Master & Dynamic Luncurkan Dua True Wireless Earphone Baru, MW07 Plus dan MW07 Go

Master & Dynamic menjalani debut perdananya di segmen true wireless earphone tahun lalu. Tahun ini, produsen yang dikenal terobsesi dengan material-material premium tersebut hadir dengan dua true wireless earphone sekaligus: MW07 Plus dan MW07 Go.

MW07 Plus merupakan penerus langsung earphone yang mereka rilis tahun lalu. Desainnya sama persis, masih dengan case berbentuk kotak membusur yang terbuat dari bahan asetat, demikian pula charging case-nya yang masih mengandalkan konstruksi stainless steel. Kalau dari segi estetika, perangkat ini memang tidak perlu banyak dibenahi.

Yang perlu diperbaiki adalah kinerjanya, spesifiknya daya tahan baterai MW07 yang tergolong sangat singkat: cuma 3,5 jam dalam sekali pengisian, dan charging case-nya pun hanya mampu menyuplai daya ekstra yang setara dengan 10,5 jam pemakaian. Di aspek inilah MW07 Plus hadir membawa penyempurnaan yang signifikan.

Master & Dynamic MW07 Plus

Dibantu oleh konektivitas Bluetooth 5.0 (sebelumnya cuma Bluetooth 4.2), MW07 Plus diklaim sanggup beroperasi selama 10 jam nonstop, sedangkan charging case-nya dirancang untuk mengisi penuh perangkat sampai tiga kali, yang berarti total daya tahannya mencapai angka 40 jam. Waktu pengisiannya pun amat cepat, cuma 15 menit untuk mencapai kapasitas 50%, atau 40 menit dari 0 – 100%.

Soal kualitas suara, MW07 Plus masih mengandalkan driver Beryllium berdiameter 10 mm yang sama, akan tetapi masing-masing earpiece-nya kini turut dilengkapi sepasang noise reduction mic demi menangkap suara pengguna secara lebih jernih. Sama seperti sebelumnya, masing-masing earpiece MW07 Plus juga dapat dioperasikan secara mandiri.

Active noise-cancellation juga termasuk salah satu fitur unggulan MW07 Plus. Sebaliknya, ada fitur Ambient Listening Mode yang dirancang supaya pengguna bisa lebih awas dan peka terhadap kondisi di sekitarnya.

Master & Dynamic MW07 Go
Master & Dynamic MW07 Go / Master & Dynamic

Untuk MW07 Go, earphone ini dirancang buat kebutuhan yang berbeda, spesifiknya buat konsumen yang rutin berolahraga. Gaya desainnya memang sama, akan tetapi bahan case-nya berbeda, kali ini merupakan material thermoplastic komposit yang amat ringan. Secara keseluruhan, MW07 Go 15% lebih kecil dan lebih ringan dari MW07 orisinal, dan ia telah mengantongi sertifikasi ketahanan air IPX6 (MW07 Plus cuma IPX5).

Juga lebih kecil dan lebih ringan adalah charging case-nya, yang permukaannya dilapis bahan fabric ketimbang stainless steel. Berhubung lebih ringkas, suplai daya tahan baterainya juga lebih terbatas – cuma 12 jam – namun untungnya MW07 Go sendiri masih bisa digunakan selama 10 jam nonstop sebelum perlu diisi ulang.

Master & Dynamic MW07 Go

Selebihnya, MW07 Go punya banyak kemiripan dengan MW07 Plus, mulai dari driver Beryllium dan noise reduction mic-nya, sampai ke konektivitas dan dukungan terhadap voice assistant-nya.

Master & Dynamic saat ini telah memasarkan MW07 Plus seharga $299, sedangkan MW07 Go dibanderol $199. Masing-masing tersedia dalam empat pilihan warna yang berbeda. Khusus MW07 Plus, corak pada casing-nya bisa berbeda dari satu unit dengan yang lainnya, sama kasusnya seperti MW07 orisinal.


Sumber: Master & Dynamic 1, 2.

