10 Game PlayStation 1 yang Harusnya Di-Remake Kembali

Remake dari sebuah game lawas memang dahulu banyak ditentang oleh para gamer. Namun dengan semakin berumurnya game-game lama tersebut, keinginan untuk bernostalgia sekaligus melihat bagaimana visi para pengembang untuk membawa game klasik mereka tersebut dengan teknologi sekarang semakin meningkat.

Beberapa game pun berhasil mendapatkan proses remake yang sangat layak yang bahkan mampu memberikan pengalaman baru bagi para pemain lama ataupun baru. Kami bahkan sudah merangkumnya di “10 Game Remake Terbaik yang Paling Menawan”. Tentunya kita juga punya harapan besar kepada penerbit dan para pengembang untuk membawa kembali game-game klasik era PlayStation 1 untuk dibawa ke konsol Next-Gen.

Dan lewat daftar ini, kami telah merangkum 10 Game legendaris PlayStation 1 yang perlu di-remake di PlayStation 5 ataupun platform lain.

Nascar Rumble

Pengembang: EA Redwood Shores | Penerbit: EA Games

Genre game balap dengan power-up memang masih mampu bertahan hingga saat ini namun yang memiliki pendekatan seunik Nascar Rumble memang tidak ada. Seperti namanya game ini menjadi “spin-off” untuk game Nascar yang dikemas layaknya Mario Kart.

Sayangnya seri keren ini hanya berhenti pada Rumble Racing di PlayStation 2. Tentunya akan menyenangkan bila EA dan pengembang EA Redwood Shores (sekarang Visceral Games) me-remake game balap arcade ini.

Digimon Rumble Arena

Pengembang: Bandai | Penerbit: Bandai

Era Digimon mungkin kini telah meredup karena serial animasinya juga telah berhenti tayang di televisi. Namun kami yakin bahwa banyak yang memiliki memori tentang game pertarungan Digimon ini.

Apalagi game fighting-platformer seperti ini kini tengah lumayan diminati, seperti SpongeBob yang bahkan mendapatkan game fighting-nya sendiri. Sekarang bisa jadi waktu yang tepat bagi Bandai Namco mengajak para gamer dan khususnya fans Digimon untuk bernostalgia dengan remake dari game ini.

Pepsiman

Pengembang: KID Corp. | Penerbit: KID Corp.

Video game yang berisi iklan tentunya sangat menyebalkan, apalagi bila game tersebut memang dibuat untuk mempromosikan produk tersebut secara penuh atau yang biasa disebut dengan Advergame.

Namun Pepsiman mungkin menjadi salah satu pengecualian lewat gameplay-nya yang menarik dan seru. Sebuah remake untuk game ini tentunya akan menarik melihat game serupa seperti Temple Run atau Subway Surf laku keras.

Twisted Metal

Pengembang: Single Trac| Penerbit: Sony Interactive Entertainment

Siapa yang tidak mengenal Twisted Metal, game pertarungan antar mobil dengan senjata dan maskot badut berapi-api ini. Cukup aneh melihat bahwa di era game shooter dan battle royale seperti saat ini Sony Interactive Entertainment tidak membawa kembali game ini.

Setidaknya mereka bisa membuat versi remake layaknya Crash Bandicoot untuk melihat respon pasar sekaligus bernostalgia. Apalagi memang game bergenre serupa memang telah tidak ada kelanjutannya saat ini.

Silent Hill

Pengembang: Konami Team Silent| Penerbit: Konami

Silent Hill mungkin menjadi game horor yang paling berpolemik dalam beberapa tahun terakhir. Game ini bahkan harus melewatkan generasi konsol PlayStation 4 saat Hideo Kojima keluar dari Konami.

Kini Silent Hill kembali dirumorkan akan dirilis untuk konsol next-gen. Dan pastinya akan sangat menyenangkan juga bila Konami mau me-remake Silent Hill original dengan gaya Resident Evil 2 yang mampu memberikan pengalaman yang fresh dan baru.

