Antusiasme Reviewer Terhadap Call of Duty: Infinite Warfare Tak Setinggi Harapan Activision

Minggu lalu, persaingan antara game Call of Duty baru dengan dua permainan shooter andalan EA akhirnya dimulai. Sayang sekali perilisan Infinite Warfare diwarnai masalah. Mereka yang membeli game di Windows Store tak bisa bermain bersama gamer di Steam, memicu penurunan tajam angka pemain. Padahal, penjualan Infinite Warfare sendiri jauh lebih sedikit dari Black Ops 3.

Terlepas dari bundel eksklusif versi remaster Modern Warfare, ada kemungkinan gamer merasa lelah pada formula game yang begitu-begitu saja meski kali ini Infinity Ward mengangkat tema sci-fi di judul terbarunya. Rata-rata para reviewer tampaknya mempunyai opini serupa, menunjukkan kurangnya rasa antusias dalam ulasan-ulasan mereka.

Gamesbeat adalah salah satu media yang memberikan penilaian tinggi, 93. Reviewer Dean Takahashi mengapresiasi kombinasi gameplay tradisional Call of Duty di latar belakang baru sehingga fans tidak merasa bosan. Menurutnya, hal ini ialah efek positif dari kegagalan Call of Duty: Ghosts, memaksa Infinity Ward mengambil langkah beresiko untuk mengubah penyajian game. Ceritanya lebih baik, dan ada banyak momen-momen mengesankan.

Infinite Warfare mendapatkan skor empat dari lima bintang dari GamesRadar. Leon Hurley berpendapat, kesan Call of Duty tidak bisa dihilangkan dari game, tapi jalan cerita Infinite Warfare terasa lebih berbobot dari permainan sebelumnya, lalu setting dunia sci-fi-nya masuk akal. GamesRadar turut memuji struktur misi permainan yang terbuka, dan berkat adegan-adegan pertempuran dengan pesawat Jackal, gameplay jadi lebih bervariasi.

Bagi Destructoid, Infinite Warfare masih lebih baik dari Ghosts. Kehadiran mode zombie di sana memperkaya konten, kemudian multiplayer-nya tidak mengecewakan meski momentumnya telah disusul oleh Titanfall. Namun jika mengharapkan sesuatu yang baru atau pengalaman campaign yang lebih lama, Destructoid menyarankan Anda buat berpaling dari Infinite Warfare. Tentu saja, kehadiran versi remaster Modern Warfare menambah nilai jualnya.

Giant Bomb sangat menyukai campaign Infinite Warfare, menyebutnya sebagai mode singleplayer Call of Duty terbaik berisi pertempuran yang sangat keren. Sayangnya, sisa konten permainan tidak memuaskan, dan kekurangan itu tidak bisa ditutupi oleh kehadiran Modern Warfare. Giant Bomb mempertanyakan praktek bundel remaster Modern Warfare bersama Infinite Warfare, dan berharap Activision berkenan menjualnya secara terpisah. Mereka hanya menyodorkan nilai 6.

PC Gamer  merupakan salah satu media yang memberikan nilai paling rendah: 48 dari 100. Infinite Warfare tampil cantik, namun game ini minim improvisasi dan populasi multiplayer-nya di platform PC terus menurun. Konten bonus seperti mode zombie serta remaster Modern Warfare malah lebih baik dari ‘atraksi utama’, tapi penawaran itu tetap tidak menarik saat Activision mematok harga US$ 70. Reviewer Tyler Wilde bilang, ia jauh lebih menikmati Titanfall 2.

Di situs agregat review OpenCritic, Call of Duty: Infinite Warfare hanya berhasil mendapatkan skor sementara 76.

[Game Playlist] Mode Singleplayer Titanfall 2 Ialah Kejutan Terbaik di Tahun Ini

Di permainan shooter blockbuster multiplayer modern, mode singleplayer umumnya cuma digarap sebagai pelengkap – sekedar pemanasan sebelum Anda berhadapan melawan sesama pemain. Prasangka ini tetap muncul di benak saya saat memulai campaign Titanfall 2, tapi ketika petualangan telah usai, dengan rendah hati saya akui bahwa anggapan tersebut betul-betul keliru.

Mungkin Anda sudah mendengar komentar para gamer soal apiknya singleplayer Titanfall 2. Hal tersebut bukanlah pernyataan yang berlebihan. Kesempatan tersebut betul-betul dimaksimalkan oleh developer Respawn Entertainment, dan hasilnya ialah pengalaman yang jarang saya temui di judul-judul AAA. Meski dikembangkan oleh talenta di belakang Call of Duty: Modern Warfare, campaign Titanfall 2 dihidangkan secara jauh lebih cerdas.

Titanfall 2 ss 12

Titanfall 2 bukanlah game yang sekedar menyeret Anda dari satu adegan ke adegan lain hanya untuk menumbangkan ratusan musuh. Tiap level mempunyai spesialisasi khusus, ada yang lebih condong pada penyelesaian puzzle, cerita dan plot twist, aksi akrobatik, sampai pertarungan antar robot rakasa. Struktur ini mengingatkan saya pada bagaimana Valve menyusun level-level di Half-Life 2.

Namun layaknya mayoritas mode singleplayer, penyajian formulanya tetap linear, berlangsung kurang lebih enam sampai delapan jam tergantung dari tingkat kesulitan dan apakah Anda bersedia menemukan trofi berupa helm yang tersebar di penjuru level. Menariknya, Respawn Entertainment memberikan sedikit twist pada cerita, memungkinkan karakter Anda, prajurit Jack Cooper berdialog bersama sang robot titan via pilihan kalimat ala RPG.

