OpenSignal: Telkomsel is Still The Best Operator in Indonesia

OpenSignal returns with State of Mobile Network Indonesia report for June 2018. The report provides an overview of the mobile network operators quality and quantity in Indonesia. Previously, in December 2017, Telkomsel led in almost every aspect. The difference is, Smarfren began to rise by winning the Overall Speed Download and Availability in 4G.

The methodology used by OpenSignal is a speedtest summary using its application within the period of February 1 – May 1, 2018, with 11.7 million time measurements by 1.2 million test equipment.

telkomsel1

Telkomsel led the 4G Download Speed, 3G Download Speed, 4G Uploading Speed, 4G Latency, and 3G Latency. The average download speed on Telkomsel 4G network reaches 12.86 Mbps, 4.99 Mbps in 3G, and 7.26 Mbps in 4G Uploading Speed.

Smartfren on the other hand, for its network, is only for 4G and no longer accommodated 3G, has won two categories. Nevertheless, Smartfren’s Download Speed that reaches 9.83 Mbps should be appreciated, superior to XL Axiata which previously tailing Telkomsel.

telkomsel2

The report shows that Indosat Ooredoo is the operator with the “worst” network quality. Indosat is in the bottom position for almost all categories. Its only “advantage” compared to Telkomsel is the 4G network percentage of the total network that reaches 70%. Smartfren as the winner in this category has recorded 92%, while Telkomsel is stagnant in the bottom of 69%.

In regional, OpenSignal tries to map the network quality and quantity in several cities with slightly different results. Although Telkomsel continues to dominate, Smarfren keeps making surprises, especially in Makassar and Surabaya.

telkomsel3


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

OpenSignal: Telkomsel Masih Jadi Operator Terbaik di Indonesia

OpenSignal kembali menerbitkan laporan State of Mobile Networks Indonesia untuk bulan Juni 2018. Laporan ini memberikan gambaran tentang kualitas dan kuantitas jaringan operator seluler di Indonesia. Sebagaimana laporan sebelumnya di bulan Desember 2017, Telkomsel memimpin di hampir semua aspek. Bedanya kali ini Smartfren mulai menunjukkan tajinya dengan memenangkan kategori Kecepatan Pengunduhan Keseluruhan dan Ketersediaan Jaringan 4G.

Metodologi yang digunakan OpenSignal adalah rangkuman speedtest menggunakan aplikasi OpenSignal di periode 1 Februari – 1 Mei 2018 dengan pengukuran 11,7 juta kali dengan 1,2 juta alat uji.

Screen Shot 2018-06-06 at 09.49.59

Telkomsel menguasai kategori Kecepatan Pengunduhan 4G, Kecepatan Pengunduhan 3G, Kecepatan Pengunggahan 4G, Latency 4G, dan Latency 3G. Kecepatan rata-rata pengunduhan di jaringan 4G Telkomsel mencapai 12,86 Mbps, di jaringan 3G mencapai 4,99 Mbps, dan kecepatan pengunggahan 4G mencapai 7,26 Mbps.  

Smartfren sendiri, karena jaringannya hanya untuk 4G dan tidak lagi mengakomodasi 3G, berhasil memenangkan dua kategori. Meskipun demikian, patut diapresiasi bahwa Kecepatan Pengunduhan 4G Smartfren mencapai 9,83 Mbps, lebih unggul dibanding XL Axiata yang sebelumnya membuntuti Telkomsel.

Screen Shot 2018-06-06 at 09.50.10

Laporan tersebut juga menunjukkan Indosat Ooredoo adalah operator dengan kualitas jaringan “terburuk”. Indosat berada di posisi bawah untuk hampir semua kategori. Satu-satunya “keunggulan” Indosat dibanding Telkomsel adalah persentase jaringan 4G dibandingkan total jaringan keseluruhan yang mencapai 70%. Smartfren sebagai pemenang kategori ini mencatatkan angka 92%, sedangkan Telkomsel masih stagnan berada di posisi paling bawah kategori ini dengan 69%.

