Untuk Mitigasi Risiko, Empat Startup Fintech Kini Terhubung dengan Dukcapil (UPDATED)

Pada hari ini (11/6), Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan hak akses pemanfaatan data kependudukan untuk 13 institusi yang berasal dari jasa keuangan (terdiri atas bank, lembaga pembiayaan, dan fintech), layanan kesehatan, dan layanan amil zakat nasional.

13 institusi tersebut, di antaranya adalah Pendanaan.com, UangTeman, Ammana, Ovo, Astrido Pacific Finance, Commerce Finance, MAS Finance, Bank Oke Indonesia, BPR Tata Karya, dan Indo Medika Utama. Secara total, kini sistem Dukcapil telah terhubung oleh 2108 pengguna, baik dari lembaga pemerintah maupun non-pemerintah.

Perusahaan yang terhubung dengan sistem Dukcapil berkesempatan untuk mempercepat proses bagi masyarakat mendapatkan berbagai layanan publik, sekaligus mengefektifkan proses verifikasi kebenaran data penduduk yang akan mendapatkan pelayanan tersebut. Seluruh pengguna ini memanfaatkan data kependudukan, NIK, dan KTP Elektronik.

Sumber: AFPI
Sumber: AFPI

Bagi startup fintech, verifikasi nasabah yang cepat sangat dibutuhkan karena punya risiko pinjaman fiktif yang begitu tinggi, terlebih ini adalah bagian dari proses KYC (Know Your Customer). Dengan memanfaatkan data kependudukan, NIK, dan KTP Elektronik, tentunya akan sangat membantu saat proses identifikasi konsumen dilakukan secara jarak jauh.

“Diharapkan akses data Dukcapil dapat mencegah peminjam fiktif sehingga dapat memajukan industri, yakni memperkuat peranannya dalam menyalurkan pinjaman ke masyarakat yang belum terakses lembaga jasa keuangan,” ucap CEO Pendanaan.com Dino Martin dalam keterangan resmi.

Diterangkan lebih lanjut, akses pemanfaatan data Dirjen Dukcapil ini akan memberikan keterangan ‘sesuai’ atau ‘tidak sesuai’ pada registrasi calon nasabah UangTeman setelah melengkapi rangkaian pengecekan data melalui teknologi yang digunakan perusahaan sebelumnya, bersama dengan lembaga-lembaga yang tersertifikasi di OJK.

Secara terpisah, mengutip dari Kompas.com, CEO Ammana Lutfi Adhiansyah menyatakan akses data kependudukan hanya untuk proses KYC. Seluruh penyelenggara layanan tidak akan melihat seluruh data penduduk Indonesia.

“Kami mencocokkan data yang sudah kami punya ke Dukcapil. Ketika terjadi kecocokan, maka ada pesan dari sistem Dukcapil bahwa data pengguna terverifikasi. Setelah itu baru kita proses,” katanya.

Menurutnya, sebelum terhubung dengan Dukcapil, penyelenggara layanan kerap menggunakan bantuan pihak ketiga e-KYC untuk mencocokkan data pengguna. Yang mana, service level dengan pihak ketiga itu tentu berbeda. “Dengan kerja sama Dukcapil, proses verifikasi pengguna bisa lebih cepat,” pungkasnya.

Adapun, startup lainnya yang sudah lebih dahulu terhubung dengan Dukcapil, di antaranya LinkAja, PrivyID, Nodeflux, Pajakku, VeriJelas, dan Tunaiku.

*Catatan: perubahan jumlah pemain fintech yang terdapat pada judul artikel

Pendanaan.com Ramaikan Industri Pembiayaan Online, Saat Ini Fokus ke Pinjaman Konsumtif

Masih rendahnya inklusi keuangan di Indonesia menjadi pekerjaan bersama seluruh stakeholder. Keberadaan teknologi finansial diharapkan menjadi pendongkrak agar penetrasi meningkat. Pendanaan.com turut meramaikan pasar ini dengan menyajikan pinjaman tunai untuk sektor konsumsi.

Startup ini sebenarnya sudah hadir di Indonesia sejak akhir 2016 di bawah kendali perusahaan induk Hadoop Fintech dari Hong Kong. Salah satu pendirinya adalah Dino Martin (CEO) yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pembiayaan Multiguna di AFPI.

