Selleri Ingin Berdayakan Peranan Reseller dan Dropshiper di Kota Tier 2 dan 3

Besarnya permintaan dari kota tier 2 dan 3 akan produk fashion lokal, menjadi alasan kuat platform Selleri di luncurkan. Didirikan pada bulan Juni tahun 2021 lalu, fokusnya pada pemberdayaan reseller dan dropshiper. Sellerri menawarkan pilihan untuk semua orang bisa berjualan secara online dan offline.

Kepada DailySocial.id, Co-Founder & CEO Selleri Jayant Kumar mengungkapkan, memanfaatkan kemitraan strategis dengan supplier, memudahkan mereka untuk menambah kanal  penjualan memanfaatkan reseller. Selain Jayant, co-founder lainnya yang mendukung pendirian startup ini di antaranya Najmuddin Husein (COO) dan Firman Hasan (CCO).

“Saat ini kami sudah memiliki sekitar 1000 supplier, 45 ribu reseller, dan kurang lebih 120 ribu SKU dalam platform. Dengan menggunakan aplikasi Selleri, mereka yang ingin berjualan tidak perlu khawatir akan modal usaha, risiko menjalankan usaha dan juga tidak perlu memikirkan gudang untuk menyimpan barang. Semua Selleri yang kelola mulai dari transaksi awal hingga proses akhir ke pembeli,” kata Jayant.

Menargetkan mompreneur atau ibu rumah tangga yang sudah memiliki komunitas dan pertemanan yang kuat di masing-masing wilayah, Selleri hadir untuk membantu supplier memasarkan produk lebih luas sekaligus memberikan penghasilan tambahan kepada reseller. Konsep reseller dan dropship sendiri sebenarnya sudah lama diterapkan oleh marketplace, namun Selleri mencatat beberapa tahun terakhir, potensinya semakin berkembang dilihat dari permintaan yang ada.

Semua akses yang ditawarkan oleh Selleri untuk calon reseller bisa dinikmati secara gratis. Dalam hal ini Selleri mendapatkan komisi langsung dari supplier. Kebanyakan supplier-nya saat ini adalah produk fesyen lokal, yang ternyata memang membutuhkan kanal penjualan tambahan.

“Untuk pembayaran meskipun telah menyediakan bank transfer hingga QRIS, namun Selleri mencatat sebanyak 95% pilihan Cash on Delivery (COD) lebih banyak digunakan oleh pembeli untuk opsi pembayaran,” kata Jayant.

Konsep bisnis semacam ini sebenarnya sudah dikenal dengan istilah “social commerce”. Mengandalkan jaringan reseller, beberapa startup juga menyasar segmen pasar yang sama di daerah-daerah. Beberapa aplikasi yang sudah ada sebelumnya seperti RateS, Evermos, CrediMart, Dagangan, Borzo, dan sebagainya.

Pemasaran melalui media sosial

Selain di Jabodetabek, saat ini layanan Selleri juga sudah menjangkau sampai kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kebanyakan wilayah tersebut adalah kota tier 2 dan 3, yang tengah mengalami peningkatan minat untuk melakukan pembelian memanfaatkan reseller.

Meskipun saat ini aplikasi seperti marketpalce dan e-commerce sudah banyak dimanfaatkan, namun untuk Selleri pilihan terbanyak para penjual untuk memasarkan produk mereka adalah memanfaatkan Facebook Marketplace hingga Facebook Live.

Fenomena ini yang diklaim membedakan Selleri dengan platform lainnya. Selain itu Selleri juga memberikan opsi pembuatan situs, bagi penjual yang ingin menggunakan pilihan tersebut. Namun kegiatan pemasaran terbanyak yang mereka gunakan adalah melalui media sosial.

Memanfaatkan data yang mereka miliki dari reseller dan dropship, kemudian bisa ditentukan produk mana yang dibutuhkan dan dicari oleh pembeli. Sehingga membantu supplier yang menawarkan fesyen lokal seperti dengan brand kecil hingga menengah bisa memasarkan produk mereka secara akurat. Hal ini diklaim oleh mereka bisa menjadi opsi bagi supplier kecil yang kesulitan untuk bersaing dengan brand lebih besar di marketplace.

Saat ini sudah ada 500 kota di 24 kecamatan yang memanfaatkan reseller dan dropship dari Selleri. Masyarakat yang tinggal di kota seperti Semarang, Banyuwangi, Bukittinggi mulai memanfaatkan konsep ini, karena masih banyak dari mereka yang kurang percaya dengan layanan e-commercre dan marketplace.

