Gaming Headset HP Mindframe Dirancang untuk Menjaga Telinga Pengguna Tetap Adem

Bagi saya pribadi, gaming tanpa headset itu terasa kurang asyik, bahkan untuk game singleplayer sekalipun. Alasannya simpel, suara yang terdengar lebih mendetail ketimbang menggunakan speaker, dan ini sangat membantu menumbuhkan sensasi bermain yang menyenangkan.

Namun mengingat sesi gaming biasanya berlangsung lebih dari sejam, lama-kelamaan kedua telinga jadi terasa panas akibat dibungkus oleh earcup. Senyaman apapun headset yang saya coba, hampir semuanya bakal terasa panas di telinga jika dipakai dalam durasi yang cukup lama.

HP sepertinya tidak setuju dengan pendapat saya, sebab mereka baru saja mengumumkan sebuah headset yang diklaim dapat menjaga telinga pengguna tetap adem selama sesi gaming berlangsung. Namanya HP Mindframe, dan ia baru saja diperkenalkan di ajang HP Gaming Festival yang dihelat di kota Beijing, Tiongkok.

HP Mindframe

Rahasianya bukanlah kipas atau malah gel pendingin, melainkan perangkat termoelektrik yang disematkan ke masing-masing earcup, yang bertugas menyerap udara panas di dalam, lalu membuangnya ke luar. Termoelektrik sendiri bukanlah teknologi baru, tapi sejauh pengetahuan saya baru kali ini teknologi serupa diterapkan di gaming headset.

Menjaga telinga tetap sejuk barulah sebagian cerita jika membicarakan soal kenyamanan. HP tak lupa membekali Mindframe dengan headband bertipe suspensi yang dapat menyesuaikan sendiri dengan ukuran kepala pengguna, serta diyakini dapat mendistribusikan berat secara lebih merata.

Soal fitur, Mindframe juga tidak pelit. Ada virtual surround 7.1, 3D spatial awareness, dan mikrofon unidirectional yang dilengkapi fitur noise cancelling. Perangkat ini rencananya akan dilepas ke pasaran mulai semester kedua tahun ini, namun sayang HP masih enggan menyingkap harga jualnya.

Sumber: New Atlas.

HP Omen Terlalu Mahal? HP Sudah Menyiapkan Lini Baru yang Lebih Terjangkau, Pavilion Gaming

Asus punya ROG. Acer punya Predator. Dell punya Alienware. HP punya Omen. Semuanya merupakan lini khusus untuk perangkat gaming, namun sering kali yang menjadi sasaran adalah gamer berkantong tebal. Dalam kasus HP, mereka memutuskan untuk menyediakan lini baru yang dapat dijangkau oleh lebih banyak kalangan.

Dari situ lahirlah lini Pavilion Gaming. Pavilion selama ini merupakan lini yang cukup mainstream, dengan fokus pada aspek multimedia. Pavilion Gaming di sisi lain mencoba memberikan keseimbangan antara performa gaming dan harga, terutama buat mereka yang tidak membutuhkan spesifikasi kelas dewa yang menjadi andalan lini Omen.

HP Pavilion Gaming Laptop

Sejauh ini Pavilion Gaming terdiri dari satu laptop dan dua desktop. Untuk Pavilion Gaming Laptop, tampak desainnya banyak terinspirasi dari Omen X Laptop, lengkap sampai ke sepasang ventilasi pada kedua sudut di belakang laptop. Kendati demikian, ciri khas lini Pavilion masih terasa berkat grille speaker bergaya geometris di atas keyboard.

Konfigurasi yang ditawarkan cukup bervariasi, dimulai dari layar 15 incinya, yang mendukung resolusi 1080p 144 Hz, 1080p 60 Hz atau 4K. Pilihan prosesor yang ditawarkan semua berasal dari generasi terbaru Intel, baik seri U yang irit daya maupun seri H yang mengemas 6-core dan lebih ngebut.

Untuk GPU, ada dua opsi yang tersedia: AMD Radeon RX 560X atau Nvidia GeForce GTX 1060 tipe Max-Q. RAM DDR4-nya bisa dikonfigurasikan sampai 8 GB, sedangkan opsi storage-nya bisa mengandalkan perpaduan SSD dan HDD, lengkap dengan dukungan memory Intel Optane untuk semakin mendongkrak performa.

HP Pavilion Gaming Desktop 790 / HP
HP Pavilion Gaming Desktop 790 / HP

Beralih ke desktop-nya, HP telah menyiapkan dua model, yaitu Pavilion Gaming Desktop 690 dan 790. Desain keduanya cukup identik, hanya saja model 790 mengemas spesifikasi yang lebih superior serta port yang lebih melimpah.

Untuk 690, konsumen bisa memilih antara prosesor Intel atau AMD Ryzen, lalu GPU Radeon RX 580 atau GeForce GTX 1050, RAM sampai 8 GB, serta HDD berkapasitas 1 TB. Model 790 menawarkan pilihan prosesor Intel generasi kedelapan, baik yang mengemas 4 atau 6-core, GPU Radeon RX 580 atau GeForce GTX 1080, RAM hingga 64 GB, serta kombinasi SSD dan HDD sampai 3 TB.

