GK-PnP Terus Jembatani Startup Binaan dan Mitra Korporasi

Melanjutkan kesuksesan program akselerasi batch pertama, Plug and Play bersama Gan Kapital (GK-PnP) kembali memperkenalkan startup pilihan mereka yang lolos dalam program akselerasi batch kedua. Dari 13 startup yang mengikuti batch kedua ini, hanya 11 startup yang diumumkan lolos ke tahap pitching di hadapan perwakilan pemerintahan dan investor.

Managing Director GK-PnP Wesley Harjono mengungkapkan, adanya persoalan internal dan alasan pribadi yang menyebabkan hanya 11 startup saja yang lolos di batch kedua ini.

“Sama seperti batch sebelumnya, kami melakukan penyaringan dan batch kedua ini hanya menampilkan 11 startup saja. Sebagai program akselerasi kami ingin membantu startup yang memiliki minat dan tentunya potensi.”

Berbeda dengan batch pertama yang fokus kepada startup fintech, di batch kedua ini GK-PnP mengklaim memiliki startup dari beragam kategori, mulai dari logistik, SaaS, hingga pengolahan limbah dan sampah.

“Ada juga startup lokal yang masih menyasar layanan fintech dengan model bisnis unik dan dibutuhkan masyarakat,” kata Wesley.

Membina kemitraan dengan korporasi

Sebagai dukungan menyeluruh kepada alumni program dan peserta batch saat ini, GK-PnP terus memperluas kemitraan dengan korporasi. Tercatat sudah ada empat korporasi yang menjadi mitra GK-PnP, yaitu BNI, BTN, Astra Internasional, dan Sinar Mas.

“Kita tidak ingin membatasi mitra dari sektor perbankan dan institusi keuangan saja. Selanjutnya kami juga akan membuka kemitraan dengan berbagai perusahaan hingga pemerintahan yang tertarik menjadi mitra GK-PnP,” kata Wesley.

Kemitraan tersebut menjadi peluang bagi startup binaan GK-PnP memverifikasi model bisnis sekaligus melakukan uji coba, sebelum layanan resmi diluncurkan.

“Karena itu kami akan menerima semua kebutuhan mitra dalam hal teknologi, dan bagaimana startup binaan GK-PnP bisa memberikan solusi tersebut. Kami ingin menjembatani kebutuhan  korporasi dengan startup,” kata Wesley.

Hingga kini sudah ada 8 pilot project yang berjalan antara startup binaan GK-PnP dan mitra korporasi.

Berikut adalah 11 startup terpilih di program akselerasi GK-PnP batch kedua:

1. Cheers Global Wallet memberikan kemudahan kepada developer mengintegrasikan e-wallet di dalam aplikasi yang dibangun secara mandiri

2. Dana Bijak merupakan layanan pinjaman online tanpa agunan yang menawarkan pinjaman mikro kepada masyarakat.

3. Datanest membantu perusahaan untuk mengolah data dengan machine learning dan artificial intelligence sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan.

4. Duit Hape merupakan sistem pembayaran dan pengiriman uang seluler independen yang dapat bekerja di semua sistem operasi, operator telekomunikasi, dan bank. Duit Hape memungkinkan pengguna untuk melakukan setoran tunai, penarikan, transfer, pembayaran cicilan, jaminan sosial, dan sebagainya.

5. Gandeng Tangan merupakan platform p2p lending yang bertujuan memberikan investasi jangka pendek untuk membantu pembiayaan UMKM.

6. Griggo: adalah aplikasi yang mengagregasi dan mengatur layanan pengumpulan serta daur ulang sampah. Startup ini pertama kali berdiri di Bali.

7. Indogold adalah platform online yang membantu pengguna melakukan investasi logam mulia secara aman dan fleksibel. Mulai dari tabungan emas dengan berat terkecil 0,001 gram, layanan cicilan untuk member, gadai emas, dan sebagainya. Indogold sebelumnya menjadi mitra eksklusif Bukalapak untuk layanan BukaEmas.

8. Manpro adalah aplikasi khusus dalam solusi bidang project management, khususnya dokumentasi proyek konstruksi.

9. Periksa.id adalah solusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan di bidang kesehatan menjadi lebih responsif, efektif, dan transparan. Pengguna dapat menulis resep, menyimpan catatan media, mengelola data pasien lewat platform ini.