Dino Crisis

Pengembang: Capcom | Penerbit: Capcom

Tentu banyak fans yang telah melihat keberhasilan Capcom dalam me-remake  dua seri Resident Evil kemarin. Karenanya, semakin banyak juga fans yang menginginkan Capcom untuk me-remake Dino Crisis.

Apalagi berbeda dengan Resident Evil yang terus memiliki instalasi baru, Dino Crisis sudah vakum sejak 2003. Seharusnya Capcom tidak perlu meragukan animo para gamer bila memang mereka berencana untuk me-remake game yang satu ini.

Rampage

Pengembang: Midway | Penerbit: Activision

Meskipun berhasil diadaptasi menjadi film layar lebar yang dibintangi oleh Dwayne “The Rock” Johnson, namun sayangnya hal tersebut masih tetap membuat Rampage belum berhasil untuk mendapatkan game barunya.

Padahal franchise ini kini dimiliki oleh Warner Bros, yang bisa dengan mudah me-remake game pertamanya dengan visual, konten, dan tentunya gameplay yang lebih modern.

Tenchu

Pengembang: From Software | Penerbit: Activision

Sepertinya sudah lama kita tidak melihat game yang mengambil latar cerita ninja yang kental. Bila berbicara soal ninja, saya langsung teringat dengan nama Tenchu.

Game ninja satu ini memang tengah diistirahatkan oleh From Software. Namun bila From Software ingin me-remake game mereka lainnya, Tenchu bisa menjadi salah satu game yang layak dibawa ke era modern.

Castlevania Symphony of the Night

Pengembang: Konami | Penerbit: Konami

Salah satu franchise milik Konami yang sayangnya dianaktirikan begitu saja. Padahal serial animasinya yang tayang di Netflix bisa dibilang sukses besar. Namun Konami nampaknya sudah puas dengan hal tersebut dan tidak merilis game terbarunya.

Para fans tentu akan sangat gembira bila Konami mau me-remake Castlevania Symphony of the Night dengan grafis dan gameplay yang lebih modern layaknya Lord of Shadow.

Bishi Bashi

Pengembang: Konami| Penerbit: Konami

Game bergenre mini-games kompetitif memang tidak dilirik lagi oleh mayoritas pengembang, termasuk Konami yang dulu membuat Bishi Bashi.

Namun di saat beberapa game kompetitif menyenangkan seperti Fall Guys mencuri banyak perhatian, tidak ada salahnya juga bila Konami me-remake game yang satu ini mengingat banyak keluarga yang membutuhkan game untuk menghabiskan waktu bersama-sama karena pandemi.

Penutup

Tentunya kami tidak bisa merangkum semua game favorit setiap gamer ke dalam daftar ini karena tiap orang memiliki game kesukaannya masing-masing. Namun setidaknya 10 game di atas merupakan game-game yang bisa dibilang ikonik pada jamannya.

Memang di era sekarang, ketika para pengembang game mulai rajin untuk menghidupkan judul-judul lama mereka. Para gamer yang merindukan game-game favorit mereka dulu jadi berharap agar para pengembang mau menghidupkan game-game masa kecil mereka lewat remake.

Evercade VS Adalah Console Retro untuk Semua Kalangan Konsumen

Ada banyak cara untuk bisa memainkan deretan video game lawas. Namun bagaimanapun juga, kesan nostalgia yang terbaik baru bisa didapat apabila kita memainkannya menggunakan hardware aslinya, atau setidaknya menggunakan hardware baru yang secara spesifik diciptakan untuk retro gaming.

Kira-kira seperti itulah premis yang ditawarkan Evercade VS, game console baru buatan sebuah perusahaan bernama Blaze Entertainment. Sepintas, konsepnya mungkin terdengar mirip seperti Analogue Nt Mini, akan tetapi cara kerja kedua console benar-benar berbeda. Kalau Nt Mini punya slot untuk ditancapi kaset NES orisinal, VS justru menggunakan jenis kaset proprietary rancangan pengembangnya sendiri.

