Laporan DailySocial: Pengenalan dan Ketertarikan Pasar terhadap “Gaming Laptop”

DailySocial bekerja sama dengan JakPat mengadakan riset mengenai Gaming Laptop di Indonesia, dengan judul “Gaming Laptop Interest & Awareness 2017”. Survei ini bertujuan mengukur pengetahuan & antusiasme konsumen Indonesia terhadap kategori produk Gaming Laptop. Sampel diambil dari konsumen Indonesia secara proporsional di seluruh daerah untuk menggambarkan sentimen pasar secara nasional.

Sejak tahun 2012 berbagai merek laptop masuk ke pasar Indonesia dengan branding gaming laptop. Pembedaan terutama pada spesifikasi komponen yang menekankan kemampuan grafis dan berbagai fitur hardware yang “ramah gaming“. Perlahan-lahan pasar pun teredukasi akan kategori gaming laptop, namun konsumen masih segan melakukan pembelanjaan bernominal besar untuk gaming laptop.


Beberapa temuan laporan kami antara lain:

  • 70% konsumen Indonesia sudah mengetahui kategori gaming laptop dan merasakan adanya perbedaan signifikan antara gaming laptop dengan laptop biasa
  • 72.6% responden tertarik untuk membeli gaming laptop
  • 62.95% responden menginginkan harga gaming laptop di bawah Rp10 juta
  • 48.75% Konsumen menyukai ukuran layar sekitar 15 inci sebagai ukuran ideal untuk Gaming Laptop.

Bila ingin mengetahui lebih jauh hasil riset “Gaming Laptop Interest & Awareness 2017”, Anda dapat mengaksesnya secara gratis setelah menjadi member DailySocial melalui tautan berikut ini.

MSI Tekankan Pentingnya Sistem Pendingin Dalam Notebook Gaming High-End

Melesatnya teknologi hardware memungkinkan notebook melalukan banyak hal yang tidak pernah kita bayangkan beberapa tahun lalu. Saat ini, kecilnya volume tidak menghalangi device-device ini menjalankan game-game berat, VR hingga konten 4K. Namun satu hal seringkali kita lupakan: dengan tingginya performa komponen, meningkat pula temperatur yang dihasilkan PC.

MSI Cooler Boost 4

Kendala ini cukup wajar, bisa ditemui di hampir semua laptop gaming, termasuk hasil kreasi MSI. Sang produsen asal Taiwan itu mengangani masalah thermal lewat dua pendekatan, pertama membuat komponen-komponen di dalam tetap bekerja normal di suhu ekstrem, lalu yang kedua adalah meng-upgrade sistem pendingin mereka – khususnya di notebook-notebook bersenjata kartu grafis Nvidia GeForce GTX seri 10.

MSI Cooler Boost 9

Solusi tersebut pertama kali MSI singkap di ajang Computex Taipei tahun lalu, terdiri dari dua tipe sistem pendingin, yaitu Cooler Boost Trinity dan Cooler Boost Titan. Titan disiapkan untuk menangani laptop-laptop berukuran raksasa atau desktop replacement seperti kelas GT73 ataupun GT83 (keduanya kebetulan juga mengusung titel Titan), sedangkan Trinity disiapkan buat level ultrabook gaming semisal GS63 ataupun GS73.

MSI Cooler Boost 1

Cooling system sangatlah penting karena seberapapun canggihnya hardware dari laptop, tak sempurnanya pembuangan panas menyebabkan komponen tidak bekerja semestinya. Lalu performa dan suhu hanyalah tantangan pertama yang harus dihadapi tim desainer. Mereka juga harus memikirkan konsumsi tenaga yang dibutuhkan masing-masing hardware beserta sistem pendingin.

MSI Cooler Boost 11

MSI Cooler Boost 8

Di sinilah Cooler Boost berbeda dari solusi lain. MSI sudah meraciknya sedemikian rupa agar sistem pendingin tidak memakan banyak tenaga, bekerja optimal berkat rancangan unik sehingga pemakaian daya jadi lebih efisien. Beberapa bulan setelah pengenalannya, Cooler Boost Titan dan Trinity tetap jadi andalan notebook-notebook Micro-Star International di era ketersediaan prosesor Intel Core generasi ke-7.

