Respawn Akan Perkenalkan Robot Baru Dalam Update Titanfall 2 Selanjutnya

Mengusung formula ‘pilot versus robot’ serupa, Titanfall 2 didesain untuk menyempurnakan permainan pertamanya. Salah satu langkah penyeimbangan gameplay adalah tidak ada lagi opsi buat mengustomisasi senjata Titan, dengan kompensasi berupa pilihan yang lebih banyak. Masing-masing robot di Titanfall 2 mempunyai karakteristik dan menunjang gaya main berbeda.

Sejauh ini, Respawn Entertainment terus memegang komitmen mereka untuk menghidangkan konten pasca-rilis gratis buat para pemain di PC, Xbox One dan PlayStation 4. Kita sudah menikmati DLC Angel City’s Most Wanted, Live Fire, Colony Reborn hingga Glitch in the Frontier, belum lagi menghitung bug fix dan add-on kosmetik tambahan. Kali ini, terdengar kabar bahwa developer berencana menambah pilihan Titan.

Monarch, Titanfall 2 1

Berdasarkan laporan GameSpot, Titan baru tersebut akan diperkenalkan resmi bersamaan dengan update besar yang dihadirkan di akhir bulan Mei ini. Ia dinamai Monarch, dideskripsikan sebagai robot ‘kelas Vanguard spesialis pertempuran jarak menengah’. Mengacu pada sejumlah screenshot, penampilan Monarch hampir menyerupai BT-7274, robot protagonis yang menemani petualangan Jack Cooper di mode campaign.

Konsep desain Monarch membuatnya berbeda dari tipe Titan lain. Ia tidak mempunyai Titan Core, digantikan oleh Upgrade Core, memungkinkan kita memilih sejumlah upgrade. Semakin sering skill itu diperbarui, maka ‘wujud akhir’ Monarch jadi semakin matang. Respawn belum menjelaskan proses upgrade-nya secara rinci dan bagaimana cara mereka menyeimbangkan kemampuan tersebut dengan Titan-Titan yang sudah ada.

Respawn sempat menginformasikan bahwa Monarch dapat memakai kekuatan lawan buat mengisi perisai miliknya atau perisai Titan kawan.

Monarch, Titanfall 2 3

Selain Monarch, akan ada satu peta permainan baru bernama Relic, sebuah tempat yang dibangun berdasarkan lokasi jatuhnya pesawat angkut raksasa IMC, Odyssey – lagi-lagi merupakan upaya remaster konten game pertamanya. Map ini ‘dirancang untuk mengedepankan aksi seru, menyajikan area pandang yang luas antara reruntuhan pesawat dengan pemukiman.

Selanjutnya, peta Crashsite juga akan mendapatkan perbaikan, sehingga ada lebih banyak platform buat wall-running dan karakter Anda tidak lagi sering tersangkut. Kemudian akan ada gerakan eksekusi baru, diberi nama Now You See Me, lalu Respawn juga punya agenda untuk mengenalkan versi Prime dari Ronin dan Tone.

Monarch, Titanfall 2 2

Konten-konten baru tersebut akan hadir pada tanggal 30 Mei 2017, dan informasi detailnya segera diungkap sebelum momen tersebut tiba. Buat merayakannya, developer akan melangsungkan program double XP untuk waktu terbatas.

Sumber tambahan: PVP Live.

Titanfall Akan Hadir di Perangkat Mobile Sebagai Permainan Strategi

Rencana Respawn buat mengekspansi jagat Titanfall ke medium lain sudah lama terdengar, bahkan sebelum Titanfall 2 resmi diumumkan. Para mantan developer Call of Duty itu punya agenda untuk menggarap versi mobile serta mengangkat franchise ini menjadi acara televisi. Dan dengan gembira, developer kembali mengungkap realisasi dari salah satu gagasan tersebut.

Di awal bulan Mei 2017, Respawn Entertainment memperkenalkan Titanfall Assault, sebuah permainan real-time strategy yang mengambil latar belakang jagat fiksi ilmiah Titanfall. Proyek ini merupakan hasil dari kolaborasi antar sang pemilik franchise, publisher Nexon asal Korea Selatan, dan Particle City. Melalui pengumuman ini, Assault menjadi game kedua yang dikerjakan oleh tim Particle City, setelah sebelumnya sempat menggarap Titanfall: Frontline.

Titanfall Assault 4

Titanfall Assault merupakan upaya developer menciptakan spin-off sesudah penghentian pengembangan game card battle Frontline karena ‘masih belum merepresentasikan gameplay bertempo cepat khas Titanfall’. Beberapa elemen Frontline dan permainan Titanfall pertama turut diusung Assault, namun kini dituangkan dalam genre strategi untuk platform iOS dan Android.

