ProtonMail Bridge Hadirkan Fitur Enkripsi pada Aplikasi Email Desktop Pilihan Anda

Email adalah salah satu benda tertua di jagat internet. Sejarah bahkan mencatat bahwa email lahir lebih dulu ketimbang internet. Kendati demikian, email masih menjadi salah satu medium komunikasi utama kita sehari-hari.

Tentu saja email yang kita gunakan sekarang sudah sangat berbeda. Dari sekian banyak layanan email yang tersedia, ada satu yang cukup memikat perhatian publik dalam setahun belakangan ini. Namanya ProtonMail, dan nilai jualnya terletak pada fitur enkripsi secara menyeluruh.

ProtonMail sebenarnya sudah dikembangkan sejak 2014, namun baru tahun lalu layanan ini lepas dari status beta dan dirilis ke publik. Selain di web, ProtonMail juga tersedia dalam wujud aplikasi iOS maupun Android.

Namun kalau Anda seperti saya, sesi membuka email lebih banyak dihabiskan bersama perangkat desktop. Lebih lanjut, tidak sedikit pengguna PC dan Mac yang lebih memilih memakai aplikasi email bawaan macam Outlook atau Apple Mail ketimbang mengaksesnya melalui browser. Pengembang ProtonMail sepertinya menyadari akan hal tersebut, dan mereka sudah punya solusinya.

ProtonMail Bridge

Namanya ProtonMail Bridge, dan ia merupakan aplikasi terpisah yang memungkinkan Anda untuk menggunakan akun email terenkripsi ProtonMail di aplikasi email desktop pilihan Anda – bisa Microsoft Outlook, Apple Mail, Mozilla Thunderbird, atau yang lain yang mendukung protokol IMAP maupun SMTP.

Bridge pada dasarnya bekerja layaknya suatu server email lokal (IMAP atau SMTP) di komputer Anda. Aplikasi ini berjalan di background dan mengenkripsi sekaligus mendekripsi email yang masuk dan keluar secara otomatis, sehingga Anda bisa menggunakan aplikasi email seperti biasanya.

Bridge mendukung fitur pencarian teks di dalam email secara penuh, penggunaan beberapa akun email sekaligus serta fitur backup. Ini menarik karena ProtonMail versi web sendiri tidak mendukung fitur tersebut.

ProtonMail Bridge saat ini sudah tersedia secara cuma-cuma, sama halnya seperti akun ProtonMail itu sendiri. Untuk yang memerlukan panduan instalasi, ProtonMail sudah menyediakan panduan lengkapnya.

Sumber: ProtonMail dan Engadget.

Microsoft Luncurkan Program Outlook.com Beta dengan Tampilan yang Lebih Modern

Beta testing merupakan tahap penting dalam pengembangan software, dan mengajak pengguna untuk langsung mencoba adalah salah satu cara terbaik dalam menyempurnakan suatu produk. Microsoft adalah salah satu pengembang yang cukup memprioritaskan beta testing bersama publik. Selain program Windows Insider, mereka juga punya Xbox Insider, dan yang terbaru adalah Outlook.com Beta.

Mereka yang memilih untuk bergabung dengan program ini bisa menjajal tampilan terbaru Outlook.com di web, yang merupakan perombakan desain ketiga sejak Microsoft pertama meluncurkan layanan email ini di tahun 2012. Kiprah selama lima tahun tentunya sudah bisa membuat Outlook.com berevolusi menjadi lebih modern.

Outlook.com beta

Tampilan barunya secara keseluruhan memang terkesan lebih segar dan tampak modern ketimbang sebelumnya. Search bar kini diposisikan di tengah-tengah bagian atas, dan hasil pencariannya kini mencakup kontak di samping email. Agar lebih mudah lagi, pengguna sekarang juga bisa mencantumkan kontak maupun folder yang dipilih sebagai favorit.

Tampilan percakapan kini mencakup preview file maupun foto yang menjadi attachment agar lebih memudahkan. Menambahkan attachment pun kini juga jadi lebih gampang, dan yang lebih menarik lagi adalah fitur Quick Suggestions, dimana selagi mengetik pengguna bisa menambahkan informasi mendetail mengenai sebuah restoran atau kafe, jadwal penerbangan atau agenda tim ke dalam pesan yang ditulis.

Outlook.com beta

Masih seputar menulis pesan, Outlook.com versi preview juga lebih ekspresif dan sesuai dengan gaya berkomunikasi pengguna saat ini. Bukan sekadar menambahkan emoji ke dalam pesan, pengguna rupanya juga bisa menyelipkan GIF kalau mau.

