Kirim File Dropbox Kini Bisa Lewat Facebook Messenger

Lewat Facebook Messenger, media sosial terbesar sejagat itu ingin semua komunikasi harian kita berlangsung di satu tempat yang terpusat. Mulai dari sekadar menyapa kawan lama sampai berbagi kenangan manis dengan anggota keluarga, Facebook Messenger siap bertugas kapan saja.

Dalam konteks berbagi kenangan, baik yang berwujud foto, video ataupun file lainnya, Facebook Messenger baru-baru ini kedatangan fitur yang akan disambut positif oleh banyak konsumen: integrasi dengan layanan cloud storage Dropbox.

Jadi sekarang saat Anda menekan tombol More yang berlambang tiga titik di Messenger untuk iOS maupun Android, Dropbox akan muncul sebagai salah satu opsi. Asalkan Anda sudah meng-install aplikasi Dropbox di perangkat, Anda bisa langsung berbagi file apapun yang tersimpan dalam akun Anda tanpa harus meninggalkan Messenger sama sekali.

Foto, video sekaligus GIF akan langsung muncul dan bisa diamati di kolom chat. Untuk filefile lainnya, sang penerima tinggal menyentuh tombol “Open” guna membukanya di aplikasi Dropbox dan menyimpannya jika perlu.

Saat saya coba di iPhone, menyentuh opsi Dropbox pada menu More tadi ternyata masih membawa saya berpindah ke aplikasi Dropbox untuk memilih file yang hendak dibagikan. Namun setelah file dipilih, ternyata saya otomatis dikembalikan lagi ke aplikasi Messenger. Jadi klaimnya paling tidak bisa dikonfirmasi.

Fitur ini sekarang sudah tersedia di Messenger versi iOS maupun Android. Jangan lupa update juga aplikasi Dropbox ke versi yang terbaru.

Sumber: Dropbox Blog.

Application Information Will Show Up Here

Versi Terbaru Snapchat Bebaskan Pengguna Berbagi Pesan Teks, Audio, Video Sekaligus Sticker

Snapchat belum lama ini merilis update besar untuk aplikasi pesan instannya. Dalam Snapchat 2.0, hampir semua aspek sosial yang dimilikinya berubah menjadi lebih sempurna, dimana Snapchat sekarang bertindak sebagai sarana komunikasi yang sangat lengkap, mencakup teks, suara, video, dan tentu saja, sticker.

Yang membuat Snapchat 2.0 istimewa dibandingkan rival-rivalnya adalah bagaimana semua aspek di atas terintegrasikan secara penuh dan bisa berfungsi secara simultan. Saat Anda tengah bertukar pesan misalnya, Anda juga bisa langsung mengirim reaksi secara live dalam bentuk video atau audio dengan hanya menahan tombol di atas keyboard.

Snapchat 2.0

Fitur panggilan video dan audio kini bisa diakses sebelum Anda memulai chat dengan pengguna lain. Selagi bercakap-cakap, Anda bisa mengirimkan foto dari galeri milik ponsel tanpa perlu menghentikan panggilan video atau audio. Semuanya berjalan secara real-time, hampir mendekati komunikasi tatap muka seperti sebenarnya.

Ketika seseorang mengajak Anda untuk video call, Anda bebas memilih untuk bergabung atau sekadar melihat apa yang hendak disampaikan olehnya, lalu membalas menggunakan teks. Fitur ini sangat ideal pada skenario-skenario dimana Anda sedang tidak memungkinkan untuk video call, misalnya ketika sedang sibuk di toilet.

Snapchat 2.0

Snapchat 2.0 juga mengemas lebih dari 200 sticker yang akan bereaksi secara otomatis terhadap teks yang Anda kirim. Jadi semisal Anda mengirim pesan berbunyi “hungry”, sticker yang relevan akan langsung muncul ketika Anda menekan tombolnya di ujung kanan sehingga Anda tak perlu repot-repot mencarinya lagi. Kemunculan fitur sticker ini sekaligus menjadikan akuisisi Snapchat terhadap Bitstrips makin masuk akal.

