Duck Season Adalah Duck Hunt Versi VR untuk HTC Vive

Anda yang dibesarkan oleh console NES pastinya ingat betul akan Duck Hunt, game yang menempatkan Anda sebagai seorang pemburu bebek bersenjatakan senapan, ditemani oleh seekor anjing yang hobi sekali tertawa. Kabar gembira, game tersebut sedang digarap ulang untuk HTC Vive. Yup, Anda tak salah baca: Duck Hunt versi virtual reality!

Reinkarnasinya ini dikerjakan oleh developer Stress Level Zero, dengan judul Duck Season. Tujuan sang developer tidak lain dari menyuguhkan nuansa nostalgia dengan sentuhan modern yang terasa immersive, meskipun mereka tak punya afiliasi resmi dengan Nintendo.

Duck Season

Nuansa retro itu direpresentasikan oleh sang anjing yang kembali mendampingi pemain dengan senyuman demi senyumannya. Namun ternyata Stress Level Zero telah membubuhkan plot twist: jangan tertipu oleh wajah tanpa dosanya, anjing tersebut di sini ternyata adalah pembunuh berantai. Jadi jangan sesekali salah tembak kalau Anda tak mau menjadi korban kebrutalannya.

Melengkapi nostalgia tersebut adalah controller berbentuk pistol NES Zapper yang telah dimodifikasi menggunakan Vive Tracker. Gameplay utamanya hampir tidak berubah dan tetap menguji ketangkasan pemain dalam membidik, namun jalan ceritanya memiliki tujuh ending yang berbeda dan sebuah subplot rahasia yang hanya bisa dibuka dengan mengikuti sejumlah petunjuk tersembunyi.

Duck Season

Menurut sang developer, Duck Season akan tersedia buat HTC Vive dalam waktu sangat dekat. Selagi menanti kehadirannya, silakan tonton video teaser beserta demonstasi gameplay-nya di bawah ini.

Sumber: Engadget.

Intel DisplayLink XR Ubah HTC Vive Menjadi Wireless Tanpa Mengorbankan Performa

Konektivitas wireless adalah masa depan virtual reality, seperti telah dibuktikan oleh TPCAST maupun Quark VR. Kalau dua itu belum cukup meyakinkan bagi Anda, coba tengok apa yang Intel demonstrasikan di ajang E3 2017 baru-baru ini: sebuah prototipe perangkat yang dapat menyulap headset HTC Vive menjadi wireless.

Yup, Intel rupanya juga mencoba menyajikan solusi wireless buat Vive. Perangkat bernama Intel DisplayLink XR ini duduk di atas Vive, menyambung langsung ke headset tersebut lewat sejumlah kabel pendek. Fisiknya memang tampak bongsor, tapi ingat ini baru prototipe.

Sumber foto: PC Gamer
Sumber foto: PC Gamer

Yang membuat racikan Intel ini unik dibanding besutan TPCAST maupun Quark VR adalah penggunaan teknologi WiGig yang berbasis standar 802.11ad, sanggup mentransfer data secara wireless dalam level kecepatan gigabit di frekuensi 60 GHz. Hasilnya, latency-nya tidak sampai 7 milidetik, sehingga pengalaman yang didapat persis seperti Vive standar yang tersambung kabel.

Untuk sekarang, DisplayLink XR mengandalkan sebuah transmitter WiGig yang menghuni slot PCIe milik komputer. Meski belum bisa dipastikan kapan, ke depannya Intel berencana untuk mengintegrasikan transmitter ini langsung ke dalam motherboard sehingga DisplayLink XR dapat langsung digunakan begitu dikeluarkan dari boksnya.

Sumber foto: PC Gamer
Sumber foto: PC Gamer

Selain berperforma lebih baik dari TPCAST maupun Quark VR, solusi Intel ini juga lebih praktis karena perangkat hanya perlu tersambung ke headset saja. Ini berbeda dari milik Quark VR yang masih harus tersambung via kabel ke sebuah transmitter kecil yang dapat disimpan dalam saku celana.

