Discord Store Ubah Mekanisme Bagi Hasilnya Menjadi 90% Banding 10%

Kemunculan Epic Games Store beberapa hari yang lalu merupakan pukulan telak terhadap Steam, terutama karena sistem bagi hasilnya yang begitu bersahabat bagi kalangan developer. Namun Steam bukanlah satu-satunya platform yang terancam, Discord Store pun juga, apalagi mengingat platform tersebut masih seumur jagung.

Ketimbang hanya tinggal diam dan menunggu nasib yang tak jelas, Discord memutuskan untuk ambil tindakan. Mereka ‘membalas’ dengan mengubah mekanisme bagi hasilnya: mulai 2019, developer yang mendistribusikan game-nya melalui Discord Store tanpa perantara publisher dapat meraup 90% dari total penjualan, dan Discord hanya mengambil 10% sisanya.

Sebelum ini, Discord Store menerapkan mekanisme yang sama seperti Steam: 70% developer, 30% platform distribusi. Perubahan drastis ini jelas dimaksudkan untuk menghadang laju Epic Games Store, yang sendirinya menerapkan sistem bagi hasil 88% banding 12%.

Discord sama sekali tidak menerapkan pengecualian; baik developer game AAA maupun indie akan mendapat perlakuan yang sama dan mengambil persentase keuntungan yang sama. Discord pun tidak lupa menekankan sekali lagi keuntungan lain yang ditawarkan platform-nya, yakni sebagai medium komunikasi langsung antara developer dan pemain.

Ya, Steam memang punya ratusan juta pengguna, tapi Discord pun juga demikian. Saat ini pengguna aktif Discord sudah mencapai angka 200 juta, naik sekitar 70 juta dari pencapaiannya di bulan Mei lalu, dan ini merupakan salah satu modal Discord untuk menarik minat developer ke platform-nya.

Sumber: Discord via TechCrunch.

Discord Luncurkan Segmen Khusus Early Access pada Toko Game-nya

Awalnya terkesan tabu, Early Access kini sudah berevolusi menjadi kategori game tersendiri di Steam. Kategori ini cukup unik mengingat semua game yang dijual di sana adalah game yang belum sepenuhnya selesai dikerjakan, dimaksudkan agar gamer antusias bisa membantu pengembangannya melalui input-input yang mereka berikan.

Beberapa judul populer yang terlahir dari kategori ini di antaranya adalah Minecraft, Ark: Survival Evolved, Conan Exiles, dan bahkan Fortnite. Singkat cerita, Early Access tak boleh lagi dipandang sebelah mata, dan Discord yang mulai berjualan game sejak Agustus lalu pun menyadari akan hal tersebut.

Mereka baru saja meluncurkan Discord Early Access, kategori khusus untuk game yang masih dalam tahap pengembangan. Dibandingkan Steam, Discord sebenarnya bisa menjadi ‘rumah’ yang lebih ideal untuk Early Access, sebab Discord sendiri memang sudah cukup sering digunakan sebagai medium komunikasi antara pemain dan kalangan developer.

Discord Early Access

Di samping itu, Discord juga sudah punya rencana untuk menjadi jembatan komunikasi antar sesama developer game di Early Access. Sesama kreator semestinya bisa saling membantu dan berbagi pengalaman, bukannya saling menjatuhkan, dan itu yang menjadi tujuan Discord.

Discord tidak lupa menyoroti sejumlah game Early Access yang mereka unggulkan pada awal peluncurannya ini. Beberapa di antaranya adalah Descenders, Parkasaurus, Kynseed, Visage, dan Mad Machines. Tentu saja sudah ada server terverifikasi sehingga pemain bisa langsung berkomunikasi dengan developer masing-masing beserta komunitas.

Sumber: VentureBeat dan Discord.

Discord Mulai Berjualan Game Seperti Steam

Steam memulai tren distribusi video game secara online. Di saat yang sama, Steam juga menjadi wadah komunikasi antar pemain, sampai akhirnya publisherpublisher besar seperti EA dan Ubisoft memutuskan untuk angkat kaki dan menciptakan platform distribusinya sendiri.

Kesatuan para gamer pun seketika terbelah akibat perbedaan platform. Namun di tahun 2015, lahir sebuah platform baru bernama Discord. Discord tidak berdagang game (awalnya), ia cuma sebatas software VoIP yang bertujuan memudahkan komunikasi para gamer. Berkat Discord, gamer dari berbagai platform distribusi – Steam, Origin (EA), Uplay (Ubisoft), Twitch, dll – jadi bisa dipertemukan kembali.

