Pemilik Usaha Makanan? Ini 2 Cara Daftar Jadi GoFood Partner

Tertarik mendaftarkan usaha Anda di GoFood? Sebelum Anda mengikuti cara daftar GoFood Partner di bawah ini, pastikan Anda telah membaca dan mempersiapkan syarat-syaratnya. Dengan begitu, proses pendaftaran akan menjadi lebih mudah dan ringkas.

Anda dapat mendaftar sebagai mitra GoFood dengan dua cara, yaitu secara offline dan online. Simak artikel ini hingga selesai untuk tahu selengkapnya.

Baca juga: Daftar GrabFood Merchant dan Jangkau Lebih Banyak Pelanggan

Cara Daftar GoFood Online di Aplikasi GoBiz

GoBiz adalah aplikasi keluaran Gojek yang dibuat khusus untuk menaungi berbagai layanan Mitra Usaha Gojek. GoFood adalah salah satu diantaranya. Itulah mengapa Anda dapat mendaftar sebagai mitra GoFood melalui aplikasi GoBiz. Berikut ini tahap-tahap mendaftar GoFood online.

Tahap Registrasi

Terdapat tiga tahap yang akan Anda lalui untuk mendaftar sebagai mitra GoFood. Tahap pertama adalah tahap registrasi. Berikut ini langkah-langkahnya:

  • Install aplikasi GoBiz pada smartphone Anda.
  • Buka aplikasi GoBiz dan tekan Daftar GoBiz di halaman utama untuk mendaftarkan usaha Anda.

 

Cara daftar gofood

 

  • Selanjutnya, Anda akan diminta untuk melengkapi data usaha Anda. Diantaranya data identitas pemilik, informasi rekening bank, informasi usaha, informasi outlet, dan pilihan layanan.

 

Cara daftar gofood

 

  • Pada bagian pengisian identitas pemilik, masukkan nama sesuai KTP. Lalu, lampirkan foto KTP yang telah Anda siapkan. Isi nomor KTP dan tempat tanggal lahir sesuai KTP.

 

Cara daftar gofood

 

  • Kemudian, pilih Nama Bank dan masukkan Nomor Rekening pada saat pengisian informasi rekening bank. Jika nama pemilik rekening bank berbeda dengan nama pada KTP, maka Anda harus melampirkan buku tabungan atau rekening koran.

 

Cara daftar gofood

 

  • Setelah itu, isi Nama Usaha dan juga Bidang Usaha Anda. Ikuti panduan menulis nama usaha yang ada pada aplikasi GoBiz.

 

Cara daftar gofood

Cara daftar gofood

 

  • Berikutnya, buka dan baca Panduan Penulisan Alamat Lengkap Outlet dan Panduan Upload Foto Outlet dari Luar pada bagian informasi outlet agar tidak terjadi kesalahan saat pengisian.

 

Cara daftar gofood

Cara daftar gofood

Cara daftar gofood

 

  • Lalu, masukkan alamat outlet beserta titik koordinat dan patokan, serta lampirkan foto outlet dari luar.

 

Cara daftar gofood

 

  • Terakhir, pilih layanan yang ingin Anda aktifkan dengan mencentang layanan tersebut.

 

Cara daftar gofood

 

  • Jika semua sudah terisi, klik Simpan dan lakukan verifikasi.

Tahap Verifikasi

Setelah melakukan registrasi, tim GoFood akan melakukan proses verifikasi data usaha Anda selama maksimal 2 hari kerja. Pada tahap verifikasi ini, terdapat tiga kemungkinan, yaitu data usaha Anda disetujui, butuh diperbaiki, atau ditolak.

 

Cara daftar gofood

 

Jika data yang Anda berikan pada saat registrasi tidak memenuhi syarat dan ketentuan GoBiz, data usaha Anda akan ditolak. Untuk melihat alasan lengkap dan cara mengatasinya, Anda bisa melihatnya di sini.

Jika data Anda tidak ditolak namun juga belum disetujui, itu artinya data Anda butuh diperbaiki. Anda akan mendapatkan pemberitahuan untuk memperbaiki data usaha ini di aplikasi GoBiz dan e-mail. Anda akan diberikan waktu selama 14 hari untuk memperbaiki data tersebut.

Jika data usaha Anda disetujui, Anda akan melihat notifikasi pada aplikasi GoBiz atau pemberitahuan melalui e-mail yang telah Anda daftarkan. Lalu, Anda bisa melakukan proses selanjutnya, yaitu aktivasi.

Tahap Aktivasi

Apabila Anda telah lolos tahap verifikasi, Anda akan diminta untuk melengkapi data outlet dengan mengikuti langkah berikut ini:

  • Pada halaman Profil restoran, tambahkan foto profil restoran dengan menekan Tambah pada Foto profil restoran. Ikuti ketentuan yang tercantum pada aplikasi GoBiz.

Cara daftar gofood

Cara daftar gofood

 

  • Setelah itu, tambahkan kategori makanan untuk restoran Anda dengan klik Tambah di samping bagian Kategori makanan. Lalu, klik Simpan.
  • Selanjutnya, atur jam operasional restoran Anda setiap hari dengan klik Ubah. Anda harus memasang jam operasional restoran Anda minimal 3 hari dalam seminggu dan 3 jam setiap harinya.

 

Cara daftar gofood

 

  • Kemudian, tambahkan daftar menu untuk dilihat pelanggan Anda. Tekan Tambah Kategori untuk menambahkan kategori menu dan menu makanan. 

 

Cara daftar gofood

 

  • Pada saat pengisian menu makanan, berikan foto makanan dengan klik tambah Foto. Pastikan makanan terlihat menarik dan jelas pada gambar. Lihat ketentuan foto berikut ini agar Anda tidak salah.

