​​Layanan E-Commerce Produk Kesehatan “Gogobli” Jajaki Investor Baru, Incar Pendanaan Hingga $100 Juta

Gogobli, layanan e-comme​​rce khusus bergerak di produk kecantikan dan kesehatan, mengungkapkan sedang menjajaki investor baru untuk putaran dana seri berikutnya. Diungkapkan perusahaan mengincar tambahan dana segar antara US$50 juta sampai US$100 juta (650 miliar hingga 1,3 triliun Rupiah) untuk kebutuhan ekspansi bisnis.

“Masih proses penjajakan, yang terpenting mereka itu in line dengan misi kita dan bisa bantu leverage bisnis Gogobli,” terang CEO Gogobli Joyce Lim, Senin (29/1).

Pihaknya tidak menargetkan secara khusus kapan proses pencarian investor baru ini akan selesai. Yang pasti, dana segar ini akan jadi senjata Gogobli untuk ekspansi ke daerah baru seiring upaya penetrasi bisnis, termasuk pengembangan teknologi, tim, dan membangun gudang.

Pendanaan segar ini, akan jadi jembatan penghubung perusahaan yang berambisi menyabet status unicorn pada satu hingga dua tahun mendatang dari sekarang. Secara bisnis, Gogobli mengalami pertumbuhan yang cukup fantastis sejak pertama kali diresmikan pada 2016 lalu. Saat ini cakupan bisnis Gogobli baru merambah ke Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Gogobli melihat masih ada potensi pertumbuhan yang lebih besar ketika ekspansi ke daerah lainnya di seluruh Indonesia. Di samping itu, pihaknya bakal mengumumkan konsep bisnis baru yang diklaim unik dan bisa mengantarkan perusahaan ke status unicorn. Rencananya konsep ini akan diumumkan pada kuartal III/2018 mendatang.

“Dalam tahun ini akan ada beberapa target, pendanaan baru, dan pengumuman konsep baru untuk ekspansi bisnis yang bisa bikin kita jadi unicorn dalam 1-2 tahun dari sekarang. Jadi bukan dengan investasi [US$50 juta sampai US$100 juta] bisa bikin kita jadi unicorn, tapi lewat strategi bisnis yang didukung dengan investasi baru pada seri berikutnya. Kami optimis [bisa jadi unicorn],” terang COO Gogobli Joe Hansen.

Terakhir Gogobli mendapat investasi Pra Seri A dari perusahaan yang berbasis di Malaysia, OSK Ventures International Bhd dengan nilai investasi yang tidak disebutkan pada April 2017. Dana segar tersebut dipakai untuk bangun jaringan bisnis perusahaan, terutama lini bisnis B2B dan B2C. Diklaim dari pendanaan ini nilai valuasi Gogobli mencapai US$30 juta (sekitar 400 miliar Rupiah).

Pencapaian bisnis

Gogobli memiliki tiga lini bisnis yaitu prinsipal, B2B dan B2C. Untuk prinsipal, kini Gogobli sudah bermitra dengan lebih dari 500 prinsipal dan 20 ribu SKU dari berbagai merek untuk kesehatan dan kecantikan. Prinsipal kini dapat menggunakan platform Gogobli untuk memasarkan produknya.

Lini bisnis berikutnya, yakni B2B, tercatat telah bermitra dengan lebih dari 15 ribu toko tersebar di Jawa Barat dan Jawa Tengah, pertumbuhannya secara persentase mencapai 5.977%. Pertumbuhan revenue dari lini bisnis ini diklaim mencapai 2.530% dan repeat sales secara rata-rata 93,35%. Sayangnya, Gogobli tidak sebutkan secara nominal dari seluruh pencapaiannya tersebut.

Dalam lini B2B, Gogobli menjadi pihak penyambung antara prinsipal (produsen) dengan outlet sebagai konsumennya. Outlet yang dimaksud dalam hal ini adalah toko obat, apotik, kosmetik, dan jamu yang membeli produk lewat platform Gogobli untuk dijual kembali secara offline. Setiap produk dari prinsipal akan dikirimkan ke gudang Gogobli untuk kemudian diteruskan ke para pembeli.