Di sini koneksi antara perangkat dan transmitter berlangsung secara wireless. Maka dari itu, DisplayLink XR turut dibekali unit baterainya sendiri yang diestimasikan bisa bertahan selama sekitar dua jam penggunaan.

Sejauh ini sama sekali belum ada bocoran mengenai jadwal rilisnya. Tanda tanya besar juga masih menghantui aspek kompatibilitas; apakah nantinya perangkat ini juga bisa digunakan dengan Oculus Rift atau tidak?

Sumber: PC Gamer dan TechRadar.

Alienware Area-51 Jadi PC Pertama yang Mengemas Prosesor AMD Ryzen Threadripper

Alienware baru saja meng-update PC desktop terganasnya dengan prosesor terganas besutan AMD. Yup, ke depannya PC radikal bernama Area–51 itu bakal datang mengusung prosesor AMD Ryzen Threadripper yang terdiri dari 16-core dan 32-thread.

Desain Alienware Area–51 Threadripper Edition ini tidak berubah, masih menggunakan sasis berwujud segitiga yang tampak garang dilihat dari sisi manapun, apalagi ditambah pencahayaan LED. Volume sasis yang begitu lapang memungkinkan Dell untuk menanamkan komponen kelas berat di dalamnya.

Kalau budget bukan masalah, konsumen dapat memilih konfigurasi dengan sepasang GPU Nvidia GeForce GTX 1080 Ti atau tiga buah AMD Radeon RX 580. Kartu grafis monster dalam jumlah lebih dari satu ini jelas membutuhkan suplai daya ekstra, maka dari itu opsi power supply unit (PSU) yang tersedia adalah 850W 80+ Bronze sampai 1500W 80+ Platinum.

Alienware Area-51 Threadripper Edition

Spesifikasi pendukungnya mencakup RAM DDR4 hingga 64 GB dengan kecepatan 2933 MHz, HDD 2 TB dan SSD tipe PCIe 1 TB. Soal konektivitas, ada sepasang Killer Networks E2500 Gigabit Ethernet dan total 10 port USB di belakang, semuanya berkontribusi terhadap bobot perangkat yang mencapai angka 28 kg.

Hal lain yang cukup menarik untuk dicatat adalah, Area–51 bakal menjadi PC pertama buatan OEM yang mengusung Threadripper. Dell rupanya berhasil mengamankan lisensi eksklusif dari AMD, sehingga pabrikan lain harus sabar menunggu sampai setidaknya tahun depan untuk bisa menambatkan Threadripper ke PC buatannya. Untungnya, eksklusivitas ini tidak berpengaruh buat yang tertarik merakit PC sendiri.

Sejauh ini Dell sama sekali belum mencantumkan banderol harga untuk Area–51 Threadripper Edition, namun mereka bakal membuka pre-order mulai 27 Juli mendatang. Bersamaan dengan itu, mereka juga akan menawarkan Area–51 dengan pilihan prosesor Intel Core X (6-core sampai 12-core) mulai tanggal 22 Agustus.

Sumber: AnandTech.

Microsoft Jadikan Minecraft Cross-Platform dan Hadirkan Update Grafis 4K

Microsoft baru saja mengumumkan update terbesar Minecraft pada event E3 2017. Pembaruan itu mereka namai Better Together Update, dengan tujuan untuk menyatukan semua versi Minecraft untuk PC, console maupun mobile menjadi satu edisi, tanpa embel-embel “Pocket Edition” dan sebagainya.

Berkat update ini, untuk pertama kalinya para pemain Minecraft bisa saling berinteraksi satu sama lain meski perangkat yang digunakan berbeda. Entah itu lewat PC, Xbox One, Nintendo Switch, perangkat Android dan iOS, maupun VR headset, semua pemain Minecraft bisa berjumpa dan berkolaborasi secara online.