Secara regional, OpenSignal mencoba memetakan kualitas dan kuantitas jaringan untuk sejumlah kota dengan hasil yang tak jauh berbeda. Meskipun Telkomsel terus mendominasi, Smartfren mulai memberikan kejutan, khususnya di kota Makassar dan Surabaya.

Screen Shot 2018-06-06 at 09.50.29

Versi Canalys, di Indonesia Xiaomi Tempel Ketat Samsung

Sejak debutnya pertama kali di industri mobile, Xiaomi selalu sukses membuat kejutan tidak hanya di dalam negeri Tiongkok tapi juga di pasar global. Di negara asalnya, pabrikan yang terkenal dengan seri Redmi-nya itu bahkan dijuluki sebagai Apple-nya Tiongkok dikarenakan kerap meniru desain iPhone milik sang rival.

Kesuksesan Xiaomi di pasar dalam negeri tampaknya terulang di pasar luar, salah satunya di Indonesia. Menurut laporan perusahaan analis Canalys yang diposting oleh Senior Vice President Xiaomi Wang Xiang, dikatakan bahwa Xiaomi sukses merebut tahta kedua sebagai smartphone terbesar kedua di Indonesia setelah Samsung.

canalys

Dalam laporan tersebut dikatakan, Xiaomi mencatatkan peningkatan signifikan dari kuartal pertama tahun 2017 sampai dengan kuartal pertama tahun 2018, yakni sebesar 1455%. Di kuartal pertama 2017, Xiaomi mengapalkan sebanyak 107.000 unit smartphone ke Indonesia, kemudian di kuartal yang sama tahun 2018 naik tajam sebanyak 1.7 juta unit sehingga Xiaomi merebut pangsa pasar sebesar 18,3%.

Sementara itu pemuncak klasemen, Samsung hanya membukukan peningkatan sebesar 17,2% dari 2 juta unit ke 2,3 juta dari kuartal pertama 2017 sampai dengan kuartal pertama 2018. Samsung masih menguasai pangsa pasar sebesar 25.5%. Di posisi ketiga ditempati oleh OPPO dengan pangsa pasar sebesar 16,8% disusul oleh Vivo sebesar 6,5% dan Smartfren sebesar 5,6%.

Sayangnya saat ini belum ada laporan serupa dari perusahaan analis lain yang bisa kita gunakan sebagai perbandingan. IDC pernah melaporkan kondisi pangsa pasar smartphone di Indonesia per kuartal keempat tahun 2017, di mana Xiaomi hanya menempati posisi kelima di bawah Samsung, OPPO, Vivo, dan bahkan masih kalah dari Advan.

prAP43712418-F-2

Sumber berita Gizmochina.

Dyah Gitarja dari Majapahit Siap Pimpin Indonesia Menjuju Kejayaan di Game Civilization VI

Melalui expansion pack Brave New World untuk game Civilization V, Firaxis memberikan kejutan menggembirakan bagi gamer lokal: kita bisa bermain sebagai Patih Gajah Mada buat memimpin bangsa Indonesia. Penyajiannya memperoleh pujian karena selain developer mencoba menciptakan sosoknya seakurat mungkin, Gajah Mada juga berbicara dalam bahasa Jawa Kuno.

Tradisi baru Firaxis Games itu diteruskan di sekuelnya, Sid Meier’s Civilization VI. Kemarin, developer mengumumkan bahwa mereka kembali menunjuk kerajaan Majapahit sebagai ‘perwakilan’ Indonesia dalam permainan turn-based 4K populer itu. Tapi kini, peran Patih Gajah Mada digantikan oleh putri dari Raden Wijaya, Dyah Gitarja – atau dengan nama lengkap Tribhuwana Wijayatunggadewi.