Khusus untuk lini B2B, Gogobli sudah meluncurkan aplikasi Gogobli Outlet Apps khusus untuk pembelian produk secara langsung dari smartphone. Tidak bisa sembarang outlet mengunduh aplikasi tersebut. Ada proses verifikasi terlebih dahulu oleh Gogobli secara online ataupun offline.

“Aplikasi untuk konsumen B2B kami desain sangat simpel dan memiliki kapasitas yang kecil hanya 5 MB. Kami juga menyediakan opsi pembayaran yang variatif, mulai dari transfer bank, hingga pembayaran lewat Alfamart. Ke depannya kami mau hadirkan program cicilan untuk para outlet,” terang Joe.

Sedangkan lini bisnis B2C diklaim situs Gogobli sudah dikunjungi oleh ratusan ribu kali dan melayani ratusan pengiriman paket setiap harinya. Hanya saja, Joe enggan membeberkan angka detilnya.

Tak hanya menyediakan aplikasi untuk konsumen B2B saja, ke depannya Gogobli juga akan segera meluncurkan aplikasi untuk B2C. Konsumen kedua lini ini perkembangannya diharapkan harus linier sehingga tidak bisa condong ke salah satu saja.

“Secara kuantitas, jumlah konsumen B2C lebih banyak dari B2B. Namun secara volume berasal dari sebaliknya. Kami tidak bisa pilih salah satu karena kalau misal hanya fokus ke B2C saja, berat di biaya pemasaran yang lebih besar. Ini harus berjalan beriringan.”

Gogobli akan memperkuat kemitraan dengan BPOM dalam menyajikan produk yang lulus uji dan didatangkan langung dari distributor resminya. Untuk produk jamu dan herbal pun harus sudah mengantongi izin dari Departemen Kesehatan. Seluruh jaminan ini diharapkan dapat menjamin keamanan konsumen saat mengonsumsinya.

Pasca Raih Pendanaan Pra-Seri A, Gogobli Incar Tambahan Dana Segar Hingga $100 Juta

Kurang dari setahun layanan e-commerce khusus produk kesehatan dan kecantikan Gogobli berdiri di Indonesia, perusahaan mengumumkan perolehan pendanaan pra-Seri A senilai jutaan dolar dipimpin oleh OSK Ventures International Bhd.

Lewat penggalangan dana ini, nilai valuasi perusahaan menjadi sekitar US$30 juta. Sekaligus membuka kesempatan perusahaan untuk melangkah ke tahapan pendanaan berikutnya, yakni seri A dengan kebutuhan dana sekitar US$50 juta-US$100 juta.

Pihak Gogobli menargetkan kebutuhan dana dapat terpenuhi sebelum menjelang akhir tahun ini. Lewat rangkaian pendanaan tersebut, menjadi strategi perusahaan untuk mewujudkan ambisinya sebagai pemain utama yang bergerak khusus di produk kesehatan dan kecantikan nomor satu di Indonesia.

Gogobli merupakan e-commerce niche yang khusus menyediakan produk suplemen, vitamin, ragam jamu, herbal Cina, beserta produk kecantikan lainnya. Saat ini Gogobli telah bermitra dengan lebih dari 200 prinsipal dan distributor resmi untuk menjamin keaslian barang yang dipasarkan.

“Kami percaya Gogobli memiliki perangkat yang tepat untuk memperluas jangkauannya di seluruh Indonesia dalam rangka memenuhi setiap permintaan dan mengisi kesenjangan, memastikan kualitas produkm pengiriman logistik secara efisiensi, serta menjadikannya sebagai platform online terpercaya untuk konsumen Indonesia,” ujar COO OSK Ventures International Sdn Bhd Patrick Yee, Rabu (5/4).

Gogobli akan memakai dana segar yang didapatnya untuk memperkuat dukungan bisnis perusahaan, terutama segmen B2B dan B2C demi menjangkau lebih banyak konsumen di Indonesia.

Pencapaian bisnis Gogobli

Saat ini, Gogobli baru menyediakan layanan yang berbeda untuk masing-masing konsumennya. Untuk segmen B2C, layanan yang tersedia hanyalah situs desktop. Sementara untuk segmen B2B telah tersedia aplikasi khusus yang dapat diunduh pebisnis UKM.

