KLAR Konfirmasi Perolehan Pendanaan Pra-Seri A, Dipimpin AC Ventures dan East Ventures

KLAR Smile baru-baru ini resmi mengumumkan pendanaan pra-seri A. Ini sekaligus mengonfirmasi kabar yang kami beritakan sebelumnya, kendati dari sisi nilai lebih kecil, yakni $4,5 juta atau setara 67 miliar Rupiah. Investasi ini dipimpin AC Ventures dan East Ventures, dengan berpartisipasi Venturra Discovery dan beberapa angel investor.

Dana segar ini akan digunakan untuk mengembangkan bisnis mereka ke pelosok Indonesia, termasuk untuk mengedukasi konsumen perihal pentingnya kesehatan mulut (oral wellness) dan meluncurkan produk-produk komplementer perawatan kesehatan gigi lainnya.

KLAR  berharap untuk dapat menawarkan perawatan gigi yang menyeluruh dan bermanfaat dari segi estetika dan kesehatan untuk para penggunanya.

Dalam satu tahun beroperasi, KLAR telah bekerja sama dengan lebih dari 1.000 dokter gigi dan dokter gigi spesialis ortodonti dari berbagai wilayah di Indonesia. Saat ini mereka turut hadir melalui lebih dari 800 klinik gigi yang telah bergabung menjadi mitra di ekosistemnya.

Melalui aplikasi “Klar Smile”, para dokter gigi dan pasien dapat dengan mudah berinteraksi langsung dan bersama-sama memonitor perkembangan hasil perawatan gigi. Pengalaman pengguna yang unik ini meningkatkan kenyamanan pasien dengan mengurangi jumlah kunjungan serta waktu pemeriksaan rutin ke klinik yang dibutuhkan selama masa perawatan.

“Kami senang menyambut KLAR Smile ke keluarga East Ventures. Oral wellness mempengaruhi kesehatan seseorang, dan kami percaya bahwa solusi yang ditawarkan oleh KLAR Smile akan membawa dampak positif dalam merevolusi kesehatan masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” kata Partner East Ventures Melisa Irene.

Sementara itu menurut Founder dan Managing Partner AC Ventures Michael Soerijadji, “Sebagai pendukung startup ini sejak awal, kami percaya bahwa KLAR Smile menawarkan solusi yang praktis dan inovatif yang dibutuhkan dan dicari oleh jutaan penduduk Indonesia.”

Secara khusus Klar Smile memproduksi clear aligner, yaitu suatu alat pengganti kawat gigi berbahan dasar plastik yang dapat menggerakkan gigi. Setiap set clear aligner dibuat secara khusus sesuai kebutuhan masing-masing pasien.

Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa platform yang menawarkan layanan serupa dengan Klar Smile. Di antaranya adalah RATA juga bermain di segmen yang sama. RATA sendiri juga telah didukung sejumlah investor, salah satunya Alpha JWC Ventures.

Application Information Will Show Up Here

Startup Perawatan Gigi KLAR Peroleh Investasi Awal dari AC Ventures dan Kenangan Fund

Startup teknologi perawatan gigi estetika KLAR mengumumkan investasi tahap awal yang dipimpin oleh AC Ventures dan diikuti oleh partisipasi dari Kenangan Fund. Perusahaan tidak menyebut nominal yang didapat dalam putaran ini.

Dana segar ini akan dimanfaatkan KLAR untuk mencapai empat tujuan bisnis utamanya. Pertama, pengembangan dan riset untuk mengoptimalkan biaya perawatan agar pasien dapat menikmati layanan kualitas internasional tanpa menguras banyak biaya. Kedua, memperbesar tim agar dapat menjadi pemimpin di pasar.

Ketiga, dana akan dialokasikan untuk memperkuat posisi KLAR sebagai brand andalan pasien dan dokter gigi mitra yang menginginkan solusi merapikan gigi tanpa proses yang rumit. Terakhir, KLAR akan menambah portofolio produk pendukung untuk merapikan gigi pasien secara menyeluruh.

