Crowdsourcing: Pengertian, Jenis dan Manfaatnya

Istilah crowdsourcing mungkin masih kurang familiar bagi sebagian orang. Padahal, crowdsourcing memiliki kaitan erat dengan pekerja lepas atau freelancer.

Crowdsourcing memungkinkan sekelompok orang untuk mengumpulkan ide atau layanan yang digunakan untuk mencapai kesuksesan sebuah proyek. Dengan crowdsourcing, perusahaan dapat menghemat waktu, tenaga serta biaya dalam merekrut karyawan.

Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan crowdsourcing dan apa saja keuntungannya?

Pengertian Crowdsourcing

Mengutip dari laman Investopedia, crowdsourcing adalah metode yang digunakan untuk menghimpun banyak orang yang hendak mencapai sesuatu atau melakukan sesuatu. Mereka yang tergabung dalam crowdsourcing akan diminta melakukan suatu pekerjaan tertentu.

Crowdsourcing pertama kali dicetuskan pada artikel yang ditulis oleh Jeff Howe di situs Wired pada tahun 2006. Dalam artikel tersebut, Howe menceritakan bahwa crowdsourcing menjadi salah satu cara menyelesaikan masalah dengan bantuan banyak orang.

Dalam hal ini, Howe menggunakan cerita tentang seorang pegawai Museum Washington yang tengah mencari stok foto untuk ditampilkan di museumnya. Untungnya, ia kemudian menemukan situs iStockphoto yang menyediakan beragam stok foto yang berasal dari berbagai sumber.

Jenis-Jenis Crowdsourcing

Crowdsourcing memiliki beberapa jenis yang akan menentukan layanan apa yang sesuai dengan kebutuhanmu. Adapun beberapa jenis crowdsourcing, antara lain:

Microtasking

Microtasking merupakan crowdsourcing yang memecah tugas besar menjadi tugas kecil yang siap dilakukan oleh sebagian besar orang.

Crowdfunding

Crowdfunding merupakan metode pendanaan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk membantu mendanai suatu proyek.

Crowdwisdom

Crowdwisdom adalah cara ketika perusahaan meminta masukan atau feedback dari banyak orang melalui sebuah situs.

Manfaat Crowdsourcing

Umumnya, crowdsourcing banyak digunakan untuk menyelesaikan proyek yang besar dan memerlukan banyak SDM. Pasalnya, crowdsourcing memiliki berbagai manfaat bagi perusahaan.

Beberapa manfaat dari crowdsourcing, antara lain:

1. Mengurangi Biaya Operasional

Crowdsourcing memiliki manfaat utama untuk meminimalisir biaya operasional yang dikeluarkan pada suatu proyek. Pasalnya, perusahaan tidak perlu membayar upah pekerja crowdsourcing atau freelancer secara penuh selama sebulan, melainkan akan membayarnya sesuai proyek yang sedang dikerjakan saja.

Pekerjaannya pun dapat diselesaikan secara online, sehingga tak akan memerlukan biaya lebih untuk operasional lainnya.

2. Mengisi Posisi yang Tidak Ada di Perusahaan

Umumnya, tidak semua perusahaan memiliki staf yang cukup yang dibutuhkan untuk semua divisi. Hal ini biasa terjadi pada perusahaan yang masih baru memulai atau merintis, di mana mereka akan mengorbankan beberapa divisi yang hanya diperlukan untuk proyek tertentu saja.

Dengan crowdsourcing, permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan menawarkan sekelompok orang yang mampu mengisi posisi yang kosong tersebut.

3. Memastikan Setiap Detail Dikerjakan

Beberapa perusahaan biasanya akan menggunakan platform crowdsourcing untuk menyelesaikan pekerjaan yang spesifik. Hal ini biasa terjadi ketika perusahaan sedang mengerjakan proyek besar yang membutuhkan perhatian khusus secara mendetail.

Nah, itulah penjelasan mengenai crowdsourcing yang telah dirangkum untukmu. Meski dikenal memiliki berbagai manfaat, penggunaan crowdsourcing perlu diperhatikan dan disesuaikan kembali dengan kebutuhanmu.