Namun pertanyaan yang paling penting untuk dijawab adalah, seberapa terjangkau lini Pavilion Gaming ini jika dibanding Omen? Sangat. Pavilion Gaming Laptop dibanderol mulai $799, sedangkan Pavilion Gaming Desktop mulai $549 (untuk model 690) dan $749 (model 790). HP berencana melepasnya ke pasaran mulai bulan Mei atau Juni mendatang.

Sumber: Ars Technica.

[Review] Omen by HP 15-ce085TX, Andalan HP Dalam Menyerbu Segmen Laptop Gaming Entry-Level

Diperkenalkan di tahun 2016, lineup  Omen adalah sub-brand yang HP siapkan di tengah hebohnya ‘reformasi notebook gaming‘ – berlangsung mulai beberapa tahun ke belakang hingga saat ini . Sebelumnya, Omen adalah nama dari gaming laptop buatan Hewlett Packard, disingkap pada tahun 2014. Dan baru pada bulan Agustus kemarin Omen resmi hadir di Indonesia.

Omen by HP terdiri dari beragam produk gaming, di antaranya PC desktop, laptop, gaming gear, hingga graphics accelerator. Di antara mereka, Omen 15 diramu sebagai andalan HP di segmen perangkat gaming portable entry-level. Laptop ini memenuhi sejumlah kriteria krusial: harganya terjangkau, menyimpan hardware cukup mumpuni di kelasnya, lalu desainnya juga merepresentasikan tema gaming tanpa mengorbankan faktor mobilitas.

Selama beberapa minggu ini, tim HP mempersilakan saya menjajal langsung laptop Omen 15 dengan kode ‘ce085TX’. Model ini menyimpan RAM 8GB, prosesor Intel Core i7 generasi ketujuh, serta kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050. Meski komposisi di atas belum memasukkannya ke kategori VR ready, secara teori notebook ini seharusnya sanggup menyikat game-game baru.

Lalu seperti apa kinerja Omen by HP 15-ce085TX ‘di lapangan’? Simak ulasan lengkapnya.

 

Desain, konektivitas dan build quality

Melihat potensi penggunaan laptop gaming untuk keperluan lain, beberapa produsen memutuskan buat mengambil arahan desain yang lebih sederhana sehingga perangkat juga tampil menarik bagi khalayak umum dan kalangan profesional. Sedikit contohnya adalah Gigabyte Aero 15X dan Dell Inspiron 15 7000 Gaming. Penampilan Omen 15 sendiri memang tidak semeriah MSI atau Asus ROG, tapi DNA gaming tetap terlihat jelas di sana.

Omen 15 60

Omen 15 57

Omen by HP 15 adalah laptop berlayar 15,6-inci dengan dimensi 38,85×27,55×2,48-sentimeter dan bobot 2,62kg. Tubuhnya terususun atas kombinasi material logam (pada pelat area keyboard dan palm rest) serta plastik, didominasi oleh warna hitam bertekstur matte atau brushed; dan dibumbui warna merah pada logo ‘VoodooPC’, branding ‘Omen’ dan di keyboard backlight-nya.

Omen 15 50

Omen 15 51

Ketika sejumlah laptop gaming kompetitor mengambil inspirasi desain mobil sport atau pesawat jet , wujud Omen 15 mengingatkan saya pada artefak alien kuno. Area punggung layar terbagi dalam empat zona, dipisahkan oleh empat garis merah yang membentuk huruf X. Khusus di area kiri dan kanan, HP membubuhkan tekstur berpola serat karbon. Lalu di atasnya, Anda akan menemukan logo merah khas Omen.

Omen 15 53

Buka lid tersebut, dan Anda akan disuguhkan layout familier: di sana ada keyboard full-size, tombol power di kiri atas, serta sebuah engsel di tengah yang menyambungkan layar dan body. Dan pada keadaan terbuka, saya baru menyadari bahwa Omen 15 memanfaatkan skema desain oktagonal – tidak betul-betul persegi.

Omen 15 38

Omen 15 68

Konektivitas fisik dibubuhkan pada area kiri dan kanan laptop karena zona belakang didedikasikan sepenuhnya untuk pembuangan panas via lubang exhaust futuristis. Ada mini DisplayPort, HDMI, port LAN, USB 3.1 berfitur HP Sleep and Charge, USB 3 type-C dengan Thunderbolt 3, dan sepasang port audio 3,5mm di kiri; serta dua port USB 3.1 dan SD card reader di kanan. Absesnnya optical disc drive menandai bahwa Omen 15 ialah laptop untuk gamer yang telah berkenan merangkul metode distribusi konten secara digital.

Omen 15 34

Omen 15 35

Walaupun lebih dari separuh tubuh Omen by HP 15 terbuat dari plastik, saya tidak menemukan bagian-bagian yang terlalu empuk. Punggung layar juga sangat kuat karena tekanan jari saya di sana tidak memberi efek pada layar. Kemudian engselnya juga kokoh, sanggup mencengkeram layar dengan mantap tanpa membuatnya sulit digerakkan. Layar tersebut bisa direntangkan sampai kurang lebih 130 derajat.

