LG Umumkan Soundbar Dolby Atmos Berbekal Integrasi Google Assistant

Seperti biasa setiap tahunnya, awal Januari selalu dimanfaatkan pabrikan-pabrikan teknologi untuk mencuri perhatian publik melalui ajang CES di Las Vegas. Buat LG, mereka telah menyiapkan tiga produk yang cukup menarik: laptop LG Gram edisi 2019, proyektor LG CineBeam Laser 4K, dan yang tak kalah menarik, trio soundbar kelas premium.

LG dengan bangga memaparkan bahwa ketiga soundbar ini (model SL10YG, SL9YG dan SL8YG) merupakan hasil kolaborasinya dengan Meridian Audio. Reputasi Meridian sejatinya sudah tidak perlu diragukan lagi, mengingat ia merupakan brand pilihan Jaguar dan Land Rover di segmen audio mobil.

Campur tangan Meridian menghadirkan teknologi macam Bass & Space, yang diklaim mampu menyuguhkan bass yang mantap sekaligus menyempurnakan soundstage. Juga berkontribusi adalah teknologi Image Elevation, semuanya demi menyajikan sensasi immersive selagi konsumen menonton.

LG SL9YG Soundbar

Lebih lanjut, trio soundbar ini juga mendukung penuh Dolby Atmos maupun DTS:X, fitur yang wajib eksis bagi mereka yang sudah berpengalaman dengan setup home theater. Sebagai pemanis, LG tak lupa membekali ketiga soundbar barunya dengan integrasi Google Assistant.

Terkait estetika, LG sengaja mendesain soundbar barunya dengan wujud yang simpel tapi elegan, sehingga mudah dicocokkan dengan berbagai dekorasi ruangan. Berhubung tebalnya cuma 57 mm, perangkat juga dapat dipasangkan ke tembok tanpa merusak pemandangan, dan suaranya dipastikan tetap optimal karena perangkat dilengkapi gyroscope guna menyesuaikan arah suara yang dihasilkannya.

Terkait jadwal pemasaran dan banderol harganya, kita masih harus menunggu peluncuran resminya dalam beberapa hari ke depan.

Sumber: LG.

Berbodi Ramping, Samsung Soundbar NW700 Bisa Digantung di Tembok Menemani TV

Tahun demi tahun, TV terus bertambah tipis sampai ke titik di mana pabrikan memperlakukannya seperti hiasan tembok. Meski tipis, kualitas gambarnya tidak perlu diragukan. Akan tetapi yang sering dikompromikan justru adalah performa audio, sehingga perangkat seperti soundbar kerap dijadikan pendamping yang ideal.

TV-nya tipis dan digantung di tembok, lalu kenapa soundbar-nya tidak bisa demikian? Samsung sepertinya sudah menanyakan hal ini sejak lama, hingga akhirnya mereka memperkenalkan soundbar baru yang sangat berbeda dari biasanya. Berbeda karena soundbar ini juga dapat digantungkan di tembok menemani TV.

Nama lengkapnya Samsung Soundbar NW700, dan ia merupakan penerus model MS650 yang cukup sukses di pasaran. Desainnya tampak amat simpel sekaligus monolitik, dengan tebal bodi hanya 53,5 mm, atau 41% lebih tipis dibanding model sebelumnya. Yang lebih mencengangkan lagi, Samsung berhasil menyematkan subwoofer ke dalamnya.

Samsung Soundbar NW700

Ini berarti konsumen bisa mendapatkan reproduksi bass yang mantap tanpa harus merusak pemandangan ruangan dengan sebuah subwoofer eksternal. Teknologi kompensasi distorsi otomatis turut hadir demi menghasilkan suara yang jernih, bahkan dalam volume tinggi sekalipun.

NW700 mengadopsi tiga channel suara serta memiliki tiga mode yang berbeda: Standard, Surround dan Smart Mode, yang akan menyesuaikan volume dan efek suara surround dengan sendirinya. Singkat cerita, Samsung tidak ingin mengorbankan performa hanya demi menyajikan desain premium.