Aplikasi Panti.id Permudah Temukan Informasi dan Berdonasi di Panti Asuhan Terdekat

Suitmedia, perusahaan konsultan teknologi dan pemasaran digital, merilis aplikasi crowdsourcing Panti.id untuk permudah donasi ke panti asuhan terdekat lokasi pengguna. Aplikasi ini menjadi bagian dari CSR Suitmedia, seperti aplikasi sebelumnya yang telah dirilis aplikasi social ride sharing Nebengers.

CTO Suitmedia Anggriawan Sugianto mengatakan, latar belakang merilis Panti.id dimulai dari pengalaman pribadi dari tim Suitmedia tiap tahunnya. Mereka kesulitan mendapatkan informasi mengenai panti asuhan di sektor kantornya di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta, baik itu nomor telepon pengurus panti dan apa saja kebutuhan dari panti tersebut.

“Akibatnya, setiap kali kami mengadakan acara buka puasa bersama atau syukuran bersama anak-anak panti asuhan, kami hanya mendapati informasi panti yang itu-itu saja. Hal ini ternyata juga dialami oleh teman-teman kami di luar Suitmedia,” ujarnya kepada DailySocial.

Dari pengalaman itu, tim Suitmedia menganalisis untuk mencari akar masalahnya yang ternyata kurangnya exposure media terhadap panti asuhan dan kegiatan sosial yang membutuhkan bantuan donasi. Pada akhir tahun lalu, aplikasi Panti.id mulai dikembangkan.

Bukan social crowdfunding

Tampilan aplikasi Panti.id / Panti.id
Tampilan aplikasi Panti.id / Panti.id

Anggriawan melanjutkan Panti.id bukan dikategorikan sebagai aplikasi social crowdfunding, seperti pada umumnya aplikasi donasi online yang beredar saat ini. Pihaknya tidak mengumpulkan donasi dan menyalurkannya ke panti asuhan.

Fitur donasi yang ada di dalam aplikasi berfungsi untuk memberitahu nomor rekening dari tiap panti asuhan atau link ke donasi online atau situs crowdfunding yang terkait dengan panti asuhan tersebut. “Jadi semua donasi akan disalurkan langsung ke rekening pengurus panti asuhan dan tidak ada donasi yang disalurkan ke rekening Panti.id atau Suitmedia sama sekali.”

Panti.id adalah aplikasi crowdsourcing yang mengumpulkan data panti asuhan dan berbagai kegiatan sosial dari siapa saja, baik masyarakat umum atau yayasan. Siapapun bisa mendaftarkan diri sebagai relawan di aplikasi untuk menambahkan berbagai informasi panti asuhan di sekitarnya.

“Setelah data tersebut di-input, ada relawan moderator yang akan memverifikasi data untuk memastikan bahwa panti asuhan tersebut valid. Lalu setiap pengguna bisa mencari panti terdekat (fitur utama aplikasi ini) serta memberikan kontribusinya untuk melakukan donasi langsung ke rekening panti asuhan yang dituju.”

Dengan alur demikian, Anggriawan menegaskan bahwa saat ini belum ada monetisasi dalam aplikasi Panti.di.

“Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat umum dan klien bahwa sebagai konsultan digital kami pun peduli dan turun tangan terhadap fenomena sosial yang ada.”

Fitur lainnya yang tersedia adalah diskusi. Pengguna dapat berkomunikasi dengan setiap pengurus panti dan pengguna lainnya. Di samping itu, menambahkan foto terkait kondisi terkini dan berbagi pengalamannya setelah berkunjung ke panti tersebut.

Rencana berikutnya

Saat ini aplikasi Panti.id sudah memiliki database lebih dari 1000 panti asuhan yang tersebar di 500 kota di Indonesia, 11 rumah belajar di Jakarta, 18 sekolah binaan, dan 95 desa binaan. Pihaknya juga bekerja sama dengan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (SCTV Cinta Anak Yatim), Yayasan Rumah Zakat, dan Yayasan PAY&DoIT dalam mengumpulkan data panti asuhan dan kegiatan sosial yang ada di Indonesia.

