HP Luncurkan VR Backpack PC untuk Kalangan Profesional

Juni lalu, kita sudah melihat iterasi kedua VR backpack yang digagaskan HP. Keunikan yang ditawarkan Omen X Compact adalah bagaimana ia bisa digunakan layaknya komputer biasa dengan dipasangkan di atas unit dudukan, atau sebagai otak VR headset yang bisa dibawa-bawa ke mana saja hanya dengan dipasangkan pada unit harness-nya.

HP pun melihat bahwa konsep perangkat semacam ini tidak hanya ideal untuk pasar gaming, tapi juga para pelaku industri kreatif yang perlu berinteraksi dengan VR headset di mana saja mereka berada. Buat kalangan profesional seperti ini, mobile VR headset maupun yang bersifat standalone tidak punya cukup power untuk menyanggupi pengolahan grafik yang intensif.

HP Z VR Backpack PC

Maka dari itu, diperkenalkanlah HP Z VR Backpack PC. Fisiknya yang berwujud segi delapan sangat identik dengan Omen X Compact, namun berhubung ia tidak ditujukan untuk pasar gaming, bodinya kelihatan lebih elegan tanpa ada aksen merah yang mencolok. Di samping itu, ventilasi udaranya yang diposisikan di bawah logo HP juga tampak sedikit lebih besar ketimbang milik sepupu gaming-nya.

Cara penggunaannya pun sama persis. Saat hendak disambungkan ke monitor 4K (bisa sepasang sekaligus), pengguna tinggal menancapkan Z VR pada unit docking-nya. Lalu ketika akan dipakai bersama headset HTC Vive misalnya, pengguna tinggal memasangkan Z VR pada unit harness-nya, yang telah dilengkapi sepasang baterai di strap bawahnya.

HP Z VR Backpack PC

Perihal spesifikasi, Z VR tak kalah istimewa dari Omen X Compact. Ada prosesor Intel generasi ketujuh, tepatnya Core i7 vPro, didukung oleh RAM DDR4 yang bisa dikonfigurasikan sampai 32 GB. GPU-nya bukanlah seri GeForce, melainkan Nvidia Quadro P5200 yang dilengkapi memory sebesar 16 GB, dan pastinya jauh lebih cekatan untuk urusan rendering model 3D. Semuanya dikemas dalam sasis berbobot cuma 4,6 kg.

Pada kenyataannya, HP memasarkan perangkat ini sebagai sebuah workstation untuk berbagai macam bisnis, mulai dari bisnis properti, taman hiburan sampai otomotif. HP percaya Z VR Backpack bakal menjadi alat bantu yang sangat ideal dalam proses pengembangan produk, pelatihan karyawan, simulasi dan masih banyak lagi.

HP rencananya akan memasarkan Z VR Backpack PC mulai September ini, dengan banderol mulai $3.299 untuk konfigurasi paling standarnya. Selain itu, HP juga berniat membuka 13 “VR immersion center” di Eropa, Amerika dan Asia-Pasifik, dengan tujuan mendemonstrasikan kapabilitas perangkat ini beserta sejumlah skenario penggunaannya kepada para pelaku bisnis.

Sumber: The Verge.

HP Omen X Compact Ialah Komputer Desktop Mungil Sekaligus PC Ransel Pendukung VR

Virtual reality mendorong banyak terobosan di ranah PC. Saat ini tersedia banyak pilihan notebook VR ready, lalu dimulai kira-kira setahun silam, para produsen mulai memperkenalkan kompter berwujud tas punggung agar pemakaian HMD tidak tertambat di satu tempat. Device dengan gagasan unik itu telah diajukan oleh MSI, Alienware, Zotac hingga HP.

Hampir bersamaan dengan dimulainya Computex tahun lalu, Hewlett-Packard menyingkap HP Omen X VR PC Pack. Seperti komputer berwujud ransel lain, ia sengaja disiapkan untuk mendukung penggunaan headset VR, memberikan Anda kesempatan berjelajah di ruang virtual secara leluasa selama kurang lebih satu jam. Ternyata selama setahun ini, HP mencoba terus mematangkan konsepnya dan akhirnya, desain Omen X memperoleh arahan baru.

