10 Mobile Games Terbaik Tahun 2020

Sebelumnya saya sudah sempat membahas turnamen esports terpopuler sepanjang tahun 2020 ini. Dalam daftar tersebut kita melihat mobile games mendominasi daftar turnamen populer selama masa pandemi di tahun 2020 ini. Memang tahun 2020 terbilang menjadi momen kebangkitan dari game mobile.

Bukan hanya dari segi esports, tetapi banyak juga aspek kesuksesan yang ditorehkan oleh game mobile di tahun 2020 ini. Maka dari itu, kali ini saya akan membahas 10 daftar game mobile terbaik di tahun 2020 ini. Tidak semua game yang ada di dalam daftar rilis di tahun 2020. Namun demikian, saya merasa game-game tersebut masih pantas masuk ke dalam daftar karena pencapaian yang mereka torehkan di dalam satu atau beberapa aspek sekaligus.

 

PUBG Mobile

Menurut saya, versi mobile dari Playerunknown’s Battleground masih tergolong sebagai salah satu game mobile terbaik juga tersukses di tahun 2020 ini. Ada beberapa alasan kenapa PUBG Mobile masuk ke dalam daftar ini. Kesuksesan PUBG Mobile sudah hampri tak tertampik lagi apabila kita melihat dari segi jumlah download ataupun total pendapatan yang mereka dapatkan.

Catatan terakhir dari Sensor Tower mengatakan bahwa PUBG Mobile sudah mengumpulkan pendapatan sebesar US$3 miliar dengan 734 juta download di seluruh dunia. Selain dari hal tersebut, PUBG Mobile juga terbilang memiliki kesuksesannya tersendiri dari segi esports ataupun terobosan secara teknologi. Dari segi esports, PUBG Mobile terbilang menjadi salah satu game esports paling populer di tingkat global saat ini. Salah satu buktinya terlihat dari betapa beragamnya perwakilan negara yang mengikuti pertandingan PMGC 2020. Secara teknologi, PUBG Mobile juga terbilang jadi salah satu game mobile pertama di dunia yang mencetuskan mode 90 fps di dalam gamenya. Dengan segala pencapaian tersebut, hampir tak terpungkiri bahwa PUBG Mobile adalah game mobile terbaik di tahun 2020 ini.

 

Mobile Legends: Bang-Bang

Masih bicara dalam hal kesuksesan dari segi esports, MLBB mungkin bisa dibilang menjadi game lain yang kesukesannya menyandingi PUBG Mobile. Secara lingkup kompetisi, MLBB terbilang kalah luas jika dibandingkan dengan PUBG Mobile. Sepanjang tahun 2020 ini MLBB hanya memiliki kompetisi setingkat Asia Tenggara, dengan kompetisi internasional bertajuk M2 World Championship direncanakan berjalan tahun 2021 mendatang. Namun demikian, kesuksesan dari segi viewership membuat MLBB menjadi salah satu game mobile yang patut diperhitungkan dan perlu masuk ke dalam daftar ini. Terakhir kali, gelaran esports MPL Indonesia bahkan sempat mencatatkan angka views yang bersaing dengan kompetisi internasional yaitu LoL Worlds 2020.

MLBB juga mencatatkan angka yang cukup fantastis secara kesuksesan bisnis. Menurut catatan Sensor Tower bulan Januari 2020 lalu, MLBB dikatakan sudah mengumpulkan pendapatan sebesar US$500 juta dengan 281 juta download. Terlepas dari segala kesuksesan tersebut, MLBB terbilang masih punya banyak PR yang harus dikerjakan agar game mereka bisa menjadi lebih baik lagi. Namun Moonton sendiri menunjukkan komitmennya dan mulai melakukan perbaikan dari segala aspek di dalam game, mulai dari tampilan, grafis, sampai sisi teknis server.

 

Genshin Impact

Walaupun baru rilis 28 September 2020 lalu, namun Genshin Impact berhasil menjadi salah satu sensasi terbesar tahun ini berkat sajian gameplay, grafis, serta story dari Mihoyo sang pengembang. Posisi game ini sebagai game tersukses dan game terbaik hampir tak tertampikkan lagi. Apalagi Genshin Impact juga terpilih sebagai Best Game of 2020 versi Google Play. Genshin Impact jadi luar biasa berkat mekanik gameplay yang menarik nan menantang. Audio-visual Genshin Impact juga terbilang luar biasa untuk ukuran mobile karena sajian grafis, voice-over karakter, serta BG music yang menawan. Terakhir, game ini juga menyajikan storyline serta obrolan antar karakter yang menarik dan menyenangkan untuk disimak.

Walau banyak yang mencibir soal kemiripannya dengan Zelda: Breath of the Wild, namun saya merasa bisa menyajikan suatu game sekelas Breath of the Wild di platform mobile adalah suatu kehebatan tersendiri. Dari segi bisnis, game ini juga mencatatkan angka pemasukan yang sangat memukau. Dua bulan pasca rilis, Sensor Tower melaporkan keuntungan yang diciptakan Genshin Impact hampir menyentuh US$400 juta dengan  10 juta lebih downloads di Google Play Store.