Anggriawan juga menuturkan saat ini Panti.id sedang mengajukan izin operasional di bawah Kementerian Sosial. Persyaratan ini harus ditempuh dan merupakan persyaratan utama untuk setiap aplikasi donasi online.

Untuk ke depannya, tim Suitmedia akan memperbanyak kerja sama dengan berbagai lembaga sosial supaya database panti asuhan semakin banyak, ditambah dengan panti jompo dan panti sosial lainnya. “Kami pun terbuka dengan berbagai perusahaan besar yang ingin berkolaborasi dalam project CSR ini.”

Dari segi pengembangan teknologi, Panti.id akan menambah fitur donasi agar terhubung dengan aplikasi uang elektronik bagi panti asuhan yang sudah terverifikasi. “Kami masih fokus di platform mobile app dan akan ada integrasi dengan e-money, supaya donasi ke panti asuhan bisa lebih mudah,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

OnePlus Umumkan Sayembara untuk Menampung Ide-Ide Brilian Komunitas Seputar Software

Seberapa berharga masukan konsumen bagi produsen smartphone? Saya yakin hampir semuanya akan menjawab sangat berharga, dan beberapa brand, seperti OnePlus misalnya, bahkan sampai menyediakan forum khusus buat komunitas penggunanya.

Bukan rahasia apabila OnePlus memiliki relasi yang cukup kuat dengan komunitas penggunanya. Baru-baru ini, mereka mengumumkan semacam sayembara yang cukup menarik. Dinamai Ideas, inisiatif ini dimaksudkan untuk menampung ide-ide menarik dari komunitas. Tujuan akhirnya adalah demi menyempurnakan sistem operasi OnePlus, OxygenOS.

Siapapun yang memiliki akun forum OnePlus dipersilakan menyampaikan idenya masing-masing dari 5 Maret sampai 30 April nanti. Setiap dua minggu selama periode tersebut, lima ide yang paling banyak menerima like (dari anggota forum lainnya) akan di-review lebih lanjut oleh tim internal OxygenOS.

OnePlus Ideas

Setelahnya, seandainya ide-ide yang terpilih itu akhirnya disetujui, OnePlus bakal mengimplementasikannya pada versi baru OxygenOS. Sang pencetus idenya pun juga akan dihadiahi akses VIP ke event OnePlus mendatang, lengkap beserta tiket pergi-pulang dan akomodasi untuk satu malam.

Ya, OnePlus pada dasarnya menerapkan metode crowdsourcing di sini, dan premisnya sebenarnya tidak jauh berbeda dari Lego Ideas. Crowdsourcing di industri teknologi juga bukan barang baru; perusahaan seperti Eve Devices malah sudah melahirkan dua produk, yakni tablet V dan monitor Spectrum, dengan menampung ide-ide dari komunitas.

Juga menarik adalah kalimat berikut, yang saya comot langsung dari situsnya: “Let’s start with software and improve OxygenOS together!Yup, sayembara ini awalnya hanya seputar software, dan tidak menutup kemungkinan ke depannya akan berlanjut ke hardware.

Sumber: Android Police.

Aplikasi Krowrier Hadirkan Layanan Logistik dengan Konsep “Crowdsourcing”

Memanfaatkan pengguna transportasi umum seperti KRL, MRT, TransJakarta, Railink dan LRT, platform logistik berbasis crowdsourcing Krowrier resmi meluncur di Indonesia. Masih tersedia di kawasan Jabodetabek, perusahaan menawarkan harga flat Rp19 ribu ke semua pengguna yang ingin mengirimkan barang memanfaatkan pengguna transportasi umum.

Kepada DailySocial, CEO Said Romadlon mengklaim, Krowrier menjadi pioneer perusahaan di bidang logistik yang menerapkan metode crowdsourcing dan mengoptimalkan fungsi transportasi publik. Metode ini menjadikan proses pengiriman paket menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.