Kini diberi nama Omen X Compact Desktop, ia adalah PC ‘2-in-1’ yang tidak biasa. Omen X Compact bisa Anda gunakan layaknya komputer personal biasa desktop, cukup dengan menaruhnya di atas dock. Unit dudukan tersebut bertugas sebagai pemasok tenaga sekaligus pusat koneksi. Di sana tersedia port-port penting (USB, HDMI dan lain-lain) serta memungkinkan Anda menyambungkan monitor, keyboard dan mouse.

HP Omen X Compact Desktop 1

Lalu ketika Anda ingin menggunakan Omen X Compact buat menikmati konten virtual reality, tinggal angkat PC dari dock, pasangkan di strap/harness, lalu kenakan layaknya tas punggung. HP memang belum menginformasikan ukuran Omen X Compact secara rinci, tapi berdasarkan fotonya, device terlihat ramping, memiliki tubuh persegi delapan dengan logo khas Omen dan LED berwarna merah yang membentuk huruf X.

HP Omen X Compact Desktop 2

Berbeda dari MSI VR One, dua unit baterai berada terpisah di luar unit utama, ditambatkan di strap bagian bawah, ditunjang sistem hot-swap sehingga device tak perlu dimatikan saat baterai diganti. Kipas pembuangan panasnya berada di atas, diarahkan menjauhi tubuh. Dari pengakuan The Verge, Omen X Compact Desktop mempunyai bobot yang sangat ringan, hampir tidak terasa sedang membopong PC.

Di tubuhnya yang terlihat mungil, Omen X Compact Desktop menyimpan komposisi hardware kelas ‘PC monster’. Ia diotaki oleh prosesor Intel Core i7 generasi ketujuh, juga dipersenjatai kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080 yang telah di-overclock – memastikan Omen X sanggup menjalankan game di resolusi 4K. Selain itu, perangkat juga ditopang fitur DTS Headphone: X sehingga mampu menyajikan suara 360 derajat untuk menyempurnakan pengalaman VR.

Omen X Compact Desktop kabarnya akan mulai tersedia di bulan Juli 2017. Unit komputernya dijual seharga US$ 2.500, lalu aksesorinya dibanderol mulai dari US$ 600.

Sumber: HP.

PC Backpack Spesialis Virtual Reality MSI VR One Siap Dipesan, Berikut Spesifikasinya

Populer di ranah hardcore gaming tidak membuat MSI cepat merasa puas. Di era bangkitnya virtual reality, perusahaan Taiwan itu segera menyediakan notebook gaming dan mobile workstation ‘VR ready’ pertama di dunia. Tersedianya GPU Nvidia Pascal di laptop mengobarkan semangat mereka, dan Anda mungkin juga sudah tahu MSI telah menyiapkan device unik pendukung VR.

Dilakukan bersama tim HTC Vive, upaya pengembangan PC berwujud ransel MSI singkap di ajang Computex 2016. Saat itu, produk belum memiliki nama resmi dan kabarnya lebih diarahkan ke segmen enterprise. Lalu di bulan September, sang produsen mengumumkan penjelmaan resmi dari perangkat tersebut, sebuah device bertitel VR One. Setelah dipamerkan di acara-acara gaming internasional, akhirnya MSI mulai memasarkannya.

MSI VR One 1

Micro-Star International mengklaim VR One sebagai tas virtual reality futuristis paling ringan, bobotnya kurang dari 3,6-kilogram dengan tebal hanya 54-milimeter (panjang dan lebarnya 40,4×29,2cm ). Penyajian ini memberikan kebebasan bagi user karena mereka tak lagi terkekang dalam keterbatasan area penggunaan. Tak seperti laptop, baterai VR One sanggup memberikan tenaga yang dibutuhkan untuk menangani headset virtual reality selama satu setengah jam tanpa perlu tersambung ke sumber listrik. Saat dayanya mulai habis, unit baterai bisa langsung ditukar berkat desain hot swap.

