Server Apex Legends Diserang Sebagai Protes untuk Titanfall

Baru-baru ini para pemain Apex Legends banyak yang mengeluhkan bahwa mereka tidak dapat memainkan game-nya karena game-nya diretas oleh para hacker yang meninggalkan pesan “TF1 (Titanfall 1) sedang diserang, jadi begitu juga Apex” serta alamat website “SAVETITANFALL.COM”.

Pesan ini muncul menutupi tombol “Play” yang membuat para pemain Apex Legends tidak dapat bermain. Seperti yang tertulis, serangan para hacker ini merupakan bentuk protes kepada EA dan juga Respawn terhadap game Titanfall pertama.

Hal tersebut disebabkan karena game Titanfall pertama hampir tidak dapat diakses para pemainnya karena serangan para hacker. Saking parahnya, banyak pemain yang tidak dapat mengakses server game-nya sama sekali karena eksploitasi kode di dalam game-nya.

Para hacker membuat para pemain tidak dapat mengakses server karena membanjirinya dengan bot. Respawn sempat mengatakan bahwa mereka akan memperbaiki masalah server Titanfall tersebut pada bulan April lalu. Namun sayangnya hingga sekarang belum ada tindakan lanjutan.

Tampilan website Savetitanfall.com

Website SaveTitanfall dibuat beberapa bulan lalu untuk menarik perhatian para gamer kepada game Titanfall pertama. Game yang dirilis pada 2014 lalu ini memang mengenaskan karena para pemain tidak bisa memainkan game-nya sama sekali sekarang.

Laman Steam dari Titanfall yang mendapat banyak respon negatif dari para gamer

Ironisnya, EA masih menjual game ini secara digital dan bahkan memasukkannya ke dalam Steam tahun lalu. Meskipun pada akhirnya game ini mendapat penilaian negatif dari para pengguna Steam.

Sebenarnya, kejadian penyerangan ini bukanlah yang pertama kali dialami oleh Apex Legends. Awal tahun ini, Respawn juga sempat berjanji untuk menghentikan para hacker yang melakukan serangan DDoS pada server-nya yang membuat pemain tertendang keluar di tengah pertandingan.

Mengenai penyerangan ini, pihak dari Respawn kembali mengatakan bahwa mereka telah menginvestigasi hal tersebut dan sudah berhasil mengembalikan sistem matchmaking di Apex Legends setelah 5 jam perbaikan. Sayangnya tidak adak indikasi atau informasi apapun dari Respawn mengenai perbaikan terhadap game Titanfall 1 hingga berita ini dibuat.

Akamai Dorong Pentingnya Kesadaran Keamanan Awan

Akamai, penyedia jasa security cyber, mengungkapkan semakin banyaknya perusahaan berbasis teknologi di Indonesia menjadi momok baru untuk diserang oleh penyerang siber. Contoh nyata serangan siber terjadi saat flash sale layanan e-commerce. Saat itu jumlah pengunjung dalam waktu tertentu membludak dari biasanya.

Pada saat itu, tidak adanya kesiapan dari perusahaan e-commerce bisa membuat server jadi lumpuh. Kerugian pun akhirnya tidak terelakkan. Hal inilah yang menjadi fokus utama Akamai.

Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) merupakan salah satu serangan siber yang paling sering menghantam dunia siber. DDoS adalah metode serangan siber lewat pemenuhan server dengan trafik tinggi dan bertujuan untuk menghentikan layanan karena server kelebihan kapasitas.

[Baca juga: Tren Serangan Siber yang Terus Meningkat dan Langkah Antisipasinya]

Akamai mengklaim solusi pencegahan serangan siber DDoS dengan fitur kemampuan yang dapat mendeteksi trafik yang berlebih, tidak wajar, yang mengundang kecurigaan. Fitur tersebut dapat mendeteksi alamat Internet Protocol (IP) yang berubah-ubah.

Akamai lalu mencoba menghentikan serangan di ujung saluran server agar tidak masuk ke infrastruktur internal perusahaan dengan membuang trafik DDoS dan mengalihkan pengguna internet ke jalur yang aman.

“Akamai bisa mendeteksi apakah itu serangan DDoS atau bukan, lewat deteksi IP, user agent, cookie, session ID. Kemudian, apakah serangan itu melakukan request yang berkali-kali, akan terlihat wajar atau tidaknya. Lewat parameter itu, secara otomatis Akamai akan mengalihkan serangan ke jalur lain, sehingga pengguna internet jadi tidak terganggu saat mengakses situs,” terang Ali Hakim, Country Manager Akamai Indonesia, Selasa (12/10).