Titanfall 2 ss 25

Jack Cooper adalah seorang prajurit biasa, dan situasi darurat memaksanya bekerja sama dengan robot BT-7274 setelah pilot aslinya tewas. Beberapa level menuntut mereka berdua beraksi secara kompak, dan di skenario lain, game akan memisahkan Jack dari BT. Metode ini merupakan salah satu cara membuat campaign-nya terasa bervariasi serta secara tak langsung membangun kelekatan antar kedua karakter.

Satu-satunya kelemahan di mode singleplayer Titanfall 2 ialah tak semua level memiliki kualitas yang setara. Tingkatan paling dasar adalah level ‘kelas Call of Duty’ di mana tugas Anda hanyalah membunuh atau bertahan hidup dari serbuan musuh. Tapi sebelum gamer merasa bosan, Titanfall 2 segera membawa Anda ke adegan selanjutnya. Saya sendiri sangat suka pada bagaimana permainan memperkenalkan dan menyajikan pertempuran melawan boss (lawan favorit saya ialah Ash, Viper dan Slone).

Titanfall 2 ss 17

BT bukanlah Titan biasa, Anda dapat menggonta-ganti setup persenjataan demi beradaptasi menghadapi robot lawan – cara menyuguhkannya mirip upgrade senjata Mega Man. Namun primadona dari campaign Titanfall 2 bagi saya bukanlah pada adegan-adegan penuh aksi tersebut, melainkan dalam satu level berjudul Effect and Cause. Level ini sangat unik, tapi dengan mengumbar narasinya, saya berpeluang merusak kejutannya.

Titanfall 2 menjamu Anda dengan visual yang sangat memukau, memanfaatkan versi modifikasi besar-besaran dari engine Source, dan notebook gaming MSI GS40 sama sekali tidak kesulitan menanganinya. Di setting default di resolusi 1080p, game berjalan sangat mulus di atas 60 frame rate per detik. Jika seperti saya, Anda merasakan sedikit keterlambatan pada input mouse, solusinya adalah mematikan V-Sync.

Titanfall 2 ss 34

Tentu saja jantung dari pengalaman ber-Titanfall 2 adalah porsi multiplayer-nya. Tidak bijak bagi Anda untuk membeli permainan jika tak berniat mendalami mode player versus player. Multiplayer akan saya bahas lengkap di artikel Game Playlist selanjutnya.

Silakan simak juga galeri screenshot Titanfall 2 di bawah:

Titanfall 2 ss 11

Titanfall 2 ss 9

Titanfall 2 ss 6

Titanfall 2 ss 33

Titanfall 2 ss 1

Titanfall 2 ss 3

Titanfall 2 ss 5

Titanfall 2 ss 29

Titanfall 2 ss 26

Titanfall 2 ss 27

Titanfall 2 ss 24

Titanfall 2 ss 23

Titanfall 2 ss 22

Titanfall 2 ss 13

Titanfall 2 ss 14

Titanfall 2 ss 15

Titanfall 2 ss 18

Titanfall 2 ss 16

Titanfall 2 ss 20

Titanfall 2 ss 19

Titanfall 2 ss 21

Titanfall 2 ss 28

Titanfall 2 ss 31

Titanfall 2 ss 32

Titanfall 2 ss 2

Titanfall 2 ss 4

Titanfall 2 ss 8

Titanfall 2 ss 10

Titanfall 2 ss 7

Game Playlist adalah artikel gaming kolaborasi MSI dengan DailySocial.

Game dimainkan dari unit notebook MSI GS40 6QE Phantom, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, RAM 16GB, serta penyimpanan berbasis SSD 128GB dan HDD 1TB.

Sajikan Medan Tempur Perang Dunia Pertama Merupakan Arahan Tepat Bagi Battlefield 1

Meski didukung nilai produksi tinggi, kelemahan utama Star Wars: Battlefront ialah kontennya yang ringan dan casual. Itu mengapa penantian Battlefield 1 terasa menggelisahkan bagi fans. Mereka cemas ‘penyakit’ Battlefront akan menular ke game baru DICE itu, apalagi gamer masih bisa mengingat kurang mulusnya pelepasan Battlefield 4. Lalu bagaimana nasib Battlefield 1?

Battlefield 1 dijadwalkan untuk meluncur tanggal 21 Oktober besok, dan game sudah lebih dulu dijajal oleh para media ternama. Kabar gembiranya, ulasan-ulasan mereka mengindikasikan bahwa DICE berhasil meramu permainan secara optimal. Developer lagi-lagi membuktikan, mengombinasikan elemen sejarah dengan formula action merupakan kemahiran utama mereka.

Battlefield 1 1

Dahulu sempat memberikan skor sangat rendah untuk Battlefield 4, Polygon kini menyatakan bahwa Battlefield 1 jauh di luar ekspektasi mereka. Game memang tidak lepas dari sedikit kendala, tapi DICE tampak tidak takut mengambil resiko. Mode multiplayer  Battlefield 1 terasa berbeda, lalu singleplayer-nya digarap dengan penuh keterampilan. Selain diakui sebagai salah satu permainan terbaik di seri ini, Battlefield 1 juga menyuguhkan konten terlengkap.

Battlefield 1 4

The Daily Dot mengapresiasi cara DICE dalam membuat game jadi tidak membosankan: menghidangkan persenjataan asli ‘yang menyenangkan untuk dipakai’ meski saat itu jumlahnya tidak banyak, lalu membuat zeppelin terbang rendah sehingga bisa bertempur langsung melawan pasukan darat. Memang tidak akurat, tapi jadi sangat menyenangkan. Bagi Daily Dot, Battlefield 1 tersaji cantik dan mampu memberi rasa segar di genre action yang disesaki tema-tema futuristis.