 

Cara daftar gofood

Cara daftar gofood

 

  • Lalu, isi nama menu, deskripsi serta harga menu makanan.
  • Setelah selesai melengkapi data outlet dan menu makanan, maka restoran Anda akan aktif di GoFood.

Berikut ini adalah video panduan oleh Mitra Usaha Gojek terkait pendaftaran mitra GoFood secara mandiri di aplikasi GoBiz.

Video Pendaftaran GoFood di Aplikasi GoBiz

Cara Daftar GoFood secara Offline

Selain melalui aplikasi GoBiz secara online, Anda juga dapat mendaftar sebagai mitra GoFood langsung di kantor Gojek terdekat. Caranya cukup mudah. Anda hanya perlu mengikuti 4 langkah ini.

  • Buat pengajuan pendaftaran mitra GoFood di kantor Gojek.
  • Isi formulir pengajuan yang diberikan pihak Gojek dan lampirkan dokumen persyaratan.
  • Pihak GoFood akan melakukan survey ke outlet usaha Anda.
  • Jika pengajuan disetujui, Anda akan diminta untuk menandatangani kontrak.

Demikian cara untuk daftar jadi mitra GoFood atau yang sering disebut dengan GoFood Partner. Apabila restoran Anda telah aktif di GoFood, Anda bisa mulai melakukan promosi dan memasang logo GoFood pada banner usaha Anda.

Dengan menjadi GoFood Partner, Anda bisa mendapatkan lebih banyak pelanggan karena pelanggan yang jauh sekalipun dapat menjangkau usaha Anda melalui aplikasi Gojek. Menarik, bukan? Selain GoFood, Anda juga bisa mendaftarkan usaha makanan Anda di GrabFood dengan mengikuti cara di sini. Semoga berhasil!

Syarat Daftar GoFood Partner dan Informasi Biaya Komisi

Selain GrabFood, GoFood yang berada di bawah layanan GoBiz juga bisa menjadi salah satu sarana para pengusaha di bidang makanan dan minuman untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Syarat untuk mendaftar GoFood Partner tidaklah sulit. Berikut ini daftar dokumen persyaratan untuk menjadi GoFood.

Dokumen Syarat Daftar GoFood Partner Perorangan

Ketika mendaftar sebagai mitra GoFood, Anda bisa memilih untuk mendaftar sebagai mitra perorangan atau perusahaan. Jika Anda memilih mendaftar sebagai mitra perorangan, berikut ini daftar data yang harus Anda lampirkan sebagai syarat pendaftaran..

  • KTP Anda sebagai pemilik (pastikan KTP dalam keadaan baik dan belum pernah didaftarkan di GoBiz sebelumnya).

 

Syarat daftar gofood

 

  • Foto Anda memegang KTP (foto harus terlihat jelas dengan KTP tidak menutupi wajah).

 

Syarat daftar gofood

 

  • Informasi rekening bank untuk pencairan dana usaha. 
  • Foto buku tabungan/rekening koran (Jika nama pemilik tabungan dan nama pada KTP yang dilampirkan berbeda).
  • Nama Usaha.
  • Nomor Pokok Wajib Pajak (opsional).
  • Alamat lengkap outlet usaha (beserta patokan sekitar outlet).
  • Foto tampak luar outlet usaha Anda.

 

Syarat daftar gofood

 

Persyaratan Daftar GoFood Partner Perusahaan

Apakah Anda pemilik perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman dan ingin mendaftarkannya menjadi GoFood Partner? Ini data yang harus Anda lampirkan saat proses pendaftaran.

  • Nama Usaha
  • SIUP/TDUP/Tanda Daftar Yayasan
  • Akta Pendirian Perusahaan
  • NPWP
  • Akta Perubahan (jika ada).
  • Kartu identitas direktur (KTP atau kartu identitas lainnya)
  • Data penanggung jawab usaha bidang operasional dan keuangan
  • Informasi rekening berupa buku tabungan / rekening koran / halaman e-banking / lainnya yang di dalamnya tertera nama bank, nama pemilik rekening, dan nomor rekening.
  • Surat pernyataan rekening yang ditandatangani di atas materai oleh pemilik usaha (jika nama pemilik rekening berbeda dengan nama perusahaan). Anda dapat mengunduh format surat pernyataan penggunaan rekening di sini.
  • Data outlet, seperti alamat dan foto outlet usaha.

Informasi Biaya Komisi GoFood Partner

Selain syarat-syarat di atas, Anda juga perlu mengetahui informasi terkait komisi sebelum Anda mendaftar untuk jadi GoFood Partner. Untuk setiap transaksi yang akan Anda dapatkan sebagai GoFood Partner, GoFood akan memotong biaya komisi sebesar 20% + 1000.

Pendaftaran GoFood Partner tidak dipungut biaya sepeserpun. Anda hanya perlu menyiapkan dokumen di atas dan lampirkan dalam bentuk JPG/PNG/PDF. Maksimal ukuran masing-masing data sebesar 3 MB.

Setelah Anda mengetahui informasi biaya komisi dan semua syarat daftar GoFood siap, Anda dapat langsung mendaftar untuk menjadi GoFood Partner dan ikut Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) untuk bangkit bersama GoFood.

Video Komunitas Partner GoFood oleh Mitra Usaha Gojek

Cara Order Go-Food Sekarang, Bayarnya Belakangan di Akhir Bulan

Go-Jek beberapa waktu yang lalu resmi meluncurkan fitur baru bernama PayLater, fitur yang akan makin memanjakan konsumen di mana konsumen bisa memesan layanan di Go-Jek dan membayarnya kemudian di akhir bulan.

Kabar baiknya, saya yang tinggal jauh dari kota besar hari ini akhirnya merasakan fitur PayLater di Go-Jek dan langsung mencobanya.

