Rumah Banjar Fasilitasi Pembelajaran Jarak Jauh di Banjarmasin

Berdiri di bawah bendera KamiKamu, Rumah Banjar memfasilitasi pembelajaran interaktif jarak jauh sejak tahun 2013, khususnya di daerah seputaran Banjarmasin, Kalimantan Selatan. DailySocial berkesempatan mewawancarai pendiri Rumah Banjar Nikko P. Putra tentang aktivitas layanan dan kendala yang dihadapinya sebagai startup.

Nikko menjelaskan Rumah Banjar merupakan akronim dari Bahasa Banjar, yakni Ruang Maya Hagan Bahan Balajar, yang berarti Ruang Maya untuk Bahan Belajar. Hal ini sesuai dengan tujuan utamanya, yakni menjadi portal e-learning untuk bahan belajar.

Proses pembelajaran dapat dilakukan melalui situs dan aplikasi mobile untuk platform Android.

Latar belakang dan model bisnis

Kurangnya semangat belajar para siswa, baik di sekolah maupun di luar sekolah, memotivasi Nikko membuat portal Rumah Banjar. Nikko melihat potensi dan kemampuan  tenaga pengajar, baik guru sekolah maupun yang bukan guru, untuk membuat media pembelajaran yang menarik serta interaktif sangat tinggi. Sejauh ini, media yang dapat menampung belum ada.

Alasan itu yang membuat Nikko mendirikan Rumah Banjar agar pelajar dapat belajar dengan menyenangkan lewat karya-karya interaktif yang dibuat oleh para pengajar tanpa terbatas ruang dan waktu.

Rumah Banjar mulai dibangun pada akhir 2012 dan mulai aktif  digunakan pada Mei 2013. Seiring dengan perkembangan startup di Indonesia, Nikko menyadari adanya peluang untuk  memberikan reward kepada pengajar atas karya terbaiknya. Rumah Banjar mencoba menerapkan model bisnis yang menjembatani antara para pengajar dengan pihak ketiga yang ingin mendukung karya interaktif melalui media periklanan.

Rumah Banjar sendiri tidak mengambil fee dari besaran yang diterima para pengajar tersebut. Pendapatan Rumah Banjar diperoleh dari sektor lain, seperti traffic dan undangan pelatihan yang kadang diinisiasi oleh  ekolah atau komunitas pengajar. Pengguna utama, yaitu pelajar (baik murid sekolah, maupun pelajar home schooling), dapat mengakses media pembelajaran tersebut dengan gratis.

Kendala

Kendala di lapangan adalah para pengajar yang tidak semua melek teknologi, entah itu karena tidak memadainya infrastruktur di daerah, maupun dari segi kemampuan teknis. Nikko dan tim harus sering bergerak  secara offline untuk mengajarkan cara perancangan media pembelajaran  interaktif secara mudah dan sedikit memotivasi soal peluang para pengajar menghasilkan pendapatan dari  kreasi mereka.

“Tak jarang pula kami menerima media pembelajaran dari pengajar secara offline, dibandingkan mengunduhnya langsung secara online,” jelas Nikko.

Solusi alternatif yang dihadirkan Nikko adalah memanfaatkan intranet dan melalui DVD portal e-Learning Rumah Banjar yang didistribusikan ke sekolah-sekolah di Banjarmasin. Saat ini, Nikko masih mengelola Rumah Banjar secara swadana (bootstrap) karena belum mendapat pendanaan dari pihak ketiga. Rumah Banjar mencakup seluruh wilayah di Kalsel dan Indonesia lainnya dengan memanfaatkan internet.

“Saat ini promosi offline kami masih dilakukan di wilayah Kalsel. Dan pengajar juga berasal dari Kalsel yang beberapa di antaranya telah  mengikuti pelatihan yang kami selenggarakan,” jelasnya.

Ke depan, Nikko berharap Rumah Banjar dapat memiliki infrastruktur untuk menunjang kinerja yang lebih luas dengan pelayanan yang lebih baik. Nikko dan tim  juga ingin meningkatkan kemampuan para pengajar agar dapat merancang game edukasi mereka sendiri sehingga media pembelajaran  dapat dikreasikan jauh lebih menarik dan menyenangkan.

Application Information Will Show Up Here

Marketplace Guru Privat Gurukite, Mengajar Sambil Beramal

Gurukite adalah sebuah jasa penyedia guru privat berbasis online pertama di Pontianak  yang dibuat  oleh tiga alumni FKIP Matematika Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Randa Reynaldi, Syarifah Wardatul Fitri, dan Muhammad Ridho pada awal 2016, dengan modal awal di bawah Rp 500.000. Kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) yang bertengger di peringkat ke-29 dari 34 provinsi di Indonesia mendorong Randa, Fitri, dan Ridho untuk berkontribusi memajukan pendidikan di Kalimantan Barat.

Randa mengatakan Gurukite lahir didorong banyaknya permintaan akan guru privat untuk mengajar mata pelajaran bagi siswa SD-SMA di Pontianak. Sayangnya, siswa  atau orang tua siswa merasa kesulitan dalam mencari guru privat.

“Berangkat dari kekurangan itu, kami membuat Gurukite,” ujar Randa.

Gurukite ingin memudahkan pencarian guru privat dan memfasilitasi teman-teman yang ingin menjadi guru privat tapi tidak tahu harus mencari lowongan di mana. Ridho menambahkan Gurukite tidak sekedar semata mengajar, tapi juga berkolaborasi dengan beberapa elemen gerakan sosial bidang pendidikan di Kalimantan Barat.