Harga dan ketersediaannya belum dirincikan, namun Samsung berencana memamerkannya di panggung CES 2018 bulan depan.

Sumber: Samsung.

Berbekal Display 5K, Cinera Ibarat Bioskop IMAX untuk Wajah Anda

Head-mounted display (HMD) mengubah anggapan kita akan istilah home theater. Dengan HMD, layar besar yang berharga mahal bisa digantikan oleh layar yang berada tepat di depan wajah pengguna, meningkatkan kesan immersive secara drastis. Bagaimana dengan bioskop IMAX yang layarnya berukuran masif? Well, sekarang ada HMD yang percaya diri bisa menyuguhkan pengalaman menonton setara IMAX.

Perangkat itu bernama Cinera. Wujudnya sepintas mirip VR headset, tapi pengembangnya secara spesifik merancang perangkat ini untuk menjadi alternatif home theater atau bahkan bioskop itu sendiri. Untuk itu, letak keunggulan utamanya haruslah pada display-nya.

Tidak tanggung-tanggung, Cinera dibekali oleh dua display yang masing-masing beresolusi 2560 x 1440 pixel, yang diyakini menawarkan resolusi 3x lebih tinggi ketimbang bioskop standar. Sepasang display ini menawarkan sudut pandang seluas 66 derajat, dan inilah yang membuat pengembangnya yakin Cinera bisa menawarkan pengalaman menonton setara IMAX.

Cinera

Selama ini kita mengukur display berdasarkan seberapa banyak pixel di setiap incinya (PPI). Namun pengembang Cinera percaya ada satuan yang lebih bisa menggambarkan kualitas sebuah display, yakni pixel per degree (PPD), yang sederhananya bisa diterjemahkan menjadi seberapa banyak pixel di setiap derajat sudut pandang mata manusia.

Dengan memakai hitungan PPD ini, Cinera ternyata mencatatkan angka 39 PPD, jauh di atas HTC Vive yang cuma 9,8, atau Oculus Rift yang hanya 11,5. Lebih lanjut, kehadiran sepasang display memungkinkan Cinera untuk menampilkan konten 3D yang lebih sempurna ketimbang bioskop standar.

Cinera

Cinera datang bersama semacam monopod fleksibel sehingga pengguna tidak perlu terus memeganginya selama film berlangsung. Pengembangnya percaya ini jauh lebih nyaman ketimbang head strap, meski strap ini juga tersedia sebagai aksesori terpisah yang memungkinkan Cinera untuk dipakai untuk mengendalikan drone.

Cinera bisa beroperasi secara mandiri berkat sistem operasi Android 6.0, memutar konten dari layanan seperti Netflix atau YouTube. Sumber video lain, seperti kartu microSD, atau bahkan Blu-ray player dan komputer juga bisa dimanfaatkan dengan bantuan kabel HDMI.

Tanpa skenario penggunaan VR, Cinera jelas tergolong lebih niche ketimbang Rift maupun Vive. Terlepas dari itu, konsumen yang tertarik bisa memesannya melalui Kickstarter seharga $399 selama masa early bird.

Soundbar Flagship Baru Dari Samsung Pastikan Tak Ada Ruang yang Tidak Terjamah Suara

Pertama kali diperkenalkan di tahun 90-an, soundbar ialah varian speaker dengan rancangan melebar. Ada dua alasan mengapa produsen menggunakan arahan seperti ini: untuk mengop-timalkan ruang akustik, dan juga membuatnya pas diposisikan di bawah layar. Bagi Samsung, soundbar merupakan salah satu elemen penting penunjang sistem home theater yang mereka tawarkan.

Pada tanggal 12 Juli 2017 kemarin, sang raksasa elektronik asal Korea Selatan itu resmi memperkenalkan anggota baru dari lineup Sound+, yakni MS750 Sound+. Sebagai model flagship, MS750 Sound+ dijanjikan mampu mendongkrak kualitas penyajian home theater dengan perluasan pada sound stage, sehingga seolah-olah Anda berada di dalam film atau konser, meskipun loudspeaker hanya terdiri dari satu bagian.