Among Us

Among Us terbilang menjadi satu fenomena unik tersendiri. Game tersebut sebenarnya sudah rilis sejak tahun 2018 lalu yang entah kenapa menjadi fenomena di tahun 2020 ini. Among Us bisa sukses di tahun 2020 karena beberapa hal.  Para streamer yang memainkan game ini mungkin jadi salah satu alasannya. Tapi selain itu, Among Us juga membawa gameplay familiar yang menyerupai permainan werewolf. Ditambah lagi, masa pandemi juga membuat minat main game banyak orang jadi meningkat. Alhasil, Among Us pun berhasil mencuat sebagai game ringan yang bisa dimainkan di mana saja (Mobile/PC) dan oleh berbagai kalangan.

Karena hal tersebut, jumlah download Among Us pun jadi meningkat drastis. Mengutip laporan dari Sensor Tower bulan September 2020 lalu, Among Us berhasil mencetak 86,6 juta downloads pada platform mobile. Dalam konteks lokal Indonesia, popularitas Among Us bahkan sampai berhasil menarik perhatian salah satu sosok jurnalis ternama yaitu Najwa Shihab.

 

League of Legends: Wild Rift

Ada beberapa alasan masuknya Wild Rift ke dalam daftar. Salah satu alasan terbesarnya adalah karena Riot Games yang ternyata benar-benar menciptakan Wild Rift dengan berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan dari MOBA di mobile sebelumnya. Alhasil Wild Rift tampil dengan gameplay utama, kontrol, serta fitu-fitur baru yang membuat pengalaman bermain MOBA di mobile jadi lebih intuitif. Namun demikian, bukan berarti Wild Rift tampil dengan tanpa masalah.

Soal server yang cenderung laggy dan optimasi grafis masih jadi salah satu masalah besar yang banyak dihadapi komunitas ketika memainkan game yang satu ini. Belum lagi Wild Rift terbilang minim fitur-fitur menarik yang memperkaya pengalaman bermain Anda, entah itu fitur streaming di dalam game, fitur share hasil permainan, ataupun in-game event yang membuat permainan yang menarik. Pembahasan lebih lanjutnya bisa Anda baca sendiri pada ulasan saya terhadap Wild Rift pada masa awal-awal perilisan di bulan September 2020 lalu. Secara angka, Wild Rift sudah mencatatkan 10 juta download lebih di Google Play Store.

 

Call of Duty Mobile

Rilis tahun 2019 lalu, kesuksesan Call of Duty Mobile di Indonesia mungkin terbilang tidak seberapa jika kita membandingkannya dengan beberapa game shooter lain seperti Free Fire ataupun PUBG Mobile. Terlepas dari itu saya tetap merasa Call of Duty Mobile adalah iterasi game shooter terbaik, bahkan di tahun 2020 sekalipun. Saya merasa tidak mudah untuk bisa membuat game dengan genre First Person Shooter bisa dimainkan dengan nyaman pada perangkat mobile. Namun, TiMi Studios berhasil menembus batas tersebut dan menciptakan COD Mobile yang terbilang sebagai salah satu game FPS di mobile terbaik. Secara internasional, COD Mobile terbilang cukup sukses secara bisnis. Catatan bulan Oktober dari Sensor Tower mengatakan bahwa COD Mobile sudah mengumpulkan US$500 juta pendapatan dengan 270 juta total download.

 

Legends of Runeterra

Legends of Runeterra adalah satu dari dua mobile games yang dirilis oleh Riot Games di tahun 2020 ini. Sebagai developer game PC, saya merasa Riot Games berhasil menciptakan mobile games dengan cukup baik. LoR jadi salah satu contohnya. Merupakan game kartu dengan tema dunia League of Legends, LoR menyajikan kesegaran di tengah pasar genre CCG yang sudah ada. Kesegaran tersebut tampil lewat mekanik yang disajikan berupa kemampuan untuk menaikan level kartu berkategori Champion dan gaya main saling merespon terhadap pergerakan musuh.

Terlebih, Runeterra juga memberikan skema yang cenderung ramah bagi free players dan terbilang menjawab kejenuhan pemain game kartu yang kadang perlu mengeluarkan sejumlah uang demi mendapatkan kartu yang cocok. Dari segi angka, LoR dengan usianya yang cukup belia juga terbilang cukup sukses dan mencatatkan 5 juta lebih total downloads di Google Play Store.

 

Mario Kart Tour

Rilis September 2019 lalu, Mario Kart Tour masuk ke dalam daftar ini karena permainannya yang super casual dan cocok untuk semua kalangan. Pada tahun 2019, game seperti ini mungkin terlihat jadi biasa saja karena gameplay-nya yang cenderung santai. Tapi di tahun 2020 ini ketika pandemi menyerang, saya merasa game seperti Mario Kart Tour menjadi salah satu yang patut Anda mainkan untuk mengisi waktu sengang di tengah kepenatan bermain game kompetitif.

