BenQ MOBIUZ EX2710S: Pilihan Terbaik Monitor Gaming 165Hz

Ada banyak monitor untuk gaming yang tersedia di pasar untuk dipilih bagi pada penikmat gadget. Namun, tidak banyak yang memiliki fitur-fitur untuk menolong penggunanya untuk berhasil dalam sebuah game. Untungnya, BenQ memiliki banyak pilihan untuk monitor yang seperti itu. Salah satunya adalah BenQ MOBIUZ EX2710S Gaming Monitor.

Dengan MOBIUZ EX2710S, BenQ menawarkan pengalaman bermain game untuk gamer enthusiast. Monitor yang satu ini menawarkan refresh rate hingga 165 Hz. Hal tersebut berbeda dengan saudaranya yang memiliki nama sama, namun tanpa akhiran “S”, yaitu EX2710 yang memiliki refresh rate hingga 144 Hz saja. Panelnya sendiri sudah menggunakan IPS.

BenQ MOBIUZ EX2710S datang pula dengan Motion Picture Response Time (MPRT) 1 ms. Selain itu, teknologi HDRi juga mampir pada layar yang satu ini untuk mengoptimalkan gambar untuk meningkatkan warna, kontras, dan detail. Layar  ini juga sudah mendukung standar dari AMD, yaitu Freesync Premium yang menawarkan latensi rendah.

Tidak hanya tampilan saja yang ditawarkan pada BenQ MOBIUZ EX2710S, layar ini juga memiliki speaker. Speakernya sendiri sudah menggunakan treVolo, yaitu lini speaker buatan BenQ dengan daya 2,5 watt sebanyak dua buah. BenQ juga sudah menanamkan chip DSP untuk menambah depth, clarity, definition, presence, dan pencitraan bidang stereo.

BenQ MOBIUZ EX2710S sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Dimensi layar 27″
Rasio 16:9
Resolusi 1920×1080
Tipe panel IPS
Dimensi 539.6 x 614.1 x 216.7 mm
Berat total 6,2 KG
Port 2x HDMI 2.0 / Display Port 1.2 / audio jack‎‎‎
Response Time 1 ms MPRT
Kontras 1000:1
Speaker 2x 2,5 watt
Daya 55 watt

Tentunya, BenQ juga tidak ketinggalan untuk menyematkan teknologi eye care. Teknologi ini sendiri bakal membuat mata para penggunanya tidak lelah jika memakainya seharian. Monitor ini juga sudah bisa diatur tinggi rendahnya sehingga pengguna tidak akan sakit punggung akibat posisi kepalanya yang selalu terlalu ke atas atau ke bawah.

Unboxing

Selain monitor dan kakinya, inilah yang bisa didapatkan pada paket penjualan dari BenQ MOBIUZ EX2710S

Desain

BenQ MOBIUZ EX2710S datang dengan panel layar In-Plane Switching atau IPS. Monitor ini menawarkan response time yang cepat, yaitu 1 ms MPRT. MPRT (Moving Picture Response Time) berhubungan dengan berapa lama piksel tetap terlihat di layar. Semakin lama piksel tetap terlihat, semakin membuat blur atau trail gambar bergerak yang dihasilkan dari sebuah adegan.

Layarnya sendiri juga sudah mendukung refresh rate 165 Hz yang sejajar dengan dapat menampilkan 165 fps tanpa tearing. EX2710S ternyata juga sudah mendukung FreeSync Premium, yaitu standar tampilan gaming dari AMD.

Height Adjustable Monitor ini memang bisa diatur ketinggiannya sehingga pas dengan sudut pandang para penggunanya. Hal ini tentu saja membuat leher dan punggung menjadi tidak pegal. Monitor ini juga bisa diatur untuk “menengok” ke kanan mau pun ke kiri, sehingga posisinya bisa dengan nyaman untuk diatur.

Pada bagian belakang dari monitor ini sudah terdapat beberapa port, yaitu dua buah HDMI 2.0, sebuah Display Port 1.2, serta audio 3,5 mm. Selain itu, pada bagian kanannya terdapat beberapa tombol yang meliputi tombol menu, daya, serta sebuah tombol navigasi 4 arah. Pada bagian bawah terdapat sebuah sensor cahaya untuk mengendalikan fitur Brightness Intelligence secara otomatis. Speaker juga diposisikan pada bagian bawah dari layar monitor ini.

Berbicara mengenai tombol navigasi 4 arah, pada BenQ MOBIUZ EX2710S tentu sudah terdapat On Screen Display yang terdiri dari menu dan juga QuickOSD. Pada QuickOSD sendiri, pengguna dapat mengatur dan beralih ke pengaturan game yang sering digunakan dengan cepat. Dan Anda juga dapat mengatur setting layar ini langsung pada menunya.

HDRi

Saat ini, mungkin kebutuhan akan visual terhadap sebuah konten sudah merupakan keharusan. Bagian gambar dari sebuah gambar, video, mau pun game juga akan lebih baik berkat teknologi ini. HDR (High Dynamic Range) sendiri akan mengangkat bagian yang gelap menjadi lebih terlihat serta membuat warnanya tetap terjaga. Hal inilah yang ingin dipecahkan oleh BenQ.

BenQ telah mengembangkan teknologi miliknya sendiri untuk memenuhi kebutuhan ini, yaitu HDRi. Dengan demikian, pengguna bisa mendapatkan pengalaman visual yang lebih mendalam dengan detail yang jelas dan realistis dalam pemandangan gelap dengan mempertahankan kejernihan di layar. Fitur HDRi juga dapat meningkatkan konten SDR (Standard Dynamic Range) dengan fitur HDR yang diemulasi agar sangat mirip dengan HDR aslinya. BenQ membagi fitur ini untuk game dan cinema.

Pada Game HDRi, akan meningkatkan detail gambar seperti pada detail gelap serta menyeimbangkan tingkat kecerahan. Pada sebuah game, hasilnya akan lebih terlihat pada saat sedang berada di ruang gelap yang ditembus dengan seberkas sinar matahari. Sedangkan untuk Cinema HDRi, warna dan kontras akan ditingkatkan sehingga warna yang tersaturasi akan lebih baik, terutama pada warna kulit. Hal ini juga akan berpengaruh pada gambar yang tingkat kecerahan serta kontras yang tinggi.

Anda bisa melihat perbandingan atau perbedaan hasil antara yang menggunakan HDR dengan yang menggunakan HDRi pada dua foto berikut ini. 