MSI Cooler Boost 2

MSI Cooler Boost 16

Mari kita fokus pada Cooler Boost Titan terlebih dulu. Ketika mayoritas vendor masih memanfaatkan tiga sampai empat pipa dipadu dua kipas pendingin, MSI memperbanyak jumlah komponen-komponen ini di laptop gaming mereka berkali-kali lipat. Ambil contohnya pada GT83VR. Untuk meredam panas yang dihasilkan oleh sepasang kartu grafis GTX 1080 (via SLI), Cooler Boost Titan menyimpan 15 heat pipe, dua kipas Whirlwind raksasa berisi 29 bilah baling-baling, plus satu fan lagi yang didedikasikan ke CPU (sempurna buat overclock).

Setting Cooler Boost Titan sendiri sedikit berbeda di masing-masing tipe – misalnya pada GT73VR – tergantung dari jenis serta jumlah GPU.

MSI Cooler Boost 12

Di GT83 versi Skylake, setup ini mampu menjaga suhu internal tetap berada di bawah 80 derajat Celcius meskipun laptop sedang bekerja sangat keras. Dalam demo live di konferensi pers MSI di CES 2017 (diterapkan pada varian Intel Kaby Lake), mengaktifkan mode overclock lewat app Dragon Center tak cuma meningkatkan kecepatan CPU dan GPU, tapi juga membuat suhunya lebih rendah, masing-masing berkurang 11 dan 8 derajat Celcius.

MSI Cooler Boost 6

Implementasi Cooler Boost Trinity di GS63VR bahkan lebih canggih lagi. MSI menjejalkan sistem pendingin tersebut di ultrabook gaming berketebalan hanya 17,7mm. Tiga buah kipas Whirlwind Blade di sana istimewa, masing-masing mempunyai 41 bilah baling-baling dan bekerja lebih hening, lalu proses pembuangan panas dibantu oleh lima pipa pendingin. Dan supaya bekerja maksimal, MSI memisahkan sistem thermal CPU dengan GPU.

MSI Cooler Boost 14

Cooler Boost Trinity merupakan satu faktor penyumbang keberhasilan GS63VR memenangkan penghargaan Best Choice Golden Award di ajang Computex 2016.

Di kesempatan terpisah, marketing manager Green Lin menjelaskan pada saya mengenai cara kerja heat pipe yang ada di laptop gaming MSI. Unit tersebut bukanlah pipa biasa, melainkan heat pipe berisi sejenis cairan thermal carrier. Lin mengisahkan pengalamannya mencoba langsung pipa tersebut dalam mengantarkan panas: ketika satu ujung dibakar korek api, panas segera terasa di ujung lainnya. Seperti inilah efektifitas pipa dalam notebook mereka.

MSI Cooler Boost 15

Cooler Boost sendiri bisa diaktifkan dengan mengklik tombol di app Dragon Center. Dibandingkan generasi sebelumnya, Cooler Boost Titan dan Trinity menghasilkan tiupan angin 30 persen lebih besar (berkat penambahan jumlah dan peningkatan kepadatan bilah) tetapi bisa beroperasi lebih hening. Seluruh kemampuan itu bisa Anda temukan di notebook gaming keluarga GT dan GS terbaru.

MSI Cooler Boost 10

Sumber tambahan: dua blog post MSI.

Razer Umumkan Project Valerie, Konsep Laptop Gaming dengan Tiga Monitor Sekaligus

Sejak pertama berdiri, Razer dikenal sangat berani bereksperimen dengan konsep-konsep perangkat gaming yang cukup radikal macam Project Christine. Meski memang tidak ada yang bisa memberikan kepastian terkait realisasi dari konsep-konsep ini, apa yang Razer lakukan setidaknya bisa memberikan gambaran mengenai masa depan industri gaming.

Dalam perhelatan CES 2017, Razer kembali tampil dengan konsep yang tidak kalah ekstrem. Didapuk Project Valerie, Razer merancang konsep ini sebagai laptop gaming pertama yang memiliki lebih dari satu monitor. Tiga buah tepatnya, yang masing-masing berukuran 17,3 inci dengan resolusi 4K dan dukungan teknologi Nvidia G-Sync.