Omen 15 56

Omen 15 44

Omen 15 memang bukanlah laptop berdesain ultra-thin, namun ketebalan 2,5cm ditambah build quality jempolan dapat mengurangi kekhawatiran Anda jika keadaan mengharuskan Anda membawa-bawanya.

Omen 15 43

 

Layar

HP membekali laptop ini bersama layar LG Philips IPS WLED 15,6-inci 1920×1080 dengan lapisan anti-glare buat meminimalkan efek pantulan. Panel ini merupakan varian 60Hz tanpa G-Sync, dan itu artinya cuma bisa menyajikan game di frame rate 60 per detik jika V-Sync diaktifkan. Meski refresh rate serta resolusinya terlihat standar, display tersebut sanggup menyuguhkan output cerah dan warna yang hidup.

Omen 15 37

Omen 15 36

Di Divinity Original Sin II, performa layar HP Omen 15 sangat terasa: atmosfer pemakaman Stonegarden di Reaper’s Coast tampak lebih muram (dibanding di notebook gaming rival) tanpa membuat objek berwarna gelap jadi kehilangan detail. Hal lain yang saya rasakan adalah tingginya kontras antara zona terang dan area bayang-bayang. Resolusi 1080p sendiri juga terbilang ideal untuk berbagai keperluan – gaming, bekerja atau menonton video – tanpa membebani GPU.

Omen 15 49

 

Keyboard, touchpad dan wrist rest

HP menghidangkan papan ketik full-size tujuh baris dengan keycap chiclet seluas 1,5×1,5cm dan jarak per tombol selebar 3,5mm. Di sana ada numpad, tetapi pengurangan luas tuts hanya diberlakukan pada tombol function saja. Satu hal yang sangat saya apresiasi adalah peletakan tombol kursor arah, diposisikan sedikit mundur ke palm rest tanpa ada pemangkasan luas. Dan uniknya lagi, tombol spasi dibuat lebih lebar.

Omen 15 48

Keyboard dilengkapi LED berwarna merah, kecuali pada tombol ‘kendali’ WASD. LED di sana memanfaatkan warna putih dan dipadu warna tuts merah hati sehingga tampil kontras dibanding tombol di sekitarnya.

Omen 15 47

Omen 15 46

Tombol di keyboard mempunyai key travel berjarak 1,2-milimeter dan membutuhkan tekanan sebesar 70-gram agar input dapat diregistrasi. Berdasarkan pengalaman memakainya, Keyboard di Omen 15 sangat nyaman buat mengetik tapi membutuhkan waktu adaptasi yang lama saat menggunakannya buat bermain. Bagi saya, akan lebih optimal lagi jika tombol shortcut Windows dipindahkan ke sebelah kanan demi mengurangi peluang salah tekan (walaupun bisa dinonaktifkan).

Omen 15 41

Omen 15 40

Touchpad berukuran 102,5×57,5mm di Omen by HP 15 diletakkan hampir sejajar dengan tombol spasi. Meski touchpad terlihat sedikit timpang ke sebelah kiri, masih tersisa zona sepanjang 103mm buat mengistirahatkan telapak tangan kiri Anda. Kemudian karena touchpad ditaruh di area yang sedikit menjorok ke dalam sehingga bagian itu jarang tersentuh pangkal jempol. Dua tombolnya ditempatkan di celah terpisah dan sangat empuk, mengingatkan saya sedikit pada tombol mouse di IBM ThinkPad.

 

Hardware dan benchmark

Komposisi hardware Omen by HP-ce085TX bisa Anda lihat di bawah:

  • Prosesor Intel Core i7 7700HQ ‘Kaby Lake’ 2.8GHz
  • Mainboard HP 838F
  • Kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 (integrated Intel HD Graphics 630)
  • Memori RAM DDR4-2400 single channel 8GB
  • Penyimpanan hard drive Hitachi HGST 1TB
  • Monitor LG Philips LGD058C
  • Speaker dual Bang & Olufsen plus HP Audio Boost
  • Baterai 4-cell 70Wh
  • Sistem operasi Windows 10 single language 64-bit

Ada lima software benchmark yang saya gunakan untuk menakar kinerja hardware Omen 15-ce085TX, dan di sana, Anda bisa melihat kemampuannya secara umum. Software-software tersebut meliputi 3DMark Time Spy 1.0, PCMark 10 1.0, Cinebench R15, Unigine Valley 1.0 dan Heaven 4.0. Hasilnya ialah sebagai berikut:

3DMark Time Spy 1.0
Omen 15 1

Omen 15 2

Omen 15 4

Omen 15 5

 

PCMark 10 1.0
Omen 15 7

Omen 15 6

Omen 15 8

Omen 15 9

 

Cinebench R15
Omen 15 10

 

Unigine Valley 1.0
Omen 15 11

Omen 15 13

 

Unigine Heaven 4.0

Omen 15 12

Omen 15 14

 

Pengalaman penggunaan dan gaming

Mungkin sudah bisa Anda terka, absennya SSD serta penggunaan RAM single channel berdampak cukup besar pada performa Omen 15-ce085TX. Durasi boot up Windows 10 terasa lebih lama, begitu pula saat membuka game serta sewaktu file save permainan di-load.