“Pendanaan didirikan atas semangat untuk menciptakan inklusi keuangan yang lebih baik di Indonesia karena inklusi keuangan yang lebih baik akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Untuk capai ke sana, butuh pemahaman big data yang baik,” terang Dino kepada DailySocial.

Pendanaan.com dengan brand KTAKilat memiliki layanan bisnis yang tidak jauh berbeda dengan pemain pembiayaan lainnya. Untuk tahap awal, Pendanaan baru menyediakan pinjaman yang bersifat konsumtif.

Dino beralasan, segmen ini dipercaya dapat melatih mesin pintar untuk “belajar” lebih cepat. Semakin banyak data yang terkumpul, mesin akan lebih pintar menganalisis profil risiko konsumen dengan prediksi yang lebih akurat. Saat ini setiap pengajuan di Pendanaan.com hanya bisa lewat smartphone.

Calon peminjam cukup meluangkan waktu sekitar 15 menit mengisi informasi yang diperlukan, seperti foto KTP, BPJS/NPWP, slip gaji, dan bukti transaksi bank. Berikutnya dalam kurun waktu 24-48 jam sistem akan memverifikasi seluruh data yang masuk — apakah disetujui atau tidak. Ketika disetujui, dana akan ditransfer ke rekening bank peminjam kurang dari dua hari.

“Kami tidak melakukan penimbunan dana nasabah, karena mengacu proses bisnis yang telah diatur OJK [..] dalam waktu kurang dari satu hari dana yang diterima dari pemberi pinjaman melalui escrow account harus sudah diterima oleh penerima pinjaman.”

Nominal dana pinjaman yang bisa diberikan Pendanaan.com mulai dari Rp1 juta dengan tenor dari tujuh hari sampai 30 hari. Kupon yang ditetapkan maksimal 14% per tahun. Untuk membayar cicilan, tersedia berbagai pilihan opsi mulai dari transfer bank, online banking, mobile banking, minimarket, atau e-wallet.

Meski belum mau membeberkan lebih jauh mengenai kinerja perusahaan, Dino memastikan penyaluran pinjaman sudah menyebar ke seluruh Indonesia — walau masih didominasi konsumen yang berdomisili di Jawa.

Rencana bisnis

Untuk mendukung ambisi perusahaan sebagai layanan pembiayaan online terdepan, Dino mengatakan perusahaan akan terus menyempurnakan kemampun mesin analisa risiko kredit agar semakin pintar dan akurat dalam memberi rating. Mereka juga berusaha memperbanyak kemitraan dengan berbagai pihak, salah satunya perbankan nasional.

Pendanaan.com segera merilis pinjaman untuk segmen produktif tahun ini agar semakin banyak pelaku usaha di kalangan UMKM, yang belum tersentuh layanan perbankan, dapat mengembangkan bisnisnya ke tingkatan lanjutan.

Kendati demikian, perusahaan belum membuka kesempatan untuk pendana dari kalangan ritel berpartisipasi dalam setiap pendanaan setidaknya untuk tahun ini. Istilah ini bisa disebut sebagai closed loop atau lebih dikenal super lender. Artinya, pendana masih terbatas dari kalangan institusi atau perorangan saja yang sifatnya eksklusif.

Para pendana yang ada di Pendanaan ini datang dari kalangan pribadi Dino yang jumlahnya dari beberapa orang. Menurutnya, dengan konsep ini perusahaan akan lebih mudah memantau dan proses KYC ke pendana juga lebih aman.

“Kita enggak buka lender untuk umum, masih closed loop atau istilahnya super lender karena lebih enak memantaunya.”

Application Information Will Show Up Here

Karir.com Segera Sematkan Fitur “Online Interview”

Kemarin (14/12) Karir.com, salah satu pionir portal pencarian kerja di Indonesia, mengumumkan pembaruan salah satu fitur unggulannya, yaitu Salary Benchmark. Di samping itu, CEO Karir.com Dino Martin juga mengungkapkan beberapa pencapaian Karir.com di tahun 2016 dan juga rencana-rencana Karir.com untuk melangkah di tahun 2017 mendatang. Salah satunya adalah untuk menghadirkan layanan online interview untuk memudahkan perusahaan dalam mewawancarai calon pegawainya, baik itu yang berupa rekaman ataupun real-time.