Saat ini Respawn belum menjabarkan detail mengenai Titanfall Assault secara rinci, namun mereka telah menjabarkan konsep gameplay serta fitur-fiturnya:

“Uji kemampuan Anda dalam menyusun formasi Pilot dan Titan buat menjadi pasangan heroik. Kumpulkan lusinan kartu, di antaranya ada Burn Cards untuk mendukung Anda di medan tempur. Susun strategi buat mengalahkan pasukan lawan dalam pertempuran PvP, bersaing demi kejayaan, hadiah dan posisi tinggi di leaderboard.”

Titanfall Assault 1

Dari penjelasan di atas, kita dapat menerka bahwa elemen card battle diintegrasikan dalam genre RTS. ‘Kartu-kartu’ tersebut kemungkinan bisa dikoleksi dan akan memberikan keunggulan saat bermain melawan gamer lain.

Di arena tempur, Anda dapat memanfaatkan kombinasi dari Pilot serta Titan. Gameplay-nya disuguhkan secara real-time ala StarCraft, dan kabarnya pemain akan diajak mengunjungi lokasi-lokasi berbeda di Frontier dan dipersilakan meng-upgrade pasukan mereka.

Titanfall Assault 2

Berdasarkan sejumlah screenshot yang telah dipublikasikan, Titanfall Assault menghidangkan grafis yang tidak ‘seserius’ permainan utamanya. Visualnya terlihat lebih berwarna dengan proporsi ala mainan action figure. Itu artinya, Assault bisa dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga.

Titanfall Assault 3

Untuk sekarang, Respawn Entertainment belum mengabarkan kapan Titanfall Assault akan dirilis. Jika penasaran, silakan daftarkan alamat email Anda buat memperoleh notifikasi seandainya ada update baru dari developer.

Sumber: Titanfall Assault.

Yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Star Wars Battlefront II

Dimaksudkan sebagai reboot dari permainan yang dahulu dipublikasikan LucasArts, Star Wars Battlefront memperoleh kritikan dari fans serta gamer terkait gameplay repetitif dan absennya mode single-player, meski permainan didukung grafis dan audio jempolan. Kekurangan-kekurangan inilah yang rencananya akan ditambal oleh EA DICE dalam sekuelnya nanti.

Setelah diumumkan tahun lalu, Electronic Arts akhirnya memamerkan trailer perdana Star Wars Battlefront II dalam acara Star Wars Celebration yang dilangsungkan minggu kemarin. Bersamaan dengan itu, detail-detail mengenai permain mulai terungkap, dan lewat artikel ini, Anda bisa menyimak rangkumannya.

Mode campaign single-player dengan cerita dan karakter baru

Lewat trailer Battlefront II, developer mencoba menekankan eksistensi dan esensialnya porsi single-player. Di sana, Anda akan bermain sebagai komandan dari Inferno Squad, Iden Versio. Inferno Squad ialah unit pasukan khusus Imperial, mematikan baik di darat maupun di luar angkasa. Itu artinya, Battlefront II menempatkan Anda di perspektif kubu antagonis.

Battlefront II 5

Iden Versio datang dari Vardos, planet baru di jagat fiksi Star Wars. Ayahnya adalah seorang jendral berpangkat tinggi di angkatan bersenjata Imperial, dan ia telah bersumpah setia kepada Kaisar Palpatine. Bagi para penduduk Vardos, ideologi Kekasairan ialah hal yang mutlak, dan para Pemberontak merupakan teroris. Di trailer, Versio menyaksikan langsung hancurnya Death Star, dan bisa kita tebak, narasi permainan ini kemungkinan berkaitan dengan pembalasan dan penebusan.

Battlefront II 4

Dua tema di atas bukan lagi hal baru di Star Wars. Konsep ini bisa Anda temui di video game dari mulai Knights of the Old Republic sampai Dark Forces serta novel seperti Star Wars: Lost Stars. Semoga saja DICE dapat menyampaikan narasinya dengan menarik.

Multiplayer lebih besar

Aspek progresi di mode multiplayer kabarnya memperoleh perombakan cukup besar, namun DICE belum menjabarkannya secara rinci. Kita bisa memodifikasi kendaraan perang dengan gadget tambahan, lalu karakter hero dapat dikonfigurasi agar pas dengan gaya bermain Anda. Beberapa tokoh yang sudah dikonfirmasi meliputi Luke, Kylo Ren, Rey, Jango Fett, Darth Maul dan Yoda.