“Krowrier hadir dengan visi untuk menciptakan solusi dalam industri pengiriman dengan menerapkan metode yang ramah lingkungan dan menawarkan efisiensi. Ramah lingkungan dengan mengoptimalkan penggunaan transportasi publik sehingga mengurangi kemacetan dan polusi. Efisien dengan memberikan added value bagi pengguna transportasi umum dalam mobilitasnya.”

Target dan rencana penggalangan dana

Berbeda dengan layanan pengiriman lain, cara kerja Krowrier melibatkan tiga pihak, yaitu Feeder, Drop Point, dan Courier. Feeder yaitu orang yang mengambil paket dari pengirim ke drop point dan dari drop point ke penerima. Drop Point adalah ruang transit penyimpanan paket yang letaknya di sekitar stasiun. Courier adalah pengguna transportasi umum yang membawakan paket dari drop point awal menuju drop point tujuan. Singkatnya, proses end-to-end Krowrier dilakukan dengan memberdayakan massa dan memanfaatkan transportasi publik.

“Untuk saat ini berada di angka sekitar 100 lebih pengguna yang mengirimkan paket tiap harinya. Saat ini layanan baru tersedia untuk wilayah Jabodetabek rute Depok-Manggarai. Ke depannya, kami akan memperluas wilayah secara bertahap namun progresif,” kata Said.

Platform Krowrier dapat diakses melalui landing page maupun aplikasi. Krowrier mengklaim memiliki fitur-fitur unggulan, di antaranya live time tracking (pengirim paket dapat melihat secara real-time keberadaan paketnya dan siapa yang membawa paketnya), live chat (pengirim dapat berkomunikasi langsung dengan kurir Krowrier), multiple order (pengirim dapat mengirimkan barang sekali banyak ke berbagai alamat dalam sekali pengiriman), dan scheduling (baik pengirim maupun kurir dapat mengetahui kapan barang ingin diantar).

“Kami menargetkan di kuartal keempat, semua rute KRL, MRT, TransJakarta, Railink dan LRT sudah ada layanan Krowrier. Next round, di 2020 kami akan masuk rute kereta antar kota dan bus antar provinsi. Di 2021, kami akan duplikasi di semua kawasan metropolitan di Asia,” kata Said.

Untuk mencapai target tersebut, Krowrier membuka peluang bagi angel investor dan venture capital untuk berinvestasi di model bisnis yang ditawarkannya. Strategi perusahaan untuk memperoleh pendapatan adalah dengan terus meningkatkan user experience dan terus memberikan added value kepada pengguna dan mitra crowdsourcing.

“Krowrier memberikan alternatif bagi masyarakat yang ingin mengirimkan barang secara cepat, aman. Daerah tujuan yang berjarak lebih dari 25 km tetap dapat dijangkau dengan biaya terjangkau,” tutup Said.

Application Information Will Show Up Here

Crowdsource Ajak Anda Sisihkan 5 Detik untuk Membantu Menyempurnakan Google Translate

Saya kira semua orang tahu kalau sampai sekarang hasil terjemahan Google Translate masih belum begitu sempurna. Membangun database terjemahan memang bukan pekerjaan yang mudah, namun setidaknya sekarang ada cara bagi kita untuk ikut berkontribusi demi menyempurnakan layanan milik Google ini.

Google baru-baru ini meluncurkan aplikasi bernama Crowdsource ke Google Play. Lewat aplikasi ini, kita sebagai pengguna bisa menjawab soal-soal singkat yang diberikan untuk meningkatkan kualitas terjemahan dari berbagai layanan milik Google, termasuk halnya Maps.

Jadi ketika pengguna membuka aplikasi untuk pertama kali, Crowdsource akan menanyakan bahasa yang paling pengguna kuasai. Selanjutnya, pengguna bisa memilih ingin membantu di bidang apa; bisa image transcription, handwriting recognition, ataupun validasi terjemahan pada Maps dan Translate.

Soal-soal singkat yang diberikan hanya perlu waktu sekitar 5 – 10 detik untuk diselesaikan. Pada gambar di atas bisa kita lihat soal yang menampilkan tulisan tangan, dan pengguna diminta untuk mengetikkan transkripsinya.