Alasan kemunculan Dyah Gitarja di Civilization VI terlihat jelas dari kekaguman tim Firaxis pada tokoh ini. Dalam pengumumannya, developer mengungkapkan sejarah singkat sang Putri. Berdasarkan teks puisi epos Nagarakretagama, kisah kepemimpinan Dyah Gitarja dimulai dari pembunuhan suadara tirinya, Raja Jayanegara. Dyah terpaksa memimpin Majapahit berdasarkan amanat ibunya setahun setelah kejadian itu.

Dengan bantuan Patih Gajah Mada, Dyah Gitarja berhasil memperkokoh kesatuan Majapahit yang saat itu dilanda kekacauan. Perlahan-lahan pemberontakan berhasil dipadamkan, lalu Dyah sukses mengekspansi wilayah Majapahit ke kerajaan Pejeng, Dalem, Debahulu, hingga kepulauan Bali. Legenda juga mengatakan bahwa Dyah merupakan Ratu-Pejuang pemberani, tak gentar untuk ikut turun ke medan tempur bersama sepupunya Adityawarman, sang Raja Malayapura.

Civ VI Indonesia 2

Di Civilization VI, Dyah Gitarja bisa mengekspansi kekuasaannya dengan unit dan skill unik. Satu contohnya ialah Jong (menggantikan frigate), kapal layar raksasa yang menjadi tulang punggung angkatan laut Majapahit dalam mendominasi wilayah maritim di Asia Tenggara, mampu mengangkut banyak pasukan serta tak kesulitan menahan peluru meriam. Indonesia juga dapat mendirikan Kampung di atas air. Para penjelajah Eropa takjub melihat efisiensi komunitas ‘kampung’ di masa lalu, membuat kata ini diadopsi ke bahasa Inggris, ‘compound‘.

Civ VI Indonesia

Peradaban Indonesia di game juga mempunyai karakteristik istimewa. Kemampuan bernama ‘Great Nusantara’ turut merepresentasikan Indonesia sebagai negeri kepulauan. Tiap petak yang bersebelahan dengan perairan akan memberikan pemain beragam bonus.

Firaxis Games belum mengabarkan kapan tepatnya downloadable content Indonesia (dan juga kebudayaan Khmer) akan tersedia, namun ada kemungkinan semuanya meluncur di waktu dekat. Berdasarkan DLC-DLC yang telah dilepas sebelumnya, tiap peradaban add-on dijual seharga US$ 5.

Sumber: Civilization.com.

Investasi Startup di Indonesia Tahun Ini Sudah Capai 40 Triliun Rupiah

Untuk membantu pemerintah Indonesia dan pihak terkait memahami gambaran secara luas perkembangan dunia startup di Indonesia, Google Indonesia dan AT​ ​Kearney melakukan survei dan riset ke lebih dari 25 venture capital.

Dari riset tersebut tercatat beberapa poin-poin menarik, di antaranya adalah optimisme dari investor asing untuk menambah jumlah investasi di Indonesia dalam waktu 1-2 tahun ke depan, hingga mulai munculnya kategori baru di dunia startup, setelah wave  pertama diramaikan oleh layanan e-commerce dan transportasi.

Jumlah nilai investasi secara global dan Asia Tenggara

3

Hingga kini sebanyak 50% deals dan nilai investasi masih didominasi oleh Amerika Serikat, namun demikian dalam survei tersebut terungkap dalam 4 tahun terakhir Asia mulai mengejar ketinggalan tersebut dengan cepat. Tercatat pada tahun 2016 nilai valuasi secara global telah mencapai $274 miliar. Dari nilai tersebut tercatat Asia telah memberikan kontribusi sebanyak 33% sementara Amerika Utara menyumbang sekitar 49%, Eropa 15% dan lainnya 3%.