“Kami juga melihat berdasarkan pembelian dari pelanggan yang dijual dari reseller, pembeli kebanyakan tidak loyal kepada brand, marketplace dan lainnya. Namun mereka loyal kepada komunitas atau orang yang terpercaya. Karena itu konsep yang kita tawarkan cocok untuk kota di tier 2 dan 3,” kata Jayant.

Tahun lalu Selleri telah berhasil mengantongi pendanaan tahap awal dari investor senilai $610 ribu atau setara 8,7 miliar Rupiah. Venture capital yang terlibat di antaranya adalah Kejora-SBI Orbit. Jika sebelumnya perusahaan memiliki target bisa memberikan penghasilan tambahan sekitar 5 juta rupiah kepada 100 reseller, maka usai mendapatkan dana segar targetnya bertambah hingga ke 1000 reseller.

Application Information Will Show Up Here

Cara Bikin Siaran Langsung (Live Streaming) Menggunakan Smartphone Android

Selain mendapatkan berbagai perbaikan bugs dan performa, Facebook mobile juga terus memperoleh bekal berupa fitur-fitur baru. Yang paling menggembirakan adalah kehadiran fitur Live yang berguna untuk menyiarkan video streaming secara langsung dari tempat kejadian.

Continue reading Cara Bikin Siaran Langsung (Live Streaming) Menggunakan Smartphone Android

Cara Berbagi Layar Saat Live Streaming di Facebook Live

Facebook Live adalah fitur yang memungkinkan pengguna Facebook membuat siaran langsung atau live streaming dari ponsel atau PC. Di masa pandemi yang tampaknya belum akan berakhir dalam waktu dekat memunculkan kebiasaan baru di mana orang suka untuk membagikan ilmu atau membuat kelas menggunakan layanan streaming.

Continue reading Cara Berbagi Layar Saat Live Streaming di Facebook Live

Populer Secara Global, Twitch tak Berkutik di Indonesia

Secara global, ada empat platform live-streaming yang ada di bawah perusahaan besar, yaitu Twitch di bawah Amazon, YouTube Gaming, Facebook Live, dan Mixer milik Microsoft. Dari empat platform tersebut, Twitch masih menjadi platform live-streaming populer, menurut laporan StreamElements, dikutip dari TechCrunch. Pada Q2 2019, total durasi video live-streaming ditonton mencapai 3,77 miliar jam. Sebanyak 2,72 miliar jam ditonton di Twitch, yang berarti platform tersebut berkontribusi 72,2 persen dari total durasi video ditonton. Setelah Twitch, YouTube Gaming jadi platform populer kedua, diikuti oleh Facebook Gaming dan Mixer dari Microsoft.

Sumber: TechCrunch
Jumlah total video ditonton. Sumber: TechCrunch

Namun, tren di Indonesia sama sekali berbeda. Platform pilihan masyarakat Indonesia untuk menonton konten esports adalah YouTube. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh DSResearch pada 1.445 responden, sebanyak 84,6 persen responden mengaku bahwa mereka menonton konten esports di YouTube. Platform favorit kedua adalah Facebook, diikuti oleh NimoTV. Namun, seperti yang bisa Anda lihat pada grafik di bawah, ada perbedaan yang signifikan antara jumlah responden yang menonton esports di YouTube dan di Facebook serta NimoTV. Twitch, yang populer secara global, justru menjadi platform yang paling jarang digunakan. Hanya 6,6 persen responden menonton konten esports di platform tersebut.

Sumber: DSResearch
Sumber: DSResearch

Berdasarkan laporan Esports Market Trend 2019, dua game esports paling populer di kalangan responden ketika survei diadakan pada Juli lalu adalah Mobile Legends dan Player Unknown’s Battleground (PUBG) Mobile. Keduanya adalah game mobile. Kedua game itu juga menjadi game esports yang paling banyak ditonton oleh responden. Menurut laporan DSResearch, konten game mobile seperti Mobile Legends dan PUBG Mobile memang sering ditayangkan di YouTube, baik secara live maupun rekaman. Karena itu, tidak heran jika YouTube jadi platform favorit masyarakat Indonesia untuk menonton konten gaming dan esports. Facebook sukses menjadi platform terpopuler kedua berkat usaha keras mereka untuk meningkatkan pengguna Facebook Gaming. Dari data ini, bisa disimpulkan, jika penyelenggara acara esports ingin melakukan live streaming atau mengunggah konten video, mereka dapat fokus pada dua platform tersebut.