Contoh perbandingan HDR dan HDRi Game:

Contoh perbandingan HDR dan HDRi Cinema:

treVolo

Mungkin bagi mereka yang belum menggunakan BenQ masih asing dengan treVolo. TreVolo sendiri merupakan merek BenQ yang memproduksi perangkat-perangkat audio. EX2710S dilengkapi dengan speaker 2.5W, yang dirancang dan dikalibrasi oleh treVolo. Hal tersebut menghasilkan suara akustik penuh dengan lima pengaturan suara dan mode suara preset secara maksimal.

Dengan menggunakan BenQ MOBIUZ EX2710S, pengguna tidak lagi membutuhkan sebuah speaker tambahan. Namun, jika pengguna ingin menggunakan headphone saat bermain, langsung saja tancapkan pada port audio 3,5 mm di bagian belakang monitor ini.

Menonton dan bermain: Layar enak dipandang dan tidak lelah

Masa pandemi COVID menyebabkan semua orang harus bekerja dan sekolah di rumah. Walaupun PPKM sudah diturunkan level-nya, namun sebagian besar, termasuk saya, masih cukup ngeri untuk pergi keluar rumah. Bermain game dan menonton video merupakan salah satu cara saya dan anak-anak untuk menghilangkan kebosanan di rumah. Dan menggunakan layar dengan dimensi 27 inci memang cukup pas untuk kedua kebutuhan tersebut.

Saat BenQ MOBIUZ EX2710S datang ke rumah saya sekitar dua minggu yang lalu, langsung saya buka dan rakit. Karena ini monitor yang diarahkan untuk bermain game, tentu saja saya tidak sabar untuk bermain game favorit saya dengan monitor dari BenQ Ini. 

Saya pun melakukan pengujian dengan menggunakan beberapa judul game. Game pertama yang saya mainkan adalah Valorant. Pengalaman yang didapatkan tentu saja sangat jauh berbeda ketika menggunakan game ini di 165 fps. Hasilnya memang sangat berbeda jika dibandingkan dengan monitor 60 Hz yang saya gunakan sampai saat ini.

 

Dengan menggunakan HDRi Game, kecerahannya memang tidak setinggi HDRi Cinema. Akan tetapi, HDRi Game akan menjamin bahwa kita bisa melihat musuh pada tempat-tempat gelap. Hal ini cukup membantu saya saat bermain game action adventure seperti Shadow of The Tomb Raider. Hal tersebut juga berlaku pada saat bermain CS:GO di beberapa map.

Selain untuk teman bermain di PC, monitor BenQ MOBIUZ EX2710S juga akan cocok untuk gaming dengan perangkat lain, misalnya console generasi lanjut seperti PS5 dan Xbox terbaru.

Saya juga mencoba monitor ini untuk menonton beberapa video dari layanan streaming berbayar. Tentunya, saya ingin mencoba menggunakan HDRi dari BenQ dengan profile HDRi Cinema. Ternyata memang setiap video yang saya tonton menjadi lebih cerah dan tajam.

Semua video dengan tone gelap bisa saya lihat dengan lebih baik. Beberapa film superhero juga dapat saya tonton dengan lebih baik jika dibandingkan dengan HDR biasa. Pada monitor ini juga sudah ada HDR biasa yang warnanya sedikit lebih warm dibandingkan dengan HDRi. Tingkat ketajamannya pun juga berbeda.

Saat HDRi saya aktifkan, menu Eye Care pada OSD BenQ MOBIUZ EX2710S pun juga aktif. Hal ini berarti Brightness Intelligence pada layar ini juga bisa diaktifkan. Dan benar saja, menonton beberapa video tidak membuat mata saya lelah. Hal ini bahkan berlanjut hingga malam hari.

Menonton video dengan genre action juga sangat menyenangkan pada layar ini. Tidak ada lagi yang namanya ghosting atau blur saat adegan-adegan dengan kecepatan tinggi. Saya mencoba menonton film Batman v Superman pada adegan melawan Doomsday menjadi lebih nyaman karena memang tajam.

Berbicara mengenai film Zack Snyder yang satu ini, tentu tidak asing lagi dengan scene dark yang menyelimuti filmnya. Jika HDRi Cinema tidak mengangkat kecerahannya, BenQ sudah menyediakan fitur Light Tuner yang bisa mengangkat kecerahannya. Saya menggunakan Light Tuner sampai nomor 6 untuk meningkatkan kecerahannya. Dan film tersebut akan bisa dilihat dengan bagus.

Untuk mencoba refresh rate dari monitor ini, tentu saja Test Ufo masih menjadi salah satu benchmark yang saya unggulkan. Benchmark gratis ini bisa menampilkan refresh rate asli dari sebuah monitor. Dan benar saja, monitor ini langsung terdeteksi sebagai 165 Hz.

Saya juga mencoba menggunakan suara dari speaker yang ada. Saya menggunakan monitor yang satu ini didalam ruangan sekitar 4×3, sehingga suara yang dihasilkan memang sudah cukup untuk bermain dan menonton video. Walaupun begitu, suaranya memang akan terdengar lebih kecil jika digunakan pada ruang keluarga yang cukup terbuka.

Menggunakan tombol navigasi dari BenQ MOBIUZ EX2710S juga memudahkan saya dalam memilih pada menu OSD. Saat menyentuhnya, jari saya gerakkan ke arah yang sesuai dengan option yang ingin saya pilih. Untuk memilihnya, saya tinggal menekan tombol navigasi tersebut di tengah. BenQ sepertinya memang sudah memikirkan untuk navigasi OSD yang nyaman.

Terakhir, tentu saja monitor ini saya gunakan untuk menulis artikel. Sebagai informasi saja, artikel ini saya tulis dengan memakai BenQ MOBIUZ EX2710S sebagai layarnya. Memang sangat nyaman untuk mengetik sebuah artikel pada layar 27 inci dengan fitur kenyamanan mata yang dimiliki oleh BenQ. Biasanya saya harus mengistirahatkan mata sejenak saat menulis, namun sepertinya tidak berlaku untuk BenQ MOBIUZ EX2710S.

Tentunya, Anda harus mencobanya sendiri untuk menggunakan monitor BenQ MOBIUZ EX2710S. Pengalaman tersebut memang akan lebih baik jika langsung melihat dan merasakannya sendiri.

Verdict

Dengan banyaknya monitor gaming yang dijual di Indonesia, tentu membuat susah untuk memilih yang mana yang mau dibeli. Pastikan bahwa monitor tersebut memiliki fitur-fitur yang mampu membuat mata nyaman saat memandangnya. Tentunya, BenQ memiliki banyak solusi monitor yang bisa membuat penggunanya tidak lelah saat melihat layarnya seharian. Salah satunya adalah BenQ MOBIUZ EX2710S.