Google Pixel Buds Versi Baru Akhirnya Adopsi Tren True Wireless Earphone

Bersamaan dengan Pixel 4 dan Pixel 4 XL, Google turut mengungkap versi baru dari earphone wireless-nya, Pixel Buds. Berbeda dari yang dirilis tahun lalu, Pixel Buds kini telah mengadopsi rancangan true wireless dan tidak lagi ‘dinodai’ oleh seuntai pun kabel.

Secara fisik, desainnya sebenarnya masih cukup mirip dengan generasi pertamanya; bulat dan pipih di sisi luar, kemudian ada earpiece yang menonjol di sisi dalam. Yang sedikit berbeda adalah posisi earpiece yang agak turun ke bawah, dan Google juga telah membalut masing-masing ujungnya dengan eartip berbahan silikon.

Juga berbeda adalah semacam tangkai kecil yang menjulang ke atas yang berfungsi untuk menstabilkan posisi perangkat selagi terpasang di telinga. Di sisi bawah masing-masing earpiece, Google sengaja menempatkan sejenis ventilasi kecil agar pengguna masih bisa mendengar suara dari luar meskipun lirih, dengan harapan mereka tetap sadar akan apa saja yang terjadi di sekitarnya.

Google Pixel Buds

Di balik setiap unit earpiece-nya, tertanam driver berdiameter 12 mm serta sepasang mikrofon dengan teknologi noise cancelling. Google juga bilang bahwa Pixel Buds telah dilengkapi voice accelerometer, yang bertugas mendeteksi ucapan pengguna melalui getaran pada tulang rahangnya, sehingga pada akhirnya suara pengguna masih bisa terdengar jelas meski ada suara angin yang menderu, semisal ketika sedang berlari atau bersepeda.

Di samping mengandalkan bantuan Google Assistant, Pixel Buds juga dapat dioperasikan via panel sentuh pada sisi luar masing-masing earpiece-nya. Fitur auto on/off juga tersedia, yang berarti ia bisa memegang kendali sendiri dengan mendeteksi apakah ia sedang terpasang di telinga atau tidak.

Yang cukup mengejutkan, Google mengklaim Pixel Buds punya jarak sambungan Bluetooth yang jauh. Sejauh tiga ruangan yang berbeda kalau indoor, atau malah sejauh satu lapangan sepak bola kalau outdoor. Juga menarik adalah kemampuannya untuk mengatur volume dengan sendirinya berdasarkan ramai-tidaknya kondisi di sekitar.

Google Pixel Buds

Dalam satu kali pengisian, Pixel Buds diyakini mampu beroperasi selama 5 jam nonstop, sedangkan charging case-nya siap menyuplai daya ekstra yang setara dengan 19 jam pemakaian (total 24 jam). Bentuk charging case-nya yang seperti telur ini berbeda dari sebelumnya, dan ia kini dapat di-charge secara wireless, serta diklaim tahan cipratan air seperti Pixel Buds itu sendiri.

Berbeda dari Pixel 4, Google Pixel Buds baru akan dijual mulai tahun depan. Di Amerika Serikat, harganya dipatok $179, sedangkan pilihan warnanya ada empat – tiga di antaranya sama persis dengan warna Pixel 4.

Sumber: Google.

Jabra Elite 75t Siap Tandingi AirPods dengan Desain yang Ringkas dan Daya Tahan Baterai 7,5 Jam

Apple merilis AirPods generasi kedua bulan Maret lalu, jadi tidak mengherankan apabila pabrikan lain ikut menyusul dengan penawarannya masing-masing. Tidak terkecuali Jabra, yang baru saja memperkenalkan true wireless earphone anyar di ajang IFA 2019.

Dijuluki Elite 75t, ia merupakan penerus langsung dari Elite 65t yang diluncurkan pada awal tahun kemarin. Perubahan yang diusung memang tergolong sedikit, namun tetap cukup signifikan dalam menyempurnakan Elite 65t, yang selama ini kebetulan kerap direkomendasikan banyak reviewer sebagai alternatif terhadap AirPods.

Jabra Elite 75t

Dibanding pendahulunya, ada sedikit revisi pada desain Elite 75t. Bentuknya secara umum masih mirip, akan tetapi dimensinya diklaim menyusut hingga 20 persen, sehingga Jabra yakin Elite 75t semestinya bisa lebih nyaman di lebih banyak variasi bentuk telinga.