Battlefield 1 2

Destructoid sendiri masih mengulik permainan, namun dalam review-in-progress, mereka menyampaikan kekaguman pada bagaimana Battlefield 1 menyampaikan cerita ala film dokumenter, serta berharap DICE dapat menjaga kualitas dan menyiapkan konten tambahan di singleplayer dalam season pass. Untuk multiplayer-nya sendiri, DICE memang sengaja mengorbankan aspek realisme demi keseimbangan gameplay, dan hal ini patut dipuji.

Gamespot memberikan Battlefield 1 nilai tinggi setara Overwatch, yakni 9 dari 10. Menurut reviewer Miguel Concepcion, EA berhasil membuktikan bahwa Perang Dunia pertama layak dijadikan setting permainan shooter. Developer juga mengedepankan negara-negara yang berperan besar dalam membentuk hidup kehidupan kita sekarang – beberapa dari mereka mungkin sudah tak ada lagi. Selain medium hiburan, Battlefield 1 dapat jadi alat edukasi sejarah mengasikkan.

Battlefield 1 3

Sejauh ini, penilaian terendah diberikan oleh Attack of the Fanboy. Menurut sang pengulas, bergesernya haluan Battlefield ke cerita-cerita yang lebih intim dipadu kualigas audio dan visual jempolan membuat mode singleplayer-nya sangat menarik. Sayang multiplayer-nya terasa kurang ambisius dibanding judul-judul Battlefield terdahulu, walaupun masih sanggup memuaskan fans yang menginginkan kacaunya pertempuran dan keharusan bekerja sama.

Di situs agregat review  OpenCritic, Battlefield 1 mencetak skor rata-rata 85. Sama sekali tidak mengecewakan.

Panduan Bermain Overwatch Untuk Pemula

Overwatch ialah sebuah fenomena menarik di dunia gaming. Ia bukanlah game shooter biasa, dan bukan pula MOBA. Banyaknya pilihan karakter memberikan keunikan tersendiri tanpa mengintimidasi serta membebani pemain dengan formula-formula yang harus dihafal. Sebaliknya, Overwatch merupakan game shooter multiplayer paling bersahabat bagi pemula.

Mudah dipelajari, tapi sulit dikuasai, itulah mantra Overwatch. Jika belum sempat mencobanya, saya sangat merekomendasikan permainan ini buat semua gamer – bahkan untuk mereka yang bukan penggemar shooter. Dan andai kebetulan baru memulainya, atau sedang mencoba meningkatkan kualitas bermain, Anda tiba di tempat yang tepat. Melalui artikel ini, saya akan sedikit share tips-tips bermain Overwatch.

Overwatch Guide 2

1. Mainkan serta pelajari semua karakter, dan jangan segan-segan ganti hero ketika dibutuhkan

Memang tidak bisa dihindari, beberapa karakter Overwatch akan jadi Hero favorit Anda, dan faktanya ada banyak gamer bermain satu atau dua karakter secara eksklusif. Tapi perlu kita ketahui bahwa pada dasarnya, penyajian tokoh Overwatch menyerupai prinsip permainan batu-gunting-kertas, di mana satu hero lebih efektif dalam menangani hero lain. Misalnya: selincah-lincahnya Genji, ia bukanlah tandingan Winston, dan Winston adalah sasaran empuk Reaper.

Overwatch Guide 1

Dengan menjajal semua hero, Anda bisa mengetahui kelemahan dan kekuatan mereka masing-masing. Overwatch juga memungkinkan kita mengganti karakter di tengah pertandingan, dan Anda tidak perlu ragu beralih ke hero lain saat diperlukan. Satu hal lagi: selalu perhatikan komposisi tim. Susunan tim yang seimbang tentu akan memudahkan Anda memperoleh kemenangan.

2. Peran tank dan support ialah penentu kemenangan

Jadi sniper atau membingungkan lawan dengan memanfaatkan lincahnya Tracer memang terlihat keren, namun pertandingan umumnya ditentukan oleh efektivitas tank serta support – Anda harus betul-betul mahir bermain offense atau defense sehingga bisa memenangkan match.

Tak seperti di permainan lain, peran hero tank dan support di Overwatch sama sekali tidak membosankan dan terasa distingtif: Mercy punya tingkat healing tertinggi, tapi Speed Boost Lúcio bisa membantu kawan-kawan kabur dari Deadeye-nya McCree. Begitu pula tank; Barrier Projector punya Winston memang memberikan perlindungan menyeluruh, namun Barrier Field milik Reinhardt dapat menangkis lebih banyak serangan.

Overwatch Guide 5

3. Berkomunikasilah

Jika bermain di PC, tombol ‘`‘ di pojok kiri atas keyboard akan mengaktifkan fungsi voice chat, memungkinkan Anda bercakap-cakap langsung dengan teman satu tim. Komunikasi sangatlah penting, bisa menyelamatkan kawan-kawan dari sergapan musuh, misalnya Bastion yang bersembunyi di sudut ruangan. Andai sedang tidak mood berkata-kata, Blizzard juga sudah menyediakan dialogue wheel, menyajikan shortcut ke perintah seperti ‘group up‘, notifikasi ‘need healing‘ dan lain-lain. Buat mengaksesnya, cukup tekan tombol ‘C’.