BenQ MOBIUZ EX2710S memiliki fitur kenyamanan untuk bermain serta menonton video. Dengan fitur HDRi, kualitas gambar yang ditampilkan akan menjadi semakin baik. Untuk bermain game, monitor ini sudah mendukung refresh rate 165 Hz serta mendukung AMD Freesync Premium. Tidak lupa, response time pada BenQ MOBIUZ EX2710S yang sudah 1 ms MPRT.

Selain menampilkan gambar yang baik, monitor ini juga memiliki speaker yang bagus pula. Dengan dua speaker dari treVolo membuat kita bisa mendengarkan suara dari sebuah konten dengan baik. Monitor ini juga sudah memiliki 2 HDMI 2.0 serta sebuah Display Port 1.2. Dan tentunya, monitor ini juga sudah menggunakan Height Adjustable Stand yang bisa membuat posisinya lebih fleksibel.

BenQ menjual MOBIUZ EX2710S pada harga Rp. 6.565.000. Tentunya harga ini tergolong terjangkau untuk sebuah monitor gaming dengan fitur melimpah. Monitor ini cocok untuk para gamer yang memiliki budget terbatas namun tidak ingin melihat tearing saat bermain game. BenQ juga memberikan 3 tahun garansi untuk panel, service, dan spare part.

Informasi Produk: BenQ MOBIUZ EX2710S

Link pembelian:  Tokopedia

Rangkuman keunggulan monitor BenQ MOBIUZ EX2710S

  • Layar yang nyaman untuk dipandang
  • Refresh Rate hingga 165 Hz
  • Mendukung AMD Freesync Premium
  • Menu OSD yang nyaman dan mudah untuk dinavigasi
  • Speaker dengan suara yang bagus dari treVolo
  • Teknologi HDRi yang membantu meningkatkan kualitas gambar untuk game dan video
  • Posisi layar yang adjustable

Disclosure: Artikel ini didukung oleh BenQ. 

 

Samsung Jelaskan Cara Kerja Teknologi HDR Baru Smart-ISO Pro Pada Sensor Gambar ISOCELL

Pemandangan dengan kontras tinggi kadang dapat dijumpai disela-sela kegiatan sehari-hari. Meski terlihat menakjubkan pada pandangan mata kita, namun tidak mudah untuk mengabadikannya dengan kamera smartphone. Entah itu hasilnya cenderung overexposure atau underexposure, di mana area bayangan terlihat terlalu gelap dan sorotan langit terlalu terang yang menyebabkan hilangnya detail informasi penting.

Untuk memaksimalkan rentang dinamis pada kamera smartphone, Samsung memperkenalkan teknologi High Dynamic Range (HDR) baru untuk sensor gambar ISOCELL buatannya yang disebut Smart-ISO Pro. Untuk memahami cara kerjanya, Samsung menjelaskan cara sensor gambar menangkap cahaya, dalam fotografi digital – conversion gain menentukan sensitivitas cahaya dari sensor dan digunakan untuk mengubah cahaya menjadi voltage.

Saat memotret di lingkungan dengan cahaya redup, detail di area gelap bisa hilang jika conversion gain terlalu rendah. Sebaliknya, sensor juga mungkin tidak dapat mempertahankan informasi warna yang memadai jika conversion gain terlalu tinggi saat memotret di lingkungan terang.

Sebagian besar sensor gambar seluler memiliki conversion gain tetap, imbasnya sulit bagi kamera smartphone untuk secara konsisten menghasilkan foto berkualitas di lingkungan pencahayaan dengan kontras tinggi. Namun dengan teknologi Smart-ISO Pro, sensor memiliki dua tingkat conversion gain yaitu mode ISO tinggi dan rendah untuk meningkatkan dynamic range, sehingga memungkinkan kamera untuk memilih pengaturan yang optimal sesuai kondisi.

Saat pencahayaan rendah, mode ISO tinggi akan mengubah cahaya menjadi voltage dengan conversion gain yang lebih tinggi untuk mempertahan detail pada bayangan sekaligus mengurangi noise. Sementara, mode ISO rendah akan memaksimalkan kapasitas setiap piksel untuk mencegah oversaturation dan meningkatkan reproduksi warna di area yang cerah.

Singkatnya kamera smartphone akan menjepret dua kali, satu dengan mode ISO tinggi dan satu lagi dalam mode ISO rendah. Kemudian menggabungkannya menjadi satu gambar dengan rentang dinamis tinggi untuk mempertahankan detail termasuk pada area gelap dan terang, serta warna yang seperti aslinya berkat dukungan kedalaman warna 12-bit.

Sumber: Samsung

Xbox Series X dan Series S Jadi Console Pertama yang Mendukung Dolby Vision dan Dolby Atmos

Xbox Series X dan Xbox Series S akan dipasarkan secara luas mulai 10 November 2020. Selain memulai era console next-gen secara resmi, keduanya bakal jadi game console pertama yang membawa dukungan teknologi Dolby Vision sekaligus Dolby Atmos untuk keperluan gaming.

Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Dolby sendiri. Dukungan terhadap Dolby Atmos akan hadir lebih awal, sedangkan Dolby Vision baru akan menyusul di tahun 2021. Atmos dirancang untuk menyuguhkan suara surround yang sangat optimal, sedangkan Vision didesain sebagai alternatif yang lebih superior ketimbang format HDR yang lebih umum seperti HDR10.

Dibandingkan dengan tampilan standar, Dolby Vision diklaim mampu menyajikan highlight 40x lebih terang, shadow 10x lebih gelap, dan color depth hingga 12-bit. Dari kacamata sederhana, bagian yang terang akan kelihatan lebih terang dengan teknologi Dolby Vision, dan bagian yang gelap kelihatan lebih gelap, semuanya tanpa mengorbankan tingkat detail pada gambar.

Ilustrasi perbedaan tampilan menggunakan Dolby Vision dan tidak / Dolby
Ilustrasi perbedaan tampilan menggunakan Dolby Vision dan tidak / Dolby

Tentu saja ini tidak berlaku untuk semua game. Sejauh ini baik Dolby maupun Microsoft belum punya daftar resminya, tapi setidaknya game seperti Mass Effect Andromeda maupun Battlefield 1 sudah sejak lama menawarkan dukungan Dolby Vision di PC. Andai koleksi game yang mendukung ternyata cuma sedikit, hal itu bisa dibilang wajar mengingat Dolby memang menarik biaya lisensi untuk Vision.

Ini juga bukan pertama kalinya kita mendengar nama Dolby Vision disebut-sebut bersama console Xbox. Sebelum ini, Xbox One X sebenarnya juga sudah mendukung teknologi Dolby Vision, akan tetapi implementasinya tidak pernah melebihi fase beta testing.