Gurukite menawarkan jasa layanan mengajar layanan privat semua mata pelajaran dari tingkat SD hingga SMA. Selain itu, juga ada guru khusus yang mengajar mata pelajaran informal, seperti menjahit, mengaji, desain grafis, berenang dan fotografi.

“Saat ini sudah 85 guru yang bergabung dengan kami,” terang Fitri.

Berpartisipasi dalam kegiatan sosial

Selain mengajar, para guru yang tergabung dengan Gurukite juga dapat ikut berkontribusi dalam gerakan sosial. Bentuknya ada dua, bisa dengan bersedekah melalui potongan otomatis 5 persen untuk program sosial yang diadakan oleh komunitas pendidikan di Kalbar atau terjun langsung dengan mengajar di pelosok Kalbar.

Model Bisnis

Sistem pembayaran yang diterapkan Gurukite berkebalikan dari sistem umumnya yg diterapkan oleh lembaga penyedia guru privat. Di Gurukite para siswa membayar langsung uang kursus ke para guru, setelah itu guru yang akan memberi komisinya ke penyedia platform.

“Kita ingin menerapkan sistem kepercayaan dalam berelasi serta juga ingin melatih kejujuran para guru,” ujar Ridho.

Fee yang diterapkan guru yang tersedia saat ini berkisar antara Rp 25.000 – Rp 60.000 untuk satu kali pertemuan. Dari fee tersebut, para guru mendapat 85 persen dari total, sisanya 10 persen untuk biaya administrasi dan 5 persen untuk disumbangkan ke program sosial.

Selain ketersediaan aplikasi mobile dalam waktu dekat, Gurukite dalam rencana pengembangannya akan menghadirkan beberapa fitur tambahan, seperti bank soal, kumpulan media pembelajaran, dan berita-berita seputar pendidikan.

“Saat ini gurukite.com baru bisa diakses melalui halaman browser. Untuk app-nya baru akan di-launching pada bulan Agustus,” tuntas Randa.

EduTech Asal Makassar LeanSkill Sajikan Layanan Pencarian Guru Online

LeanSkill merupakan platform booking kursus di Makassar yang memudahkan peserta mencari dan memilih pengajar yang ahli di bidangnya. Seperti apa platform ini dan bagaimana latar belakang berdirinya? Berikut wawancara DailySocial dengan Founder LeanSkill.com yang juga inisiator berdirinya Startup Makassar, Fajar Assaad.

Latar belakang berdirinya LeanSkill.com

Pertengahan 2013, setelah lulus dari STMIK Dipanegara, Fajar Assaad mulai mendirikan perusahaan creative digital yang telah memiliki portofolio dari beberapa perusahaan multinasional yang berdomisili di Makassar maupun dari luar Makassar. Ketika Fajar mencoba melakukan ekspansi untuk mengembangkan usahanya, ia membuka lowongan kerja untuk tenaga back-end web engineer, online marketing specialist dan creative developer. Namun, hanya enam email yang masuk untuk mendaftar, dan rata-rata tidak sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

Akhirnya, Fajar mulai membuat startup. Startup pertamanya diberi nama mediacari.com (direktori kota) dan pasarukm.com (marketplace dan news) namun akhirnya tidak berkembang baik karena saat itu belum ada ekosistem startup digital di Makassar. Setelah itu, Fajar lalu menginisiasi berdirinya Komunitas Startup Makassar pada akhir 2014 sehingga mulai bermunculan pelaku startup digital di Kota Makassar dengan beragam produk. Namun rata-rata mereka masih single founder.

Dari situ, Fajar melihat bahwa skill yang dimiliki mahasiswa di Makassar masih di bawah standar. Perlu ada solusi yang dapat mengajarkan keterampilan yang membuat keahlian mereka diserap pasar industri digital. Fajar lalu membuka kelas-kelas programming, desain dan bisnis dengan nama StartupMengajar.com pada April 2015, dengan tujuan membantu para founder startup digital di Makassar mendapat talenta yang kompeten.

Pada tahun 2015, Kementerian Komunikasi dan Informasi RI bersama DailySocial.id menyelenggarakan HUB.ID dan ia lolos sebagai salah satu finalis mewakili Sulawesi Selatan dan diberangkatkan ke Jakarta. Saat di Jakarta, ia mengunjungi dan bertemu dengan beberapa pendiri startup dan VC di sana. Hasilnya, terjadi pergantian brand dari StartupMengajar.com ke LeanSkill.com. hingga saat ini, Fajar Assaad masih merupakan single founder LeanSkill.com.

Visi membangun SDM yang kompeten

LeanSkill merupakan platform booking kursus di Makassar yang memudahkan peserta mencari dan memilih pengajar yang ahli di bidangnya. Pengajar juga dibantu dengan platform LeanSkill.com dalam mengelola kelas kursus online tersebut seperti pembayaran, jadwal mengajar, pemasaran, dan tempat. Saat ini LeanSkill.com masih berbasis website, kelasnya terbagi atas kursus dan worskhop dengan dua mode yaitu offline (tatap muka) dan online (video on demand dan live). Saat ini mereka masih fokus ke offline dan setelah Ramadan 2016 akan mengembangkan fokus ke kursus online.

Guru/ instruktur berasal dari tenaga lokal. Untuk kelas offline saat ini masih fokus di Kota Makassar, meski banyak guru yang minta untuk membuka kelas di luar Makassar, namun Fajar belum menyanggupi. Di lain pihak, permintaan kelas offline sangat banyak yang berasal dari luar Makassar.