Sayangnya, Crowdsource tidak menawarkan insentif bagi pengguna yang sudah berkontribusi, paling tidak untuk sekarang. Google sepertinya percaya bahwa pengguna akan merasa tergerak untuk memberi bantuan setelah menyadari bahwa kualitas layanan seperti Translate atau Image Recognition sejauh ini masih belum begitu bsia diandalkan.

Kalau Anda merupakan salah satunya, Anda bisa mengunduh Crowdsource dari Google Play sekarang juga. Sejauh ini sama sekali tidak ada kabar mengenai versi iOS-nya.

Sumber: TechCrunch.

Application Information Will Show Up Here

Jenis-jenis Permodalan (Bagian 1)

Perkembangan usaha di Indonesia dewasa ini telah membuat terminologi financing atau permodalan menjadi hal yang umum didengar. Istilah-istilah seperti angel investor, venture capital, dan bank loan merupakan beberapa hal yang sudah lazim menjadi topik perbincangan dalam komunitas entrepreneur. Sebagian entrepreneur sudah senior dan paham mengenai seluk-beluk permodalan, tapi sebagian lain merupakan pendatang baru, yang masih bertanya-tanya dari mana saja mereka bisa menerima suntikan modal untuk ide bisnis mereka.

Modal adalah aset dalam bentuk uang atau non-uang, yang dimiliki oleh penanam modal, dan mempunyai nilai ekonomis. Modal bisa berbentuk uang cash, bisa juga berbentuk bangunan, mesin, ataupun perlengkapan. Modal-modal ini ada yang datang dari kantong sendiri, tapi ada juga yang diberikan oleh orang lain dalam suatu kegiatan penanaman modal. Apa sajakah jenis-jenis penanaman modal tersebut? Secara garis besar, terdapat tiga macam kegiatan penanaman modal:

1. Equity Financing

Menurut Investopedia, equity financing adalah penanaman modal melalui penjualan saham di suatu perusahaan, sehingga kegiatan ini erat dengan penjualan kepentingan kepemilikan bisnis demi menggalang dana usaha. Equity financing banyak dilakuan oleh angel investor, venture capitals, dan private equity. Dalam kegiatan ini, investor biasanya mencari perusahaan yang memiliki potensi pasar yang baik dan kemudian menginjeksi modal ke dalam perusahaan tersebut. Injeksi modal tersebut akan dihitung ekuivalen dengan struktur modal dalam tubuh perusahaan dan dikonversi menjadi kepemilikan saham.

2. Debt Financing

Seperti namanya, dalam kegiatan ini, modal didapatkan dari hutang. Hutang tersebut dapat berbentuk surat berharga atau uang tunai. Dalam skema ini, investor (kreditur) mendapatkan untung dari pengembalian hutang beserta dengan bunganya. Hubungan hutang-piutang di Indonesia dapat terjadi antara perorangan dengan perorangan, antara perorangan dengan badan hukum, ataupun antara badan hukum dengan badan hukum. Regulasi terkait hutang ada bermacam-macam, tergantung dari subyek hutang-piutang itu sendiri.

3. Crowd-based Financing

Crowd-based financing, atau lebih dikenal dengan sebutan crowdfunding, merupakan sebuah hal baru yang terjadi dalam perkembangan pasar dewasa ini. Pada dasarnya, dalam crowdfunding, dana usaha dikumpulkan secara kolektif dari masyarakat umum, yang kebanyakan dilakukan melalui Internet dan media sosial. Bentuknya pun bisa bermacam-macam seperti berikut:

a. Donation Model

Model ini mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam penghimpunan dana demi merealisasikan suatu gagasan. Mereka yang memberikan dana biasanya memang tidak mengharapkan timbal balik dalam bentuk finansial. Meskipun demikian, untuk menarik perhatian dari masyarakat, pemilik proyek biasanya memberikan reward atau apresiasi tertentu sebagai insentif bagi donatur.