Untuk Dolby Atmos, beberapa judul game yang sudah dikonfirmasi bakal mendukung teknologi audio 3D tersebut mencakup Cyberpunk 2077, Gears 5, Call of Duty Warzone, Ori and the Will of the Wisps, dan F1 2020.

Di kubu lawan, sejauh ini belum ada kabar apakah PlayStation 5 juga bakal menawarkan dukungan yang sama. Untuk Dolby Atmos, sepertinya tidak mengingat Sony merancang teknologi audio 3D-nya sendiri yang bernama Tempest; sedangkan untuk Dolby Atmos, keputusan Sony untuk tidak mengadopsi teknologi yang bukan standar (seperti HDR10+ besutan Samsung) pada lini TV-nya bisa menjadi indikasi bahwa PS5 hanya akan mendukung HDR10 standar ketimbang Dolby Vision.

Sumber: TechRadar.

Monitor Esports AOC Agon Baru Sajikan Refresh Rate 240Hz, HDR dan Waktu Respons 0,5ms

Telah memproduksi monitor PC sejak era 80-an, AOC mulai memfokuskan perhatiannya pada gaming melalui peluncuran lini Agon di tahun 2016. Dalam waktu singkat, Agon menjadi brand favorit gamer pro karena produk menawarkan refresh rate tinggi. AOC merupakan salah satu perusahaan pertama yang menawarkan display dengan 240Hz dan waktu respons satu-milidetik.

Meneruskan tradisi itu, sang perusahaan asal Taiwan memperkenalkan monitor gaming anyar untuk memecahkan rekor ‘tercepat’. AOC menamainya Agon AG273QZ, dan di sana produsen mencoba mencantumkan segala teknologi canggih yang bisa mereka temukan. Menurut AOC, Agon AG273QZ siap memenuhi kebutuhan dua tipe konsumen: atlet esports serta gamer hardcore. Kedua jenis user ini biasanya menginginkan perangkat berperforma tinggi.

IMG_26022020_161631_(1000_x_650_pixel)

Agon AG273QZ adalah monitor dengan panel datar seluas 27-inci berbasis TN (twisted nematic), menyuguhkan resolusi 2560x1440p serta level kecerahan maksimal 400-nit, refresh rate 240-Hertz dan waktu respons super-cepat di 0,5-milidetik. Monitor turut dibekali teknologi AMD FreeSync yang berguna meminimalkan efek blur dan stuttering. Fitur lain yang jadi andalan AOC di sana ialah high dynamic range serta Shadow Control.

Sering ditemukan di televisi kelas menengah hingga high-end, high dynamic range memungkinkan panel menampilkan detail gambar secara optimal baik di area terang maupun gelap secara bersamaan. Shadow Control sendiri memperkenankan kita mengatur tingkat kecerahan di zona tertentu, misalnya membuat area gelap jadi lebih terang atau meredupkan bagian yang dirasa terlalu terang. Berkatnya, level kontras dapat diutak-atik tanpa memengaruhi kualitas output.

Demi memenuhi standar desain gaming gear modern, AOC membubuhkan LED RGB bundar di sisi belakang. Namun secara keseluruhan, penampilan Agon AG273QZ lebih simpel dan elegan dibanding mayoritas monitor gaming. Perangkat ini mempunyai bezel tipis dan gantungan headset. Bagian display tersambung ke stand dengan tiga kaki, dan kita dipersilakan mengubah ketinggian dan sudut kemiringannya.

IMG_26022020_161353_(1000_x_650_pixel)

Untuk memanfaatkan fitur refresh rate 240Hz-nya secara maksimal, tentu saja dibutuhkan PC berperforma tinggi. Perlu dicatat bahwa panel TN biasanya memiliki viewing angle dan tingkat akurasi warna yang lebih rendah dibanding IPS serta VA. Meski begitu, Agon AG273QZ menjanjikan kemampuan reproduksi warna 93,7 persen AdobeRGB.

Terkait refresh rate, memang ada beberapa monitor yang mempunyai frekuensi lebih tinggi dari Agon AG273QZ. Asus sudah mulai memasarkan TUF Gaming VG279QM 280Hz di Indonesia, dan di CES 2020 perusahaan juga sempat menyingkap monitor ROG Swift 360Hz. Tetapi mereka masih menyajikan resolusi 1080p (FHD), sedangkan Agon AG273QZ mengusung QHD. Produk kabarnya akan mulai tersedia di akhir minggu ini, dibanderol di harga premium – kurang lebih US$ 850.

IMG_26022020_161435_(1000_x_650_pixel)

Via PC Gamer.

[Review] BenQ W2700: Proyektor 4K untuk Home Theater Enthusiast

Untuk menonton video, biasanya para enthusiast akan membeli sebuah TV berukuran besar dengan resolusi yang tinggi. Akan tetapi, sebuah TV dengan dimensi dan resolusi tinggi mengharuskan penggunanya untuk merogoh kocek yang lebih banyak lagi. Misalkan saja, sebuah TV dengan ukuran 86 inci dengan resolusi 4K akan memakan biaya sekitar 50-60 juta!

BenQ W2700 Proyektor 4K

4K mungkin merupakan resolusi minimal yang harus dimiliki oleh para enthusiast. Namun, harga TV berukuran besar tersebut juga tidaklah murah. Salah satu cara untuk meredam hal tersebut adalah dengan menggunakan proyektor. Saat ini, BenQ sudah memiliki produk Proyektor 4K yang memiliki tingkat ketajaman yang tinggi. Barangkali bisa jadi sebagai salah satu proyektor 4K terbaik di kelasnya saat ini.

Proyektor 4K tersebut bernama BenQ W2700. BenQ W2700 sendiri menggunakan teknologi DLP (Digital Light Processing) yang memiliki feature HDR10. Teknologi DLP yang digunakan menggunakan chipset buatan Texas Instrument.

BenQ W2700 Proyektor 4K - Shot

Selain HDR10, BenQ W2700 juga menawarkan rentang warna yang lebih luas dari RGB, yaitu DCI-P3. Hal ini akan membuat tampilan video akan setara dengan bioskop. Untuk mereka yang ingin menonton 3D, BenQ juga sudah menyediakan fasilitasnya.