Dua monitor tambahan tersebut tersembunyi di balik monitor utamanya saat sedang tidak digunakan. Begitu diaktifkan, keduanya akan keluar dari huniannya secara otomatis, menyesuaikan angle dengan sendirinya supaya pemain bisa menikmati konten seoptimal mungkin dalam sudut pandang seluas 180 derajat.

Project Valerie dalam posisi tertutup, dengan tebal bodi tak lebih dari 3,8 cm / Razer
Project Valerie dalam posisi tertutup, dengan tebal bodi tak lebih dari 3,8 cm / Razer

Secara fisik, Project Valerie mengambil Razer Blade Pro sebagai basisnya, lengkap hingga jeroan-jeroannya yang mencakup GPU Nvidia GTX 1080 – krusial untuk menenagai tiga monitor sekaligus dengan resolusi total 12K – plus keyboard mekanik berwujud tipis rancangan Razer sendiri.

Semuanya dikemas dalam sasis aluminium unibody dengan tebal tak lebih dari 3,8 cm dan bobot kurang dari 5,4 kg. Razer juga merancang power adapter-nya seringkas mungkin supaya aspek portable tetap bisa dikedepankan.

Razer Project Valerie memang baru sebatas konsep, tapi saya cukup optimis Razer sanggup merealisasikannya. Potensi pasarnya pun cukup kuat seandainya Razer bisa mematok harga yang masuk akal, bukan cuma di kalangan gamer saja, tapi juga para kreator dari berbagai bidang.

Sumber: Razer.

Samsung Luncurkan Laptop Gaming Perdananya, Notebook Odyssey

Lenovo rupanya bukan satu-satunya pabrikan yang mulai menunjukkan keseriusannya di ranah gaming pada ajang CES tahun ini. Tanpa ada yang menduga, Samsung baru-baru ini juga mengungkap laptop perdananya yang didedikasikan untuk para gamer.

Bernama Samsung Notebook Odyssey, laptop ini hadir dalam dua varian ukuran: 15,6 inci dan 17,3 inci, dengan desain yang banyak terinspirasi lini laptop buatan Samsung selama ini. Meski tidak sekeren Razer Blade Pro, Odyssey setidaknya masih tergolong ringkas jika mempertimbangkan spesifikasi yang diusungnya.

Samsung Notebook Odyssey mengusung spesifikasi kelas mainstream / Samsung
Samsung Notebook Odyssey mengusung spesifikasi kelas mainstream / Samsung

Spesifikasinya tersebut mencakup prosesor quad-core Intel Core i7 generasi ketujuh, GPU Nvidia GeForce GTX 1050 untuk varian 15,6 inci – varian 17,3 incinya belum disebutkan, tapi saya duga GTX 1060 – RAM DDR4 32 GB untuk varian 15,6 inci dan 64 GB untuk varian 17,3 inci, serta kombo SSD + HDD untuk kedua varian.

Keduanya menggunakan layar beresolusi 1920 x 1080 pixel. Sayang sekali belum 4K, tapi setidaknya daya tahan baterainya jadi lebih terjamin. Perihal konektivitas, varian 17,3 inci sedikit lebih unggul dengan kehadiran port Thunderbolt 3 dalam wujud USB-C.

Perbedaan kedua varian juga terpusat di keyboard-nya, dimana Odyssey 17,3 inci mengemas tuts yang sedikit lebih tebal, sedangkan Odyssey 15,6 inci akan mengompensasinya dengan tuts berpermukaan melengkung. Kedua varian juga punya tebal bodi dan bobot yang berbeda; Odyssey 17,3 inci setebal 37,7 mm dan berbobot 3,79 kg, sedangkan 15,6 inci setebal 28,2 mm dan berbobot 2,53 kg.

Varian 15,3 incinya juga hadir dalam balutan warna putih / Samsung
Varian 15,3 incinya juga hadir dalam balutan warna putih / Samsung

Yang unik dari Samsung Notebook Odyssey adalah sistem ventilasi sekaligus pendingin bertajuk HexaFlow Vent, yang diposisikan di bawah laptop. Tak cuma memastikan perangkat tidak kepanasan, komponen ini juga bisa dibuka tutupnya sehingga konsumen dapat meng-upgrade RAM dan media penyimpanan dengan mudah.