Meski ukurannya lebih ringkas, Elite 75t masih mengemas unit driver yang sama persis seperti Elite 65t. Ini berarti kualitas suaranya tidak berubah, atau malah bisa jadi lebih baik karena ia lebih pas di telinga berkat rancangan barunya.

Ruang yang tersedia lebih sempit, tapi ukuran driver-nya tidak berubah. Konsekuensinya, Jabra harus mengatur ulang penempatan antena Bluetooth di dalam Elite 75t. Kendati demikian, mereka mengklaim ini tak akan berpengaruh terlalu banyak terhadap stabilitas koneksi.

Jabra Elite 75t

Namun yang sangat menarik, Elite 75t justru menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama terlepas dari ukurannya yang lebih kecil. Dalam sekali pengisian, ia bisa beroperasi sampai 7,5 jam (Elite 65t cuma 5 jam), sedangkan charging case-nya siap menyuplai daya ekstra yang setara dengan 20,5 jam pemakaian.

Bentuk charging case-nya masih mirip seperti milik Elite 65t, akan tetapi port-nya telah diganti dengan USB-C. Lubang untuk menempatkan earphone-nya sekarang juga telah dibekali magnet untuk mencegah perangkat terjatuh apabila konsumen membuka case-nya dengan tenaga yang berlebihan.

Jabra Elite 75t kabarnya bakal mulai dipasarkan pada pertengahan bulan Oktober nanti seharga $199. Awal tahun depan, Jabra rencananya juga bakal merilis varian baru Elite 75t yang charging case-nya kompatibel dengan wireless charger (satu fitur AirPods generasi kedua yang saat ini belum ada di penawaran terbaru Jabra).

Sumber: The Verge.

 

Lewat Sony WF-1000XM3, Sony Bawa Kepiawaian Noise Cancelling-nya ke Ranah True Wireless Earphone

Bicara soal teknologi noise cancelling, banyak reviewer dan konsumen yang percaya Bose masih merupakan rajanya. Namun belakangan pabrikan lain mulai mengejar, salah satunya Sony, yang tahun lalu sempat menuai banyak pujian dari reviewer berkat headphone noise cancelling-nya, WH-1000XM3.

Sekarang, Sony mencoba menghadirkan teknologi yang sama ke segmen true wireless earphone. Perangkat terbarunya, Sony WF-1000XM3, datang membawa chip noise cancelling QN1e yang diklaim mampu memblokir lebih banyak suara di hampir semua frekuensi, tapi di saat yang sama tidak terlalu menguras banyak energi.

Sony WF-1000XM3

Chip ini juga mencakup sebuah DAC (digital-to-analog converter) dan amplifier dengan kapabilitas pengolahan audio beresolusi 24-bit. Juga sangat besar pengaruhnya adalah penggunaan chip Bluetooth 5.0, yang tak hanya menjanjikan koneksi yang lebih stabil, tapi juga memungkinkan transmisi suara ke earpiece kiri dan kanan secara simultan.

Ini sangat berbeda dari true wireless earphone generasi sebelumnya, di mana yang tersambung ke smartphone hanyalah earpiece kirinya, sebelum akhirnya sinyalnya diteruskan ke earpiece kanan. Cara kerja seperti ini sering kali berujung pada koneksi yang mudah putus.

Sony WF-1000XM3

WF-1000XM3 mengandalkan dynamic driver berdiameter 6,1 mm dengan respon frekuensi 20 – 20.000 Hz. Dalam satu kali pengisian, baterainya bisa tahan sampai 6 jam pemakaian (8 jam kalau tanpa noise cancelling), sedangkan charging case-nya sendiri siap menyuplai hingga 18 jam daya tahan ekstra.

Fitur fast charging turut tersedia; cukup selipkan perangkat ke dalam charging case-nya selama 10 menit, maka ia siap digunakan selama 90 menit ke depan. Fitur pendukung lainnya mencakup Quick Attention, di mana pengguna dapat menempelkan jarinya ke earpiece sebelah kiri untuk seketika itu juga menurunkan volume dan membiarkan suara dari luar masuk.