LeanSkill mempunyai visi membangun SDM yang berkualitas dan kompeten serta mampu bersaing secara global. Sedang misinya menjadi platform utama dalam berbagi dan pengembangan life skill.

“Bahkan ada yang minta direkam kelas offline dan sedang berlangsung dan mereka siap membayar,” ungkap Fajar.

Berbagai kelas di adakan, mulai dari bahasan akademis hingga bahasan teknis

Fajar menyebutkan, setiap kelas kursus yang dibuat akan memiliki halaman booking yang lengkap dengan detail kursusnya. Halaman ini juga terkoneksi langsung ke Facebook dan hasilnya efektif. Proses pemasaran sebagian besar memang melalui Facebook. Ketika murid telah mendaftar via email, otomatis mereka akan mendapat informasi soal kelas berikutnya.

Beberapa kelas yang telah dilaksanakan, pesertanya bervariasi. Fajar menceritakan, ada murid SD yang tertarik belajar animasi dan murid SMP hingga dokter umum yang mengikuti kursus Android development. Bahkan, ada peserta dari Balikpapan yang sengaja datang ke Makassar untuk belajar Android development. Sementara untuk kelas digital marketing melalui Facebook, Twitter, dan Instagram, peserta sebagian besar berasal dari kalangan pengusaha dan pelaku UMKM di Makassar. Untuk kelas fotografi, craft, dan kelas lainnya yang tersedia di LeanSkill.com juga sudah mempunyai komunitas sendiri.

Komisi per transaksi dijadikan model bisnis

“Model bisnis yang kami terapkan adalah komisi per transaksi,” ujar Fajar. Saat seorang siswa membayar untuk mengikuti sebuah kelas, LeanSkill memotong komisi sebesar 10 persen sebagai fee jasa layanan mereka. Sedang untuk membayar para guru/ instruktur mereka membayar sebesar 50 persen di pertemuan pertama dan sisanya diproses saat kelas hampir berakhir.

Dengan cara seperti itu, para murid tidak perlu khawatir ditipu karena semua pembayaran mereka digaransi 100 persen oleh pihak LeanSkill. Ketika kelas atau beberapa pertemuan terpaksa di-cancel karena para murid berhalangan hadir, maka mereka dapat berdiskusi dengan guru untuk mengulang sesi yang tidak dapat dihadiri sebelumnya atau pihak LeanSkill akan mengembalikan uang untuk pembayaran sesi yang tidak dapat diikuti. Dari sisi guru, LeanSkill membantu pemasaran dan mencarikan mereka lokasi kelas.

Ke depan, LeanSkill akan memperbanyak kelas kursus offline maupun online dan khusus online, mereka akan membuat konten khusus. Selain itu, leanskill.com akan hadir di platform televisi sehingga proses belajar-mengajar bisa dinikmati bersama keluarga melalui media televisi. Interaksi guru-murid akan terjalin melalui Smart TV.

Kelase Peroleh Bantuan dari Microsoft dalam Skema Affordable Access Initiative

Microsoft, dalam skema Affordable Access Initiative, memberikan bantuan dana dan perangkat lunak kepada 12 bisnis di berbagai negara, terutama negara berkembang, untuk membantu mengembangkan layanan dan meningkatkan akses ke jaringan internet yang lebih terjangkau. Di Indonesia, platform media sosial pembelajaran Kelase adalah satu-satunya startup yang terlibat dalam program ini.

Affordable Access Initiative adalah komitmen Microsoft dalam bentuk dana dan perangkat BizSpark untuk meningkatkan ketersediaan layanan broadband internet yang terjangkau, kemitraan komersial yang baru, dan peningkatan program filantropi. Meski jumlah dana yang diberikan tidak disebutkan, Microsoft sudah memastikan nilai komitmen program ini mencapai $1 miliar.

EVP Business Development Microsoft Peggy Johnson dalam rilisnya mengatakan, “Dengan lebih dari separuh populasi dunia kesulitan mengakses internet, konektivitas adalah tantangan global yang membutuhkan penyelesaian masalah secara kreatif. Menggunakan teknologi yang sudah tersedia dan bermitra dengan pengusaha lokal yang mengerti kebutuhan komunitasnya, kami berharap menciptakan solusi yang berkelanjutan, yang tidak hanya memberi dampak sekarang tapi juga di tahun-tahun selanjutnya.”

Selain Kelase, platform konektivitas Filipina Wi-Fi Interactive Network dan solusi perangkat keras India Zaya Learning Labs adalah perusahaan Asia yang dipilih Microsoft sebagai penerima skema program ini. Selain solusi aplikasi, perangkat keras, dan konektivitas, terdapat pula kategori solusi daya.

Bagi Kelase sendiri, kemitraan global seperti ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya mereka juga terlibat sebagai salah satu pendukung Internet.org di Indonesia yang digagas Facebook.

Application Information Will Show Up Here

Daftar Startup Indonesia di Bidang Pendidikan

Startup di bidang pendidikan (EduTech) juga cukup diminati oleh inovator lokal. Berbagai varian layanan kini telah bertanggar di lanskap teknologi tanah air. Berikut ini adalah daftar startup Indonesia di bidang pendidikan.