Menurut data Akamai per kuartal II/2016, serangan DDoS naik 129% secara year-on-year (yoy) dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Akamai mengklaim telah menanggulangi sebanyak 4.919 serangan DDoS selama kuartal II/2016.

Kapasitas serangan DDoS terbesar yang dipantau oleh Akamai mencapai 363 Gbps dan terjadi pada 20 Juni 2016. Serangan ini menargetkan sebuah sebuah perusahaan dari sektor media di negara Eropa. Pada saat bersamaan, nilai tengah atau median dari serangan turun 36% menjadi 3,85 Gbps.

Selama kuartal II, Akamai melihat ada 12 serangan yang telah melampaui 100 Gbps dan dua diantaranya mencapai 300 Gbps. Serangan ini menyasar pelaku usaha di industri media dan hiburan.

CBN Siapkan Solusi Perlindungan Jaringan Internet dari Serangan DDoS

PT Cyberindo Aditama (CBN Internet), penyedia internet service provider (ISP) lokal, menyediakan CBN Internet Clean Pipe sebagai solusi melindungi internet dari aktivitas berbahaya dan serangan DDoS (Distributed Denial of Service) yang kerap terjadi pada jaringan perusahaan. Solusi tersebut dinilai sangat dibutuhkan oleh berbagai industri yang berbasis dan mengutamakan jaringan internet sebagai servisnya misalnya, perbankan, e-commerce, hospitality, content providers, dan lainnya.

Marcelus Ardiwinata, Chief Operational Officer CBN Internet, menjelaskan inisitif dasar mengembangkan pelayanan ini adalah semakin mengkhawatirkannya serangan DDoS seiring berkembangnya internet dari waktu ke waktu. Secara global, serangan DDoS termasuk peringkat 10 besar ancaman di dunia cyber.

Untuk itu, sambungnya, setiap bidang usaha yang berbasis internet sangat rentan, hingga pada akhirnya dapat merugikan perusahaan itu sendiri, mulai dari downtime, biaya bandwith jauh lebih besar, kehilangan pelanggan, merusak Citra perusahaan, berkurangnya ketersediaan layanan dan pencurian data viral, apalagi bila berkaitan dengan proses pembayaran.

“Kami yakin CBN Internet Clean Pipe dapat melindungi jaringan internet perusahaan, dengan memblokir lalu lintas berbahaya (malicious traffic) dan hanya memperbolehkan traffic yang aman untuk proses lebih lanjut,” ujar Marcel dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial, Senin (1/8).

Cara kerja Internet Clean Pipe, menurutnya, adalah mendeteksi aktivitas DDoS sejak awal dan menghentikan serangan sebelum mencapai jaringan, mulai dari serangan yang membanjiri jaringan (volumeric attack) ataupun online application intrusion (application-layer attack). Solusi Clean Pipe jamak digunakan berbagai layanan penyedia internet secara global untuk mengurangi potensi serangan menggunakan metode DDoS.

Laporan Akamai: Kualitas Internet di Indonesia Meningkat, Berkah Pengusaha Digital

Sebagai negara dengan wilayah yang cukup luas dan mayoritas berupa lautan, pembangunan infrastruktur dijadikan salah satu alasan mengapa kualitas internet Indonesia tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Namun berkat jor-joran pemerintah dan para operator telekomunikasi kualitas internet di Indonesia mulai membaik dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan di laporan Akamai edisi kuartal pertama tahun 2016 disebutkan Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan rata-rata puncak kecepatan tertinggi untuk global. Sebuah angin segar untuk bisnis teknologi di Indonesia.

Internet adalah pemagang kunci dalam bisnis digital di manapun itu. Di Indonesia internet baru mengalami pertumbuhan dalam 5 sampai 6 tahun terakhir. Banyak faktor yang mempengaruhinya, beberapa di antaranya seperti mulai diterapkannya teknologi 4G oleh hampir semua operator telekomunikasi Indonesia dan juga upaya pemerintah membangun jaringan broadband nasional.

Dari laporan Akamai disebutkan pertumbuhan rata-rata puncak kecepatan akses internet di Indonesia tumbuh hingga lima kali lipat di banding periode yang sama di tahun lalu. Angkanya mencapai 535%. Tertinggi untuk global.

Laporan Akamai State of the Internet
Laporan Akamai State of the Internet

Angka yang tak kalah fantastis juga dicatatkan untuk kategori adopsi koneksi broadband 10 Mbps. Pertumbuhan di Indonesia mencapai 7 kali lipat atau tepatnya naik 738% untuk kuartal pertama tahun ini. Meski demikian pertumbuhan ini masih kalah jika dibanding dengan Vietnam yang tumbuh lebih dari 1000%. Angka yang cukup fantastis.