Tercatat sudah ada lebih dari 150 juta gamer yang menggunakan Discord sebagai medium pilihannya untuk berkomunikasi. Dampak popularitas Discord pun sangat besar; Juli lalu, Steam merombak fitur Chat-nya dengan banyak belajar dari Discord. Discord, yang statusnya sekarang bisa dibilang OKB (orang kaya baru), rupanya tidak mau tinggal diam.

Discord Store

Discord memutuskan untuk membalas. Mereka ingin merebut secuil pangsa pasar Steam lewat lapak game-nya sendiri, Discord Store. Fitur ini masih berstatus beta dan sedang diuji bersama 50.000 pengguna Discord di Kanada secara acak. Jumlahnya bakal ditambah secara bertahap, demikian pula untuk ekspansinya ke negara-negara lain.

Discord Store diwakili oleh tab baru berlabel “Store” pada aplikasi Discord. Game yang dijual juga bukan sembarangan, melainkan yang telah dipilih oleh tim kurator internal beranggotakan lebih dari 100 orang. Beberapa game bahkan disertai catatan rekomendasi kecil dari anggota tim kurator Discord guna meyakinkan konsumen bahwa game tersebut layak dibeli dan dimainkan.

Discord Store

Berhubung masih beta, wajar kalau katalognya belum besar. Sejumlah judul populer macam “Pillars of Eternity II: Deadfire” maupun “Frostpunk” sudah ada. Namun yang menarik adalah rencana ke depan Discord untuk menyiapkan judul-judul game eksklusif berlabel “First on Discord”.

“First on Discord” mengemas deretan game indie yang, kalau menurut Discord sendiri, ada campur tangan mereka dalam proses pengembangannya. Uniknya, status eksklusif tersebut tidak permanen. Setelah 90 hari, sang developer bebas menjual game bikinannya di platform lain. Seperti halnya Steam, Discord akan mengambil 30% dari nilai transaksi setiap game yang konsumen beli.

Discord Nitro Game Access Pass

Di samping itu, keputusan Discord untuk berjualan game ini juga akan mendatangkan fasilitas baru buat para pelanggan layanan premiumnya, Nitro. Mereka ini bakal mendapatkan akses gratis ke koleksi game yang berbeda dari yang ada di Discord Store – meski tentu saja mereka masih bisa membeli dari Discord Store jika mau.

Sejauh ini koleksi game gratis bagi para pelanggan Nitro ini sudah mencakup judul-judul beken seperti “Saints Row: The Third”, “Metro: Last Light Redux”, dan “System Shock Enhanced Edition”. Ketiganya memang bukan game baru, tapi itu sengaja dipilihkan Discord supaya kita tidak sampai melewatkan gamegame yang populer pada masanya tersebut.

Discord Universal Game Library

Seluruh game ini nantinya dapat diakses melalui tab “Library” pada aplikasi Discord. Kalau kita mau, Discord bahkan bisa memeriksa isi komputer guna memunculkan shortcut ke semua game yang ada di perangkat, termasuk yang membutuhkan launcher lain. Apapun yang hendak kita mainkan, kita tak perlu meninggalkan Discord sama sekali, kira-kira begitu premisnya.

Terakhir, Discord tidak lupa memastikan bahwa semua fitur baru yang mereka siapkan ini tidak akan membuat performa dan stabilitas Discord sebagai medium komunikasi bakal menurun. Sejak awal, performa dan user experience selalu menjadi fokus utama tim engineering Discord, dan mereka pasti tidak mau reputasi yang telah mereka bangun itu runtuh begitu saja akibat ambisi baru.

Sumber: Variety dan Discord.

Fitur Chat Steam Jadi Kian Canggih, Ketergantungan Kita Pada Discord Bisa Berkurang

Terlepas dari kayanya konten dan beragam fitur pendukung gaming di Steam, para user biasanya mengandalkan layanan third-party sebagai sarana berkomunikasi. Salah satu software VoIP populer di kalangan gamer adalah Discord. Terhitung di bulan Mei 2018 kemarin, Discord berhasil menghimpun 130 juta pengguna. Valve Corporation tentu saja tak mau kalah.

