Storytel Resmi Hadir di Indonesia, Tawarkan “Streaming Audiobook” Terkurasi

Storytel, aplikasi audiobook berbasis di Swedia, meresmikan kehadirannya di Indonesia setelah mengumumkan rencananya tersebut sejak April 2021. Aplikasi ini hadir dengan membawa pendekatan audiobook pertama berbahasa Indonesia yang hadir secara premium karena sudah terkurasi dan diproduksi dengan serius.

“Kami sangat menantikan kesempatan ini, untuk membawa layanan Storytel yang memberikan cerita terbaik menggunakan teknologi terdepan dan mudah digunakan oleh konsumen. Pengalaman panjang kami dalam konten audio dan feedback yang luar biasa dari pelanggan, mendorong kami untuk mengambil langkah baru dalam misi untuk memungkinkan lebih banyak orang dalam berbagi dan menikmati cerita kapan saja dalam skala global,” ucap Chief Content Strategy Officer Storytel Helena Gustafsson dalam konferensi pers virtual, Rabu (9/3).

Format buku audio dinilai berpotensi

Country Manager Storytel Indonesia Indriani Widyasari menambahkan, audiobook merupakan rekreasi yang bermakna. Kelebihan audiobook bisa dinikmati sambil melakukan hal-hal lain, seperti sebelum tidur atau sambil merelaksasi tubuh. Hal ini tentu bisa meningkatkan wawasan, membuka konten-konten literasi yang biasanya harus dibaca sekarang bisa dinikmati dengan mendengarkan.

Dia melanjutkan, berdasarkan survei yang sebelumnya dilakukan perusahaan di negara-negara lain, mendapati bahwa pengguna audiobook memiliki kesempatan lebih banyak menghabiskan buku dibandingkan saat hanya membacanya. Jika biasanya, dalam satu bulan seseorang bisa menghabiskan buku satu hingga tiga buku, maka dengan audiobook orang-orang bisa membaca buku mencapai lima buku.

“Indonesia adalah salah satu negara yang cepat beradaptasi dan adopsi digital baru. Sekitar tiga sampai empat tahun lalu masih banyak yang belum tahu podcast, tapi sekarang sudah jadi bagian dari gaya hidup,” kata Indri.

Storytel menghadirkan lebih dari 150 ribu audiobook dalam berbagai 19 genre buku dan cerita dalam Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Mandarin. Seluruh konten ini diproduksi secara serius. Perusahaan bermitra dengan penerbit terkemuka lokal untuk menghasilkan perpustakaan audiobook berbahasa Indonesia dengan mengakuisisi hak cipta audio.

Serta, memproduksi sendiri cerita audiobook oleh tim Storytel, disebut Storytel Original. Salah satu judul original yang sudah dirilis adalah cerita detektif terbaru tentang Sherlock Holmes yang terlaksana berkat kesepakatan dengan Conan Doyle Estate. Karya tersebut ditulis oleh penulis tersohor dari Inggris, Anthony Horowitz.

Indri melanjutkan, isi audiobook dinarasikan para seniman suara profesional yang dapat menghidupkan cerita melalui suara untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari yang melelahkan dengan cerita yang praktis dan mudah dinikmati oleh para pecinta buku.

Secara eksklusif, Storytel Indonesia menampilkan versi audiobook dari judul-judul buku populer dari penulis terkenal, seperti Dewi Lestari, Tere Liye, Ika Natassa, Asma Nadia, Ahmad Fuadi, Pidi Baiq, dan Habiburrahman El Shirazy. Juga, bekerja sama dengan aktor dan aktris Indonesia untuk menarasikan audiobook, seperti Dian Sastrowardoyo, Adinia Wirasti, dan Fedi Nuril.

Langkah tersebut menjadi perhatian serius Storytel. Pasalnya, dalam riset perusahaan disebutkan bahwa 90% penggunanya mengonsumsi konten di Storytel dalam bahasa lokal. Oleh karenanya, lokalisasi punya peranan penting untuk mendekatkan pengguna dengan buku-buku terbitan luar negeri.

Ditambah lagi, masih dalam riset yang sama, dikatakan sebanyak 70% perpustakaan di Storytel adalah buku keluaran lama yang tidak dijual lagi bentuk fisiknya di toko buku. Sehingga, unsur tersebut membuat munculnya unsur emosional yang mengikat para pengguna untuk bernostalgia.

Secara global, Storytel memiliki lebih dari 700 ribu judul buku dan 30 bahasa, termasuk dalam Bahasa Indonesia. Penggunanya mencapai lebih dari 1,7 juta orang dengan genre yang paling banyak dinikmati adalah detektif dan romansa.

Untuk menikmati seluruh pustaka di Storytel, pengguna perlu berlangganan dengan biaya mulai dari Rp39 ribu per minggu selama periode peluncuran. Aplikasi dapat diunduh melalui App Store dan Play Store dengan persyaratan minimal Android 5 dan iOS 13.