Pencapaian Karir.com di tahun 2016

Karir.com adalah salah satu pionir perusahaan Indonesia yang bergerak di layanan pencarian kerja. Beroperasi di akhir 90-an, kini Karir.com sendiri beroperasi di bawah bendera Grup EMTEK setelah diakusisi secara resmi pada tahun 2015 silam. Perubahan dan pencapaian pun banyak terjadi setelah masa peralihan tersebut, terutama di sepanjang tahun 2016 ini.

CEO Karir.com Dino Martin mengungkapkan kepada DailySocial bahwa kini trafik kunjungan Karir.com telah jauh meningkat bila dibandingkan waktu baru diambil alih. Ketika baru diambil alih oleh EMTEK, menurut Dino, trafik kunjungan Karir hanya menyentuh 800.000 kunjungan. Namun, kini angkanya telah naik menjadi di atas lima juta kunjungan yang juga diiringi peningkatan posisi di Alexa, dari 1700-an menjadi 400-an.

Dari sisi database yang bagus untuk pencari kerja, Dino mengklaim bahwa angkanya telah bergerak dari 1,1 juta ke hampir 2 juta dalam kurun waktu satu tahun. Sedangkan untuk database perusahaan juga ikut bertambah sekitar 12 ribuan di sepanjang tahun 2016 ini.

Dino mengatakan, “Kami juga [sudah mengintegrasikan] banyak online tools yang bisa digunakan oleh para pencari kerja. Contohnya ada Aptitude Test, English Test, dan di tahun depan kami [berencana] ada tes inteligensi umum, yang mirip-mirip dengan IQ test. Itu online juga.”

Selain digunakan oleh para pencari kerja, tes tersebut juga menurut Dino bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menguji kompetensi dari para calon pegawainya.

Rencana-rencana di tahun 2017

Di samping menyematkan tes baru, Dino juga mengungkap beberapa rencana pengembangan platform Karir.com untuk melangkah di tahun 2017 nanti. Salah satu yang paling ditunggu oleh Dino dan akan segera meluncur adalah layanan online interview. Fitur ini dihadirkan untuk memudahkan perusahaan dalam mewawancara para calon pegawainya tanpa harus repot memikirkan waktu.

Dino menjelaskan, “Tahun ini [akhir Desember 2016] kami juga akan menghadirkan online interview. Ini direkam. Pertanyaan akan tampil di layar ponsel dan pencari kerja tinggal menjawabnya. Begitu selesai, semua itu terekam, mimik mukanya bisa dilihat, dan orang HR bisa me-review itu kapanpun dia punya waktu. Orang yang di interview juga bisa melakukan interview kapanpun dia punya waktu.”

Kehadiran fitur ini, menurut Dino, bisa menjadi solusi untuk para pencari kerja yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta. Selain tidak perlu berhadapan dengan kemacetan, waktu untuk interview pun menjadi lebih fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kesibukan masing-masing.

Fitur lainnya yang diungkap akan hadir oleh Dino adalah VMeet, Video Interview. Vitur ini sifatnya real time dan menurut Dino, fitur ini bisa menjadi solusi bagi perusahaan luar negeri yang ingin masuk ke pasar Indonesia untuk mencari talenta yang sesuai.

Application Information Will Show Up Here

Gandeng Rumah123, Karir.com Sematkan Penghitung KPR di Fitur “Salary Benchmark 2.0”

Bertempat di The Hook, Jakarta, kemarin (14/12) layanan pencari kerja Karir.com meresmikan kehadiran Salary Benchmark 2.0. Di versi terbarunya ini tersemat beberapa fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk ‘mengintip’ rentang gaji di industri lain dan kalkulator penghitung Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Untuk fitur kalkulator KPR sendiri, Karir.com menggandeng Rumah123 sebagai rekanan dengan kemitraan tidak bersifat eksklusif.

Fitur Salary Benchmark pertama kali diperkenalkan secara resmi oleh Karir.com pada bulan November 2015 yang dapat hadir atas kerja sama dengan Kelly Services Indonesia, perusahaan rekrutmen dan headhunter asal Amerika Serikat. Pada dasarnya, fitur ini berfungsi sebagai pebanding gaji yang memungkinkan calon pelamar untuk mengetahui gaji di pasaran untuk tiap level posisi dan industri yang sama, tempat pengguna bekerja sekarang.