BenQ W2700 memiliki spesifikasi sebagai berikut

Sistem Proyeksi DLP
Resolusi 3840 x 2160
Tingkat Kecerahan 2000 ANSI Lumens
Rasio Kontras 30.000:1
Daya Lampu 245 Watt
Speaker 2x 5W Chamber Speaker
Konsumsi daya Max 350 Watt
Dimensi 380 x 263 x 127 mm
Berat 4.2 kg

Proyektor 4K BenQ W2700 juga datang dengan sebuah remote control yang sangat mudah untuk dioperasikan. Remote control yang dimiliki oleh W2700 sudah memiliki LED sehingga dapat membantu pengguna untuk mengoperasikan pada saat lampu dimatikan. Remote ini pun juga cukup ergonomis saat digunakan.

Desain BenQ Proyektor 4K W2700

Saat dipegang, body dari BenQ Proyektor 4K W2700 ini terasa kokoh. Badannya ini sendiri terbuat dari plastik polikarbonat yang cukup tebal. Hal ini membuatnya terlihat cukup berbeda dengan kebanyakan proyektor yang ada dipasaran.

BenQ W2700 Proyektor 4K - Atas

Pada bagian atasnya terdapat tombol daya, back, menu, source, dan tombol empat arah beserta tombol OK. Semua tombol yang ada cukup mudah untuk ditekan.

Handle untuk mengatur lensa juga dapat dioperasikan dari sisi atas proyektor 4K ini. Pada kotak tersebut, pengguna bisa mengatur zoom yang diinginkan serta dapat melakukan fokus agar gambar menjadi tajam. Selain itu, terdapat dial untuk menyesuaikan lensa agar lebih ke atas atau ke bawah.

BenQ W2700 Proyektor 4K - Lens Dial

Pada bagian bawahnya terdapat tiga kaki. Setiap kaki yang ada dapat diputar untuk dinaikkan atau diturunkan agar dapat menyesuaikan dengan posisi tembakan cahaya. Hal ini tentunya akan memudahkan pengguna pada saat alas yang digunakan tidak lurus, sehingga gambar tidak miring.

Pada sisi-sisi proyektor 4K BenQ W2700 ini terdapat kipas yang memang sedikit bising pada saat digunakan. Akan tetapi saat menonton, suara tersebut akan tertutup dengan suara dari speaker internal yang ada pada proyektor 4K W2700 ini. Didalamnya, terdapat 2 buah speaker dengan daya 5 watt. Speaker yang ada juga memiliki suara yang keras, namun untuk lebih baiknya gunakanlah speaker tambahan yang memiliki suara lebih baik.

BenQ W2700 Proyektor 4K - Belakang

Pada bagian belakang BenQ W2700 terdapat beberapa port. Terdapat port audio 12v, RS-232, mini USB, USB 3.0 untuk media, dua buah HDMI, sebuah USB untuk upgrade firmware, SPDIF, audio out, serta power. Pembaca medianya sendiri bisa untuk menampilkan gambar, musik, dan video. Tentunya semua dapat berjalan lancar saat W2700 mengenali codec-nya.

BenQ W2700 Proyektor 4K - Remote

Remote bawaan dari BenQ W2700 memiliki banyak tombol. Tentunya, tombol-tombol itu akan lebih memudahkan dibandingkan dengan membuka menu dan memilih fungsinya satu-satu. Remote ini sendiri sudah dilengkapi dengan LED backlit, sehingga pengguna tidak akan salah tekan pada saat suasana ruangan tidak bercahaya.

Menu yang dimiliki oleh BenQ W2700 juga sangat mudah untuk dioperasikan. Yang perlu diperhatikan adalah pada saat W2700 dimatikan, semua setting akan kembali seperti semula. Oleh karena itu, pengguna harus melakukan setting kembali.

Pengujian

Oleh karena ditujukan untuk menonton video 4K, pihak BenQ pun juga meminjamkan kepada kami player Bluray untuk memutar 4K. Jadi, suasana yang kami coba akan sedekat mungkin dengan bioskop: lampu dimatikan, menonton bersama-sama, suara dari proyektor 4K itu sendiri, dan jarak antara dinding dengan proyektor kurang lebih dua setengah meter. Dimensi layar yang terbentuk seharusnya lebih dari monitor 100 inci.

Ada tiga buah video yang kami gunakan untuk menguji proyektor yang satu ini. Ketiganya merupakan film papan atas dengan resolusi 4K yang menampilkan adegan cepat.

BenQ W2700 Proyektor 4K - Ambience

Kesan pertama pada saat video dimainkan membuat kami berdecak kagum karena ketajamannya. Warna yang dipancarkan juga memiliki kontras yang sangat baik sehingga terasa bedanya saat menggunakan layar TV 50 inci, yang saat ini masih memiliki rentang warna RGB. HDR-nya pun juga langsung terasa dengan meningkatkan warna yang ada, terutama bagian yang terlihat gelap.

Saat menampilkan gambar muka seseorang, saya bisa melihat detail kumis dan bahkan pori-pori dari mukanya. Bahkan pada film Godzilla, detail kulit sang monster juga dapat dilihat dengan cukup baik. Hal ini tidak berbeda dengan film-film lain yang saya lihat.

BenQ W2700 Proyektor 4K - Low Light

Pada saat terkena cahaya, warna dari tembakan cahayanya memang akan sedikit memudar. Hal ini dapat ditanggulangi dengan mengubah set color gamut. Kadang dengan mematikan HDR juga dapat menolong meningkatkan gambar pada saat terkena cahaya lampu atau matahari. Hal ini tentu saja membuat para penggunanya harus sedikit membiasakan diri dengan suasana yang ada.

Pada saat memutar konten dengan resolusi FullHD, proyektor 4K BenQ W2700 secara otomatis akan menurunkan resolusinya. Mungkin beberapa orang yang menonton video 1080p pada W2700 akan bisa memperhatikan perbedaan gambarnya. Kelemahan dari sumber video resolusi FullHD dengan bitrate rendah pun akan cukup terlihat, seperti pada saat adanya gradasi warna akibat gambar asap yang tidak terlalu mulus.

BenQ W2700 Proyektor 4K -

Setting lampu pada proyektor 4K ini ada tiga, yaitu Normal, Eco, dan SmartEco. Pada saat kondisi ruangan gelap, gunakan saja antara Normal atau SmartEco. Eco akan membuat lampu lebih redup sehingga cukup gelap.

Suara yang keluar dari proyektor 4K ini memang sangat baik. Seringkali kami tidak menyangka bahwa suara sekeras dan cukup jernih tersebut keluar dari sebuah proyektor. Sayangnya, pada saat menonton konten 4K, seringkali suara terdengar terputus. Tentu saja, hal tersebut dikarenakan secara default, konten 4K akan mengeluarkan suara 7.1 yang kadang mematikan suara dari dua speaker utama. Oleh karena itu, ada baiknya untuk menggunakan sistem suara terpisah sehingga kenikmatan menonton akan lebih nyaman lagi.