Alhasil, konsumen yang tidak pernah mencicipi permainan NES pun bisa ikut menikmati produk ini. Anda tidak perlu punya koleksi kaset game lawas untuk bisa menjadi konsumen Evercade VS, sebab semua kaset kompilasinya dapat dibeli langsung dari pengembangnya. Sejauh ini, pengembangnya sudah mengamankan lisensi dari 260 judul game agar dapat mereka kemas menjadi kaset untuk VS.

Bentuk kasetnya kecil dan langsung mengingatkan saya pada kaset GameBoy. VS dapat menampung hingga dua kaset sekaligus, dan tampilan antarmuka software-nya telah dioptimalkan supaya mudah untuk dinavigasikan. VS mengandalkan teknologi emulasi berkualitas tinggi, dan output 1080p yang dikirimkan ke TV via HDMI dipastikan akan selalu “pixel perfect“.

Pada kenyataannya, teknologi emulasinya sudah sangat terbukti karena VS bukanlah console retro pertama besutan Blaze. Sebelumnya, Blaze sudah lebih dulu merilis Evercade Handheld, yang pada dasarnya mengusung konsep retro gaming yang serupa dan dengan jenis kaset yang sama pula, hanya saja dalam kemasan yang portabel. Menurut analisis yang dilakukan Digital Foundry, kualitas emulasi yang ditawarkan Evercade Handheld sangatlah tinggi, dan itu semestinya bisa menjadi jaminan atas kinerja Evercade VS.

Teknologi emulasi dan jenis kaset yang digunakan Evercade VS sama persis dengan yang dipakai Evercade Handheld / Blaze Entertainment

Di bawah kompartemen kaset VS, ada empat colokan USB untuk controller. Selain menggunakan controller bawaannya yang juga kelihatan sangat retro, pengguna juga bisa menyambungkan beragam controller lain yang memang memanfaatkan sambungan USB. Bagi para pemilik Evercade Handheld, mereka bahkan juga bisa menggunakan console handheld tersebut sebagai controller untuk VS dengan bantuan sebuah kabel tambahan.

Rencananya, Evercade VS akan mulai dipasarkan pada bulan November 2021. Di Amerika Serikat, harganya dipatok $100, sedangkan kasetnya dijual seharga $20 per unit (satu kaset bisa berisikan beberapa judul game lawas sekaligus).

Sumber: The Verge.

Nintendo Luncurkan Reinkarnasi Modern dari Handheld Console Pertamanya

Di industri game console, konsumen modern sering kali hanya membandingkan Sony dengan Microsoft, dan lupa sepenuhnya terhadap eksistensi Nintendo. Padahal, kita tahu bahwa Nintendo merupakan salah satu pelopor di segmen ini, tapi di saat yang sama sebagian besar dari kita juga tahu bahwa Nintendo seakan hidup di dunianya sendiri.

Anggapan tersebut kembali mereka buktikan baru-baru ini. Di saat Sony dan Microsoft sibuk mengirimkan PlayStation 5 dan Xbox Series X ke konsumen, Nintendo malah merilis sebuah handheld console yang amat sederhana bernama Game & Watch: Super Mario Bros., reinkarnasi modern dari handheld console pertama bikinan Nintendo di tahun 1980 yang bernama sama.

Nintendo Game & Watch: Super Mario Bros.

Ya, Game & Watch bahkan lebih tua daripada Game Boy, dan hanya bisa memainkan satu game saja tanpa dibekali slot cartridge sama sekali. Untuk versi modernnya, Anda bakal mendapat tiga game: Super Mario Bros., Super Mario Bros. 2, dan Ball, permainan juggling yang disuguhkan oleh Game & Watch orisinal, tapi yang kini memakai karakter Mario ketimbang robot.

Secara fisik, Game & Watch: Super Mario Bros. sangat ringkas dengan dimensi 112 x 67 x 12,5 mm, dan bobot hanya sekitar 68 gram. Layout-nya tampak seperti controller NES yang dijejali layar LCD di bagian tengahnya, dan tema warnanya terinspirasi langsung dari Famicom (nama console NES untuk pasar Jepang).