VR One

Produsen kini tidak lagi malu-malu buat menginformasikan spesifikasinya. VR One, khususnya versi 6RD-007US, dipersenjatai prosesor Intel Core i7-6820HK 2,7GHz, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060, RAM DDR4 sebesar 16GB, dan ada penyimpanan SSD seluas 256GB. Untuk menunjang virtual reality, MSI membekali VR One dengan konektivitas yang luas: empat USB 3.0, mini DisplayPort, HDMI 2.0, sepasang jack headphone dan microphone, USB type-C Thunderbolt 3, serta sambungan wireless Bluetooth 4.1 dan Wi-Fi Killer 1435.

MSI VR One 2

Menariknya lagi, device diklaim mampu beroperasi dengan hening, mengeluarkan suara kurang dari 40dBA saat full load. Lalu Anda juga tidak usah cemas rangkaian hardware berperforma tinggi VR One akan membakar punggung sewaktu dikenakan. MSI secara seksama merancang struktur mount-nya agar Anda tidak merasakan hawa panas keluar dari PC backpack tersebut.

MSI VR One 3

Selain untuk gaming dan mendukung wahana taman rekreasi berbasis VR, VR One bisa dimanfaatkan ke berbagai ranah bisnis dan edukasi: memeriksa hasil rancangan rumah sebelum dibangun, melakukan test drive, browsing produk sebelum berbelanja, sampai dimanfaatkan di pelajaran arkeologi. Device juga dapat digunakan sebagai PC biasa, dengan wujud yang padat tetapi jauh lebih bertenaga dari notebook (dapat tersambung ke tiga monitor 4K).

MSI VR One 4

MSI VR One sudah dapat dipesan oleh konsumen di wilayah Amerika, Australia, Eropa, Jepang, Taiwan dan Tiongkok seharga mulai dari US$ 2.000. Dengan menambahkan US$ 300 lagi, Anda bisa mendapatkan varian ber-GPU GeForce GTX 1070 dan SSD 512GB.

Sumber: MSI.

Backpack PC Zotac VR GO Bisa Difungsikan Layaknya Desktop PC Biasa

Setidaknya sudah ada tiga brand besar yang mengungkap buah pemikirannya akan sebuah backpack PC: MSI, Alienware dan HP. Meski desainnya berbeda-beda, konsep yang diusung ketiganya sama, yakni memberikan keleluasaan kepada pengguna dalam menikmati VR gaming.

Tidak mau ketinggalan momentum adalah Zotac. Pabrikan yang dikenal akan kartu grafis dan mini PC-nya ini mengungkap perangkat unik bernama VR GO. VR GO pada dasarnya merupakan backpack PC seperti yang ditawarkan tiga pabrikan di atas, bedanya di sini VR GO juga bisa berfungsi layaknya desktop PC biasa.

Zotac VR GO bisa ditempatkan di atas meja dan dipakai seperti desktop PC biasa / AnandTech
Zotac VR GO bisa ditempatkan di atas meja dan dipakai seperti desktop PC biasa / AnandTech

Meski terkesan sepele, pendekatan seperti ini menjadikan Zotac VR GO lebih fleksibel. Perangkat bisa didiamkan di atas meja saat hendak dipakai untuk bermain game biasa, lalu sambungkan strap-nya ketika hendak dipakai bersama VR headset seperti Oculus Rift atau HTC Vive.

Detail-detail kecil seperti penempatan port turut diperhatikan dengan baik oleh Zotac; semua port yang diperlukan untuk VR gamingoutput HDMI, sepasang port USB 3.0 dan power connector dipusatkan pada satu sisi VR GO, sehingga manajemen kabel bisa jauh lebih baik dan pada akhirnya pengalaman bermain meningkat drastis.

