Haier Perkenalkan Smartwatch Bersistem Marshmallow

Bagi konsumen di tanah air, nama Haier mungkin lebih dikenal sebagai salah satu produsen smartphone yang kebanyakan propduknya kini di-bundling bersama operator seluler CDMA di Indonesia.

Namun sebagai produsen perangkat elektronik yang namanya cukup besar di Tiongkok, Haier memiliki sejumlah portofolio produk yang cukup beragam, beberapa diantaranya adalah produk elektronik rumah tangga, smartphone, kamera digital dan perangkat wearable device.

Setelah merilis smartwatch Haier Iron dan Haier SOS Connected Smartwatch yang ditujukan untuk pengguna lansia dan anak-anak, pada gelaran Mobile World Congress (MWC) 2016 tahun ini Haier kembali merilis perangkat smartwatch yang hadir dengan sejumlah fitur baru dan desain yang berbeda dari smartwatch sebelumnya.

Haier Watch, demikian nama dari perangkat jam tangan pintar tersebut,  tampil dalam balutan body stainless steel dengan desain berbentuk bundar mirip dengan Galaxy Gear S2 besutan Samsung.

Namun alih-alih menggunakan platform Android Wear, Haier membesut smartwatch teranyarnya itu dengan platform Android 6.0 Marsmallow. Seperti yang dikutip dari PhoneRadar, perangkat jam tangan pintar ini disebut-sebut akan bisa bersaing dengan Galaxy Gear S2 dan Motorola Moto 360 generasi kedua yang juga memiliki desain bundar.

Untuk fitur sendiri, smartwatch ini hadir dengan RAM sebesar 1GB dan ruang penyimpanan sebesar 8GB. Layar dari perangkat jam pintar ini hadir dengan ukurang 1.4 inci dengan diameter 42mm beresolusi 400×400 piksel. Bersertifikasi IP56 yang menjadikan smartwatch ini tahan cipratan air.

Haier Watch juga memiliki mic yang memungkinkan pengguna melakukan panggilan atau menjawab telepon masuk melalui jam tangan pintar ini asalkan penggunanya menyambungkan terlebih dahulu dengan perangkat smartphone melalui koneksi bluetooth yang tersedia, namun sayang pihak Haier tidak menyediakan koneksi menggunakan fitur WiFi atau NFC.

Selain dapat digunakan sebagai perangkat activity tracker dan kemampuannya untuk bisa membaca detak jantung pengguna, jam tangan ini juga bisa melakukan tracking atau pelacakan terhadap perangkat smartphone yang dipasangkan kepadanya, sehingga pengguna bisa melihat lokasi smartphone tersebut ketika smartphone itu hilang atau dicuri.

Perangkat Haier Watch ini akan tersedia dalam tiga opsi pilihan warna yakni kuning (gold), abu-abu (silver) dan hitam dengan beragam desain tali (strap) yang bervariasi. Menurut kabarnya, pihak Haier baru akan merilis jam tangan pintar ini ke pasaran pada bulan April mendatang dengan banderol harga 200 Euro atau sekitar Rp 3 jutaan untuk tiap unitnya.

Sumber dan Gambar Header: PhoneRadar

Update Terbaru untuk Moto 360 Generasi Kedua Hadirkan Fitur-Fitur Android Marshmallow

Beberapa hari yang lalu, Google meluncurkan update versi 1.4 untuk smartwatch Android Wear. Penambahan fiturnya memang tidak begitu dramatis, tapi masih cukup bermanfaat. Kini giliran Moto 360 generasi kedua yang menerima update cukup signifikan.

Dua di antara fitur baru yang tersedia dalam update ini pada dasarnya merupakan fitur milik Android Marshmallow, yakni Doze dan App Permissions. Fitur Doze sederhananya akan membantu menghemat baterai smartwatch dengan cara mematikan sejumlah fungsi yang berjalan di background ketika smartwatch terdeteksi sedang tidak digunakan.