Minecraft in-game server

Bersamaan dengan itu, Mojang dan Microsoft juga akan menghadirkan in-game server yang bisa diakses langsung lewat menu awal Minecraft. Awalnya akan ada empat server – Lifeboat, Mineplex, InPVP dan Cubecraft – dan Microsoft memastikan bahwa fitur keamanan beserta parental control tetap bisa disesuaikan menurut kebutuhan.

Aspek cross-platform ini terus berlanjut sampai ke distribusi konten: semua dunia yang Anda buat dan DLC yang Anda miliki – plus yang bakal Anda beli nantinya – bakal tersedia dan bisa diakses di semua perangkat tanpa memerlukan biaya tambahan.

Minecraft Super Duper Graphics Pack

Dalam kesempatan yang sama, Microsoft turut mengumumkan update cuma-cuma yang akan mendongkrak kualitas grafis Minecraft secara drastis. Apalagi kalau bukan grafis 4K HDR, plus penyempurnaan pada efek pencahayaan, bayangan, air dan elemen-elemen visual lainnya.

Mojang dan Microsoft juga telah menyiapkan DLC baru berjudul Super Duper Graphics Pack yang akan semakin memaksimalkan update grafis 4K itu tadi lewat dynamic shadows, cuaca yang juga dinamis, pergerakan pada dedaunan dan rerumputan, tekstur baru dan masih banyak lagi.

Update grafis ini memang tidak akan membuat tampilan Minecraft yang serba kotak-kotak (pixelated) menjadi mulus seperti game AAA zaman sekarang, akan tetapi atmosfer dan penampilan game secara keseluruhan akan terkesan lebih modern dengan pencahayaan yang lebih realistis. Dan tentu saja, semua ini telah Microsoft optimalkan untuk console baru Xbox One X.

Sumber: Minecraft.

Jadwal Lengkap Acara E3 Coliseum 2017 yang Bisa Diikuti Pengunjung

Sejak dimulai lebih dari 20 tahun lalu, E3 merupakan konferensi tahunan yang ditunggu-tunggu namun sulit diakses oleh mayoritas gamer. Tapi ada kabar gembira terdengar belakangan ini. Entertainment Software Association memutuskan untuk mengubah penyajiannya, dan di tahun 2017, penyelenggara memutuskan untuk membuka gerbang E3 bagi semua orang.

Dengan dibukanya E3 2017 ke publik, para pemilik tiket masuk bisa mengikuti presentasi dari nama-nama besar di industri game. Dan selain konferensi, ESA juga akan menerapkan konsep baru bernama E3 Coliseum. Melaluinya, developer dan publisher dapat memamerkan game baru, berinteraksi dengan fans, serta menjawab langsung pertanyaan para peserta di lokasi maupun pemirsa live stream.

E3 Coliseum akan dilaksanakan di The Novo Los Angeles pada tanggal 13 sampai 14 Juni. Berikut ini adalah jadwal lengkap acara yang bisa Anda ikuti, semuanya dalam waktu Pasifik (PDT):