Zotac VR GO dilengkapi baterai yang bisa dilepas-pasang tanpa perlu mematikan perangkat lebih dulu / AnandTech
Zotac VR GO dilengkapi baterai yang bisa dilepas-pasang tanpa perlu mematikan perangkat lebih dulu / AnandTech

Sebagai PC berlabel VR-ready, spesifikasinya tidak main-main: prosesor Intel Core i7, GPU Nvidia GeForce GTX 1070 MXM sepasang modul memory SO-DIMM DDR4, M.2 SSD, dan modul Wi-Fi AC. Lebih lanjut, terdapat tiga port USB 3.0/3.1 ekstra, slot SD card, dua output HDMI ekstra dan dua DisplayPort, dua port Ethernet dan dua jack audio 3,5 mm.

Menutup semua itu, tersedia slot untuk menyematkan SSD ekstra (HDD tidak disarankan karena perangkat ini bakal dipakai sambil bergerak). Zotac juga membekalinya dengan baterai yang bisa dilepas-pasang tanpa mengharuskan perangkat untuk dimatikan terlebih dulu.

Meski kelihatannya sudah siap untuk dipasarkan, Zotac masih belum mau mengungkapkan jadwal rilis pastinya maupun banderol harganya.

Sumber: AnandTech.

Keseriusan MSI di Bidang VR Tampaknya Mendorong Oculus Buat ‘Mendekati’ Mereka

Bagi MSI, manuver mereka di ranah VR dimulai dengan penyediaan laptop VR Ready pertama lalu dilanjutkan oleh pengungkapan prototype backpack PC di Computex 2016. Ide terakhir tersebut MSI realisasikan lewat pengumuman VR One, menjadi produk primadona mereka di Tokyo Game Show kemarin. Keseriusan MSI di virtual reality tampaknya menarik perhatian satu nama besar lagi di bidang itu.

Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, VR One dikembangkan secara kooperatif antar dua raksasa teknologi Taiwan, yaitu MSI dan HTC. Saat ini, perangkat tersebut betul-betul dioptimalkan untuk Vive. Rupanya, sang kompetitor utama HTC tidak mau ketinggalan, berdasarkan laporan dari beberapa sumber anonim. Kabarnya, mereka sempat berunding dengan MSI buat meramu device sejenis backpack PC.

Melalui Digitimes, sang informan menjelaskan bahwa sejak Oculus diketahui telah bekerja sama dengan Microsoft untuk mempromosikan produk-produk VR, ada kemungkinan besar MSI akan turut membantu tim yang dinahkodai Palmer Luckey dan Brendan Iribe tersebut buat meningkatkan penjualan di segmen gaming notebook. Sementara itu, sejumlah brand lain juga kabarnya sudah digandeng Oculus VR.

Hasil kolaborasi MSI dan HTC sejauh ini ialah bundel head-mounted display dan gaming notebook, rencananya akan mulai tersedia di bulan Oktober besok. Dan tidak mengherankan jika Oculus VR mencoba mengambil arahan serupa.

Sang narasumber bilang, kehadiran Oculus VR di segmen laptop gaming akan memberi tekanan pada HTC. Buat sekarang, harga Rift memang sedikit lebih unggul dibandingkan Vive dengan gap US$ 200, namun secara teknis, headset garapan HTC itu sedikit lebih canggih berkat kehadiran kamera dan controller. Sampai sekarang, Oculus VR belum menyingkap harga serta info tanggal rilis Touch, tapi ada indikasi periferal ini dibanderol di harga yang tidak murah.

Tersedianya teknologi Nvidia Pascal lewat kartu grafis GeForce GTX seri 10 di notebook memang mengubah segalanya. Ditopang GPU kelas ‘mainstream‘ GTX 1060, laptop-laptop berukuran ramping kini sanggup melakukan hal yang dahulu dibilang mustahil: menangani headset VR high-end. Memasangkan headset VR di notebook memang sedikit bertentangan dengan gagasan ‘portable gaming‘ dan itu alasannya MSI serta produsen-produsen lain turut bereksperimen meracik PC berwujud ransel.

Kompetisi antara Oculus VR dan HTC memang sengit: Oculus VR adalah pionir yang sukses membawa konsep VR ke khalayak umum, mendapatkan topangan finansial dari Facebook. HTC Vive sendiri terbukti sebagai rival tangguh, dengan dukungan Valve di sisi software.