7Pagi

Startup yang dipimpin oleh Yayan Ardhianto  ini mencoba meniadakan celah informasi tentang seorang anak antara sekolah dan orang tua, 7Pagi memanfaatkan adopsi teknologi di tiap-tiap sekolah untuk menyajikan sebuah media digital yang mudah dan efektif untuk digunakan para guru dan orang tua.

7Pagi merupakan platform komunikasi digital untuk sekolah, menghubungkan sekolah dan orang tua, menggantikan beberapa media yang biasa digunakan oleh sekolah yang sudah tidak efektif untuk digunakan di era digital saat ini. Fitur-fiturnya melingkupi Diary, Portfolio, Information, dan Report. Pada dasarnya seluruh fitur yang ada merupakan digitalisasi dari aktivitas antara guru dan orang tua yang biasanya dilakukan secara konvensional.

Application Information Will Show Up Here

 

Asdos

Layanan ini hadir untuk menyediakan ruang komunikasi dan konsultasi tentang perkuliahan. Sesuatu yang diharapkan bisa membantu lulusan SMA atau sederajat untuk mendapat informasi mengenai jurusan dan segala sesuatu mengenai perkuliahan.

Layanan Asdos ini dikembangkan oleh Robbani Alfan, Ali Rosidi dan Ditra Novtiansyah. Asdos baru secara resmi diluncurkan pada 13 Maret 2016 kemarin. Namun secara offline, bisnis edukasi mengenai jurusan kuliahnya sudah berjalan kurang lebih satu tahun. Salah satu program offline yang dijalankan adalah Program Jelajah Kampus dan Akademi Program Studi  sudah lebih dulu dilaksanakan sejak Februari 2015.

BulletinBoard

BulletinBoard merupakan sebuah aplikasi mobile yang menjembatani antara orang tua murid dan para guru di sekolah. Modul fundamental yang ditawarkan oleh pihaknya ialah kemudahan komunikasi bagi setiap entitas di sekolah agar saling terhubung dengan efektif dan efisien. BulletinBoard menyatakan turut membantu guru memberdayakan teknologi untuk meningkatkan kualifikasi diri menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean 2015. BulletinBoard dipimpin dan didirikan oleh Norman Ganto.

Memanfaatkan BulletinBoard nantinya guru mampu mengirim reminder dalam hitungan detik yang akan diterima oleh orang tua melalui fitur push notification. Sehingga Informasi dapat segera diakses kapan pun, dan di mana pun. BulletinBoard juga memiliki fitur di mana guru bisa memantau orang tua mana yang telah membaca reminder tersebut, sehingga tidak ada alasan bagi orang tua untuk tidak menerima email, pesan instan, SMS, dan surat tertulis. Skema ini diklaim membantu guru tak terganggu setelah jam kerja selesai. BulletinBoard membantu sekolah hemat biaya (karena gratis), guru hemat waktu, dan setiap orang tua lebih terlibat.

Application Information Will Show Up Here

 

CodeSaya

CodeSaya sebenarnya merupakan proyek yang sudah sejak lama digarap oleh  Ganis Zulfa Santoso, tepatnya dimulai tahun 2013. Seiring dengan makin hausnya masyarakat tentang ilmu pemrograman, kini Ganis makin serius menggarap portal belajar berplatform web tersebut. Pada awalnya tahun 2013 baru ada materi mendasar tentang JavaScript, namun saat ini juga sudah ditambahkan dengan PHP dan Teori Penyelesaian Masalah .

Setiap materi yang ada dibahas secara mendalam, mulai dari bahasan fundamental sampai dengan yang level lanjut. Menariknya, model belajar yang diusung CodeSaya ialah model praktik, pengguna dapat langsung mencoba menuliskan kode dan mengikuti contoh serta instruksi yang ada dalam modul. CodeSaya juga menggunakan sistem gaming, sehingga pengguna yang mengerjakan soal sampai dengan jumlah tertentu akan mendapatkan lencana. Coder terbaik juga dirilis secara Mingguan. Saat ini pengguna CodeSaya hampir menyentuh angka 5.000 pengguna.

HarukaEdu

HarukaEdu merupakan sebuah platform belajar yang menargetkan pangsa pasar orang-orang yang sudah bekerja dengan keterbatasan waktu tapi berkeinginan memperoleh gelar S1 atau S2. Pendidikan yang ditawarkan HarukaEdu juga bervariasi, dari yang formal seperti program S1 Manajemen dan S1 Komunikasi, hingga kelas informal meliputi technopreneurship dan kelas mencari kerja yang dirancang untuk meningkatkan skill aplikatif.

HarukaEdu selain menyediakan  kelas online juga menyediakan layanan bagi lembaga akademis lainnya untuk solusi TI dan infrastruktur. HarukaEdu saat ini bekerja dengan London School of Public Relations, STM Labora, dan Enterpreneur University.

HomeworkHero

Homework Hero adalah peer-to-peer tutoring platform untuk pelajar yang dilengkapi dengan fitur pilihan tutor layaknya guru les privat melalui chat platform sesama pelajar. Aplikasi ini dikembangkan untuk membantu para siswa SMP hingga SMA yang kesulitan memecahkan soal atau pelajaran sekolah.

Application Information Will Show Up Here

 

Kelase

Dua orang pendiri Kelase, Brimy Laksmana dan Winastwan Gora
Dua orang pendiri Kelase, Brimy Laksmana dan Winastwan Gora

Dikembangkan oleh PT Edukasi101, Kelase membantu lembaga pendidikan dan komunitas menyediakan layanan online untuk kolaborasi, pembelajaran, dan pertukaran pengetahuan dengan berbagai fitur dan kemudahan akses. Seiring dengan perkembangannya, saat ini Kelase sudah memiliki banyak sekali fitur, beberapa yang menjadi andalannya adalah jejaring sosial pembelajaran, kelas online, fitur komunikasi real-time, hingga pasar konten digital. Kelase didirikan oleh Brimy Laksmana dan Winastwan Gora, duo praktisi teknologi pendidikan.