Di smartphone, fitur ini terbukti mampu memberikan peningkatan daya tahan baterai yang cukup signifikan. Mengingat baterai milik smartwatch biasanya berukuran kecil, fitur ini tentu saja bisa menjadi pembaruan yang sangat bermanfaat.

Fitur App Permissions di sisi lain memungkinkan pengguna untuk mengatur fungsi apa saja yang bisa diakses oleh masing-masing aplikasi milik smartwatch, misalnya lokasi atau input suara. Fitur ini bisa diakses lewat menu pengaturan, dan pengguna tinggal menyentuh masing-masing permission untuk mengaktifkan atau menonaktifkannya.

Fitur lain yang dihadirkan di antaranya adalah dukungan bahasa baru yang meliputi Bahasa Indonesia, pengaturan tanggal dan waktu secara manual (tidak bergantung pada smartphone yang terhubung), serta peningkatan performa secara luas. Di saat yang sama, hadir pula aplikasi Moto Body Running untuk memonitor aktivitas berlari Anda di dalam ruangan (waktu, kecepatan, jarak tempuh dan laju jantung).

Menarik juga untuk diperhatikan bahwa update ini bisa menjadi pertanda bahwa dua fitur Marshmallow di atas juga bakal mampir ke smartwatch Android Wear yang lain ke depannya. Pengguna Moto 360 generasi kedua sendiri masih harus menunggu beberapa hari sebelum update ini selesai didistribusikan secara menyeluruh.

Sumber: Android Police.

Android Wear Kini Dilengkapi Gesture Baru dan Input Suara untuk App Pihak Ketiga

Google baru saja meluncurkan update untuk smartwatch Android Wear. Dalam versi terbarunya tersebut (versi 1.4), terdapat tiga fitur anyar yang cukup menarik.

Yang pertama adalah penambahan gesture baru. Sebelumnya, pengguna sudah bisa melakukan scrolling antar satu card dan yang lain dengan memutar-mutar pergelangan tangannya. Kini pengguna juga bisa memilih opsi pada suatu card dengan mengepalkan tangan lalu menggerakkannya ke bawah dengan cepat, atau sebaliknya untuk kembali ke halaman semula.

Lebih lanjut, pengguna juga bisa kembali ke tampilan watch face secara instan dengan menggerakkan kepalan tangannya maju-mundur dengan cepat. Gesture ini bisa diterapkan kapan saja, plus berfungsi untuk membatalkan aksi-aksi tertentu.

Update versi 1.4 ini juga membawa fitur input suara di aplikasi pihak ketiga. Pengguna kini bisa mengirim pesan di aplikasi macam Hangouts, Telegram, Viber, WeChat atau WhatsApp dengan menggunakan suaranya. Contoh perintah suaranya adalah, “OK Google, send a WhatsApp message to Nathan: I’ll be right there.”

Selain input suara, dukungan speaker kini juga tersedia di Android Wear. Yang pengguna perlukan tentu saja adalah smartwatch yang dilengkapi speaker, seperti Huawei Watch dan Asus ZenWatch 2. Dengan kedua smartwatch ini, pengguna bisa melakukan panggilan telepon via sambungan Bluetooth, atau mendengarkan pesan audio/video dari app macam Glide.

Google menjelaskan bahwa update ini akan dirilis dalam beberapa minggu ke depan untuk semua smartwatch Android Wear, termasuk yang masih baru seperti Casio Smart Outdoor Watch. Fitur-fitur barunya memang tidak membawa perubahan yang sangat dramatis, tapi paling tidak bisa cukup bermanfaat, terutama fitur input suara pada app pihak ketiga tadi.

Sumber: Android Blog.

Meluncur Bulan Februari, Smartwatch Android Wear Ini Cuma Dihargai $100

Siap-siap penggemar smartwatch Android Wear. Anda bakal kedatangan perangkat baru yang sepertinya bakal ‘merusak’ harga pasaran. Produk tersebut datang dari Tiongkok – tidak mengejutkan – dan namanya adalah Bluboo Xwatch.

