Facebook Kembali Hadirkan Aplikasi Penantang Snapchat, Tapi Khusus untuk Negara Berkembang

Facebook kembali mengarahkan bidikannya secara langsung ke Snapchat. Lebih dari dua tahun setelah merilis Slingshot, Facebook kembali memperkenalkan aplikasi baru yang banyak terinspirasi fitur-fitur Snapchat. Bedanya, kali ini Facebook secara spesifik menarget negara-negara berkembang.

Dinamai Flash, aplikasi ini bisa dibilang sebagai Snapchat versi ringan, tapi yang dibuat oleh Facebook. Ukurannya tidak lebih dari 25 MB, tapi fitur-fiturnya tergolong lengkap; mencakup opsi berbagi foto dan video – lengkap beserta sederet filter konyol untuk ditambatkan ke wajah – yang akan dihapus secara otomatis.

Tim pengembangnya juga mendesain Flash agar konsumsi datanya tidak berlebihan. Hal ini penting mengingat target pasarnya adalah negara-negara dimana akses internet masih belum merata, dan bisa digolongkan sebagai komoditas yang cukup mahal dengan terbatasnya jaringan Wi-Fi gratis.

Tampilannya sengaja dibuat sesederhana mungkin, dan berdasarkan screenshot yang didapat Re/code, sangat mirip dengan milik Snapchat. Tidak peduli bagaimanapun cara Facebook mengelak, jelas sekali aplikasi ini dibuat dengan berkaca pada kesuksesan Snapchat di kalangan pengguna remaja.

Negara pertama yang menjadi tujuan Flash adalah Brasil, tapi Facebook masih enggan mengungkap tujuan berikutnya – bisa India, bisa Indonesia, atau bisa juga negara lain. Harapan Facebook dengan Flash adalah, di saat mereka tidak mampu menyaingi kedigdayaan Snapchat di kampung halamannya sendiri, mungkin mereka bisa merebut pasar di negara-negara ini.

Sumber: Re/code.

Disney Mix Adalah Aplikasi Pesan Instan Khusus untuk Anak-Anak

Aplikasi pesan instan memang sudah ada banyak sekali, tapi nampaknya belum ada yang benar-benar dirancang untuk anak-anak, sampai akhirnya Disney pun merasa perlu turun tangan. Yup, pemegang lisensi franchise Star Wars tersebut baru-baru ini meluncurkan Disney Mix, aplikasi chatting yang dikhususkan buat anak-anak.

Secara umum aplikasi ini memang akan bersaing dengan aplikasi pesan instan populer lain macam Snapchat atau WhatsApp. Namun Disney telah meramu deretan fitur dengan tujuan menjadikan Mix sebagai alternatif yang lebih aman sekaligus menyenangkan dalam mengakomodasi komunikasi antar pengguna anak-anak.

Menarget kalangan anak-anak, Disney Mix tidak sekadar menawarkan fitur chatting saja. Aplikasi ini juga penuh dengan mini game, meme, sticker dan masih banyak lagi. Disney cukup yakin bisa memenuhi permintaan anak-anak dengan berbekal pengalamannya membangun komunitas online seperti Club Penguin atau MarvelKids.

Tampilan aplikasi Disney Mix / Disney
Tampilan aplikasi Disney Mix / Disney

Game dalam Disney Mix bisa langsung dimainkan di bawah laman chat. Permainannya juga bervariasi, kebanyakan akan mengadu ketangkasan masing-masing anak. Mereka juga bisa membuat avatar 3D yang akan mewakili dirinya masing-masing – ini penting mengingat anak-anak tidak dianjurkan untuk membeberkan identitas aslinya atas alasan keselamatan.

Disney juga tidak lupa dengan faktor ‘pengganggu’ lain yaitu bullying. Aplikasi akan mendorong anak-anak untuk saling menghargai satu sama lain dan tidak menggunakan bahasa kasar. Seandainya ada yang melanggar, pengguna lain bisa melaporkan dengan mudah supaya Disney bisa langsung mengatasinya.

Disney Mix saat ini sudah bisa diunduh di Android dan iOS secara cuma-cuma. Ke depannya, Disney menjanjikan penambahan fitur ekstra seperti photo dan video sharing, tapi dengan keterlibatan orang tua – lagi-lagi demi mencegah terjadinya kasus penculikan anak dan lain sejenisnya.

Sumber: TechCrunch dan Disney.