Aplikasi Audiobook dan E-book Streaming “Storytel” Segera Beroperasi di Indonesia

Aplikasi audiobook dan e-book streaming global Storytel mengumumkan kehadirannya di Indonesia pada paruh kedua tahun 2021 mendatang. Storytel menunjuk Indriani Widyasari sebagai Country Manager Storytel Indonesia.

Dalam keterangan resmi, Regional Manager Storytel Asia Pasifik Elin Torstensson mengatakan, penunjukkan Country Manager merupakan awal penting dari rencana peluncuran layanan Storytel di Indonesia. Indriani akan bertugas untuk memperkenalkan konsep audiobook agar bisa diterima masyarakat.

“Diharapkan nantinya buku-buku dalam bahasa Indonesia akan memperkaya basis data layanan audiobook Storytel yang saat ini telah menjangkau hampir 340 juta pengguna di kawasan Asia Pasifik,” terangnya, Jumat (30/4).

Sebelum bergabung di Storytel, Indriani memiliki pengalaman lebih dari 11 tahun di dunia bisnis digital di Indonesia. Ia pernah menjaba sebagai Direktur Pemasaran di Zilingo Indonesia dan Country Manager Paktor. Pengalamannya yang kuat di dunia bisnis digital, mulai dari meluncurkan, mengembangkan, meningkatkan layanan, hingga gaya kepemimpinan dalam membangun tim yang kuat, Indriani diharapkan dapat membawa Storytel untuk berkembang di Indonesia.

Storytel memperkirakan bahwa saat ini nilai pasar audiobook global mencapai $4,7 miliar dan akan tumbuh 15% per tahun hingga 2030. Peningkatan ini didukung dengan popularitas dari audiobook dan e-book dalam beberapa tahun terakhir. Di era modern, minat orang terhadap literatur tetap tinggi mulai bergeser ke bentuk digital, seperti audiobook yang mudah diakses lewat gawai.

Kehadiran audiobook diharapkan dapat memperkuat pasar, sekaligus memberikan peluang baru bagi penulis dan penerbit buku. Sementara itu, menurut survei perilaku konsumen yang dilakukan oleh Audio Publishers Association (APA), mendapati sekitar 60% pendengar mengonsumsi audiobook sambil bersantai di rumah. Karena sisi praktisnya tersebut, diperkirakan audiens dewasa akan berlangganan layanan audiobook dalam skala besar. Audiobook diprediksi akan menjadi tren baru bagi para pecinta buku di Indonesia.

“Storytel telah mempersiapkan dan terus melakukan edukasi mengenai platform audiobook streaming yang dapat didengarkan sambil bersantai, berolahraga, atau pulang pergi kerja, atau sembari melakukan aktivitas lain yang nantinya akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,” kata Indriani.

Sebelum hadir di Indonesia, Storytel telah hadir di kawasan Asia Pasifik selama empat tahun. Dimulai dari India pada 2017, Singapura (2019), Korea Selatan (2019), dan Thailand (2020). Hingga saat ini audiobook dari Storytel telah menjangkau penghobi buku di 25 negara di seluruh dunia, antara lain Arab Saudi, Belanda, Belgia, Brazil, Bulgaria, Denmark, Finlandia, Islandia, Israel, Jerman, hingga Spanyol, Swedia, Turki, dan Uni Emirat Arab.

Tren industri konten suara

Audiobook bisa dikategorikan salah satu turunan dari konten berbasis suara yang dulu dianggap underrated. Berkat kehadiran teknologi dan pergeseran masyarakat dalam mengonsumsi konten yang semakin bergeser ke gawai, membuat popularitas dari podcast makin diminati yang kini menjelma jadi konten on-demand karena dapat dinikmati di berbagai platform digital.

DailySocial pernah membuat tulisan mendalam terkait podcast mulai mendominasi lanskap media di sejumlah negara karena ia hadir dengan format yang memungkinkan pendengar melakukan aktivitas lain atau multitasking. Mengacu riset Podcast User Research in Indonesia di 2018, variasi konten dan fleksibilitas menjadi dua alasan besar mengapa konsumen mendengarkan konten audio berbasis digital ini.

Spotify yang kini mulai menyeriusi bisnis podcast ini sangat tertarik dengan perkembangan di Indonesia. Mereka mencatat konsumsi podcast orang Indonesia adalah terbanyak se-Asia Tenggara pada tahun lalu. Sebanyak 20% dari total pengguna mendengarkan podcast tiap bulan dan jumlah tersebut lebih tinggi dari persentase rata-rata global.

Tak mau kalah, bermunculan pemain dari lokal mulai masuk ke kolam yang sama, di antaranya ada Noice dan PodMe.