Samsung sejauh ini masih bungkam soal ketersediaan dan banderol harga dari Notebook Odyssey. Spesifikasinya memang bukan yang paling istimewa, tapi masih cukup oke untuk kalangan gamer mainstream. Bagaimanapun juga, ini merupakan awal yang bagus bagi Samsung untuk terjun ke pasar yang selama ini dikuasai nama-nama seperti Alienware dan Asus ROG.

Sumber: Samsung.

Lenovo Legion Siap Tantang Alienware, Asus ROG dan Lainnya di Ranah Gaming

Setelah bertahun-tahun sukses berjualan laptop, Lenovo akhirnya memutuskan sudah waktunya bagi mereka untuk menyeriusi ranah gaming. Seperti halnya Dell Alienware, HP Omen, Asus ROG dan Acer Predator, Lenovo memilih untuk menggunakan branding baru bernama Legion untuk semua perangkat gaming-nya ke depan.

Dua anggota pertama Lenovo Legion adalah sepasang laptop 15,6 inci, yaitu Y720 dan Y520. Keduanya punya desain tipikal laptop gaming; Y720 yang dibanderol lebih mahal dihiasi oleh backlight RGB pada keyboard-nya, sedangkan Y520 hanya backlight berwarna merah.

Lenovo Legion Y720 / Lenovo
Lenovo Legion Y720 / Lenovo

Soal spesifikasi, keduanya mengusung prosesor Intel generasi ketujuh yang dikenal dengan nama Kaby Lake, dimana varian teratas Y720 mengemas proesor quad-core i7-7700HQ. Di sektor grafik, konsumen bisa memilih opsi tertinggi Nvidia GeForce GTX 1060 untuk Y720, dan GTX 1050 untuk Y520.

Meski ukuran layar keduanya sama persis, Y720 dapat dikonfigurasikan dengan resolusi 4K, sedangkan Y520 hanya mentok di 1080p. Keduanya memang bukan laptop gaming dengan spesifikasi terganas yang ada di pasaran saat ini, namun setidaknya bisa memikat perhatian kalangan gamer mainstream.

Lenovo Legion Y520 / Lenovo
Lenovo Legion Y520 / Lenovo

Baik Y720 dan Y520 juga disebut-sebut sebagai laptop pertama yang membawa dukungan audio Dolby Atmos, dimana suara dalam game akan terdengar sesuai dengan posisi asalnya ketika menggunakan headphone. Pun begitu, sejauh ini belum banyak game yang juga mendukung Dolby Atmos, satu-satunya barulah Overwatch.

Spesifikasinya bukan yang terbaik, desainnya juga bukan yang paling premium, lalu apa yang bisa menjadi daya tarik terkuat dari kedua laptop Lenovo Legion ini? Jawabannya adalah harga, seperti yang bisa kita prediksi dari Lenovo. Y520 akan dilepas lebih dulu pada bulan Februari dengan harga mulai $900, sedangkan Y720 menyusul di bulan April dengan banderol mulai $1.400.

Bersamaan dengan itu, Lenovo juga memanfaatkan panggung CES 2017 untuk mengungkap prototipe VR headset-nya yang dirancang untuk platform Windows Holographic. Headset ini bukan bertipe wireless, namun dimensinya lebih ringkas ketimbang Oculus Rift maupun HTC Vive, dengan bobot berkisar 350 gram pada versi finalnya nanti.

Prototipe VR headset Lenovo untuk platform Windows Holographic / The Verge
Prototipe VR headset Lenovo untuk platform Windows Holographic / The Verge

Walaupun berukuran lebih kecil, VR headset yang belum diberi nama ini mengusung display yang lebih superior, mengandalkan sepasang panel OLED yang masing-masing beresolusi 1440 x 1440 pixel. Sistem tracking secara penuh juga terintegrasi ke dalam headset, sehingga konsumen nantinya tidak perlu mengandalkan aksesori tamabahan seperti kamera eksternal.