Battlefront II 2

DICE memang bermaksud buat merangkul tiga periode trilogi, sehingga kita bisa ‘memaksa’ Rey berpartisipasi dalam Perang Endor atau mengadu Yoda dengan Darth Maul.

Cara pemain mengakses hero juga sudah diubah. Sistem token (yang memaksa pemain saling memperebutkan power-up) diganti solusi berbasis resource: jika gamer mencapai poin tertentu, ia dapat bermain sebagai karakter hero. Menariknya lagi, sistem progresi Battlefront 2 memberikan kesempatan bagi pemain dengan level tinggi untuk menghadapi karakter-karakter hero tersebut.

Battlefront II 1

Tentu saja tantangan terbesar bagi DICE adalah bagaimana cara menjaga ketertarikan gamer terhadap Battlefront II setelah euforia Star Wars mulai memudar.

Battlefront II 3

DICE juga punya rencana buat mengembalikan mode multiplayer co-op split-screen, dapat dinikmati secara offline oleh pemain di Xbox One dan PlayStation 4. Tapi sayang sekali, mode tersebut lagi-lagi tidak tersedia di PC.

Battlefront II 4

Tanggal rilis

Star Wars Battlefront II rencananya akan dilepas di platform Windows PC via EA Origin, PlayStation 4 dan Xbox One pada tanggal 17 November 2017 – kira-kira sebulan sebelum penayangan Star Wars: The Last Jedi.

Rumornya, BioWare Sedang Garap Game Star Wars: Knights of the Old Republic Baru

Dirilis hampir 14 tahun silam, Knights of the Old Republic ialah salah satu mahakarya BioWare dan juga ditunjuk fans sebagai permainan Star Wars terbaik sepanjang masa. Game ini melahirkan satu sekuel,dan mendorong developer buat mengembangkan Star Wars: The Old Republic, di-setting 300 tahun setelah permainan pertamanya usai.

BioWare sempat bilang bahwa MMORPG Star Wars: The Old Republic diramu agar menjadi penerus seri ini, ‘merupakan Knights of the Old Republic 3, 4, 5 dan seterusnya’. Sesudah disajikan dengan metode berlangganan, The Old Republic akhirnya dapat dinikmati sebagai permainan free-to-play mulai bulan November 2012. Meski demikian, ternyata ada indikasi BioWare masih punya keinginan untuk menciptakan game ketiganya.

Berdasarkan laporan jurnalis bernama Liam Robertson, BioWare Austin, studio di belakang terciptanya Star Wars: The Old Republic, saat ini sedang berada di tahap awal pengembangan permainan Knights of the Old Republic baru. Informasi ini Robertson peroleh dari informan anonim – pertama kali diungkap dalam podcast  Patreon yang tayang minggu lalu.

Sang jurnalis menjelaskan bahwa tim BioWare Austin diberi kepercayaan buat mengerjakan beberapa permainan Star Wars secara eksklusif. Untuk sekarang, mereka kabarnya sedang menggarap pelanjut atau remake dari Knights of the Old Republic. Robertson belum mengetahui kapan proyek tersebut rampung, tetapi proses pengerjaannya sudah dimulai cukup lama.

Menariknya lagi, proyek tersebut mengalami perubahan. Dari pengakuan Robertson, game awalnya didesain sebagai remake, namun arahannya berubah. Ada kemungkinan permainan tersebut malah diracik jadi sekuel atau malah game Star Wars yang betul-betul baru.

Pendekatan ini cukup logis terkait keputusan Disney mengubah expanded universe menjadi Legends – dan mengklaim semua cerita (termasuk buku novel, komik, dan game) selain film dan hasil publikasi resmi Lucasfilm sebagai kisah non-canon. Dengan begini, developer mempunyai ruang leluasa dalam menciptakan karya orisinal. Upaya me-remake Knights of the Old Republic sendiri tengah dilakukan tim developer indie.

Satu hal lagi yang memperkuat laporan ini adalah tweet  Drew Karpyshyn di tanggal 29 Maret lalu. Karpyshyn ialah senior writer Star Wars: Knights of the Old Republic dan lead writer dari dua game Mass Effect (juga mempunyai peran dalam pengembangan Neverwinter Nights serta Baldur’s Gate II). Menjawab pertanyaan seorang follower, ia mengonfirmasi sedang mengerjakan permainan baru.

[Game Playlist] Impresi Awal Bermain Mass Effect: Andromeda

Bahkan sebelum diluncurkan, para pelanggan EA Access sudah menemukan masalah di Mass Effect Andromeda: karakter manusia kurang sempurna, dan ada banyak bug pada animasi. BioWare berusaha menambal kekurangan di permainan lewat patch, namun gamer telah terlanjur kecewa terhadap kendala teknis dan kurang optimalnya kualitas gameplay.

