. Been operating in 16 locations in Jakarta, Kopi Kenangan is a coffee chain with “grab and go” concept which growth is rapid. It was founded in August 2017 by Edward Tirtanata and James Prananto.

After fundraising, Kopi Kenangan will expand retails to 30 locations before the end of 2018. Next year, they continue for 100 locations all over Indonesia. Founders are confident with the target, of the average sales has reached 175 thousand glasses per month. In addition, funding will be distributed to research and app development activities.

Founder Kopi Kenangan, Edward Tirtanata and James Prananto / Kopi Kenangan
Founder Kopi Kenangan, Edward Tirtanata and James Prananto / Kopi Kenangan

Edward Tirtanata, the Co-Founder & CEO, said that the secret is not only the number of locations/shops, but the quality of its products and recipes. Kopi Kenangan also breaks the foreign brands’ domination with relatively expensive prices for local coffee in town.

Alpha JWC Ventures will support in technology to accelerate business. Jefrey Joe, Alpha JWC Ventures’ Co-Founder and Managing Partner thought technology plays an important role to build a sustainable consumer sector.

“Kopi Kenangan is a good example of technology potential in helping coffee chain which grows rapidly into the bigger scale and create a better experience for customers,” he said.

“We consider Kopi Kenangan not only as a small coffee business but also a thing that can grow into the bigger business with the New Retail concept through technology. Therefore, we decided to partner with Alpha JWC Ventures with an expertise in technology and scale-up,” Tirtanata explained.

The New Retail concept, according to the Co-Founder and COO James Prananto, will be implemented in mobile app development. Some features have been planned are include store search, pre-order, payment support, and many more. The point is to be focused on the more modern user experience.

Previously, East Ventures was doing similar steps. They invested in Fore Coffee. Aside from providing funding, they will also provide incubation, especially to start a digital approach in the sales process.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Alpha JWC Ventures Berikan Pendanaan 121 Miliar Rupiah untuk Kopi Kenangan

Alpha JWC Ventures mengucurkan pendanaan senilai $8 juta (setara dengan 121,6 miliar Rupiah) untuk jaringan Kopi Kenangan. Telah beroperasi di enam belas titik di Jakarta, Kopi Kenangan menjadi coffee chain dengan konsep “grab-and-go” yang cukup bertumbuh pesat. Bisnis tersebut didirikan Agustus 2017 oleh dua orang founder, yakni Edward Tirtanata dan James Prananto.

Pasca pendanaan, Kopi Kenangan menargetkan perluasan kedai menjadi 30 lokasi sebelum akhir tahun 2018. Dan tahun depan akan melakukan ekspansi lanjutan untuk melahirkan 100 kedai di berbagai wilayah. Founder cukup percaya diri dengan target tersebut, pasalnya saat ini rata-rata penjualan sudah mencapai 175 ribu gelas per bulan. Selain itu, pendanaan juga akan difokuskan untuk kegiatan riset dan pengembangan aplikasi.

Kopi Kenangan
Founder Kopi Kenangan, Edward Tirtanata and James Prananto / Kopi Kenangan

Co-Founder & CEO, Edward Tirtanata, menyampaikan bahwa rahasia bisnisnya bukan hanya sekadar pada lokasi/jumlah kedai, melainkan pada kualitas bahan produk dan resep yang disajikan. Hadirnya Kopi Kenangan juga untuk mematahkan dominasi merek asing dengan harga yang relatif mahal untuk produk kopi di perkotaan.

Hadirnya Alpha JWC Ventures juga akan memberikan dukungan dari sisi teknologi untuk mengakselerasi bisnis. Menurut Co-Founder & Managing Partner Alpha JWC Ventures, Jefrey Joe, teknologi dalam berperan untuk membangun sektor konsumen secara berkelanjutan.

“Kopi Kenangan adalah contoh yang baik tentang bagaimana teknologi berpotensi membantu rantai kopi yang berkembang pesat untuk skala lebih besar dan menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan,” ujar Joe.

“Kami melihat Kopi Kenangan bukan hanya sebagai bisnis kedai kopi kecil, tetapi sesuatu yang dapat tumbuh menjadi usaha besar dengan konsep New Retail melalui dukungan teknologi. Oleh karena itu, kami memutuskan bermitra dengan Alpha JWC Ventures yang memiliki keahlian dalam teknologi dan peningkatan skala,” terang Edward.

Konsep “New Retail” tadi, menurut Co-Founder dan COO James Prananto, akan diajawantahkan dalam pengembangan aplikasi mobile. Beberapa fitur yang telah direncanakan termasuk untuk pencarian toko, pre-order, dukungan pembayaran, dan sebagainya. Intinya akan memfokuskan pada pengalaman pengguna yang lebih modern.