Application Information Will Show Up Here

Snapchat Hadirkan Geosticker, Sticker Spesial yang Hanya Bisa Digunakan di Lokasi Tertentu

Snapchat baru-baru ini meluncurkan fitur yang cukup unik bernama Geosticker. Melihat namanya, bisa kita tebak bahwa fitur ini ada hubungannya dengan lokasi pengguna, dan yang pasti melibatkan sederet sticker konyol yang sudah menjadi ciri khas Snapchat.

Konsep Geosticker pada dasarnya mirip seperti fitur Geofilter yang dirilis tahun lalu. Kalau Geofilter menyajikan koleksi filter khusus yang hanya bisa diakses ketika pengguna berada di lokasi tertentu, Geosticker pun sama, hanya saja untuk sticker.

Jadi semisal pengguna sedang berlibur ke Paris, akan muncul sejumlah sticker spesial yang bisa ditambatkan ke foto-foto yang mereka ambil atau di dalam chat, cocok ketika pengguna sedang ingin pamer liburannya.

Geosticker sejauh ini tersedia di beberapa kota terpopuler di dunia: Los Angeles, New York City, San Francisco, Washington DC, Honolulu, London, Sydney, Sao Paulo, Paris dan Riyadh. Karena bergantung dengan lokasi, pengguna wajib mengaktifkan fitur location service pada perangkatnya masing-masing.

Di saat yang hampir bersamaan, Instagram baru-baru ini meluncurkan fitur Stories yang sangat mirip dalam hal nama maupun fungsi dengan milik Snapchat. Terlepas dari itu, setidaknya Snapchat masih menjadi raja sticker, apalagi didukung oleh fitur Geosticker ini.

Sumber: TheNextWeb.

All-in-One Messenger Satukan WhatsApp, Telegram, Skype, Slack dan Lainnya dalam Satu Jendela

Di hari-hari kerja, Slack adalah aplikasi chatting yang paling sering saya gunakan, mengingat semua komunikasi internal dengan tim DailySocial berlangsung di sana. Namun sesekali saya juga menerima notifikasi WhatsApp dan Skype, sehingga setidaknya ada tiga tab Chrome yang terbuka khusus untuk layanan-layanan pesan instan tersebut.

Tidak jarang tabtab ini terkesan mengganggu alur kerja saya, apalagi ketika sedang membuka banyak tab sekaligus. Beruntung ada aplikasi penyelamat, namanya All-in-One Messenger, dan ia bisa digunakan di perangkat apa saja selama browser Chrome ter-install di sana.

Usai di-install, All-in-One Messenger akan meminta pengguna untuk mencantumkan satu per satu akun layanan messaging yang hendak digunakan. Sejauh ini ada 27 layanan yang didukung, termasuk yang populer seperti WhatsApp, Telegram, WeChat, Skype, Facebook Messenger, Google Hangouts, Slack, Yahoo Messenger sampai Steam segala.

All-in-One Messenger mendukung hingga 27 layanan messaging / Chrome Web Store
All-in-One Messenger mendukung hingga 27 layanan messaging / Chrome Web Store

Tampilannya sendiri persis seperti versi web dari masing-masing layanan tersebut. Tugas All-in-One Messenger hanyalah menggabungkannya dalam satu jendela, dengan deretan tab yang jelas di bagian atas. Perlu dicatat, sejauh ini fitur panggilan video di Skype masih belum bisa digunakan.

Berpindah dari satu tab ke yang lain juga bisa melalui keyboard shortcut. Di PC, shortcut-nya adalah Ctrl + (angka 1 – 0), urut dari tab yang paling kiri sampai ke kanan.

Singkat cerita, All-in-One Messenger layak dicoba apabila sehari-harinya Anda berkutat dengan banyak layanan messaging sekaligus di laptop atau komputer. Anda bisa mendapatkannya secara cuma-cuma langsung dari Chrome Web Store.

Ia pun sebenarnya bukan aplikasi pertama yang menawarkan konsep serupa. Sebelumnya sudah ada Franz. Bedanya, Franz berwujud aplikasi untuk Windows dan Mac, sehingga All-in-One Messenger sedikit lebih fleksibel karena juga bisa digunakan di Linux.

Sumber: CNET.

Google Gabungkan Fitur Group Chat, Search dan YouTube ke dalam Satu Aplikasi Bernama Spaces

Event Google I/O 2016 belum dimulai, Google sudah meluncurkan aplikasi baru. Bernama Spaces, aplikasi ini pada dasarnya bisa dipandang sebagai rival Slack, dengan fungsi utama yaitu memudahkan komunikasi berkelompok.