Hardware-hardware utama penghasil panas tampaknya ditempatkan di zona atas keyboard, mendekati layar. Langkah ini membuat wrist rest lebih sejuk dari tombol. Tentu saja, di kondisi full load (apalagi jika laptop digunakan di ruang tanpa penyejuk udara), kipas internal Omen 15 terdengar lebih kencang dari saat idle. Meski begitu, suaranya tidak melewati batasan wajar.

Berbicara soal suara, saya penasaran apa ada yang salah pada dua speaker Bang & Olufsen di unit review ini. Komponen ini ditaruh di sisi bawah laptop, dan tak kesulitan dalam menyuguhkan lagu The Last of the Real Ones-nya Fall Out Boy serta The Sky is a Neighborhood dari Foo Fighter dengan lantang. Namun ketika game mengeluarkan musik bernada tinggi, saya mendengar sedikit suara derakan. Bass juga jadi aspek terlemah pada output. Untuk memperoleh pengalaman gaming terbaik, menambah headphone sangat direkomendasikan.

Omen 15 45

Omen 15 39

Daya tahan baterainya juga tidak bisa dibilang mengesankan. Tanpa menggunakan mode battery-saving, Omen 15 hanya bisa memutar video HD selama kurang lebih dua setengah jam. Tetapi hal tersebut bukanlah kendala besar mengingat produk ini merupakan perangkat gaming. Agar konten terhidang maksimal, notebook wajib tersambung ke sumber listrik

Tiga permainan saya gunakan buat menguji performa gaming HP Omen 15-ce085TX: Conan Exiles, Divinity: Original Sin II dan Titanfall 2. Sudah pasti, penggunaan GeForce GTX 1050 di sana menuntut Anda untuk lebih cermat dalam menentukan setting visual, jika ingin permainan berjalan lancar di 1080p.

Di Conan Exiles, permainan segera menyodorkan preset medium. Di setting ini, game bisa menyajikan 50- sampai 60-frame rate per detik. Namun saat texture quality saya pindahkan ke ultra dan effects quality dinaikkan ke high, FPS jadi turun ke kisaran 30 hingga 40. Saya cukup terkesan karena GTX 1050 di Omen 15-ce085TX sanggup menyuguhkan grafis mengesankan: kilauan sinar dan efek tiupan angin di rambut karakter, bayangan burung bangkai di atas pasir, hingga formasi bukit batu raksasa di kejauhan.

Omen 15 16

Ini dia galeri screenshot-nya:

Omen 15 17

Omen 15 18

Omen 15 19

Omen 15 20

Omen 15 21

 

Dengan menggunakan opsi preset ultra (texture filtering anisotropic 16x, shadow dan lighting quality di high) di Divinity: Original Sin II, game berjalan di 30- sampai 50-frame per detik, bergantung pada jumlah efek dan objek yang tampil di layar. Karena ia bukanlah permainan bertempo cepat yang menuntut presisi tinggi, bahkan di FPS terendah pun Original Sin II tetap playable. Ingin lebih lancar lagi? Tinggal turunkan saja efeknya.

Omen 15 15

Nikmati screenshot-screenshot-nya di bawah:

Omen 15 22

Omen 15 23

Omen 15 24

Omen 15 25

Omen 15 26

 

Agar bisa menangani Titanfall 2 dengan baik tanpa memanfaatkan adaptive resolution FPS target, sejumlah setting grafis perlu dikorbankan ke tingkat low, terutama terkait bayangan. Di setting visual custom (lihat di bawah), permainan beroperasi di 40 sampai 60-frame per detik, tidak masalah buat mode singleplayer, namun mungkin Anda membutuhkan FPS lebih tinggi lagi agar bisa unggul di mode multiplayer kompetitifnya.

Omen 15 28

Screenshot-screenshot Titanfall 2 bisa Anda lihat di sini:

Omen 15 27

Omen 15 29

Omen 15 30

Omen 15 31

Omen 15 32

 

Omen Command Center

Tiap PC Omen by HP telah di-pre-load bersama Command Center. Software ini dirancang untuk memonitor kondisi PC, menginformasikan temperatur komponen internal, serta memprioritaskan bandwidth bagi software/game tertentu. Berbeda dari app di Asus ROG maupun MSI, Command Center tidak dilengkapi fungsi overclocking, mengindikasikan bahwa HP menyiapkan Omen 15 sebagai perangkat gaming user mainstream.

Omen 15 33

 

Kesimpulan

Menilai dari segala hal yang Omen by HP 15-ce085TX tawarkan, laptop ini disiapkan untuk berduel dengan notebook gaming entry-level rival semisal MSI GP62, Legion Y520, serta ROG Strix. Kompetisi di kelas ini sangatlah ketat, dan sejumlah brand menyuguhkan paket yang tak kalah atraktif: harga lebih murah, RAM dua kali lebih besar, serta produk berkartu grafis GeForce GTX 1050 Ti.