Overwatch Guide 6

4. Pasang telinga Anda baik-baik

Audio merupakan salah satu elemen penting di Overwatch, dan menggunakan headset yang memadai sangat disarankan. Di game, langkah musuh akan terdengar lebih jelas – dan kian berat suaranya, maka makin berbahaya pula lawan Anda. Lambat laun, Anda juga akan memahami beragam petunjuk audio. Contohnya, kalimat-kalimat seperti “It’s high noon,” “Nerf this!” atau “Justice rains from above!” mengindikasikan bahwa lawan sedang mengeluarkan skill ultimate mereka, dan sebaiknya Anda cepat-cepat mencari perlindungan.

Overwatch Guide 4

Oh kadang kala, rekan satu tim yang selalu mengaktifkan mic bisa jadi sangat mengganggu. Solusinya adalah menyalakan fungsi mute lewat opsi Social.

5. Jangan ragu-ragu untuk menembak

Di Overwatch, pemain tidak akan pernah kehabisan amunisi, dan salah satu cara efektif mengisi meter skill ultimate ialah dengan menembak lawan. Dan lewat cara ini juga, Anda dapat memelajari cara kerja persenjataan masing-masing hero: hitbox dan gerakan anak panah Hanzo, kecepatan roket Pharah, hingga jeda antara pemicu dan keluarnya proyektil es dari Endothermic Blaster Mei.

Ana, Overwatch 1

Seiring bertambahnya jam terbang, Anda akan menguak rahasia-rahasia tersembunyi di Overwatch: jalan pintas untuk mengagetkan lawan sampai kombinasi dari beberapa skill ultimate. Semua ini akan lebih Anda pahami dengan menghabiskan lebih banyak waktu bermain Overwatch.

Saran terakhir saya adalah jangan ragu buat bereksperimen dengan hal-hal baru dan tantang diri Anda keluar dari zona nyaman.

Overwatch Guide 3

Daftar Hardware PC yang Anda Butuhkan Untuk Menikmati Battlefield 1

Banyak orang mengira kepopularitasan Star Wars-lah yang menyebabkan open beta Battlefront diserbu jutaan pemain. Namun teori itu ternyata kurang tepat karena belum lama diketahui bahwa uji coba pra-rilis Battlefield 1 sukses memecahkan rekor sebagai tes beta dengan partisipan terbanyak di sepanjang sejarah EA. Dan tidak heran jika jumlah pre-order jadi membludak.

Dengan memberikan kesempatan bagi semua orang untuk menjajal sepotong bagian dari Battlefield 1, DICE bisa menghimpun beragam respons dan masukan dari tester, serta memungkinkan developer menakar sejauh apa perubahan dapat diterapkan tanpa membuat fans berat franchise tersebut jadi merasa tidak nyaman.

Jika PC Anda tidak kesulitan dalam menangani tes beta, maka kemungkinan besar ia juga sanggup menjalankan versi retail Battlefield 1. Tapi buat lengkapnya, developer tak lupa menginformasikan daftar kebutuhan hardware PC secara lebih rinci. Ini dia detailnya:

Spesifikasi minimal:

  • OS: Windows 7, Windows 8.1 & Windows 10 64-bit
  • Prosesor: AMD FX-6350 atau Core i5 6600K
  • Memori RAM: 8GB
  • Kartu grafis: AMD Radeon HD 7850 2GB atau Nvidia GeForce GTX 660 2GB, DirectX 11.0 Compatible video card
  • Koneksi internet: 512KBPS atau lebih cepat
  • Hard-drive: 50GB

Spesifikasi yang disarankan:

  • OS: 64-bit Windows 10 atau terbaru
  • Prosesor: AMD FX 8350 Wraith, Intel Core i7 4790 atau setara
  • Memori RAM: 16GB
  • Kartu grafis: AMD Radeon RX 480 4GB atau NVIDIA GeForce GTX 1060 3GB, DirectX 11.1 Compatible GPU
  • Koneksi internet: 512KBPS atau lebih cepat
  • Hard-drive: 50GB

Lewat blog resmi, DICE menginformasikan sejumlah update yang mereka aplikasikan pada Battlefield 1. Pertama-tama, ada sedikit pembaruan di sistem skor dalam mode Conquest. Di versi retail nanti, pemain akan memperoleh poin saat mereka merebut lokasi tertentu dari lawan dan ketika mereka berhasil membunuh musuh. DICE tentu tak lupa memoles mode Rush, menggunakan feedback para gamer sebagai panduannya.

Upaya balancing turut diimplementasikan ke elemen lain di permainan, contohnya persenjataan dan kendaraan. Di beta, Light Tank terbukti terlalu mematikan dan kuda dapat menahan tembakan terlalu banyak. Mereka semua akan memperoleh tweak. Selanjunya, DICE berjanji buat menyiapkan lebih banyak persenjataan dalam menghadapi kendaraan perang – termasuk sebuah gadget baru untuk kelas Support.

Battlefield 1 akan diluncurkan pada tanggal 21 Oktober di platform Windows PC via Origin, PlayStation 4 dan Xbox One. Gerbang  pre-order sudah dibuka oleh Electronic Arts, dan Microsoft juga telah menyiapkan console Xbox One edisi spesial Battlefield 1.

Sumber: Battlefield.com.

Tips Bermain CS:GO Untuk Pemula Persembahan Tim NXL

Tepat pada hari ini, Jumat 27 Mei, tim Counter-Strike: Global Offensive NXL berangkat ke Kuala Lumpur untuk mengikuti kejuaraan eSport paling bergengsi di Asia Tenggara, AGES 2016. Namun di tengah kesibukan mereka, Richard Permana dan kawan-kawan masih sempat meluangkan waktu merespons permintaan saya buat berbagi tips bermain CS:GO khusus bagi para pemula.