Semua pembaruan di atas ini sejatinya menjadikan Snapchat 2.0 lebih dari sekadar aplikasi pesan instan yang populer di kalangan remaja. Pengguna kini bebas berpindah dari medium teks ke suara atau video selagi percakapan tengah berlangsung, tanpa ada jeda yang disebabkan oleh keterbatasan aplikasi.

Snapchat 2.0

Melengkapi semua itu adalah fitur Auto-Advance Stories, dimana setiap kali Anda menyelesaikan sebuah klip, klip lainnya akan langsung dimulai secara otomatis tanpa menunggu instruksi dari Anda. Saat sudah bosan, tinggal swipe ke bawah untuk keluar dari menu Stories.

Versi terbaru Snapchat ini sekarang sudah tersedia di iOS dan Android.

Sumber: TechCrunch.

Application Information Will Show Up Here

Snapchat Akusisi Bitstrips, Pengembang Aplikasi Emoji Unik Bernama Bitmoji

Snapchat baru-baru ini dilaporkan berencana mengakuisisi Bitstrips, sebuah startup yang merupakan otak di balik aplikasi emoji keyboard unik bernama Bitmoji. Meski belum ada konfirmasi dari kedua belah pihak, nilai akuisisinya dikabarkan telah disetujui di angka $100 juta.

Keputusan ini menarik karena pada dasarnya keunikan Bitmoji sejalan dengan konsep personalisasi yang ditawarkan Snapchat. Bitmoji yang tersedia untuk Android dan iOS ini memungkinkan pengguna untuk membuat rangkaian emoji menggunakan karakter kartun ciptaannya sendiri, yang kemudian dapat diselipkan ke dalam chat dengan berbagai pose maupun aksesori.

Sejauh ini memang belum ada kepastian terkait apa yang Snapchat rencanakan dengan akuisisi ini. Bisa saja sesederhana mengintegrasikan Bitmoji ke dalam aplikasi Snapchat, atau malah tim Bitstrips bisa membantu mengintegrasikan layanan Snapchat ke dalam keyboard ponsel.

Apapun rencananya, akuisisi ini bisa menjadi ‘senjata’ baru Snapchat dalam menghadapi persaingan yang semakin memanas. Contoh yang paling gampang, tidak lama setelah Snapchat memperkenalkan fitur Face Swap, Facebook menyusul dengan mengakuisisi aplikasi MSQRD yang menawarkan fitur serupa.

Sumber: Fortune.

Aplikasi Cola Tawarkan Kemudahan Membuat Janji atau Polling Lewat Pesan Interaktif

Dalam kebiasaan chatting berkelompok kita sehari-hari, tidak jarang banyak waktu yang terbuang demi menjawab pertanyaan sesederhana “Mau ketemuan di mana?” Seandainya ada fitur macam Twitter Polling, tentunya keputusan bersama dapat dicapai secara lebih cepat. Itulah salah satu misi yang diusung oleh sebuah aplikasi chatting baru bernama Cola.

Cola pada dasarnya ingin kita bisa menghemat waktu selagi berkomunikasi. Misi ini diwujudkan lewat fitur bernama Cola Bubbles. Bubbles sederhananya merupakan pesan interaktif dimana pengguna lain bisa memberikan balasan tanpa harus menyentuh keyboard-nya sama sekali.

Bubbles bisa kita manfaatkan untuk membuat janji, berbagi lokasi, berbagi foto dan video, membuat polling sampai berbagi to-do-list. Jadi misalnya Anda memilih Bubbles “Where Are You Now?”, pengguna lain dapat merespon dengan membagikan lokasinya langsung di tampilan peta. Tampilan peta ini pun dapat menampilkan lokasi dari beberapa orang sekaligus yang tergabung dalam percakapan.