Saat sedang tidak dipakai bermain, perangkat ini dapat berfungsi sebagai jam digital sesuai namanya. Satu sentuhan manis yang Nintendo bubuhkan adalah beragam animasi yang tampil selama perangkat menjadi penunjuk waktu. Secara total, Nintendo bilang ada 35 animasi jam yang berbeda.

Nintendo Game & Watch: Super Mario Bros.

Sebagai reinkarnasi modern, tentu saja perangkat ini membawa sejumlah elemen canggih yang tidak dimiliki leluhurnya, utamanya layar berwarna dan baterai rechargeable. Dalam sekali pengisian, baterainya diklaim bisa tahan sampai sekitar 8 jam pemakaian, dan charging-nya rupanya sudah mengandalkan sambungan USB-C.

Selebihnya, tidak banyak yang bisa ditawarkan oleh handheld console sesimpel ini selain sebatas nostalgia. Nintendo memperkirakan Game & Watch: Super Mario Bros. bakal tersedia di pasaran sampai 31 Maret 2021, dan mereka sudah mulai menjualnya sekarang seharga $50 di Amerika Serikat.

Sumber: The Verge.

Rayakan Ulang Tahun ke-50, Konami Siap Luncurkan Bundel Game Klasik ke Platform Current-Gen

Di saat Capcom sedang menikmati kesuksesan remake Resident Evil 2 dan Devil May Cry 5, sang rival senegaranya Konami dikabarkan tengah mencurahkan perhatian mereka untuk membangun pusat kegiatan esports di jantung kota Tokyo. Namun ada satu kesamaan esensial antara dua perusahaan asal Jepang itu: mereka ialah pemegang franchise permainan populer yang dicintai jutaan penggemarnya.

Fans Konami tahu, Maret adalah periode istimewa bagi sang publisher. Di bulan inilah perusahaan resmi didirikan, dan tepat di tanggal 21 Maret 2019 besok, ia genap berusia separuh abad. Konami tentu saja sudah menyiapkan kejutan buat memanjakan para gamer-nya. Minggu ini, mereka mengumumkan agenda peluncuran Anniversary Collection Arcade Classics, yakni sebuah seri bundel permainan berisi judul-judul legendaris mereka.

Kata ‘seri’ perlu ditekankan karena Konami berencana untuk melepas lebih dari satu Anniversary Collection. Edisi pertamanya sendiri diisi oleh delapan permainaan dari era 1980-an, disiapkan agar bisa dinikmati lagi di platform current generation. Selain game, Konami turut menyertakan bonus eBook berisi segala macam informasi mengenai delapan permainan tersebut, di antaranya wawancara dengan staf pengembang, pandangan developer soal kreasi mereka, serta desain, sketsa dan sejumlah dokumen yang selama puluhan tahun belum pernah dipublikasikan.

Ini dia delapan game yang ada di Konami Anniversary Collection Arcade Classics:

  • Haunted Castle
  • A-Jax
  • Nemesis (Gradius)
  • Vulcan Venture (Gradius II)
  • Life Force (Salamander)
  • Thunder Cross
  • Scramble
  • TwinBee

Anniversary Collection edisi pertama dijadwalkan untuk meluncur di Windows PC via Steam, PlayStation 4, Xbox One dan Nintendo Switch pada tanggal 18 April 2019. Tidak ada versi fisik. Apapun platform pilihan Anda, bundel permainan didistribusikan secara digital. Paket permainan tersebut bisa Anda beli seharga US$ 20, tetapi saya menduga akan ada penyesuaian harga ke rupiah khusus versi Steam.

Dalam beberapa bulan ke depan, Konami berniat untuk turut melepas Castlevania Anniversary Collection serta Contra Anniversary Collection. Kabarnya, dua bundel itu akan dirilis secara berbarengan di ‘musim panas’ 2019.