Mario Kart Tour terbilang cukup lengkap dari segala aspek. Punya skema kontrol yang mudah, gaya grafis menyenangkan khas Nintendo, dan gameplay yang sama persis dengan Mario Kart yang selama ini ada menjadi 3 aspek yang membuat saya berpikir bahwa game ini masih tergolong yang terbaik di tahun 2020 sekalipun. Catatan Sensor Tower di awal Januari mengatakan bahwa Mario Kart Tour telah mengumpulkan US$76 juta dengan 147 juta total downloads.

Dragon Raja

Ketika kita tidak bisa banyak pergi keluar rumah selama masa pandemi ini, game MMORPG terbilang bisa menjadi salah satu genre pilihan untuk dimainkan karena banyaknya ragam konten yang biasanya disediakan dalam game tersebut. Maka dari itu saya memasukkan Dragon Raja ke dalam daftar ini. Sebagai game MMORPG, Dragon Raja terbilang amat sangat lengkap. Dragon Raja punya berbagai macam aktivitas yang bisa Anda lakukan di dalam game. Mulai dari kegiatan-kegiatan seperti farming, grinding, atau questing yang jadi standar di MMORPG, sampai aktivitas-aktivitas nyeleneh seperti bermain mini game balapan sampai battle royale. Aktivitas yang beragam tersebut menjadi semakin lengkap dengan balutan grafis ciamik yang disajikan oleh Archosaur Games di dalam game Dragon Raja.

 

NBA 2K20


Berbeda dengan game-game sebelumnya yang bersifat free to play, NBA 2K20 adalah game premium yang mengharuskan Anda membayar sebelum bisa dimainkan. NBA 2K20 dijual seharga Rp83.000 di Google Play Store. Namun demikian, harga tersebut terbilang sebagai harga yang patut mengingat game NBA 2K20 yang terbilang cukup solid untuk mobile. Sebagai game olahraga, NBA 2K20 punya kombinasi lengkap yang membuatnya patut untuk dibeli. Game tersebut punya grafis yang detil mulai dari sisi pemain hinggi kondisi lapangan pertandingan. NBA 2K20 juga punya kontrol intuituif, dengan ragam mode gameplay yang menarik. Memang NBA 2K20 dirilis di tahun 2019 lalu. Namun saya merasa apabila Anda penggemar olahraga basket, NBA 2K20 mungkin bisa menjadi salah satu alternatif.

Cristiano Ronaldo Jadi Karakter di Free Fire, Microsoft Akuisisi Smash.gg

Dalam satu minggu terakhir, ada beberapa kabar menarik di dunia game dan esports. Misalnya, Microsoft yang memutuskan untuk membeli platform turnamen esports, Smash.gg atau keputusan Cristiano Ronaldo untuk bekerja sama dengan Garena sebagai Global Brand Ambassador dari Free Fire.

CR7 Jadi Global Brand Ambassador Free Fire

Cristiano Ronaldo menjadi Global Brand Ambassador dari Free Fire, game buatan Garena. Sebagai bagian dari kerja sama ini, Garena akan membuat karakter baru yang didasarkan pada Ronaldo, bernama Chrono. Karakter itu berasal dari universe baru dengan tema metropolis futuristik. Walau dunia itu penuh dengan teknologi canggih, tatanan masyarakat di sana kacau balau. Chrono hadir sebagai seorang pahlawan dan juga inspirasi bagi masyarakat untuk tetap hidup.

Microsoft Akuisisi Smash.gg

Microsoft mengakuisisi platform turnamen esports, Smash.gg minggu lalu. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai akuisisi tersebut. Smash.gg didirikan pada lima tahun lalu. Pada awalnya, platform tersebut fokus pada turnamen esports dari Smash Bros. Namun, sekarang, mereka juga bisa digunakan untuk mengadakan turnamen esports dari game-game lain.

Melalui Twitter, Smash.gg menjelaskan, saat ini, mereka akan beroperasi seperti biasa. Ke depan, mereka berharap akan bisa menggunakan sumber daya dari tim Microsoft Content Services untuk mengembangkan platform turnamen esports mereka, lapor Reuters.

Dalam 2 Bulan, Pemasukan Genshin Impact dari Pemain Mobile Hampir Capai US$400 Juta

Berdasarkan data dari perusahaan analitik mobile, Sensor Tower, dalam waktu dua bulan sejak peluncuran, Genshin Impact telah mendapatkan pemasukan sekitar US$393 juta dari para pemain mobile. Hal itu berarti, sejak diluncurkan pada 28 September 2020, game buatan MiHoYo ini menghasilkan US$6 juta per hari, menurut laporan GamesIndustry.

Pemasukan Genshin Impact dari mobile hampir mencapai US$400 juta dalam 2 bulan. | Sumber One Esports
Pemasukan Genshin Impact dari mobile hampir mencapai US$400 juta dalam 2 bulan. | Sumber One Esports

Berdasarkan data Sensor Tower, satu-satunya game yang memiliki pemasukan lebih besar dari Genshin Impact pada awal peluncurannya adalah Honor of Kings dari Tencent, yang mendapatkan US$467 juta. Namun, Sensor Data juga menyebutkan, pemasukan Genshin Impact pada bulan kedua lebih kecil daripada pemasukan mereka pada bulan pertama, yang mencapai US$245 juta.