Bubbles lain yaitu “When Can We Meet?”, memungkinkan Anda untuk membuat tiga pilihan jadwal yang berbeda sehingga pengguna lain dapat merespon dengan memberi tanda centang pada pilihan jadwal yang disetujuinya. Dengan demikian, janji ketemuan pun bisa dibuat secara lebih cepat tanpa harus bolak-balik menanyakan “Kamu bisanya kapan” satu per satu.

Cola app

Bubbles “Quick Poll” sangat mirip seperti cara kerja fitur polling di Twitter. Di sini setiap pengguna yang tergabung dalam percakapan bisa memilih satu dari tiga pilihan yang diberikan sehingga akhirnya kelompok Anda dapat membuat keputusan dengan cepat. Singkat cerita, semuanya berlangsung secara interaktif dengan jumlah teks yang sangat minimal.

Berita buruknya, Cola sejauh ini baru tersedia di iOS saja dan belum sampai ke App Store Indonesia. Padahal ia bisa jadi alternatif yang menarik terhadap WhatsApp, LINE maupun BBM bagi pengguna yang ingin mengurangi durasi waktu yang mereka habiskan tiap harinya untuk balas-membalas chat – sesuai dengan tagline-nya, yaitu “text less, do more.”

Sumber: TheNextWeb.

Aplikasi Franz Satukan 8 Layanan Messaging dalam Satu Jendela

Dewasa ini kita tidak akan kekurangan stok aplikasi messaging. Begitu banyaknya, terkadang kita tidak menyadari kalau layar komputer dipenuhi oleh jendela-jendela aplikasi yang berpotensi mengalihkan perhatian pada jam-jam produktif.

Beruntung ada aplikasi baru bernama Franz. Aplikasi ini unik karena ia ingin menyatukan sebanyak mungkin layanan messaging di satu jendela terpusat. Sejauh ini sudah ada delapan layanan yang didukung: Slack, Facebook Messenger, WhatsApp, Telegram, Grape, HipChat, Skype dan Google Hangouts.

Jadi idenya adalah, ketimbang Anda membuka banyak jendela aplikasi atau tab browser demi login ke semua layanan tersebut, Anda bisa mengaksesnya dari satu jendela aplikasi Franz saja. Tampilannya memang sederhana, sepintas terkesan seperti sebuah web app, tapi yang penting semua fiturnya berjalan lancar, termasuk halnya notifikasi.

Franz for Mac

Lebih menarik lagi, Franz mendukung semacam fitur multi akun. Jadi semisal Anda tergabung dalam lebih dari satu tim Slack, Anda bisa mencantumkan semuanya di Franz dan mengaksesnya satu per satu dengan mudah melalui deretan tab di bagian atas.

Franz saat ini sudah bisa diunduh langsung dari situsnya secara cuma-cuma. Untuk sekarang, Franz hanya tersedia di Mac saja, namun pengembangnya sudah menjanjikan versi Windows yang akan menyusul dalam waktu dekat.

Sumber: TheNextWeb.

5 Sticker LINE Bertema Indonesia

Moon, Cony dan Brown, sebagian besar dari Anda mungkin sudah mengenal baik nama-nama ini. Mereka adalah karakter yang sering kita jumpai kekonyolannya di sticker LINE. Dari situ popularitasnya merambah ke dunia merchandise, mulai dari boneka, mug sampai casing ponsel.

Namun konsep sticker LINE sebenarnya tidak terpusat pada Moon dkk saja. Lewat platform LINE Creator, Naver selaku sang pengembang membebaskan sosok-sosok kreatif dalam menciptakan set sticker-nya sendiri, untuk kemudian dijual di LINE Store.

Sebagian pengguna LINE mungkin tidak tahu kalau sosok-sosok kreatif tersebut juga banyak yang berasal dari tanah air. Tentunya mereka juga mengangkat tema budaya Indonesia dalam karya-karyanya.