Spaces unik karena ia bukan sekadar aplikasi group chat biasa. Google telah menanamkan Search, YouTube dan Chrome ke dalamnya. Dengan demikian, pengguna tidak perlu berpindah aplikasi sama sekali ketika hendak mencari informasi di internet guna melengkapi percakapan mereka.

Percakapan akan dibagi per topik. Di dalamnya, pengguna dapat membagikan apa saja, mulai dari artikel, video maupun gambar. Saat hendak mencari konten spesifik yang telah dibagikan sebelumnya, pengguna tinggal memanfaatkan fungsi search di dalam Spaces – pencariannya mencakup semua konten, bahkan gambar sekalipun.

Pengguna Spaces bisa mengakses Google Search, YouTube maupun situs lain tanpa harus berpindah aplikasi / Google
Pengguna Spaces bisa mengakses Google Search, YouTube maupun situs lain tanpa harus berpindah aplikasi / Google

Keunikan lain dari Google Spaces adalah pengguna bisa mengundang siapa saja ke dalam percakapan via aplikasi chatting lain, email, media sosial, maupun medium apa saja yang bisa dipakai untuk membagikan tautan. Mereka pun tidak diwajibkan mengunduh aplikasi Spaces terlebih dahulu, mengingat Spaces juga bisa diakses melalui browser, baik desktop maupun mobile, dengan menggunakan akun Gmail.

Spaces saat ini sudah tersedia untuk Android dan iOS. Google sendiri rencananya akan menguji efektivitas Spaces bersama para developer di sepanjang event Google I/O.

Sumber: Google Blog.

Application Information Will Show Up Here

Pengguna Telegram Kini Bisa Mengedit Pesan yang Telah Dikirim

Hanya berselang satu bulan setelah memperkenalkan desain baru untuk aplikasi iOS dan Android-nya, Telegram kini kembali meluncurkan fitur yang bisa dipastikan bakal membuat penggunanya kegirangan, yaitu fitur edit pesan.

Jadi pada dasarnya mulai hari ini pengguna Telegram bisa mengucapkan selamat tinggal pada typo alias salah ketik. Semua pesan yang sudah dikirim, baik di dalam grup atau percakapan satu lawan satu, bisa diedit isinya. Pesan yang telah diedit akan diberi label kecil bertuliskan “edited” supaya lawan bicara tahu mana yang telah diubah.

Cara mengedit pesan di Telegram pun jauh dari kata ribet. Pengguna hanya perlu menyentuh dan menahan balon pesan yang hendak diedit, lalu tap tombol “Edit”. Untuk pengguna Telegram versi desktop, fitur edit ini bisa diakses dengan menekan tombol panah atas di keyboard untuk mengedit pesan terakhir yang dikirim.

Update terbaru Telegram hadirkan fitur edit pesan, pembaruan fitur Mention dan akses inline bot yang lebih mudah / Telegram
Update terbaru Telegram hadirkan fitur edit pesan, pembaruan fitur Mention dan akses inline bot yang lebih mudah / Telegram

Update terbaru Telegram ini juga menghadirkan pembaruan pada fitur Mention, dimana pengguna kini bisa memanggil siapa saja di dalam grup, bahkan mereka yang tidak memiliki username. Mencari percakapan dengan seseorang juga lebih mudah berkat daftar pengguna lain yang baru-baru ini dikontak pada kolom pencarian.

Telegram juga mempermudah akses pada inline bot. Pengguna kini bisa membuka menu attachment dan memilih satu dari sejumlah bot yang tersedia. Semakin sering Anda menggunakan suatu bot, maka posisinya akan semakin di atas pada menu attachment tersebut.

Tombol baru di Telegram versi iOS untuk kembali ke posisi percakapan terakhir setelah menggeser layar ke atas / Telegram
Tombol baru di Telegram versi iOS untuk kembali ke posisi percakapan terakhir setelah menggeser layar ke atas / Telegram

Terakhir, khusus untuk Telegram versi iOS, aplikasi kini akan mengingat posisi terakhir dalam percakapan, sehingga ketika Anda kembali ke percakapan tersebut, Anda tidak akan ‘kehilangan jejak’. Lebih lanjut, saat Anda menggeser layar ke atas, akan muncul tombol baru untuk kembali ke posisi terakhir dalam percakapan tersebut.

Sumber: Telegram Blog.

Versi Terbaru Snapchat Bebaskan Pengguna Berbagi Pesan Teks, Audio, Video Sekaligus Sticker

Snapchat belum lama ini merilis update besar untuk aplikasi pesan instannya. Dalam Snapchat 2.0, hampir semua aspek sosial yang dimilikinya berubah menjadi lebih sempurna, dimana Snapchat sekarang bertindak sebagai sarana komunikasi yang sangat lengkap, mencakup teks, suara, video, dan tentu saja, sticker.