Samsung MS750 Sound+ 2

MS750 Sound+ memiliki wujud seperti balok hitam. Samsung belum menyingkap rincian ukurannya, namun berdasarkan gambar-gambar yang telah dipublikasi, desain soundbar ini terbilang minimalis dan elegan untuk ditaruh di bawah HDTV kebanggaan Anda. Menariknya lagi, MS750 Sound+ dapat diintegrasikan ke TV Samsung, dan selanjutnya kedua perangkat hanya butuh satu kabel sebagai pemasok tenaga. Untuk menyederhanakan proses pengaturan, soundbar bisa dikendalikan via remote Samsung One TV.

Samsung MS750 Sound+ 3

Walaupun tampil sederhana, MS750 Sound+ mampu menghidangkan audio berkualitas ‘ultra-high‘ – didukung tweeter wide-rage, teknologi anti-distorsi, serta keleluasaan kendali speaker. Soundbar mampu menyajikan rentang suara yang luas, dari 600Hz sampai 20kHz.

Samsung MS750 Sound+ 1

Membahas speakernya, Samsung MS750 Sound+ menyimpan tidak kurang dari 11 unit speaker, dengan konfigurasi surround 5-channel. Di dalamnya ada tiga tweeter wide-range, dua tweeter vertical wide-range, dan enam woofer. Soundbar tak lupa dilengkapi beragam teknologi canggih demi membuat bass-nya memiliki efek ‘kedalaman’ sekaligus bertenaga.

Soundbar MS750 Sound+ dibekali fitur upscalling UHD, dan dengannya, teknologi audio 32-bit Ultra High Quality secara otomatis menjaga mutu rekaman. Terdapat pula Smart Sound Mode, yaitu kemampuan mengenal jenis konten hiburan, misalnya film blockbuster, percakapan, musik, atau acara olahraga; kemudian soundbar segera menyesuaikan setting agar output tersuguh optimal. Lalu berkat kemampuan stream HD Audio, musik bisa dimainkan secara wireless via Samsung Multiroom App.

Samsung MS750 Sound+ kabarnya sudah mulai dipasarkan bertepatan dengan dibuatnya pengumuman ini, dijajakan di harga retail US$ 500.

Samsung juga menawarkan Anda kesempatan buat meng-upgrade performa bass sehingga mampu menyuguhkan output serendah 27Hz. Caranya adalah dengan menambahkan subwoofer W700 opsional seharga US$ 700.

Sumber: Samsung.

Xiaomi Luncurkan Mi Laser Projector, Kecil tapi Teknologinya Tak Kalah dari Proyektor Bioskop

Sudah bukan rahasia apabila Xiaomi memproduksi perangkat elektronik dari beragam kategori meski usianya belum lebih dari tujuh tahun. Kali ini pabrikan yang bermarkas di Beijing tersebut mencoba meramaikan pasar home theater dengan sebuah proyektor istimewa: Mi Laser Projector.

Sesuai namanya, keunggulan utamanya terletak pada implementasi teknologi display laser seperti yang digunakan di bioskop. Pada kenyataannya, teknologi laser ALPD 3.0 yang digunakan perangkat ini dikembangkan oleh perusahaan bernama Appotronics, yang bertanggung jawab atas proyektor-proyektor yang digunakan di hampir seluruh bioskop di Tiongkok.

Mi Laser Projector

Di samping itu, Xiaomi rupanya juga memanfaatkan teknologi DLP (digital light processing) hasil rancangannya sendiri bersama Texas Instruments. Dipadukan semuanya, konsumen bisa menikmati film dalam kualitas bioskop di rumahnya sendiri.

Karena perangkat ini juga masuk dalam kategori proyektor short-throw, Anda hanya perlu menempatkannya sejauh setengah meter dari tembok untuk mendapatkan proyeksi dengan bentang diagonal seluas 150 inci. Bioskop mini ini kian sempurna dengan tingkat kecerahan maksimum proyektor sebesar 5.000 lumen dan rasio kontras 3.000:1.