Di tiap edisi, ada empat judul yang telah dikonfirmasi, yaitu: Castlevania yang dahulu dilepas di NES, Castlevania II: Belmont’s Revenge, Castlevania III: Dracula’s Curse, and Super Castlevania IV; kemudian ada Contra, Super Contra, Super C, Contra III: The Alien Wars plus satu game lagi yang baru akan diumumkan nanti.

Via GameSpot.

20 Game Klasik dan Satu Bonus Unik yang Dihidangkan Untuk Pelanggan Nintendo Switch Online

Nintendo Switch Online merupakan jawaban sang produsen terhadap permintaan pengguna akan platform online yang andal buat menyempurnakan pengalaman bermain di console hybrid Nintendo. Penggarapannya sudah terdengar sejak pertengahan tahun lalu, dan di bulan Mei kemarin, perusahaan akhirnya menyingkap apa saja yang mereka tawarkan melalui Nintendo Switch Online.

Disajikan sebagai layanan berlangganan, Nintendo Switch Online memungkinkan kita menikmati mode multiplayer online, menyimpan progres permainan di cloud, berkomunikasi via aplikasi smartphone, serta mengakses game-game NES klasik. Dan lewat presentasi Direct di tanggal 13 September kemarin, Nintendo menyingkap informasi lebih jauh terkait NSO, termasuk kapan ia akan meluncur dan permainan lawas apa saja yang dibundel bersamanya.

Nintendo sebelumnya telah mengumumkan 10 game console NES yang bisa dinikmati via Nintendo Switch Online. Dan melalui Direct, mereka menyingkap 10 judul klasik lagi, plus menginformasi permainan-permainan yang akan menyusul.

NSO 4

10 game yang dahulu telah diungkap meliputi:

  • Baloon Fight
  • Donkey Kong
  • Dr. Mario
  • Ice Climber
  • The Legend of Zelda
  • Mario Bros.
  • Soccer
  • Super Mario Bros.
  • Super Mario Bros. 3
  • Tennis

 

Selanjutnya, Nintendo menambahkan 10 judul ini:

  • Ghosts ’n Goblins
  • Excitebike
  • Tecmo Bowl
  • Yoshi
  • Double Dragon
  • Gradius
  • Ice Hockey
  • River City Ransom
  • Pro Wrestling
  • Baseball

 

Sang publisher juga telah mengonfirmasi rencana buat menghadirkan lebih banyak permainan Nintendo Entertainment System, di antaranya:

Oktober 2018

  • Solomon’s Key
  • NES Open Tournament Golf
  • Super Dodge Ball

 

November 2018

  • Metroid
  • Mighty Bomb Jack
  • TwinBee

 

Desember 2018

  • Wario’s Woods
  • Ninja Gaiden
  • Adventures of Lolo

Sebagai strategi promosi, konsumen yang memutuskan untuk jadi pelanggan Nintendo Switch Online akan mendapatkan kesempatan untuk membeli controller berdesain gamepad Nintendo Entertainment System untuk Switch. Gamepad bergaya 80-an itu didesain untuk menemani Anda menikmati game-game jadul, terhubung ke Switch secara wireless, dan bisa dicantumkan ke bagian samping tablet layaknya Joy-Con.

Tapi perlu diketahui bahwa controller tidak bisa digunakan buat bermain game yang lebih baru, misalnya Breath of the Wild atau Xenoblade Chronicles 2.

NSO 1

Nintendo Switch Online dijajakan secara berlangganan dengan biaya mulai dari US$ 4 per bulan hingga US$ 35 per tahun untuk keluarga – dapat diakses hingga delapan user. Layanan ini akan tersedia pada tanggal 18 September 2018 nanti, dan di hari yang sama, konsumen dipersilakan memesan controller NES buat Switch seharga US$ 60.

NSO 2

Sumber: Nintendo.

Antstream Adalah Layanan Streaming Game Khusus Game Retro

Dibandingkan layanan streaming musik atau film, layanan streaming game masih tergolong sangat niche. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menjadikannya lebih mainstream, salah satunya seperti yang dilakukan oleh LiquidSky. Namun sebuah startup asal Inggris bernama Antstream berpendapat berbeda.