Sepanjang 2020, Pemasukan Franchise Call of Duty Tembus US$3 Miliar

Setelah peluncuran Call of Duty: Black Ops Cold War, Activision mengungkap bahwa total net bookings dari franchise Call of Duty telah menembus US$3 miliar dalam 12 bulan belakangan. Menurut Activision, net bookings merupakan total penjualan secara fisik dan digital, termasuk biaya lisensi, merchandise, dan insenstif untuk publisher game dalam periode tertentu.

Pada 2020, nilai net bookings dari franchise Call of Duty naik 80% dari tahun lalu. Sementara jumlah unit game yang terjual naik 40%. Activision menyebutkan, ada 200 juta orang yang memainkan game Call of Duty pada tahun ini, menurut laporan IGN.

Dua Eksekutif BioWare Keluar, Pengembangan Mass Effect dan Dragon Age Tetap Berjalan

Dua eksekutif BioWare, Casey Hudson dan Mark Darrah memutuskan untuk keluar dari studio game tersebut. Di BioWare, Hudson menjabat sebagai General Manager, sementara Darrah adalah Executive Producer untuk Dragon Age.

BioWare akan tetap mengembangkan Dragon Age 4.
BioWare akan tetap mengembangkan Dragon Age 4.

Namun, BioWare dan publisher Electronic Arts meyakinkan para fans bahwa keputusan Hudson dan Darrah untuk mengundurkan diri tidak akan mengganggu proses pengembangan game-game baru BioWare, seperti Mass Effect: Legendary Edition, Dragon Age 4, dan Anthem Next, menurut laporan VentureBeat.

Genshin Impact Adalah Fenomena Industri Game Mobile di Tahun 2020

Genshin Impact bisa dibilang merupakan fenomena gaming tahun 2020. RPG open-world garapan miHoYo tersebut baru saja menyabet dua gelar yang cukup bergengsi, yakni “iPhone Game of the Year” dan Best Game of 2020 versi Google Play. Ya, meski baru dirilis ke publik secara resmi pada tanggal 28 September lalu, Genshin Impact rupanya sudah bisa menjadi game terbaik di dua platform sekaligus.

Bukan hanya itu, Genshin Impact juga berhasil menjadi mesin uang bagi sang developer asal Tiongkok yang memulai kiprahnya di tahun 2012 tersebut. Berdasarkan estimasi data dari Sensor Tower, Genshin Impact sukses membukukan pendapatan sebesar $393 juta (± Rp5,57 triliun) dalam kurun waktu cuma dua bulan semenjak peluncurannya, dan ini hanya untuk di platform mobile saja.

Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, Genshin Impact merupakan game free-to-play, yang artinya seluruh pemasukan tersebut murni berasal dari microtransaction. Lebih dari separuhnya ($226 juta / 57,5%) datang dari platform iOS, sedangkan sisanya ($167 juta / 42,5%) berasal dari kantong para pengguna perangkat Android.

Angka pendapatan sebenarnya mungkin lebih tinggi daripada estimasi ini, sebab Sensor Tower tidak mengikutsertakan data dari platform Android pihak ketiga yang ada di Tiongkok maupun di sejumlah negara lain. Sebagai referensi, di bulan pertamanya Genshin Impact mencatatkan pemasukan sebesar $245 juta – sekarang memang menurun, tapi masih masuk di tiga besar game mobile dengan pemasukan terbesar secara global.

Genshin Impact revenue Sensor Tower

Lalu kalau dibagi berdasarkan lokasi, tanpa harus terkejut pemasukan terbesar Genshin Impact datang dari kampung halamannya sendiri: lebih dari $120 juta, atau 30,5% dari total pemasukan. Di peringkat kedua ada Jepang dengan $98 juta atau 25%, disusul oleh Amerika Serikat dengan $74 juta atau 18,8 persen. Indonesia tidak termasuk tiga besar, yang berarti kita masih rasional perihal gacha 🙂

Terakhir, pencapaian Genshin Impact ini mengesankan bukan hanya karena nominal pendapatannya saja, melainkan juga karena cakupannya yang global. Kepada VentureBeat, perwakilan Sensor Tower menjelaskan bahwa game MMO mobile biasanya cuma sukses di negara asalnya, dan ini bisa dilihat dari sederet MMO besutan Tencent yang dirilis untuk pasar Tiongkok, atau seri game Lineage di Korea Selatan.

Genshin Impact tidak demikian. Seperti yang bisa kita lihat, game ini sukses secara finansial tidak hanya di negara asalnya saja, tapi juga di Jepang dan bahkan di Amerika Serikat. Pandemi jelas berpengaruh besar terhadap kesuksesannya, tapi hal ini sebenarnya tentu juga berlaku untuk gamegame lainnya, tinggal bagaimana masing-masing developer dan publisher pandai-pandai memanfaatkan kesempatannya.

Sumber: VentureBeat.