Salah satu realisasi dari janji perbaikan BioWare ialah melalui update ke versi 1.05 di minggu lalu. Melalui patch tersebut, developer membenahi sejumlah elemen di tutorial dan single-player, menyeimbangkan multi-player, menumpas beragam glitch terkait animasi serta menyempurnakan lip-sync. Pembaruan tersebut juga membuat bola mata karakter lebih hidup, tak lagi terlihat seperti boneka plastik.

MEA 29

Seperti game Mass Effect terdahulu, Anda harus menginvestasikan waktu puluhan jam buat menamatkan atau menguak seluruh rahasia yang BioWare sembunyikan di dalam Andromeda. Dan di artikel Game Playlist kali ini, saya bermaksud mengungkapkan impresi setelah memainkannya selama beberapa jam. Sebagai informasi, mayoritas waktu saya habiskan untuk mengedit wajah karakter, dan saat ini Ryder masih berada di Habitat 7.

MEA 10

Dengan mengambil latar belakang galaksi Andromeda, BioWare mencoba memberikan lembaran baru, namun beberapa elemen tetap berkaitan dengan trilogi Mass Effect – contohnya Anda bisa menentukan jenis kelamin Commander Shepard. Hal paling unik di Andromeda dapat ditemukan di awal. Game akan memberi pilihan: bermain dengan karakter yang sudah disediakan atau mengustomisasi sendiri, dan keputusan Anda akan memengaruhi anggota keluarga Ryder.

MEA 6

MEA 7

Pertama-tama, Anda diminta memilih satu dari dua saudara kembar Scott atau Sara Ryder untuk dijadikan tokoh protagonis. Menggunakan opsi custom, Anda dapat mengganti spesialisasi serta penampilan Ryder. BioWare menyediakan 10 opsi, 9 di antaranya bisa dikonfigurasi. Dan dengan menunjuk satu dari sembilan preset, wajah ayah Ryder juga berubah, dan pemain dipersilakan meng-edit wajah saudara/saudarinya. Lalu jika Anda tidak mengubah nama depan karakter, NPC kadang menyapa Anda dengan panggilan Sara atau Scott.

MEA 5

MEA 3

Elemen visual permainan terasa bertentangan. Di satu sisi, Andromeda menghidangkan grafis mencengangkan. Warna atmosfer dan batu-batu terbang di Habitat 7 mengingatkan saya pada Pandora di film Avatar. Planet ini dihuni oleh flora-flora unik, jamur raksasa, dan makhluk seperti ikan terbang. Lalu efek letupan senapan laser, ledakan, dan petir yang menyambar secara acak terlihat sangat detail. Semuanya tersaji apik dan mulus (lebih dari 100fps) di setting ultra 1080p di atas notebook gaming MSI GT72VR Dominator Tobii.

MEA 30

Namun di sisi lain, model karakternya sangat mengecewakan. Mutunya jauh di bawah The Witcher 3, bahkan saya rasa Dragon Age: Inquisition tampil lebih baik. Tool edit juga terbatas. Setelah menghabiskan waktu hampir satu jam, saya masih belum dapat menciptakan wajah yang memuaskan – sejumlah lekukan tidak bisa dihilangkan, lalu bentuk hidung terlihat aneh. Padahal, character creation merupakan elemen paling krusial dalam permainan role-playing.

MEA 1

MEA 2

Lalu apakah Mass Effect: Andromeda layak dimainkan, khususnya untuk fans Mass Effect dan penggemar cerita sci-fi? Tentu saja, namun tidak di harga Rp 660 ribu dan dengan kondisi seperti ini. Saran saya adalah, tunggu hingga ada lebih banyak update konten dan perbaikan, serta bersabar hingga harganya turun lebih jauh.

Seperti biasa, galeri screenshot dapat dinikmati di bawah:

MEA 32

MEA 31

MEA 24

MEA 25

MEA 11

MEA 12

MEA 13

MEA 16

MEA 14

MEA 19

MEA 20

MEA 27

MEA 21

MEA 23

MEA 18

MEA 17

MEA 16

MEA 28

Game Playlist adalah artikel gaming kolaborasi MSI dengan DailySocial.

Game dimainkan dari unit notebook MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ 2,6GHz, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070, RAM 16GB, penyimpanan berbasis SSD 256GB dan HDD 1TB, serta dilengkapi teknologi eye-tracking Tobii Technology.