Ini berarti WF-1000XM3 mengemas sensor kapasitif pada permukaan earpiece-nya, sehingga pengguna bisa memanfaatkan gesture sentuh untuk mengoperasikannya, termasuk halnya memanggil Google Assistant di ponsel. Tidak ketinggalan juga adalah fitur Wearing Detection, yang akan menghentikan jalannya musik secara otomatis ketika pengguna melepas salah satu earpiece, kemudian memutarnya kembali saat earpiece sudah dipasang lagi.

Sony WF-1000XM3

Semua ini dikemas dalam desain yang cukup elegan, berbentuk seperti kapsul dengan pilihan warna hitam atau putih. Sony pun tidak lupa akan aspek kenyamanan; tepat di belakang eartip terdapat tonjolan berlapis karet yang akan membantu mencegah perangkat mudah terlepas dari telinga.

Sony berencana memasarkan WF-1000XM3 mulai bulan Agustus mendatang seharga $230. Cukup mahal untuk ukuran true wireless earphone, bahkan sedikit lebih mahal ketimbang AirPods generasi terbaru.

Sumber: Engadget dan Sony.

Wearbuds Ialah Perpaduan Unik Antara Smartband dengan AirPods

Hadirnya teknologi wireless di perangkat penyaji musik membuat segalanya jadi mudah. Anda tidak perlu lagi berurusan dengan kabel kusut ketika ingin menggunakannya, dan absennya kabel berarti berkurang juga terjadinya insiden-insiden menyebalkan – contohnya seperti kabel yang tersangkut atau rusak. Namun solusi nirkabel masih punya kelemahan, terutama berkaitan dengan durasi penggunaan.

Untuk menyederhanakan proses charging, umumnya produsen menyediakan dock yang kadang berfungsi pula sebagai case. Sayangnya pendekatan ini belum bisa dikatakan benar-benar ideal. Kadang ketika terburu-buru, kita lupa membawa charging case. Lebih buruk lagi, desain earphone terpisah (seperti AirPods dan Galaxy Buds) membuka lebih banyak peluang bagi kita untuk menghilangkan salah satu earpiece-nya. Kondisi ini mendorong tim Aipower buat mengembangkan Wearbuds.

WearBuds 2

Wearbuds ialah perpaduan unik antara smartband dengan earphone wireless. Ia diklaim sebagai ‘earbud Hi-Fi wireless on-wrist charging‘ pertama di dunia. Sesuai deskripsi itu, Aipower mendesain bagian charging case sebagai perangkat wearable. Saat tak digunakan, earpiece bisa disimpan aman di dalam smartband. Lalu ketika ingin menikmati musik, Anda hanya perlu mengeluarkan keduanya dari slot.

Unit earpiece punya desain minimalis, masing-masing hanya berbobot 3,6-gram. Perangkat juga dirancang agar mendukung pemakaian harian dan Anda tidak perlu cemas jika bagian earphone terkena keringat atau percikan air karena Wearbuds sudah mengamankan sertifikasi IPX6. Dalam sekali charge, Wearbuds siap menghidangkan musik selama 5,5 jam – atau sampai 12 jam jika dikombinasikan bersama smartband/charging case-nya.

Bagian earphone ditunjang oleh fitur aptX, tersambung ke unit pemutar musik (smartphone) via Bluetooth 5.0. Aipower juga mencantumkan chip audio Qualcomm demi mastikan proses stream audio berjalan mulus tanpa ada data yang hilang atau penurunan kualitas. Selanjutnya, produsen memilih driver berjenis ‘graphene-augmented‘ sebagai jantung dari Wearbuds.

Menariknya, bagian band dari Wearbuds juga tak kalah istimewa. Komponen ini dibekali berbagai fitur pintar dan kapabiltas pelacakan, ditopang oleh prosesor ARM Cortex M4. Pada dasarnya, ia bekerja layaknya smartband: bisa mendeteksi detak jantung via sensor optik, menghitung pembakaran kalori, menakar kualitas tidur, juga mampu berperan jadi pedometer, alarm serta menyampaikan notifikasi ketika ada pesan masuk. Seluruh informasi tersebut dapat Anda akses lewat aplikasi mobile Wearbuds, tersedia buat Android serta iOS.