Meskipun masih di belakang Tiongkok, namun perkembangan di Asia Tenggara telah mengalami kemajuan yang pesat. Hal tersebut terlihat dari data yang menyebutkan pada tahun 2012 nilai investasi di Asia sebanyak $10 miliar, dan Tiongkok memberikan kontribusi sebanyak 55% sementara Asia Tenggara hanya 3%. Di tahun 2016 Asia Tenggara sudah mengalami peningkatan hingga 8%, Tiongkok 64%, India 9% dan lainnya sekitar 19%

Jika sebelumnya pusat atau hub teknologi masih didominasi oleh Singapura , namun pada tahun 2016 dengan total nilai investasi sebesar $6,8 miliar, Singapura yang awalnya memberikan kontribusi hingga 83% menurun jumlahnya menjadi 41% pada tahun 2016, sementara Indonesia meningkat dari 14% di tahun 2012 menjadi 19% di tahun 2016.

Jumlah tersebut, menurut Sales Operation & Strategy Lead, Google Indonesia Mifza Muzayan masih banyak yang disimpan di Singapura, namun pada akhirnya hampir sebagian besar digelontorkan di Indonesia.

Tumbuhnya nilai investasi startup di Indonesia

Dengan jumlah sekitar 100 juta orang yang sudah online, Indonesia mengalami peningkatan yang cukup besar dari sisi investasi sejak 5 tahun terakhir. Jika di tahun 2012 hanya mencapai sekitar $44 juta maka di tahun 2017 (Januari-Agustus) jumlah tersebut meningkat hingga $3 miliar (hampir 40 triliun Rupiah).

“Saya mencatat untuk industri minyak dan gas mencapai $5 miliar, sementara untuk digital economy hampir mengejar jumlah tersebut dengan nilai $3 miliar,” kata Partner AT Kearney Alessandro Gazzini.

Total investasi tersebut masih didominasi investasi untuk tahap seed atau early stage. Namun demikian untuk tahapan lanjutan memberikan nilai yang lebih. Dari data yang ada disebutkan 53 deals terjadi sepanjang tahun 2017 mulai Januari hingga Agustus. Untuk Seed sebanyak 43%, Seri A sebanyak 30%, Seri B sebanyak 8% dan Seri C dan di atasnya sebanyak 15%.

Sementara untuk nilai investasi sepanjang tahun 2017 dari total nilai investasi $3 miliar yang paling banyak memberikan kontribusi adalah Seri C dan di atasnya dengan 43%, Seri A 15% dan Seri B hanya 1% saja.

Dominasi kategori layanan e-commerce dan transportasi di Indonesia

Kesuksesan yang diraih tiga startup unicorn di Indonesia mendapatkan sorotan dari para investor lokal hingga asing. Dari data yang disampaikan, porsi layanan e-commerce mencapai hingga 58%, sementara transportasi mencapai 38%. Kategori seperti finansial, classified/directory  dan payment hanya memberikan kontribusi 1%, sementara kategori lainnya memberikan kontribusi sebanyak 2%.

Kehadiran perusahaan asal Tiongkok yang memberikan jumlah fantastis kepada tiga startup unicorn asal Indonesia, menambah jumlah valuasi dari ketiga startup tersebut. GO-JEK kini didukung Tencent dan JD, Tokopedia didukung Alibaba Group, dan yang terakhir Traveloka didukung JD.

“Jika di wave pertama layanan e-commerce dan transportasi mendominasi, saya melihat 1-2 tahun ke depan kategori lainnya akan mulai bermunculan,” kata Gazzini.

Besarnya minat investor asing di Indonesia

4

Untuk melihat berapa besar minat dari investor untuk memberikan pendanaan di Indonesia, Google melakukan survei kepada 25 investor lokal dan asing terkait rencana mereka untuk melakukan investasi di Indonesia. Dari data tersebut terungkap sebanyak 21% investor lokal mulai menurunkan jumlah investasinya kepada startup di Indonesia, tetapi tidak demikian halnya dengan investor asing.

Sekitar 21% investor lokal melihat tidak ada perubahan yang berarti terkait dengan dinamika startup di Indonesia, sementara 20% investor asing melihat hal yang serupa. Sebanyak 50% investor lokal berniat untuk menambah jumlah investasi kepada startup, sementara 80% investor asing mengklaim bakal menambah jumlah investasi.