Application Information Will Show Up Here

Tanpa Layar, Yoto Player Adalah Pemutar Audiobook dan Podcast yang Ideal untuk Anak-Anak

Menjauhkan anak-anak dari gadget bukanlah pekerjaan mudah, terutama di era serba digital seperti sekarang. Namun dari sekian banyak konten digital, kita tidak boleh lupa dengan yang namanya audiobook, yang pada dasarnya mampu menghibur anak-anak tanpa mengharuskan mereka menatap layar selama berjam-jam.

Audiobook tentu saja dapat kita putar di smartphone atau tablet, tapi sekali lagi, kalau tujuannya adalah mengurangi waktu anak-anak menatap layar, kita butuh gadget lain yang tidak dilengkapi layar sama sekali. Salah satunya adalah gadget unik bernama Yoto Player berikut ini.

Dari kacamata sederhana, Yoto Player merupakan sebuah speaker portabel yang dapat memutar konten audio dari internet. Yang menarik adalah cara Yoto Player menyajikan kontennya. Total ada tiga cara, dan yang paling menarik adalah dengan melibatkan semacam koleksi kartu konten yang dapat dibeli secara terpisah.

Kartu-kartu ini punya ukuran setara dengan kartu yang biasa digunakan sebagai kunci kamar hotel. Selipkan salah satu ke slot yang ada di sisi atas Yoto Player, maka kontennya otomatis akan langsung diputar. Kontennya bisa bervariasi tergantung masing-masing kartunya; bisa berupa cerita, lagu, maupun konten-konten edukatif lainnya.

Pada sisi depan perangkat, ada panel matrix display yang akan menampilkan gambar yang berbeda, sekali lagi tergantung masing-masing kartu konten yang dijejalkan. Saat sedang tidak digunakan, panel display-nya akan menampilkan waktu dan ilustrasi ramalan cuaca. Perangkat juga bisa berfungsi sebagai lampu tidur ketika diletakkan dengan sisi display menghadap ke bawah.

Cara yang kedua dan ketiga adalah dengan menekan kenop berwarna oranye di sebelah kanan. Klik satu kali, maka perangkat akan memutar Yoto Daily, yang pada dasarnya merupakan podcast khusus untuk anak-anak dengan durasi 10 menit dan episode baru setiap hari. Topik yang dibahas pun berbeda-beda setiap harinya. Sebagai contoh, episode di hari Rabu akan membahas lima fakta menarik tentang banyak negara, sedangkan episode di hari Jumat membahas koleksi candaan yang dikirimkan oleh anak-anak pengguna Yoto.

Klik sekali lagi, maka giliran Yoto Radio yang diputar. Sesuai namanya, Yoto Radio tidak lain dari playlist lagu untuk anak-anak. Baik Yoto Daily maupun Yoto Radio ini bisa dinikmati secara cuma-cuma asalkan perangkat terhubung ke internet via jaringan Wi-Fi.

Kalau memang konten-konten gratisan itu masih kurang, tentu saja masih ada cara lain yang lebih ‘primitif’ lagi, yakni memutar konten dari smartphone menggunakan Bluetooth. Untuk mengatur volumenya, cukup putar-putar kenop oranye yang ada di sebelah kiri. Lalu untuk mengisi ulang baterainya, pengguna tinggal meletakkan perangkat di atas charger bawaannya yang mengemas konektor magnetis.

Di Amerika Serikat, Yoto Player saat ini telah dijual dengan harga $100. Setiap kartu kontennya dibanderol di kisaran $6 sampai $12, tergantung durasi dari masing-masing konten.

Sumber: Tech Times.

Setelah Spotify, Waze Hadirkan Integrasi 7 Aplikasi Streaming Lain

Maret tahun lalu, Waze menghadirkan integrasi Spotify demi memudahkan para pengemudi mobil untuk menikmati musik favoritnya selagi di jalanan. Kemudian belum lama ini, Google Maps menyusul dengan integrasi serupa, tapi yang mencakup Apple Music dan Google Play Music sekaligus.

Sebagai pencetus idenya, Waze memutuskan untuk semakin mematangkan fitur pemutar audio ini. Di samping Spotify, Waze baru saja kedatangan tujuh integrasi layanan streaming lain: Pandora, iHeartRadio, NPR, Deezer, Stitcher, Scribd, dan TuneIn, menyajikan pilihan konten audio yang lengkap, mulai dari musik, podcast, audiobook sampai radio.

Sama seperti sebelumnya, integrasi ini juga berlaku sebaliknya; panduan navigasi Waze masih bisa dipantau melalui deretan aplikasi streaming tersebut. Tentunya pengguna perlu meng-install versi terbaru Waze maupun aplikasi streaming yang hendak digunakan.