Bluboo sendiri sebenarnya sudah beberapa kali meluncurkan smartphone Android. Akan tetapi ini merupakan debut mereka di ranah smartwatch. Melihat fisik beserta namanya, bisa dikatakan Xwatch berpotensi menjadi pesaing Moto 360, terlebih mengingat keduanya sama-sama menjalankan sistem operasi Android Wear.

Desainnya cukup mentereng, mengandalkan bodi logam dengan ketebalan cuma 9,8 mm, lebih tipis ketimbang Moto 360 maupun Apple Watch. Layar membulatnya punya ukuran 1,3 inci, dengan resolusi 360 x 360 pixel – lagi-lagi sedikit lebih oke dibanding Moto 360 yang cuma 360 x 330 pixel dikarenakan bagian bawah layarnya serasa ‘terpotong’.

Bluboo Xwatch

Xwatch ditenagai oleh chipset besutan MediaTek dengan prosesor 1,2 GHz, RAM 512 MB dan media penyimpanan seluas 4 GB. Baterainya pun cukup besar di angka 480 mAh. Sederet sensor telah disematkan ke dalamnya, mulai dari sensor laju jantung sampai GPS, tapi juga ada sensor lain seperti altimeter dan barometer untuk mendukung aktivitas olahraga.

Rencananya, Bluboo Xwatch akan dipasarkan mulai bulan Februari mendatang. Harganya menurut laporan GizChina cuma $100, jauh di bawah penawaran pabrikan smartwatch Android Wear lainnya.

Sumber: Wareable.

Casio Ikutan Bikin Jam Tangan Pintar Bersistem Android Wear

Nama Casio telah dikenal sebagai produsen jam asal Jepang yang selalu inovatif dalam merilis perangkat jam tangan digital. Setelah sukses menjadi perusahaan yang sudah lebih dari empat dekade memproduksi jam tangan, kini Casio pun ikut nyemplung ke ranah smartwatch dengan merilis produk bernama Casio WSD-F10 Smart Outdoor Watch.

Continue reading Casio Ikutan Bikin Jam Tangan Pintar Bersistem Android Wear

Android Wear Kedatangan Watch Face Baru dari Brand-Brand Fashion Ternama

Bulan lalu, kita sudah melihat Tag Heuer dan Fossil meluncurkan smartwatch Android Wear perdananya. Keduanya punya keunggulan sendiri-sendiri, termasuk halnya watch face eksklusif yang membuat banyak pengguna Android Wear lain iri hati.

Untungnya, Android Wear selalu mengedepankan kustomisasi. Belum lama ini, Google merilis sederet watch face baru untuk Android Wear. Ini bukan sekedar watch face biasa, masing-masing berasal dari sembilan nama besar di dunia fashion. Jadi paling tidak rasa iri tersebut bisa sedikit tertutupi.

Android Wear Designer Watch Faces

Kesembilan brand fashion tersebut adalah: Ted Baker, Melissa Joy Manning, Vivienne Tam, Nicole Miller, Y-3, Mango, Zoe Jordan, Harajuku Kawaii! dan ASICS. Watch face baru ini bukan sekedar gambar yang statis, beberapa bahkan juga interaktif, seperti persembahan Vivienne Tam yang bisa bergerak-gerak, atau fitness buddy dari ASICS yang akan terus memotivasi Anda. Ted Baker sendiri punya 10 desain watch face yang berbeda.

Seluruh watch face anyar garapan desainer-desainer kenamaan ini sekarang sudah bisa diunduh secara cuma-cuma dari Google Play. Buat pengguna Android Wear yang memakai iPhone, jangan khawatir; semua watch face ini bakal tersedia lewat aplikasi pendamping Android Wear dalam beberapa hari ke depan.