“Besarnya pertumbuhan pengguna dan perkembangan teknologi di Indonesia merupakan salah satu alasan investor asing tertarik untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Muzayan.

Hal tersebut juga terlihat dari cara pandang investor lokal dan asing terkait dengan negara lainnya di Indonesia. Sebanyak 50% investor asing mengatakan Indonesia lebih baik dari negara Asia lainnya, sementara hanya 29% investor lokal yang mengatakan hal yang sama.

Prediksi dan harapan investor lokal dan asing

Dengan makin meningkatnya penetrasi smartphone, kalangan menengah ke atas hingga lulusan universitas dalam beberapa tahun ke depan, diprediksi bakal lebih besar kesempatan dan potensi untuk berinvestasi di Indonesia. Indonesia saat ini sudah menjadi sorotan dunia.

Dari sisi kategori startup yang bakal melejit 1-2 tahun ke depan, Google Indonesia dan AT Kearney mencatat layanan financial technology (fintech) dan healthcare bakal banyak diminati.

Sementara untuk tantangan ke depan yang baiknya dicermati pemerintah dan pihak terkait adalah persoalan krisis talenta, fiscal incentives, funding dan exit option, dan juga startup facilitation. Jika diurai lebih lanjut, masing-masing kategori memiliki impact yang cukup besar untuk mendukung terciptanya ekosistem dan kelancaran dunia startup dan peluang investor di Indonesia.

Xiaomi Bersiap Hadirkan Smartphone Android One di Indonesia?

Program Android One pertama kali diluncurkan dalam kemasan perangkat pintar pada tahun 2014 lalu di India. Tujuan dari inisiasi ini adalah untuk menghadirkan stock Android murni dan terkini ke smartphone murah ke pasar-pasar berkembang. Setelah debut manis di India, Google memboyong Android ke beberapa negara potensial seperti Nepal, Pakistan, Indonesia, Afrika, Bangladesh dan Filipina.

Tapi gayung tak bersambut, sempat ngehit di awal-awal kemunculannya, kini perlahan-lahan Android One mulai terkikis oleh persaingan. Hadirnya smartphone murah dari vendor seperti Xiaomi menjadi batu sandungan yang terbukti sulit untuk diruntuhkan, meski Google menjanjikan iming-iming yang menggoda. Tapi kemudian, muncul rumor menarik, di mana Xiaomi dikabarkan berniat untuk ikut bergabung bersama pabrikan lokal dalam meracik smartphone berbasis Android One. Ini menarik, karena akan ada dua asumsi. Apakah Google sedang berupaya memanfaatkan popularitas Xiaomi di pasar berkembang, atau Xiaomi lah yang justru memanfaatkan dukungan penuh dari Google untuk masalah ketersediaan update Android-nya. Sehingga mereka bisa lebih fokus menggarap sisi hardware? Apapun itu, kedua belah pihak semestinya memperoleh keuntungan.

Spekulasi ini mengemuka menyusul merebaknya dokumen di situs POSTEL Indonesia yang menampilkan sebuah perangkat bernama Xiaomi Mi 5X sedang melalui fase pengujian. Di dalam screenshot yang beredar tampak pula penjelasan yang cukup lengkap, mengenai dukungan piranti lunak yang diberikan oleh Google melalui program Android One. Dikatakan lebih lanjut, Mi 5X bakal mengemas layar 5,5 inci dan mendukung dual SIM.

bocoran POSTEL mi-5x-A1

Sayang sampai kini belum ada konfirmasi resmi terkait bocoran yang sudah banyak beredar di media online. Belum jelas juga apakah sisi hardware masih akan sama seperti yang dibawa oleh Mi 5X yang baru saja diluncurkan oleh Xiaomi.

Jika benar, langkah ini bisa menjadi batu lompatan kedua bagi Google untuk kembali menggairahkan program Android One. Selama ini, mereka lebih sering menggandeng pabrikan lokal untuk merakit perangkat. Bergabungnya Xiaomi akan menjadi sebuah keuntungan besar, terlebih Google juga dikabarkan berencana untuk memboyong Android One ke pasar Amerika Serikat.