Beberapa aspek yang bisa jadi pertimbangan di Omen 15 adalah kualitas panel full-HD 15,6-inci di sana serta lapangnya bagian keyboard. Produsen sepertinya mengerti bahwa papan ketik betul-betul memengaruhi produktivitas serta performa gaming, dan mereka memutuskan untuk menggarapnya dengan cukup serius.

Bagi saya, Omen 15-ce085TX akan jadi perangkat gaming entry-level yang paling ideal jika HP membekalinya dengan memori RAM lebih besar atau storage SSD. Terlepas dari kekurangannya itu, laptop tentu tak akan kesulitan dalam menangani game-game eSport populer seperti Dota 2, Counter-Strike: Global Offensive dan Overwatch; serta judul-judul strategi semisal Civilization VI dan XCOM 2.

Di Indonesia, Omen by HP 15-ce085TX dipasarkan di harga Rp 15,3 juta.

Omen 15 54

HP Omen X Laptop Tawarkan Performa dan Kapabilitas Overclock Sekelas PC Desktop

Setahun sejak pertama kali diumumkan, lini gaming HP Omen sudah diisi oleh sederet produk high-end macam Omen X Desktop maupun VR backpack Omen X Compact. Satu yang kurang sejauh ini adalah laptop kelas high-end, yang akhirnya HP perkenalkan pada ajang Gamescom 2017 di Jerman.

Bukan, ini bukan laptop berdesain Max-Q yang super-tipis, HP Omen X Laptop didesain untuk menjadi mesin overclock tanpa kompromi. Fisiknya jauh dari kata ringkas, apalagi dengan tebal bodi 3,6 cm dan bobot mencapai angka 4,8 kilogram. Namun sebagai gantinya, pengguna bisa menikmati performa sekelas PC desktop.

HP Omen X Laptop

Tidak main-main, HP telah membenamkan prosesor Intel Core i7–7820HK yang siap di-overclock dengan sangat mudah melalui software Omen Command Center – tidak perlu lewat BIOS seperti pada PC. Bukan cuma prosesor, konsumen juga dapat meng-overclock RAM 32 GB dan GPU GTX 1080 miliknya dengan cara yang sama.

Soal display, Omen X Laptop mengusung panel 17 inci beresolusi 4K, namun konsumen yang lebih mementingkan performa bisa memilih konfigurasi dengan resolusi 1080p dan refresh rate 120 Hz – keduanya sama-sama mendukung teknologi Nvidia G-Sync. Melengkapi spesifikasi kelas monster itu adalah sepasang SSD yang masing-masing berkapasitas 1 TB.

HP Omen X Laptop

Kemiripannya dengan PC terus berlanjut sampai ketika pengguna hendak meng-upgrade sejumlah komponennya. Dengan membuka satu panel saja menggunakan obeng standar, pengguna dapat mengakses SSD, HDD maupun RAM dan menggantinya dengan yang baru jika mau. Tidak kalah istimewa adalah kehadiran keyboard mekanik dan seabrek port, termasuk port Ethernet.

Sesuai perkiraan, laptop ini tidak murah. HP berencana untuk memasarkannya mulai November mendatang, dengan banderol mulai $1.999 untuk konfigurasi paling mendasarnya (i7–7700HQ, GTX 1070, RAM 16 GB, SSD 256 GB). Kalau budget ternyata bukan masalah, konfigurasi tertingginya bisa didapatkan seharga $3.699.

Sumber: Ars Technica dan The Verge.

Resmi Hadirkan Omen di Indonesia, HP Targetkan Para Gamer dan Konsumen Millennial

Sejak memulai kiprahnya hampir 80 ahun silam, Hewlett-Packard telah memperluas bisnisnya ke berbagai segmen teknologi. Ketertarikan mereka di bidang gaming sendiri boleh dibilang ‘belum terlalu lama’, ditunjukkan lewat akuisis Voodoo Computers di tahun 2006. Produsen PC mewah inilah cikal bakal dari sub-brand Omen, yang HP pertama kali perkenalkan di akhir 2014.

Butuh waktu lebih dari dua tahun bagi perusahaan asal Palo Alto itu untuk membawa Omen ke Indonesia. Buat berkompetisi dengan para kompetitor besar yang sudah tiba lebih dulu di sini, pendaratan Omen by HP dilakukan secara besar-besaran. Selain meluncurkan deratan PC desktop dan laptop Omen, HP turut menghadirkan rangkaian aksesori gaming, serta satu produk yang berpotensi memicu perombakan di segmen ini.

HP Omen 6

President director HP Indonesia David Tan menjelaskan ada dua khalayak sasaran dari Omen. Gamer sudah pasti merupakan target utama mereka, namun perangkat-perangkat ini juga disiapkan untuk kalangan millennial. Menurut David, konsumen jenis ini mempunyai karakteristik berbeda dari generasi sebelumnya. HP memperikaran, 60 persen tenaga kerja di tahun 2020 adalah para millennial.