Dalam beberapa bulan ke depan, Microsoft juga menjanjikan penyempurnaan pada seksi Calendar dan People di Outlook.com. Pengguna yang tertarik mencobanya bisa langsung mengklik tombol “Try the beta” yang muncul di pojok kanan atas, lalu klik tombol yang sama andai Anda tidak suka dan ingin kembali ke tampilan lawas.

Sumber: Microsoft dan The Verge.

Fitur Smart Reply Kini Tersedia di Gmail untuk Android dan iOS

Pengguna Inbox by Gmail selama ini telah dimanjakan oleh fitur Smart Reply, yang pada dasarnya merupakan fitur balasan otomatis tapi disesuaikan dengan konteks yang ada berkat keterlibatan artificial intelligence (AI). Namun jujur saya pribadi kurang suka dengan cara penyajian email yang tidak konvensional pada Inbox by Gmail.

Beruntung Google akhirnya memutuskan untuk menghadirkan Smart Reply pada aplikasi Gmail untuk Android dan iOS. Google menyebut setidaknya 12 persen email yang terkirim melalui Inbox by Gmail berasal dari Smart Reply, dan menurut saya angka ini bisa jadi lebih besar lagi karena sekarang pengguna aplikasi Gmail juga kebagian jatah yang sama.

Smart Reply bekerja dengan memberikan tiga rekomendasi balasan pada tiap-tiap email yang Anda terima. Pilih salah satu, maka Anda bisa langsung mengirim balasan tersebut atau mengedit dan menambahinya terlebih dulu. Tujuannya tidak lain dari menghemat waktu Anda dalam menghadapi rentetan email masuk.

Semakin sering Anda menggunakan Smart Reply, semakin sempurna pula rekomendasi balasan yang bisa diberikan. Detail yang sangat kecil namun tak bisa disepelekan, seperti misalnya penggunaan tanda seru setelah kata “thanks”, akan turut diperhatikan, semuanya mengikuti gaya pribadi Anda dalam ber-email.

Smart Reply saat ini memang baru bisa digunakan untuk email yang berbahasa Inggris saja. Namun Google sudah berencana untuk menambah dukungan bahasa-bahasa lain ke depannya.

Sumber: Google.

Fitur Preview Attachment Gmail Makin Lengkap, Kini Bisa Jalankan Video

Gratis dan menawarkan storage yang besar adalah dua alasan umum mengapa konsumen banyak memilih Gmail sebagai layanan email andalannya. Fitur lain, seperti misalnya preview attachment, bisa dianggap sebagai bonus yang tak kalah menarik.

Berkat fitur ini, beragam jenis file yang terlampir dalam sebuah email bisa langsung ditinjau tanpa perlu meninggalkan Gmail. Attachment seperti foto, PDF maupun dokumen Excel bisa langsung dilihat isinya tanpa perlu mengunduhnya terlebih dulu.

Belum lama ini, Google telah memperbarui fitur ini supaya bisa mendukung lebih banyak jenis file, utamanya file video. Jadi ketika membuka Gmail lewat laptop atau komputer, Anda bisa langsung memutar attachment video yang terdapat pada suatu email tanpa perlu meninggalkan jendela browser.

Sebelum ini, attachment video harus diunduh terlebih dulu dan diputar menggunakan aplikasi video player milik perangkat. Prosedur ini tak lagi dibutuhkan berkat penerapan teknologi streaming seperti yang Google gunakan pada YouTube. Hal ini sekaligus bisa menjadi indikasi akan kualitas streaming-nya.

Fitur ini sekarang sudah tersedia buat semua pengguna Gmail, tapi hanya ketika mengaksesnya dari perangkat desktop.

Sumber: Google. Gambar header: Pixabay.

Layanan Gmail Sekarang Bisa Menerima Lampiran Hingga 50MB

Banyak orang menggunakan email tidak hanya sebatas untuk mengirimkan sapaan berupa teks. Mayoritas dari mereka juga mengirimkan berkas entah itu dokumen, video, aplikasi ataupun foto melalui lampiran. Di layanan Gmail hal semacam itu memungkinkan untuk dilakukan, hanya saja dengan batasan maksimal 25MB untuk mengirim dan menerima, apapun berkasnya.

Tapi Google sepertinya ingin batasan itu perlahan dihilangkan. Dalam pembaruan yang diumumkan melalui blog Gsuiteupdate, mulai hari ini sampai beberapa hari ke depan pengguna Gmail bakal bisa menerima lampiran berkas sampai dengan 50MB. Tapi supaya tidak salah paham, perlu dicatat bahwa penambahan kuota ini hanya berlaku untuk menerima email, bukan mengirim. Kebijakan baru ini berlaku untuk total ukuran berkas, bukan per berkas. Jadi pengguna tidak bisa mengirimkan dua berkas masing-masing 50MB.