Co-Founder & CEO KLAR Ellen Pranata menyampaikan, pendanaan ini adalah langkah awal mengembangkan KLAR. Ia melihat semakin banyak pasien yang ingin memiliki gigi yang rapi dan senyum yang menarik untuk menambah rasa percaya diri, namun menginginkan proses yang nyaman tanpa mengorbankan estetik.

“Kami dan investor sedari awal sepakat bahwa tujuan bisnis kami adalah untuk memberikan solusi teknologi perawatan gigi yang reliable bagi masyarakat Indonesia,” kata Ellen dalam keterangan resmi, Selasa (29/6).

Potensi pasar untuk aligner di Indonesia diestimasi bisa mencapai $3 miliar (Rp43 triliun). Dengan pertumbuhan PDB per kapita dan meningkatnya minat perawatan diri dan estetika, KLAR yakin permintaan aligner di Indonesia akan terus meningkat. Di Indonesia, selain KLAR, ada RATA yang bermain di segmen yang sama.

“KLAR mencoba menyelesaikan masalah yang selama ini ada dengan solusi yang lebih baik, terjangkau, dan lebih nyaman. Didukung dengan tim pendiri yang solid dan jaringan industri yang kuat, kami percaya KLAR memiliki kapasitas yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin di industri estetika gigi di Indonesia,” ucap Founder & General Partner AC Ventures Michael Soerijadji.

Model bisnis KLAR

Salah satu varian produk yang ditawarkan KLAR untuk perawatan gigi / KLAR

KLAR sendiri dirintis pada September 2020 oleh Ellen Pranata, Adelia Susanto, dan David Sugiharta. Ellen sebelumnya adalah Direktur Cobra Dental, salah satu perusahaan importir dan penjual peralatan dental. Bersama Ellen, Adelia Susanto (Chief Orthodontist KLAR) merupakan spesialis ortodonti yang memiliki banyak pengalaman terkait perawatan dengan clear aligners.

Sementara, David (COO) adalah dokter gigi yang ahli di bidang prosthetics, aesthetics, dan full mouth rehabilitations. Ketiga eksekutif ini juga didampingi oleh penasihat senior, seperti Gita Prihanto (eks-COO RuangGuru dan eks-Senior Director Grab Indonesia) dan Adrian Susanto (CEO Cobra Dental).

KLAR mengandalkan model bisnis B2B2C, melengkapi layanan yang ditawarkan dokter gigi mitra dengan menghadirkan teknologi aligner berkualitas, sehingga mereka dapat menawarkan produk tersebut ke pasien. Dokter gigi dan pasien dapat berinteraksi dan memantau status perawatan dari jarak jauh dengan aplikasi KLAR Smile.

Nilai tambah tersebut menobatkan KLAR sebagai pembeda di industri karena dapat mengurangi jumlah kunjungan dan waktu yang dihabiskan untuk kontrol berkala. Dalam waktu kurang dari setahun, perusahaan telah bermitra dengan lebih dari 600 dokter gigi (dokter gigi umum dan spesialis) di seluruh penjuru negeri.

Untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat terhadap gigi yang rapi dan senyum yang menarik, KLAR telah hadir di lebih dari 100 klinik gigi yang tersebar di 32 kota. Jakarta, Bali, dan Surabaya menjadi tiga kota paling strategis bagi perkembangan bisnis KLAR. Beroperasi di tengah pandemi Covid-19, startup ini tetap mampu meningkatkan pendapatan dengan pesat.

KLAR mengelola operasional perusahaan dari hulu ke hilir secara mandiri, bahkan mereka telah memiliki fasilitas produksi khusus untuk memproduksi aligner transparan, KLAR Aligner. Dengan pendekatan ini, maka KLAR dapat menjaga kualitas serta menekan biaya produksi.