Dalam artikel ini, DailySocial ingin menyorot 5 sticker LINE pilihan yang ‘berbau’ Indonesia. Berikut adalah daftar lengkapnya.

Reon Indonesian Food Culinary Series

Sticker Reon Indonesian Food Culinary Series

Satu prestasi yang begitu dibanggakan Indonesia adalah keragaman makanannya. Di sini tim komikus lokal re:ON Comics ingin mempresentasikan aneka makanan dan minuman tradisional yang tersebar di penjuru Indonesia. Karena berangkat dari dunia komik, karakter yang diangkat pun menganut gaya chibi yang imut-imut.

Download: LINE Store – Rp 12 ribu

Mas Joko Wong Jowo

Sticker Mas Joko Wong Jowo

Bukan rahasia apabila suku Jawa tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Mereka dikenal akan keramahannya, tapi di satu sisi juga bisa terlihat seram di saat naik darah. Mas Joko Wong Jowo persis seperti itu. Anda bisa melihat berbagai ekspresinya yang lugu, tapi di saat yang sama ia juga bisa terlihat penuh amarah.

Download: LINE Store – Rp 12 ribu

Hello Bibo!

Sticker Hello Bibo!

Kalau dua sticker di atas lebih mengarah ke budaya tradisional, set sticker yang satu ini lebih berpusat pada budaya sehari-hari lewat bocah SD bertubuh gemuk bernama Bibo. Tidak mengherankan dari seorang siswa SD, Bibo suka makan, bermain dan tidur. Wajahnya kocak, tingkahnya konyol, benar-benar seorang bocah SD.

Download: LINE Store – Rp 12 ribu

Indonesian Horror Characters

Sticker Indonesian Horror Characters

Tak hanya kaya makanan daerah, budaya Indonesia juga mengenal banyak kisah tentang makhluk-makhluk halus. Set sticker ini mengangkat empat karakter bernama Ocong, Rewo, Uyul dan Kunty, masing-masing mengambil inspirasi dari makhluk supranatural Pocong, Genderuwo, Tuyul dan Kuntilanak. Pun begitu, mereka sama sekali tak terlihat seram berkat ekspresi verbal a la ‘anak socmed’.

Download: LINE Store – Rp 12 ribu

Recommended Seller

Sticker Recommended Seller

Sticker yang satu ini sangat cocok buat Anda yang terbiasa berbelanja di toko online tanah air dan ingin membawa nuansa percakapan yang sama dalam chat dengan rekan Anda. Kalau mereka yang sudah sering beli barang di toko online tanah air, pasti kenal dengan berbagai ungkapan khas penjual ini. para pemilik toko online, apalagi yang punya lapak di LINE@. Jadi ketimbang membalas pembeli dalam bentuk teks biasa, sticker ini bisa mewakili hampir semua balasan umum yang biasa dilontarkan, mulai dari “Ready stock” sampai “Maaf ya slow response”.

Download: LINE Store – Rp 12 ribu

Koreksi: Salah satu rekan di komunitas sticker creator Indonesia memberikan informasi jika di akun LINE@ hanya bisa menggunakan sticker bawaan dari LINE saja dan belum bisa menggunakan sticker dari creator. Artikel sudah diperbaiki. 

Tambah Teman di Snapchat Makin Mudah Berkat Personalized URL

Sebagai aplikasi chatting, Snapchat sudah pasti ingin Anda bisa berinteraksi dengan sebanyak mungkin orang. Maka dari itu, tidak heran apabila ada banyak cara yang bisa dilakukan guna menambah teman di Snapchat. Tapi sekarang ada cara yang lebih praktis dari yang lain.

Dalam update terbaru aplikasi Snapchat, muncul sebuah opsi baru di bawah menu Add Friends, yakni “Share username”. Klik opsi tersebut, maka Snapchat akan menciptakan URL (link) khusus menuju akun Anda. Link-nya simpel dan mudah dibaca, macam https://www.snapchat.com/add/namausernameanda.