Application Information Will Show Up Here

 

KelasKita

KelasKita adalah media sosial yang memudahkan penggunanya membuat dan mengikuti kelas belajar secara online. Seperti halnya situs media sosial pada umumnya, KelasKita menghadirkan fitur mengumpulkan teman sebanyak-banyaknya agar dapat membuat kelas belajar untuk para peserta didik bersama teman-teman, tim, maupun komunitas. Selain itu pengguna juga dapat mengikuti kelas belajar yang tersedia di KelasKita.

KelasKita memiliki fitur yang lengkap untuk menunjang kebutuhan kelas belajar online (e-learning) di antaranya fitur broadcast live video, real-time chalkboard, real-time notifications, timeline, serta fitur Quiz yang tentu mengasyikkan untuk dijadikan bahan pengetahuan sehari-hari, serta berbagai fitur lainnya.

Application Information Will Show Up Here

 

Mejakita

Lahir dari ajang challenge Dicoding, Mejakita menghadirkan konsep platform interaktif yang dirancang khusus sebagai ruang bagi siswa-siswi di Indonesia untuk berbagi ilmu dan saling belajar bersama. Konsepnya menawarkan kemudahan mempelajari sebuah mata pelajaran langsung bersama siswa yang cukup ahli di bidangnya.

Saat ini MejaKita sudah menyajikan materi dari empat mata pelajaran untuk tingkat menengah pertama (SMP), yaitu Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. Penyajian materi dilakukan secara tematis dan dilengkapi dengan forum diskusi yang dapat dimanfaatkan untuk tanya-jawab. MejaKita juga menyediakan fitur “Tanya PR” untuk memudahkan pengguna dalam bertanya soal pekerjaan rumah (PR) langsung dengan para kontributor MejaKita.

PesonaEDU

PesonaEDU merupakan salah satu perusahaan pionir yang mengembangkan produk edukasi digital di Indonesia sejak tahun 1986. Seiring berjalannya waktu PesonaEdDU mengembangkan toko online untuk menawarkan koleksi pembelajaran digital  untuk berbagai jenjang pendidikan. Berbeda dengan banyak startup edukasi baru yang menyasar kegiatan belajar mengajar secara online, PesonaEDU masih setia dengan produk-produk non-online untuk pengalaman interaktif yang lebih baik.

RuangGuru

Ruangguru.com adalah sebuah portal online yang menghubungkan calon murid untuk menemukan calon guru yang tepat untuk menambah pelajaran di luar sekolah atau kampus, atau mengembangkan keahlian tertentu. Beberapa bulan lalu Ruangguru baru saja meluncurkan fitur terbarunya, yang memungkinkan siswa untuk mendiskusikan tentang tugasnya secara online bersama mentor yang dipilih.

Application Information Will Show Up Here

 

SekolahCoding

Portal ini berisi materi pembelajaran pemrograman berupa teks dan video yang mencoba menghadirkan sarana pembelajaran pemrograman dengan bahasa Indonesia. Harapannya Sekolahkoding bisa melahirkan pengembang-pengembang handal yang mampu menghasilkan produk yang berguna bagi semua.

Diprakarsai oleh dua pemuda yang sedang melanjutkan studi di Jerman, Hilman Ramadhan dan Juan Akbar, Sekolahkoding mencoba membantu masyarakat Indonesia belajar pemrograman lewat tutorial-tutorial berbahasa Indonesia yang mudah dipahami. Sejauh ini Sekolahkoding sudah memiliki 29 playlist materi pembelajaran dengan total terdapat 250 video di dalamnya. Materinya pun beragam, mulai dari berbagai macam framework dan library Javascript, HTML, CSS, PHP hingga Java.

SemuaGuru

Platform ini menyediakan layanan mirip dengan apa yang disediakan Ruangguru. Dalam SemuaGuru atau biasa disebut SeGu, tidak hanya lulusan universitas atau mahasiswa yang bisa mendaftarkan diri sebagai guru. Para pelajar dengan level yang lebih tinggi pun bisa mendaftar sebagai guru untuk para siswa yang levelnya berada di bawah mereka. Sistem SeGu juga diceritakan mengakomodir keahlian informal, seperti olah raga, bela diri, seni, musik, bahasa serta keterampilan lainnya.

Application Information Will Show Up Here

 

Squline

SquLine merupakan sebuah layanan atau platform belajar bahasa asing secara online yang mengunggulkan metode pembelajaran online private atau 1-on-1 dengan guru profesional dengan konten pembelajaran multimedia. Selain dari Indonesia, SquLine mengklaim juga telah memiliki pengguna dari berbagai negara, seperti Filipina, Tiongkok, Thailand, dan Amerika Serikat.

Sesuai dengan namanya, kelas virtual ini “menumpang” teknologi video conference yang disediakan oleh berbagai platform penyedia layanan video call seperti Skype, TeamViewer, dan juga GTalk. Dibantu dengan fitur Sharing Screen dan White Board, peserta kursus kelas virtual tentu akan merasakan pengalaman layaknya belajar di ruang kelas secara tatap muka namun tetap dapat dilakukan dimana saja. Selain itu, untuk melengkapi layanan kursus bahasa asingnya, Squline juga akan menghadirkan berbagai Learning Kit yang dapat menunjang proses belajar mengajar.