Via Digital Trends.

MSI VR One Ialah PC Berwujud Ransel Untuk Mendukung Virtual Reality

Di Computex kemarin, MSI memberikan sebuah jalan keluar atas keterbatasan penggunaan headset VR dari sisi mobilitas. Perusahaan spesialis gaming Taiwan itu menyingkap unit prototype komputer berwujud ransel yang mereka sebut backpack PC. Saat itu, ada indikasi MSI berniat mengarahkannya ke segmen enterprise, misalnya buat mendukung taman rekreasi berbasis VR.

Konsep backpack PC kabarnya sudah didiskusikan sejak beberapa bulan silam, dan dalam proses pembuatannya, MSI turut berkolaborasi dengan tim HTC Vive. Kira-kira tiga bulan setelah Computex 2016, sang produsen sepertinya memutuskan buat menyajikan perangkat unik tersebut bagi siapa saja yang ingin menikmati VR secara praktis dan ‘mobile‘. Dan di awal minggu ini, MSI akhirnya mengumumkan versi matang dari backpack PC, mereka namai VR One.

Hilang sudah desain kotak ala tas punggung untuk biker, wujud baru VR One jauh lebih keren, tipis dan ringan – tampaknya MSI tidak mau kalah dari backpack PC Alienware dan HP Omen X. Ketika produk-produk rivalnya itu didesain agar tampil ergonomis, MSI tidak sungkan-sungkan mengusung rancangan penuh sudut, bertema ‘mesin robot futuristis’. Walaupun begitu, VR One diklaim sebagai backpack PC paling ringan dan paling tipis di dunia.

MSI VR One 2

VR One mempunyai bobot total 3,6-kilogram, didukung dua paket baterai yang mampu menghidangkan virtual reality gaming tanpa kompromi selama 1,5 jam. Kemudian baterai dirancang agar mudah digonta-ganti (hot swap) dari luar tanpa perlu membuka baut atau menaruh VR One di docking. MSI juga tidak melupakan bagian dalamnya, memanfaatkan desain pendingin khusus untuk menangani panas dari hardware (berisi sepasang kipas 9cm dan sembilan heat pipe), memastikan punggung Anda tetap sejuk dan nyaman.

MSI VR One 1

MSI memang belum menjelaskan spesifikasi VR One secara rinci, yang jelas perangkat tersebut dipersenjatai prosesor Intel Core i7 high-end (boleh jadi Kaby Lake) dan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070 (kemungkinan varian desktop). Melihat penyajiannya, VR One bukanlah sekedar notebook yang dikemas ulang sebagai backpack PC, melainkan sebuah PC desktop bertubuh padat.

MSI VR One 3

MSI menyematkan segala konektivitas yang user butuhkan di VR One agar mereka tidak lagi tertambat di satu tempat: sebuah jack headphone dan microphone, port HDMI, empat port USB 3.0, satu Mini DisplayPort, serta satu port USB type-C Thunderbolt 3. Perangkat turut dibantu kehadiran software MSI Dragon Center, memberikan Anda akses ke fitur-fitur dan setting hardware.

Rencananya, MSI akan memamerkan VR One secara perdana di acara Tokyo Game Show 2016 minggu ini – termasuk menginformasikan detail lebih lanjut mengenai harga dan komposisi hardware.

Sumber: MSI.

Tandingi MSI, Alienware Rancang PC Berbentuk Ransel Untuk Dukung VR

Di Computex 2016, ada pemandangan berbeda terlihat di booth MSI saat semua orang berlomba-lomba menyiapkan perangkat pendukung virtual reality. Produsen Taiwan itu menyingkap PC desktop berwujud backpack buat disambungkan ke headset VR. Tampaknya konsep tersebut cukup meyakinkan hingga sesepuh gaming PC turut mencoba menggarap versi mereka.