Lima jawara CS:GO dari Indonesia itu dengan senang hati memberi jawabannya, dan di sini kita bisa melihat kira-kira apa aspek paling penting dan mendasar bagi tiap-tiap personel NXL:

 

Vega ‘Soifong’ Tanaka

NXL Article 5 4
NXL Soifong.

Menurut Soifong, sangat krusial bagi kita untuk memilih periferal dan menentukan setting software. Harus ‘pasti dan dikuasai’. Vega menekankan agar pemain tidak menggonta-ganti mouse, tentukan satu tipe yang cocok dan nyaman digunakan.

Selanjutnya, Anda disarankan mempelajari setup kartu grafis, aplikasi/software gaming gear, bagaimana cara menonaktifkan fitur mouse acceleration, serta memahami opsi visual di dalam permainan. Jika semuanya sudah dilakukan, cari level sensitivitas mouse yang enak, atau silakan tiru setting gamer profesional lain.

Albert ‘FrostMisty’ Giovanni

NXL Article 5 3
NXL FrostMisty.

“Jangan lewatkan tutorial,” kata Albert singkat. Jika sudah mengerti, Anda bisa masuk ke tahap ‘mapping‘ ketika bemain secara casual supaya mengetahui dari mana biasanya lawan keluar; kemudian mempelajari tempat planting bom serta cara melindunginya, dan di mana lokasi sempurna untuk menjaganya.

Albert menyampaikan pentingnya belajar menembak: teknik spray buat jarak dekat, serta metode burst dan tapping untuk baku tembak jarak jauh.

Baskoro ‘Roseau’ Dwi Putra

NXL Article 5 1
NXL Roseau.

Baskoro menjelaskan bahwa pertama-tama gamer harus mengatur tingkat sensitivity mouse supaya cocok dengan cara kita bermain, dan sebaiknya jangan mengikuti orang lain karena masing-masing individu berbeda (bertolak belakang dari saran Vega, artinya kedua cara dibenarkan). Setelah itu para pemula sebaiknya berlatih recoil dari masing-masing pistol, senapan serbu, SMG, dan senapan penembak runduk.

Pemahaman akan recoil dapat diasah dengan cara melawan bot di aim-botz atau map latihan yang tersedia di Workshop.

“Sesudah itu, baru jajal deathmatch dan casual, lalu kalau sudah jago banget baru deh mulai kompetitif. Goodluck,” tutur Roseau.

Bagas ‘Banteng’ Gunadi

NXL Article 5 5
NXL Banteng.

Anggota terbaru tim NXL ini menganjurkan agar kita bermain di mode Weapon Course di depan halaman CS:GO terlebih dulu – di bawah pilihan Offline With Bots. Dengannya gamer bisa belajar banyak hal, dari mulai melatih kemampuan tapping, burst, melempar granat, cara memberondong musuh, serta menanam dan menjinakkan C4. Cara berlari, jongkok dan berjalan pelan, semuanya ada disana.

Jika sudah mengerti, tinggal mencoba langsung di mode casual atau deathmatch.

Richard ‘frgd[ibtJ]’ Permana

NXL Article 5 2
NXL frgd[ibtJ].
Dengan jam terbang yang tinggi, saran dari kapten tim NXL ini sedikit berbeda dari rekan-rekannya. Richard menyampaikan, “Jadikan YouTube sebagai perpustakaan Anda, subscribe di channel-channel yang berhubungan dengan permainan. Praktekkan ilmu mereka, tampilkan dalam latihan. Lalu apabila efektif, maka lanjutkan ke dalam tim dan pertandingan.”

Kemudian masukkan lainnya juga tidak kalah penting: jangan malas belajar. Kita harus selalu mau cari tahu dan mengeksplorasi hal-hal yang tidak disukai dalam permainan. Jangan lupa untuk mendengarkan kata-kata komentator dan analisis dari para ahli CS:GO. Cara ini sangat membantu Anda mendapatkan pemahaman-pemahaman baru.

Terimakasih pada Richard, Bagas, Baskoro, Albert dan Vega. Semoga sukses di ASEAN Games for eSport 2016.

Catatan: DailySocial ialah media partner tim NXL.

[Review] Overwatch Open Beta

Banyak developer besar membuktikan bahwa eksekusi jitu dan kematangan teknis tak kalah penting dari ide orisinil. Meskipun tak sedikit orang melihat kesamaan Overwatch dengan Team Fortress 2, Blizzard membenamkan beragam elemen unik ke dalam game sehinga formulanya terasa segar. Setidaknya inilah kesan yang saya dapatkan selama menjajal Overwatch di masa open beta.

Sebelum membahas lebih detail, saya ingin sedikit meng-highlight fenomena menarik selama periode uji coba ini berlangsung. Pertama, ada lebih banyak rekan sesama gamer menikmati Overwatch dibanding Battleborn ataupun Star Wars Battlefront. Lalu saya juga setuju pada salah satu komentar: Overwatch bukanlah permainan eksklusif para ahli bidik. Melipahnya pilihan hero memungkinkan gamer beradaptasi terhadap situasi dan bebas bermain dengan gaya mereka.

Technical & graphics

Secara teknis, Blizzard Entertainment sama sekali tidak mengecewakan. Open beta Overwatch terasa sematang versi retail. Developer mengerti bagaimana seharusnya game shooter online dibuat. Ia tidak menuntut Anda menyediakan hardware canggih, tidak pula memakan ruang terlalu banyak di hard drive, dan gamer cuma memerlukan beberapa kali klik saja untuk masuk ke pertandingan.