Sukawu

Sukawu merupakan sebuah “one-stop-solution” platform yang berinovatif untuk membantu menyediakan wadah pada masyarakat Indonesia dalam rangka menemukan bakat minat sejak usia dini dengan tujuan untuk memaksimalkan segala potensi yang dimiliki oleh tiap individu.

Untuk mencapai tujuan itu, Sukawu memiliki berbagai macam fitur-fitur antara lain, online marketplace yang memberikan akses dengan cepat dan mudah kepada pengguna untuk menemukan informasi mengenai beragam pilihan program kursus, kelas dan tempat pelatihan di segala bidang. Tidak hanya memudahkan melakukan pencarian berdasarkan lokasi, namun pengguna juga dimudahkan dengan adanya pilihan untuk berbagai macam kategori, jenis dan tingkat kursus. Pengguna juga dapat melakukan pembelian kursus yang diminatinya secara instan, aman dan terpercaya melalui sistem pembayaran online gateway yang dapat dilacak oleh pengguna dan penyedia kursus secara real-time.

Sukawu juga memiliki fitur-fitur spesial yang membantu lembaga penyedia kursus untuk dapat mencapai pelajar yang lebih luas dan menjangkau lokasi di seluruh Indonesia serta membangun reputasi dan visibilitas online mereka dengan cara lebih efisien.

Selain itu, Sukawu juga memiliki program pelatihan yang berkelanjutan untuk memberikan inspirasi dan kegiatan mengenai bakat dan minat, pendidikan, pengembangan diri, keterampilan, dan karakter anak yang melibatkan orang tua dan guru.

UtakAtikOtak

UtakAtikOtak sebuah layanan media sosial yang memiliki konsep pelajaran. Tidak seperti media sosial kebanyakan yang menempatkan berbagi momen dan status sebagai fitur utama, UAO menempatkan kuis sebagai fitur utama mereka. Di fitur ini para pengguna bisa membuat dan juga menjawab soal. Setiap berhasil menjawab soal dengan benar pengguna akan diberikan poin yang bisa diakumulasikan untuk ditukarkan dengan berbagai macam hadiah yang sudah disiapkan.

Application Information Will Show Up Here

 

Zenius

Solusi-solusi yang ditawarkan oleh Zenius ialah membantu pelajar mempersiapkan diri menghadapi tes masuk perguruan tinggi, menghadapi ujian nasional, ujian-ujian sekolah, serta tools belajar yang dapat diakses kapan pun dan di mana pun secara online. Format-format pembelajaran yang disediakan melingkupi situs pembelajaran interaktif, video tutorial, modul digital (e-book), dan juga bimbingan belajar offline.

Zenius berangkat dari fakta bahwa proses kegiatan belajar mengajar secara konvensional sangat membatasi ruang gerak pengajar yang berkualitas untuk menjangkau 60 juta anak usia pelajar di seluruh Indonesia. Pemanfaatan teknologi informasi kini menjadi medium penyampaian informasi untuk menghadirkan pendidikan berkualitas yang lebih merata dengan biaya yang cenderung lebih terjangkau.

Dapatkan Pendanaan Seri B, Brainly Siap Tingkatkan Kualitas untuk Meningkatkan Pertumbuhan Global

Salah satu penyedia layanan belajar untuk siswa-siswa di dunia, Brainly, baru saja mengantongi pendanaan Seri B sebesar US $ 15 juta dari investor internet global Naspers. Diungkapkan dalam rilisnya, pendanaan ini akan mendukung Brainly dalam usahanya mencapai skala pertumbuhan global dan mencapai ambisi dalam memberikan akses yang lebih baik kepada setiap pelajar di dunia dalam fasilitas belajar online terutama proses belajar secara kelompok, termasuk juga di pasar Indonesia.

Di Indonesia, menurut data internal Brainly, pihaknya telah mendapatkan 9 juta kunjungan pengguna unik setiap bulannya. Rata-rata pengguna Brainly di Indonesia sendiri didominasi pelajar dengan rentang umur mulai dari 13-18 tahun, usia rata-rata untuk pelajar SMP dan SMA di Indonesia.

Meski ditujukan untuk para pelajar nyatanya dalam sistem Brainly juga terdapat cukup banyak guru dan orang tua yang tergabung. Biasanya mereka ingin lebih memahami permasalahan apa yang dihadapi siswa dan dan saling berbagi pengetahuan umum mengenai perkembangan karakter siswa.

Saat ini di Indonesia Brainly memiliki sekitar 200 moderator aktif yang bertugas untuk menjaga kualitas dan kenyamanan belajar. Mayoritas moderator ini terdiri dari siswa hingga orang tua dan guru.

“Kita percaya bahwa sistem belajar peer to peer adalah sistem belajar paling efektif, terutama dalam meningkatkan rasa ingin tahu, membangun kepercayaan diri, dan saling suport di antara pelajar di seluruh dunia. Tidak ada satu orang yang tahu segala hal, tapi setiap orang pasti tahu sesuatu,” ungkap CEO Brainly Michal Borkowski.

Investasi yang didapatkan ini akan digunakan Brainly untuk mengakselerasi pertumbuhan global dan mengembangkan teknologi machine learning untuk mendukung platform yang sudah ada. Brainly berharap bisa meningkatkan kualitas akses agar lebih ringan untuk mengkomodir para siswa dari Indonesia yang kebanyakan mengakses Brainly menggunakan smartphone.