Waze Audio Player / Waze

Setelahnya, pengguna harus menyambungkan Waze dengan aplikasi streaming-nya terlebih dulu. Sinkronisasi ini cuma perlu dilakukan satu kali, dan selanjutnya pengguna tinggal memilih hendak memutar konten dari layanan yang mana.

Perlu dicatat, fitur ini masih berstatus beta, dan integrasinya belum tersedia sepenuhnya baik pada platform Android maupun iOS. Integrasi Deezer, misalnya, baru tersedia di iOS, sedangkan TuneIn untuk sementara hanya bisa dinikmati para Wazer yang menggunakan perangkat Android.

Peluncuran globalnya dijadwalkan bakal berlangsung dalam beberapa minggu ke depan. Namun kalau memang sudah tidak sabar mencoba, Anda bisa mendaftar sebagai beta tester guna menikmati jatah lebih awal.

Sumber: Waze.

Google Luncurkan Audiobooks ke Play Store dengan Dukungan Google Assistant

Gerak-gerik Google untuk meluncurkan audiobooks ke platform aplikasinya sempat terendus dalam sepekan terakhir. Kini, fungsionalitas itu akhirnya benar-benar digulirkan sebagai bagian dari Play Book plus terintegrasi dengan asisten pintar, Google Assistant.

Kabar baiknya, untuk menggunakan layanan premium ini pengguna tidak diharuskan untuk membayar fee berlangganan. Tapi, untuk bisa menikmati konten-konten yang tersaji di Play Book, pengguna harus membeli sesuai dengan harga yang ditawarkan oleh penerbit.

Total, audobooks bisa diakses oleh 45 negara dan mendukung 9 bahasa. Konten-kontennya dapat dinikmati dari perangkat berbasis Android, iOS dan web melalui aplikasi Google Play Book. Alternatif lain, perangkat smart speaker yang sudah mengadopsi Google Assistant juga bisa mendengarkan konten audibook yang dibeli.

Google-Play-Audiobooks-770x461
Credit image to: lowyat.net

Dibandingkan dengan layanan Audible dari Amazon, Google Play melabeli konten-kontennya dengan banderol yang lebih terjangkau. Pengguna bahkan bisa mendengarkan versi preview dari narator sebelum memutuskan untuk membeli. Setelah dibeli, konten bisa didengarkan oleh anggota keluarga yang tergabung ke dalam Family Library tanpa fee tambahan. Kemudian ketika audiobooks diputar, player akan menampilkan kontrol untuk memutar mundur, maju atau mempercepat.

Kelebihan lainnya, seperti yang sudah disinggung di atas, layanan ini juga terintegrasi dengan asisten pintar Google Assistant. Pengguna dapat menggunakan perintah, “Ok Google, read my book” untuk membaca koleksi item yang dibeli melalui smartphone atau smart speaker. Beberapa perintah suara lain juga bisa digunakan tanpa harus menyentuh perangkat. Ke depan, Google juga berjanji akan menghadirkan dukungan ini ke platform Android Auto di AS.

google_play_audiobooks_banner_1
image credit: 9to5google.com

Bagi Google, ini berarti satu tantangan baru di sektor multimedia berhasil dituntaskan. Google butuh audiobooks untuk bersaing dengan Amazon dan Apple meskipun tantangan baru juga menunggu, yaitu bagaimana mereka bisa menyajikan konten-konten original yang menarik bagi pengguna. Apalagi, kebanyakan orang mengenal Play Store sebagai tempat untuk mengunduh aplikasi. Keuntungannya, dengan konsep ini pengguna bisa mengakses konten dari lintas platform, antara lain dari smartphone, tablet, desktop, web, speakers dan sebentar lagi dari dalam dashboard mobil.

Sumber berita Googleblog dan gambar header Mashable.

TuneIn Premium Sajikan Siaran Olahraga, Audiobook dan Musik Tanpa Iklan

Tren berlangganan konten digital semakin hari semakin mencuat. Berkat kehadiran berbagai layanan streaming musik seperti Guvera, Rdio maupun Apple Music, konsumen kini rela membayar sejumlah biaya setiap bulan demi memanjakan telinganya. Continue reading TuneIn Premium Sajikan Siaran Olahraga, Audiobook dan Musik Tanpa Iklan

Listeno Ingin Bentuk Gaya Hidup Mendengarkan Audiobook Melalui Perangkat Mobile

Ilustrasi Mendengarkan Buku / Shutterstock

Era digital seperti sekarang ini memungkinkan konsumen mendengarkan buku (dalam bentuk audiobook) melalui smartphone mereka. aplikasi Listeno memfasilitasi para penggemar buku dengan menawarkan layanan buku suara dari berbagai macam judul, penulis, dan narator. Saat ini Listeno baru tersedia di platform Android.

Continue reading Listeno Ingin Bentuk Gaya Hidup Mendengarkan Audiobook Melalui Perangkat Mobile