Sumber: Android Blog.

Inilah Rincian Spesifikasi Smartwatch Fossil Q Founder

Belum lama ini, kita sudah melihat debut Fossil dalam meramaikan kompetisi perangkat wearable. Dari total 4 perangkat yang diperkenalkan, ada satu yang mempunyai daya tarik terbesar, yaitu smartwatch Fossil Q Founder. Namun pada saat mengumumkan, Fossil sepertinya masih malu-malu untuk mengungkap detail spesifikasinya.

Sekitar satu bulan berselang, kini Fossil sudah siap memasarkan smartwatch Android Wear perdananya tersebut. Maka dari itu, sudah semestinya Fossil membeberkan spesifikasinya secara blak-blakan.

Fossil Q Founder sejatinya merupakan hasil kerja sama dengan Intel dan Google – langkah serupa juga diambil oleh Tag Heuer. Buah dari kolaborasi tersebut adalah chipset Intel Atom yang menjadi otak dari perangkat, bukan Qualcomm Snapdragon seperti yang biasa kita jumpai di smartwatch Android Wear lain. Di saat yang sama, Google tentu saja bertanggung jawab atas sistem operasi yang dijalankan.

Fossil sepertinya enggan mengungkap informasi merinci terkait prosesor Intel Atom yang dipakai maupun jumlah RAM yang tertanam. Soal layar, Q Founder mengandalkan layar sentuh yang dikemas dalam case berdiameter 46 mm, dengan ketebalan 13 mm – cukup besar sekaligus berat di angka 72 gram berkat penggunaan bahan stainless steel.

fossil-q-founder-02

Q Founder mengusung sertifikasi ketahanan air IP67. Strap-nya yang memiliki lebar 22 mm bisa dilepas pasang. Untuk sekarang, Fossil baru akan menawarkan strap dengan bahan stainless steel, tapi ke depannya juga bakal tersedia yang terbuat dari kulit.

Terdapat kapasitas penyimpanan sebesar 4 GB, yang tentunya menjadi rumah bagi OS Android Wear. Meski demikian, Fossil turut menyematkan sejumlah modifikasinya sendiri yang mencakup beragam watch face khusus dan fitur unik bernama Q Curiosity, dimana pengguna bakal disodori sejumlah tantangan setiap harinya.

Menurut Fossil, fitur ini sengaja dirancang supaya pengguna bisa beranggapan bahwa setiap hari adalah hari yang istimewa. Sederet sensor seperti accelerometer dan gyroscope turut hadir guna mengaktifkan fungsi fitness tracking. Oh ya, karena ditenagai Android Wear, Q Founder pun kompatibel dengan perangkat Android maupun iOS via Bluetooth 4.1.

fossil-q-founder-03

Perihal baterai, Q Founder dibekali dengan baterai berdaya 400 mAh yang diperkirakan bisa bertahan selama 24 jam pemakaian. Proses charging-nya mengandalkan sebuah dock khusus yang juga berfungsi sebagai ‘meja display‘ dari smartwatch itu sendiri.

Soal harga, Fossil tampaknya tidak ingin mengambil jalan eksklusif yang ditempuh Tag Heuer. $295 adalah banderol resmi Fossil Q Founder, cukup kompetitif kalau dibandingkan smartwatch Android Wear lain seperti Moto 360 atau Huawei Watch.

Sumber: Digital Trends.

Hardware Bermasalah, LG Watch Urbane 2 Batal Dirilis

Kabar cukup mengejutkan baru saja datang dari LG. Pabrikan asal Korea Selatan tersebut baru saja melakukan penarikan atas produk LG Watch Urbane 2. Beberapa hari sebelum ini, smartwatch tersebut sudah siap dipasarkan di Amerika Serikat, bekerja sama dengan operator seluler setempat.