WearBuds 3

Aipower telah mempersilakan kita untuk memesan Wearbuds melalui situs Kickstarter. Selama kampanye crowdfunding berlangsung, produk dijajakan di harga sangat menggoda, yaitu US$ 100 saja. Setelah itu, Wearbuds akan dibanderol di harga retail US$ 200. Khusus para backer, hybrid earphone-smartband ini siap didistribusikan pada bulan Oktober 2019.

WearBuds 1

RHA Luncurkan Versi Bluetooth dari Earphone Terpopulernya, T20 Wireless

Hingga kini nama RHA Audio mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian besar orang. Padahal, pabrikan asal dataran Inggris ini sudah termasuk cukup dipandang di kalangan audiophile.

Tahun 2019 ini, RHA memutuskan untuk memperbarui salah satu earphone terpopulernya, yaitu RHA T20. Suksesornya yang bernama RHA T20 Wireless berikut ini masih mempertahankan segala keunggulan pendahulunya, selagi di saat yang sama menawarkan kepraktisan konektivitas wireless.

Keunggulan yang dimaksud mencakup driver DualCoil yang lebih superior ketimbang driver konvensional berkat kemampuannya menghasilkan frekuensi tinggi dan rendah secara terpisah. Juga sangat unik dan masih dipertahankan adalah trio filter yang bisa dilepas-pasang, sehingga pengguna dapat menyesuaikan karakteristik suara yang dihasilkan antara balanced, condong ke bass, atau condong ke treble.

RHA T20 Wireless

Semua ini masih dikemas dalam housing berbahan stainless steel yang kokoh nan elegan. Kabel yang menyambung ke masing-masing earpiece-nya dapat dilepas sehingga pengguna dapat menyambungkan neckband fleksibel yang mengemas konektivitas Bluetooth 4.1 (aptX) beserta baterai dengan klaim daya tahan hingga 12 jam pemakaian.

10 pasang eartip dengan beragam bentuk dan ukuran tetap dibundel seperti sebelumnya, dan ini juga salah satu faktor yang menjadikan produk-produk RHA memiliki daya tarik tersendiri. Andai pengguna kurang cocok dengan eartip berbahan silikon, mereka dapat memakai eartip yang terbuat dari memory foam.

Di Amerika Serikat, RHA T20 Wireless saat ini telah dipasarkan seharga $250, hanya $40 lebih mahal dari varian non-wireless yang dirilis empat tahun silam.

Sumber: TechRadar.

Earphone Nirkabel OnePlus Bullets Wireless 2 Bawa Sederet Pembaruan yang Signifikan

Bersamaan dengan OnePlus 7 dan OnePlus 7 Pro, OnePlus turut memperkenalkan generasi kedua dari earphone nirkabelnya. Mengusung nama Bullets Wireless 2, ia membawa sejumlah perubahan yang cukup signifikan jika dibandingkan generasi pertamanya yang dirilis baru setahun lalu.

Yang paling utama adalah desainnya. Dilihat dari sudut manapun, masing-masing earpiece Bullets Wireless 2 kelihatan jauh lebih membulat ketimbang pendahulunya. Bukan sebatas kelihatan lebih manis di mata, desain baru ini semestinya juga berpengaruh terhadap ergonomi sehingga perangkat bisa lebih nyaman dipakai dalam waktu yang lama.

Meski begitu, Bullets Wireless 2 masih mengadopsi model neckbud, dengan ‘tangkai’ fleksibel berisikan baterai yang menggantung di leher. Sisi belakang kedua earpiece-nya juga masih rata seperti sebelumnya, sengaja agar keduanya dapat ditempelkan secara magnetis ketika sedang tidak digunakan. Dalam posisi ini, musik akan otomatis di-pause, dan perangkat siap beralih fungsi menjadi kalung pemanis tampilan.