Verdict

Para penggemar Home Theater yang ada saat ini mungkin sedang mencari perangkat penampil gambar dengan resolusi 4K. Selain membeli sebuah TV dengan dimensi besar yang bakal memakan biaya tinggi, proyektor juga dapat dijadikan bahan pertimbangan. Proyektor 4K Home Theater BenQ W2700 merupakan salah satu pilihan yang lebih terjangkau.

Instalasi proyektor 4K BenQ W2700 memang cukup mudah. Secara default, setingnya sudah bisa digunakan tanpa harus mengubah pilihan-pilihan yang ada. Setting warna yang cukup luas pun dapat mengakomodasi selera penggunanya dan kualitas gambar CinematicColor juga akan memanjakan para penikmat konten audio visual.

Gambar yang dipancarkan dari lampu proyektor 4K ini memiliki ketajaman yang baik. Warna yang dihasilkan juga bakal memukau karena sudah menggunakan DCI-P3. Selain itu, fasilitas HDR10 juga mampu membuat gambar lebih baik lagi.

BenQ menjual proyektor 4k untuk home theater ini dengan harga Rp. 35.000.000. Garansi yang diberikan mencakup dua tahun dan satu tahun untuk lampunya. Oleh karena itu, jika Anda membutuhkan proyektor 4K untuk kebutuhan home theater yang tajam dan memiliki warna yang sangat bagus, BenQ W2700 bisa dijadikan pilihan dalam daftar belanja Anda.

Rangkuman keunggulan proyektor 4K BenQ W2700:

  • HDR10
  • Slot ekspansi yang cukup lengkap
  • Gambar 4K yang tajam
  • Pengoperasian yang mudah
  • Remote dengan LED backlit
  • Suara speaker kencang
  • Kualitas gambar CinematicColor

Lenovo Upgrade Legion Dengan Hardware Baru, Sediakan Pula Opsi yang Lebih Terjangkau

Perubahan karakter konsumen ialah faktor pendorong utama evolusi produk elektronik. Hal ini terjadi di hampir semua segmen, termasuk kategori yang dianggap niche seperti laptop gaming. Berbeda dari beberapa tahun lalu, sejumlah versi anyar dari perangkat berperforma tinggi itu kini punya penampilan lebih sederhana agar lebih mudah diterima pula oleh khalayak non-gamer.

Pandangan inilah yang mencetus konsep ‘Stylish on the outside, savage on the inside‘ di lini Lenovo Legion. Moto tersebut mungkin sudah sering Anda dengar dan terus dipegang oleh sang produsen hingga hari ini. Di tanggal 9 September 2019 kemarin, Lenovo mengumumkan update hardware dari perangkat Legion yang telah beredar sembari menyediakan varian mainstream jika Anda membutuhkan perangkat gaming di harga lebih terjangkau.

Legion 18

Lenovo menjelaskan bahwa banyak konsumennya yang menggunakan Legion tak hanya untuk bersenang-senang, tapi juga sebagai alat pendukung kegiatan produktif. Para gamer sekaligus profesional itu menyukai Legion karena menawarkan desain ramping dan elegan, tanpa mengorbankan faktor kinerja serta performa. Lenovo pun menyadari, Para ‘gamer Legion’ umumnya lebih mengutamakan kesederhanaan pemakaian. Mereka ingin bisa segera bermain tanpa perlu mengutak-atik setting terlebih dulu.

Legion 16

Ada empat model laptop ‘berkemampuan gaming‘ yang Lenovo presentasikan di acara pers kemarin, dan tiga menjadi primadonanya. Mereka adalah Legion Y740, Y540 dan IdeaPad L340 Gaming (serta Legion Y7000 edisi spesial). Selain itu beberapa periferal juga memeriahkan momen peluncuran notebook, yaitu monitor ultra-premium Legion Y44w dan Legion Y25f-10.

Legion 1

 

Legion Y740

Legion Y740 merupakan notebook gaming paling high-end yang Lenovo miliki di Indonesia. Produk ini telah dipasarkan sejak bulan Mei kemarin, dan kini perusahaan memutuskan untuk memperbaruinya dengan prosesor Intel Core i7 generasi kesembilan. Selain itu, Lenovo tak lupa menyematkan sejumlah fitur pendukung hiburan seperti Dolby Atmos dan Sound Radar. Dan menguliknya lebih jauh, saya juga menemukan kejutan menyenangkan yang uniknya tak banyak Lenovo bahas.

Legion 12

Versi refresh dari Y740 mempunyai wujud identik bertema industrial seperti model sebelumnya. Lenovo menempatkan engsel layar di atas chassis, memungkinkannya diretangkan sejauh 180 derajat, kemudian menaruh port-port fisik di sisi belakang laptop. Anda tetap dihidangkan sistem pencahayaan LED RGB baik pada keyboard, pada logo ‘Y’ Legion di punggung, serta di bagian dalam grille heat sink. Semuanya bisa dikustomisasi via software Corsair iCUE.

Legion 14

Selain Intel Core i7 9th-Gen, Lenovo membekali Y740 dengan kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2060, RAM DDR4 2666MHz sampai 32GB, serta penyimpanan berbasis SSD PCIe NVMe sampai 1TB. Namun bagian paling menarik dari laptop terletak pada layar 15,6-inci 1080p berteknologi G-Sync 144Hz di sana. Akhirnya, Lenovo Indonesia tidak malu-malu lagi untuk bilang bahwa panel tersebut telah mengusung teknologi high dynamic range persembahan Dolby Vision.

 

Legion Y540

Meski sama-sama menyuguhkan layar berukuran 15,6-inci di resolusi full-HD, Legion Y540 disiapkan sebagai opsi yang lebih terjangkau dari Y740 – khususnya di Indonesia. Laptop mempunyai arahan desain serupa dari model high-end tersebut, termasuk pemanfaatan engsel di atas chassis dan penempatan port di sisi belakang. Bedanya, di sana tak ada pencahayaan RGB dan komposisi hardware-nya pun tak semutakhir Y740.

Legion 8

Walaupun begitu, tetap ada rentetan upgrade dan fitur anyar yang Lenovo implementasikan di sana. Dibanding tipe Y530, Y540 17 persen lebih ramping, 28 persen lebih ringan, dan 10 persen lebih hening. Lalu bagian keyboard-nya turut mendapat perhatian khusus: menyajikan key travel 1,7mm dengan sensasi tactile dan memiliki jarak antar keycap 4mm demi meminimalkan peluang salah ketik. Keyboard sanggup merespons input di kecepatan kurang dari 1-milidetik dan dibekali kapabilitas anti-ghosting.