13 Juni

  • God of War: Behind the Curtain (11:00-12:00): Game director Cory Barlog dan tim Sony Santa Monica akan berdiskusi mengenai pengembangan game God of War. Michelle Morrow berperan jadi moderatornya.
  • Inside Bungie (12:00-12:30): CEO Bungie Pete Parsons akan menceritakan sejarah Bungie dan Destiny 2, ditemani legenda WWE, The Big Show.
  • World Builders (12:30-13:30): Diskusi ini dilakukan oleh CEO Nerdist Industries Chris Hardwick, astrofisikawan Neil Degrasse Tyson, sutradara Guardians of the Galaxy James Gunn, kepala studio Gearbox Randy Pitchford, dan kepala studio 343 Industries Kiki Wolfkill, membahas cara membangun dunia game.
  • Assassin’s Creed (13:30-14:15): Ubisoft akan mengungkap detail mengenai game terbaru di franchise itu.
  • What Game From E3 Will Make You the Next Online Gaming Superstar (14:15-14:45): Matthew ‘MatPat’ Patrick, dari channel YouTube populer The Game Theorists akan mendiskusikan game apa yang akan jadi favorit para pencipta konten online.
  • Bethesda Softworks (14:45-15:15): Bethesda akan memamerkan permainan barunya.
  • Square Enix (15:15-16:00): Square Enix akan melangsungkan live demo di konferensi pers E3.
  • Epic Games (16:00-16:30): Epic Games akan mempresentasikan game-game baru mereka.
  • Swing Behind the Scenes With the New Spider-Man for PS4 (16:30-17:00): Tim Insomniac dan Marvel akan naik ke panggung dan menyingkap rincian tentang game superhero eksklusif PS4 itu.
  • Project Scorpio: The Most Powerful Place to Create and Play (17:00-17:45): Microsoft akan mengungkap bagaimana cara mereka mengembangkan Project Scorpio, dimeriahkan oleh tim Turn 10 dan The Coalition, serta dimoderasi oleh Larry ‘Major Nelson’ Hryb.
  • Jack Black in Conversation with Tim Schafer (18:00-19:00): Sang komedian akan duduk dan berdiskusi bersama founder Double Fine Productions Tim Schafer mengenai permainan yang telah dibuatnya, juga game Psychonauts 2.

14 Juni

  • New Realities: VR, AR, and Gaming (10:00-10:45): Will Smith dari The Foo Show akan berbincang-bincang dengan para pakar tentang teknologi immersive reality.
  • Sea of Thieves: Community Spirit (10:45-11:30): Perwakilan dari Rare akan berbicara banyak mengenai Sea of Thieves serta perkembangan mereka sebagai studio.
  • Gaming Evolved: New Voices, New Visions (11:30-12:00): Diskusi soal evolusi dalam industri video game.
  • Crash Bandicoot Reunion (12:00-12:45): Mark Cerny, Jason Rubin, dan co-founder Naughty Dog Andy Gavin akan berdikusi tentang pengaruh Crash Bandicoot pada industri game.
  • Mortal Kombat: Celebrating 25 Years (12:45-13:30): Co-creator Mortal Kombat Ed Boon akan menjelaskan evolusi dari permainan fighting dan dampaknya pada pop-culture.
  • Far Cry 5: A Trip to Hope County (13:30-14:00): Creative director Dan Hay dan lead writer Drew Holmes akan mempresentasikan Far Cry 5.
  • Call of Duty: WWII – Sledgehammer Games’ Journey Back to the Franchise’s Roots (14:00-14:30 ): Perwakilan Sledgehammer akan memamerkan porsi single-player dan multiplayer Call of Duty: WWII.
  • Stories Across Screens (14:30-15:15): Executive producer Better Call Saul Gennifer Hutchison akan menjelaskan bagaimana penulisan cerita game memengaruhi serial TV. Ia akan ditemani oleh Josh Scherr dari Naughty Dog.
  • A Conversation with Hideo Kojima and Jordan Vogt-Roberts (15:15-16:15): Hideo Kojima dan sutradara Skull: Kong Island Jordan Vogt-Roberts akan membahas hubungan antara game dan film.
  • The Indie Revolution (16:15-17:00): Diskusi tentang game indie di seluruh platform, dihadiri oleh pencipta PlayerUnknown’s Battlegrounds, Brendan Greene.
  • Middle-Earth: Shadow of War – A Behind-the-Scenes Look (17:00-17:30): Monolith Productions akan mengadakan live demo permainan Shadow of War.
  • Square Enix (17:30-18:00): Tim Square Enix akan naik ke atas panggung dan memerkan game baru mereka.
  • A surprise discussion? (18:00): E3 Coliseum akan ditutup dengan ‘diskusi bersama tokoh terkenal’.

Semuanya bisa Anda saksikan lewat Twitch, lalu pertanyaan pada para narasumber dapat Anda ajukan lewat Facebook resmi E3.

Sumber: Digital Trends.