Mereka menilai ada hikmah yang dapat diambil apabila layanan streaming game tetap berada di jalur niche. Layanan yang mereka tawarkan pun sangat berbeda: ketimbang menawarkan koleksi game kelas AAA, katalog Antstream justru berisikan lebih dari 1.000 game retro yang berlisensi resmi.

Judul-judul seperti Fatal Fury, Joe & Mac dan Speedball adalah sebagian dari konten unggulan Antstream, dan ini semua memang tak bisa lagi kita mainkan kecuali kita punya akses ke cartridge dan console orisinilnya, atau dengan bantuan emulator, yang mungkin masih memicu perdebatan terkait legalitasnya.

Antstream

Kelebihan lain Antstream adalah performa streaming-nya yang secara teori bisa lebih baik dibanding layanan lain. Ini dikarenakan konten yang kita stream adalah game lawas dengan ukuran teramat kecil jika dibandingkan standar sekarang, sehingga semestinya jaringan 4G pun sudah cukup untuk mewujudkan sesi streaming game yang mulus.

4G? Ya, Antstream berencana merilis layanannya di banyak platform. Sejauh ini mereka baru mendukung Windows dan Android, meski anehnya, yang dimaksud Android baru mencakup tablet saja. Sayang hingga sekarang masih belum ada informasi mengenai jadwal peluncuran resmi dan tarif subscription yang bakal dipatok Antstream.

Sumber: SlashGear.

Lewat Mega Drive Classic Hub, Sega Hadirkan Kembali Pengalaman Gaming ala Tahun 90-an

Didorong rasa nostalgia dan kesuksesan bundel kompilasi game di era console ke-6 sampai ke-7 (Dreamcast hingga PlayStation 3), retrogaming menjadi aspek yang diakui di industri. Sayangnya, legalitas proses emulasi masih dipertanyakan, dan Nintendo sendiri dengan tegas bilang bahwa hal ini merupakan sebuah ancaman besar terhadap kekayaan intelektual.

Namun siapa yang bisa menahan manisnya kenangan menikmati game klasik? Banyak perusahaan telah menciptakan console spesialis retrogaming dan menjanjikan konten melimpah. Namun sebentar lagi, hobi ini akan jadi jauh lebih simpel. Sega mengumumkan dukungan mereka terhadap upaya modifikasi permainan-permainan lawas di Genesis (dikenal sebagai Mega Drive di Negara Barat) melalui platform distribusi digital terfavorit, Steam. Dan kabar gembiranya, momen itu tiba tidak lama lagi.

Sang publisher Jepang menyingkap Sega Mega Drive Classic Hub, dan di sana, Sega berjanji Anda dapat memainkan sembari mengutak-atik game Genesis. Semuanya didukung fitur Steam Workshop, memungkinkan kita saling sharing game yang sudah dimodifikasi. Langkah ini sangat tidak biasa, karena umumnya developer dan publisher menentang upaya alterasi dan emulasi permainan-permainan tua – biasanya berkaitan dengan pembajakan.

Keistimewaan Sega Mega Drive Classic Hub tak cuma itu. Saat masuk, Anda akan dibawa ke ruang tidur virtual, memperlihatkan keadaan kamar gamer di era 90-an: televisi CRT, rak berisi koleksi game, poster-poster Golden Axe dan Steets of Rage tertempel di tembok, dan buku-buku komik berserakan. Di sana, Anda bisa berjalan-jalan dan waktu-pun ikut bergerak.

Sega memang belum menjelaskan lebih banyak modifikasi apa yang bisa dilakukan lewat Steamworks – info detail akan diungkap minggu depan. Saat ini diketahui, pemain dapat meng-edit dan mendistribusikan tileset grafis, serta mengganti sprite resmi dan background dengan buatan mereka. Ada kemungkinan, musik serta elemen lain juga bisa diganti.