Secara umum, cara pesan Go Ride ataupun Go-Food menggunakan pembayaran PayLater tak ada bedanya dengan jenis pembayaran lainnya. Pembedanya hanya di proses pembayaran, di mana Anda harus memindahkan pembayaran default yang tadinya menggunakan cash ataupun Go-Pay ke PayLater.

  • Jalankan Go-Jek, kemudian pilih layanan yang ingin dipesan, baik Go-Ride ataupun Go-Food. Dalam kasus trial ini, saya memilih Go-Food.
  • Kemudian pilih makanan yang ingin dipesan. Langkah ini sama seperti biasa, tak ada yang baru.

Cara Order Go-Jek dan Go-Food Menggunakan Fitur PayLater (1)

  • Bedanya, ketika di tahapan selanjutnya, yakni di tahapan pembayaran, tap opsi pembayaran di panel yang saya tandai di bawah ini.

Cara Order Go-Jek dan Go-Food Menggunakan Fitur PayLater (2)

  • Maka akan muncul tiga opsi pembayaran salah satunya PayLater, tap opsi tersebut.

Cara Order Go-Jek dan Go-Food Menggunakan Fitur PayLater (3)

  • Selanjutnya silahkan order seperti biasa, semua prosedurnya sama seperti memesan layanan Go-Jek dengan pembayaran konvensional lainnya. Semua driver Go-Jek sudah semestinya tak akan keberatan dengan metode pembayaran ini.

Mengelola Tagihan PayLater di Go-Jek

Untuk memudahkan pengelolaan tagihan dan lain-lain, Go-Jek sudah menyediakan ruang khusus yang bisa dijumpai di deretan menu Go-Pay.

  • Tap tombol More, kemudian muncul opsi lain salah satunya adalah PayLater.

Cara Order Go-Jek dan Go-Food Menggunakan Fitur PayLater (4)

  • Di halaman ini terlihat semua transaksi Anda yang menggunakan PayLater, termasuk informasi saldo yang bisa dipakai dan semua transaksi sebelumnya.

Cara Order Go-Jek dan Go-Food Menggunakan Fitur PayLater (5)

  • Untuk melakukan pembayaran, Anda tinggal klik tombol Make Repayment dan sistem akan menampilkan panel pembayaran melalui Go-Pay.
  • Lalu untuk melihat semua tagihan yang sudah dibayarkan, klik tombol di kanan atas tepat di sebelah tombol bantun.
  • Nanti semua tagihan yang sudah terbayarkan bakal tampil di sini.

Cara Order Go-Jek dan Go-Food Menggunakan Fitur PayLater (6)

Fitur bayar di belakang ala PayLater ini memang sedang marak dipraktikkan oleh sejumlah startup. Ovo, Traveloka dan Tokopedia juga sudah mulai agresif menjajakan fitur serupa. Tentu yang semakin diuntungkan adalah konsumen, terutama mereka yang tidak mempunyai kartu kredit.

Gojek Claims Performance “Milestone”, Transaction Exceeds 127 Trillion Rupiah in 2018

Gojek’s Founder and CEO, Nadiem Makariem said the gross transaction value (GTV) has increased by 13.5 times up from 2016 to 2018. In terms of nominal, it has exceeded $9 billion (around Rp127 trillion) in 2018 and reached two billion transaction a year in total.

Gojek has now acquired 1.7 million drivers, around 400 merchants, and more than 60 thousand service providers in Southeast Asia. The app has been downloaded over 142 million times.

According to the three researches Makariem has mentioned, the Financial Times Confidential (2018), DailySocial and Jakpat (2018), and YouGov (2019), the entire report stated Go-Pay as the number one payment method in Indonesia.

“9 billion dollar for gross transaction has outperformed the competitor, although we just started expanding abroad. [..] Go-Pay, according to the three research institution, is top of the list. Soory to clarify, what really matter is the impact. A real work rather than show off,” he said yesterday (4/11).

Two of Gojek’s main businesses, Go-Food and Go-Pay performance are also revealed. Go-Food is the largest service in Southeast Asia and at the third position in the world.

Go-Food’s Chief Commercial Expansion, Catherine Hindra Sutjahyo said, Go-Food has win over Go-Ride as transportation service. Go-Food is said to develop four times bigger than GrabFood.

The number of its order has reached 30 million per month in Southeast Asia, increased by 7 times from December 2016 to December 2018. 80% of Go-Food’s orders aren’t coming of big merchants, but SMEs. Delivery time in average is 27 minutes.

“Go-Food Merchants has reached more than 300 thousand, 125 thousand in April last year. It’s countable, the monthly growth,” she said.

Aldi Haryopratomo, Go-Pay’s CEO added, since walking out from Go-Jek’s ecosystem, the rate has gone up 25 times since the first time it was introduced. It encourages Go-Pay as the most popular e-money service in Indonesia according to three different research institutions.

Go-Pay is now partnered up with 28 financial institutions, accepted by more than hundred thousands merchants in 370 cities in Indonesia.Go-Pay infrastructure is supported by various services, including Spots – an online multifuction cashier app.

Spots can receive Go-Food’s orders, Go-Pay’s payment, print the bill, and create daily report of various kinds of payment methods. Midtrans payment gateway also support online merchants to receive payment from many kinds of financial institutions.

Declare an “open war”

Makariem implisitly quipped, and questioned Grab’s claim of many issues. For example, Grab‘s market penetration in Indonesia, and super app.

He claims Gojek as the first super app in the world. Not only one app, there are three apps has been developed. Those are Gojek end user app for transaction, Go-Biz (rebranding from Go-Resto) for SMEs merchants, and Gojek Driver for the drivers.

“We have the first super app in the world consists of big pillars, each to be explored further. Those are human transportation, logistics, payment, and fintech.”

These pillars, he added, are proof that local concept can gain benefit, not only Indonesia, but also for all around Southeast Asia. Whereas, Gojek has just ‘got out of the cage‘.