“Kami menghubungkan prinsipal, toko, dan konsumen. Kini produsen besar atau kecil memiliki kesempatan yang sama untuk mendistribusikan barangnya melalui platform Gogobli ke semua outlet. Selain itu UKM yang tidak memiliki SDM dapa melakukan penetrasi produk secara nasional lewat aplikasi Gogobli,” ucap Chairman dan Founder Gogobli Halim H.

Pihak Gogobli, sambung Halim, juga melakukan penyisiran tersendiri untuk setiap listing produk yang tersedia di platform hanyalah yang sudah mengantongi izin dari Kementerian Kesehatan dan BPOM. Hal ini demi memastikan keyakinan konsumen terhadap keaslian produk dan keamanannya saat dikonsumsi.

Adapun kinerja Gogobli sejak pertama kali diresmikan pada Mei 2016 hingga Februari 2017 untuk segmen B2C telah mengumpulkan sekitar 5 ribu pengguna terdaftar. Adapun dari segi volume transaksinya tumbuh 600% dengan pertumbuhan nominal transaksi sebesar 313%.

Untuk pencapaian bisnis dari segmen B2B, Gogobli mengklaim dari segi outlet kini mencapai 11.500 dengan pertumbuhan 695%. Dari segi volume transaksinya tumbuh 900% dan pertumbuhan nilai transaksinya sebesar 657%.

Rencananya sepanjang tahun ini, Gogobli akan meluncurkan aplikasi khusus untuk konsumen loyal. Selain itu untuk menambah cakupan layanan B2B, Gogobli berencana ekspansi ke daerah di luar Pulau Jawa, mulai dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, sebelum merambah ke Indonesia bagian timur.

“Kami harus penuhi KPI tertentu sebelum membuat aplikasi untuk konsumen. Sebab, aplikasi itu umumnya akan diunduh oleh konsumen loyal sementara kami belum sampai tahap itu. Rencananya sebelum akhir tahun ini ketika KPI terpenuhi, kami akan luncurkan aplikasinya,” pungkas COO Gogobli Joe Hansen.

Kumpulan Layanan Startup Khusus untuk Ibu

Akhir tahun ini semakin banyak layanan e-commerce dengan jalur bisnis vertikal atau “niche” berkembang di Tanah Air. Tak sedikit diantaranya yang menyediakan produk khusus menyasar kalangan perempuan, atau laki-laki mulai dari fesyen hingga aksesorinya.

Dalam rangka merayakan Hari Ibu yang jatuh pada hari Kamis (22/12), DailySocial menyajikan beberapa rekomendasi situs e-commerce “niche” yang cocok untuk kalangan ibu. Atau bisa juga jadi referensi kado yang bisa Anda berikan untuk sang ibunda. Berikut laporannya:

Produk fesyen

Mungkin dari ratusan layanan e-commerce di Indonesia hampir separuhnya menjual produk fesyen. Ada yang menyasar produk fesyen khusus muslimah, merek premium, hanya menjual produk dari Tiongkok atau Korea saja, dan sebagainya. Khusus kali ini, ada beberapa rekomendasi situs e-commerce khusus fesyen perempuan yang layak dicoba.

Saqina, situs ini menyediakan model busana muslim dan perlengkapan muslim terkini. Mulai dari tasbih, buku islami, Al Quran, peci, oleh-oleh haji, dekorasi hingga perlengkapan shalat.

Wokuwoku, menyediakan produk fesyen dan aksesoris berasal dari brand artis dan selebritis Indonesia. Seperti, Zaskia Sungkar, Natashar Rizki, Nagita Slavina, Teuku Wisnu, hingga Barli Asmara. Dalam situsnya diterangkan, target Wokowoku adalah menjadi situs e-commerce pertama dan terbesar tempat berkumpulnya para fans selebriti di Indonesia. Jutaan fans akan jadi magnet tersendiri untuk mengunjungi situs Wokuwoku.

MuslimMarket, dari nama situsnya sangat identik hanya menjual produk berlabel halal dan menyasar kalangan muslim. Produk yang disediakan agak mirip dengan Saqina, seperti peralatan solat, ibadah haji, jilbab, baju muslim, gamis, produk kecantikan hingga perabotan rumah tangga. Mungkin yang sedikit berbeda, MuslimMarket juga menjual produk makanan dan minuman halal berkemasan.