Terdapat puluhan judul yang Sega cantumkan dalam daftar, namun beberapa seri game belum mereka masukkan, contohnya Toejam and Earl dan Sonic the Hedgehog serta sejumlah permainan dari program bundel lain. Asumsi saya, jumlahnya akan diperbanyak melalui update.

Sega Mega Drive Classic Hub rencananya akan meluncur pada tanggal 28 April 2016. Namun ada satu hal yang mengganjal: pengumuman ini dilakukan oleh channel PR di Inggris (itu mengapa ia mengusung nama Mega Drive, dan bukan Genesis). Apakah Classic Hub nanti cuma tersedia di wilayah tertentu saja? Saya harap tidak.

Via Engadget. Sumber: Sega.

Sega Bagi-bagikan Game Klasik Gratis di Steam

Wahai para penggemar game klasik, terutama yang pernah memiliki console buatan Sega, berbahagialah. Rival Nintendo yang sudah berhenti memproduksi hardware tersebut sedang membagi-bagikan game klasik besutannya secara cuma-cuma di Steam.

Acara bagi-bagi game gratis ini merupakan bagian dari event promosi bertajuk “Make War Not Love 3” yang diselenggarakan bersama Creative Assembly dan Relic Entertainment. Sejauh ini sudah ada tiga judul klasik yang bisa didapatkan secara cuma-cuma, yaitu Golden Axe, Jet Set Radio dan Hell Yeah! Wrath of the Dead Rabbit.

Jet Set Radio

Buat yang sudah lupa, Golden Axe merupakan game beat-em-up yang cukup populer di tahun 90-an lewat console Sega Genesis. Jet Set Radio di sisi lain merupakan game platformer yang dipopulerkan oleh Sega Dreamcast di tahun 2000-an. Game ini merupakan salah satu yang pertama yang memakai grafik bergaya cel-shaded – tiga dimensi, tapi gaya kartunnya masih sangat kental – dan versi PC-nya kini telah mendukung layar widescreen.

Hell Yeah! Wrath of the Dead Rabbit adalah judul yang paling modern. Dirilis di tahun 2012 untuk PS3, Xbox 360 dan PC, game platformer 2D ini mengemas visual yang amat menarik dan vibrant, meski setting-nya mengambil tempat di neraka. Selain game utamanya, Sega juga turut menyertakan sepasang DLC-nya secara cuma-cuma.

Hell Yeah! Wrath of the Dead Rabbit

Untuk mendapatkan ketiga game ini secara cuma-cuma, silakan langsung mengunjungi laman event Make War Not Love 3 di Steam, lalu klik “Install Game” pada bagian Make War Not Love 3 – Prize 1.

Mulai besok, Sega juga akan membagi-bagikan tiga judul klasik lain lewat Steam. Ketiganya adalah Streets of Rage 2, Condemned: Criminal Origins dan Binary Domain. Jangan sampai ketinggalan, Sega hanya menawarkannya selama event Make War Not Love 3 berlangsung – game-nya tetap bisa dimainkan nanti apabila bonusnya sudah diklaim lebih dulu.

Sumber: Digital Trends.

Situs Ini Menyimpan Koleksi Game untuk Windows 3.1, Bisa Dimainkan Langsung di Browser

Internet Archive merupakan sumber terlengkap dari beragam konten internet dari sejak awal teknologi tersebut menyebar. Di saat yang sama, Internet Archive rupanya juga bermisi menjadi museum softwaresoftware tua – termasuk malware – yang pastinya akan terasa kuno sekali di tahun 2016 ini.

Salah satu koleksi yang amat menarik perhatian adalah Windows 3.x Showcase. Ini pada dasarnya merupakan kumpulan software yang dulunya dibuat untuk Windows 3.1 yang populer di tahun 1992 – 1994, sebelum akhirnya digantikan oleh Windows 95.

Semua software dan game yang ada dalam koleksi ini dapat langsung dijalankan lewat browser tanpa harus meng-install plugin tambahan terlebih dulu. Koleksinya mencakup judul-judul klasik dan legendaris, mulai dari SkiFree, Gopher-It, Brickbuster, Chessnet, Sea Battle, sampai Wheel of Fortune: Deluxe Edition.