Setelah memperbarui ke versi 1.2, kini Salary Benchmark 2.0 sudah resmi diperkenalkan ke publik. Di versi ini, Karir.com bekerja sama dengan Rumah123 untuk menyematkan fitur kalkulator KPR. Di samping menghitung harga cicilan, jika harganya cocok, maka pengguna juga bisa langsung mengajukan KPR melalui tautan yang tersedia di Karir.com. Target yang dibidik dari kahadiran fitur baru ini adalah generasi milenial, atau generasi yang lahir antara tahun 1981-1994.

Fitur lainnya yang hadir dalam Salary Benchmark versi 2.0 adalah kemampuan untuk ‘mengintip’ rentang gaji di industri yang berbeda dari tempat pengguna Karir.com bekerja saat ini. Di versi terbarunya ini juga, Salary Benchmark juga dapat memberikan rekomendasi posisi-posisi di atas posisi pengguna saat ini bisa diraih pengguna dengan performa yang lebih baik.

CEO Karir.com Dino Martin mengatakan, “Fitur ini hadir sebenarnya berangkat dari pengalaman sendiri. Ketika pertama kali bekerja yang pertama saya pikirkan adalah membeli rumah, […] kalau dibandingkan dengan [generasi] yang sekarang [milenial] itu jauh. Lima tahun [bekerja] belum memikirkan untuk membeli rumah. […] Sementara faktanya, harga rumah itu tidak pernah turun.”

Kalkulator KPR Karir dan Rumah123 / DailySocial
Kalkulator KPR Karir dan Rumah123 / DailySocial

Berdasarkan data temuan Karir.com, gaji rata-rata generasi yang lahir antara 1981-1994 di Jakarta adalah Rp 6,1 juta per bulan. Sedangkan menurut Rumah123, untuk dapat mencicil rumah di Jakarta dibutuhkan gaji minimal sebesar Rp 7,5 juta per bulan.

Berdasarkan data Salary Benchmark 1.2, saat ini hanya ada 17 persen saja profesional di Jakarta yang memiliki gaji Rp 7,5 juta atau lebih untuk generasi yang lahir antara tahun 1981-1994.

“Dengan penghasilan Rp 7,5 juta itu pun mereka hanya bisa membeli rumah dengan kisaran harga tertinggi Rp 300 juta. Mempertimbangkan jumlah cicilan KPR, mereka hanya bisa mencicil hingga Rp 2,2 juta per bulannya, atau 30 persen dari gaji,” ujar Country General Manager Rumah123 Ignatius Untung.

Untung sendiri menegaskan bahwa harga hunian rumah di Jakarta diprediksi naik hingga 150 persen dalam lima tahun mendatang. Sedangkan kenaikan gaji dengan periode yang sama, menurut Dino, hanya berkisar 60 persen.

“Jadi, kalau mau memiliki rumah harus mulai mencicil dari sekarang,” tegas Untung.

Untuk menggunakan kalkulator KPR ini, pengguna perlu mendaftarkan diri terlebih dahulu di platform Karir.com. Setelah itu, dia hanya perlu memasukkan harga rumah yang ingin dibeli, lalu uang muka sebesar 30 persen dan batas pinjaman akan otomatis dihitung oleh mesin.

Satu hal yang cukup disayangkan adalah fitur Salary Benchmark ini hanya dapat diakses melalui situs desktop dan situs mobile dari Karir.com meski saat ini sudah ada aplikasi Android yang tersedia. Kalaupun fitur Salary Benchmark ini sudah tersedia di aplikasi mobile, pengalamannya belum sebaik yang tersedia di situs desktop atau situs mobile karena saya sendiri masih kesulitan untuk mencarinya.

Karir.com sendiri saat ini sudah berada di bawah naungan Grup EMTEK setelah diakuisisi secara diam-diam sekitar bulan Februari 2015. Meski menyandang status sebagai pionir portal pencarian kerja online, kini kolam tempat Karir.com bermain sebenarnya sudah cukup ramai. Di Indonesia, Karir.com perlu bersaing dengan portal pencarian kerja seperti Job.id, Jobstreet, Jobplanet, dan masih banyak lagi.