KLAR Aligner dikembangkan oleh spesialis ortodonti berpengalaman. Setiap set produk KLAR dibuat secara personal, sesuai dengan kebutuhan khusus setiap pasien. Bahkan, ultra-clear aligner dari KLAR menjadi satu-satunya produk aligner lokal buatan Indonesia yang terdaftar secara resmi di Kementerian Kesehatan RI. Alhasil, produk ini terjamin aman dan nyaman untuk digunakan. KLAR Aligner juga menawarkan perawatan maloklusi gigi secara menyeluruh untuk memastikan tata letak gigi dan gigitan yang sehat setelah perawatan.

“Kami menawarkan kualitas perawatan estetik gigi kelas dunia, tetapi kami mampu menawarkannya dengan harga yang lebih terjangkau karena keseluruhan proses produksi dan perawatan kami dilakukan di Indonesia,” tambah Ellen.

Saat ini KLAR didukung oleh 20 orang profesional berencana untuk terus menambah jumlah tim menjadi setidaknya 80 orang di tahun 2021, demi memenuhi permintaan yang kian meningkat.

Zenyum Secures Series B Funding, to Accelerate Expansion Throughout Asia

After securing series A funding in 2019 from RTP Global, Sequoia India, TNB Aura, SEEDS Capital, and several other investors, the direct-to-consumer (D2C) platform that offers Zenyum dental care products has received another funding from L Catterton worth of $25 million. Zenyum’s previous investors participated in this round, including Sequoia Capital India, RTP Global, Partech, TNB Aura, Seeds Capital and FEBE Ventures.  The company managed to raise a total funding of $40 million.

Zenyum’s CEO, Julian Artope revealed to DailySocial that dental care and related products, also known as “Smile Cosmetics” is a billion dollar opportunity across Southeast Asia. Zenyum wants to be the market leader in the fastest growing region in the world.

“With this funding, we can accelerate our expansion across Asia, deepen our product range, and further develop our technology stack to become a true partner for dentists while building a category-defining company,” Julian said.

Regarding Zenyum’s business in Indonesia, Julian emphasized their plan to expand. Was founded in 2018, Zenyum has grown exponentially, with a 4x increase in revenue by 2020. With technology support and partner network integration, Zenyum formed collaborations with dentists that are accessible across Asia through a secure and personalized process.

“Zenyum has grown exponentially over the past year and ZenyumClear has quickly become the market leader in our segment in Asia. We are also executing on a wider category and successfully launching other Smile Cosmetic Products such as our ZenyumSonic toothbrush which has proven to be a great success story, dominates the Electric Toothbrush category on third-party e-commerce platforms and is sold at well-known retailers such as the Guardian,” Julian said.

Pandemic and Zenyum business growth

During the pandemic, Zenyum launched online and offline activities and services to help their customers. The difficulty in conducting face-to-face meetings was solved by the Zenyum team by providing online consulting services and treatments.

It is expected that through this process, instead of returning every month for visits, Zenyum’s dentist and customer service team track customer progress more closely and timely through the app and only ask customers to come back for an in-person consultation if necessary.

“This enables our customers to use proprietary technology to minimize inefficiencies in the invisible aligner treatment process and also helps dentists optimize their time and digitize their practice. This can also increase the level of care and quality of outcomes for customers, resulting in a Net Promoter Score (NPS) of the best customer in its class,” Julian said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Kantongi Pendanaan Seri B, Zenyum Ingin Percepat Ekspansi di Seluruh Asia

Setelah mengantongi pendanaan seri A tahun 2019 dari RTP Global, Sequoia India, TNB Aura, SEEDS Capital, dan beberapa investor lainnya, platform direct-to-consumer (D2C) yang menawarkan produk perawatan gigi Zenyum kembali mendapatkan pendanaan dari L Catterton dengan nilai investasi $25 juta. Investor Zenyum sebelumnya termasuk Sequoia Capital India, RTP Global, Partech, TNB Aura, Seeds Capital, dan FEBE Ventures turut berpartisipasi dalam putaran Seri B ini. Sehingga perusahaan berhasil mengumpulkan total pendanaan mencapai $40 juta.