b. Lending Model

Model ini sangat mirip dengan debt financing, akan tetapi penghimpunan dananya dilakukan secara mikro dari banyak pihak. Dana yang telah dikumpulkan di dalam kegiatan ini, pada jangka waktu yang disepakati, harus dikembalikan seperti layaknya perjanjian hutang-piutang pada umumnya. Model seperti ini juga dikenal dengan sebutan crowdlending.

c. Investment Model

Untuk model yang satu ini, kegiatannya mirip dengan IPO (Initial Public Offering), yang biasa terjadi pada kegiatan equity financing di pasar modal, oleh karena itu kadang disebut “IPO Lite”. Berbeda dengan donation model, masyarakat yang memberikan dana akan mendapatkan timbal balik berupa kepemilikan saham atau sebagian keuntungan dari proyek yang dijalankan. Jumlahnya biasanya akan dihitung prorata sejumlah dana yang diberikan. Model seperti ini juga dikenal dengan sebutan crowdsourcing. Baru-baru ini, crowdsourcing sudah mendapatkan lampu hijau di Amerika Serikat, dan tentunya hal ini akan mengubah wajah kewirausahaan di negeri Paman Sam itu. Apakah suatu hari hal ini dapat terjadi juga di Indonesia? Mungkin saja.

Begitulah bentuk-bentuk permodalan yang dapat anda pilih untuk memodali usaha Anda. Tidak menutup kemungkinan usaha anda dimodali melalui lebih dari satu cara, selama anda ingat bahwa investor tentunya selalu ingin menerima keuntungan. Anda harus cukup realistis dalam menerima modal dari orang lain, apakah anda mampu untuk memberikan profit yang diharapkan oleh investor? Dalam artikel selanjutnya, kami ingin berbagi lebih rinci lagi mengenai kegiatan equity financing di Indonesia. Semoga bermanfaat.

logo_klikkonsulKlikonsul adalah konsultan hukum dan bisnis di bidang ekonomi kreatif, termasuk teknologi informasi. Kami dapat menyusun kontrak, mengurus izin, mendirikan perusahaan, hingga membantu perencanaan bisnis. Informasi lebih lanjut dapat dibaca di http://klikonsul.com.

MaxyArt Usung Konsep Crowdsourcing untuk Karya Video

MaxyArt mewadahi para creator video dengan konsep crowdsourcing / MaxyArt

MaxyArt merupakan sebuah platform video crowdsourcing lokal yang mengubungkan peminat konten video kepada para pembuat video. Klien-klien MaxyArt berupa instansi ataupun perusahaan yang membutuhkan video promosi, animasi, explainer video, video klip ataupun jenis lainnya. Baik freelancer ataupun sebuah video production house dapat bergabung di sini untuk berkreasi sesuai tema atau kontes yang ditentukan. Portal MaxyArt diluncurkan dalam versi beta ke publik pada November 2014, awalnya bernama MaxyAd. Continue reading MaxyArt Usung Konsep Crowdsourcing untuk Karya Video

Proyek ISeeChange Manfaatkan Instagram untuk Mengamati Perubahan Iklim

Setiap orang pasti punya maksud tersendiri dalam menggunakan Instagram. Ada yang memakainya untuk menikmati galeri foto yang populer saja, ada yang menjadikannya ajang pamer hewan peliharaan, dan ada pula yang memanfaatkannya sebagai sarana mengamati pertumbuhan buah hatinya lewat semua foto yang diunggah. Continue reading Proyek ISeeChange Manfaatkan Instagram untuk Mengamati Perubahan Iklim

Fonkraft, Jagoan Baru di Kancah Smartphone Modular

Google Project Ara belum dipasarkan secara global, namun pesaingnya sudah gencar mempromosikan diri. Sebut saja PuzzlePhone, yang rencananya akan segera diluncurkan tahun ini juga. Continue reading Fonkraft, Jagoan Baru di Kancah Smartphone Modular

Figure 1 Adalah Aplikasi Berbagi Foto untuk Para Ahli Medis

Sebelum Anda beranjak ke artikel lain karena Anda bukan seorang dokter, ketahuilah bahwa ini juga bisa membawa dampak positif bagi para pasien. Continue reading Figure 1 Adalah Aplikasi Berbagi Foto untuk Para Ahli Medis