Fitur ini sangatlah berguna ketika Anda hendak membagikan akun Snapchat Anda melalui biografi singkat di profil Twitter atau sekadar meneruskannya lewat aplikasi chatting lain. Jadi siapapun yang mengklik link tersebut, mereka akan otomatis menambahkan nama Anda ke dalam daftar temannya di Snapchat.

Jadi perlu diperhatikan, mengklik link tersebut bukannya membuka laman profil Snapchat Anda, tetapi langsung menambahkannya ke dalam daftar teman.

Untuk bisa menikmati fitur ini, pastikan Anda sudah memakai versi terbaru aplikasi Snapchat, baik di iOS maupun Android.

Sumber: TheNextWeb. Gambar header: Snapchat via Shutterstock.

WhatsApp Messenger Sekarang Gratis Selamanya

Tidak ada lagi alasan untuk tidak memakai WhatsApp Messenger. Aplikasi chatting yang diakuisisi Facebook pada tahun 2014 tersebut sekarang berubah menjadi gratis selamanya. Sebelumnya, pengguna harus membayar biaya berlangganan sebesar $1 per tahun setelah tahun pertamanya selesai.

Apa alasan di balik perubahan keputusan ini? Menurut WhatsApp sendiri, alasannya adalah minimnya penetrasi kartu kredit maupun kartu debit di sejumlah kawasan. Meski jumlah penggunanya telah mencapai hampir satu miliar, masalah semacam ini tentu saja akan menghambat pertumbuhan jumlah pengguna WhatsApp ke depannya, terlebih setelah masa gratis selama setahunnya habis.

Kendati demikian, hal ini bukan berarti WhatsApp nantinya bakal jadi dipenuhi iklan demi mendapat pemasukan. Melalui blog resminya, WhatsApp menegaskan bahwa mereka sama sekali tidak tertarik merusak pengalaman pengguna dengan iklan. Seperti yang kita tahu, salah satu fitur andalan WhatsApp sejak pertama kali ia diluncurkan adalah tidak ada iklan sama sekali, dan hal itu juga tidak akan berubah meski pengguna kini tak lagi ditarik biaya berlangganan.

Namun tentu saja tetap harus ada cara lain untuk mendapat pemasukan supaya WhatsApp bisa terus beroperasi. Untuk itu, mulai tahun ini mereka akan bereksperimen dengan sejumlah fitur yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi langsung dengan badan usaha atau organisasi yang memang ingin mereka hubungi.

Komunikasi yang dimaksud bisa berupa klaim tagihan nyasar ke bank, atau komplain ke maskapai penerbangan soal jadwal yang mundur. Sejauh ini kita sudah terbiasa melakukannya lewat panggilan telepon atau SMS. Nah, nantinya WhatsApp ingin pengguna bisa melakukannya lewat aplikasi chatting tersebut.

Perlu diingat, biaya berlangganan yang sudah terlanjur kita bayar tidak akan dikembalikan oleh WhatsApp. Mereka hanya akan langsung menghentikan tagihan selanjutnya. Bagi yang sudah berpaling dari WhatsApp karena masa gratis setahunnya habis, apakah setelah ini Anda bakal kembali ke WhatsApp? Silakan sampaikan pendapat Anda di kolom komentar.

Sumber: Re/code. Gambar header: WhatsApp Messenger via Shutterstock.

Chatting di Slack Kini Bisa Berlanjut ke Skype dengan Mulus

Banyak alasan mengapa Slack menjadi aplikasi chatting pilihan berbagai perusahaan, mulai dari yang kecil sampai yang sekelas NASA sekalipun – tim DailySocial pun sehari-harinya juga berkomunikasi lewat Slack. Utamanya adalah integrasi banyak layanan seperti Dropbox, Trello, dan lain sebagainya. Namun terlepas dari fleksibilitasnya, masih ada yang kurang dari Slack, yakni voice maupun video call.