Perangkat ini rencananya akan dirilis tahun ini juga, meski belum ada kepastian kapan. Harganya diperkirakan berada di kisaran $300 – $400.

Sumber: 1, 2, 3.

Sajian Performa Mantap dan Elegan dari Lenovo YOGA 900

Adalah kekeliruan besar, bila masih ada pebisnis yang berpikir bahwa tampilan diri tidak begitu penting dibanding performanya saat menjalankan tanggung jawab. Dalam memuluskan bisnis Anda, perlu adanya harmonisasi antara bagaimana Anda berpenampilan dan bagaimana Anda mengelola pekerjaan dengan baik. Akan menjadi hal baik jika Anda mengimplementasikan kedua poin tersebut lewat laptop yang Anda tenteng.

Kehadiran Lenovo YOGA 900 adalah jawaban bagi kebutuhan para businessman tersebut. Dengan berbagai macam cara penggunaan, Lenovo YOGA 900 telah meredefinisi bagaimana semestinya sebuah laptop untuk bisnis diciptakan.

Tercatat ada empat cara agar membuat laptop dengan konektivitas Intel 802.11 A/C 2×2 ini tampil kokoh saat Anda bekerja bersamanya, yakni dengan mode Laptop, Stand, Tent, dan Tablet yang bisa Anda manfaatkan untuk kebutuhan bisnis maupun hiburan.

Lenovo YOGA 900 hadir dengan fitur-fitur utama yang didukung beragam keunggulan dari sisi mekanik seperti LP-DDR3 hingga 16 GB, penyimpanan sebesar 256/512GB, dan layar QHD+ (3200 x 1800)/IPS (wide viewing angle) 300nit.

Tipis dan enteng

Ultrabook dengan graphic card Intel® HD graphics ini punya tingkat ketebalan sebesar 14,9 mm. Dilihat dari ukuran tersebut, tak salah bila Lenovo YOGA 900 menjadi laptop Intel® Core™ i Convertible tertipis di dunia.

Selain tipis, Lenovo YOGA 900 memiliki massa yang ringan yakni hanya 1,29 kilogram. Pilihan yang tepat jika Anda memerlukan ultrabook yang siap menemani Anda seharian. Di mana pun dan kapan pun.

Kinerja kuat

Untuk ukuran yang ringan dan tipis seperti itu, Lenovo YOGA 900 tergolong kuat dan berdaya andal. Pekerjaan kantor yang menumpuk akan teratasi dengan mudah bila laptop Anda didukung processor Intel® Core™ i7 generasi 6. Dan, Lenovo YOGA 900 telah memenuhi syarat itu.

Ditambah, empat cara penggunaan laptop yang tadi telah dibahas (mode Laptop, Stand, Tent, dan Tablet) akan melancarkan hubunganmu dengan pekerjaan, hobi, keluarga, pasangan, dan kawan-kawan.

Baterai tahan lama

Kinerja Lenovo YOGA 900 sudah diperkuat dengan baterai sebesar 66 Whr, sehingga Anda mampu menikmati video selama 9 jam tanpa henti. Maka, bisa dibayangkan bila Anda perlu melakukan marathon meeting, ‘kan? Itulah mengapa Lenovo YOGA 900 terhitung punya baterai yang tahan lama.

Suara yang memesona

Di tengah kesibukan kantor, Lenovo YOGA 900 masih bisa memanjakan Anda dari sisi entertainment. Dentum suara dari JBL® speakers dan Dolby® Home Theater® adalah kombinasi yang ciamik untuk menemani Anda menonton film atau mendengarkan musik.

Secara keseluruhan, Lenovo YOGA 900 adalah ultrabook yang sudah menyajikan performa mantap dengan tampilan yang elegan. Tiga pilihan warna bisa Anda sesuaikan dengan karakter dan style Anda. Apakah Anda memilih warna gold, jingga, atau silver?

Tentukan gaya Anda dalam berbisnis dengan Lenovo YOGA 900!

Lenovo Yoga 900 is powered by Intel® Core™ i7 processor. Intel Inside. Extraordinary Performance Outside

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Lenovo

Multitasking Bukan Mustahil dengan Lenovo Laptop Gaming Seri IdeaPad Y900

Hiburan adalah salah satu kebutuhan yang, di dalam kemajuan zaman Internet, terus dibanjiri perkembangan-perkembangan produk. Dan, gaming masih menjadi aktivitas pilihan masyarakat–terkhusus kaum urban–dalam melepas penat dan memanjakan kebutuhan yang satu ini.