Di bulan Juni silam, Valve mencoba mengimplementasikan fitur-fitur ala Discord di software distribusi digital populernya. Dan setelah melewati periode beta, akhirnya fungsi Steam Chat baru mulai digulirkan kemarin. Ada tiga hal yang Valve janjikan lewat update Steam Chat: membuat pengalaman chatting jadi lebih kaya, memudahkan pengelolaan daftar teman, dan memastikan kegiatan gaming bersama kawan-kawan lebih asik.

Update baru tersebut difokuskan pada desain dan keleluasaan fungsi chatting. Dengannya, Anda bisa mengirimkan GIF hingga tautan video, menyortir teman-teman favorit, hingga mengategorikan mereka berdasarkan grup, misalnya bergantung dari judul permainan. Anda bahkan bisa mengetahui siapa di antara mereka yang tengah bermain bersama.

Detail informasi juga terpampang lebih jelas. Misalnya status teman. Anda dapat mengetahui di bagian game apa seorang kawan sedang berada, apakah di tengah pertandingan atau baru masuk ke game, dan apakah mereka bisa diajak bermain bersama. Status-status tersebut dapat dijabarkan lebih detail sesuai keinginan developer.

Valve mengklaim mereka telah memodernisasi kolom chat agar lebih mendukung konten ‘multi-media’. Berkatnya, GIF, video, hingga gambar bisa langsung muncul di sana – tak lagi hanya berbentuk deratan link. Bagi kami para pecinta meme, hal ini merupakan kabar gembira.

Selain itu, fungsi group chat turut jadi perhatian. Saat sedang berbincang-bicang, Anda dapat mengundang seorang teman lagi untuk bergabung dalam diskusi via drag-and-drop. Ingin melanjutkan pembicaraan besok? Bisa, tinggal simpan saja grup tersebut dan bila perlu tambahkan avatar. Dengan penyajian seperti ini, berinteraksi bersama komunitas gaming favorit jadi jauh lebih simpel.

Lalu jika Anda bermain secara teratur dengan orang-orang yang sama, group chat memudahkan kita melihat siapa yang sedang online dan siap ‘meluncur’. Di sana Anda dapat menciptakan voice channel serta mengirimkan undangan bermain.

Selain chat, Valve menjanjikan kulitas suara VoIP yang jernih dan tajam, baik di luar ataupun dalam permainan. Voice chat tentu saja menyederhanakan proses pengelolaan teman-teman di dalam game, ketimbang lewat mengetikkan perintah dan saran.

Dan menariknya lagi, fitur Steam Chat anyar juga bisa ditemukan di Steam versi web. Itu berarti, percakapan dapat terus dilakukan dari browser tanpa perlu log-in di client Steam.

Via The Verge.

Sasar Kalangan Gamer, Spotify Kini Terintegrasi dengan Aplikasi Chatting Discord

Mungkin tidak banyak pengguna yang tahu, akan tetapi Spotify mempunyai koleksi soundtrack video game yang cukup lengkap – Cuphead dan The Sims lawas adalah favorit saya. Maka dari itu, cukup masuk akal apabila Spotify memutuskan untuk menggandeng brand yang cukup dikenal di kalangan gamer, yakni platform chatting Discord.

Kemitraan ini membuahkan integrasi Spotify di aplikasi Discord. Pengguna Discord yang juga merupakan pelanggan Spotify Premium dapat menyambungkan akunnya, lalu menikmati alunan musik bersama rekan-rekannya selagi mendiskusikan sesi gaming mereka – dengan catatan semua yang terlibat sudah berlangganan Spotify Premium.

Informasi lagu yang sedang diputar akan muncul di profil sekaligus profil mini masing-masing pengguna. Dari situ pengguna lain juga dapat memutar lagu yang sama dengan satu klik, atau mengundangnya untuk mendengarkan bersama-sama.

Integrasi Spotify pada Discord

Product Director Spotify, Mikael Ericsson, mengatakan bahwa, “Ini merupakan langkah alami untuk menyoroti pentingnya musik sebagai bagian integral dari pengalaman gaming.” Musik dan game memang memiliki keterikatan yang cukup kuat, sama seperti bagaimana musik dapat memberikan karakter tersendiri pada suatu film.

Bagi Spotify, kerja sama ini bisa dilihat sebagai salah satu upaya mereka untuk mempromosikan layanannya ke kalangan gamer. Kontennya mereka sudah punya, tinggal bagaimana caranya mereka bisa menarik lebih banyak audiens, dan Discord adalah medium yang tepat seiring dengan bertambah populernya layanan tersebut.