Gopher-It

Hampir bisa dipastikan Anda yang sempat menggunakan Windows 3.1 mengenal betul judul-judul di atas. Setelah mencoba memainkan Gopher-It, saya benar-benar tidak percaya kalau dahulu saya bisa mencatatkan skor yang begitu tinggi dengan menggunakan mouse bola yang amat jadul; lebih tinggi daripada sekarang, padahal sekarang mouse yang saya pakai adalah mouse gaming yang notabene jauh lebih responsif.

Terlepas dari itu, koleksi ini merupakan obat kangen yang begitu efektif dan mudah sekali diakses. Silakan kunjungi langsung situsnya di browser komputer masing-masing. Selebihnya saya ucapkan selamat bernostalgia…

Sumber: TheNextWeb.

100 Game Klasik Atari Akan Hadir di Steam Melalui Atari Vault

Nama Atari sudah pasti meninggalkan memori tak terlupakan di benak para gamer veteran. Diujungtombaki Nolan Bushnell, brand ini ialah pionir industri arcade, console serta PC. Zaman keemasan Atari berakhir dengan insiden yang dikenal sebagai video game crash 1983. Mereka mencoba bangkit, tapi buat sekarang Atari hanya menyisakan warisan nostalgia.

Namun kesuksesan bermacam-macam kampanye crowdfunding membuktikan bahwa nostalgia merupakan senjata ampuh. Mengusung formula itu, tim Atari mengumumkan rencana mereka untuk menghidupkan kembali game-game klasik melalui Atari Vault. Apa itu? Ia bukanlah penerus console Atari 2600, melainkan sebuah bundel permainan resmi yang disiapkan buat PC.

Atari Vault berisi 100 judul legendaris, diramu khusus bagi penggemar beratnya. Mereka bukanlah sekedar porting dari sistem lama ke platform anyar. Permainan-permainan tersebut hadir dengan fitur dan user interface baru, serta mode multiplayer lokal ataupun online berkat dukungan Steam. Saya sendiri berharap multiplayer diimplementasikan ke semua game, membayangkan betapa serunya (dan kacaunya) bermain Missile Command bersama tiga pemain lain.

Steam bukan sekedar menjadi wadah multiplayer. Atari Vault akan memanfaatkan fitur Steam Leaderboards serta menyajikan kompatibilitas ke gamepad Steam Controller demi memastikan ‘kendali yang akurat’. Sejumlah elemen dengan sengaja tidak diubah, sehingga Anda tetap dapat menikmati game jadul sembari diiringi sountrack-soundtrack tahun 70- atau 80-an. Sayangnya untuk sekarang, Atari belum menjabarkan 100 judul permainan di Vault secara lengkap.

Beberapa judul yang sudah dikonfirmasi meliputi Asteroids, Centipede, Missile Command, Tempest, dan Warlords. Atari memberikan tanggung jawab pengembangan Vault kepada Code Mystics – tim spesialis porting, belum lama sukses menghadirkan bundel permainan Star Wars ke console PlayStation 4.

Rencananya, Atari Vault akan dipamerkan secara perdana di ajang Penny Arcade Expo (PAX) South pada tanggal 29 sampai 31 Januari 2016 nanti, berlokasi di Henry B. Gonzalez Convention Center di San Antonio. Ia ditemani versi demo game Pridefest untuk iOS dan RollerCoaster Tycoon World.

Atari Vault dijadwalkan untuk meluncur pada musim semi 2016, sekitar bulan Maret sampai Juni.

Selain Vault, saya juga yakin banyak gamer menanti kabar terbaru mengenai RollerCoaster Tycoon World di PAX South – permainan keempat di seri klasik kebanggaan Atari. Awalnya ia akan diluncurkan di Desember lalu, tapi setelah pertimbangan berdasarkan periode tes beta, harus diundur ke ‘awal’ 2016.

Sumber: PR Newswire.