Pemain Real Madrid Buat Tim CS:GO, Genshin Impact Dapatkan US$245 Juta dari Mobile

Dalam seminggu terakhir, muncul beberapa kabar menarik terkait ekosistem esports dan industri game, seperti pesepak bola profesional Casemiro yang memutuskan untuk membuat organisasi esports. Selain itu, hanya dalam waktu sebulan, pemasukan Genshin Impact dari para pemain mobile telah mencapai US$245 juta.

Pemain Real Madrid Buat Tim CS:GO

Pemain sepak bola Real Madrid, Carlos Henrique Casimiro alias Casemiro, ikut terjun ke dunia esports dengan mendirikan organisasi esports yang dinamai CaseEsports. Casemiro bukanlah pesepak bola pertama yang tertarik untuk masuk ke industri esports. Pada Februari 2020, Gareth Bale juga membuat organisasi esports sendiri, yaitu Ellevens.

Tim pertama CaseEsports adalah tim CS:GO. | Sumber: Steam
Tim pertama CaseEsports adalah tim CS:GO. | Sumber: Steam

Tim pertama CaseEsports adalah tim Counter-Strike: Global Offensive. Mereka telah menandatangani kontrak dengan tim asal Brasil, yang terdiri dari Paulo “land1n” Felipe, Denis “dzt” Fisher, Felipe Delboni, Yan “yepz” Pedretti, dan Vinicius “n1ssim” Pereira. Casemiro berencana untuk memfokuskan CaseEsports di Spanyol. Untuk itu, dia menyiapkan kantor dan gaming house di Madrid. Tim CS:GO CaseEsports diperkirakan akan ikut bertanding di babak kualifikasi DreamHack Open pada Desember 2020.

“Saya membuat CaseEsports karena hobi saya bermain game. Saya harap, mereka akan menjadi tim profesional yang bisa berlaga di turnamen besar,” kata Casemiro, menurut laporan Esports Insider. “Saya sadar, membuat tim baru yang sukses akan membutuhkan waktu dan kerja keras. Saya harap, para pemain dan fans akan bisa menikmati proyek saya ini.”

Dalam Sebulan, Genshin Impact Dapatkan US$245 Juta dari Mobile

Sebulan setelah peluncuran, pemasukan Genshin Impact dari mobile telah mencapai setidaknya US$245 juta. Dengan ini, Genshin Impact menjadi sebagai salah satu mobile game terpopuler saat peluncuran, menurut Sensor Tower. Pemasukan Genshin Impact dari mobile pada bulan pertama sejak peluncuran bahkan mengalahkan Lineage 2: Revolution, Fire Emblem Heroes, dan Fortnite. Meskipun begitu, pemasukan Pokemon Go pada bulan pertama peluncuran masih lebih tinggi, mencapai US$283 juta.

Genshin Impact jadi bukti bahwa developer Tiongkok bisa memenangkan hati gamer global.
Genshin Impact jadi bukti bahwa developer Tiongkok bisa memenangkan hati gamer global.

Satu hal yang harus diingat, US$245 juta hanyalah pemasukan Genshin Impact dari mobile, tak termasuk pemasukan di PC dan PlayStation 4. Selain itu, data pemasukan ini juga tidak menghitung pemasukan Genshin Impact dari ponsel Android di Tiongkok. Secara total, pemain di Tiongkok menyumbangkan US$82 juta pada pemasukan Genshin Impact. Sementara pada bulan pertama, Amerika Serikat memberikan kontribusi sebesar US$45 juta.

“Genshin Impact adalah bukti kesuksesan developer Tiongkok untuk masuk ke pasar negara-negara Barat. Sang developer fokus pada mekanisme gameplay yang populer, sistem progression yang dalam, dan tidak segan mengeluarkan biaya produksi yang besar,” kata analis Niko Partners, Daniel Ahmad pada Sensor Tower, menurut laporan GamesIndustry.

VSPN Dapat Investasi Senilai Hampir US$100 Juta

Versus Programming Network (VSPN), perusahaan penyedia solusi esports asal Tiongkok, mengumumkan bahwa mereka telan mendapatkan pendanaan Seri B dengan nilai hampir mencapai US$100 juta. Ronde pendanaan kali ini dipimpin oleh Tencent Holdings. Beberapa investor lain yang ikut serta antara lain Tiantu Capital, SIG (Susquehanna International Group), dan Kuaishou. Kucuran dana kali ini akan digunakan untuk mengembangkan produk dan ekosistem esports di Tiongkok dan Asia.

“Kami bangga dapat mengumumkan ronde pendanaan terbaru ini,” kata CEO VSPN, Dino Ying, dikutip dari TechCrunch. “Beberapa tahun belakangan, VSPN tumbuh dengan pesat berkat regulasi dari pemerintah Shanghai yang mendukung pengembangan ekosistem esports dan kepercayaan pemerintah Beijing, Chendu, dan Xi’an akan pertumbuhan industri esports. Setelah ronde pendanaan ini, kami akan membangun fasilitas penelitian esports, taman budaya esports, dan kami juga akan melakukan ekspansi global.”

VSPN didirikan pada 2016 di Shanghai. Mereka merupakan salah satu penyelenggara turnamen esports pertama asal Asia. Sejak saat itu, VSPN telah masuk ke berbagai operasi esports lain, termasuk pengadaan tempat turnamen esports offline.