Demi menunjang hobi para gamer sekaligus tetap bertahan di era yang serba super sibuk ini, spesifikasi mumpuni pun tak pelak diperlukan. Ya, sebut saja kebutuhan gamer dari mulai Graphics Card Nvidia GeForce GTX 960M, resolusi 1980 x 1080, sampai kapasitas 1 TB. Semua itu tak jarang menjadi mimpi liar para penikmat game masa kini, agar hobi dan pekerjaan tetap berimbang.

Lenovo kini bisa mewujudkan mimpi liar tersebut, dengan seri laptop gaming teranyar Lenovo IdeaPad Y900. Spesifikasi perangkat gaming yang disebutkan di atas sepertinya terjawab sudah dengan Lenovo laptop gaming yang sudah diumumkan sejak Januari 2016 silam ini.

Ideapad_Y900_Body

Lenovo masih mempertahankan nilai-nilai keberhasilan dari seri IdeaPad Y700, seperti misalnya penggunaan Intel Core i7-6700HQ sebagai otak dari perangkat hiburan ini. Lalu, Anda juga masih bisa melihat game kesayangan Anda dengan resolusi 1920 x 1080 di layar yang lebih besar dari pendahulu Lenovo laptop gaming ini, yakni 17,3 inch.

Kemajuan perangkat juga bisa dirasakan di Lenovo IdeaPad Y700, terutama dalam performa dan tampilan. Di sini, Anda akan merasakan overclocking dengan graphics card NVIDIA GTX 980M yang bisa memanjakan mata dan merasa berada di dalam game–khususnya di first person shooter.

Ideapad_Y900_Hero_Shot_Win10_Mini_Star_Cortana_Product

Sering terganggu saat harus live streaming dan melihat strategi musuh saat gaming di waktu yang bersamaan? Atau, harus sesekali memeriksa pekerjaan saat sedang menunggu teman bergabung di sesi coop online game? Lenovo mendengarkan keluhan Anda ini dan hadir dengan solusi terbaik. Bila Anda merasa Intel Core i7-6700HQ masih kurang untuk mendorong performa, maka tekan saja tombol “Turbo” di ujung keyboard, dan rasakan kenikmatan gameplay yang menyegarkan.

Ideapad_Y900_Turbo Button

Semua fitur performa ini didukung sistem audio 3W Bass Subwoofer dan 2 x 2W JBL Speakers yang menghidupkan permainan Anda. Jadi, dengan seri terbaru IdeaPad Y900, sensasi Lenovo gaming laptop yang satu ini akan mengajak Anda untuk menjadi profesional dalam pekerjaan dan di arena permainan.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Lenovo.

Cuma Setebal 2,2 Cm, Razer Blade Pro Usung GPU GTX 1080 dan Keyboard Mekanik

Setelah mengakuisisi THX, Razer sepertinya masih belum mau berhenti jadi buah bibir. Mereka baru saja memperkenalkan Razer Blade Pro generasi teranyar, yang tidak lain merupakan laptop tercanggih yang pernah Razer buat sejauh ini. Jarak tiga tahun dengan pendahulunya sudah pasti berarti perubahan yang dibawa sangat signifikan.

Seperti versi tahun 2013, Razer Blade Pro baru ini juga sama-sama bongsor. Tidak heran, mengingat layarnya berukuran 17,3 inci. Bicara soal layar, Razer memakai panel IGZO beresolusi 4K yang didukung teknologi Nvidia G-Sync, plus sanggup menyajikan spektrum warna Adobe RGB dengan akurasi 100 persen.

Akan tetapi besar bukan berarti harus tebal. Entah bagaimana caranya, tebal bodi Razer Blade Pro generasi teranyar ini cuma sekitar 2,2 cm, padahal spesifikasinya bahkan jauh lebih sangar ketimbang desktop PC saya. Bobotnya pun tidak lebih dari 3,54 kg, dan sasis perangkat masih terbuat dari material aluminium unibody.