Application Information Will Show Up Here

SemuaGuru Masuk Ke Ranah Layanan Pencarian Guru Privat, Mengandalkan Aplikasi Mobile (Updated)

Layanan pencarian guru les privat memang menjadi salah satu model bisnis untuk startup edtech yang cukup menjanjikan. Setelah sebelumnya kita mengenal RuangGuru, kini hadir pesaingnya yakni SemuaGuru. SemuaGuru akan berhadapan langsung dengan RuangGuru karena memiliki kesamaan konsep. Bedanya SemuaGuru, atau biasa disebut SeGu, sudah menyediakan aplikasi mobile, baik untuk platform Android maupun iOS.

Data internal startup yang mulai berjalan efektif pada pertengahan Maret 2016 ini berhasil mendapatkan kurang lebih 10.000 orang guru dan 15.000 siswa yang sudah tergabung di dalam layananya. Pihak SeGu memprediksikan jumlah ini akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Dalam sistem SeGu tidak hanya lulusan universitas atau mahasiswa yang bisa mendaftarkan diri sebagai guru. Para pelajar dengan level yang lebih tinggi pun bisa mendaftar sebagai guru untuk para siswa yang levelnya berada di bawah mereka. Sistem SeGu juga diceritakan mengakomodir keahlian informal, seperti olah raga, bela diri, seni, musik, bahasa serta keterampilan lainnya.

Dalam perbicangan DailySocial dengan COO SeGu Mardiono, ia mengungkapkan bahwa saat ini fitur pencarian guru menjadi salah satu yang diunggulkan. Selain itu, ketiadaan intervensi customer service saat proses pemesanan guru juga menjadi salah satu hal yang diunggulkan. Pasalnya pengguna bisa saling berinteraksi langsung tanpa ada campur tangan dari pihak SeGu. Pihak SeGu hanya menyediakan sistem dan rekening untuk proses pembayaran.

Selain itu semua proses kesepakatan terjadi langsung antar pengguna. Selain fitur-fitur yang telah disebutkan SeGu saat ini juga tengah mengembangkan beberapa fitur lainnya, seperti pencarian Kursus, Seminar, dan Pelatihan yang ada di seluruh Indonesia.

Untuk pendanaan saat ini SeGu disokong oleh PT Rynest Edukasi Visitama, perusahaan yang juga menaungi jasa bimbingan belajar online Bimbelkoe. Dengan klaim pengguna yang sudah cukup banyak saat ini SeGu masih berfokus untuk terus mempromosikan layanannya ke seluruh lapisan masyarakat baik di lingkungan sekolah maupun di kampus.

“Target Jangka Pendek SeGu saat ini adalah menjadikan aplikasi SeGu sebagai aplikasi yang wajib di download oleh Semua Calon Siswa, Orang Tua Siswa dan Calon Guru. Sementara target jangka panjang SeGu adalah pengembangan aplikasi SeGu ini ke dalam berbagai bahasa untuk dikembangkan di manca negara,” ucap Mardiono.

Update : COO SeGu Mardiono sebagai pihak yang memberikan informasi

Application Information Will Show Up Here

IndonesiaX Hadirkan Materi Kursus Online HarvardX

Setelah menghadirkan deretan pengajar profesional dan didukung oleh universitas serta lembaga pendidikan ternama di Indonesia, IndonesiaX sebuah platform edukasi belajar gratis secara online kembali menghadirkan pilihan baru untuk masyarakat Indonesia, yaitu kursus online dengan materi yang berjudul “Contract law: From trust to promise to contract” merupakan materi yang dibuat oleh Professor Charles Fried dari Harvard Law School.

Selama ini Professor Charles Fried dikenal sebagai pengajar yang mampu memberikan materi pelajaran dengan cara bercerita sehingga lebih mudah dimengerti oleh murid. Dengan format video dalam bahasa inggris serta terjemahan bahasa Indonesia, nantinya semua pengguna situs IndonesiaX dapat langsung mengikuti materi pengajaran.

“Kursus online gratis ini sengaja diciptakan oleh IndonesiaX untuk memberikan kesempatan dan kemudahan kepada masyarakat Indonesia yang ingin mendapatkan pendidikan dengan kualitas terbaik dari universitas dan perusahaan lokal hingga mancanegara,” kata CEO dan Presiden Direktur IndonesiaX Lucyanna Pandjaitan kepada JakartaPost.

Fitur lengkap dengan beragam konten lokal

Deretan pengajar lokal dan asing di IndonesiaX

Berdiri sejak tahun 2015, IndonesiaX menerapkan platform OPEN edX, merupakan platform pendidikan massive online open course (MOOC) yang dikembangkan oleh Massachusetts Institute of Technology dan Universitas Harvard di tahun 2012. Dengan mengedepankan konten lokal dan sistem pengajaran yang mudah dan interaktif saat ini IndonesiaX mengklaim telah memiliki 60 ribu peserta, dengan 10 kursus online yang tersedia.

Jika pada umumnya kurus online yang tersedia kebanyakan hanya menyediakan bahasa inggris saja, di IndonesiaX dengan learning management system (LMS) secara khusus dihadirkan pilihan bahasa hingga terjemahan dengan bahasa Indonesia.