10. Trukita adalah marketplace yang dapat digunakan untuk mencari harga terbaik dalam memenuhi kebutuhan truk dan kargo.

11. Weston menyediakan solusi sistem energi terbarukan di daerah terpencil di Indonesia. Sistem ini dapat digunakan oleh setiap rumah untuk mendapatkan akses listrik dengan sistem pembayaran pay per use berharga terjangkau.

Lima Peserta Plug and Play Batch Pertama Dapatkan Investasi Lanjutan 13,5 Miliar Rupiah

Plug and Play Indonesia umumkan lima dari sembilan peserta angkatan pertama memperoleh investasi tahap lanjutan dari berbagai investor senilai lebih dari US$1 juta atau sekitar 13,5 miliar rupiah. Kelima startup itu adalah Astronaut, Brankas, DanaDidik, KYCK, dan Sayurbox.

Dalam milis yang disebar Plug and Play, tidak dijelaskan rincian nilai investasi yang diterima masing-masing startup beserta investornya. Hanya saja, sebelumnya DailySocial pernah memberitakan perolehan investasi tahap awal oleh DanaDidik dari Garden Impact Investment.

“Kami sangat bangga dengan pencapaian startup batch pertama kami. Setelah program akselerator berakhir, tidak berarti kami lepas tangan terhadap startup. Kami terus berikan dukungan, mulai dari konsultasi, memperkenalkan dengan investor dari dalam dan luar negeri, hingga membantu mereka menjalin kerja sama dengan rekan korporasi kami,” tutur Presiden Director Gan Kapital – Plug and Play Wesley Harjono, Jumat (29/12).

Selain mengumumkan investasi, Plug and Play juga umumkan kerja sama yang sudah terjalin antara startup binaannya dengan rekan korporasi Gan Kapital & Plug and Play, di antaranya Brankas, KYCK, dan Otospector. Brankas dan KYCK bekerja sama dengan BNI. Brankas disebut telah ekspansi ke pasar Malaysia.

Sedangkan Otospector, penyedia jasa inspeksi mobil bekas independen, telah teken kerja sama dengan Astra International dan Sinar Mas. Astronaut juga bekerja sama dengan salah satu unit usaha Sinar Mas yang bergerak di bidang asuransi.

Adapun Karta, penyedia jasa papan iklan sepeda motor, diumumkan telah meregistrasikan sekaligus mematenkan cara beriklan di atas motor. Tak hanya itu, Karta juga sudah hadir di delapan kota, di antaranya Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Bali, Medan dan Pontianak.

“Kami akan terus lakukan perbaikan di berbagai hal. Yang pasti, kami akan terus mendukung program Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat perekonomian digital di Asia Tenggara tahun 2020. [..] Awal tahun depan, kami akan umumkan startup yang masuk ke dalam batch kedua kami.”

Wesley menerangkan, saat ini pihaknya telah merampungkan proses seleksi untuk startup angkatan keduanya. Ada 13 peserta startup dari berbagai bidang yang akan bergabung dalam program akselerator ini dan mengikuti pelatihan selama kurang lebih tiga bulan. Dia juga menjanjikan, GK – Plug and Play akan mengadakan dua program akselerator setiap tahunnya.

Program Akselerator Plug and Play Indonesia Resmi Diluncurkan

Satu lagi program akselerasi dari Silicon Valley hadir di Indonesia, kali ini menggandeng venture capital lokal yaitu Gan Kapital, program tersebut bernama Plug and Play Indonesia. Plug and Play sendiri merupakan perusahaan global akselerator bisnis dengan spesialisasi pada pengembangan startup berbasis teknologi. Dengan kantor pusatnya di Silicon Valley, jaringan bisnis Plug and Play mencakup lebih dari 200 mitra korporasi, investor, universitas dan mitra terkait lainnya di bidang ritel, teknologi finasial (fintech), Internet of Things (IoT), media dan komputasi awan.

“Diluncurkannya Plug and Play Indonesia setelah kunjungan Presiden Joko Widodo ke kantor pusat Plug and Play di Silicon Valley beberapa waktu lalu, kami dari Plug and Play ingin memberikan kontribusi sekitar 20% dari apa yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo yaitu menciptakan 1000 startup hingga tahun 2020,” kata Founder dan CEO Plug and Play Saeed Amidi kepada media hari ini di Jakarta.