Review Overwatch Open Beta 11
Tampilan main menu Overwatch.

Buat pengujian, saya menggunakan versi PC di notebook MSI Prestige PX60 – menyimpan GPU GeForce GTX 950M, Intel Core i7-4720HQ dan RAM 16GB. Di setting grafis default di 1080p, Overwatch berjalan sangat mulus, mengamankan frame rate di atas 50 per detik. Seperti yang Blizzard bilang sebelumnya, hampir seluruh konten game bisa diakses, termasuk ke-21 karakter, seluruh map, mode permainan, sampai Loot Box. Dan hebatnya, Overwatch hanya mengonsumsi ruang 6GB.

Review Overwatch Open Beta 7
Versi PC Overwatch tidak menuntut hardware terlalu canggih.

Bagi saya pribadi, tak ada yang dapat dikritisi dari sisi grafis. Blizzard telah memutuskan buat mengusung arahan ala Pixar dan itulah yang kita dapatkan. Overwatch menyajikan visual cerah serta penuh warna. Petunjuk warna secara intuitif menginformasikan pemain mana lawan dan mana kawan. Tiap karakter mempunyai animasi unik, dan di sejumlah adegan (emote atau saat Reinhardt mengaktifkan shield), perspektif berubah dari orang pertama ke third-person.

Review Overwatch Open Beta 2
Tracer akan menyapa Anda di tutorial.

Kendala yang saya temui berkaitan dengan koneksi internet. Beberapa kali di dalam pertandingan, sambungan ke server (Asia) tiba-tiba terputus dan saya harus keluar dan menekan tombol Play di app Battle.net agar bisa kembali masuk ke game.

Review Overwatch Open Beta 9
Pastikan komposisi tim Anda seimbang.

Gameplay

Saat baru memulai, Overwatch akan menuntun Anda melewati tahapan: tutorial, practice (di mana Anda dapat menjajal semua hero), kemudian Play vs. AI. Sesudah itu, Anda baru ‘diperbolehkan’ memilih Quick Play. Satu dari banyak aspek yang saya puji dari Overwatch adalah cara Blizzard meramu tiap hero sehingga gamer mudah beradaptasi tanpa menghilangkan kejutan serta gaya distingtif.

Review Overwatch Open Beta 3
Di Play vs. AI, gamer dihimpun secara online buat menghadapi musuh komputer.

Contohnya begini, Genji ialah ninja, dan sangat mematikan di jarak menengah. Gamer awam umumnya akan memanfaatkan kelincahan (ia bisa melompat dua kali di udara) serta jarak tempuh proyektil shuriken yang jauh; namun pemain veteran tak takut buat bertarung secara langsung, apalagi Genji mempunyai kemampuan memantulkan peluru serta skill menyabet katana ala Kenshin Himura.

Review Overwatch Open Beta 6
Tiap hero akan berpose saat memenangkan match.

Jika Anda masih bingung menentukan karakter, Blizzard menandai tingkat kesulitannya dengan bintang: satu artinya gampang digunakan, dan tiga maksudnya paling menantang. Sebelum memulai match, Overwatch akan menganalisis struktur tim serta memberi tahu misalnya Anda butuh lebih banyak hero defense, tidak ada support ataupun sniper, dan sebagainya. Tim jadi maksimal jika komposisinya seimbang – saya merasakan langsung bagaimana berantakannya tim yang diisi oleh tiga orang sniper.

Review Overwatch Open Beta 14
Di misi escort, karakter bertahan seperti Bastion juga bisa bermanfaat buat menyerang.

Koordinasi memang krusial, dan agar efektif, Anda disarankan memakai set headphone dan mic. Tapi Blizzard juga tak lupa menyediakan shortcut dial untuk mengaktifkan perintah-perintah penting semisal ‘regroup on me‘ atau ‘affirmative‘ demi menyederhanakan komunikasi, karena chatting mustahil dilakukan di tengah-tengah pertempuran.

Review Overwatch Open Beta 5
Sebetulnya penempatan seperti ini sangat rentan terhadap sergapan musuh.

Mudah dipelajari namun sukar dikuasai, itulah yang saya rasakan dari Overwatch. Seiring waktu bermain, Anda akan mengetahui hero terbaik untuk situasi tertentu; namun kreativitas dan improvisasi tak kalah esensial. Contoh: saya menyadari skill ultimate D.Va, yaitu meledakkan mech miliknya, sangat efektif buat membersihkan capture point dari gerombolan musuh.

Review Overwatch Open Beta 16
Taruh turret Torbjorn di tempat yang tepat dan biarkan dia ‘memanen’ lawan.

Lalu di skenario lain, turret punya Torbjorn ternyata sangat ampuh jika diposisikan di area yang tepat. Dan seringkali, pertahanan dapat menjadi metode serbu efisien: di misi escort, letakkan turret di atas payload, Reinhardt membantu melindunginya dengan shield, Mercy/Zenyatta mendukung via healing, lalu sisanya berupaya membungkam lawan sebanyak mungkin.

Review Overwatch Open Beta 17
Tiap kali pertandingan usai, Overwatch akan mengumumkan pemain terbaik.

Detail-detail kecil seperti inilah yang perlu diapresiasi dari Overwatch. Irama permainannya dinamis, dan bahkan di situasi paling genting sekalipun, pemain bisa membalikkan keadaan. Membunuh musuh sebanyak-banyaknya belum tentu Anda menang. Sejauh ini saya tidak marasakan ada hero yang terlalu kuat dan tak seimbang, tapi tentu saya punya karakter favorit: Genji, Tracer, Torbjorn, Pharah, D.Va dan Zenyatta.