Meskipun Twitch adalah platform konten game dan esports terpopuler di dunia, tak banyak penduduk Indonesia yang menggunakan platform tersebut. Alasannya sederhana, karena platform itu terasa tak familiar. Co-founder dan COO Twitch, Kevin Lin sempat hadir dalam acara IDBYTE pada 13 Desember lalu. Ketika ditanya tentang ini, dia mengaku tidak heran jika tak banyak warga Indonesia yang menggunakan Twitch, karena Indonesia memang bukan salah satu negara yang menjadi fokus mereka. “Indonesia jelas adalah pasar yang besar, dengan fokus pada mobile. Saat ini, kami belum mendukung streaming untuk game mobile. Kami tengah mengembangkan fitur itu. Setelah itu selesai, kami akan lebih fokus ke Indonesia,” jawab Kevin ketika ditanya apakah Twitch akan mencoba untuk masuk ke pasar Indonesia.

Sumber header: Dexerto

Facebook Luncurkan Sticker Musik dan Perluas Akses Fitur Lip Sync Live

Di samping meluncurkan Messenger versi baru dengan tampilan yang gres, Facebook turut memperkenalkan sejumlah fitur seputar musik. Facebook, seperti diberitakan pada bulan Maret lalu, telah mengantongi lisensi dari tiga label musik ternama, dan mereka tampaknya tidak mau menyia-nyiakan investasi besar ini.

Fitur yang pertama adalah sticker musik. Ya, fitur ini sama persis seperti yang lebih dulu diluncurkan untuk Instagram Stories, yang memungkinkan pengguna untuk menambahkan sebuah lagu pada foto atau video yang diunggahnya. Bedanya, sticker musik di sini tak hanya tersedia pada Facebook Stories saja, melainkan juga di News Feed.

Sama seperti di Instagram, pengguna bebas menentukan bagian lagu spesifik yang hendak digunakan. Bersiaplah untuk melihat lebih banyak lagi video lip sync di Facebook, mengingat fitur ini memang sangat cocok dipakai untuk itu.

Facebook Lip Sync Live

Bicara soal lip sync, Facebook juga memperluas akses fitur Lip Sync Live yang mereka luncurkan pada bulan Juni lalu ke lebih banyak pengguna di berbagai negara. Di samping itu, fitur ini sekarang juga dapat diakses oleh para musisi dan kreator via Facebook Page-nya masing-masing, memberikan mereka cara baru untuk berinteraksi dengan para penggemarnya.

Facebook tak lupa mengintegrasikan lirik pada sejumlah lagu populer di Lip Sync Live, sehingga pengalaman yang ditawarkan jadi lebih mirip sesi karaoke betulan. Jumlah lagu yang dibekali lirik dipastikan akan terus bertambah seiring waktu.

Music on Facebook Profile

Terakhir, Facebook bakal menambahkan seksi baru khusus untuk musik pada profil masing-masing pengguna, sehingga kita semua bisa memamerkan lagu favorit kita maupun yang sedang kita gandrungi saat ini.

Kalau perlu, lagu favorit ini bisa kita pin ke bagian paling atas. Saat pengguna lain melihat dan memutarnya, mereka bakal disuguhi sepotong klip lagunya beserta video yang menampilkan foto sekaligus album art karya sang musisi terkait. Selanjutnya, mereka juga bisa menambahkan lagu yang sama ke profil mereka jika mau.

Sumber: Facebook.

Facebook Uji Fitur Premiere, Kreator Bisa Sajikan Video Rekaman Sebagai Siaran Langsung

Meski kerap diasosiasikan dengan gaming, Twitch punya jasa besar sebagai salah satu pelopor tren live streaming. Maka dari itu tidak heran apabila kompetitornya mengambil inspirasi darinya, seperti yang dilakukan Facebook baru-baru ini.

Fitur yang dijadikan kiblat adalah Twitch Premiere, yang memungkinkan kreator untuk mempublikasikan video yang sudah direkam dan diedit sebelumnya sebagai siaran langsung. Facebook saat ini sedang menguji fitur serupa, yang ternyata juga mereka sebut dengan istilah Premiere.

Jadi yang live sebenarnya bukanlah videonya, melainkan sesi menonton kita, sebab video Premiere juga dilengkapi fitur real-time chat sama seperti video Facebook Live standar. Kalau kata Engadget, pengalamannya kurang lebih sama seperti menonton episode perdana suatu serial TV, hanya saja dalam format online.

Dalam masa pengujiannya ini, Premiere baru bisa dimanfaatkan oleh kreator dalam jumlah terbatas saja, namun Facebook berjanji untuk membuka aksesnya secara lebih luas dalam waktu dekat.