Agenda Nintendo Selama E3 2017 Berlangsung

Sejak tahun 2012, Nintendo tak pernah lagi melakukan konferensi pers di E3. Mereka menjangkau para penggemar engan melaksanakan acara-acara stream ala Direct dan Treehouse. Namun seperti E3 2017 sendiri, perubahan juga terjadi pada cara sang perusahaan Jepang menyajikan kontennya. Apalagi presiden Nintendo Amerika Reggie Fils-Aime sempat bilang mereka punya kejutan besar.

Melalui laman khusus di situs resmi, Nintendo akhirnya mengungkap jadwal acara yang akan mereka langsungkan di momen Electronic Entertainment Expo 2017. Dibuka pertama kalinya untuk publik, ada kemungkinan besar Nintendo berencana buat menggunakan panggung mereka sebagai tempat pameran permainan-permainan baru Nintendo Switch dan console handheld 3DS serta 2DS XL.

Saat E3 2017 dilaksanakan nanti, Switch akan berumur tiga bulan, dan Nintendo tentu tidak mau membuang-buang kesempatan untuk meningkatkan momentum pemasaran console hybrid tersebut dengan meyakinkan konsumen bahwa ada lebih banyak game akan hadir di platform itu.

Sebagai pembukaan, sehari sebelum E3 2017 dimulai, Nintendo akan mengadakan aktivitas bernama Nintendo Spotlight. Acara ini berisi presentasi video, fokus pada permainan Super Mario Odyssey serta penyingkapan agenda perilisan game-game Switch di tahun ini. Spotlight dapat Anda saksikan via live stream pada tanggal 13 Juni 2017 pukul 9:00 pagi waktu Pasifik atau jam 23:00 malam WIB.

Super Mario Odyssey merupakan salah satu judul terbesar di Switch, memberikan pemain kesempatan buat menjelajahi Mashroom Kingdom melalui gameplay open-world-nya. Di sana, developer mencoba mengembalikan desain level ala Mario 64 dan Super Mario Sunshine, dengan pendekatan casual. Menariknya lagi, sejumlah tempat di Odyssey terinspirasi dari lokasi di dunia nyata, satu contohnya ialah New Donk City yang diadaptasi dari kota New York.

Detail lebih lanjut mengenai Super Mario Odyssey akan diungkap di E3 2017, dan berdasarkan innformasi yang beredar, pengunjung juga bisa menjajalnya langsung.

Setelah Nintendo Spotlight beres, akan ada Treehouse Live E3 2017, di mana Anda bisa menyimak preview dari game-game baru di Switch dan keluarga 3DS, behind-the-scene di masa pengembangannya, dan kabarnya akan ada kejutan menanti.

Selain presentasi, Nintendo juga akan melangsungkan turnamen 2017 Splatoon 2 World Inkling Invitational, mengundang para gamer untuk menguji kemampuan dalam permainan multiplayer action anyar sang developer, Splatoon 2. Sehari sesudahnya, 2017 Arms Tournament Invitational siap digelar, kali ini mempertandingankan permainan fighting Arms.

Jadwal Konferensi E3 2017 yang Sudah Dikonfirmasi Sejauh Ini

Banyak perubahan yang dilakukan oleh Entertainment Software Association terhadap E3 tahun ini. Beberapa bulan lalu, penyelanggara mengumumkan bahwa acara tersebut pertama kalinya akan dibuka untuk publik, mempersilakan 15.000 orang membeli tiket seharga US$ 250 buat memperoleh akses ke lokasi pameran, menjajal game baru, serta mengikuti diskusi panel.

Nama-nama familier berencana kembali mengadakan konferensi pers, meliputi Microsoft, Sony, Bethesda, dan Electronic Arts. Ubisoft juga punya agenda serupa, dilangsungkan sebelum E3 2017 resmi dibuka, yaitu pada tanggal 12 Juni di sore hari. Sebaliknya, Nintendo lagi-lagi menegaskan mereka tidak akan melangsungkan konferensi khusus E3, namun kemungkinan besar akan ada live stream Nintendo Treehouse.