[Game Playlist] Di Tahun 2017, Belum Ada Game Shooter yang Bisa Menandingi Titanfall 2

Belajar dari kekeliruan penyajian DLC yang akhirnya memecah komunitas pemain di game pertamanya, Respawn berjanji untuk menyajikan koten-konten pasca-rilis Titanfall 2 secara gratis. Hanya item kosmetik saja yang dijual secara premium. Dan memasuki bulan keempat di 2017, studio pimpinan mantan developer Modern Warfare itu terus memegang janjinya.

Titanfall 2 Game Playlist 16

Minggu lalu, Respawn Entertainment melepas update Titanfall 2 ke versi 2.0.3.0. Dengannya, developer membawa bermacam-macam konten dan fitur anyar, yang paling signifikan ialah penambahan peta Colony, senjata, serta gerakan eksekusi jarak dekat baru. Selain itu, Respawn juga memperkenalkan dua Prime Titan, kali ini Northstar dan Legion; serta 20 pola kamuflase, 20 banner, 20 patch dan lima desain plus satu ilustrasi per masing-masing titan.

Titanfall 2 Game Playlist 24

Titanfall 2 Game Playlist 23

Tambahan terbesar tentu saja adalah map Colony. Sebetulnya, ia bukanlah lokasi baru, melainkan versi remaster salah satu peta terfavorit di Titanfall pertama. Seperti Angel City, ia dihadirkan kembali di Titanfall 2. Posisi bangunan tidak berubah, memberikan Anda tempat buat bersembunyi dan menyergap, lalu di tengah-tengah desa, berdiri menara tinggi yang biasa jadi sarang penembak jitu.

Titanfall 2 Game Playlist 14

Titanfall 2 Game Playlist 20

Untuk memperkuat rasa nostalgia, Respawn juga mengembalikan senapan R-101C Carbine. Senjata ini muncul di permainan pertama lalu digantikan oleh R-201 di Titanfall 2. Upaya penambahan varian senjata tersebut cukup berbeda dari sebelumnya dengan Wingman Elite (versi lebih kuat dari B3 Wingman). R-101C merupakan skin alternatif dari R-201, namun karakteristik kedua senapan serbu tersebut betul-betul sama, termasuk kapasitas peluru.

Titanfall 2 Game Playlist 13

Titanfall 2 Game Playlist 15

Sentuhan kecil yang jadi favorit saya di update ini ialah opsi Random Pilot Execution. Dengan memilihnya, game akan menentukan secara acak gerakan eksekusi saat lawan sedang lengah – jadi Anda tidak akan bosan melihat manuver itu-itu saja. Sebagai pengguna setia senapan mesin Thunderbolt, saya sempat kecewa sewaktu Respawn memutuskan buat mengurangi efek damage karena dianggap terlalu mematikan. Kabar gembiranya, efektivitas Thunderbolt dinaikkan lagi, tentu dipadu penyesuaian (kecepatan proyektil jadi lebih lambat).

Titanfall 2 Game Playlist 1

Titanfall 2 Game Playlist 6

Beberapa minggu lalu, para pemain Asia sempat dilanda masalah lag dan ping yang sangat tinggi. Respawn telah mendengar keluhan pemain dan kini, Titanfall 2 kembali tersaji mulus. Berdasarkan yang saya rasakan, proses matchmaking juga berlangsung lebih cepat. Saat artikel ini ditulis, saya baru mencapai level 43 di Generation 10, dan belum bisa mengonfirmasi apakah Respawn sudah membuka gerbang Generation 11.

Titanfall 2 Game Playlist 2

Titanfall 2 Game Playlist 12

Dimainkan di notebook gaming MSI GT72VR 6RE Dominator Pro, Titanfall 2 berjalan dengan sangat halus di setting grafis ‘mentok kanan’. Di resolusi 1920x1080p, permainan menyuguhkan frame rate rata-rata di atas 100 kali per detik. Engine Source kustomnya cukup efektif dalam menyajikan pemandangan indah, dan seringkali mengalihkan perhatian saya dari pertempuran.

Titanfall 2 Game Playlist 3

Titanfall 2 Game Playlist 4

Titanfall 2 sangat saya rekomendasikan bagi para penggemar permainan shooter kompetitif bertempo cepat. Medan tempurnya yang vertikal memberikan Anda kesempatan buat membungkam musuh dari segala sisi, sekaligus membuka resiko fatal seandainya kita lengah. Hingga kini, belum ada permainan yang dapat memberikan gamer sensasi serupa.