Untungnya, berkat kemudahan integrasi layanan tadi, Skype kini juga termasuk sebagai salah satu yang terintegrasi ke dalam Slack. Salah satu pionir layanan video call tersebut baru-baru ini menghadirkan versi preview dari extension-nya untuk Slack.

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengunjungi laman extension-nya, lalu klik tombol “Add to Slack”. Sesudah itu, semua orang yang tergabung dalam tim Anda bisa memulai percakapan Skype lewat laptop atau komputer.

Jadi semisal ada debat yang cukup panas di Slack yang sepertinya tidak akan terselesaikan lewat tulisan, cukup ketikkan “/skype” di kotak chat, maka link menuju percakapan Skype akan langsung muncul di hadapan anggota tim Anda.

Untuk bergabung, mereka tidak harus menggunakan laptop atau komputer. Mereka juga bisa menggunakan smartphone atau tablet yang sudah ter-install aplikasi Skype. Mereka bahkan tidak memerlukan akun untuk bisa bergabung dalam percakapan Skype tersebut.

Versi preview dari integrasi Skype untuk Slack ini sudah bisa dicoba mulai hari ini juga. Semoga tidak ada lagi kesalahpahaman antar anggota tim hanya karena salah membaca poin yang disampaikan.

Sumber: Skype Blog.

Jelang Tutup Tahun, Facebook Messenger Hadirkan Sederet Fitur Baru

Tidak peduli kegiatan apa yang telah Anda rencanakan untuk liburan nanti, mengucapkan selamat tahun baru sudah pasti masuk dalam agenda wajib. Facebook Messenger ingin menjadi bagian dari momen tersebut dengan merilis sederet fitur baru.

Yang pertama adalah fitur bernama Photo Magic. Fitur ini sebenarnya sudah diuji selama sekitar satu bulan, tapi sekarang sudah siap untuk dirilis ke seluruh pengguna. Fungsinya sederhana, yakni mempermudah proses berbagi foto dengan banyak orang sekaligus.

Photo Magic akan menganalisa semua foto yang Anda ambil, mendeteksi wajah siapa saja yang tertangkap dalam gambar. Selanjutnya, Messenger akan memberikan rekomendasi untuk mengirim foto-foto tersebut ke semua orang yang termasuk di dalamnya, berdasarkan wajah-wajah yang telah dikenali.

Facebook Messenger Photo Magic

Semuanya dapat dilakukan dengan satu tap saja. Tapi kalau memang tidak berkenan mengirim, Anda tinggal menyentuh tombol Cancel kapan saja. Fitur ini juga dapat dinonaktifkan apabila Anda merasa terganggu dengan notifikasi yang diberikan atau sekedar tak mau Facebook mencari tahu tentang semua foto yang tersimpan di galeri.

Selain mempermudah proses berbagi foto, Messenger juga menghadirkan berbagai opsi kustomisasi pada fungsi chatting-nya. Pengguna kini bebas memilih warna tampilan yang diinginkan, tidak cuma biru saja. Pengguna juga dapat mencantumkan nama panggilan ke masing-masing kontak yang dimiliki, semisal untuk ayah dan ibunya.

Opsi kustomisasi di Facebook Messenger

 

Set emoji yang terdapat dalam Messenger juga bisa diganti sesuai dengan tema perayaan tahun baru. Terakhir, Messenger turut menyediakan sejumlah stiker bertema liburan untuk memeriahkan komunikasi antar pengguna. Stiker ini punya animasi yang menarik, seperti misalnya serpihan salju yang tampak memenuhi layar.

Semua fitur ini sudah bisa dinikmati oleh pengguna iOS dan Android lewat versi terbaru aplikasi Facebook Messenger.

Sumber: Facebook.