Sumber berita XDA dan gambar header ilustrasi Mi 5.

“Kerja Bersama” Menyambut Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia

Tagline ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini adalah “Kerja Bersama”. Sebuah kata yang memang seharusnya dilakukan masyarakat Indonesia sekarang. Bersama-sama bekerja dengan keahlian masing-masing untuk membawa kejayaan Indonesia. Tagline “Kerja Bersama“ dalam konteks lain juga bisa dikatakan sebagai kolaborasi. Sesuatu yang sudah banyak dilakukan para pelaku startup di Indonesia. Bersama-sama mencoba memperbaiki kondisi Indonesia menggunakan teknologi digital.

Di tengah suhu perpolitikan Indonesia yang memanas sejak tiga tahun terakhir banyak orang Indonesia yang juga berusaha melakukan yang terbaik di bidangnya untuk mencoba mengupayakan yang terbaik untuk bangsa Indonesia. Banyak startup bermunculan, banyak solusi yang ditawarkan. Transformasi ke ranah digital sedikit banyak mengubah perilaku dan kondisi di berbagai sektor. Banyak solusi yang ditawarkan startup membawa perubahan yang positif, baik bagi masyarakat atau industri itu sendiri.

Transportasi

Dulu kita mengenal ojek sebagai salah satu moda transportasi alternatif yang bisa diandalkan saat macet. Meski tidak diakui negara melalui regulasi resmi, kehadiran transportasi ojek cukup membantu bagi masyarakat untuk memecah kemacetan atau untuk sekedar masuk ke gang-gang kecil yang tidak terjangkau oleh transportasi umum lainnya.

Semua berubah ketika Go-Jek mulai meluncurkan aplikasi mobile. Startup dengan ciri khas warna hijau itu lambat laun mentransformasikan fungsi “tukang ojek”, yang semula hanya mangkal kini bisa diminta untuk menjemput. Yang semula hanya mengantar orang kini bisa diminta untuk membelikan makanan atau mengantar barang. Sampai di titik ini, pengenalan manfaat baru ojek oleh Go-Jek membawa sejumlah perubahan. Rejeki bagi “tukang ojek“ dan kenyamanan bagi penggunanya.

[Baca juga: Daftar Startup Penyedia Aneka Jasa On Demand Asli Indonesia]

Sejauh ini di sektor transportasi Go-Jek tidak sendirian. Kehadirannya yang dinilai cukup sukses menginspirasi banyak layanan sejenis bermunculan di daerah-daerah. Kehadiran mereka sebenarnya bukan hanya soal persaingan, tetapi juga bagaimana masalah transportasi di berbagai daerah coba diselesaikan.

E-commerce

Jual beli online adalah sebuah tren baru dalam masyarakat Indonesia. Dengan meluasnya penggunaan internet dan media sosial masyarakat mulai terbiasa melakukan transaksi dengan orang-orang yang mereka temui di “dunia digital”. Kebiasaan ini akhirnya coba disempurnakan startup-startup seperti Tokopedia dan Bukalapak. Dua situs e-commerce marketplace yang paling populer di Indonesia saat ini.

Keduanya sama-sama menyediakan “lapak online” bagi masyarakat untuk memudahkan mereka menjual dan membeli. Jaminan keamanan transaksi menjadi pondasi yang kuat hingga akhirnya menjadi sampai sejauh ini.

Tokopedia, Bukalapak dan sejumlah layanan e-commerce lain berperan dalam memajukan industri UMKM Indonesia. Tidak hanya dengan layanan yang mereka tawarkan tetapi juga pelatihan UMKM dan komunitas yang mereka kembangkan.

Hadirnya Tokopedia dan Bukalapak membantu banyak pedagang kecil menengah untuk meluaskan jangkauan pemasaran mereka. Mereka yang semula hanya bisa dijumpai di kota-kota tertentu, bahkan di tengah-tengah hiruk pikuk pasar atau di rentetan kios di pertokoan kini bisa dijumpai dengan mudah di lapak-lapak Tokopedia dan Bukalapak. Peluang ditemukan jadi lebih besar, peluang transaksi juga semakin besar.