Nikmati screenshot-screenshot lainnya di bawah:

Titanfall 2 Game Playlist 7

Titanfall 2 Game Playlist 5

Titanfall 2 Game Playlist 11

Titanfall 2 Game Playlist 8

Titanfall 2 Game Playlist 10

Titanfall 2 Game Playlist 19

Titanfall 2 Game Playlist 18

Titanfall 2 Game Playlist 21

Titanfall 2 Game Playlist 17

Game Playlist adalah artikel gaming kolaborasi MSI dengan DailySocial.

Game dimainkan dari unit notebook MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ 2,6GHz, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070, RAM 16GB, penyimpanan berbasis SSD 256GB dan HDD 1TB, serta dilengkapi teknologi eye-tracking Tobii Technology.

Mass Effect: Andromeda Tidak Sebaik yang Banyak Orang Harapkan

Mass Effect: Andromeda boleh dikatakan sebagai game terbesar BioWare. Buat menggarapnya, tim developer asal Kanada itu mengerahkan tenaga dari tiga studio miliknya, dan rumor mengatakan mereka telah mengeluarkan modal US$ 40 juta. Tapi dari sejak permainan itu tersedia di EA Access, Anda mungkin sudah mendengar kabar kurang baik mengenainya.

Saat itu, mayoritas mereka yang sudah mencoba Andromeda mengeluhkan buruknya animasi dan adanya glitch di sana-sini – menyebabkan game diolok-olok penghuni internet. Dan setelah dirilis, ternyata kualitas Mass Effect: Andromeda tidak sebaik yang selama ini BioWare janjikan. Silakan simak rangkuman dari para reviewer di bawah.

Menurut Polygon, sensasi bermain Mass Effect: Andromeda terasa bercampur aduk. Di satu sisi, banyaknya kendala teknis – walaupun tidak merusak gameplay – ternyata cukup mengganggu. Namun di sisi lain, sang pengulas penasaran pada misteri dunia fiksi yang BioWare bangun, dan setelah menyelesaikan game tersebut, ia tak sabar ingin berpetualang di galaksi baru itu dalam permainan selanjutnya. Polygon memberi game ini skor 7,5.

PC Gamer memberi respons hampir senada, dengan nilai yang sedikit lebih tinggi: 80. Menurut Chris Thursten, Mass Effect: Andromeda dinodai ketidak-konsistensian dan tampak tidak dipoles optimal, tetapi game masih mampu menyajikan sensasi bereksplorasi. PC Gamer mengapresiasi dunia petualangannya luas, spektakuler dan menyegarkan; juga memuji BioWare karena mereka tidak lupa menyempurnakan sistem pertempuran.

Bagi Destructoid, Mass Effect: Andromeda bukanlah permainan Mass Effect sejati – malah terkesan seperti spin-off. Game seolah-olah dibuat oleh studio berbeda yang tidak yakin terhadap arahan baru yang ingin diambil. Dunia baru di sana memang menarik, tapi sayang kontennya tidak banyak. Selanjutnya, masalah-masalah teknis juga sulit untuk diabaikan. Destructoid hanya menyodorkan skor 6,5 buat permainan ini.

Dan Stapleton dari IGN berpendapat, jalan cerita bermutu dan karakter menarik di Mass Effect: Andromeda mampu mengurangi kekecewaan gamer terhadap ketiadaan ras alien yang betul-betul baru, sistem kustomisasi companion, dan problem di sisi teknis. Di beberapa skenario, game ini mampu menyuguhkan elemen-elemen terbaik trilogi Mass Effect terdahulu, dipadu pertempuran seru dan efek suara fantastis. Andromeda memperoleh nilai 7,7 dari IGN.

Dari pengamatan GameSpot, visi di belakang penciptaan Andromeda hanya terpenuhi separuhnya. Kontennya memang banyak, tetapi kualitasnya tidak konsekuen. Pertempuran dan dunia permainan merupakan bagian terkuat dari permainan, namun mereka tidak bisa menutupi kekurangannya di segi narasi, serta rendahnya mutu penyampaian ‘politik dan moral’ – yang sebelumnya merupakan faktor unggulan seri Mass Effect.

Via situs agregat review  OpenCritic, Mass Effect: Andromeda memperoleh skor rata-rata sementara 75. Angka ini fluktuatif, bisa berubah tipis seiring munculnya lebih banyak ulasan.

Eksplorasi Luar Angkasa Adalah Jantung Dari Mass Effect: Andromeda

Ada sedikit kebingungan mengenai struktur game role-playing sci-fi baru buatan BioWare. Awalnya, developer mendeskripsikan Mass Effect: Andromeda sebagai permainan open-world sembari memamerkan video-video yang mendukung konsep itu. Tapi tak lama, produser Michael Gamble mengklarifikasi dan menjelaskan bahwa Andromeda ialah game berbasis eksplorasi.