Ada kabar gembira bagi para penikmat permainan di PC. PC Gaming Show juga akan diadakan lagi dan menjadi bagian resmi dari E3 2017, kali ini merupakan kolaborasi antara majalah PC Gamer dan Intel. Sean Plott kembali dipilih sebagai pembawa acara, dan di sana, Anda bisa menyaksikan pengumuman-pengumuman eksklusif, menonton trailer-trailer baru, dan menyimak diskusi para developer mengenai proyek-proyek besar di PC.

PC Gaming Show akan menjadi tempat berkumpul dan sharing ide para pakar di segmen terbesar gaming. Platform ini dinikmati oleh 1,2 miliar jiwa di seluruh dunia. Dan semenjak debutnya di Electronic Entertainment Expo 2015, jumlah pemirsa ajang ini terus bertambah. Menurut PC Gamer, hal tersebut turut didorong oleh meroketnya kepopularitasan eSport dan virtual reality.

Berikut ini adalah jadwal acara konferensi pers masing-masing publisher:

  • Electronic Arts: 10 Juni pukul 12:00 waktu Pasifik – Minggu, 11 Juni jam 02:00 pagi WIB
  • Microsoft: 11 Juni pukul 14:00 waktu Pasifik – Senin, 12 Juni jam 04:00 pagi WIB
  • Bethesda Softworks: 11 Juni. Belum ada konfirmasi waktu spesifik, namun kabarnya akan dilaksanakan di malam hari.
  • PC Gaming Show: 12 Juni pukul 10:00 waktu pasifik – Selasa, 13 Juni jam 00:00 WIB
  • Ubisoft: Tanggal 13 Juni waktu Indonesia. Jamnya belum diketahui, tapi berdasarkan tahun lalu, konferensi diadakan sore.
  • Sony: 12 Juni pukul 18:00 waktu Pasifik – 13 Juni jam 08:00 pagi WIB

Electronic Entertainment Expo 2017 akan kembali dilangsungkan di Los Angeles Convention Center, dibuka tanggal 13 Juni dan ditutup pada 15 Juni 2017. Tiket bisa Anda beli secara online lewat tautan ini.

Selain membayar tiket masuk serta menyediakan foto identitas, syarat lainnya adalah Anda harus berumur 17 tahun lebih dan bersedia mengikuti seluruh peraturan yang sudah ESA buat.

Via Gamespot. Sumber: PR News Wire.

Siapakah ‘Pemenang’ E3 2016? Ternyata Bukan Sony Ataupun Microsoft

Tradisi tahunan yang menyusul setelah E3 ialah perdebatan antar fans dari dua kubu console game: Sony dan Microsoft. Meski Microsoft menyingkap Scorpio sebagai kartu As mereka, penampilan Sony boleh dikatakan lebih baik, diisi banyak judul eksklusif. Namun ternyata, mereka bukanlah ‘pemenang’ ajang kali ini, berdasarkan analisis tim spesialis riset pasar.

Berkat layanan seperti Twitch dan YouTube Gaming, ajang E3 tak hanya bisa dinikmati oleh para pengunjung. Memanfaatkan platform streaming Twitch, Electronic Entertainment Design and Research menakar jumlah penonton online masing-masing konferensi pers. Hampir semuanya mengalami kenaikan dari tahun lalu, dan acara EA Play terbukti sukses menghimpun pemirsa paling banyak.

Kemenangan Electronic Arts tersebut sangat menarik mengingat sang publisher memutuskan untuk tidak membuka booth di E3 tahun ini. Sebagai bagian dari agenda EA Play, mereka memindahkan event pers dari hari Senin petang ke Minggu siang. Pemilih waktu yang tepat merupakan alasan mengapa ada lebih banyak orang menyaksikan presentasi EA: karena acara di West Coast itu bertepatan dengan jam aktif khalayak Eropa.