Application Information Will Show Up Here

Karir.com Resmikan Salary Benchmark 1.2 dan Hasil Analisis dari 9000 Penggunanya

Karir.com bekerja sama dengan Kelly Services dan Fokus Finansial meresmikan pembaruan Salary Benchmark 1.2, sebuah fitur instrumen pengukuran standar remunerasi bagi pekerja profesional. Salah satu yang menjadi fokus pengembangan ialah dengan dihadirkannya Tips Financial dan Panduan Gaji untuk membantu perencanaan keuangan tenaga kerja profesional yang disesuaikan dengan besaran gaji. Fitur ini pertama kali muncul di laman Karir.com pada bulan Oktober lalu, hingga saat ini tercatat 9.000 tenaga kerja pengguna Karir.com telah memanfaatkan Salary Benchmark.

Dari 9.000 pengguna Salary Benchmark, sistem analisis Karir.com berhasil menghimpun data empiris yang merefleksikan profil, sebaran, dan irisan jabatan profesional yang dikelompokkan dalam Generasi X (usia 34 tahun ke atas) dan Generasi Y (usia 34 tahun ke bawah). Hasil analisis data tersebut memperlihatkan mulai terlihat adanya persaingan di antara kedua generasi dengan potensi dan keunggulan dari masing-masing. Hal ini yang penting untuk disikapi dengan baik karena berdampak pada makin ketatnya kesempatan di dunia kerja.

CEO Karir.com Dino Martin dalam presentasinya menyampaikan:

“Generasi Y memiliki karakteristik yang unik. Tumbuh di tengah hiruk-pikuk perkembangan teknologi nirkabel. Generasi yang sangat akrab dengan internet dan media sosial ini cenderung tidak taku perubahan, namun sering tidak sabar dalam melalui proses menuju perubahan itu sendiri. Mereka merupakan angkatan kerja yang produktif, generasi andal, penuh kejutan dan ide-ide brilian.”

Generasi Y berbeda dengan Generasi X. Generasi X dikenal memiliki karakteristik yang mampu beradaptasi, mampu menerima perubahan dengan baik, dan tangguh serta memiliki karakter mandiri, loyal dan pekerja keras. Saat ini dalam dunia kerja Generasi Y mulai mendominasi. Mengomentari dominasi tersebut Dino menyampaikan:

“Mau tak mau, suka atau tidak, Generasi Y kini makin mendominasi dunia kerja. Generasi ini menjadi SDM yang dibutuhkan perusahaan, bahkan seringkali menjadi andalan dan tulang punggung. Dalam lingkup kerja, mereka jelas memiliki karakter yang berbeda dengan generasi pendahulu. Untuk itu mau tak mau perusahaan perlu melakukan penyesuaian akar bisa mengoptimalkan SDM yang kian didominasi oleh Generasi Y ini.”

Gambaran demografi pekerja Generasi X dan Generasi Y di Indonesia

Bersumber dari hasil analisis data yang sama disebutkan bahwa Generasi X (di sistem tercatat sebanyak 1.448 orang) yang menyandang gelar S1 tercatat 64% dan tersebar dalam proposisi jabatan sebagai Department Manager (23%), Senior Staff (18%) dan Supervisor (17%). Sementara Generasi Y (di sistem tercatat sebanyak 5.273 orang) terdapat 62% dengan gelar S1. Meski 51% di antaranya masih berada pada level pekerja baru, namun persentase Senior Staff pada kelompok ini telah mencapai 22%, sedangkan persentase Supervisor ialah 13%.

Data di atas membawa kesimpulan bagi Karir.com bahwa masa atau periode pertumbuhan karir Generasi Y lebih progresif dibandingkan dengan Generasi X. Hal tersebut terbukti dengan adanya irisan di beberapa tingkat jabatan tinggi di perusahaan. Menurut Dino, para pekerja Generasi X direkomendasikan memliki strategi perencanaan pengembangan karier yang baik dan harus jeli melihat peluang untuk mampu bersaing tidak hanya dengan rekan segenerasinya saja.