Esports Tetap Diadu di SEA Games, Pemasukan Genshin Impact Tembus Rp1,47 Triliun

Seminggu terakhir, ada beberapa berita menarik terkait bisnis di dunia gaming dan esports. Misalnya, Game Growth Program dari Unity yang bertujuan untuk membantu developer indie meningkatkan jumlah pemain dari game buatan mereka. Selain itu, Apple juga diizinkan untuk memblokir Fortnite dari App Store.

Esports Tetap Diadu di SEA Games

Esports kembali ditetapkan sebagai salah satu cabang olahraga yang akan diadu di SEA Games. Selain esports, ada tiga cabang olahraga lain yang akan kembali diselenggarakan, yaitu bowling, jiu jitsu, dan triathlon. Duong Vi Khoa, Vice President of Vietnam Recreational Esport Association dan Head of Vietnam Esports Delegation mengatakan, ada tiga game yang akan dipertandingkan di SEA Games, yaitu Dota 2, Arena of Valor, dan Pro Evolution Soccer, menurut laporan Vietnam Express. Di SEA Games 2019, Indonesia berhasil mendapatkan dua medali perak dari esports.

SEA Games akan digelar pada 21 November 2021 sampai 2 Desember 2021. Dalam acara olahraga tersebut, hanya ada 40 cabang olahraga yang akan diadu. Vietnam menyebutkan, alasan mereka mengurangi jumlah cabang olahraga dalam SEA Games adalah karena pandemi COVID-19 membuat ekonomi kacau balau. Pada awalnya. mereka sempat berencana untuk meniadakan esports. Namun, berbagai federasi esports di Asia Tenggara, termasuk Federasi Esports Asia, terus mencari dukungan agar esports tetap diadakan di SEA Games.

Genshin Impact Balik Modal Dalam 12 Hari

Pemasukan dari Genshin Impact buatan miHoYo telah mencapai US$100 juta (sekitar Rp1,47 triliun). Dikabarkan, proses pengembangan game tersebut membutuhkan biaya sebesar US$100 juta. Berbagai sumber mengungkap, Genshin Impact berhasil balik modal hanya dalam waktu 12 hari, menurut laporan PC Gamer.

Pemasukan Genshin Impact telah capai US$100 juta.
Pemasukan Genshin Impact telah capai US$100 juta.

Genshin Impact merupakan game open world yang bisa dimainkan dengan gratis. Hanya saja, miHoYo menerapkan sistem gacha dalam game tersebut. Sejak diluncurkan pada 28 September 2020 lalu, game itu menjadi sangat populer di Jepang, Korea Selatan, dan juga Tiongkok. Tak hanya itu, game ini juga mendapatkan fans di kawasan Amerika dan Eropa, walau tetap ada kontroversi akan Genshin Impact.

Daniel Ahmad, analis bisnis dari Niko Partners memperkirakan, pemasukan Genshin Impact akan menembus RMB1 miliar (sekitar Rp2,2 triliun) dalam waktu dekat. Memang, sejauh ini, Genshin Impact disebut sebagai game Tiongkok dengan peluncuran global paling sukses.

Konten Among Us Dapat 4 Miliar View Sepanjang September 2020

Among Us diluncurkan dua tahun lalu. Meskipun begitu, belakangan, game buatan InnerSloth itu menjadi sangat populer. Salah satu alasannya adalah karena banyak streamer di Twitch yang menyiarkan konten tentang game tersebut. Namun, ternyata, konten Among Us tak hanya populer di Twitch, tapi juga di YouTube.

YouTube baru saja merilis data viewership dari Among Us. Pada September 2020 saja, jumlah view dari semua konten Among Us mencapai empat miliar view. Menariknya, konten dari Among Us tak melulu tentang gameplay. Cukup banyak video yang menampilkan meme, lagu, atau bahkan animasi dari game tersebut. Faktanya, sekitar 6,6% dari total view Among Us berasal dari konten animasi game itu.

Negara-negara yang memberikan kontribusi terbesar pada view konten Among Us di YouTube. | Sumber: YouTube
Negara-negara yang memberikan kontribusi terbesar pada view konten Among Us di YouTube. | Sumber: YouTube

Amerika Serikat menjadi negara dengan audiens terbesar dari Among Us. Mereka menyumbangkan 18,7% dari total view selama bulan September. Meksiko ada di posisi nomor dua dengan kontribusi sebesar 7,9% dari total view. Posisi ketiga ditempati oleh Korea Selatan dengan kontribusi 6,4%. Sementara posisi keempat diduduki oleh Indonesia dan Brasil, yang masing-masing memberikan kontribusi 5,5% dari total view.

Seperti yang disebutkan oleh YouTube, para kreator ternama seperti PewDiePie memang memanfaatkan tren untuk konten tentang Among Us. Namun, popularitas Among Us juga membantu para kreator yang belum terlalu populer. Salah satunya adalah The Hornstromp Games. Pada awalnya, channel ini hanya memiliki 100 ribu subscriber. Setelah channel itu membuat video animasi Among Us, jumlah subscriber mereka naik menjadi lebih dari 600 ribu.