Kepada DailySocial, CEO Zenyum Julian Artope mengungkapkan, perawatan gigi dan produk terkaitnya, atau yang juga dikenal dengan “Kosmetik Senyum” adalah peluang bernilai miliaran dolar Amerika Serikat di seluruh Asia Tenggara. Zenyum ingin menjadi pemimpin pasar di kawasan yang memiliki pertumbuhan tercepat di dunia.

“Dengan investasi ini, kami dapat mempercepat ekspansi di seluruh Asia, memperdalam jangkauan produk kami, dan mengembangkan lebih lanjut technology stack kami untuk menjadi mitra sejati bagi dokter gigi sambil membangun category-defining company,” kata Julian.

Terkait dengan rencana bisnis Zenyum di Indonesia, Julian menegaskan, mereka memiliki rencana untuk melakukan ekspansi. Sejak didirikan pada tahun 2018, Zenyum telah tumbuh secara eksponensial, dengan peningkatan pendapatan 4x lipat pada tahun 2020. Dengan dukungan teknologi dan integrasi jaringan mitra, Zenyum menjalin kolaborasi dengan dokter gigi yang dapat diakses di seluruh Asia melalui proses yang aman dan personal.

“Zenyum telah berkembang pesat selama setahun terakhir dan ZenyumClear dengan cepat menjadi pemimpin pasar di segmen kami di Asia. Kami juga mengeksekusi pada kategori yang lebih luas dan berhasil meluncurkan Produk Kosmetik Senyum lainnya seperti sikat gigi ZenyumSonic kami yang telah terbukti menjadi kisah sukses yang luar biasa, mendominasi kategori Sikat Gigi Elektrik di platform e-commerce pihak ketiga dan dijual di pengecer ternama seperti Guardian,” kata Julian.

Pandemi dan pertumbuhan bisnis Zenyum

Selama pandemi, Zenyum melancarkan kegiatan dan layanan secara online dan offline untuk membantu pelanggan mereka. Kesulitan untuk melakukan pertemuan langsung, dilakukan oleh tim Zenyum dengan memberikan layanan konsultasi hingga peawatan dengan cara online.

Harapannya dengan melakukan proses tersebut, daripada harus kembali setiap bulan untuk kunjungan yang mungkin tidak diperlukan, dokter gigi dan tim layanan pelanggan Zenyum melacak kemajuan pelanggan lebih dekat dan tepat waktu melalui aplikasi dan hanya meminta pelanggan untuk datang kembali untuk konsultasi langsung jika diperlukan.

“Hal ini memudahkan pelanggan kami dengan menggunakan teknologi eksklusif untuk meminimalkan inefisiensi dalam proses perawatan invisible aligner dan juga membantu dokter gigi mengoptimalkan waktu mereka dan mendigitalkan praktik mereka. Langkah tersebut juga bisa meningkatkan tingkat kepedulian dan kualitas hasil bagi pelanggan, menghasilkan Net Promoter Score (NPS) pelanggan terbaik dikelasnya,” kata Julian.

Application Information Will Show Up Here

Segera Rampungkan Pendanaan Pra-Seri A, Rata Fokuskan Ekspansi Domestik

Sebagai satu dari sedikit pemain teledentistry di Indonesia, Rata kian serius untuk meraih pasar yang lebih luas. Keinginan tersebut semakin terlihat seiring putaran pendanaan pra-seri A yang tak lama lagi mereka kantongi sebagai bekal pengembangan bisnis.