He also mentioned, the war is started from the time Gojek received US$2 million funding, while Grab has reached US$250 million. Gojek is considered as the main power due to understanding of user’s demand and aware of consumer’s opinion.

“Therefore, being the largest is important, but not the priority. What matter most is Gojek’s real impact to public. Win over Indonesia, in Southeast Asia. [..] We’re glad to accept new challenge [from Grab] that is why we always create new innovations everyday,” he added.

Another advantage is, Gojek started from two-wheeler transportation, which creates efficiency. Drivers can work all day long, picking up people, delivering package and food, also offering Go-Pay top up. He said driver’s income has outrun Grab’s.

Support from investors are essential. He claimed, everytime they did fundraising, it always going well, effective, and successful. The investors are also diversed of various classes.

Regarding decacorn status, Makariem argued that valuation is not for public information due to company’s culture.

“Our culture is not to celebrate ourselves. Let people celebrate. Valuation is important, but not everyting. What matter the most is the numbers, the impact to the country we are proud of, Indonesia,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Gojek Klaim “Milestone” Pencapaian, Transaksi Tembus 127 Triliun Rupiah di 2018

Gojek mengungkap sejumlah data teranyar terkait pencapaiannya sejak delapan tahun beroperasi. Data tersebut sengaja diungkap untuk mementahkan klaim kompetitor terkuatnya, Grab, tentang pencapaian transaksi di Indonesia sepanjang 2018.

Founder dan CEO Gojek Global Nadiem Makariem mengungkapkan, pertumbuhan gross transaction value (GTV) naik 13,5 kali lipat dari 2016 ke 2018. Secara nominal mencapai lebih dari $9 miliar (setara Rp127 triliun) di 2018 dan total volume transaksi setahun mencapai 2 miliar.

Berikutnya jumlah pengguna aktif bulanan diklaim lebih tinggi hingga 1,5 kali dari kompetitor yang mengacu pada laporan “The State of Mobile 2019” dari App Annie yang menyebut Gojek sebagai aplikasi on demand dengan jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak di Indonesia sepanjang 2018.

Gojek kini memiliki 1,7 juta mitra pengemudi, hampir 400 ribu mitra merchants, dan lebih dari 60 ribu penyedia layanan di Asia Tenggara. Aplikasi Gojek sendiri telah diunduh lebih dari 142 juta kali.

Menurut tiga riset yang dikutip Nadiem, yaitu Financial Times Confidential (2018), DailySocial dan JakPat (2018), dan YouGov (2019), semuanya menyebut Go-Pay sebagai alat pembayaran nomor satu di Indonesia.

“9 miliar dollar untuk gross transaction itu di atasnya kompetitor, meski kita baru ke luar negeri. [..] Go-Pay menurut tiga lembaga riset kita jadi terdepan, nomor satu. Mohon maaf harus diklarifikasi, yang terpenting adalah dampaknya. Kerja nyata saja, daripada terus gombar gambir prestasi,” kata Nadiem, kemarin (11/4).

Dua bisnis penggenjot utama Gojek, Go-Food dan Go-Pay juga turut diungkap pencapaiannya. Layanan Go-Food diklaim jadi terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia.

Chief Commercial Expansion Go-Food Catherine Hindra Sutjahyo menyebut, Go-Food bahkan sudah mengalahkan layanan transportasi Go-Ride. Go-Food disebut-sebut sudah tumbuh minimal empat kali lebih besar dari GrabFood.

Jumlah order Go-Food sebesar 30 juta per bulan di Asia Tenggara dengan pertumbuhan tujuh kali lipat dari Desember 2016 ke Desember 2018. Sebanyak 80% pesanan Go-Food justru bukan datang dari merchant besar, melainkan dari merchant UMKM. Durasi pengiriman rata-rata 27 menit.

“Merchant Go-Food sekarang lebih dari 300 ribu, April tahun lalu ada 125 ribu. Itu bisa dihitung penambahan perbulannya seperti apa,” kata Catherine.

CEO Go-Pay Aldi Haryopratomo menambahkan, sejak keluar dari ekosistem Gojek, penggunaan Go-Pay disebutkan telah naik 25 kali lipat sejak pertama kali diperkenalkan. Hal ini mendongkrak pamor Go-Pay sebagai layanan e-money paling banyak dipakai di Indonesia menurut riset tiga lembaga yang berbeda.

Go-Pay kini bermitra dengan 28 institusi keuangan, telah diterima di lebih dari ratusan ribu rekan usaha di 370 kota di Indonesia. Infrastruktur Go-Pay didukung berbagai layanan, termasuk Spots — sebuah aplikasi kasir online multifungsi.

Spots dapat menerima pesanan Go-Food, pembayaran Go-Pay, mencetak resi, hingga menulis laporan harian berbagai macam tipe pembayaran. Payment gateway Midtrans juga mendukung merchant online menerima pembayaran dari berbagai institusi keuangan.

Nyatakan “perang terbuka”

Nadiem secara implisit menyindir, sekaligus mempertanyakan klaim Grab tentang banyak hal. Misalnya penetrasi pasar Grab di Indonesia, dan super app.

Nadiem mengklaim Gojek menjadi super app pertama di dunia. Tidak hanya satu aplikasi, ada tiga super app yang sudah dikembangkan perusahaan. Mereka adalah aplikasi end user Gojek untuk transaksi, Go-Biz (rebranding dari Go-Resto) untuk merchant UMKM, dan Gojek Driver untuk mitra pengemudi.

“Kita punya super app pertama di dunia yang terdiri dari pilar besar, yang tiap pilarnya akan terus kita dalami. Pilar tersebut transportasi manusia, logistik, makanan, payment, dan fintech.”

Pilar-pilar ini, sambungnya, menjadi bukti bahwa konsep yang dibuat orang lokal bisa membawa manfaat, tidak hanya untuk Indonesia tapi juga di seluruh penjuru Asia Tenggara. Padahal, Gojek bisa dikatakan baru keluar kandang.