Review Overwatch Open Beta 12
Isi Loot Box bisa berupa skin, spray, sampai cash in-game.

Verdict

Meskipun saya tetap menentang praktek pre-order game, saya bisa memahami jika gamer akhirnya tergoda buat memesan Overwatch sebelum tanggal tayangnya. Selama open beta berlangsung, permainan setidaknya dua kali terkena patch kecil, indikasi positif bahwa Blizzard berupaya maksimal agar peluncuran Overwatch berjalan lancar. Entah Anda menyukai FPS atau tidak, saya merekomendasikan Anda untuk mencobanya sendiri.

Review Overwatch Open Beta 13
Pharah ialah salah satu hero dengan tingkat damage paling besar.

Dan mengenai open beta-nya, Blizzard mengumumkan periode uji coba Overwatch diperpanjang hingga tanggal 10 Mei pukul 10:00 PDT atau hari Rabu tanggal 11 Mei jam 00:00, berlaku baik buat versi PC, PlayStation 4 maupun Xbox One. Setelah beta ditutup, selanjutnya permainan akan dirilis pada tanggal 24 Mei 2016.

 

EA Umumkan Battlefield 1, Membawa Pemain Beraksi Dalam Perang Dunia Pertama

Melihat tren belakangan, fiksi ilmiah tampaknya menjadi tema favorit developer permainan action dan shooter. Seperti beberapa judul CoD sebelumnya, Infinite Warfare sepenuhnya merangkul sci-fi futuristis, dan kita tahu EA punya agenda buat meluncurkan Titanfall 2. Mungkin hal inilah yang mendorong Electronic Arts mengusung pendekatan berbeda untuk penerus seri Battlefield.

Bukannya memperkenalkan Battlefield 5 sebagai kelanjutan dari franchise FPS kebanggaannya, Electronic Arts malah mengumumkan Battlefield 1. Judulnya memang aneh, namun ia bukanlah remake dari Battlefield pertama. Permainan anyar ini mengajak Anda beraksi dalam medan tempur di Perang Dunia pertama, sebuah era yang hampir tidak pernah disenggol oleh para pengembang game.

Desainer Battlefield 1 Daniel Berlin menjelaskan bahwa pemilihan masa PD 1 bukan dimaksudkan buat sekedar menyegarkan kembali franchise Battlefield. Menurutnya, periode itu memungkinkan tim DICE menyediakan pilihan perlengkapan perang lebih banyak bagi gamer. Kali ini mereka menggarap sistem pertempuran jarak dekat lebih detail – menyajikan pedang, trench club, hingga sekop – dipadu persenjataan jarak jauh ‘tradisional’.

Layaknya di permainan Battlefield lain, Anda bisa menggunakan berbagai macam kendaraan: tank, truk lapis baja, pesawat dua baling-baling, kapal perang, sampai mengendarai kuda. Sistem destructible environment akan kembali, lebih disempurnakan di engine Frostbite versi baru, lalu senjata-senjata juga dapat dikustomisasi.

Battlefield 1 2
Flamethrower ialah salah satu senjata yang hadir di game.

Berdasarkan penuturan Berlin, mode singleplayer Battlefield 1 diramu agar lebih besar dan terbuka, menyuguhkan lebih banyak pilihan bagi Anda untuk mengalahkan lawan serta menyelesaikan misi. Di campaign, Anda mengendalikan lebih dari satu karakter. DICE bilang, latar belakang PD pertama sudah lama masuk dalam tahap pematangan konsep, dan di Battlefield 1, Anda akan menyaksikan reka ulang momen-momen bersejarah.

Mode multiplayer Battlefield 1 sendiri mendukung hingga 64 pemain, dibagi dua tim. Di sana ada sistem squad baru, memungkinkan satu grup gamer masuk (ataupun meninggalkan) match bersama-sama. Metode ini cukup penting sebab tanpa koordinasi, permainan menjadi lebih susah. Peta game terinspirasi dari lokasi sesungguhnya, contohnya Front Timur Tengah, Front Barat dan Front Itali (pegunungan Alpen).

Battlefield 1 3
Dari trailer, pertempuran udara di Battlefield 1 tampak menjanjikan.

Battlefield 1 akan memeriahkan deretan game shooter yang dilepas di tahun ini, rencananya dirilis tanggal 21 Oktober nanti di PC, Xbox One dan PlayStation 4. Game juga bisa dijajal di acara EA Play pertengahan bulan Juni 2016 besok.

Via Polygon. Sumber: Battlefield.com.

Activision Umumkan Call of Duty: Infinite Warfare, Siapkan Pula Remake Modern Warfare

Bocoran mengenai game Call of Duty terbaru – menyebutkan judul serta kapan Activision menyingkapnya – terbukti tepat. Tapi selain pelanjut permainan shooter populer itu, ternyata publisher juga sudah mempersiapkan kejutan buat para fans. Di tahun ini juga, Activision akan merilis veri remaster dari salah satu judul CoD terbaik yang pernah dilepas di platform last-gen.

Call of Duty: Infinite Warfare

Pengumuman Call of Duty: Infinite Warfare dilakukan lewat publikasi reveal trailer di YouTube. Kotennya mungkin sudah bisa Anda tebak: potongan-potongan adegan sinematik, cutscene dalam perspektif orang pertama, baku tembak, ledakan dan lebih banyak ledakan di sana-sini. Meski tampaknya permainan kembali menyajikan formula ‘perang berskala besar’ yang sama, developer menjanjikan sejumlah inovasi serta kehadiran mode Zombie.