Di momentum E3 2016, kali ini Alienware memutuskan untuk angkat suara. Mereka memperkenalkan empat perangkat gaming baru, serta memamerkan backpack PC di acara PC Gaming Show, dilakukan oleh CEO AMD Lisa Su. Teorinya, komputer yang dipasangkan di tubuh user membuat pengoperasian device VR seperti Rift ataupun Vive menjadi lebih ringkas karena tidak tertambat di satu area saja.

Jika memang demikian alasannya, maka ada peluang ia didesain buat perusahaan-perusahaan hiburan dalam penciptaan taman rekreasi berbasis VR, ataupun untuk keperluan yang lebih ‘serius’ seperti mempresentasikan desain. Backpack PC Alienware merupakan hasil kolaborasi antara anak perusahaan Dell itu dengan tim Zero Latency.

Zero Latency adalah sebuah wahana free-roam arcade berbasis virtual reality yang berlokasi di North Melbourne di mana Anda dan kawan-kawan disuguhkan aksi baku-tembak co-op melawan zombi – penyajiannya mirip The Void. Tentu saja, developer di belakang Zero Latency membantu proses perancangan berbekal pengalaman mereka, demi memastikan PC ransel tersebut nyaman dikenakan user. Perlu diketahui, unit baterai ternyata mengambil porsi bobot paling banyak dibanding komponen lain.

Melihat dari wujudnya, device tampil lebih ramping dibanding milik MSI. Tubuh backpack PC berwarna hitam, dengan frame heksagonal dan garis vertikal membelah bagian tengah secara simetris. Logo Alienware putih terlihat kontras di latar belakang hitam.

Karena disingkap di acara AMD, tak mengherankan jika PC ransel Alienware ini mengusung kartu grafis Radeon. Di Computex 2016, AMD menghebohkan banyak orang lewat pengumuman Radeon RX 480 sebagai GPU pendukung VR paling terjangkau (hanya US$ 200). Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan Anda bisa menyematkan GPU dari Nvidia. Buat otaknya, Alienware menggunakan prosesor Intel Core i5.

Via Tech Radar, PC development manager Alienware Joe Olmsted menekankan bahwa PC backpack untuk virtual reality ini ialah sebuah proof of concept, dan mereka belum mempunyai agenda buat menawarkannya ke publik. Jika seandainya dijual, konsumen harus mengeluarkan uang sampai ‘ribuan dolar’.

Via PC World.

 

[Computex 2016] MSI Dukung Perkembangan Virtual Reality Lewat Berbagai Produk Unik

Seperti pengumuman minggu lalu, VR menjadi tema yang MSI angkat di Computex Taipei 2016. Sebelumnya, MSI sempat mengungkap notebook gaming pendukung VR pertama di dunia, disusul oleh mobile workstation VR ready. Di presentasinya, sang produsen ternyata telah mempersiapkan beragam pendekatan distingtif demi menopang perkembangan ekosistem VR.

Computex 2016 MSI 16
Booth MSI di Computex 2016.

Pada pameran ICT tahunan terbesar di dunia itu, perhatian besar terhadap VR MSI perlihatkan lewat tujuh booth yang mereka dedikasikan pada pengalaman virtual reality berbeda. Namun tidak hanya untuk hiburan, perusahaan gaming asal Taiwan tersebut sudah memikirkan berbagai kegunaan VR di ranah profesional serta bisnis, mereka ungkapkan dengan mendesain perangkat-perangkat unik.

Backpack PC

Kendala utama pada headset VR high-end yang ada sekarang adalah minimnya faktor mobilitas. Device seperti HTC Vive dan Oculus Rift harus selalu tertambat ke PC yang bertugas mentenagainya. Jalan keluar MSI adalah dengan mendesain sistem dalam wujud ransel. Teorinya, pengguna dapat menyambungkan headset ke PC, mengenakan device layaknya tas punggung, dan memperoleh satu set virtual reality portable.

Computex 2016 MSI 2
Backpack PC dirancang buat memperingkas penggunaan Vive dan Rift.