Plug and Play telah berinvetasi di lebih dari 500 startup di seluruh dunia, di antaranya adalah Paypal, Lending Club dan Dropbox.

Kerja sama dengan korporasi hingga investor

Founder dan CEO Plug and Play Saeed Amidi saat acara peluncuran Plug and Play Indonesia

Nantinya Plug and Play Indonesia akan membangun sebuah sarana dan fasilitas yang dapat digunakan oleh startup untuk berinovasi di bidang teknologi. Plug and Play juga akan menhadirkan korporasi ternama untuk turut bergabung dalam program akselerasi dan memberikan bukan hanya dana segar namun juga mentoring kepada penggiat startup baru. Saat ini sudah ada BNI, BTN dan Astra Internasional yang menjadi mitra dari Plug and Play Indonesia.

“Dihadirkannya korporasi kedalam program akselerasi ini diharapkan bisa membuka jalan kepada penggiat startup baru untuk memperluas networking, mendapatkan edukasi yang krusial terutama dalam hal melakukan penggalangan dana, manajemen bisnis hingga mengembangkan potensi produk yang ada,” kata Saeed.

Selain menjalin kemitraan dengan korporasi, Plug and Play Indonesia juga akan menggelar kegiatan bersama universitas di Indonesia, pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mendapatkan entrepreneur baru yang memiliki potensi untuk mengikuti kegiatan program akselerasi Plug and Play.

“Kami harapkan para mahasiswa atau profesional yang menguasai dan memiliki pengetahuan tentang engineering, software dan lainnya bisa ikut bergabung dalam program ini. Akan menjadi lebih baik lagi jika anggota tim yang terdiri dari 2-3 orang telah memiliki prototype yang nantinya bisa diolah saat program akselerasi berlangsung,” kata Saeed.

Selama 3 bulan startup yang lolos seleksi program akselerasi akan diberikan dana, bimbingan, ruang kerja gratis juga dukungan lainnya melalui program akselerator. Plug and Play Indonesia akan melakukan investasi di 50 startup tahap awal setiap tahunnya.

“Fokus utama kami adalah startup yang menguasai bidang mobile dan financial technology (fintech), jika beruntung startup tersebut juga mendapat kesempatan untuk mendapatkan pembelajaran langsung dari korporasi yang telah bergabung dengan program akselerator Plug and Play,” kata Saeed.

Menggandeng Gan Kapital

Kehadiran Plug and Play Indonesia bisa terwujud berkat kerja sama yang dilancarkan oleh Gan Kapital dan Plug and Play. Perusahaan venture capital asal Indonesia ini berinisiatif untuk melakukan pendekatan dan menawarkan rekomendasi tiga korporasi yang saat ini sudah bergabung dengan program akselerasi Plug and Play Indonesia.

“Saya melihat apa yang dilakukan oleh Plug and Play sudah selaras dengan visi dan misi kita dari Gan Kapital untuk memberikan invetasi kepada startup Indonesia, untuk itu kami menginisiasikan kerja sama ini dengan Plug and Play,” kata CEO Gan Kapital Anthony P Gan.

Kerja sama antara Gan Kapital dan Plug and Play akan menghubungkan kekuatan unik masing-masing pihak dengan aksesnya terhadap venture capital, jaringan korporasi, mentor dan penasihat lokal hingga asing sesuai dengan masing-masing jaringan.

“Kami juga ingin mengajak lebih banyak lagi bukan hanya venture capital tapi korporasi hingga penggiat startup lainnya yang telah berpengalaman untuk menjadi bagian dari program akselerator Plug and Play,” pungkas Anthony.

Dukungan pemerintah

Untuk memperlancar jalannya program akselerasi, Saeed mengungkapkan diperlukannya dukungan pemerintah terutama dalam bentuk ketegasan regulasi, infrastruktur dan pendukung lainnya untuk bisa menghasilkan entrepreneur yang berkualitas. Diharapkan Plug and Play juga bisa menjadi trigger kepada para investor lainnya yang ingin memberikan bantuan dana kepada startup baru lulusan dari program akselerator Plug and Play.

“Kami sangat bersemangat untuk membawa dan menerapkan di Indonesia platform inovasi korporasi yang digabungkan dengan program akselerator Plug and Play, kami melihat ini sebagai peluang yang baik untuk melakukan investasi kepada startup Indonesia agar bisa tampil secara global,” kata Saeed.