Kabar ini telah dikonfirmasi oleh situs Android Police, yang menerima email langsung dari LG terkait pembatalan peluncuran Watch Urbane 2. Dijelaskan bahwa alasannya terkait masalah hardware yang cukup kompleks, yang kalau dibiarkan bisa berdampak buruk atas fungsionalitas perangkat sehari-harinya.

LG juga tidak memberikan keterangan apakah smartwatch ini bakal kembali dipasarkan di waktu yang akan datang. Mereka bersikukuh bahwa yang terpenting saat ini adalah menawarkan produk yang benar-benar lulus standar pengujian kualitas, alias tidak terjangkit isu hardware yang cukup akut. Konsumen yang telah memesan pun bakal diberi refund secara penuh.

Bagi mereka yang sudah menunggu-nunggu kehadirannya, kabar ini jelas terdengar mengecewakan. Pasalnya, LG Watch Urbane 2 bakal menjadi smartwatch Android Wear pertama yang dilengkapi konektivitas seluler, bisa beroperasi secara mandiri tanpa harus tersambung ke jaringan Wi-Fi atau Bluetooth.

Lebih mengecewakan lagi, Google sendiri sempat ikut mempromosikan LG Watch Urbane 2 sekitar seminggu yang lalu, tepatnya saat mereka mengumumkan dukungan jaringan LTE untuk smartwatch Android Wear. Fitur ini memerlukan hardware yang mendukung, dan LG Watch Urbane 2 sebenarnya bakal menjadi yang pertama.

Sayang sekali semua ini batal terealisasikan. Sepertinya kita masih harus menunggu lebih lama lagi untuk bisa menikmati konektivitas LTE di smartwatch Android Wear – kecuali ada pabrikan lain yang ingin mencuri start menggantikan LG. Huawei mungkin?

Sumber: Android Police.

Smartwatch Android Wear Ke Depannya Bisa Menyambung ke Jaringan LTE

Untuk bisa menikmati segala fitur yang ditawarkan, smartwatch Android Wear selama ini harus selalu terhubung ke smartphone lewat Bluetooth, atau paling tidak tersambung ke jaringan Wi-Fi. Hal itu jelas membuat smartwatch terasa kurang fleksibel bagi sebagian orang, terutama ketika mereka tanpa sengaja kelupaan membawa smartphone-nya.

Namun Google sekarang punya solusi yang cukup jitu. Mereka secara resmi memperkenalkan dukungan konektivitas seluler untuk Android Wear. Dukungan ini hadir bersamaan dengan dimulainya pemasaran LG Watch Urbane 2 yang diperkenalkan sekitar sebulan yang lalu.

Tapi pemilik smartwatch Android Wear tidak bisa berlega hati secepat itu. Pasalnya, fitur konektivitas seluler ini membutuhkan dukungan hardware yang tepat. Atau dengan kata lain, Anda butuh smartwatch Android Wear baru yang benar-benar bisa diisi kartu SIM. Dan sejauh ini, baru ada satu smartwatch yang dibekali kemampuan tersebut, yakni LG Watch Urbane 2 tadi.

Dengan adanya konektivitas seluler, smartwatch Android Wear nantinya tetap bisa mengaktifkan berbagai fitur, mulai dari chatting sampai memonitor aktivitas fisik, meski tidak tersambung ke smartphone. Saat tidak tersambung ke Bluetooth atau Wi-Fi, smartwatch akan otomatis mengaktifkan konektivitas selulernya. Tentu saja, hal ini juga berarti Anda bisa menerima dan melakukan panggilan telepon dari smartwatch langsung.

Bisa dipastikan pabrikan-pabrikan smartwatch Android Wear nantinya bakal menghadirkan fitur ini pada iterasi terbarunya. LG Watch Urbane 2 sendiri saat ini baru dipasarkan di AS saja, sedangkan untuk pasar internasional baru tersedia dalam beberapa bulan ke depan.