OnePlus Bullets Wireless 2

Secara teknis, Bullets Wireless 2 menjanjikan performa audio yang mumpuni berkat kombinasi sepasang driver balanced armature dan dynamic driver berdiameter 10 mm di tiap earpiece-nya. Dua balanced armature-nya bertugas mengolah frekuensi mid dan high, sedangkan dynamic driver-nya secara khusus menangani frekuensi low alias bass.

Performanya turut didukung pula oleh konektivitas Bluetooth 5 serta kompatibilitas aptX HD. Juga menarik adalah fitur fast pairing ala Google Pixel Buds, akan tetapi ini hanya berlaku jika perangkat hendak disambungkan dengan ponsel-ponsel bikinan OnePlus saja (minimal OnePlus 5).

OnePlus Bullets Wireless 2

Soal baterai, Bullets Wireless 2 diklaim dapat digunakan sampai 14 jam pemakaian dalam satu kali charge. Menariknya, bukan cuma ponsel OnePlus yang mendukung fast charging, earphone ini pun juga; pengisian selama 10 menit saja sudah cukup untuk menyuplai daya pemakaian sampai 10 jam.

Sayang sekali semua pembaruan ini juga harus berarti harganya semakin mahal dibanding pendahulunya. OnePlus mematok harga $99 untuk Bullets Wireless 2, lebih mahal $30 dari generasi sebelumnya.

Sumber: The Verge.

Powerbeats Pro dari Beats by Dre Ibarat AirPods Versi Sporty

Apple merilis AirPods generasi kedua baru-baru ini. Namun ternyata itu bukan satu-satunya true wireless earphone anyar yang mereka siapkan, sebab mereka baru saja memperkenalkan anggota terbaru dari brand Beats by Dre, yakni Powerbeats Pro.

Powerbeats Pro adalah suksesor langsung dari Powerbeats 3 Wireless, yang kala itu juga dirilis tak lama setelah Apple menyingkap AirPods generasi pertama. Bedanya, tentu saja, Powerbeats Pro tak lagi mengemas seuntai kabel pun. Dari bentuknya, kita boleh menganggapnya sebagai versi sporty dari AirPods.

Powerbeats Pro

Sporty karena ia masih mengusung earhook seperti pendahulunya, sehingga perangkat semestinya bisa jauh lebih stabil di telinga pengguna ketimbang AirPods. Pada bagian luar earpiece kiri sekaligus kanannya, terdapat kontrol atas volume dan playback. Secara keseluruhan, desain Powerbeats Pro tampak jauh lebih modern ketimbang Powerbeats 3 Wireless.

Lebih lanjut, Powerbeats Pro rupanya juga lebih ringkas; dimensinya diklaim 23 persen lebih kecil, sedangkan bobotnya 17 persen lebih ringan ketimbang Powerbeats 3. Terlepas dari wujudnya yang ringkas, Powerbeats Pro cukup mengesankan soal daya tahan baterai; dalam satu kali pengisian, ia mampu dipakai memutar musik selama 9 jam nonstop.

Powerbeats Pro

Setelahnya, charging case yang mendampinginya masih bisa menyuplai hingga 15 jam daya ekstra. Ini semua berkat penggunaan chip Apple H1 seperti yang tertanam pada AirPods generasi kedua. Dibandingkan chip Apple W1 milik Powerbeats 3, chip H1 memang lebih irit daya, serta memungkinkan perwujudan fitur seperti “Hey Siri”.

Lebih sporty dan lebih awet baterainya daripada AirPods, semestinya Powerbeats Pro ini juga dibanderol lebih mahal. Betul sekali, Beats mematok harga $250 saat produknya dipasarkan mulai bulan Mei nanti.

Sumber: The Next Web.

AirPods Generasi Kedua Datang Bersama Wireless Charging Case dan Dukungan Fitur Hey Siri

Tidak terasa sudah hampir tiga tahun sejak Apple mengeliminasi headphone jack dari iPhone sekaligus memperkenalkan true wireless earphone bernama AirPods. Timing-nya cukup tepat untuk sebuah upgrade, dan Apple baru-baru ini menyingkap AirPods generasi kedua.