Pertumbuhan kecepatan ini cukup terasa di kota-kota besar di Indonesia. Dalam urusan merata mungkin masih menunggu waktu. Tapi dengan melejitnya angka kecepatan internet di Indonesia ini menjadi berkah para startup dengan layanan-layanannya, terlebih yang merupakan mengandalkan teknologi cloud. Setidaknya untuk pelanggan di kota-kota besar para startup tidak perlu lagi memusingkan bagaimana mereka bisa mengakses layanan yang disediakan, tinggal bagaimana mereka menjaga kualitas pelayanan (selain akses ke server) mereka.

Internet cepat, transaksi semakin lancar, dan pelanggan semakin berdatangan, kurang lebih begitu pengharapan para pengusaha startup dengan membaiknya koneksi internet di Indonesia. Namun di lain sisi, ada yang juga harus diantisipasi. Yakni serangan-serangan cyber seperti DDOS (Distributed Denial of Service).

Update Info Turnamen The International 2015 Dota 2

Buat para penggemar permainan Dota 2 yang pada minggu ini kebetulan tidak berkesempatan hadir di gelanggang KeyArena Seattle, kemungkinan besar mereka tidak jauh dari layar PC ataupun perangkat bergerak. Alasannya, tentu saja mereka tidak mau melewatkan para tim esport papan atas dunia beraksi dalam ajang Dota 2 The International 2015.
Continue reading Update Info Turnamen The International 2015 Dota 2

Engage, Scale & Virtualize

Guest post by Batista Harahap, an expert on scaling and virtualization, recently pointed as Chief Innovation Officer at Urbanesia. A big evangelist of Android phones, and the perfect guy to ask about anything Android. He talks about mobile programming, augmented reality, location based trends, scaling and virtualization and of course, Android apps. He blogs at Bango29 and tweets a lot.

A good friend of mine got chills everytime he heard the word Scale. WTF? In a sense, in just 1 word, it represents a very significant amount of time, thoughts, plans and most definitely efforts to enable any entity to expand and grow. That’s why that particular word is accompanied by 2 other words that I’m sure will help a lot easing my friend’s chills 🙂

The first word: Engage is the primary cause of the other 2 words. To scale and virtualize is the direct effect of it. Any website will want to engage their visitors and visitors to engage them right? Websites are more and more becoming a public service hosted and ran by private entities. Here in Indonesia with more than 15% of our population now online, it will take quite the effort to be able to engage that many visitors at any given time. The climate is favoring startups right now and it’s great to be part of one.

Continue reading Engage, Scale & Virtualize

Twitter Dan Facebook Jadi Korban Serangan DoS

Tadi malam, dua situs jejaring sosial besar yaitu Twitter dan Facebook menjadi korban serangan DoS (Denial of Service) yang menyebabkan kedua situs tersebut menjadi sulit untuk diakses. Facebook yang lebih dulu mengalami serangan ini menyatakan bahwa mereka situs mereka tidak dapat diakses oleh beberapa user di daerah tertentu, namun untuk sebagian besar user masih bisa terlayani.

Berbeda dengan Twitter yang diserang kemudian, server langsung down ketika menghadapi bad request yang melebihi batas sehingga situs tidak dapat diakses oleh seluruh pengguna selama beberapa jam. Sampai tadi malam sekitar jam 10-12 malam saya masih belum dapat mengakses Twitter, namun beberapa jam kemudian sepertinya Twitter sudah kembali naik.

Akibat dari serangan ini, salah satu aplikasi Twitter Uber Twitter menjadi bermasalah dan tidak dapat digunakan. Alhasil frase ‘Uber Twitter’-pun menjadi trending topic berisi update dari para penggunanya yang mengeluhkan mengenai gagalnya update melalui klien Uber Twitter.

Baik Facebook dan Twitter mengaku bahwa serangan ini memang cukup merepotkan, namun semua data pengguna tidak ada yang dicuri maupun rusak. Twitter juga menyatakan bahwa serangan ini berasal dari satu sumber yang sangat besar dan terkoordinasi dengan baik, dan pihak Twitter akan terus melakukan penyelidikan mengenai siapa di balik serangan ini dan mengapa. Selain itu staff Twitter juga menyatakan bahwa insiden ini menunjukkan bahwa masih banyak hal yang harus dikerjakan oleh Twitter dalam hal skalabilitas dan keamanan.