Yang membuat Snapchat 2.0 istimewa dibandingkan rival-rivalnya adalah bagaimana semua aspek di atas terintegrasikan secara penuh dan bisa berfungsi secara simultan. Saat Anda tengah bertukar pesan misalnya, Anda juga bisa langsung mengirim reaksi secara live dalam bentuk video atau audio dengan hanya menahan tombol di atas keyboard.

Snapchat 2.0

Fitur panggilan video dan audio kini bisa diakses sebelum Anda memulai chat dengan pengguna lain. Selagi bercakap-cakap, Anda bisa mengirimkan foto dari galeri milik ponsel tanpa perlu menghentikan panggilan video atau audio. Semuanya berjalan secara real-time, hampir mendekati komunikasi tatap muka seperti sebenarnya.

Ketika seseorang mengajak Anda untuk video call, Anda bebas memilih untuk bergabung atau sekadar melihat apa yang hendak disampaikan olehnya, lalu membalas menggunakan teks. Fitur ini sangat ideal pada skenario-skenario dimana Anda sedang tidak memungkinkan untuk video call, misalnya ketika sedang sibuk di toilet.

Snapchat 2.0

Snapchat 2.0 juga mengemas lebih dari 200 sticker yang akan bereaksi secara otomatis terhadap teks yang Anda kirim. Jadi semisal Anda mengirim pesan berbunyi “hungry”, sticker yang relevan akan langsung muncul ketika Anda menekan tombolnya di ujung kanan sehingga Anda tak perlu repot-repot mencarinya lagi. Kemunculan fitur sticker ini sekaligus menjadikan akuisisi Snapchat terhadap Bitstrips makin masuk akal.

Semua pembaruan di atas ini sejatinya menjadikan Snapchat 2.0 lebih dari sekadar aplikasi pesan instan yang populer di kalangan remaja. Pengguna kini bebas berpindah dari medium teks ke suara atau video selagi percakapan tengah berlangsung, tanpa ada jeda yang disebabkan oleh keterbatasan aplikasi.

Snapchat 2.0

Melengkapi semua itu adalah fitur Auto-Advance Stories, dimana setiap kali Anda menyelesaikan sebuah klip, klip lainnya akan langsung dimulai secara otomatis tanpa menunggu instruksi dari Anda. Saat sudah bosan, tinggal swipe ke bawah untuk keluar dari menu Stories.

Versi terbaru Snapchat ini sekarang sudah tersedia di iOS dan Android.

Sumber: TechCrunch.

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi Cola Tawarkan Kemudahan Membuat Janji atau Polling Lewat Pesan Interaktif

Dalam kebiasaan chatting berkelompok kita sehari-hari, tidak jarang banyak waktu yang terbuang demi menjawab pertanyaan sesederhana “Mau ketemuan di mana?” Seandainya ada fitur macam Twitter Polling, tentunya keputusan bersama dapat dicapai secara lebih cepat. Itulah salah satu misi yang diusung oleh sebuah aplikasi chatting baru bernama Cola.

Cola pada dasarnya ingin kita bisa menghemat waktu selagi berkomunikasi. Misi ini diwujudkan lewat fitur bernama Cola Bubbles. Bubbles sederhananya merupakan pesan interaktif dimana pengguna lain bisa memberikan balasan tanpa harus menyentuh keyboard-nya sama sekali.

Bubbles bisa kita manfaatkan untuk membuat janji, berbagi lokasi, berbagi foto dan video, membuat polling sampai berbagi to-do-list. Jadi misalnya Anda memilih Bubbles “Where Are You Now?”, pengguna lain dapat merespon dengan membagikan lokasinya langsung di tampilan peta. Tampilan peta ini pun dapat menampilkan lokasi dari beberapa orang sekaligus yang tergabung dalam percakapan.

Bubbles lain yaitu “When Can We Meet?”, memungkinkan Anda untuk membuat tiga pilihan jadwal yang berbeda sehingga pengguna lain dapat merespon dengan memberi tanda centang pada pilihan jadwal yang disetujuinya. Dengan demikian, janji ketemuan pun bisa dibuat secara lebih cepat tanpa harus bolak-balik menanyakan “Kamu bisanya kapan” satu per satu.