Tebal keseluruhan Razer Blade Pro tidak lebih dari 2,2 cm / Razer
Tebal keseluruhan Razer Blade Pro tidak lebih dari 2,2 cm / Razer

Terlepas dari keterbatasan ruang tersebut, Razer berhasil menjejalkan sederet komponen gaming kelas atas, dimulai oleh processor Intel Core i7-6700HQ, GPU Nvidia GeForce GTX 1080, RAM 32 GB DDR4, dan PCI M.2 SSD berkapasitas 2 TB. Singkat cerita, 4K gaming maupun VR gaming siap ia lahap tanpa kesulitan.

Lebih menarik lagi, Razer juga sukses menanamkan keyboard mekanik di dalam Blade Pro. Tentu saja desainnya berbeda dari keyboard mekanik standar, dimana tiap-tiap tuts-nya punya ukuran lebih tipis, tapi masih bisa memberikan efek tactile yang gamer suka dari keyboard mekanik.

Touchpad yang cukup lapang diposisikan di sebelah kanan keyboard. Tepat di atasnya, terdapat sebuah scroll wheel yang menurut saya sangat cerdas implementasinya. Sebagai pemanis, baik keyboard dan touchpad-nya bisa menyala dalam jutaan variasi warna berkat integrasi teknologi Razer Chroma.

Touchpad-nya ditempatkan di sisi kanan, lengkap beserta tombol multimedia dan scroll wheel / Razer
Touchpad-nya ditempatkan di sisi kanan, lengkap beserta tombol multimedia dan scroll wheel / Razer

Razer Blade Pro juga tidak pelit soal konektivitas. Di sisi kiri dan kanannya, Anda akan menjumpai tiga buah port USB 3.0, sebuah port Thunderbolt 3 yang juga merupakan port USB-C, HDMI 3.0, Ethernet dan slot SD card. Tidak berlebihan rasanya jika ia disebut sebagai pengganti desktop PC yang gampang dibawa-bawa.

Ada rupa ada harga; Anda butuh budget $3.699 untuk menebus laptop gaming kwalitet super ini. Pemasarannya dijadwalkan akan dimulai pada bulan November untuk kawasan Amerika Serikat dan Eropa.

Sumber: Razer.

Asus Umumkan 6 Laptop ROG dengan Kartu Grafis GeForce GTX Seri 10

Setelah MSI dan EVGA, sekarang giliran Asus yang mengumumkan deretan laptop gaming terbarunya yang dipersenjatai kartu grafis GeForce GTX Seri 10. Total ada enam laptop sekaligus di bawah bendera ROG yang mengusung GPU berarsitektur Pascal ini.

ROG GX800

ROG GX800 dengan sistem liquid cooling eksternal / Asus
ROG GX800 dengan sistem liquid cooling eksternal / Asus

Varian teratas dari lini laptop gaming Asus ROG, GX800 meneruskan kiprah pendahulunya dengan sistem liquid cooling eksternal yang dimaksudkan untuk mengakomodasi kebutuhan overclocking. Yup, laptop ini dibekali prosesor Intel Core i7 6820HK, dimana label “K” di belakang mengindikasikan kapabilitas overclocking.

Layarnya sendiri merupakan panel 18 inci beresolusi 4K. Kinerja grafisnya dimotori oleh sepasang GPU GTX 1080 dalam konfigurasi SLI, plus RAM 64 GB DDR4 sebagai pendukung multitasking. GX800 juga menjadi salah satu dari lini laptop gaming ROG yang mengemas keyboard mekanik dengan sistem pencahayaan RGB.

ROG G800

ROG G800 / Asus
ROG G800 / Asus

Kalau dua GTX 1080 terkesan overkill buat Anda, maka G800 bisa menjadi alternatif. Model ini pada dasarnya merupakan GX800 tanpa sistem liquid cooling dan kartu grafis tunggal, yaitu GTX 1080. Selebihnya, spesifikasinya tidak jauh berbeda: layar 4K 18 inci, prosesor Intel Core i7 seri K, RAM 64 GB DDR4 dan keyboard mekanik.