Saat ini IndonesiaX telah bermitra dengan Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, PT Bursa Efek Indonesia, Rumah Perubahan dan PT Net Mediatama Televisi. Bertujuan untuk terus menambah kemitraan dengan universitas dan lembaga pendidikan di tanah air, saat ini IndonesiaX juga telah bermitra dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember serta Universitas Airlangga.

Dengan memanfaatkan teknologi, tayangan video dengan kualitas terbaik dan materi yang bisa diunduh secara gratis, IndonesiaX diharapkan bisa menjadi alternatif pengajaran dengan metode terbuka secara online. Dilengkapi dengan fitur interaktif langsung, memudahkan siswa untuk berbincang dengan siswa lain hingga pengajar.

Mejakita Hadirkan Konsep Peer Tutoring untuk Pelajar Indonesia (UPDATED)

Lahir dari ajang challenge Dicoding, Mejakita menghadirkan konsep platform interaktif yang dirancang khusus sebagai ruang bagi siswa-siswi di Indonesia untuk berbagi ilmu dan saling belajar bersama. Konsepnya menawarkan kemudahan mempelajari sebuah mata pelajaran langsung bersama siswa yang cukup ahli di bidangnya. Mejakita sendiri didirikan oleh 10 orang anak muda.

“Kami percaya setiap anak bangsa bisa membuat perubahan untuk kemajuan Indonesia. Tekad ini diawali dengan berbagi apa yang kita miliki dan dengan melayani sesama, MejaKita adalah langkah pertama kami dalam berbagi, melayani, dan mewujudkan cita-cita membangun bangsa yang cerdas, berwawasan, dan mandiri,” kata CEO & Co-Founder MejaKita Aktsa Efendy.

Para siswa dibebaskan untuk memilih ragam topik yang diinginkan / Mejakita

Saat ini MejaKita sudah menyajikan materi dari empat mata pelajaran untuk tingkat menengah pertama (SMP), yaitu Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. Penyajian materi dilakukan secara tematis dan dilengkapi dengan forum diskusi yang dapat dimanfaatkan untuk tanya-jawab. MejaKita juga menyediakan fitur “Tanya PR” untuk memudahkan pengguna dalam bertanya soal pekerjaan rumah (PR) langsung dengan para kontributor MejaKita.

Ke depannya akan ditambahkan dan dikembangkan pula mata pelajaran lainnya di Mejakita, khususnya untuk tingkat dasar (SD) dan menengah atas (SMA).

Difasilitasi secara menyeluruh oleh Dicoding

Demi mewujudkan visi dan misi Mejakita, Dicoding memberikan dukungan berupa pengembangan secara menyeluruh. Dicoding adalah platform online yang menghubungkan kebutuhan publik akan teknologi dengan keahlian para developer di Indonesia.

“Kami bangga dapat bekerja sama dan mendukung tim MejaKita dalam mewujudkan ide membuat platform belajar-mengajar interaktif bagi kemajuan pendidikan di Indonesia,” kata CEO Dicoding Narenda Wicaksono.

Saat ini Mejakita bisa diakses di desktop dan versi mobile web. Anda yang ingin berbagi pengetahuan dan membantu lebih banyak anak-anak Indonesia, bisa langsung melakukan pendaftaran dengan menggunakan email atau mengkoneksikan akun Facebook dan Google. Seluruh materi pelajaran di MejaKita tidak berbayar dan disajikan dengan gaya bahasa yang ringan dan mudah dicerna.

SquLine Amankan Pendanaan Pre-Series A dari Prasetia Dwidharma

Layanan kursus bahasa asing online SquLine mengumumkan telah mendapatkan pendanaan Pre-Series A dari Prasetia Dwidharma, perusahaan investasi yang dimiliki Presiden Komisaris PT. Astra Internasional Budi Setiadharma. Rencananya pendanaan ini akan dimanfaatkan oleh tim SquLine untuk pengembangan produk, perekrutan tim, dan juga memperluas jangkauan pengguna.

Dengan suntikan dana mencapai 6 digit dollar Amerika Serikat (1-12 miliar Rupiah), SquLine berencana untuk memperbaiki layanan dan juga meningkatkan jumlah pengguna melalui strategi-strategi yang telah disiapkan. Layanan yang didirikan Tomy Yunus Tjen dan Yohan Limerta ini rencananya ingin menjangkau pengguna hingga ke seluruh Indonesia.

Dalam keterangan pers yang kami terima, CEO Prasetia Dwidharma Arya Setiadharma menilai SquLine bisa berkontribusi dalam meningkatkan kualitas bangsa Indonesia melalui sumbangsih layanan yang mereka berikan. Di era Masyarakat Ekonomi ASEAN seperti sekarang ini, keterampilan berbahasa asing, seperti Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin, adalah salah satu hal wajib untuk bisa berkompetisi dalam mencari pekerjaan.

SquLine merupakan sebuah layanan atau platform belajar bahasa asing secara online yang mengunggulkan metode pembelajaran online private atau 1-on-1 dengan guru profesional dengan konten pembelajaran multimedia. Selain dari Indonesia, SquLine mengklaim juga telah memiliki pengguna dari berbagai negara, seperti Filipina, Tiongkok, Thailand, dan Amerika Serikat.

“Kami berharap bahwa dalam kurun waktu 2-3 tahun lagi, orang Indonesia tidak kesulitan lagi dalam mempelajari bahasa asing apapun karena mereka dapat mencari tenaga pengajar asing profesional dan materi belajar yang berkualitas di SquLine dengan harga yang dapat dijangkau oleh banyak kalangan,” kata Tomy.