Mamaway, berbeda dengan situs e-commerce lainnya. Mamaway hanya menyediakan produk fesyen untuk ibu hamil dan menyusui. Tidak hanya menjual barang, Mamaway juga memberi informasi seputar ibu hamil dan menyusui, misalnya bagaimana mengasuh anak, hingga tutorial menggendong bayi yang dihimpun dari berbagai sumber.

Produk peralatan rumah tangga

Tidak hanya memberikan kado berupa fesyen saja kepada ibunda, tapi juga produk perlengkapan rumah tangga. Mungkin tanpa Anda sadari, mereka lebih membutuhkan hal itu daripada baju atau tas baru.

Kreasi2Shop, situs ini menyediakan berbagai produk spesialis elektronik dan non elektronik untuk rumah tangga hingga peralatan bayi dari berbagai merek. Sesuai dengan jenis produk yang dijualnya, Kreasi2Shop membidik ibu rumah tangga sebagai konsumen utamanya.

Orami adalah salah satu pemain lama yang khusus menyediakan produk untuk perempuan sebagai konsumen utamanya. Orami menyediakan keperluan bayi, perlengkapan rumah, kebutuhan harian, hingga perlengkapan hewan peliharaan.

Sevva, berawal dari usaha permulaan yang tidak terlalu sukses mendapatkan keuntungan, yakni membuat layanan penyewaan perlengkapan bayi, Co-Founder dan CEO Sevva Erik Hormein kemudian memikirkan ulang sebuah strategi bisnis yang dapat mencakup pangsa pasar yang lebih luas. Akhirnya diputuskan Sevva menjadi layanan marketplace perantara kegiatan penyewaan barang. Meskipun memiliki banyak pilihan produk, namun produk yang paling sering disewa adalah baby stroller dan perlengkapan bayi lainnya.

Perkakasku, meski situs ini tidak spesifik menjadikan perempuan sebagai konsumen utama. Namun situs ini, juga menjual peralatan rumah tangga, terbanyak kebutuhan dapur seperti pemanggang roti, blender, mixer, penggiling daging manual, teko, hingga pembuat kopi.

GoMaid, mengklaim sebagai layanan asisten rumah tangga berbasis aplikasi yang pertama di Indonesia, saat ini GoMaid telah memiliki mitra asisten rumah tangga sebanyak 70 orang dan pelanggan lebih dari 1500 orang. Selain rumah pribadi dan apartemen, GoMaid juga melayani pertokoan juga kost-kostan.

Seekmi dan Beres.id, kedua layanan ini menghadirkan layanan asisten rumah tangga hingga laundry secara online. Layanan yang bisa dimanfaatkan oleh ibu rumah tangga.

Produk kecantikan dan kesehatan

Hampir semua situs e-commerce menjual produk kecantikan, seperti skin care, hair care, peralatan kosmetik, dan sebagainya. Bersolek tidak hanya berlaku untuk perempuan yang bekerja di luar rumah saja, tapi juga yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Memberi kado berupa produk kecantikan, juga layak untuk dipertimbangkan.

Gogobli, menyediakan kebutuhan kesehatan sekaligus kecantikan untuk perempuan beserta keluarga. Mulai dari menjual produk jamu, vitamin, suplemen, hingga chinese herbal. Gogobli mengklaim telah bekerja sama dengan 200 prinsipals ternama dengan lebih dari 10 ribu produk.

Halodoc, startup teknologi kesehatan HaloDoc ingin membantu masyarakat Indonesia mendapatkan konsultasi hingga pembelian obat secara cepat dan mudah. layanan ini tentunya sangat cocok dimanfaatkan untuk ibu rumah tangga yang kerap membutuhkan tenaga dokter dan obat dalam waktu cepat untuk buah hati tercinta.

Konsula, bukan hanya sekedar platform konsultasi kesehatan kini Konsula juga menyediakan produk kecantikan dan kesehatan. Fitur e-Store Konsula yang bisa dinikmati di aplikasi Konsula ini mengusung konsep marketplace untuk menjual ragam paket kesehatan dan kecantikan.

E-voucher

Sesekali mengajak ibu keluar rumah ke tempat keramaian, mungkin bisa jadi salah satu pertimbangan. Toh, berkumpul dengan keluarga jadi lebih bernilai daripada memberi barang fisik.