Clear aligner adalah ujung tombak dari bisnis Rata. Teknologi Rata memungkinkan aligner mereka menggerakkan gigi hingga 0,25mm di setiap nomor. Sebelum mengirim aligner, tim Rata akan meminta pasien mengisi kuesioner untuk mengetahui kondisi gigi pasien. Setelah memperoleh data, Rata akan membuat simulasi pergerakan gigi menggunakan sistem AI, dan akhirnya mencetak clear aligner yang akan dikirim ke pasien.

Rata mengklaim, selain faktor biaya, penggunaan aligner untuk memperbaiki bentuk gigi dianggap lebih praktis dalam perawatan dan lebih nyaman secara penampilan dibanding behel.

Co-Founder & CMO Rata Deviana Maria menyebut, pangsa pasar untuk clear aligner di seluruh Asia Tenggara mencapai $47,78 juta (sekitar Rp676 miliar) pada 2018 dan diprediksi akan terus meningkat. Deviana menilai porsi Indonesia dalam pangsa pasar tersebut masih begitu kecil. Namun Deviana sadar keadaan tersebut sekaligus menandakan ada ruang kesempatan yang cukup besar untuk mereka eksplorasi.

Keinginan Rata dituangkan ke dalam ekspansi bisnis ke sejumlah kota-kota besar di Indonesia. Deviana menyebut ekspansi pasar di dalam negeri ini menjadi fokus mereka dalam satu tahun ke depan. “Kita akan melakukan ekspansi secara digital serta offline, dan Rata akan fokus di nasional terlebih dahulu pada tahun 2021,” imbuh Deviana.

Segera amankan suntikan modal baru

Rata memperoleh pendanaan awal dengan nominal tak disebutkan pada Agustus 2019. Hanya berselang setahun lebih Deviana Maria (CMO), Edward Makmur (CEO), Danny Limanto (CSO), Jason Wahono (CFO) segera mengamankan kepercayaan investor untuk menyuntikkan modal melalui putaran pendanaan pra-seri A. Rata menolak menyebut nominal pendanaan dan informasi detail lainnya. Namun bisa dipastikan di antara partisipan terdapat sejumlah investor regional.

“Terkait investasi pra-Seri A, kita masih belum bisa umumkan nama-nama investornya. Akan tetapi Alpha JWC Ventures ikut di putaran ini dan bekerja sama dengan investor regional. Untuk detail akan kami infokan nantinya,” jelas Deviana.

Pendanaan tersebut memungkinkan Rata mengebut dan memperbesar cakupan bisnisnya ke level nasional. Di samping itu mereka juga akan memanfaatkan dana segar tadi untuk mengembangkan inovasi terbaru.

Salah satunya adalah aplikasi mobile. Rata yang sebelumnya hanya bisa diakses melalui situs web, kini sudah bisa dijangkau dengan aplikasi. Namun Deviana menambahkan aplikasi Rata belum bisa diakses terbuka ke semua orang. “Sifatnya masih undangan untuk para konsumen kami.”

Deviana percaya pendanaan baru yang segera mereka kantongi akan mendorong pertumbuhan bisnis lebih cepat. Mengklaim sebagai yang pertama menciptakan clear aligner secara in-house, Deviana mengatakan inovasi-inovasi mereka berikutnya akan berkutat untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.

Lebih dari itu, masa pandemi juga membawa berkah tersendiri bagi teledentistry ini. Sebagaimana diketahui luas, wabah Covid-19 memaksa orang-orang mencoba layanan digital untuk menghindari kemungkinan terpapar virus. Tak terkecuali bagi Rata. Deviana mengatakan layanan konsultasi teledentistry meningkat signifikan.

Lalu saat disinggung mengenai peta kompetisi di mana mulai bermunculan layanan teledentistry serupa, Deviana mengaku tak gentar. Menurutnya apa yang ditawarkan oleh pemain-pemain tersebut masih sebatas teledentistry secara umum saja.