Dukungan konektivitas seluler ini tidak bisa diartikan bahwa smartwatch ke depannya bakal menggantikan peran smartphone secara penuh. Menurut saya, ukuran layar smartwatch yang kecil adalah salah satu alasan utama mengapa kita masih memerlukan smartphone untuk berbagai kegiatan lainnya, terutama untuk mengonsumsi konten video. Namun setidaknya peran smartwatch bisa diperluas berkat adanya fitur ini.

Sumber: Android Blog.

Smartwatch Perdana Tag Heuer Akhirnya Resmi Dirilis

Resmi sudah. Setelah sekitar satu tahun rumornya terendus, Tag Heuer akhirnya mengungkap smartwatch perdananya secara resmi. Bertempat di kota New York kemarin (9/10/2015) waktu setempat, smartwatch bernama Tag Heuer Connected itu lahir ke dunia.

Apa yang menjadikan smartwatch ini istimewa tentu saja adalah faktor kemewahan arloji buatan Swiss yang menyelimuti dirinya. Fisiknya sendiri dirancang mengikuti desain lini Tag Heuer Carrera. Seluruh proses desain dan manufaktur berlangsung di Swiss. Hanya saja ia secara teknis tidak bisa mengusung label “Made in Switzerland” karena komponen elektroniknya berasal dari Intel.

Tag Heuer Connected bukan untuk semua orang. Bukan karena banderol harganya yang mencapai angka $1.500, tetapi karena ukurannya yang begitu besar. Diameter case titanium-nya berkisar 46,2 mm, dengan ketebalan 12,8 mm. Case ini menyambung ke strap berbahan karet yang terdiri dari beragam warna, plus dilengkapi buckle berbahan titanium. Secara konstruksi, Tag Heuer Connected bisa disejajarkan dengan jam tangan mekanik buatan Swiss lainnya.

Tag Heuer Connected

Dikembangkan secara langsung bersama Intel dan Google, Tag Heuer pun mempercayakan Android Wear sebagai sistem operasi smartwatch-nya, yang berarti ia kompatibel baik dengan perangkat Android maupun iOS. Spesifikasinya mencakup Bluetooth LE, Wi-Fi, storage 4 GB dan sejumlah sensor untuk keperluan fitness tracking.

Yang cukup disayangkan adalah, ia tidak dibekali dengan sensor laju jantung, yang sejatinya sudah menjadi standar smartwatch generasi terkini. Ia juga tidak mengemas GPS dan speaker, yang berarti semua notifikasi akan diteruskan berupa getaran saja. Sama seperti mayoritas smartwatch lain, baterainya tidak bisa bertahan berlama-lama; hingga 30 jam saja dalam satu kali charge.

Tag Heuer Connected

Meski dari segi fitur Tag Heuer Connected terdengar biasa-biasa saja, untungnya masih ada dua fitur ekstra yang tidak dapat Anda jumpai di smartwatch Android Wear lain. Yang pertama tentu saja adalah watch face khusus rancangan Tag Heuer yang tampak begitu mirip seperti lini arloji mekaniknya.

Yang kedua, setiap konsumen yang membeli Tag Heuer Connected akan dapat menikmati layanan berjuluk “Connected to Eternity”. Jadi setelah dua tahun, pemilik Tag Heuer Connected bisa membawa smartwatch-nya menuju sebuah retailer Tag Heuer, lalu menukarnya dengan sebuah jam tangan mekanik – dengan biaya tambahan $1.500. Dengan demikian, semisal nanti spesifikasi milik Tag Heuer Connected sudah dirasa terlalu tua, Anda tidak perlu khawatir ia bakal membusuk di dalam laci lemari.

Seperti yang saya sebutkan di atas, Tag Heuer Connected akan dibanderol seharga $1.500, membuatnya selevel dengan Apple Watch Hermès. Ketersediaannya untuk pasar internasional baru akan dimulai bulan depan melalui butik-butik Tag Heuer dan sejumlah mitra retail-nya.

Sumber: Bloomberg.