HP Omen 15

Penggunaan perangkat teknologi sudah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan individu-individu ini. Bagi mereka, bekerja tak lagi cuma dilakukan di kantor, lalu kehidupan personal juga tidak lagi hanya terbatas di rumah.

David Tan menyampaikan bagaimana HP berusaha buat terus beradaptasi dan mencoba memberikan konsumen-konsumen ini pengalaman menyeluruh karena saat ingin melakukan pembelian, millennial tak cuma menakar kualitas produk, tapi keseluruhan ekosistem – termasuk layanan serta apakah perangkat itu relevan dengan kebutuhan mereka.

HP Omen 5

HP Omen 1

Mungkin itu juga alasannya HP memilih brand ambassador yang mewakilkan generasi millennial. Tidak tanggung-tanggung, mereka mengumumkan empat duta Omen, di antaranya ada Recca eSports, Mineski Talent, Boom ID serta cosplayer Donna Visca. Menurut penuturan market development manager Edo Jonathan Chandra, talenta-talenta ini digandeng HP karena mereka adalah yang terbaik di bidangnya.

HP Omen 13

Menjawab pertanyaan saya mengenai mengapa HP baru meresmikan Omen di Indonesia sekarang, David Tan menerangkan bahwa baru saat inilah mereka betul-betul merasa siap – menakar dari perspektif pasar dan komunitas gaming. Menurutnya, melepas produk anyar tidaklah sulit, tapi HP tak mau sekedar melakukan peluncuran saja. Mereka ingin berkontribusi pada ekosistem gaming, serta memahami apa yang gamer inginkan, apalagi para atlet eSport Indonesia mulai dikenal secara global.

HP Omen 14

Beralih ke keluarga perangkat Omen, HP membaginya dalam lima kategori: notebook, desktop, monitor, aksesori, dan docking. Walaupun sudah jadi milik HP, produsen masih mengusung logo topeng tribal VoodooPC di tiap-tiap produk Omen.

HP Omen 2

 

Laptop HP Omen 17 dan Omen 15

Kata HP, desain laptop Omen 17- dan 15-inci terinspirasi dari pesawat luar angkasa. Produsen telah menyiapkan sejumlah fitur yang bakal sangat berguna bagi gamer: panel bawah yang mudah dibuka untuk menyederhanakan proses gonta-ganti memori, keyboard backlight dengan teknologi anti-ghosting 26-key rollover, serta ditunjang sistem audio DTS Headphone: X buat menghidangkan suara 360 derajat.

HP Omen 11

HP Omen 19

Kedua laptop ini sudah bersertifikat VR ready; Omen 17 dibekali kartu grafis GeForce GTX 1070, sedangkan Omen 15 mengandalkan GPU GTX 1060; tentu saja mereka sudah dipersenjatai prosesor Intel Core i7 generasi ke-7. Tersedia opsi layar 4K dan full-HD dengan refresh rate 120Hz plus teknologi Nvidia G-Sync.

HP Omen 18

HP Omen 20

 

PC Desktop HP Omen

Mengambil wujud PC mid-tower, HP mengombinasikan kesederhaan penggunaan dengan keleluasaan uprade (terdapat fitur hot swap storage melalui tray di depan). Sistem ini menghidangkan setup kartu grafis hingga dua buah GeForce GTX 1080Ti via SLI, dipadu bersama CPU Intel Core i7 yang bisa di-overclock lewat software Omen Command Center. Produsen tak lupa menyediakan solusi pendingin berbasis cairan opsional demi memastikan hardware-hardware premium di dalam tidak kepanasan.

HP Omen 3

HP Omen 22

 

Monitor HP Omen

Ada dua varian monitor Omen yang HP hadirkan di Indonesia: tipe 25-inci dan 27-inci. Omen by HP 25 menyajikan refresh rate 144Hz serta menjanjikan waktu respons hanya 1ms, juga telah menyimpan teknologi AMD FreeSync untuk meminimalisir stuttering terlepas dari frame rate yang Anda peroleh. Omen by HP 27 sendiri menyuguhkan resolusi hingga QHD dan refresh rate 165Hz, serta mempunyai  kapabilitas overclock. Display tersebut disiapkan buat pengguna GPU Nvidia dan telah dilengkapi G-Sync.

 

HP Omen 21

 

HP Omen Accelerator

Dua bulan setelah pengungkapan perdananya, HP segera memamerkan Omen Accelerator di Indonesia. Perangkat ber-codename Shiva ini merupakan docking kartu grafis discreet, memungkinkan kita menyulap ultrabook menjadi perangkat gaming tulen cukup dengan menyambungkan kabel dari Omen Accelerator ke port Thunderbolt di laptop. Selain menggunakan GPU Nvidia dan AMD, kita juga bisa menambahkan penyimpanan hard disk atau SSD.

HP Omen 10

HP Omen 9

HP Omen 8

 

Gaming gear Omen

Untuk melengkapi ekosistem produk Omen, HP juga merilis keyboard, mouse serta headset gaming di Indonesia. Ada keyboard mekanik Omen 1100 dengan fitur anti-ghosting N-Key rollover, mouse Omen 600 yang mempersilakan kita mengonfigurasi bobotnya, serta headphone Omen 800 yang menjanjikan output suara berkualitas dan kenyamanan penggunaan di waktu lama.