Mengapa ini penting? Salah satu jawabannya adalah Facebook Watch, layanan video orisinil ala televisi yang Facebook luncurkan di AS pada bulan Agustus tahun lalu. Berkat Premiere, studio dan produser video di platform Watch dapat lebih dulu membangun hype sebelum videonya resmi dirilis; entah dengan menyajikan hitung mundur penayangannya, atau dengan mengirimkan notifikasi, yang memang hanya berlaku untuk video live saja.

Sumber: Engadget.

Fitur Live Streaming Facebook Kini Bisa Diintegrasikan ke Semua Game

Berawal dari integrasi fitur live streaming-nya pada gamegame besutan Blizzard, Facebook rupanya punya visi yang cukup besar di industri gaming. Dalam ajang Game Developers Conference (GDC) yang sedang dihelat di kota San Francisco, media sosial terbesar sejagat itu mengumumkan SDK (software development kit) baru khusus untuk para game developer.

Facebook Games SDK sederhananya bakal membantu para pengembang untuk memaksimalkan platform Facebook pada karyanya masing-masing. Yang paling utama tentu saja adalah lewat integrasi fitur live streaming, di mana pemain bisa langsung menyiarkan sesi bermainnya ke Facebook tanpa bantuan software tambahan.

Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas, fitur live streaming ini bisa diaktifkan dengan cara semudah menekan tombol shortcut saja. Bukan cuma untuk game PC, integrasi yang sama nantinya juga dapat diimplementasikan pada game mobile.

Facebook tidak lupa memikirkan cara agar para streamer bisa menarik perhatian lebih banyak penonton. Developer nantinya bisa memberikan hadiah berupa item dalam game kepada mereka yang menonton suatu sesi live streaming.

Sistem in-game reward sudah diterapkan dalam turnamen game Paladins / Facebook
Sistem in-game reward sudah diterapkan dalam turnamen game Paladins / Facebook

Insentif seperti ini semestinya bisa mengundang ketertarikan lebih banyak penonton, dan ini telah dibuktikan oleh Hi-Rez Studios selaku pengembang Paladins. Selama kompetisi Paladins Global Series berlangsung, mereka melihat peningkatan engagement dan reaksi positif dari para penonton berkat adanya fitur in-game reward semacam ini.

Ketika penontonnya bertambah banyak, otomatis sang streamer akan lebih termotivasi untuk terus membuat konten. Hasil akhirnya, terbentuk suatu komunitas yang cukup aktif, dan inilah yang diharapkan Facebook bisa menjadi nilai jual SDK-nya di mata para pengembang game.

Juga menarik adalah bagaimana elemen sosial suatu game dapat diamplifikasi oleh Facebook. Semisal Anda rutin bermain PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG), Anda dapat mencari para pemain lain dari daftar teman atau Facebook Group yang Anda ikuti. Matchmaking berdasarkan Facebook Group pun juga dimungkinkan.

Facebook Games SDK memang hanya ditujukan buat para developer, akan tetapi dampaknya cukup besar bagi kita para pemain. Semoga saja ada banyak developer yang akan menerapkannya dalam waktu dekat.

Sumber: PCGamesN dan Facebook.

Facebook Live Kini Dilengkapi Fitur Screen Sharing

Facebook baru saja menggulirkan pembaruan yang cukup menarik untuk layanan live streaming-nya. Fitur baru ini dirancang untuk memudahkan pengguna membagikan apa yang sedang ditampilkan di layar laptop maupun PC-nya.

Sebelum ini, pengguna harus memanfaatkan bantuan software lain seperti OBS untuk bisa membagikan tampilan layarnya ke Facebook Live. Prosesnya terbilang rumit, sedangkan solusi yang ditawarkan Facebook ini jauh lebih praktis.

Jadi ketika Anda hendak memulai sesi live streaming dari laptop atau PC, akan tampak tombol baru berlabel “Share Screen”. Tekan tombol itu, maka Anda akan diminta untuk meng-install extension bernama “Facebook Screen Sharing”. Opsi ini baru tersedia jika Anda menggunakan browser Chrome.

Sumber gambar: The Next Web
Sumber gambar: The Next Web

Sesudahnya, pengguna bisa memilih tampilan yang hendak dibagikan. Bisa satu layar penuh, satu jendela aplikasi atau game saja, atau bahkan satu tab browser saja. Pengguna juga memiliki opsi untuk membagikan audionya atau tidak.

Setidaknya untuk sekarang, tidak banyak opsi kustomisasi yang tersedia buat fitur screen sharing dalam Facebook Live ini. Salah satunya adalah opsi untuk menyisipkan tampilan webcam di ujung layar seperti yang kerap dilakukan streamer video game.