Sumber: Spotify.

Keyboard Gaming Apex M750 Dipersenjatai Switch Mekanik Terbaru SteelSeries dan Integrasi Discord

Begitu andalnya switch-switch kreasi Cherry, Anda bisa menemukannya di banyak model keyboard mekanik, termasuk SteelSeries. Namun banyak orang tidak menyadari, SteelSeries sebetulnya juga telah cukup lama mengembangkan switch mereka sendiri. Contohnya, di produk papan ketik Apex M800, perusahaan gaming gear asal Denmark itu memanfaatkan QX1.

Pengembangan switch oleh SteelSeries tidak berhenti di sana. Minggu ini, SteelSeries memperkenalkan Apex M750, keyboard gaming bersenjata switch mekanik terbaru mereka, QX2. Melengkapi fungsi dan fitur yang biasa Anda temui di produk SteelSeries, Apex M750 turut dibekali integrasi Discord – aplikasi VoIP populer di kalangan gamer dengan 45 juta pengguna.

SteelSeries Apex M750 1

SteelSeries Apex M750 merupakan keyboard dengan layout full-size. Komponen-komponen penting di dalam diamankan oleh frame aluminium kelas pesawat terbang (series 5000), didesain ramping (dimensinya 153,5x454x46,7-milimeter) dan mempunyai bobot hanya 1-kilogram. Apex M750 tersambung ke PC melalui kabel USB sepanjang 2m, dihias oleh sistem pencahayaan RGB per-key sehingga tiap tombol mampu menyajikan warna berbeda secara mandiri.

SteelSeries Apex M750 2

Selain mempersilakan kita memilih warna dan pola pencahayaan (tersedia efek bergelombang hingga ‘bernapas’), Apex M750 juga ditunjang PrismSync. Fitur ini memungkinkan sinkonisasi warna antara keyboard dengan gaming gear SteelSeries ber-RGB lainnya (mouse Rival 700, Rival 500, Rival 300; headset Arctis 5, Siberia 650, Siberia 350; mouse mat QcK Prism).

SteelSeries Apex M750 3

Aspek yang paling SteelSeries banggakan di Apex M750 tentu saja adalah penggunaan switch QX2 sebagai jantungnya. QX2 adalah switch mekanik linier (tak ada efek clicky) yang memilikikarakteristik menyerupai Cerry MX RGB, dengan casing bening agar warna-warni LED tidak terhalang serta stem Duracon, menyajikan resistensi 45cN dan titik actuation 2-milimeter. Produsen menjanjikan waktu respons super-cepat dan menjamin tombol-tombol di sana tetap bekerja hingga 50 juta kali tekan.

SteelSeries Apex M750 4

Fitur menarik lainnya ialah integrasi Discord. Notifikasi seperti pesan masuk, status mute, serta siapa yang sedang berbicara dari app tersebut dapat dimunculkan di keyboard secara real-time; ditunjukkan lewat LED.

Apex M750 juga didukung CloudSync untuk menerapkan setting personal Anda di manapun berada serta GameSense, yaitu fitur notifikasi via LED (buat menunjukkan tingkat health atau waktu cooldown) saat bermain CS:GO, Dota 2, Utopia, hingga Gigantic. Seluruh proses kustomisasi dapat dilakukan melalui software SteelSeries Engine.

Keyboard gaming mekanik Apex M750 saat ini sudah bisa dipesan di situs SteelSeries, ditawarkan di harga US$ 150.

Sumber: SteelSeries.

Aplikasi Chatting Khusus Gamer, Discord, Mulai Uji Fitur Video Call dan Screen Sharing

Beberapa tahun yang lalu, Skype adalah satu-satunya opsi software yang tersedia jika pengguna ingin melakukan panggilan video. Sekarang hampir semua aplikasi chatting turut dilengkapi fitur video call, bahkan yang dikhususkan untuk komunitas gamer sekalipun.

Aplikasi yang saya maksud adalah Discord, yang belakangan memang menjadi pilihan banyak gamer karena menawarkan fitur voice chat yang benar-benar gratis sekaligus mudah digunakan. Sekarang, video call dan screen sharing pun juga menjadi bagian dari fitur unggulan Discord, setidaknya untuk sejumlah pengguna yang beruntung mengingat kedua fitur ini masih dalam tahap pengujian.