Istilah open-world biasanya memang membuat para gamer membayangkan gameplay sebebas Skyrim ataupun Grand Theft Auto, dan Mass Effect: Andromeda ternyata bukanlah permainan berjenis ‘sandbox tradisional’. Meski demikian, BioWare kembali menekankan bahwa aspek penjelajahan tetap menjadi pilar utama di permainan space opera tersebut. Lewat blog dan video gameplay episode ketiga, developer membahas elemen eksplorasi secara lebih rinci.

Petualangan luar angkasa merupakan jantung dari Mass Effect: Andromeda. Permainan ini membawa Anda ke satu wilayah bernama Heleus Cluster di galaksi Andromeda. Area ini berisi lusinan sistem tata surya, dan Anda dapat mengunjungi tempat-tempat itu menggunan pesawat Tempest. Kita tak perlu mengendalikannya secara manual, cukup dengan memandu Tempest lewat Galaxy Map. Yang membuat bagian ini menarik adalah pemain bisa melihat pemandangan lokasi tersebut secara real-time melalui jendela pesawat.

BioWare belum lama ini juga memiblikasikan video ‘briefing‘ bertajuk Golden World. Di sana, developer membahas tujuh lokasi yang berpotensi untuk jadi rumah baru bagi makhluk-makhluk dari Bima Sakti, termasuk manusia. Mereka dipilih karena tak hanya bisa menopang kehidupan, tapi juga kaya akan mineral. Tiap-tiap tempat memiliki keadaan beberbeda: ada planet kering dengan sungai bawah tanah hingga bulan subur yang mengelilingi planet gas raksasa. Lewat video tersebut, BioWare juta memberikan pentunjuk tentang kehadiran Quarian di Mass Effect: Andromeda – spesies alien misterius pencipta ras mesin Geth.

Dalam petualangan, Anda bisa menemukan lokasi-lokasi untuk menempatkan Forward Station, berperan sebagai titik fast travel serta sarana untuk mengisi ulang perbekalan. Forward Station sangat penting karena beberapa tempat berbahaya menguras energi sistem life support di baju ruang angkasa Anda. Masing-masing daerah menyuguhkan area menarik buat dieksplorasi, cerita serta karakter baru, dan di sana Anda juga dapat mendirikan outpost serta meng-upgrade Nexus – stasiun ruang angkasa yang dibangun peserta program Andromeda Initiative.

Tidak terasa, Mass Effect: Andromeda akan dilepas sebentar lagi. Game bertenaga engine Frostbite 3 ini dijadwalkan untuk meluncur di PC (via Origin), PlayStation 4 dan Xbox One tanggal 21 Maret 2017. Satu hal lagi: terkait kontennya, Andromeda hanya cocok dimainkan oleh gamer berusia 18 tahun ke atas.

Sumber: MassEffect.com.

Video Ini Ungkap Alasan Mengapa Mass Effect: Andromeda Cocok Dimainkan Para Penggemar Game Action

Elemen role-playing memang tidak bisa dipisahkan dari game kreasi BioWare, namun khusus dalam seri Mass Effect, sang developer mengombinasinya bersama formula action. Di trilogi sebelumnya, kedua aspek ini terpadu seimbang sehingga game mudah dinikmati oleh beragam kalangan pemain. Dan arahan ini kabarnya turut diterapkan di Mass Effect: Andromeda.

Mendekati hari peluncurannya, BioWare meluncurkan seri video untuk memperlihatkan sisi gameplay dari Andromeda, dan episode pertamanya difokuskan pada pertempuran. Di sana, developer memamerkan sejumlah kemampuan, manuver-manuver unik, serta persenjataan yang dapat Anda gunakan untuk menaklukkan lawan. Dan melihat presentasinya, Mass Effect: Andromeda terasa semakin menjanjikan.

Dibanding tiga permainan sebelumnya, penyajian pertempuran Andromeda jauh lebih dinamis. Formula baku tembak berbasis cover digantikan oleh mekanisme yang lebih elegan, menitikberatkan aski bertempo cepat. Dengan kehadiran jump-jet, pemain lebih bebas bergerak – melompat, menghindar, atau menerjang lawan. Meski begitu, sistem cover tidak dihilangkan, memberikan Anda kebebasan dalam menghadapi situasi.

Persenjataan di Mass Effect: Andromeda terbagi dalam lima kategori: jarak dekat, pistol, shotgun, sniper rifle dan senapan serbu. Uniknya lagi, teknologi senjata juga memengaruhi cara penggunaannya. Contohnya, senapan yang dibuat di galaksi Bima Sakti memanfaatkan proyektil fisik, ampuh tapi membutuhkan pasokan amunisi; sedangkan senjata buatan Remnant umumnya sangat akurat dan tidak memerlukan peluru, namun pemakaiannya dibatasi cool-down. Tentu saja, beberapa jenis senjata akan lebih efektif buat menangani musuh tertentu.