Sumber: The Next Web.

Pengguna Facebook Live Kini Bisa Ngobrol Personal dan Siaran Bersama

Facebook Live adalah tool yang terbilang baru namun sudah sangat populer. Tool ini memungkinkan pengguna menyiarkan video secara langsung ke lini masa, kapanpun dan di manapun selama terhubung ke internet. Sejauh ini, Facebook Live cukup sederhana dengan jumlah tombol yang minimalis. Tapi Facebook ingin pengguna Live memperoleh lebih banyak pilihan dan kemudahan. Maka, diujilah dua buah fitur baru yang ditujukan untuk interaksi yang lebih baik.

Fitur baru yang pertama adalah fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengobrol dengan teman di video siaran langsung. Facebook menyebutnya dengan ‘Live Chat With Friends’. Hadirnya fitur ini memberikan cara baru bagi pengguna yang ingin menyapa pengguna lain terkait video secara lebih personal melalui percakapan pribadi, bukan melalui kolom komentar yang bisa dilihat oleh semua audiens.

Fitur kedua disebut dengan ‘Live With’, fitur unik yang dulunya hanya bisa digunakan oleh kalangan publik figur. Kini, seluruh pengguna Facebook di negara pilihan sudah bisa ikut menggunakan fitur Live With. Live With memungkinkan pengguna mengundang seorang teman untuk bergabung ke dalam video menggunakan perangkat masing-masing. Jadi, nanti akan ada dua jendela video yang sama-sama live yang tergabung dalam satu jendela video. Fitur ini sangat bermanfaat untuk keperluan seminar secara live atau webinar yang menghadirkan tamu/pembicara spesial di tengah-tengah penyampaian materi.

Berdasarkan penjelasan resmi Facebook, untuk menggunakan fitur ini pengguna cukup memilih tamu dari panel Live Viewer atau dari komentar dari penonton yang ingin diundang. Teman bersangkutan nanti bisa memutuskan untuk bergabung ke video atau tidak. Kemudian layout dari jendela video akan disesuaikan dengan orientasi video yang digunakan oleh kedua pengguna.

Kedua fitur ini sebagaimana dijelaskan oleh Facebook baru diuji di beberapa negara dan untuk sementara tertuju untuk platform iOS. Namun jika saatnya tiba, fitur ini diyakini bakal digulirkan untuk lebih banyak pengguna dan juga ke platform Android.

Sumber berita FB.

Cara Bikin Video Live Streaming di Facebook Versi Web

Selain menggulirkan fitur live video streaming ke mobile, Facebook juga menghadirkan fitur yang sama ke platform desktop atau web. Artinya, pengguna kini juga bisa menyiarkan video secara langsung melalui komputer, tidak harus selalu dengan ponsel.

Fitur ini mungkin belum dijumpai oleh semua orang, tapi bagi yang sudah, Anda bisa memulai siaran dengan langkah-langkah ini.

  • Buka browser dan login seperti bisa ke akun Facebook Anda, kemudian klik kolom status dan klik tombol more (tombol tiga titik), maka nanti akan muncul jenis konten selain Photo/video dan Feeling/activity, salah satunya adalah Live Video. Kemudian klik tombol Next.

live desktop_1

 

  • Sebelum video siaran langsung dapat disiarkan, Facebook akan meminta izin mengakses kamera dan juga mikrofon. Klik Allow di jendela notifikasi yang muncul di layar.

live desktop_2

  • Setelah kamera aktif dan Anda dapat melihat video tinjauan, artinya video siarang langsung siap untuk ditayangkan. Klik Go Live untuk memulai penayangan.

live desktop_3

  • Di proses ini silahkan menyiarkan apapun yang ada dalam rencana Anda. Apabila sudah cukup, akhiri siaran langsung dengan mengklik tombol Finish.

live desktop_4

Selesai, setelah ini siaran langsung diakhiri, video akan terpajang di timeline Anda. Di proses ini Anda punya kendali penuh, termasuk menghapus video jika dirasa perlu.

live desktop_5

Jika Anda sudah pernah menggunakan fitur Facebook Live di smartphone, tentu Anda akan menyadari adanya banyak perbedaan di sini. Entah mengapa Facebook tidak menyediakan fitur untuk menayangkan video hanya ke orang-orang tertentu, termasuk pengaturan privasi. Saya menduga versi ini masih dalam tahap pengembangan, dan kemungkinan besar kekurangan tersebut akan disematkan di pembaruan berikutnya.

Sumber gambar header Behindthelenscap.