Nadiem menyebut pertempuran dengan Grab pertama kali dimulai saat Gojek masih mendapat pendanaan sebesar US$2 juta, sementara posisi Grab sudah sampai pendanaan US$250 juta. Gojek dianggap jadi kekuatan utama lantaran kemampuan untuk mengerti kemauan dan mendengar masukan dari konsumen.

“Jadi yang paling besar itu penting, tapi bukan yang paling utama. Yang terpenting adalah dampak nyata Gojek untuk masyarakat luas. Menang di Indonesia, menang di Asia Tenggara. [..] Kami senang dapat tantangan begitu besar [dari Grab] karena itu kami selalu buat hal baru setiap hari,” katanya.

Keunggulan lainnya yang disebut Nadiem adalah Gojek dimulai dari transportasi roda dua, sehingga ada efisiensi. Mitra dapat seharian bekerja, mengantar orang, kurir barang, antar makanan, bahkan berjualan top up Go-Pay. Dia menyebut pendapatan mitra lebih tinggi daripada Grab.

Dukungan dari investor pun juga tak kalah besar. Nadiem mengklaim setiap kali Gojek ingin lakukan pendanaan selalu lancar, berjalan efektif, dan sukses. Jajaran investor di balik Gojek pun terdiversifikasi dari berbagai penjuru.

Saat ditanya mengenai tanggapan status decacorn, Nadiem berdalih valuasi bukanlah hal yang diumumkan ke publik karena bukan budaya perusahaan.

“Kultur kita bukan merayakan diri sendiri. Biar orang lain saja yang merayakan. Valuasi itu hal penting, tapi bukan yang terpenting. Yang terpenting adalah angka-angkanya, dampak kepada Indonesia yang kita banggakan, bukan valuasi,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

Laporan LD FEB UI: Tahun 2018 Mitra Gojek Berkontribusi 44 Triliun Rupiah untuk Perekonomian Indonesia

Berawal dari layanan ride-hailing, Gojek kini bertransformasi menjadi aplikasi untuk pembayaran, pengiriman barang hingga pemesanan berbagai kebutuhan. Bukan hanya mengajak lebih banyak masyarakat mengadopsi teknologi, Gojek juga sudah memudahkan pelaku UKM mempromosikan dan menjual produk secara cepat dan lebih mudah.

Untuk melihat peranan dan efek yang ditimbulkan oleh Gojek kepada mitra hingga pelaku UKM di Indonesia, Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) memaparkan hasil riset terbarunya yang bertajuk “Dampak Gojek terhadap Perekonomian Indonesia pada Tahun 2018”. Hasil Riset LD FEB UI ini menemukan kontribusi mitra Gojek dari empat layanan, yaitu layanan Go-Ride, Go-Car, dan Go-Food kepada perekonomian Indonesia mencapai 44,2 triliun Rupiah.

“Secara langsung Gojek sudah memudahkan pelaku UKM secara khusus untuk meningkatkan penjualan memanfaatkan aplikasi. Mulai dari pemesanan hingga pembayaran non-tunai,” kata Wakil Kepala LD FEB UI Paksi Walandouw.

Meningkatkan taraf hidup mitra

Survei yang dilakukan oleh LD FEB UI mengacu kepada total sampel sebanyak 6 ribu lebih responden yang terdiri dari 3886 mitra Go-Ride, 1010 mitra Go-Car, 1000 mitra Go-Resto dan 836 gabungan dari mitra Go-Life dan Go-Clean. Wilayah survei yang dilakukan oleh LD FEB UI untuk semua mitra kecuali mitra Go-Life berasal dari Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Balikpapan, Makassar dan Palembang.

Sebagai layanan yang menjadi pembuka jalan bagi layanan lainnya, Go-Ride telah memberikan kontribusi sebesar 16,5 triliun Rupiah per tahun ke perekonomian Indonesia pada 2018. Untuk mitra yang bergabung rata-rata sebelumnya memiliki penghasilan sekitar 1 juta Rupiah, setelah bergabung menjadi mitra Gojek mengalami peningkatan hingga 6 juta Rupiah. LD FEB UI mencatat penghasilan rata-rata mitra Go-Ride di Jabodetabek adalah 4,9 juta Rupiah. Sementara mereka yang tinggal di luar Jabodetabek 3,8 juta Rupiah.

Hal serupa juga terjadi dengan mitra Go-Car, yang kebanyakan memiliki latar belakang lebih tinggi dari mitra ride-hailing roda dua Gojek. Penghasilan mitra Go-Car berkontribusi 8,5 triliun Rupiah per tahun ke perekonomian Indonesia di tahun 2018.

Secara demografi LD FEB UI mencatat, 66% mitra pengemudi berusia 21-40 tahun. Sebanyak 71% mitra pengemudi memiliki tingkat pendidikan SMA ke bawah, 43% mitra pengemudi sebelumnya pernah bekerja menjadi karyawan swasta dan 90% mitra pengemudi memiliki tanggungan. Setelah bergabung menjadi mitra Gojek, penghasilan rata-rata mereka meningkat menjadi 42%. Sementara pengeluaran rata-rata mitra pengemudi meningkat 32% setelah bergabung menjadi mitra Gojek.

Membantu mitra mengadopsi teknologi

Sementara itu untuk layanan yang saat ini makin digemari oleh pengguna dan terpisah dari aplikasi induk di Gojek yaitu Go-Life, sudah memberikan kontribusi sekitar 1,2 triliun Rupiah per tahun ke perekonomian Indonesia di tahun 2018. LD FEB UI juga mencatat meskipun masih terbatas di beberapa wilayah, Go-Life juga didominasi oleh mitra yang 95% berasal dari kalangan perempuan, sangat relevan dengan beberapa layanan yang ditawarkan oleh Go-Life.