Cola app

Bubbles “Quick Poll” sangat mirip seperti cara kerja fitur polling di Twitter. Di sini setiap pengguna yang tergabung dalam percakapan bisa memilih satu dari tiga pilihan yang diberikan sehingga akhirnya kelompok Anda dapat membuat keputusan dengan cepat. Singkat cerita, semuanya berlangsung secara interaktif dengan jumlah teks yang sangat minimal.

Berita buruknya, Cola sejauh ini baru tersedia di iOS saja dan belum sampai ke App Store Indonesia. Padahal ia bisa jadi alternatif yang menarik terhadap WhatsApp, LINE maupun BBM bagi pengguna yang ingin mengurangi durasi waktu yang mereka habiskan tiap harinya untuk balas-membalas chat – sesuai dengan tagline-nya, yaitu “text less, do more.”

Sumber: TheNextWeb.

Aplikasi Franz Satukan 8 Layanan Messaging dalam Satu Jendela

Dewasa ini kita tidak akan kekurangan stok aplikasi messaging. Begitu banyaknya, terkadang kita tidak menyadari kalau layar komputer dipenuhi oleh jendela-jendela aplikasi yang berpotensi mengalihkan perhatian pada jam-jam produktif.

Beruntung ada aplikasi baru bernama Franz. Aplikasi ini unik karena ia ingin menyatukan sebanyak mungkin layanan messaging di satu jendela terpusat. Sejauh ini sudah ada delapan layanan yang didukung: Slack, Facebook Messenger, WhatsApp, Telegram, Grape, HipChat, Skype dan Google Hangouts.

Jadi idenya adalah, ketimbang Anda membuka banyak jendela aplikasi atau tab browser demi login ke semua layanan tersebut, Anda bisa mengaksesnya dari satu jendela aplikasi Franz saja. Tampilannya memang sederhana, sepintas terkesan seperti sebuah web app, tapi yang penting semua fiturnya berjalan lancar, termasuk halnya notifikasi.

Franz for Mac

Lebih menarik lagi, Franz mendukung semacam fitur multi akun. Jadi semisal Anda tergabung dalam lebih dari satu tim Slack, Anda bisa mencantumkan semuanya di Franz dan mengaksesnya satu per satu dengan mudah melalui deretan tab di bagian atas.

Franz saat ini sudah bisa diunduh langsung dari situsnya secara cuma-cuma. Untuk sekarang, Franz hanya tersedia di Mac saja, namun pengembangnya sudah menjanjikan versi Windows yang akan menyusul dalam waktu dekat.

Sumber: TheNextWeb.

Facebook Messenger untuk Android Hadirkan Fitur Multi Akun

Baru beberapa waktu yang lalu, Instagram menghadirkan fitur multi akun. Kini giliran sang induk perusahaan, yakni Facebook, yang meluncurkan fitur serupa untuk aplikasi Facebook Messenger di Android.

Kalau fitur multi akun di Instagram ditujukan buat satu pengguna yang punya beberapa akun sekaligus, premisnya di sini agak berbeda. Fitur multi akun Facebook Messenger ini ditujukan buat beberapa pengguna yang memakai satu perangkat, misalnya sebuah tablet yang dipakai secara bergantian oleh semua anggota keluarga.

Berkat fitur ini, satu tablet tadi bisa diisi oleh beberapa akun sekaligus, baik akun sang ayah, ibu maupun anak-anaknya. Hal ini tentu sangat bermanfaat karena mereka tak perlu lagi saling berebut dan bolak-balik logout lalu login menggunakan akunnya masing-masing.

Fitur multi akun Facebook Messenger untuk Android

Buat para orang tua yang khawatir pesan-pesan pribadinya dibaca oleh anak-anaknya, jangan khawatir, Facebook memastikan semua pesan tersebut terproteksi oleh password tiap-tiap akun. Jadi selama anak-anak tidak tahu kata sandi akun Anda, mereka hanya bisa melihat berapa jumlah notifikasi yang Anda terima tanpa mengetahui isinya sama sekali.

Untuk mengaktifkan fitur ini, Anda bisa masuk ke menu pengaturan di aplikasi Facebook Messenger untuk Android, lalu pilih opsi “Accounts”. Dari situ Anda tinggal menambahkan akun masing-masing anggota keluarga yang ingin memakai perangkat. Pemilik akun bebas memilih apakah akunnya ingin diproteksi oleh password atau tidak. Tentu saja, pastikan aplikasi Anda sudah mendapat update versi terbaru dari Google Play.

Sumber: Facebook dan Digital Trends. Gambar header: Facebook Messenger via Shutterstock.