Mi Laser Projector

Sayang resolusinya hanya sebatas 1080p, tapi toh tidak terlalu menjadi masalah asalkan posisi duduk Anda tidak terlalu dekat – idealnya Anda harus berada agak jauh untuk bisa menikmati layar 150 inci secara optimal. Dimensi perangkat sendiri tergolong ringkas (410 x 291 x 88 mm), dan konektivitasnya cukup melimpah: tiga port HDMI, satu port USB 3.0, satu port Ethernet, output optical audio dan bonus speaker terintegrasi.

Tidak mengejutkan dari Xiaomi, harganya termasuk terjangkau, hanya 10.000 yuan atau sekitar $1.500. Sebagai perbandingan, proyektor 4K termurah saat ini adalah Optoma UHD60 seharga $2.000. Sayang sejauh ini belum ada informasi apakah Xiaomi akan memboyongnya ke negara lain selain kampungnya sendiri.

Mi Laser Projector

Yang mungkin jadi pertanyaan adalah kenapa harus proyektor laser? Well, ada banyak manfaatnya, seperti display yang lebih cerah, reproduksi warna yang lebih baik, konsumsi daya yang efisien, dan yang tak kalah penting, usia yang lebih panjang; Xiaomi mengklaim proyektor lasernya ini bisa terus digunakan selama 25.000 jam tanpa perlu diganti lensanya sama sekali.

Sumber: Engadget dan New Atlas.

Optoma UHD60 Ialah Proyektor 4K Termurah yang Ada di Pasaran Saat Ini

Pasar proyektor mungkin tidak sebesar TV, akan tetapi mereka yang punya niatan untuk membangun setup home theater-nya sendiri kerap lebih mengincar proyektor ketimbang TV. Masalahnya, di era serba 4K ini, proyektor 4K masih begitu mahal harganya. Optoma tampaknya ingin mematahkan anggapan tersebut.

Perusahaan yang bermarkas di Tiongkok itu belum lama ini mengumumkan Optoma UHD60, yang sejatinya merupakan proyektor 4K pertama yang mengusung banderol kurang dari $2.000. Memang masih terdengar mahal, apalagi jika Anda bandingkan dengan TV, tapi selain 4K proyektor ini rupanya juga mendukung video HDR.

Secara teknis hardware yang dikemas UHD60 sebenarnya belum mampu memproyeksikan resolusi 4K murni, namun berkat bantuan pixel shifting dan metode pemrosesan lainnya, proyektor ini akhirnya sanggup menyuguhkan video dalam resolusi 3840 x 2160, dengan bentang diagonal hingga seluas 140 inci.

Optoma UHD60

UHD60 turut mendukung standar internasional Rec. 709 color gamut untuk mereproduksi warna sinematik secara akurat. Tingkat kecerahannya mencapai 3.000 lumen, dengan rasio kontras 1:1.000.000. Tidak kalah menarik adalah fitur konversi video standar menjadi HDR demi meningkatkan kontras, detail dan warnanya secara keseluruhan.

Sekali lagi, Optoma UHD60 akan segera dipasarkan seharga $2.000 ‘saja’. Ia juga akan dipasarkan langsung ke konsumen lewat retailer seperti Amazon, bukan melalui perusahaan ahli instalasi home theater terlebih dulu.

Sumber: The Verge dan Optoma.

Pintar dan Ekonomis, Proyektor XGIMI H1 Simpan Speaker Harman/Kardon Build-In

Membangun home theater memang membutuhkan banyak biaya. Anda memerlukan TV raksasa, speaker, dan tentu saja ruang buat menampung itu semua. Proyektor bisa jadi alternatif, sayangnya sistem ini mengonsumsi banyak listrik, seringkali merepotkan dan umumnya tidak didukung audio. Itu alasannya XGIMI mencoba memberikan solusi dengan satu bundel lengkap.

Tim developer dari Chengdu itu menyingkap kreasi unik mereka lewat situs Indie Gogo. Di sana XGIMI memperkenalkan proyektor pintar all-in-one bernama H1, diklaim sebagai home theater masa depan. Dalam tubuh mungilnya, XGIMI H1 menyimpan speaker Harman/Kardon build-in, mampu menghidangkan ‘layar’ 300-inci di tingkat kecerahan 900-lumen, serta beroperasi di platform Android.