Setelah bergabung menjadi mitra Go-Life LD FEB UI mencatat, penghasilan rata-rata meningkat menjadi 72%. Sementara pengeluaran mitra meningkat 19% setelah bergabung menjadi mitra Go-Life. Omzet mitra UKM Go-Food berkontribusi 18 triliun RUpiah per tahun. Para mitra yang bergabung bisa mendapatkan keuntungan sekitar 15 juta Rupiah.

Yang menjadi fokus utama dari LD FEB UI adalah bagaimana Gojek sudah membantu pelaku UKM khususnya industri kuliner untuk memasarkan, mempromosikan hingga melakukan transaksi secara online. Bukan hanya menambah jumlah pelanggan lebih luas lagi jangkauannya, Gojek juga sudah mengajarkan pelaku UKM dan pengguna untuk melakukan transaksi secara non-tunai.

Sebanyak 75% responden UKM juga telah menerapkan pembayaran non-tunai setelah menjadi mitra dari Go-Food. Sementara itu 93% mitra UKM langsung go online dengan alasan menjadi mitra dari Go-Food. LD FEB UI juga mencatat, 72% mitra UKM klasifikasi “usaha mikro” dengan omzet 300 juta Rupiah per tahun.

Teknologi dinilai telah membantu pelaku UKM membuka jaringan dan menambah jumlah pelanggan. LD FEB UI mencatat 90% mitra bergabung dengan Go-Food untuk meningkatkan pemasaran, 78,5% mitra bergabung untuk mengadopsi perkembangan teknologi.

Application Information Will Show Up Here

Gojek’s GMV Exceeds 175 Trillion Rupiah in 2018

Gojek is said to be the tech startup with the largest transaction in Southeast Asia. During last year, the total GMV has reached US$12.5 billion (around Rp175 trillion).

In Indonesia, Go-Food’s vertical service contributes around US$2.5 billion (around Rp35 trillion). In addition, Gojek has 2 million driver partners and 400 thousand Go-Foood merchants. The app has been downloaded 130 million times throughout Southeast Asia.

It was direcly stated by Kevin Aluwi, Gojek’s Co-Founder when attending Indonesia PE-VC Summit 2019 as a speaker, yesterday (1/24).

In addition, Aluwi also shared a brief information related to the overseas expansion and its challenges, his opinion on IPO’s issue and Gojek’s outlook in a year.

He also said the overseas expansion is a new thing and it’s normal to adapt a little bit. However, he ensures that Philippines is a valuable market and they’re working hard with various institutions to get the best solution. He expects to arrive in Philippines soon.

Regarding Ministry of Communication and Information (Kemkominfo) minister, Rudiantara, offering to facilitate Gojek’s plan in Philippines, Aluwi said the team’s appreciation. However, the company always strives to partner with the right ones, local and international, for the success of the launching.

“It’s very important for me to work in team and comply with the requirements of local government. Overall, the expansions has gained positive response beyond our internals’ expectation,” he said.

International expansion

Gojek transportation services in Vietnam has grown rapidly that gives them enough confidence to launch Go-Food in the region. The achievement is said to mark second position in the market after 1.5 months launching.

In Thailand, it might be too soon to define. However, it’s having a positive response, even though Gojek hasn’t 100% final.

Singapore is considered as Gojek’s most publicized expansion. The team is quite surprised with Singaporean response, both supply and demand. There’s a huge desire to have a competitive and fair market.

We’ve far exceeded this year’s target for Singapore. Therefore, we’ll re-evaluate our activity due to the surprising response.”

He said Gojek transportation service had exceeded 1 million trips post launching for less than two months.

Another thing was added regarding Gojek’s plan to enter Malaysia. He said the possibility is in there, but the team is still exploring the vertical service to be offered in the region.

Both Malaysia and Singapore are opposing the two-wheeler transportation service due to unsafe. Therefore, Gojek only provides taxi transportation service for Singapore.

In the future outlook, the company is said to keep digging from last year. Besides international expansion, Gojek has done several activities in 2018. One is to release Go-Pay from ecosystem and to be utilized by many as a payment method.

On the same occasion, Kevin Aluwi avoids to make further statement on the Rumor saying Gojek is processing a new funding round of US$2 billion (around Rp28 trillion). He only mentioned they have some exciting news coming soon.

In terms of IPO, he said similar statement as the previous Gojek management, that IPO is not the main priority, either internals or investors. He didn’t explicitly choose to be registered in the IDX.

“Are we going to do it [IPO] in IDX, I think it’s not the time and it’s still a hypothesis rather than choosing a strong thesis regarding what to do. In the end, we’ll try our best for the shareholders and our customers.”


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

GMV Gojek Tembus Lebih dari 175 Triliun Rupiah di 2018

Gojek mengklaim sebagai perusahaan teknologi dengan transaksi terbesar se-Asia Tenggara. Diungkapkan total GMV yang terjadi sepanjang tahun lalu mencapai US$12,5 miliar (sekitar Rp175 triliun).

Untuk Indonesia saja, layanan vertikal Go-Food menyumbang angka sekitar US$2,5 miliar (sekitar Rp35 triliun). Tak hanya itu, Gojek memiliki 2 juta mitra pengemudi dan 400 ribu merchant Gofood. Aplikasi Gojek disebut telah diunduh 130 juta kali di seluruh Asia Tenggara.

Informasi ini disampaikan langsung oleh Co-Founder Gojek Kevin Aluwi yang hadir sebagai pembicara di Indonesia PE-VC Summit 2019, kemarin (24/1).

Tak hanya itu, Kevin juga berbagi informasi singkat terkait ekspansi ke luar negeri beserta tantangannya, pandangannya terhadap isu IPO, dan outlook Gojek dalam setahun ke depan.