Grafisnya bisa Anda lihat di bawah:

E3 2016 winner

Dari analisis terhadap E3 tahun lalu, EEDAR menemukan bahwa konferensi pers yang dilangsungkan di pagi atau sore akan lebih banyak ditonton dibandingkan event di malam hari, meskipun kalangan media lebih menyukai waktu ini. Sebabnya lagi-lagi terkait penonton di Eropa, yang mampu menyumbangkan angka viewer secara signifikan.

E3 2016 winner 1
Komparasi viewer di tahun ini dan tahun lalu.

Mayoritas penonton event pers di Twitch melonjak tahun ini. Sony memperoleh kenaikan besar dari tahun ke tahun, meskipun jam 18:00 PST (Pacific Standard Time) bukanlah waktu paling optimal – mempunyai dampak negatif terhadap jumlah user streaming. Hal tersebut menyebabkan Sony cuma menempati urutan keempat dalam daftar banyaknya viewer, padahal PlayStation 4 dan PSVR adalah tema yang paling banyak menjadi topik pembicaraan.

Penonton PC Gaming Show sendiri meroket, lebih dari dua kali total viewer tahun lalu – dari kisaran 276.000 menjadi 600.000 orang. Penyelenggara menggeser acara dari Selasa (di tahun lalu) malam ke Senin pagi, mengisi jeda setelah event Microsoft dan Ubisoft, mendapatkan dongkrakan pemirsa dari dua konferensi tersebut.

Satu-satunya publisher yang mengalami penurunan penonton ialah Nintendo, terlepas dari diumumkannya permainan Zelda baru. Boleh jadi, gamer kecewa karena ketiadaan update mengenai NX, ditambah lagi The Legend of Zelda anyar itu tidak dirilis tahun ini.

Sumber: Games Industry.

Shuhei Yoshida: Neo Masih Merupakan PlayStation 4

Terdengarnya kabar mengenai hardware terbaru dari Microsoft maupun Sony membuat gamer bersemangat sekaligus khawatir. Produsen console harus melakukan terobosan jika mereka ingin produknya sanggup menangani VR dan 4K gaming. Di sisi lain, keberadaan hardware baru berpeluang menciptakan kesenjangan antara gamer di sistem generasi pertama dan pemilik console anyar.

Setelah rumor soal Neo beredar, terungkap pula-lah pendekatan Sony dalam menyajikannya. Sang produsen meminta developer menciptakan dua mode: base dan Neo di permainan mereka; serta mewanti-wanti agar tidak ada perbedaan kualitas visual di antara keduanya – misalnya resolusi ataupun frame rate. Di interview bersama Gameswelt, Boss Sony Worldwide Studios Shuhei Yoshida kembali menekankan visi mereka.

Yoshida bilang, versi high-end dari PlayStation 4 yang saat ini kita kenal dengan codename Neo masih merupakan console PS4. Ia menjamin, siklus hidup platform game tersebut tidak akan menjadi lebih pendek. Ketika ditanya sang pewawancara soal status Neo, Yoshida hanya menjawab, “Untuk sekarang kami tidak mau berbicara soal varian mutakhir dari PlayStation 4. Kami baru akan menyingkapnya [Neo] lebih rinci ketika sudah betul-betul siap.”

Menariknya, sang presiden Sony Worldwide memperlihatkan keterkejutannya mengenai pengumuman resmi Scorpio yang dilakukan Microsoft di E3 2016. Yoshida bilang, ia tidak menduga kompetitornya itu akan mengungkap sistem baru secepat ini, dan menyampaikan bahwa ia sangat tertarik melihat perkembangan Scorpio ke depan.

Menerka dari respons Yoshida, Neo hadir sebagai opsi tambahan bagi gamer, disuguhkan buat segmen high-end. Sistem menawarkan hardware dan performa yang lebih superior di harga lebih tinggi, di mana PlayStation 4 versi standar adalah opsi terjangkaunya.