Mass Effect Andromeda 1

Tak seperti Mass Effect sebelumnya, Andromeda tidak menyekat pemain dengan pilihan kelas. Kemampuan karakter tersaji lewat tiga kategori, yaitu Combat, Tech dan Biotics; dan Anda dipersilakan mengembangkan karakter sesuai keinginan. Jika lebih menyukai pertempuran jarak dekat, pilihlah pistol, shotgun dan senjata melee. Berencana main aman dan berusaha membungkam lawan sebelum mereka melihat Anda? Gunakan senapan penembak jitu.

Mass Effect Andromeda 2

Skill di opsi Tech memungkinkan pemain mengakses peralatan dan persenjataan eksperimental, sedangkan Biotics memberikan Anda kemampuan ala X-Men seperti telekinesis atau manipulasi gravitasi lewat implant. Dan seperti namanya, skill di kategori Combat memastikan pemakaian senjata lebih efektif dan efisien.

Mass Effect: Andromeda siap dirilis pada tanggal 21 Maret nanti di platform PC via Origin, Xbox One serta PlayStation 4. Sebelum saat itu tiba, BioWare punya rencana untuk memublikasikan video gameplay episode berikutnya.

Sumber: MassEffect.com.

Bersama Trailer Baru, BioWare Perkenalkan Karakter-Karakter Mass Effect: Andromeda

Tujuh bulan lalu, untuk pertama kalinya para gamer diberikan kesempatan buat mengintip galaksi Andromeda yang sedang dibangun oleh BioWare sebagai latar belakang dari game sci-fi baru mereka. Tiga bulan setelahnya, developer memperlihatkan kecanggihan aspek visual Mass Effect: Andromeda ketika game dijalankan di resolusi 4K dalam sesi demo tech di PlayStation Meeting.

Aspek gameplay, grafis dan fitur-fitur yang sudah diungkap BioWare membuat Mass Effect: Andromeda menjadi salah satu permainan paling dinanti di tahun 2017. Dan meneruskan reveal trailer yang dilepas pada perayaan N7 Day (dilangsungkan tanggal 7 November kemarin), BioWare belum lama kembali memublikasikan dua video sinematik. Di sana, para maestro game role-playing asal Kanada itu mengekspos lebih banyak konten serta latar belakang cerita.

Salah satu aspek utama yang disorot adalah para karakter yang akan menemani kakak-beradik Sara dan Scott Ryder dalam petualangannya. BioWare memperkenalkan Liam Kosta dan Cora Harper sebagai anggota awal tim Pathfinder. Liam adalah seorang ahli keamanan dengan spesialisasi pada manajemen krisis, sedangkan Cora ialah pakar operasi sekaligus second-in-command di tim penjelajah.

Dan berbeda dari Liam dan Cora, anggota tim lain yang akan Anda temui seperti Vetra (turian, spesies humanoid mirip unggas), Peebee (asari, spesies mirip manusia yang seluruhnya terdiri dari wanita), dan Drack (krogan, spesies reptil raksasa yang berjalan dengan dua kaki) sudah lebih dulu tiba di galaksi Andromeda sebelum Anda.

Selain anggota tim, BioWare juga menginformasikan sejumlah karakter penting di permainan, di antaranya ada Alec Ryder (ayah dari dua tokoh protagonis) dan Kallo Jath, anggota dari spesies amfibi salarian yang jadi pilot pesawat pengintai, Tempest – yakni rumah Anda selama bereksplorasi di Andromeda. Para anggota Prakarsa Andromeda tiba di galaksi itu setelah menempuh perjalanan selama 600 tahun dari Bima Sakti di atas pesawat induk raksasa Nexus.

BioWare juga dengan gembira mengabarkan bahwa Mass Effect: Andromeda siap diluncurkan tidak lama lagi, tepatnya pada tanggal 21 Maret 2017 di Amerika, Kanada, serta negara-negara Asia Tenggara; lalu menyusul di Jepang, Selandia Baru, Brazil, serta kawasan Timur Tengah, Afrika dan Eropa sehari setelahnya. Game bisa dinikmati di PC, PlayStation 4 dan Xbox One.

Ingin mengetahui detail Mass Effect: Andromeda lebih jauh? Silakan simak artikel rangkumannya, bisa langsung dibuka lewat dua tautan ini.

Sumber: MassEffect.com.