Kevin mengatakan ekspansi ke luar negeri adalah hal baru yang dilakukan Gojek, sehingga wajar kalau ada kagok dalam beberapa hal. Namun dia memastikan Filipina adalah pasar yang sangat penting dan pihaknya sedang bekerja keras dengan berbagai lembaga-lembaga untuk mendapatkan solusi yang tepat. Dia berharap Gojek bisa segera mengaspal di Filipina.

Terkait penawaran yang diberikan Menteri Kemkominfo Rudiantara untuk memuluskan rencana Gojek di Filipina, Kevin hanya mengatakan pihaknya menghargai bantuan tersebut. Namun perusahaan selalu berupaya untuk berinteraksi dengan mitra yang tepat secara internasional dan lokal demi peluncuran layanan yang berhasil.

“Sangat penting bagi kami untuk bekerja erat dan mematuhi persyaratan dari pemerintah setempat. Namun secara keseluruhan, ekspansi ini mendapat respons yang luar biasa melampaui harapan dari tim internal kami,” terangnya.

Ekspansi internasional

Layanan transportasi Gojek di Vietnam mengalami pertumbuhan yang cukup pesat sehingga memberi keyakinan kepada Gojek untuk meluncurkan layanan Go-Food di sana. Pencapaian Go-Food diklaim telah merebut posisi kedua di pasar setelah 1,5 bulan resmi diluncurkan.

Untuk Thailand, menurutnya, masih terlalu dini untuk membicarakannya. Namun diklaim mendapat responsnya yang sangat terbuka, kendati dia mengaku Gojek belum 100% sudah maksimal. Perusahaan pun terus berupaya melakukan ekspansi agresif dengan menghadirkan layanan vertikal apa yang bisa dihadirkan untuk negara tersebut.

Singapura dianggap sebagai ekspansi Gojek yang paling banyak dipublikasikan. Kevin mengaku tim cukup terkejut dengan respons dari warga Singapura, baik dari sisi suplai dan permintaan. Pasalnya, di sana keinginan untuk memiliki pasar yang kompetitif dan adil sangat besar.

“Kami telah jauh melampaui target pada tahun ini untuk Singapura. Untuk itu kami akan mengevaluasi kembali tentang apa yang ingin kami lakukan karena responsnya benar-benar mengejutkan.”

Kevin menyebut layanan transportasi Gojek telah tembus lebih dari 1 juta perjalanan pasca kurang dari dua bulan mengaspal di sana.

Hal lainnya yang sempat ditanyakan ke Kevin adalah ada atau tidaknya rencana Gojek untuk hadir di Malaysia. Dia menjawab kemungkinan tersebut tetap ada, namun pihaknya masih mendalami layanan vertikal apa yang bakal dihadirkan untuk negara tersebut.

Baik Malaysia dan Singapura adalah negara yang menentang layanan transportasi dari roda dua karena dianggap tidak aman. Oleh karenanya, Gojek hanya menyediakan layanan transportasi taksi untuk Singapura.

Secara outlook ke depannya, dia menerangkan perusahaan akan terus perdalam dari apa yang sudah dilakukan sejak tahun lalu. Selain ekspansi ke luar negeri, banyak hal yang telah Gojek lakukan pada tahun 2018. Di antaranya melepas Go-Pay keluar dari ekosistem Gojek dan kini bisa dimanfaatkan oleh berbagai pihak sebagai metode pembayaran.

Dalam kesempatan yang sama Kevin juga enggan berkomentar lebih jauh terkait rumor yang menyebut Gojek sedang memproses putaran pendanaan baru sebesar US$2 miliar (sekitar Rp 28 triliun). Dia hanya menyebut Gojek segera memberi informasi yang menarik dalam beberapa pekan mendatang.

Mengenai dorongan untuk IPO, pernyataan Kevin tetap seperti manajemen Gojek yang sudah diberikan sebelumnya, bahwa pertimbangan IPO bukan menjadi prioritas utama baik dari internal maupun para investornya. Dia juga tidak secara eksplisit pasti memilih untuk tercatat di dalam negeri di BEI.

“Apakah kita akan melakukannya [IPO] di BEI, saya pikir belum ada dan pada tahap ini masih dipandang sebagai hipotesis daripada memilih tesis yang kuat tentang apa yang ingin kita lakukan. Pada akhirnya kami akan melakukan yang terbaik untuk pemegang saham dan pengguna kami.”

Fokus Mapan Pasca Penunjukan CEO Baru

Setelah resmi diakuisisi Go-Jek tahun 2017 lalu, PT RUMA (Rekan Usaha Mikro Anda) terkenal dengan brand Mapan saat ini memiliki CEO baru bernama Hendra Tjanaka. Posisi Hendra menggantikan CEO Mapan sebelumnya yaitu Aldi Haryopratomo yang saat ini menjabat sebagai CEO Go-Pay. Hendra sendiri telah bergabung dengan Mapan sejak 4 tahun yang lalu sebagai CMO.

Disinggung tentang perubahan apa yang terjadi usai Hendra menjabat sebagai CEO Mapan dan langkah strategis yang diambil bersama Go-Jek, Hendra menegaskan tidak ada perbedaan yang signifikan.

“Sebelum akuisisi terjadi, Mapan sudah beberapa kali bekerja sama dengan Go-Jek. Bahkan dulu kami pernah sharing kantor ketika masih di Jalan Ciasem,” kata Hendra.

Salah bentuk kolaborasinya adalah Go-Mapan, sebuah program untuk memberikan akses penghasilan bagi keluarga Indonesia; suami sebagai driver Go-Jek dan istri sebagai Ketua Arisan Mapan. Penghasilan keluarga meningkat jauh di atas UMR. Selain itu, dengan mengikuti Arisan Mapan, keluarga bisa melakukan perencanaan kebutuhan hidup dengan lebih baik.