Meskipun Sony memegang janji mereka untuk tidak mengumumkan Neo di acara E3 2016, laporan narasumber berbeda mengindikasikan ancang-ancang sang console maker Jepang buat melepas platform high-end itu di tahun ini juga. Jika informasi tersebut akurat, kemungkinan Neo akan dipamerkan di Tokyo Game Show, Gamescom, Paris Game Week atau malah acara terpisah (seperti waktu mereka menyibak PlayStation 4).

Hingga kini PlayStation 4 dan Xbox One menunjukkan performa penjualan yang tinggi, namun berdasarkan angka, console Sony tersebut memimpin jauh di depan rivalnya. Di Januari 2016, Microsoft diketahui sukses menjual hampir 20 juta unit Xbox One; sedangkan di bulan Mei, penjualan PlayStation 4 sudah mencapai 40 juta unit.

Via Tech Times. Gambar: Segment Next.

Razer Umumkan Headset OSVR Hacker Dev Kit Generasi Kedua

Tingginya harga Rift dan Vive membuat kedua headset itu berada di luar jangkauan ekonomi banyak orang, dan di sanalah OSVR mempunyai keunggulan. Diprakarasi oleh Razer dan Sensics, device alternatif ini menawarkan pengalaman VR di harga yang lebih terjangkau, ditambah lagi premis dari ekosistem open-source, dan potensi kompatibilitas ke periferal lain.

Belum lama, CEO Razer Min-Liang Tan mengungkap agenda untuk mendorong OSVR sebagai platform virtual reality standar di Tiongkok. Di negeri itulah headset dikabarkan akan pertama kali mendarat. Namun meski jendela rilis mulai tampak, upaya pengembangannya tidak melambat. Di momen E3 2016, Razer mengumumkan generasi kedua versi developer dari Open Source Virtual Reality, alias Hacker Development Kit 2.

Via PC Gamer, Christopher Mitchel dari Razer menjelaskan bahwa OSVR HDK 2 memungkinkan developer memenuhi kebutuhan fans dan gamer, serta menyediakan developer hardware open-source inovatif yang terjangkau. Kinerjanya diklaim tidak kalah dari pemain besar di industri itu, disiapkan untuk segmen konsumen yang lebih luas dan kontennya tidak tersekat-sekat.

Pendekatan desain OSVR sedikit berbeda dibanding headset high-end kompetitor. Teorinya, konsumen dibebaskan mengonfigurasi modul sesuai kebutuhan serta spesifikasi komputer mereka. Tapi sebelum versi retail-nya tersedia, satu-satunya varian OSVR paling canggih adalah HDK 2 ini. Menariknya lagi, Anda bisa memiliki device dengan mengeluarkan uang separuh dari bundel HTC Vive.

OSVR HDK 2

OSVR HDK 2 menyajikan resolusi 2160×1200-pixel, artinya tiap mata mendapatkan display full-HD, menghidangkan refresh rate 90Hz dan field of view 110-derajat. Melihat sisi teknis ini, device tampak setara dengan Rift serta Vive. Bedanya, area tracking OSVR sedikit lebih sempit, yaitu 243,8×274,3-meter (Vive: 457x457cm). Developer membubuhkan accelerometer, gyroscope, magnetometer, dan tracker 360 derajat – mirip Rift.

Di versi ini, OSVR kompatibel ke segala macam hardware serta gamepad PC, mendukung penuh Unreal Engine, Cry Engine, serta platform SteamVR. Agar bisa beroperasi, perangkat harus tersambung ke PC lewat kabel. Wujudnya memang belum secantik Vive, mempunyai bobot 650-gram. Selain itu, Anda perlu melengkapinya dengan headset ber-microphone.

Daftar kebutuhan sistem OSVR HDK 2 hampir identik dengan headset rival: kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970 atau AMD Radeon R9 280, prosesior Intel Core i5-4590, RAM minimal 8GB, port HDMI 1.3 serta dua buah port USB 2.0.

OSVR HDK 2 akan mulai didistribusikan bulan Juli 2016, dijual seharga US$ 400. HDK 1.4 sendiri juga masih dijajakan, harganya US$ 300.

Sumber: OSVR.org.