Atasi Masalah Polusi Udara, Paris Bereksperimen dengan Shuttle Bus Tanpa Sopir Bertenaga Listrik

Sebagai salah satu kota pertama selain London dan New York yang memiliki jaringan kereta bawah tanah, Paris terus memikirkan cara baru untuk menyempurnakan sistem transportasi umum bagi warganya. Yang terkini, pemerintah ibukota Perancis tersebut harus memikirkan solusi transportasi atas masalah polusi udara yang kian memburuk.

Paris pun mulai bereksperimen dengan shuttle bus bertenaga listrik yang dibekali sistem kemudi otomatis. Tanpa sopir dan tanpa emisi karbon, sepasang bus bernama EZ10 ini bertugas untuk menghubungkan stasiun kereta Lyon dan Austerlitz di pusat kota, menawarkan tumpangan gratis selama setiap harinya selama tiga bulan ke depan.

Rute tersebut memang hanya sejauh 1 kilometer, dan bus EZ10 buatan perusahaan bernama EasyMile itu cuma sanggup melaju dengan kecepatan maksimum 20 km/jam, namun setidaknya bisa cukup membantu keseharian warga setempat. Sekali perjalanan, total ada 12 penumpang yang bisa dibawa.

EZ10 memanfaatkan perpaduan kamera, laser dan GPS untuk bernavigasi dengan sendirinya, dan yang terpenting, tidak membahayakan pejalan kaki di sekitarnya. Tujuan akhir yang ingin dicapai dari eksperimen ini adalah menghubungkan pemukiman di pinggir kota dengan stasiun kereta api terdekat, tentunya tanpa harus memperburuk tingkat polusi udara.

Menarik juga untuk disorot adalah komitmen pemerintah setempat dalam mengatasi potensi hilangnya lapangan pekerjaan sopir bus karena telah digantikan oleh sistem kemudi otomatis. Menurut wakil walikota Paris, Jean-Louis Missika, mereka harus mulai memikirkan cara terbaik untuk melatih para sopir tersebut sehingga mereka nantinya dapat beralih profesi, menyesuaikan dengan lapangan kerja baru yang tercipta oleh tren kendaraan tanpa sopir.

Sumber: 1, 2, 3.

Mercedes-Benz Sukses Uji Bus Tanpa Sopirnya di Jalan Umum

Mercedes-Benz baru-baru ini mengumumkan pencapaian yang cukup membanggakan, dimana bus tanpa sopirnya berhasil menjalani uji coba di jalan umum. Kendaraan besar bernama Mercedes-Benz Future Bus tersebut sukses melaju sejauh 20 km dari bandara Schiphol di Armsterdam menuju kota Haarlem tanpa campur tangan sopir sedikitpun.

Future Bus ditenagai oleh sistem kemudi otomatis CityPilot yang pada dasarnya merupakan versi adaptasi dari sistem Highway Pilot milik truk tanpa sopir Daimler. Berbekal GPS, radar dan sederet kamera, Future Bus mampu mengenali rambu-rambu lalu lintas, pejalan kaki maupun rintangan lainnya. Ia bahkan bisa menyetir dengan sendirinya di dalam terowongan tanpa masalah.

Kendati demikian, Future Bus masih bukan murni bus tanpa sopir. Regulasi pemerintah mewajibkan seorang sopir untuk selalu berada di balik lingkar kemudi seandainya diperlukan di saat-saat darurat. Future Bus sendiri melaju dengan kecepatan maksimum 70 km/jam, serta sanggup berhenti di halte secara presisi, termasuk di halte yang memiliki platform khusus untuk kaum difabel.

Mercedes-Benz Future Bus akan berhenti di halte secara otomatis dan presisi / Daimler
Mercedes-Benz Future Bus akan berhenti di halte secara otomatis dan presisi / Daimler

Mengingat Future Bus merupakan angkutan umum, ia diuntungkan berkat integrasi dengan infrastruktur kota. Mayoritas mobil tanpa sopir belum bisa melakukan hal ini, tetapi Future Bus bisa berkomunikasi langsung dengan lampu lalu lintas maupun infrastruktur lainnya.

Lebih menarik lagi adalah kemampuan sistem kameranya dalam memindai lubang di jalanan. Informasi ini akan diteruskan ke infrastruktur kota, sehingga pada akhirnya bus-bus lain bisa terhindar darinya selagi menunggu jalan diperbaiki.

Kabin Mercedes-Benz Future Bus terinspirasi oleh desain taman kota / Daimler
Kabin Mercedes-Benz Future Bus terinspirasi oleh desain taman kota / Daimler

Soal desain, Mercedes-Benz rupanya terinspirasi dari taman kota, terutama untuk interiornya yang memiliki kontur asimetris dan bangku-bangku berdesain eksotis. Di sisi lain, sistem pencahayaan di dalamnya mengacu pada aspek futuristis bus itu sendiri.

Kabinnya dibagi menjadi tiga zona berdasarkan lama penumpang berada di dalam bus. Informasi perjalanan maupun konten hiburan akan disajikan melalui monitor besar di bagian tengah kabin penumpang.

Secara keseluruhan, prestasi yang dicapai Mercedes-Benz Future Bus ini bisa menjadi acuan bahwa sistem transportasi umum nantinya juga akan mengandalkan teknologi kemudi otomatis. Mengenai kapan pastinya Future Bus akan beroperasi masih tanda tanya, tapi semoga saja tidak lama lagi.

Sumber: Engadget dan Daimler.