Lakupon, layanan daily deals ini menyediakan berbagai voucher mulai dari wisata, restoran, hotel, paket tour dan travel dalam negeri serta luar negeri.

Groupon Indonesia, sama halnya dengan Lakupon, layanan e-commerce ini juga menyediakan berbagai voucher untuk restoran, dessert, snack, beauty & spa, fun & events, bayi & anak, hingga travel.

Evoucher, juga menyediakan berbagai daily deals untuk konsumennya. Seperti peralatan rumah tangga, fesyen, beauty, leisure, gadget, elektronik, dan lainnya.

Eazyspadeals, beda dengan ketiga pemain sebelumnya. Layanan e-commerce ini hanya menyediakan perawatan kecantikan dan spa. Saat ini pihak Eazyspadeals mengklaim sudah bekerja sama dengan 2 ribu penyedia spa untuk booking instan dengan harga yang kompetitif.

Grivy, sebagai layanan yang menyediakan fasilitas terpadu untuk penawaran, voucher/deals serta teknologi terkini, Grivy mengklaim mampu menjadi layanan terlengkap bagi perusahaan yang membutuhkan satu platform untuk membantu mendongkrak penjualan mereka.

Pesan antar makanan/minuman dan katering

Mungkin yang terbaik dari sebuah hadiah adalah dapat menghabiskan waktu bersama keluarga di dalam rumah. Barangkali itu yang selalu ada di setiap benak seorang ibu. Anda bisa memberikan kado spesial kepada ibu berupa masakan spesial ala restoran yang dibuat oleh Anda sendiri.

BlackGarlic, menyediakan layanan preplan home meal kit delivery atau pengantaran bahan-bahan makanan siap masak. Resep masak dan menu yang disediakan dari Olivia Wongso, anak ahli kuliner Wiliam Wongso. Semua resep yang diberikan diklaim sesuai takaran jadinya tidak ada bahan sisa dan ada instruksi memasak yang mudah dilakukan oleh siapapun.

BerryKitchen, agak berbeda dengan BlackGarlic, layanan ini menyediakan tiga layanan untuk konsumen, daily catering, ready to eat, dan ready to cook. Berbagai jenis makanan siap dipilih, mulai dari karbo, daging, veggie, sides, sambal, hingga dessert.

ButuhBelanja, lebih mengarah ke layanan e-commerce khusus pesan antar barang belanjaan dapur atau sesuatu yang bisa dibeli di pasar tradisional. Sementara ini, ButuhBelanja hanya melayani transaksi untuk kota Malang saja. ButuhBelanja menyediakan beberapa kategori khusus, seperti kategori paket makanan, minuman, atau kue yang berisi satu komplit bahan dari resep-resep tersebut.

Kulina, platform marketplace ini mempertemukan antara catering dan home chef dengan pelanggan lewat aplikasi dan situs Kulina. Lebih dari 50 dapur katering yang sudah bekerja sama dengan Kulina. Kulina menyediakan jasa katering untuk kebutuhan diet, indian food, chinese food, dan japanese food.

Go-Food, layanan yang terdapat dalam aplikasi Go-Jek ini ternyata banyak digunakan oleh ibu rumah tangga untuk memesan makanan untuk keluarga dirumah. Kesibukan yang kerap dialami di tempat kerja, bisa dipermudah untuk ibu-ibu muda dengan memanfaatkan layanan pembelian makanan melalui Go-Food.

Gordi, mengklaim sebagai layanan berlangganan biji kopi online pertama di Indonesia, Gordi hadir untuk memenuhi rasa penasaran para pencinta kopi Indonesia akan variasi biji kopi. Startup teranyar yang baru dirilis pertengahan tahun 2016 ini, memberikan layanan pengiriman kopi pilihan lokal hingga mancanegara.

HappyFresh, belanja bulanan menjadi lebih praktis dengan menggunakan aplikasi HappyFresh. Dengan memanfaatkan layanan personal shopper, Anda sebagai ibu rumah tangga bisa dengan mudah menggunakan aplikasi ini untuk membeli keperluan rumah tangga.

Gorry Gourmet, layanan katering online di Indonesia saat ini semakin marak ditawarkan, mulai dari layanan ready to cook hingga menu sehat yang menghadirkan menu lezat sesuai untuk masyarakat ibukota. Gorry Gourmet, didukung oleh tim chef dan dokter gizi, Gorry Gourmet mencoba menyusun berbagai menu sehat yang bercita rasa tinggi. Kebutuhan asupan makan unik untuk setiap anggota keluarga juga tersedia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dalam berbagai kondisi.


