DScussion #30: J.P Ellis and Fintech Association in Indonesia

CekAja and Compare88 Groups’s Founder and CEO J.P Ellis is still our guest for this episode. This time, he shares about the Indonesians’ financial literacy as well as fintech association’s growth in Indonesia, and what it may achieve. Find out more on DScussion. Continue reading DScussion #30: J.P Ellis and Fintech Association in Indonesia

Veryfund Tawarkan Kemudahan Melacak Transaksi Keuangan Bank

press release veryfund-21

Startup teknologi yang menyasar segmen finansial di Indonesia dewasa ini kian menjamur. Kini hadir satu lagi pemain baru yang turut meramaikan ranah layanan finansial melalui aplikasi mobile bernama Veryfund. Veryfund menawarkan kemudahan untuk memeriksa saldo dan juga melacak transaksi keuangan berbagai akun bank yang dimiliki penggunanya.

Continue reading Veryfund Tawarkan Kemudahan Melacak Transaksi Keuangan Bank

Aplikasi Fintech Jojonomic Bertekad Rangkul Pasar Asia Tenggara

Pencapaiannya di awal peluncuran menjadi modal optimis Jojonomic go-global / Jojonomic

Sebuah startup financial technology (fintech) lokal baru siap meluncur meramaikan pangsa pasar aplikasi mobile sebagai sistem manajemen keuangan pribadi (personal finance). Jojonomic, nama aplikasi tersebut, saat ini sudah tersedia untuk platform Android dan iOS. Dengan mantap pihak Jojonomic bertekad merangkul pasar regional Asia Tenggara. Continue reading Aplikasi Fintech Jojonomic Bertekad Rangkul Pasar Asia Tenggara

IDX Watch Pertajam Investor Muda Indonesia Mengambil Keputusan

NgaturDuit mengklaim mampu menyajikan data dan informasi fundamental dan teknikal melalui IDX Watch / Shutterstock

Layanan pengelolaan finansial NgaturDuit resmi memperkenalkan tools baru mereka IDX Watch. Melalui aplikasi ini, pihaknya mengharapkan banyak kehadiran investor yang lebih teredukasi sehingga mampu menyuburkan iklim investasi di Indonesia. IDX Watch sudah tersedia di situs dan aplikasi mobile untuk platform Android dan iOS.

Continue reading IDX Watch Pertajam Investor Muda Indonesia Mengambil Keputusan

AturDuit Doesn’t Hesitate to Spend More in Indonesia

A survey suggests that 80% of Indonesian citizens tend to choose online credit card registration process to offline method. This facilitates Aturduit in offering its flagship features like Kartu Kredit Terbaik, Promo Kartu Kredit, Kredit Tanpa Agunan, Kredit Dengan Agunan, Asuransi Mobil, KPR, Kredit Mobil and many more. Continue reading AturDuit Doesn’t Hesitate to Spend More in Indonesia

Platform Crowdfunding Crowdo Hadir di Indonesia untuk Memberikan Pinjaman UKM

Platform P2P Crowdo akan go publik akhir tahun 2015 / Crowdo

Perusahaan fintech Singapura Crowdo (sebelumnya bernama Crowdonomic) resmi mengumumkan peluncuran platform crowdfunding pinjaman pendanaan berbasis Peer-to-Peer (P2P) untuk startup dan usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Ini adalah langkah lanjutan setelah sebelumnya berhasil menyasar ke Malaysia. Dan bersamaan dengan itu Crowdo menjadi startup fintech Singapura yang lolos regulasi untuk bisa mengoperasikan platform crowdfunding berbasis ekuitas di Malaysia. Continue reading Platform Crowdfunding Crowdo Hadir di Indonesia untuk Memberikan Pinjaman UKM

Cermati Bangun Pondasi Untuk Menjadi Startup Fintech Terbaik Indonesia

Produk kartu kredit, dan pinjaman pribadi menjadi andalannya / Shutterstock

Portal finansial Cermati.com hari ini (9/7) mendapatkan pendanaan dari East Ventures dan BEENOS Plaza. Tidak ada nilai investasi yang diumumkan saat ini, meskipun begitu pihaknya menyatakan akan memperbesar kekuatan tim dan memperkaya produk jajaran produk mereka.