Sekitar lima persen dari pengguna Discord yang terdaftar bisa mencobanya mulai sekarang. Menariknya, mereka bisa melakukan panggilan ke siapa saja, bahkan kepada temannya yang belum kebagian jatah akses ke fitur ini. Selain satu lawan satu, video call dan screen sharing dalam Discord juga mendukung hingga 10 orang sekaligus.

Discord memutuskan untuk mengujinya terlebih dulu karena panggilan video memang mengonsumsi data jauh lebih besar ketimbang panggilan suara. Pengembangnya ingin memastikan kalau server mereka dapat mengatasi peningkatan bandwith yang masif ini, sekaligus memperbaiki sederet problem yang mungkin muncul, sebelum akhirnya mereka bisa percaya diri untuk merilisnya ke semua pengguna.

Pengembang Discord bilang kalau perilisan finalnya mungkin masih satu bulan lagi, atau bahkan bisa lebih. Terlepas dari itu, ini merupakan kabar baik bagi para gamer yang selama ini masih harus mengandalkan layanan seperti Skype atau Google Hangouts.

Sumber: PC Gamer dan Discord.

2 Headset Logitech Ini Sanggup Tangani Gaming dan Musik Secara Optimal

Seperti membeli periferal komputer lain, dalam memilih headphone, Anda harus bertanya pada diri apa yang Anda butuhkan. Biasanya, profile suara antara headset khusus musik tak sama dengan perangkat gaming, yang mungkin lebih menonjolkan detail dan bass. Dampak negatifnya, konsumen perlu membeli produk audio berbeda buat mendukung tipe hiburan berbeda.

Hal inilah yang menjadi sasaran dari produk baru Logitech. Perusahaan aksesori PC asal Swiss itu memperkenalkan dua headset di bawah keluarga Logitech G, yaitu G433 7.1 dan G233 Prodigy. Selain dirancang untuk menemani Anda ber-gaming, kedua perangkat ini diklaim sanggup menangani musik dari berbagai sumber (misalnya radio hingga audio hi-res), kompatibel ke bermacam-macam hardware, serta ringan sehingga mudah dibawa-bawa.

Logitech G433 7.1 dan G233 Prodigy merupakan headphone dengan rancangan overear, tersambung ke media player/PC via kabel detachable. G433 7.1 memiliki simpel, dengan earcup berbahan kain hydrophobic. Head band-nya mampu mencengkeram mantap tanpa terlalu menekan kepala Anda. Lalu sebagai pelapis bantalan di dalam, Logitech memanfaatkan jenis kain berpola jaring yang halus dan mudah dilewati udara. Padding tersebut bisa diganti, tersedia pula bantalan microfiber.

Sesuai namanya, G433 didukung sistem surround 7.1 DTS Headphone: X. Dan Dipadu driver Pro-G, headphone ini dijanjikan sanggup menyajikan bass membahana, nada tinggi yang jernih serta treble akurat. Anda dipersilakan melakukan kustomisasi dengan menggunakan Logitech Gaming Software setelah menyambungkan DAC G433 ke PC.

Logitech G233

G233 Prodigy juga merupakan headset wired dengan pendekatan desain semi-modular: baik kabel dan lengan microphone bisa dilepas (terutama ketika Anda hanya ingin mendengarkan lagu). Padding di G233 menggunakan material serupa G433, memastikannya tidak panas dan nyaman dikenakan dalam waktu lama. Dan sama seperti sepupunya itu, G233 dibekali driver Pro-G.

Logitech G233 2

Unit microphone G233 Prodigy sendiri sudah memperoleh sertifikasi resmi Discord, dan sengaja dioptimalkan untuk mereproduksi suara baik analog maupun digital. Mic tersebut tak lupa dilengkapi fitur noise cancelling, dibantu filter micro-pop untuk menangkap suara beresolusi tinggi.

Kompatibilitas G233 Prodigy dan G433 7.1 juga sangat luas, siap mendukung PC, smartphone, tablet, hingga console game seperti PlayStation 4, Xbox One dan Nintendo Switch.

Logitech rencananya akan mulai memasarkan G433 7.1 dan G233 Prodigy di bulan Juni ini setelah keduanya dipamerkan di E3 2017 minggu depan. Harganya tergolong masuk akal; G233 Prodigy dibanderol US$ 80, lalu G433 7.1 dijual seharga US$ 100.

Via Venture Beat. Sumber: dua laman Logitech.