Startup-startup dengan konsep marketplace membuka persaingan lebih luas membiarkan mereka bertarung dengan kualitas layanan dan harga yang ditawarkan. Bukan lagi letak toko yang strategis atau luas kios yang lebih besar.

Di sisi lain pengguna semakin dimudahkan menemukan barang-barang yang mereka cari. Tak perlu berpanas-panasan dan meluangkan banyak waktu di akhir pekan. Tokopedia, Bukalapak, dan banyak situs e-commerce lain sudah mulai mengubah budaya masyarakat Indonesia dalam berbelanja.

Merebaknya budaya berbelanja online juga memicu pihak-pihak lain berbenah. Di antaranya adalah solusi pembayaran dan jasa antar logistik yang mulai menyempurnakan layanan masing-masing dengan sejumlah fitur yang sesuai dengan kebutuhan saat ini.

Pendidikan

Dua masalah utama pendidikan di Indonesia yang sampai saat ini masih terus dibahas adalah pemerataan guru berkualitas dan infrastruktur. Di sektor pendidikan solusi digital yang disuguhkan startup tak kalah hebatnya.

Kehadiran startup dan solusi digital seperti Ruangguru memudahkan masyarakat untuk mengakses materi pelajaran dan mendekatkan siswa dengan guru. Di sisi lain, Ruangguru juga bisa menjadi sarana bagi guru untuk mengembangkan prestasi, meningkatkan kualitas pengajaran, dan termasuk memberikan penghasilan tambahan.

Selain Ruangguru, startup seperti Kelase dan KelasKita juga menyuguhkan solusi teknologi untuk dunia pendidikan. Bedanya Kelase dan KelasKita memberikan solusi untuk ruang kelas virtual. Mencoba membentuk budaya belajar dari jarak jauh.

[Baca juga: Daftar Startup Indonesia di Bidang Pendidikan]

Pertanian dan peternakan

Solusi yang dibawa oleh startup tak hanya dinikmati oleh mereka yang hidup di kota-kota besar. Di sektor pertanian dan peternakan juga berlaku hal yang sama. Justru solusi yang ditawarkan startup yang menyasar sektor ini terbilang kompleks.

Nama-nama startup pertanian dan peternakan, seperti iGrow, TaniHub, Etanee, Crowde, Angon, BantuTernak dan lainnya memberikan berbagai macam bentuk solusi, namun beragam. Semuanya bermuara pada menyejahterkan petani dan peternak.

[Baca juga: Daftar Startup Indonesia di Bidang Pertanian, Perikanan, dan Peternakan]

Kebanyakan konsep yang diusung startup-startup pertanian dan peternakan adalah membuka akses modal. Membantu orang-orang di kota untuk berinvestasi di pedesaan yang masih banyak tersedia lahan pertanian dan peternakan.

Solusi lebih kompleks juga sudah banyak tersedia. Seperti memberikan pendampingan dan juga membantu menjualkan produk pertanian dan peternakan melalui layanan digital. Memangkas rantai distribusi konvensional yang dinilai merugikan petani dan peternak.

Belum cukup sampai di sini

Dalam sektor riil, termasuk beberapa sektor yang telah disebutkan di atas tadi, nyatanya masih banyak masalah yang dapat ditangani. Sebut saja di dalam sektor agro, kelangkaan bahan pangan sering terjadi, yang disebabkan karena rantai makanan yang tidak sehat. Pun demikian pada sektor lain, transportasi misalnya, permasalahan tentang pungutan liar ataupun calo sebenarnya bisa diselesaikan dengan menghadirkan sebuah sistem yang mengedepankan pada transparansi.