Pasar yang besar, namun masih hijau

Salah satu pendiri Cermati, Oby Sumampouw mengakui bahwa memang pasar dan potensi yang terbuka sangat luas. Oby memaparkan data dari McKinsey Personal Financsial Survey bahwa kepemilikan produk finansial per kapita masyarakat Indonesia berada di angka 2.3. Sementara negara tetangga memiliki angka yang jauh lebih baik yakni Thailand di angka 2.5, Malaysia di angka 5.4, dan Singapura di angka 7.7.

Nyatanya ekonomi masyarakat Indonesia saat ini menjadi jauh lebih baik, tingkat belanja turut meningkat. Lebih lanjut berdasarkan McKinsey, angka pinjaman masyarakat mencapai $120 miliar. Angka tabungan yang dimiliki masyarakat hanya berkisar 30% dari total GDP. Bahkan 60% dari masyarakat dewasa di Indonesia tidak memiliki rekening tabungan. Data ini semakin menguatkan pihak Cermati untuk turut terjun dan menghadirkan solusi terbaik bagi masyarakat guna melakukan riset, membandingkan, dan memilih produk finansial terbaik secara online.

“Cukup klise, alasan saya pulang kembali ke Indonesia [untuk memulai Cermati] ialah untuk turut membangun bangsa ini,” kata Oby yang sebelumnya merupakan programmer kawakan di Amerika Serikat.

Berlian dari negeri Paman Sam

Di negara tersebut, Oby telah berkarir di berbagai macam perusahaan berbasis teknologi di wilayah Silicon Valley. Empat tahun terakhirnya dihabiskan berkarir di LinkedIn membangun LinkedIn News dan LinkedIn Infrastructure. Sebelumnya Ia juga pernah bekerja di Google, dan Oracle.

Tak hanya Oby, pendiri Cermati lainnya ialah Andhy Koesnandar menimba ilmu dan telah berkarir juga di Amerika Serikat. Sementara Oby merupakan lulusan Stanford University, Andhy merupakan lulusan University of Washington dan University of Nebraska. Andhy memperkaya kemampuannya sebagai pimpinan software engineering di Microsoft selama tujuh tahun. Portofolionya melingkupi pengerjaan proyek komponen dari Bing.com, Cortana, MSN Travel, Windows Azure, dan Microsoft Dynamics.

Menjadi portal informasi produk finansial terbaik di Indonesia

Kedua pendirinya memutuskan kembali untuk membangun Cermati pada bulan Desember 2014 silam. Kini pihaknya mengklaim memiliki daftar 270 produk kartu kredit, pinjaman, dan produk finansial lainnya terlengkap di Indonesia.

“Demografis yang ideal bagi pasar kami ialah masyarakat produktif di umur 20 hingga 40 tahun yang tech-savvy dan sedang mengejar kesuksesan finansial. […] Kami akan fokus di produk kartu kredit dan pinjaman pribadi dalam waktu dekat ini,” ujar Oby dalam sesi wawancara kami.

Mengkombinasikan insight dari BEENOS Plaza di sektor finansial dan pengalaman pribadi para pendirinya, nantinya Cermati akan beroperasi untuk melayani masyarakat Indonesia sepenuhnya secara online secara efektif. Kecuali jika dibutuhkan tindakan offline sesuai dengan hukum yang mengikat.

Keberadaan Cermati akan mendatangkan keramaian di vertikal comparison site untuk produk-produk finansial yang sudah menjadi lapangan bermain bagi startup-startup seperti HaloMoney, CekAja dan AturDuit.

AturDuit Tak Ragu Investasikan Lebih di Indonesia

Dari survey yang telah dilakukan, 80% masyarakat Indonesia cenderung memilih registrasi dan pendaftaran kartu kredit secara online daripada offline. Hal ini memudahkan Aturduit untuk menawarkan fitur-fitur pilihannya seperti, Kartu Kredit Terbaik, Promo Kartu Kredit, Kredit Dengan Agunan, Kredit Tanpa Agunan, Asuransi Mobil, KPR, Kredit Mobil dan masih banyak lagi.