“Rata fokus untuk aligner treatment. Diharapkan ke depannya Indonesia akan lebih melek terhadap kesehatan gigi dan mulut. Untuk persaingan, kami rasa model bisnis kami cukup berbeda,” pungkas Deviana.

Startup “Rata” Masuki Pasar Healthtech, Sediakan Solusi Estetika Gigi

Solusi kesehatan berbasis teknologi mulai merambah segmen mulut dan etetika gigi. Startup Rata didirikan oleh Co-Founder dan CEO drg. Edward Makmur, Co-Founder dan CSO Danny Limanto, Co-Founder dan CFO Jason Wahono, dan Co-Founder dan CMO Drg. Deviana Maria A untuk mengatasi permasalahan estetika gigi yang dibantu teknologi artificial intelligence.

Kepada DailySocial, Deviana mengungkapkan, teknologi estetika gigi yang diciptakan timnya menggunakan solusi clear aligner yang dibantu teknologi kecerdasan buatan (AI).

“Kami ingin menciptakan clear aligner yang bisa dijangkau semua orang, dan pastinya much better than using braces. Permasalahan seperti kawat gigi yang menusuk, harus datang ke klinik dental secara rutin dan mengganggu penampilan yang pada akhirnya membuat orang menjadikan permasalahan estetika gigi kebutuhan kesekian.”

Rata, startup binaan Alpha JWC Ventures, mengklaim sebagai teknologi clear aligner pertama yang hadir di Indonesia menggunakan teknologi terkini dengan harga yang terjangkau. Rata juga memberikan kesempatan konsultasi online secara gratis dan kesempatan untuk melakukan engagement langsung memanfaatkan media sosial. Sejak hadir di bulan Mei 2019 lalu, perusahaan menyebutkan sudah melayani ratusan pelanggan terutamanya di area Jabodetabek.

CMO Rata Drg. Deviana Maria A dan CEO Rata Drg. Edward Makmur / DailySocial
CMO drg. Deviana Maria A dan CEO drg. Edward Makmur / DailySocial

“Pada sisi medis, kami bersyukur mendapatkan support mentorship dari berbagai figur di bidang kedokteran gigi dan teknologi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” kata Deviana.

Cara kerja Rata

Melalui situs, pelanggan cukup mengisi kuisioner online mengenai kondisi gigi dan histori kesehatan gigi. Setiap kasus yang telah dievaluasi dan diterima tim dokter akan dilanjutkan ke tahap cetak gigi. Tim dokter gigi, dibantu AI, kemudian melakukan simulasi pergerakan gigi pelanggan beserta jumlah set aligner dan lamanya perawatan.

Proses edukasi, pemesanan hingga pembayaran dilakukan langsung di situs. Rata memanfaatkan media sosial untuk melakukan kegiatan pemasaran dan belum memiliki aplikasi.

“Rata menyediakan platform online, terutama melalui fitur chatting bagi pelanggan yang ingin berkonsultasi dengan dokter gigi. Selain itu, Rata telah bermitra dengan beberapa klinik yang tersebar di daerah Jabodetabek bagi pelanggan yang ingin melakukan konsultasi offline atau membutuhkan tindakan-tindakan klinis lainnya,” kata Deviana.

Tantangan terbesar yang ditemui tim adalah mendapatkan kepercayaan pasar, terutama untuk perawatan klinis gigi. Menurut Deviana, saat ini seluruh proses disupervisi dokter gigi untuk memastikan kesesuaian dan keamanan.

“Hingga akhir 2019, Rata akan berfokus untuk terus memperdalam edukasi produk clear aligner di pasar Jabodetabek serta mulai memperkenalkan Rata dan mengembangkan operasional dan layanan klinis di kota-kota lainnya di Indonesia. Rata telah mendapatkan pendanaan tahap awal dengan nilai yang dirahasiakan dari angel investor pada awal tahun ini,” tutup Deviana.