Sementara itu melihat dari sisi persebaran industri, bidang teknologi, pendidikan, ritel dan komunikasi telah terbukti menjadi sektor yang banyak diminati dan sesuai dengan karakteristik Generasi Y. Generasi Y terlihat unggul dalam pekerjaan terkait teknologi. Generasi Y terlahir sebagai pribadi yang lebih kritis dan terampil dalam mengadopsi pembaruan teknologi, sehingga menjadi nilai tambah bagi sektor tersebut.

Layanan Pencarian Kerja Karir.com Perkenalkan Fitur Salary Benchmark

Pionir portal karir online di Indonesia, Karir.com, hari ini (4/11) resmi memperkenalkan fitur terbarunya yang disebut Salary Benchmark. Fitur Salary Benchmark tersebut hadir atas kerja sama dengan Kelly Services Indonesia, perusahaan rekrutmen dan headhunter  asal Amerika Serikat. Pada dasarnya, Salary Benchmark adalah fitur pebanding gaji yang memungkinkan calon pelamar mengetahui gaji di pasaran untuk tiap level posisi dan industri yang sama.

Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan dewasa ini kian ketat. Selain jenjang karir yang jelas, faktor lain yang menjadi pertimbangan para pencari kerja adalah besarnya remunerasi yang diberikan oleh perusahaan. Berangkat dari latar belakang tersebut Karir.com bekerja sama dengan Kelly Services Indonesia, yang rutin menerbitkan panduan gaji tahunan Indonesia, untuk meluncurkan fitur Salary Benchmark.

CEO Karir.com Dino Martin mengatakan, “Dengan fitur ini, sebelum melamar di sebuah perusahaan, seseorang sudah memiliki target berapa gaji yang akan mereka ajukan. Kalau selama ini mereka kerap bingung dan hanya main tebak saja, sekarang mereka tahu gambaran yang lebih baik.”

Pada dasarnya, fitur Salary Benchmark adalah fitur yang dapat membandingkan besaran gaji di pasaran untuk tiap level posisi dan industri yang sama dengan ikut mempertimbangkan lamanya waktu berkarir di industri berangkutan. Selain informasi, para pencari kerja juga akan mendapatkan Tips Karir berdasarkan hasil perhitungan gajinya.

Dijelaskan Product Manager Karir.com Ratih Pulkeria, untuk menggunakan fitur ini pengguna harus memiliki profil atau akun di Karir.com terlebih dahulu. Sebelum dapat membandingkan gaji di pasaran, pengguna juga akan diminta untuk melengkapi berbagai data, seperti data pribadi, industri, fungsi pekerjaan, level posisi, dan lama berkarir. Satu akun atau pengguna pun hanya diberi kesempatan menggunakan fitur ini setiap enam bulan sekali.

Ratih mengatakan, “Informasi ini diperlukan […] untuk menghitung bagaimana posisi gaji seseorang di pasaran atau dengan kata lain mencocokkan informasi pengguna dengan database kami. […] Kami [juga] berasumsi bahwa performance review di perusahaan dilakukan paling cepat setiap enam bulan, jadi gaji pun hanya akan berubah paling cepat enam bulan kemudian.”

Sebelumnya, pionir portal lowongan pekerjaan di Indonesia ini telah meluncurkan program management trainee untuk Generasi Z yang disebut MT Academy. Saat ini, Karir.com sendiri sudah berada di bawah naungan Grup EMTEK setelah diakuisisi secara diam-diam.

Bila Anda telah memiliki akun atau menjadi pengguna di portal Karir.com, Anda dapat mengakses fitur Salary Benchmark ini melalui tautan berikut.

Karir.com Siapkan Transisi Pekerja Antar Generasi

Mempersiapkan pekerja generasi selanjutnya dengan sentuhan yang pas / Shutterstock

Pionir portal karir online di Indonesia, Karir.com, baru-baru ini meluncurkan MT Academy, sebuah program management trainee untuk Generasi Z. Sebutan Generasi Z digunakan untuk mengkategorikan pemuda yang lahir setelah tahun 1995, istilah umum yang biasa digunakan ialah generasi milenial. Generasi ini memang butuh untuk mendapatkan perhatian khusus, lantaran berada di tengah transisi perkembangan teknologi yang begitu pesat. Continue reading Karir.com Siapkan Transisi Pekerja Antar Generasi