Sebagai solusinya, Anda sebenarnya bisa memanfaatkan integrasi Gmail dan Google Drive jika punya keperluan mendadak misalnya mengirimkan video berukuran lebih dari 50MB. Selama kapasitas Google Drive penerima mencukupi, Google bahkan memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk mengirimkan berkas hingga 5TB sekali kirim.

Pembaruan ini diharapkan bakal mulai ditemui oleh pengguna dalam beberapa hari ke depan.

Sumber berita Gsuiteupdate dan gambar header Pixabay.

Gmail Bakal Optimalkan Tampilan Email di Smartphone dengan Dukungan Responsive Design

Terlahir di komputer, email kadang bisa terlihat kurang optimal di layar smartphone. Bukan salah aplikasi email-nya, tapi memang formatnya masih belum dirancang secara khusus untuk layar kecil. Alhasil, teks sering tampak kekecilan dan tombol tautan kerap susah di-tap karena ukurannya terlampau kecil.

Namun kalau problem ini sudah bisa diselesaikan di web dengan responsive design, kenapa tidak demikian juga di email? Well, dalam beberapa minggu ke depan, Google akan meluncurkan update Gmail dan Inbox by Gmail untuk mengatasi masalah ini.

Kedua aplikasi email tersebut nantinya akan membawa dukungan terhadap email yang dirancang menggunakan pendekatan responsive design. Hal ini berarti konten akan diadaptasikan dengan ukuran layar, sehingga pada akhirnya teks dan gambar bisa terlihat lebih besar dan jelas, sedangkan tombol tautan jadi lebih mudah diakses.

Sebaliknya, email yang secara spesifik didesain untuk perangkat mobile juga akan diadaptasikan dengan layar laptop atau komputer sehingga pengguna tidak perlu mencicil matanya demi membaca teks yang berukuran sangat kecil.

Tentunya kita tidak bisa hanya mengandalkan Google saja, pembuat email newsletter juga harus ambil bagian dan memanfaatkan responsive design. Kabar baiknya, Google akan menyediakan panduan dan dokumentasi yang diperlukan bagi mereka, dan kita sebagai pengguna hanya tinggal menunggu saja.

Sumber: Gmail Blog.

Inbox by Gmail Hadirkan Integrasi Layanan Pihak Ketiga, Diawali oleh Trello dan GitHub

Sejak awal diluncurkan, misi yang ingin dicapai Inbox by Gmail adalah membantu pengguna mengakses email-nya dengan cara yang lebih tertata dan mudah dipahami. Update demi update, Inbox by Gmail terus disempurnakan untuk tujuan ini, dan yang terbaru kini menghadirkan integrasi layanan pihak ketiga.

Integrasi ini diawali oleh Trello dan GitHub. Keduanya merupakan layanan yang umum dipakai untuk kepentingan kolaborasi tim; Trello untuk memanajemen tugas atau proyek, sedangkan GitHub sebagai sarana kolaborasi para coder.

Sekarang, jika Anda menggunakan Trello dan GitHub, notifikasi email-nya akan jadi lebih bernilai ketimbang sebelumnya. Inbox akan membuatkan ringkasan mengenai update terbaru dari proyek-proyek di Trello maupun GitHub. Khusus untuk GitHub, pengguna bisa langsung melihat rangkuman perubahan kode atau problem baru yang terkumpul di setiap repository.

Integrasi Trello dan GitHub dalam Inbox by Gmail / Google
Integrasi Trello dan GitHub dalam Inbox by Gmail / Google

Dari situ pengguna bisa langsung memilih opsi “Open in Trello” atau “Open in GitHub”. Dua layanan ini baru sekadar awal, dan bisa dipastikan ke depannya bakal ada layanan-layanan lain yang mengusung integrasi serupa di Inbox by Gmail.

Untuk pengguna Google Drive, Anda sekarang bisa menyelipkan link Drive pada email sekaligus menyimpan attachment langsung ke dalam Drive. Beralih ke Google Alerts, berita-berita yang pengguna ikuti akan disajikan ringkasannya oleh Inbox seperti halnya sebuah newsletter.

Update ini juga mencakup pembaruan kecil seperti fitur drag-and-drop nama kontak pada kolom “To”, “Cc” atau “Bcc” di jendela email baru pada web. Kemudian pengguna sekarang juga bisa menghapus email langsung dari dalam inbox – sebelumnya pengguna cuma bisa menandai bahwa email tersebut sudah selesai dibaca.

Sumber: Gmail Blog.

Microsoft Uji Coba Outlook.com Premium, Layanan Email Berbayar Seharga $4 per Bulan

Sekitar dua bulan yang lalu, beredar kabar bahwa Microsoft tengah menguji coba layanan email berbayar Outlook.com Premium. Microsoft hanya mengujinya bersama sekelompok kecil saja, sehingga belum banyak rincian informasi yang bisa didapat.