Konsumen biasa mungkin hanya mempunyai kesempatan kecil untuk memilikinya. Di sesi tanya jawab bersama tim MSI pusat, PC backpack tersebut diarahkan ke segmen enterprise. Buat sekarang, MSI masih belum berkenan mengungkap info tentangnya lebih rinci. Yang jelas ia mampu menampung GPU high-end (termasuk Nvidia GTX seri 1000), lalu hardware dikemas dalam desain casing yang padat, dan bobotnya tidak sampai 5-kilogram.

Computex 2016 MSI 1
Bobot backpack PC diklaim kurang dari 5kg.

Metode ini tidak serta-merta segera menyulap Vive dan Rift jadi seringkas Gear VR. Headset harus tersambung dengan kabel ke backpack PC, dan ia tetap mesti disertai baterai. MSI telah memikirkan skenario-skenario di mana backpack PC dapat dipakai: misalnya untuk mendukung pembuatan taman rekreasi seperti The Void.

Computex 2016 MSI 3
Seperti inilah contoh pemakaian backpack PC dan headset VR.

Backpack PC tampaknya bukanlah nama resmi device ini. Dari penjelasan mereka, ada kemungkinan MSI akan memberinya panggilan baru di waktu ke depan. Saat ditanya soal harga, MSI cuma bilang, mereka sama sekali belum memutuskannya.

Notebook VR Ready

Computex 2016 MSI 7
MSI GT83 Titan.

Di Computex 2016, MSI memamerkan dua notebook gaming ‘Titan’ anyar. Kini tak cuma GT80, Titan adalah titel yang produsen berikan pada sistem paling high-end; saat ini meliputi GT83 dan GT73. Kedua device masih mempunyai benang merah dengan versi terdahulu, tapi tentu saja MSI sudah menambahkan bermacam-macam upgrade, terutama di sisi solusi pendingin. Khusus buat GT73, ada pilihan layar 120Hz, sempurna untuk gamer profesional.

Computex 2016 MSI 6
MSI GT73 Titan.
Computex 2016 MSI 17
Regional marketing manager Green Lin sedang mendemokan pengalaman VR menggunakan gaming notebook MSI.

Vive dan Rift memerlukan spesifikasi yang tak jauh berbeda, menuntut setidaknya sebuah kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970. Hardware di GT83 dan GT73 jauh melampaui standar minimal itu, ditenagai sepasang chip GeForce terbaru via teknologi SLI. Tak cuma VR, mereka siap sajikan 4K gaming tanpa kesulitan.

Computex 2016 MSI 13
Vive dan controller tersambung ke mobile workstation WT72.

Kehadiran WT72 juga merupakan pemandangan menarik. Ia boleh dibilang sebagai satu-satunya mobile workstation yang sanggup menopang VR. Tak hanya hiburan dan gaming, menurut MSI, VR juga akan berperan besar di ranah industri dan komersial, contohnya arsitektur, manufaktur, otomotif, kesehatan, edukasi dan lain-lain.

Computex 2016 MSI 14
MSI WT72.

MSI mendemonstrasikan salah satu kegunaannya di bidang desain interior dengan memanfaatkan Vive buat mengakses software Adobe Stingray. Di sana, Anda dapat mengustomisasi furnitur serta menjelajahi isi rumah secara virtual – bisa menjadi metode baru dalam mempresentasikan/mengiklankan tempat tinggal.

PC & hardware

Computex 2016 MSI 9
Aegis (depan) dan Aegis X (belakang).

HTC Vive tampak mendominasi booth MSI di Computex 2016. Dan untuk menopangnya, MSI mengandalkan Aegis X dan Vortex – menyimpan kartu grafis GTX 980 SLI serta GTX 1080. Aegis X adalah tipe Aegis yang dispesialisasikan ke fungsi VR, bisa Anda lihat dari port HDMI di area bawah-depan PC desktop berpenampilan pedang katana itu.

Computex 2016 MSI 15
MSI Aegis X.
Computex 2016 MSI 11
MSI Vortex.