HP Omen 4

Laptop dan gaming gear Omen by HP kabarnya sudah bisa Anda pesan, namun varian desktop gaming-nya masih ‘coming soon‘, termasuk juga docking Omen Accelerator.

HP Omen 16

Berdesain Unik, HP Omen X Desktop Siap Lahap 4K atau VR Gaming dengan Mudah

Bulan Mei kemarin, HP memperkenalkan lini perangkat gaming besutannya, Omen. Sejauh ini sudah ada sebuah laptop, PC desktop, monitor, kemudian disusul oleh prototipe VR backpack. Namun HP tampaknya belum puas, hingga akhirnya mereka mengungkap perangkat lain dari lini Omen yang sangat menarik.

Dijuluki Omen X Desktop, wujudnya sangat tidak biasa: berbentuk kubus dan diposisikan dalam keadaan miring dengan sepasang ‘kaki’ kecil yang menumpu. Tentu saja, desain semacam ini bukan sekadar untuk gaya-gayaan, tetapi juga bermaksud menambah fungsionalitas.

Desain unik HP Omen X Desktop memastikan sirkulasi udara berjalan dengan lancar / HP
Desain unik HP Omen X Desktop memastikan sirkulasi udara berjalan dengan lancar / HP

Utamanya adalah perihal sirkulasi udara. Dalam Omen X Desktop, hawa panas yang berasal dari prosesor, GPU dan hard drive akan disalurkan keluar melalui bilik yang berbeda sehingga semua komponen tersebut bisa tetap adem, apalagi ditambah bantuan sistem liquid cooling.

Spesifikasinya juga tidak main-main, bahkan konfigurasi terendahnya saja sudah bisa melahap 4K maupun VR gaming dengan berbekal prosesor Intel Core i7, GPU AMD Radeon RX 480, RAM 8 GB DDR4, HDD 2 TB dan SSD 256 GB. HDD-nya ini terpasang pada kompartemen khusus sehingga mudah sekali dilepas-pasang. Port USB-nya juga sangat melimpah, total ada 8 port USB 3.0 dan 2 port USB-C.

Panel belakang HP Omen X Desktop dihuni sederet port USB, baik USB 3.0 maupun USB-C / HP
Panel belakang HP Omen X Desktop dihuni sederet port USB / HP

Konfigurasi tertingginya jangan ditanya, dimana HP menawarkan antara sepasang GPU Nvidia GeForce GTX 1080 atau sepasang AMD Radeon R9 Fury X. Namun yang lebih menarik, HP juga berencana memasarkan casing Omen X Desktop saja untuk penggemar PC rakitan.

HP Omen X Desktop kabarnya bakal dijual seharga $1.800 untuk konfigurasi terendahnya seperti dirincikan di atas. Casing-nya sendiri akan dijajakan seharga $600.

Sumber: The Verge dan HP.

HP Omen X Ialah PC VR-ready yang Bisa Digotong Seperti Tas Ransel

Baru beberapa hari yang lalu kita sudah melihat upaya HP dalam menembus pasar gaming lebih dalam lagi lewat lini Omen. Sejauh ini Omen mencakup tiga perangkat, yaitu laptop, desktop dan monitor. Semuanya tentu didedikasikan untuk gaming, bahkan desktop-nya punya spesifikasi yang siap melahap berbagai game VR.

Akan tetapi kejutan dari HP rupanya tidak berhenti sampai di situ saja. Mereka juga memperkenalkan konsep perangkat yang amat menarik perhatian, yakni sebuah PC VR-ready yang bisa digotong ke mana-mana layaknya tas ransel. Namanya HP Omen X, dan ia kelihatan begitu menggoda.

Omen X pada dasarnya merupakan sebuah PC yang ditenagai oleh sepasang baterai eksternal. Wujudnya ringkas sekaligus keren, sedangkan bobotnya tidak sampai 4,5 kg. Ia secara spesifik dirancang untuk memberikan pengalaman VR gaming yang nyaman, dimana pengguna tidak perlu takut tersandung kabel, serta bisa dinikmati di mana saja.

Solusi ini tentunya jauh lebih efektif ketimbang menyambungkan VR headset ke gaming laptop yang disimpan di dalam tas ransel. Cara itu beresiko overheating, sedangkan Omen X sepertinya telah didesain dengan sistem pendingin yang efisien.

Sederet port esensial tertanam di bagian atas HP Omen X / Tom's Guide
Sederet port esensial tertanam di bagian atas HP Omen X / Tom’s Guide

HP belum merincikan spesifikasinya, namun bisa diprediksi mencakup prosesor dan kartu grafis kelas atas seandainya ia mau dianugerahi titel VR-ready. Sederet port tertanam di sisi atasnya, mulai dari HDMI, sepasang USB 3.0, jack audio, sampai colokan dan tombol power.