Epic Games Kalah dari Apple di Pengadilan

Apple diizinkan untuk memblokir Fortnite buatan Epic Games dari App Store. Hakim Yvonne Gonzales Rogers menetapkan, kerugian yang Epic alami sekarang adalah akibat ulah mereka sendiri. Pasalnya, mereka menambahkan fitur Epic Direct Payments ke Fortnite walau mereka tahu hal ini melanggar peraturan yang telah Apple tetapkan.

“Singkat kata, Epic Games tak bisa menuduh Apple melakukan monopoli demi mendapatkan keuntungan untuk mereka sendiri,” kata hakim Rogers, menurut laporan Ars Technica. “Situasi saat ini terjadi akibat tindakan mereka sendiri.” Namun, dia juga memutuskan bahwa Apple tak boleh memblokir Unreal Engine — engine buatan Epic. Hal ini berarti, para developer yang menggunakan Unreal tak perlu khawatir game mereka mendadak tidak bisa berjalan di perangkat iOS.

Epic kalah dari Apple di pengadilan.
Epic kalah dari Apple di pengadilan.

Epic boleh memasukkan Fortnite kembali di App Store jika mereka mau menghapus fitur direct payment. Hanya saja, jika mereka melakukan hal itu, tidak diketahui apakah Apple akan memberikan hukuman pada mereka atau tidak.

Unity Buat Game Growth Program untuk Dukung Developer Indie

Minggu ini, Unity mleuncurkan program baru bernama Game Growth Program. Fokus dari program akselerator ini adalah game gratis yang dibuat oleh studio indie. Para developer yang dipilih untuk ikut dalam program ini akan diberikan akses ke tkenologi, sumber daya, dan dana agar mereka bisa mengakuisisi pemain baru. Tak hanya itu, para developer Unity juga akan memberikan saran tentang strategi untuk meningkatkan jumlah pemain game mereka.

Developer yang terpilih untuk ikut dalam Game Growth Program akan tetap memegang hak cipta atas properti intelektual mereka. Selain itu, setelah program selesai, mereka tidak punya kewajiban untuk berbagi pemasukan dengan Unity.

“Ada banyak game hebat yang tidak mendapatkan perhatian para gamer, khususnya game-game indie,” kata Julie Shumaker, Vice President of Revenue, Operate Solutions, Unity, lapor GamesIndustry. “Kami percaya, developer tidak harus memilih untuk merealisasikan visi mereka atau membuat game yang digemari pasar. Tujuan utama dari Game Growth Program adalah untuk mendukung para developer sehingga mereka bisa sukses tanpa harus menggadaikan IP atau perusahaan mereka.”

Sumber header: The Esports Observer

Pandemi Buat Nilai Industri Esports Turun, Genshin Impact Dapatkan US$60 Juta dari Mobile

Dalam satu minggu terakhir, ada sejumlah berita menarik terkait bisnis di industri game dan esports. Salah satunya adalah tentang Newzoo yang menurunkan perkiraan valuasi industri esports akibat pandemi. Selain itu, juga ada kabar tentang Genshin Impact, game buatan developer Tiongkok yang dengan cepat menjadi populer di tingkat internasional.

Newzoo Menurunkan Perkiraan Pemasukan untuk Industri Esports

Pada Februari 2020, Newzoo memperkirakan, valuasi industri esports akan mencapai lebih dari US$1,1 miliar pada tahun ini. Namun, karena pandemi COVID-19, mereka harus membuat perubahan pada perkiraan nilai industri esports. Pada April 2020, mereka memperkirakan, valuasi industri esports akan turun menjadi US$1,05 miliar. Sementara pada Juli 2020, mereka kembali menyesuaikan perkiraan mereka menjadi US$973,9 juta. Kali ini, Newzoo menyebutkan, valuasi industri esports turun menjadi US$950,3 juta.

“Satu hal yang harus diingat, audiens esports tidak mengecil (permintaan tidak turun) dan jumlah penyelenggara turnamen juga tidak bertambah sedikit (pasokan konten esports juga tidak berkurang),” ujar Newzoo, seperti dikutip dari VentureBeat. “Kami menyesuaikan nilai industri esports karena ada beberapa turnamen esports yang tertunda atau harus dibatalkan.”

The International 10 jadi salah satu turnamen esports yang ditunda.
The International 10 jadi salah satu turnamen esports yang ditunda.

Selama pandemi, turnamen esports memang masih bisa diselenggarakan. Namun, kebanyakan turnamen tersebut diadakan secara online. Newzoo menyebutkan, hal ini memengaruhi pemasukan industri esports dari penjualan tiket. Tak hanya itu, jika turnamen esports hanya diadakan secara online, hal ini juga berdampak pada penjualan merchandise. Akibat pandemi, Newzoo menurunkan perkiraan pemasukan industri esports dari penjualan tiket dan merchandise dari US$76,2 juta menjadi US$52,5 juta.