Performanya dalam menangani Vive tidak perlu Anda ragukan. Saya berkesempatan menjajal Longbow di The Lab dan Audioshield; kedua aplikasi ini berjalan sangat mulus, gerakannya begitu responsif dan saya tidak merasakan sama sekali efek motion sickness. Kedua controller juga merespons gerakan real-time tanpa adanya keterlambatan, terasa ketika menarik tali busur virtual atau menangkis sinar di Audioshield.

Computex 2016 MSI 12
Seorang pengunjung sedang mencoba Audioshield.

Di segmen DIY, MSI turut menyiapkan X99A Godlike Gaming Carbon dan X99A Xpower Gaming Titanium, diklaim sebagai motherboard ‘VR ready’ serta ‘VR gaming‘. Khusus buat X99A Godlike Gaming Carbon, ia mendukung SLI empat-arah serta AMD Crossfire demi memaksimalkan kinerja olah grafis; dipadu DDR4 Boost dengan desain Steel Armor dan teknologi Killer DoubleShot-X3 Pro.

Computex 2016 MSI 8
Keluarga GeForce GTX 1080 MSI.
Computex 2016 MSI 20
Motherboard MSI X99A Gaming Pro Carbon.

Perlu diketahui, sejumlah produk di atas tidak bisa segera dimiliki, baru akan tersedia setelah Computex 2016 berakhir.

HP Omen X Ialah PC VR-ready yang Bisa Digotong Seperti Tas Ransel

Baru beberapa hari yang lalu kita sudah melihat upaya HP dalam menembus pasar gaming lebih dalam lagi lewat lini Omen. Sejauh ini Omen mencakup tiga perangkat, yaitu laptop, desktop dan monitor. Semuanya tentu didedikasikan untuk gaming, bahkan desktop-nya punya spesifikasi yang siap melahap berbagai game VR.

Akan tetapi kejutan dari HP rupanya tidak berhenti sampai di situ saja. Mereka juga memperkenalkan konsep perangkat yang amat menarik perhatian, yakni sebuah PC VR-ready yang bisa digotong ke mana-mana layaknya tas ransel. Namanya HP Omen X, dan ia kelihatan begitu menggoda.

Omen X pada dasarnya merupakan sebuah PC yang ditenagai oleh sepasang baterai eksternal. Wujudnya ringkas sekaligus keren, sedangkan bobotnya tidak sampai 4,5 kg. Ia secara spesifik dirancang untuk memberikan pengalaman VR gaming yang nyaman, dimana pengguna tidak perlu takut tersandung kabel, serta bisa dinikmati di mana saja.

Solusi ini tentunya jauh lebih efektif ketimbang menyambungkan VR headset ke gaming laptop yang disimpan di dalam tas ransel. Cara itu beresiko overheating, sedangkan Omen X sepertinya telah didesain dengan sistem pendingin yang efisien.

Sederet port esensial tertanam di bagian atas HP Omen X / Tom's Guide
Sederet port esensial tertanam di bagian atas HP Omen X / Tom’s Guide

HP belum merincikan spesifikasinya, namun bisa diprediksi mencakup prosesor dan kartu grafis kelas atas seandainya ia mau dianugerahi titel VR-ready. Sederet port tertanam di sisi atasnya, mulai dari HDMI, sepasang USB 3.0, jack audio, sampai colokan dan tombol power.

Baterainya sendiri diklaim bisa bertahan selama satu jam. Namun pengguna tak perlu khawatir, pasalnya mereka bisa mengganti baterai tanpa perlu mematikan perangkat terlebih dahulu; Omen X dilengkapi baterai cadangan yang akan aktif ketika pengguna mengganti baterai utamanya di tengah-tengah sesi VR gaming.

Mengingat ini baru konsep, HP pun sama sekali belum menyingkap banderol harganya. Rencananya HP akan memamerkan prototipe Omen X ke kalangan developer paling tidak dalam 30 hari ke depan. Pemilik Oculus Rift dan HTC Vive pastinya berharap perangkat ini bisa jadi kenyataan dalam waktu dekat.

Sumber: Tom’s Guide.