Legion 5

Di dalam, kita akan menemukan prosesor Intel Core 9th-Gen, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1650, RAM 16GB dan penyimpanan SSD 512GB. Untuk mendinginkan komponen-komponen di dalam, Lenovo memanfaatkan solusi Legion Coldfront yang mengandalkan sistem kipas ganda.

 

IdeaPad L340 Gaming

Ketika Legion dirancang sebagai ‘notebook gaming pendukung produktivitas’, IdeaPad L340 Gaming punya konsep yang berkebalikan. Sejatinya, ia adalah laptop mainstream yang bisa pula menangani gaming jika Anda menginginkannya. IdeaPad L340 juga menghidangkan layar kelas IPS seluas 15,6-inci – tapi tidak secanggih Y540 apalagi Y740. Refresh rate-nya masih 60Hz dan color gamut-nya hanya 45 persen NTSC.

Legion 10

Spesifikasi hardware-nya pun berada di level menengah. Laptop diotaki prosesor Intel Core i5 generasi kesembilan, RAM 8GB, penyimpanan berupa SSD 512GB, serta kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 yang memperkenankannya menjalankan permainan-permainan esports populer di PC. Fitur-fitur seperti Dolby Audio tetap ada di sana, dan Lewat software Lenovo Vantage, Anda dipersilakan mengubah mode kipas: quick ketika ingin ber-gaming dan quiet saat mau kembali bekerja.

 

Harga dan ketersediaan

Ketiga model laptop anyar ini sudah hadir resmi di tanah air, bisa Anda beli di situs Lenovo.com atau lewat mitra resmi. PPerlu diketahui bahwa tipe Legion Y7000 cuma tersedia di Lenovo Exclusive Store. Ini dia harga dari masing-masing varian:

  • Legion Y740 – mulai Rp 28,25 juta
  • Legion Y540 – mulai Rp 14,5 juta
  • IdeaPad L340 Gaming – mulai Rp 11 juta
  • Legion Y7000 – mulai Rp 14,5 juta

Legion 17

HP Omen X Emperium 65 Adalah TV 4K Raksasa untuk Gamer Sultan

Di ajang CES 2018, Nvidia mengumumkan Big Format Gaming Display (BFGD), konsep TV 4K berukuran masif yang dioptimalkan untuk gaming berkat dukungan refresh rate yang tinggi beserta HDR. Setahun berselang, HP akhirnya merealisasikan proyek ambisius tersebut dalam wujud HP Omen X Emperium 65.

Omen X Emperium mengusung spesifikasi persis seperti standar yang ditetapkan Nvidia: bentang diagonal 65 inci, resolusi 4K, refresh rate 144 Hz, dukungan HDR dengan tingkat kecerahan maksimum 1.000 nit dan rasio kontras 4000:1, serta viewing angle seluas 178 derajat.

Dukungan teknologi G-Sync tak lupa HP sematkan demi menjamin sesi gaming yang mulus. Guna semakin memaksimalkan kualitas visualnya, HP turut melengkapinya dengan 384 zona backlight tipe full direct-array, serta quantum dot untuk memastikan reproduksi warnanya memenuhi 95% spektrum DCI-P3.

HP Omen X Emperium 65

Keistimewaan lain dari Omen X Emperium ada di bagian kakinya. Di situ bisa kita lihat bahwa HP juga telah mengintegrasikan sebuah soundbar. Spesifikasinya pun cukup mumpuni, dengan total output 120 W, tiga amplifier stereo, beserta teknologi Low Frequency Array (LOFAR) yang pada dasarnya bisa menggantikan peran sebuah subwoofer terpisah.

Soundbar ini dapat beroperasi dalam dua mode yang berbeda, satu untuk gaming, satu lagi untuk konsumsi multimedia. Seperti yang kita tahu, Nvidia mengonsepkan BFGD agar mengemas hardware Nvidia Shield terintegrasi, dan itu pun rupanya juga dipenuhi oleh HP.

HP Omen X Emperium 65

Perihal konektivitas, Omen X Emperium juga tidak mengecewakan. Di samping input DisplayPort 1.4, ada tiga input HDMI 2.0b yang mendukung HDMI ARC. Ini berarti satu Omen X Emperium bisa disambungkan ke sebuah PC, dua game console, dan sebuah Blu-ray player. Lebih lanjut, Omen X Emperium turut dilengkapi dengan sepasang port USB 3.0.

Kalau menimbang semua keunggulannya, jangan heran kalau kemudian HP mematok harganya selangit. Omen X Emperium rencananya bakal dipasarkan mulai bulan Februari mendatang, dengan banderol harga mencapai $5.000. Ya, kecuali Anda benar-benar masuk kategori gamer sultan, sebaiknya urungkan saja niat untuk membeli perangkat ini.

Sumber: AnandTech.

Monitor Gaming Baru Asus Dipersenjatai FreeSync 2 HDR dan Refresh Rate 144Hz

High-dynamic range pada produk televisi memang bukan sesuatu yang baru, tapi belakangan para perusahaan hardware dan teknologi grafis mulai gencar memublikasikannya di perangkat-perangkat display gaming PC. Kita bisa melihat bagaimana semangatnya Nvidia mempromosikan panel HDR, bahkan mereka sempat memamerkan BFGD di CES dan Computex 2018.

Jika membahas high-dynamic range, AMD sendiri sudah mencoba merangkulnya sejak awal 2017 melalui pengumuman FreeSync 2 HDR. Teknologi ini menjanjikan volume warna dua kali lipat, dukungan color gamut lebih luas, serta tentu saja kompatibilitas penuh ke display HDR. Kemampuan-kemampuan inilah yang menjadi penawaran utama monitor gaming Asus ROG Strix XG32VQR.

ROG Strix XG32VQR merupakan varian lebih high-end dari tipe XG32VQ. Perbedaan nama yang hanya terletak pada huruf ‘R’ kemungkinan besar akan membuat orang jadi bingung, apalagi dari sisi penampilan, keduanya terlihat hampir identik, termasuk pada eksistensi dari Aura Sync dan sorotan lampu berlogo ROG. Strix XG32VQR kembali menyuguhkan panel melengkung seluas 32-inci dengan resolusi WQHD 2560×1440 dan refresh rate 144Hz.

ROG Strix XG32VQR 2

Namun ada banyak fitur lain yang membuat Strix XG32VQR lebih superior dibanding saudarinya itu. Monitor ini sudah dibekali FreeSync 2 HDR, sertifikasi DisplayHDR 400, color gamut DCI-P3 94 persen, dan ada pula teknologi Shadow Boost yang berfungsi meningkatkan ketajaman objek di area-area gelap serta mempercerah sejumlah zona tanpa membuatnya jadi terlalu terang.