H1 didesain agar tidak memakan banyak tempat, mempunyai wujud balok berukuran 20x20x12,8-sentimeter dan dengan bobot 2,1-kilogram – bisa Anda taruh di atas meja atau dipasangkan ke stand. Konektivitasnya sangat lengkap, dapat tersambung ke TV serta console game via port HDMI, dan hard drive serta thumb drive lewat port USB. Device juga punya fitur mirror display, bisa menampilkan konten smartphone, PC/laptop dan tablet.

XGIMI H1 1

H1 menyajikan resolusi full-HD 1920×1080 sejati, ditopang optical zoom, serta konversi dari 2D ke 3D berkat teknologi DLP active shutter 3D imaging; mempunyai toleransi kemiringan 35 derajat vertikal dan 30 derajat horisontal. XGIMI memanfaatkan teknologi LED sehingga lampu lebih awet (dijanjikan bertahan 10 tahun dengan pemakaian delapan jam sehari) dan dimaksudkan agar panas yang dihasilkan tidak terlalu tinggi. Kecerahan 900-lumen juga tergolong lebih tinggi dibanding proyektor Pico lain.

Sebagai otak dari H1, XGIMI membubuhkan chip 6A928 dengan prosesor Cortex A17 quad-core 1,75GHz, GPU Mali T760 Mp4, dan RAM 3GB. Menurut developer, komposisi hardware ini memastikan proyektor sanggup memenuhi segala kebutuhan Anda – gaming, menjalankan video sampai app mobile. XGIMI menanamkan dua unit speaker 45mm Harman/Kardon, dibekali diafragma/pelat di sisi bawah buat mendongkrak efek bass.

Developer menyertai proyektor mereka bersama remote Bluetooth. Ia menyimpan sensor gravitasi, menyajikan Anda fitur cursor serta akses ke fungsi zoom. Pengguna juga bisa mengubah handset mereka jadi remote dengan mengunduh app XGIMI Assistant.

Faktor unggulan lain dari H1 adalah harganya. Anda tidak perlu mengeluarkan uang ribuan dolar untuk membeli proyektor all-in-one unik ini. H1 akan dijajakan di harga retail US$ 920, atau cuma US$ 700 melalui Indie Gogo.

Speaker Sonos Play:5 Baru Dibekali Kemampuan Mengenali Kondisi Ruangan

Sudah hampir dua tahun sejak Sonos mengeluarkan produk baru. Kini dedengkot sistem audio multi-room tersebut dengan bangga memperkenalkan speaker terbarunya, Sonos Play:5. Play:5 sendiri sebenarnya merupakan speaker pertama Sonos yang dilengkapi teknologi multi-room. Namun versi terbarunya kini telah disulap menjadi sebuah speaker pintar. Continue reading Speaker Sonos Play:5 Baru Dibekali Kemampuan Mengenali Kondisi Ruangan

Origin Ungkap Omega, Gaming PC Sekaligus Home Theater High-End

Tak lama setelah Alienware diakuisisi Dell, tiga mantan eksekutifnya segera mendirikan Origin PC – brand yang fokus pada produksi komputer berperforma tinggi untuk gamer dan antusias hardware. Tapi dengan mengenalkan Omega, mereka mencoba keluar dari zona aman sembari menantang diri sendiri melalui pertanyaan, siapa bilang PC canggih cuma untuk desktop? Continue reading Origin Ungkap Omega, Gaming PC Sekaligus Home Theater High-End

Neoh, Headphone Keren dengan Kemampuan Layaknya Home Theater

Bicara soal konten multimedia, Anda pasti sudah cukup mengenal apa itu mono, stereo, dan surround. Ketiga istilah tersebut mengindikasikan letak suara yang direproduksi oleh speaker – apakah suara hanya berasal dari satu sumber (mono), dua sumber (stereo) atau beberapa sumber sekaligus (surround) sehingga suara terasa seperti mengitari Anda. Continue reading Neoh, Headphone Keren dengan Kemampuan Layaknya Home Theater