Marsya Nabila berkontribusi untuk pembuatan artikel ini

Gogobli Layanan E-Commerce Khusus Produk Kecantikan dan Kesehatan

Layanan e-commerce yang menawarkan produk khusus atau “niche” saat ini semakin marak, mulai dari Heritage.id yang menghadirkan kerajinan tangan asli Indonesia hingga yang terbaru adalah Gogobli, layanan e-commerce lokal yang menyediakan produk kesehatan hingga kecantikan. Berdiri pada bulan Mei 2016 ini Gogobli mencoba untuk memberikan solusi kepada pelaku UKM yang menjual produk kesehatan seperti jamu, vitamin, suplemen hingga Chinese herbal dengan mengadopsi teknologi.

Gogobli akan menjadi solusi bagi UKM di bidang kesehatan dan kecantikan untuk mengembangkan market mereka, di mana tantangan dan biaya untuk berkembang di offline sangat besar. Hal ini tidak lepas dari market kesehatan dan kecantikan yang juga besar,” kata COO Gogobli Joe Hansen kepada DailySocial.

Selama ini produk yang dicoba ditawarkan oleh Gogobli sudah banyak beredar di layanan online marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak hingga elevenia, namun masih kalah jauh popularitasnya dibandingkan dengan produk favorit seperti busana, gadget hingga kebutuhan rumah tangga. Karena alasan itulah pada akhirnya Gogobli diluncurkan. Berdasarkan riset pada tahun 2015 lalu penjualan produk kesehatan dan kecantikan tercatat mencapai 4,3 miliar dolar AS.

“Gogobli ingin menjadi solusi kemudahan mendapatkan barang kesehatan dan kecantikan yang terpercaya, karena di Gogobli barang diambil langsung dari pabrik atau distributor resmi baik itu untuk suplemen dan vitamin, jamu, Chinese herbal, maupun produk-produk kecantikan,” kata Joe.

Saat ini layanan e-commerce Gogobli telah memiliki lebih dari 200 principals ternama, dengan lebih dari 10 ribu produk. Sementara jumlah pengguna telah mencapai sampai di atas 2 ribu pengguna dan terus bertambah setiap harinya.

Kemitraan dengan penyedia jasa logistik dan pilihan pembayaran

Saat ini Gogobli masih belum menyediakan aplikasi di Android dan iOS, masih sepenuhnya mengandalkan situs web, namun sudah mobile-friendly. Untuk memudahkan proses logistik, Gogobli mengklaim telah memiliki tim internal sendiri, dibantu dengan pihak ketiga untuk mempercepat proses pengantaran. Sementara untuk pilihan pembayaran Gogobli masih memanfaatkan pilihan transfer bank dan kartu kredit.

“Saat ini kami menggunakan transfer dan kartu kredit yang mana paling sering digunakan oleh konsumen saat ini. Dalam beberapa bulan ke depan kami akan menambahkan channel pembayaran,” kata Joe.

Sebagai layanan e-commerce yang menghadirkan produk yang “niche“, Gogobli menerapkan metode yang berbeda untuk strategi pemasaran hingga penjualan. Hal tersebut terutama dilakukan untuk menjangkau lebih banyak pengguna untuk mengunjungi situs Gogobli.

“Cara menjangkau pelanggan yang kami lakukan berbeda, sehingga strategi yang digunakan tidak bisa terlalu umum dan pasaran,” kata Joe.

Saat ini Gogobli telah memiliki investor yang tertarik untuk berinvestasi di Gogobli, namun Joe masih enggan untuk mengungkapkan siapa investor tersebut. Jika sudah final akan diumumkan kepada publik tahun 2017 mendatang.

Menjelang akhir tahun tentunya banyak rencana dan target yang ingin diwujudkan. Mulai dari akuisisi pelanggan, menambah jumlah produk dan lainnya.

“Diharapkan Gogobli bisa menjadi platform terbaik dan terbesar untuk semua pelaku kesehatan dan kecantikan di Indonesia, baik konsumen maupun produsen yang besar sampai pelaku UKM,” kata Joe.