Namun lewat bocoran situs yang didapat oleh Thurrott, konsumen kini bisa mengetahui skema pembayaran beserta fitur-fitur apa saja yang ditawarkan Outlook.com Premium. Layanan ini nantinya bisa dinikmati dengan biaya berlangganan $4 per bulan dan mencakup fitur-fitur eksklusif seperti lima alamat email pribadi (bisa memakai custom domain), inbox tanpa iklan dan fitur sharing kalender yang lebih lengkap.

Dalam situs itu juga tertera bahwa pengguna nantinya bisa menikmati Outlook.com Premium secara cuma-cuma pada tahun pertamanya. Biaya $4 tersebut bisa saja berubah ke depannya, mengingat Microsoft belum mengonfirmasi sama sekali terkait bocoran ini. Di saat yang sama, belum ada kepastian apakah pelanggan Office 365 nantinya bakal mendapat akses ke layanan ini secara gratis.

Sejauh ini Microsoft masih belum mau mengungkap detail mengenai kapan layanan ini akan keluar dari fase pengujian dan akhirnya dirilis untuk publik secara luas. Microsoft sempat menyatakan bahwa program ini bersifat eksperimental, yang artinya ia bisa saja dirilis bisa tidak sama sekali.

Untuk sekarang, pengguna hanya bisa menjajal Outlook.com Premium apabila sudah menerima undangan dari Microsoft. Kalau belum, pengguna harus mendaftar untuk dicantumkan ke dalam waiting list.

Sumber: TechCrunch.

Outlook.com Punya Tampilan Baru yang Lebih Segar dan Integrasi Berbagai Layanan

Hampir setahun setelah mengumumkan rencana integrasi Outlook.com ke infrastruktur Office 365, Microsoft kini sudah siap meluncurkan versi terbaru layanan email-nya tersebut tanpa embel-embel preview lagi.

Selain mengusung tampilan baru yang jauh lebih rapi dan menarik, Outlook.com kini juga dilengkapi sederet fitur yang bakal membantu meningkatkan produktivitas pengguna. Salah satunya adalah fitur editing pada satu jendela. Di sebelah kiri, pengguna bisa melihat sekaligus mengedit dokumen Word, Excel, PowerPoint dan foto, selagi membuat balasan email di jendela sebelah kanan.

Outlook.com

Tidak kalah menarik adalah integrasi Outlook.com dengan berbagai layanan dan aplikasi yang semakin luas. Pengguna kini bisa meng-attach file yang tersimpan di akun Dropbox atau Box miliknya, tidak terbatas pada OneDrive saja. Kemudian ada pula integrasi layanan GIPHY, dimana pengguna dapat menyematkan koleksi GIF dengan mudah tanpa berpindah tab browser sama sekali.

Kalau Anda menggunakan email untuk merencanakan janji makan atau belanja bersama, Outlook.com dapat mengambil data berbagai lokasi dari layanan Yelp, yang kemudian dapat langsung dijejalkan ke dalam bodi email. Punya kendala transportasi? Outlook.com turut dibekali integrasi Uber sehingga pengguna bisa melakukan pemesanan dengan cepat.

Outlook.com

Aplikasi to-do-list Wunderlist yang telah diakuisisi Microsoft turut terintegrasi dengan Outlook.com, memungkinkan pengguna untuk berbagi daftar belanja atau daftar barang-barang yang wajib dibawa dalam liburan mendatang. Kalau informasinya masih kurang jelas, pengguna bisa langsung mengontak lawan bicaranya lewat Skype, sekali lagi tanpa keluar dari Outlook.com.

Kehadiran integrasi berbagai layanan ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus efisiensi pengguna dalam ber-email. Untuk itu, Outlook.com juga mengemas fitur lain tidak kalah efisien. Contohnya adalah fitur @Mentions, dimana pengguna bisa menambahkan penerima baru saat sedang menulis email dengan mencantumkan “@nama” pada bodi email.

Outlook.com

Menyelipkan emoji pun juga tidak kalah gampang. Cukup ketikkan simbol titik dua diikuti oleh kata, misalnya “:happy” atau “:cake”, maka akan muncul sejumlah emoji yang relevan untuk Anda pilih salah satu.

Versi baru Outlook.com ini akan meluncur secara bertahap pada pengguna di seluruh dunia. Microsoft memastikan para pemilik akun tidak perlu melakukan apa-apa selain menunggu. Menurut klaim Microsoft, ada jutaan akun yang akan menerima upgrade Outlook.com ini setiap minggunya.

Sumber: Office Blog.