Di Indonesia sendiri, layanan yang paling digemari di Aturduit adalah KTA kemudian kartu kredit. Untuk nominal permohonan KTA tidak dikenakan limit oleh Aturduit, artinya pemohon bisa menentukan sendiri jumlah yang diinginkan, kemudian Aturduit akan meneruskan kepada pihak Bank. Nantinya Bank yang akan menentukan jumlah yang cocok untuk pemohon sesuai dengan kelengkapan data yang berlaku.

Aturduit, yang tadinya bernama iMoney.co.id ini secara resmi masuk ke Indonesia dua tahun silam. iMoney Group, perusahaan induk Aturduit yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia, telah memiliki operasi di 4 negara: Malaysia, Singapura, Filipina dan Indonesia.

Ekspansi dan promosi di Indonesia

Saat ini Aturduit.com diperkuat oleh sejumlah tim yang semuanya adalah para profesional dari Indonesia, hal ini penting dilakukan agar produk dari Aturduit memiliki karakter lokal dan mangdopsi gaya hidup masyarakat Indonesia.

“Kami juga merekrut para profesional untuk membantu tim kami, sebagian besar memiliki latar pendidikan dan pekerjaan sebagai mantan pegawai bank, mantan pegawai di perusahaan keuangan, pada intinya tim kami sengaja pilih yang memang handal di bidangnya,” tambah Ching.

Selain merekrut pegawai baru serta relokasi kantor baru, Aturduit juga terus menambah jumlah Call Centernya, yang saat ini sudah berjumlah 30 orang. Call center memiliki peranan penting sebagai perwakilan secara langsung Aturduit.com dengan para pelanggan.

“Untuk promosi kami berencana untuk menginvestasikan dalam jumlah yang besar terutama tahun 2015 ini, ditahun pertama tepatnya 12 bulan terakhir kami fokus membangun startup kami, memperbaiki kesalahan dan menambahkan fitur-fitur yang bermanfaat, karena kami tidak ingin meluncurkan produk, namun produk itu sendiri belum siap untuk digunakan,” ucap Ching Wei Lee, CEO iMoney Group (Aturduit.com)

Kompetisi lokal

Hadir sebagai salah satu startup dibidang financial technology asal Malaysia, Aturduit pun harus bersaing dengan para pesaing lokal lainnya dibidang yang hampir serupa, lantas apa yang membedakan Aturduit.com dengan pelaku startup fintech lainnya? Seperti yang ditekankan oleh Ching Wei Lee, yang membuat Aturduit berbeda dengan yang lainnya, Aturduit membantu masyarakat untuk mempelajari lebih banyak tentang keuangan dan membantu pelanggan mendapatkan produk yang diinginkan dengan mudah dan cepat.

“Tantangan terberat kami adalah bagaimana Aturduit dapat beradaptasi dengan semua yang ada di Indonesia, mulai dari kemacetan, birokrasi, pendekatan dengan pihak bank dan perusahaan keuangan serta masih banyak lagi, dari situlah pada akhirnya Aturduit harus bisa berevolusi, menyesuaikan keadaan yang ada, namun demikian disaat yang sama orang-orang makin banyak membutuhkan kartu kredit, KTA dan lainnya dengan proses yang mudah, lancar dan cepat,” tutup Ching.

Five Highly Potential Local Fintech Startups in Indonesia

Financial sector cannot be separated from startup-initiated technology adoption, including those fintech (financial technology) startups that start blooming in Indonesia. The following fintech startups may be the most potential ones to be titans of the industry.

Continue reading Five Highly Potential Local Fintech Startups in Indonesia

Lima Startup Teknologi Keuangan Tanah Air yang Layak Diperhitungkan

Lima Startup Fintech Tanah Air yang Layak Diperhitungkan / Shutterstock

Sektor finansial tak lepas dari adopsi teknologi yang diusung startup. Startup yang bergerak di ranah financial technology (fintech) mulai banyak bermunculan di Indonesia dengan layanan beragam. Berikut adalah daftar startup fintech tanah air yang layak diperhitungkan untuk ingin mengetahui lebih banyak soal sektor ini. Continue reading Lima Startup Teknologi Keuangan Tanah Air yang Layak Diperhitungkan