Baterainya sendiri diklaim bisa bertahan selama satu jam. Namun pengguna tak perlu khawatir, pasalnya mereka bisa mengganti baterai tanpa perlu mematikan perangkat terlebih dahulu; Omen X dilengkapi baterai cadangan yang akan aktif ketika pengguna mengganti baterai utamanya di tengah-tengah sesi VR gaming.

Mengingat ini baru konsep, HP pun sama sekali belum menyingkap banderol harganya. Rencananya HP akan memamerkan prototipe Omen X ke kalangan developer paling tidak dalam 30 hari ke depan. Pemilik Oculus Rift dan HTC Vive pastinya berharap perangkat ini bisa jadi kenyataan dalam waktu dekat.

Sumber: Tom’s Guide.

HP Perkenalkan Omen, Lini Perangkat Gaming yang Terdiri dari Laptop, Desktop dan Monitor

Dell punya Alienware. Asus punya ROG. Acer punya Predator. Razer punya, well, Razer. Intinya, pasar perangkat gaming itu besar, kalau tidak pabrikan-pabrikan ini tak akan mau repot-repot membangun branding baru. Dan HP pun kini juga berpendapat sama.

Mereka memperkenalkan lini produk baru bernama Omen. Kalau Anda ingat, sebenarnya HP pernah merilis gaming laptop bernama Omen di tahun 2014. Namun kali ini Omen merupakan lini perangkat gaming lengkap yang terdiri dari laptop, desktop dan monitor.

Omen Laptop

HP Omen Laptop akan hadir dalam dua ukuran: 15,6 inci dan 17,3 inci / HP
HP Omen Laptop akan hadir dalam dua ukuran: 15,6 inci dan 17,3 inci / HP

Dari luar aura gaming-nya sudah amat terasa berkat penempatan logo Omen tepat di tengah-tengah bodi berbalut warna hitam dengan aksen serat karbon. Saat Anda buka, lagi-lagi aura gaming-nya makin menonjol berkat LED merah yang menyala di seluruh tuts keyboard-nya.

Omen Laptop hadir dalam dua varian ukuran: 15,6 inci dengan prosesor Intel Core i3 atau 17,3 inci dengan prosesor Core i5. Tentu saja ini merupakan spesifikasi dasar, mengingat konsumen bisa memilih konfigurasi yang lebih perkasa, mencakup layar beresolusi 4K, prosesor Core i7, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 965M, RAM 16 GB dan pilihan storage SSD 512 GB atau HDD 2 TB.

Soal harga, Omen Laptop varian 15,6 inci dengan konfigurasi standar akan dilepas seharga $900, sedangkan varian 17,3 incinya seharga $980. HP berencana untuk memasarkan keduanya mulai tanggal 10 Juli mendatang.

Omen Desktop

HP Omen Desktop datang dengan spesifikasi "VR-ready" / HP
HP Omen Desktop datang dengan spesifikasi “VR-ready” / HP

Didapuk sebagai PC yang VR-ready, Omen Desktop memiliki spesifikasi yang amat powerful. Casing berbahan logamnya pun tidak kalah keren dari Omen Laptop, lengkap dengan deretan LED di panel depan yang bisa berganti warna sesuai yang ditetapkan pengguna.

Konfigurasi termahalnya mencakup prosesor Core i7 6700K, kartu grafis Nvidia GTX GeForce 1080 Founder Edition atau AMD Radeon R9 390X, RAM 32 GB dan pilihan storage SSD 512 GB atau HDD 3 TB. Melengkapi itu semua adalah sistem liquid colling yang opsional, memastikan game VR yang terberat sekalipun dapat dilumatnya dengan mudah.

Berapa harganya? Untuk konfigurasi yang terendah saja, Anda harus merogoh kocek $1.000. Penjualannya sendiri baru akan dimulai pada bulan Agustus mendatang.

Omen 32 Display

HP Omen 32 Display dibekali teknologi AMD FreeSync untuk mengatasi problem tearing / HP
HP Omen 32 Display dibekali teknologi AMD FreeSync untuk mengatasi problem tearing / HP

Mendampingi Omen Desktop adalah Omen 32 Display, sebuah monitor dengan bentang diagonal layar 32 inci dan resolusi Quad HD (2560 x 1440 pixel). HP mengklaim spektrum warnanya mencapai 100 persen sRGB, dan ia juga telah mendukung teknologi AMD FreeSync. Sejauh ini belum ada informasi soal harganya, namun monitor ini juga akan dipasarkan mulai Agustus.

Sumber: The Verge dan HP.

Tampil Bak Ultrabook Gaming, HP Omen Pro Diramu Buat Kelas Profesional

Walau tidak berpartisipasi langsung dalam pengembangan semikonduktor, Hewlett-Packard dikenal orang sebagai pencetus simbolis dari Silicon Valley. Perjalan HP belakangan berujung pada penyediaan gaming notebook yang sedang naik daun, mereka namai Omen. Tapi jika Anda belum puas dengan kinerjanya, HP telah menyiapkan jelmaan unik dari Omen. Continue reading Tampil Bak Ultrabook Gaming, HP Omen Pro Diramu Buat Kelas Profesional