Dengan pendekatan yang hampir sama, sebelumnya East Ventures juga melakukan sepak terjang serupa. Mereka berinvestasi untuk startup kopi Fore Coffee. Selain memberikan pendanaan, mereka juga akan memberikan inkubasi, khususnya guna memulai pendekatan digital dalam proses penjualan.

Alpha JWC Ventures Contributes for Up to $5 Million for PayPal Incubator 2018

Indonesia’s venture capital firm, Alpha JWC Ventures, announces a partnership with PayPal to host PayPal Incubator 2018. Up to $5 million (almost 70 billion Rupiah) will be invested for the program.

PayPal Incubator is SEA’s incubator program that focused on fintech (financial technology) industry. The participants will get a lucky chance to learn from PayPal and gain business and technology access to enhance their startups.

Within at least nine months, participants are provided with an opportunity to work in a co-working space of Paypal R&D center in Singapore. The incubator, which founded in 2016 has managed to develop few startups, such as Axinan, Chynge, InvoiceInterchange, Jumper.ai, PolicyPal, and TenX.

“We’re aware that mentorship and network is the key to development and improvement, but we can’t deny that access to capital has an essential part in the growth of startups. We’re glad to partner with Alpha JWC Ventures in providing capital access for the participants of PayPal 2018. The good records, the strong skill in fintech, and the vision to invest in talent and technology with commitments to create social impact have made Alpha JWC Venture the perfect partner for us,” Jerry Tso, General Manager of Paypal Singapore Development Center, explained.

Will Ongkowidjadja, Co-Founder and Managing Partner of Alpha JWC Ventures, added that Alpha JWC Ventures’s philosophy is to invest as the value-added partner. Using experience with their focus on technology and financial, Alpha JWC Ventures wants to make a positive contribution to the fintech ecosystem in Southeast Asia.

“With this partnership, Alpha JWC can also develop the future of fintech industry, grow together with the qualified fintech players in Southeast Asia, as well to make a better life for them within the reach of fintech business. We’re optimistic this partnership will provide an opportunity for Alpha JWC to find the best fintech entrepreneurs which values are in line with Alpha JWC and Paypal,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Alpha JWC Ventures Suntikkan Dana Lima Juta Dollar untuk PayPal Incubator 2018

Firma modal ventura Indonesia Alpha JWC Ventures mengumumkan kolaborasinya dengan PayPal untuk menghadirkan PayPal Incubator 2018. Alpha JWC Ventures akan menyuntikkan dana sampai dengan $5 juta (hampir 70 miliar Rupiah) bagi program tersebut.

PayPal Incubator adalah program inkubasi di Asia Tenggara yang fokus dalam bidang teknologi finansial atau fintech. Di dalam inkubator tersebut para perserta mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung dari PayPal dan mendapatkan akses teknologi dan bisnis yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan startup para peserta.

Kurang lebih selama sembilan bulan para peserta diberi kesempatan untuk beroperasi di co-working space di kantor pusat pengembangan PayPal di Singapura. Inkubator yang dimulai sejak tahun 2016 silam sudah berhasil mengembangkan beberapa startup, seperti Axinan, Chynge, InvoiceInterchange, Jumper.ai, PolicyPal, dan TenX.

“Kami mengerti bahwa mentorship dan jaringan adalah kunci perkembangan dan kemajuan startup, namun, akses terhadap modal tidak dapat dipungkiri memiliki peran vital dalam upaya pertumbuhan startup. Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan Alpha JWC dalam menyediakan akses modal bagi peserta PayPal Incubator 2018. Rekam jejak Alpha JWC yang kuat, keahlian mereka dalam sektor fintech, visi mereka untuk berinvestasi pada orang dan teknologi serta komitmen untuk menciptakan dampak sosial menjadikan Alpha JWC rekan yang tepat bagi kami,” terang General Manager PayPal Singapore Development Center Jerry Tso.

Menanggapi kolaborasi Alpha JWC Venures dan PayPal, Co-Founder dan Managing Partner Alpha JWC Ventures Will Ongkowidjaja menyebutkan bahwa sejauh ini Alpha JWC Ventures memiliki filosofi untuk berinvestasi sebagai rekan yang memberikan nilai tambah. Dengan pengalaman dan fokus yang mereka miliki di bidang teknologi dan finansial, Alpha JWC Ventures ingin memberikan kontribusi positif bagi ekosistem teknologi finansial di Asia Tenggara.

“Dengan kerja sama ini, Alpha JWC dapat turut serta mengembangkan masa depan industri fintech, tumbuh bersama dengan pelaku fintech terbaik di Asia Tenggara, sekaligus turut memperbaiki kualitas hidup mereka yang terjangkau bisnis para pelaku fintech tersebut. Kami percaya kolaborasi ini akan memberikan kesempatan bagi Alpha JWC untuk menemukan wirausahawan fintech terbaik yang juga memiliki nilai-nilai sejalan dengan nilai yang dijunjung oleh Alpha JWC dan PayPal,” terang Will.