Desainnya sama persis seperti generasi pertamanya, masih seperti earphone bawaan iPhone yang dipotong kabelnya. Charging case yang mendampinginya pun juga tampak identik, akan tetapi bedanya, kali ini Apple menawarkan dua macam charging case: satu standar, satu lagi yang mendukung wireless charging, ditandai oleh indikator LED kecil berwarna hijau.

AirPods 2nd gen

Perubahan selanjutnya tersembunyi di bagian dalam AirPods. Generasi keduanya kini mengemas chip baru berlabel H1, yang diklaim lebih irit daya. Alhasil, AirPods anyar ini diyakini mampu menyuguhkan waktu bicara 50 persen lebih lama, atau sekitar satu jam ekstra. Di luar waktu bicara, daya tahan baterainya masih sama, hingga 5 jam dalam satu kali pengisian, dan charging case-nya juga masih mampu menyuplai lebih dari 24 jam daya ekstra.

Lebih lanjut, chip H1 ini juga memungkinkan AirPods untuk terhubung ke perangkat dua kali lebih cepat daripada sebelumnya, sehingga sangat ideal bagi konsumen yang kerap berganti antara iPhone dan Apple Watch, atau iPad sekalipun. Terakhir, kehadiran chip H1 juga mewujudkan fitur “Hey Siri” pada AirPods, sehingga pengguna dapat memanggil sang asisten secara hands-free.

AirPods 2nd gen

Di Amerika Serikat, AirPods generasi kedua ini sudah dipasarkan seharga $159 (sama seperti generasi pertamanya), tapi itu untuk varian yang dibekali charging case standar. Untuk yang dilengkapi wireless charging case, harganya dipatok $199.

Kabar baiknya, wireless charging case ini dapat dibeli secara terpisah seharga $79, yang berarti pengguna AirPods generasi pertama tidak harus membeli earphone baru hanya demi menikmati kepraktisan wireless charging.

Sumber: Apple.

Focal Luncurkan Earphone Nirkabel dengan Harga Cukup Terjangkau

Sebagai pemain lama di dunia audio, kiprah Focal di segmen headphone sebenarnya belum terlalu panjang. Selain portofolio produknya terbatas, kebanyakan juga disasarkan ke kategori premium. Untungnya, seiring waktu Focal terus menambahkan produk baru, termasuk yang harganya lebih bersahabat.

Salah satunya adalah earphone bernama Focal Sphear, dan baru-baru ini, Focal telah meluncurkan versi nirkabelnya. Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas, Focal Sphear Wireless merupakan earphone nirkabel konvensional; kedua earpiece-nya masih tersambung dengan kabel, bukan model true wireless seperti yang sedang ngetren belakangan ini.

Focal Sphear Wireless

Ini menunjukkan bahwa sang pabrikan asal Perancis tidak asal ikut-ikutan tren yang ada. Toh model wireless konvensional seperti ini masih menawarkan sejumlah kelebihan, utamanya koneksi yang lebih stabil, dan perangkat juga dapat dengan mudah dikalungkan ke leher ketika sedang tidak digunakan.

Rekam jejak Focal sejatinya sudah bisa menggambarkan kualitas suara yang ditawarkan Sphear Wireless. Namun setidaknya masih ada fitur-fitur pemanis seperti bass-reflex system, serta equalizer dua mode (standar dan Loudness). Konektivitasnya memang masih mengandalkan Bluetooth 4.1, tapi paling tidak ada dukungan terhadap codec aptX.

Focal Sphear Wireless

Remote tiga tombol menghiasi bagian tengah kabel penyambung earpiece, diikuti pula oleh unit baterai yang diklaim tahan hingga 8 jam pemakaian. Kalau melihat foto produknya, sangat disayangkan kabel yang digunakan bukan tipe braided, dan kelihatannya terlalu tipis untuk bisa bertahan lama (terlebih di tangan pengguna yang asal-asalan).

Terlepas dari itu, banderol $129 merupakan harga yang sangat menarik untuk sebuah produk yang mengusung label brand Focal. Selain hitam, Sphear Wireless juga tersedia dalam warna ungu, biru dan hijau.

Sumber: Engadget.