Kabar baiknya, pandemi membuat viewership turnamen esports meningkat. Salah satu indikasi yang Newzoo perhatikan adalah viewership dari turnamen esports yang diadakan oleh Riot Games. Biasanya, viewrship dari turnamen yang diadakan pada musim panas (Juni-September) mengalami penurunan sekitar 20%-30% jika dibandingkan dengan turnamen pada musim semi (Maret-Juni). Namun, kali ini, viewership dari turnamen League of Legends di Eropa dan Amerika Utara justru mengalami kenaikan sekitar 16,7% sampai 30%. Hanya saja, ke depan, mungkin akan muncul masalah baru karena penyelenggara kesulitan untuk mengadakan turnamen internasional.

Masalah lain yang muncul akibat pandemi adalah berkurangnya minat perusahaan untuk menjadi sponsor atau memasang iklan. Hal ini bisa membaut pemasukan di bagian sponsorship dan hak siar media mengalami penurunan. Newzoo mengungkap, jika pandemi masih berlangsung hingga 2021, berbagai pelaku dunia esports mau tidak mau harus melakukan revisi akan strategi bisnis mereka.

ReKTGlobal Mendapatkan Dana Bank Sebesar US$35 Juta

ReKTGlobal, perusahaan induk dari tim esports Rogue dan London Royal Ravens, baru saja mendapatkan dana bank sebesar US$35 juta dari Summit Partners. Dana tersebut akan digunakan untuk beberapa hal. Salah satunya adalah untuk mempekerjakan sejumlah eksekutif baru, menambah tim sales, dan juga mencari pemain esports berbakat.

London Royal Ravens adalah salah satu tim Call of Duty League. | Sumber: The Loadout
London Royal Ravens adalah salah satu tim Call of Duty League. | Sumber: The Loadout

Jika dibandingkan dengan organisasi esports lain, ReKTGlobal cukup unik. Mereka tidak hanya fokus untuk membangun tim esports yang kuat, mereka juga berinvestasi di berbagai bagian lain dari esports. Sebelum ini, mereka telah mengakuisisi perusahaan media Fearless Media dan juga perusahaan marketing Greenlit Content, menurut laporan Forbes.

Sebelum mendapatkan dana bank, ReKTGlobal juga telah berhasil mendapatkan sejumlah invsetor ternama, seperti musisi Steve Aoki, Imagine Dragons, dan Nicky Romero. Mereka juga didukung oleh beberapa atlet olahraga seperti pemain basket Prancis Rudy Gobert, atlet american football Landon Collins, dan petenis Amerika Serikat Taylor Fritz.

Genshin Impact Mendapatkan US$60 Juta di Perangkat Mobile Dalam Minggu Pertama

Dalam satu minggu, Genshin Impact dari developer Tiongkok, miHoYo, mendapatkan pemasukan sebesar US$60 juta dari App Store dan Google Play Store. Menurut laporan Sensor Tower, game ini duduk di peringkat dua dalam daftar mobile game dengan pemasukan terbesar pada minggu peluncuran. Peringkat pertama diduduki oleh Honor of Kings, yang berhasil meraup US$64 juta dalam satu minggu setelah peluncurannya, sementara peringkat ketiga diisi oleh PUBG Mobile dengan pemasukan US$56 juta.

Di Tiongkok, Genshin Impact mendapatkan US$25 juta dari App Store. Namun, tidak diketahui berapa pemasukan yang didapatkan oleh game itu dari pengguna Android. Pasalnya, Google Play Store tidak tersedia di Tiongkok. Negara yang menyumbangkan kontribusi terbesar kedua pada pemasukan Genshin Impact adalah Jepang dengan spending sebesar US$17 juta. Amerika Serikat ada di posisi ketiga dengan total spending sebesar US$8 juta, lapor GamesIndusty.

Selain diluncurkan untuk mobile, Genshin Impact juga dirilis untuk PlayStation 4 dan PC. Ke depan, miHoYo juga berencana untuk meluncurkan game ini ke platform lain. Saat ini, Genshin Impact sudah berhasil menjadi game Tiongkok dengan peluncuran internasional paling sukses.

ESL dan GUNNAR Perkenalkan Kacamata Gaming Kedua, ESL Blade

Pada April 2020, ESL mengumumkan kerja samanya dengan GUNNAR Optiks untuk membuat kacamata khusus gamer. Sekarang, keduanya merilis produk kedua hasil kerja sama mereka, yaitu ESL Blade. Sebelum ini, mereka telah merilis kacamata Lighting Bolt 360: ESL Edition. Sama seperti produk-produk GUNNAR lainnya, ESL Blade menggunakan lensa “Blue Light Protection Factor”, yang diklaim memblokir 65% cahaya biru dari layar dan mengurangi kesilauan layar, lapor The Esports Observer.

Kacamata ESL Blade, hasil kerja sama antara ESL dan GUNNAR. | Sumber: The Esports Observer
Kacamata ESL Blade, hasil kerja sama antara ESL dan GUNNAR. | Sumber: The Esports Observer

Menurut organisasi Prevent Blindness, yang bertujuan untuk memberikan informasi pada masyarakat tentang cara melindungi mata mereka, cahaya biru dari layar komputer dan perangkat digital lainnya dapat menyebabkan kelelahan pada mata, yang bisa berujung pada kerusakan di retina.