ROG Strix XG32VQR 1

Dengan HDR, level kecerahan dan kontras jauh lebih baik dibanding monitor standar. Sederhananya, high-dynamic range memungkinkan kita melihat detail (termasuk pada warna) lebih baik pada area terang dan gelap di layar, meski mereka ditampilkan berbarengan. Berdasarkan pengalaman pribadi, warna pada output di panel biasa terlihat lebih kelabu dibanding display HDR.

ROG Strix XG32VQR 4

High-dynamic range memang mendongkrak kualitas visual di video game, namun Asus juga menyiapkan Strix XG32VQR sebagai monitor penopang kegiatan kerja. DCI-P3 adalah standar ruang warna RGB digital di industri perfilman Amerika. Dengan rating 94 persen, Asus percaya Strix XG32VQR dapat memberikan banyak manfaat bagi para profesional seperti desainer dan fotografer. Selanjutnya, kelengkungan 1800R dimaksudkan agar tiap titik di layar punya jarak yang sama ke mata, sehingga melihat konten jadi lebih nyaman dan distorsi gambar lebih minimal.

ROG Strix XG32VQR 3

Saat artikel ini ditulis, Asus belum mengabarkan berapa harga dari ROG Strix XG32VQR. Sebagai perbandingan, XG32VQ dibanderol US$ 630 di Amazon. Kita boleh berasumsi, seri XG32VQR akan dijual lebih mahal.

Via PC Gamer.

Google Pixel 3 XL Support Pemutaran Video HDR 1440p 60 fps

YouTube memiliki konten dalam format HDR yang bisa dinikmati lewat smartphone. Namun, tidak semua smartphone mendukung pemutaran video HDR – Anda bisa melihat perangkat yang didukung di situs web resmi YouTube Device Report.

Dibanding video biasa, video dalam HDR ini menjanjikan kualitas video yang lebih baik dengan kontras dan warna yang telah ditingkatkan. Bisa dinikmati dalam resolusi 1080p 60 fps hingga maksimum 1440p 60 fps.

Perangkat terbaru yang mendukung resolusi maksimum tersebut ialah Google Pixel 3 XL. Sementara, Pixel 3, Pixel 2, dan Pixel 2 XL hanya mendukung pemutaran video HDR maksimum pada 1080p fps saja.

Pixel 3 XL memang lebih istimewa dibanding Pixel 3. Selain punya notch, Pixel 3 XL mengusung ukuran dan resolusi layar lebih besar yakni 6,3 inci 1440×2960 piksel, dalam aspek rasio 18.5:9.

Google sendiri sempat menghapus pemutaran video HDR 1440p pada 60 fps di aplikasi YouTube-nya, karena dijumpai isu ‘dropping frames‘. Kemudian dihadirkan kembali pada sejumlah perangkat seperti Samsung Galaxy S9, Galaxy S9+, dan Galaxy Note 9.

Sumber: PhoneArena

Lenovo ThinkPad Baru Hidangkan Panel 4K HDR dan GPU Nvidia GeForce

Prakarsa Ultrabook dicetus Intel sebagai respons dari melambungnya kepopuleran MacBook Air, dan sekarang, produk jenis ini hadir dalam beragam merek. Konsep laptop ultra-thin memang tak lagi baru, namun varian itu belakangan kembali jadi perhatian karena upaya meminimalkan desain terbantu oleh penggunaan bezel layar yang kian tipis.

Di IFA Berlin 2018, kita bisa melihat bagaimana kompetisi ultrabook kembali memanas: Asus lewat ZenBook baru, Acer menyingkap Swift 5 dan 7, bahkan MSI pun ikut bermain di kelas produktivitas lewat P65 Creator. Mereka semua mempunyai bingkai panel minimalis. Namun sejumlah pendekatan berbeda sengaja Lenovo ambil dalam meramu ThinkPad ultra-thin yang mereka namai X1 Extreme.

Lenovo ThinkPad X1 Extreme 1

ThinkPad X1 Extreme merupakan laptop dengan form-factor 15-inci pertama di keluarga ini yang dipersenjatai kartu grafis discrete Nvidia. Produk dirancang baik untuk konsumen biasa maupun kalangan profesional yang membutuhkan laptop Windows 10 berpenampilan ramping tanpa ada kompromi pada performa. Melihat penyajiannya, produk disiapkan buat berkompetisi dengan Dell XPS 15 dan Apple MacBook Pro.

Lenovo ThinkPad X1 Extreme 3

Dalam tubuh berkonstruksi serat karbon berketebalan 18,7-milimete-nya, ThinkPad X1 Extreme mengusung GPU GeForce GTX 1050 Ti Max-Q. Komposisi hardware lainnya juga tidak mengecewakan. Di sana ada prosesor Intel Core  i7 generasi kedelapan, RAM DDR4 hingga 64GB, serta penyimpanan berbasis SSD sampai 1TB. Dan jika Anda masih belum puas, Lenovo sedang menyiapkan varian berotak Intel Core i9.

Lenovo ThinkPad X1 Extreme 2

Lenovo yakin, konfigurasi hardware ini memungkinkan ThinkPad X1 Extreme mampu mengerjakan beragam jenis tugas intensif, dari mulai edit foto, rendering, hingga menopang pemakaian perangkat virtual ataupun mixed reality. Melalui cross reality, tentu saja laptop dapat membantu bidang beragam bidang, misalnya edukasi, pelatihan, kesehatan dan perancangan model. Dan berkat kehadiran GTX 1050Ti Max-Q, Anda dipersilakan menikmati game-game baru untuk melepas kepenatan.

Lenovo ThinkPad X1 Extreme 4

Aspek andalan lain di ThinkPad X1 Extreme terletak pada layar berukuran 15,6-incinya. Laptop menghidangkan panel 4K yang ditunjang teknologi HDR dan Dolby Vision. High-dynamic range memungkinkan display menampilkan detail lebih tinggi baik pada area gelap maupun terang – sangat ideal untuk menonton video. Sebagai alternatif, produsen tetap menyediakan pilihan layar FHD jika Anda merasa belum memerlukan resolusi UHD.

ThinkPad X1 Extreme tak lupa disertai sensor sidik jari serta kamera Windows Hello sebagai cara alternatif untuk membuka laptop. Kamera juga dilengkapi ThinkShutter buat menutup bagian lensanya.

Produk rencananya akan dipasarkan di bulan September ini, dibanderol seharga mulai dari US$ 1.860. ThinkPad X1 Extreme berprosesor Intel Core i9 baru akan menyusul di bulan Desember nanti.

Sumber: Lenovo.