Sejak Advanced Warfare, Call of Duty mulai terang-terangan mengusung tema fiksi ilmiah, dan arahan tersebut tampaknya turut memengaruhi seri Black Ops. Di Infinite Warfare, developer Infinity Ward menggiring Anda jauh ke masa depan. Aksi baku tembak turut dibawa ke luar atmosfer planet. Pertempuran udara dan luar angkasa akan menjadi aspek penting mode campaign.

Call of Duty Infinite Warfare 01
Infinite Warfare membawa Anda jauh ke masa depan.

Infinite Warfare mengambil latar belakang cerita futuristis. Di masa itu, negara-negara di dunia telah bersatu mendirikan United Nations Space Alliance untuk mulai mengkolonisasi ruang angkasa. Dan di jagat Call of Duty, kedamaian tidak dapat bertahan lama. Sebuah faksi yang menamakan dirinya Settlement Defense Front menyatakan perang pada UNSA, dan segera melakukan serangan tiba-tiba. Anda bermain sebagai komandan kapal UNSA Retribution Kapten Reyes, ditugaskan buat menghentikan SDF.

Permainan rencananya akan dirilis tanggal 4 November 2016 di PC, Xbox One dan PlayStation. Tersedia pilihan edisi standar, Legacy Edition dan Digital Legacy Edition (masing-masing US$ 80), Digital Deluxe Edition (US$ 100), serta Legacy Pro Edition (US$ 120).

Call of Duty Infinite Warfare 02
Pertempuran di udara dan angkasa menjadi elemen penting di game.

Call of Duty: Modern Warfare Remaster

Kejutan terbesar dari pengungkapan Infinite Warefare adalah pengumuman versi remake Call of Duty: Modern Warfare. Sayang sekali, ia tidak dijual terpisah. Permainan dibundel bersama Infinite Warfare edisi Legacy. Modern Warfare Remaster dikerjakan oleh tim Raven Software, menyuguhkan campaign orisinil serta upgrade pada grafis. Namun untuk multiplayer-nya sendiri, cuma ada 10 map, separuh dari Modern Warfare versi lawas.

Via Gamespot. Sumber: CallofDuty.com.

[Rumor] Judul Baru Game Call of Duty Tersingkap, Akan Diumumkan Minggu Depan

Bagi Activision, tak lengkap rasanya jika satu tahun berlalu tanpa adanya perilisan Call of Duty. 13 tahun setelah debut perdana, CoD diakui khalayak sebagai franchise shooter terpopuler di Bumi, menghasilkan pemasukan lebih dari US$ 10 miliar. Jadi sangat tidak mengherankan jika perusahaan game raksasa Amerika itu tanpa kenal lelah menyiapkan penerusnya.

E3 2016 masih lebih dari sebulan lagi, namun bocoran dan rumor sudah berseliweran. Kali ini, tersibak informasi mengenai judul baru permainan Call of Duty dan kapan rencananya ia akan diumumkan. Berita soal nama muncul tidak sengaja di PlayStation Store Amerika, dan menyadari kesalahan ini, Sony segera menghapusnya. Waktu pengumuman sendiri diungkap oleh jurnalis video game independen Jim Sterling via Twitter-nya.

Secara tak sengaja ‘Call of Duty: Infinite Warfare’ tertera di PlayStation Store.

Dari titel yang tertera di kolom Trending PlayStation Store, Activision memberinya judul Call of Duty: Infinite Warfare. Dan sepertinya publisher berniat menyingkapnya pada tanggal 3 Mei 2016, berdasarkan foto dokumen berisi agenda marketing. Di sana terdapat tulisan ‘VENDOR SUPPLIED, Call of Duty Reveal’, ditemani Overwatch Open Beta, Battleborn ‘available now‘ dan StarFox Zero. Di antara keempat game, hanya Call of Duty yang tidak mempunyai gambar.

New Call of Duty 02
Menanti pengumuman Call of Duty baru? Catat tanggalnya: 3 Mei 2016.

Bukan cuma dua hal ini yang berhasil diketahui soal Call of Duty baru. Di akhir bulan Maret kemarin, user NeoGAF bernama shinobi602 memberi bocoran bahwa game di-setting jauh di masa depan, bertema fiksi ilmah dengan pertempuran ruang angkasa. Eurogamer segera mengejar laporan tersebut, dan mereka menyampaikan bahwa permainan bukanlah penerus langsung dari judul-judul sebelumnya.

Game anyar kabarnya itu digarap oleh Infinity Ward, tim di belakang seri klasik, Modern Warfare dan Ghosts. Di sini yang membuatnya jadi menarik, karena jalan cerita Ghosts masih menggantung. Mengapa mereka tidak membuat sekuelnya? Tentu info ini bisa saja keliru, namun shinobi602 cukup bereputasi di forum NeoGAF karena ia dahulu secara akurat membeberkan rincian fitur serta karakter Black Ops III.

Activision memang dikabarkan tidak berencana membuka booth di Electronic Entertainment Expo 2016, akan tetapi publisher telah mengonfirmasi keberadaan Call of Duty baru lewat blog resmi.

“Di E3 bulan Juni nanti, kami akan memamerkan gameplay dari permainan paling ambisius ciptaan Infinity Ward. Kami tidak sabar untuk memberi tahu detail mengenai game Call of Duty selanjutnya bersama rekan-rekan di PlayStation,” tutur communication manager Activision Scott Lowe. “Kami bangga dapat berpartisipasi di ajang video game besar tersebut.”

Via The Escapist.