Hendra menegaskan komitmen dan misi dari Mapan dan Go-Jek masih sama, yaitu memberdayakan masyarakat Indonesia melalui kemudahan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup dengan membuka pintu akses terhadap berbagai layanan.

“Mapan mengajak anggotanya untuk melakukan perencanaan kebutuhan hidup melalui Arisan Mapan. Gugus Mapan yang menjadi komunitas anggota Mapan, juga merupakan support group untuk bersama-sama belajar mengenai perencanaan keuangan keluarga. Selain itu, dengan hadirnya Go-Pay sebagai salah satu mekanisme pembayaran, semakin banyak keluarga Indonesia yang terhubung dengan layanan,” kata Hendra.

Memberdayakan UKM di Indonesia

Hingga saat ini Mapan mengklaim telah memberdayakan 180.000 Ketua Arisan yang membantu mewujudkan impian 2,3 juta masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini diklaim oleh Mapan menunjukkan respons yang sangat positif dari masyarakat Indonesia untuk mengandalkan Arisan Mapan untuk perencanaan pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Bersama dengan Go-Jek, Mapan juga membantu menjangkau pangsa pasar lebih luas dengan visi yang sama, yaitu menumbuhkan perekonomian di Indonesia dengan membuka kesempatan lapangan pekerjaan dan pengusaha mikro sebagai mitra driver Go-Jek atau layanan lainnya seperti Go-Food. Selain itu, Mapan tetap fokus untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga Indonesia dengan perencanaan melalui Arisan Mapan.

“Dengan respons positif ini, ke depannya kita ingin agar lebih banyak masyarakat Indonesia yang bisa menggunakan Arisan Mapan untuk merencanakan kebutuhan hidupnya,” kata Hendra.

Application Information Will Show Up Here

Go-Food Siapkan Fitur Rating Merchant untuk Dongkrak Transaksi

Go-Food, unit layanan dari Gojek, segera menambah fitur rating merchant sebagai salah satu strategi untuk mendongkrak transaksi. Sekaligus merealisasikan ambisinya sebagai ahli penyedia rekomendasi kuliner terbesar di Asia Tenggara.

Chief Commercial Expansion Gojek Catherine Hindra Sutjahyo menerangkan, rating merchant adalah cara Gojek memberikan kesempatan kepada merchant UKM yang masih baru dan belum memiliki basis pembeli yang kuat. Rating bisa memberikan unsur kepercayaan buat para konsumen tentang kualitas produk yang mau mereka beli.

“Karena 80% merchant di Go-Food itu adalah UKM, sehingga fitur rating ini diperlukan sekali buat mendongkrak transaksi mereka,” terangnya, Senin (7/1).

Bila diperhatikan, fitur rating ini baru tersedia untuk merchant yang sudah besar dan memiliki jaringan. Sedangkan untuk merchant UKM belum tersedia.

Selain itu pihaknya juga akan memanfaatkan analisis big data yang dikumpulkan agar dapat dimanfaatkan para merchant untuk berkreasi mengembangkan menu baru. Big data juga digunakan kepada para konsumen dalam menemukan menu baru yang ada di sekitar mereka.

Rekomendasi ini diambil dengan menggunakan preferensi data yang dikumpulkan Gojek, di antaranya historis transaksi dan pencarian menu. Alhasil, dalam aplikasi Gojek menghasilkan rekomendasi menu makanan yang berbeda tergantung selera masing-masing konsumen.

“Kami mau bantu 300 ribu merchant dengan data science dan intelligence agar usaha mereka bisa lebih mudah ditemukan konsumen. Big data juga kami manfaatkan untuk konsumen dan driver.”

Dari sisi pendaftaran merchant, sambung Catherine, pihaknya tengah berupaya untuk mempercepat proses verifikasi. Saat ini prosesnya bisa memakan waktu sampai 2 minggu. Dia ingin percepat prosesnya paling tidak dalam 1 minggu saja, merchant bisa memanfaatkan Go-Food untuk berjualan online.

Adapun dokumen yang dibutuhkan, merchant perlu menyiapkan identitas diri dan restoran, NPWP, foto makanan, daftar menu, harga, dan sebagainya.

Catherine enggan menjelaskan lebih jauh terkait rencana ekspansi Go-Food ke negara lain di mana Gojek sudah beroperasi. Sejauh ini, Go-Food baru hadir di Vietnam. Sementara Gojek dengan layanan Go-Ride sudah beroperasi Vietnam, Thailand, dan Singapura.

Pencapaian Go-Food

Go-Food kini memiliki 300 ribu merchant tersebar di 167 kota dan kabupaten di Indonesia sejak hadir pada empat tahun lalu. Pertumbuhan merchant mencapai 140% dari awal tahun 2018 sebanyak 125 ribu merchant.

Layanan ini berhasil mengirimkan lebih dari 500 juta makanan dan minuman sepanjang 2018. Tidak disebutkan lebih detail terkait nominal transaksi yang berhasil diproses lewat Go-Food.

Namun menu yang paling banyak dipesan adalah ayam (10 juta pesanan), nasi (3,5 juta), kopi (1,5 juta), mie (1,5 juta), gorengan (1,2 juta), dan martabak (720 ribu). Dari semua daerah operasional Go-Food, lima kota yang mencatatkan transaksi tertinggi adalah Sukabumi, Samarinda, Balikpapan, Padang, dan Cirebon.

Go-Food mengklaim merchant yang bergabung rata-rata memiliki kenaikan transaksi hingga 2,5 kali lipat. Jumlah pengunjung halaman Go-Food naik hampir 3 kali lipat.

Program pemasaran Go-Food Mamimumemo yang diadakan selama satu bulan penuh diklaim sebagai ajang mendongkrak pengguna baru. Tanpa menyebut angka, diklaim program ini berhasil menjaring 50% pengguna baru. Salah satu mitra merchant mencatatkan peningkatan transaksi hingga 1000%.

Application Information Will Show Up Here