ROG G752VS dan G752VM

ROG G752 / Asus
ROG G752 / Asus

Dua model di atas memang tergolong kelas berat. Untuk itu, G752 datang mengisi di sektor menengah ke atas. Model ini hadir dalam dua varian: G752VS dengan GPU GTX 1070, sedangkan G752VM dengan GTX 1060. Keduanya sama-sama dibekali layar 17 inci, prosesor Intel Core i7 dan RAM 64 GB DDR4 – khusus untuk G752VM, tersedia konfigurasi dengan layar 4K dan prosesor seri K yang bisa di-overclock.

ROG Strix GL502VS dan GL502VM

ROG Strix GL502 / Asus
ROG Strix GL502 / Asus

Dua yang terakhir ini dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara portabilitas dan performa. Dua-duanya sama-sama mengemas layar 15 inci 1080p dan prosesor Intel Core i7. Untuk model GL502VS, GPU yang dipakai adalah GTX 1070, sedangkan GL502VM ditenagai GTX 1060.

Berbeda dengan tahun lalu, kehadiran GeForce GTX seri 10 pada laptop ini benar-benar bisa membuat performa laptop gaming jadi hampir setara PC desktop. Di saat yang sama, efisiensi daya juga tidak dilupakan begitu saja – krusial mengingat yang menjadi topik pembicaraan adalah laptop.

Sejauh ini Asus masih belum mengumumkan banderol harga dari masing-masing laptop gaming terbarunya. Kita harus menanti kehadirannya di tanah air soal ini.

Sumber: Asus.

Laptop EVGA SC17 1070 Usung Spesifikasi VR-ready dan Tonjolkan Kemampuan Overclocking

Tidak butuh waktu lama bagi produsen laptop gaming untuk menyingkap senjata andalannya setelah Nvidia mengumumkan GeForce GTX Seri 10 versi laptop. MSI baru saja mengumumkan deretan laptop dari keempat lininya yang mengusung GPU berarsitektur Pascal tersebut. Kini giliran EVGA yang unjuk gigi.

Pabrikan yang dikenal akan produk kartu grafisnya tersebut baru-baru ini mengungkap EVGA SC17 1070. Laptop ini tak hanya istimewa semata karena mengusung GPU GeForce GTX Seri 10, tetapi juga karena ia merupakan laptop pertama EVGA yang didesain secara penuh oleh perusahaan yang bermarkas di California tersebut.

Spesifikasinya tidak tanggung-tanggung: layar 17 inci beresolusi 4K (3840 x 2160 pixel), prosesor Intel Core i7-6820HK yang bisa di-overclock, GPU GeForce GTX 1070, RAM 32 GB DDR4, HDD 1 TB dan SSD M.2 256 GB – 4K ataupun VR gaming siap ia lumat dengan mudah. Semuanya dikemas dalam bodi aluminium dengan tebal tak lebih dari 2,7 cm dan bobot 4,1 kg.

Performa EVGA SC17 1070 sudah gahar, tapi pengguna masih bisa meningkatkannya lebih lagi berkat fitur overclocking / EVGA
Performa EVGA SC17 1070 sudah gahar, tapi pengguna masih bisa meningkatkannya lebih lagi berkat fitur overclocking / EVGA

Label “SC” pada namanya merujuk pada branding khas EVGA, yaitu Superclock. EVGA mengklaim bahwa SC17 1070 merupakan laptop pertama yang bisa di-overclock secara penuh layaknya sebuah PC rakitan. Caranya bisa dengan menggunakan satu tombol atau melalui BIOS, lengkap beserta sebuah GUI dan tombol Clear CMOS yang mudah diakses.

EVGA tidak segan menyebut laptop berdesain unibody ini memang ditujukan buat gamer yang mementingkan aspek overclocking. Meski tidak ada perincian soal sistem pendinginnya, sepertinya EVGA sudah menyiapkan trik khusus supaya laptop tidak kepanasan ketika dalam mode Superclock.

Sejauh ini belum ada informasi mengenai kapan EVGA SC17 1070 bakal tersedia di pasaran. Banderol harganya dipatok $2.800, tidak kaget jika melihat spesifikasi dan fitur yang ditawarkannya.

Sumber: PC Gamer dan EVGA.