Modal utama sebuah inovasi adalah penyelesaian sebuah masalah. Momentum ini dapat dijadikan sebagai sebuah pemicu semangat untuk terus berinovasi. Harapannya mereka yang masih peduli dengan kemajuan Indonesia dapat memanfaatkan teknologi untuk “kerja bersama” membangun bangsa.

Motorola Moto Z2 Play Tiba di Indonesia, Bisa Dipesan di Online Store Favorit Anda

Tidaklah berlebihan ketika saya bilang bahwa Motorola tak mau membuang-buang waktu untuk membawa smartphone semi-modular generasi keduanya ke Asia Pasifik. Kawasan ini ialah pasar dengan pertumbuhan tercepat, dan respons konsumen terhadap keluarga Moto Z terbilang sangat positif. Buktinya, Motorola berhasil menyalip ke posisi keempat sebagai brand terfavorit.

Dan di akhir minggu lalu, sebuah notifikasi dikirim tim Motorola Indonesia via email. Isinya mungkin sudah Anda nanti-nanti: Motorola mengumumkan kehadiran resmi Moto Z2 Play di Indonesia, hanya tiga hari setelah ia mendarat di Asia Tenggara. Moto Z2 Play dapat Anda miliki dengan melakukan pre-order di tiga jalur distribusi online lokal terpercaya, yaitu Lazada, Blibli dan DinoMarket.

Moto Z2 Play 4

“Dengan resminya kehadiran Moto Z 2 Play untuk konsumen Indonesia, kami mempertegas komitmen dan memenuhi janji kami untuk menghadirkan inovasi mobile yang sama sekali baru,” tutur ujar Adrie R. Suhadi selaku country lead Lenovo Mobile Business Group Indonesia di rilis pers. “Dan lewat Moto Mods, smartphone ini [dapat] bertransformasi menjadi sesuai yang benar-benar Anda butuhkan kapan pun Anda membutuhkannya.”

Moto Z2 Play 5

Moto Z2 Play 13

Moto Z2 Play merupakan upgrade dari Z Play, menyuguhkan desain lebih ramping dan performa lebih baik dibanding kakaknya itu. Dengan menggonta-ganti Moto Mods, smartphone dapat berubah jadi perangkat sempurna untuk mendukung segala kegiatan Anda – dari mulai presentasi bisnis (via proyektor Insta-Share), mendengarkan musik (JBL SoundBoost), bermain (Moto Gamepad), atau sekedar membuat baterainya lebih tahan lama (TurboPower Pack).

Moto Z2 Play 1

Secara umum, ada empat strategi yang dilakukan oleh Motorola demi mendominasi pasar di tahun 2017. Pertama, mereka akan terus memperluas portfolio produk; lalu produsen berniat untuk berinvestasi mengembangkan brand sehingga ‘lebih berani, lantang dan cerah’; menyempurnakan kualitas dan layanan konsumen; dan selanjutnya adalah menjangkau lebih banyak penyedia jaringan.

Penasaran ingin mengetahui kemampuan Moto Z2 Play lebih jauh? Silakan simak ulasan hands-on Moto Z2 Play lewat tautan ini.

Moto Z2 Play 2

Motorola Moto Z2 Play bisa Anda pesan mulai hari ini, 10 Juli 2017 di DinoMarket, Blibli dan Lazada. Gerbang pre-order akan terus dibuka hingga tanggal 21 Juli 2017 nanti. Di Indonesia, produk dijajakan di harga Rp 6,5 juta, dan kita ditawarkan varian berwarna gold serta gray.

Ada bonus berupa Special Edition Gift Box Moto bagi mereka yang memutuskan untuk memesan Moto Z2 Play sekarang, berisi cap mod berbahan karbon, bumper logam, tongkat selfie, dan kit screen liquid protection. Total harganya mencapai Rp 800 ribu.

Survei JakPat: Tingkat “Unfriend/Unfollow” di Media Sosial Masih Rendah Meski Dinamika Politik yang Memanas

JakPat kembali meluncurkan laporan Social Media Trend 2017 untuk Indonesia yang berdasarkan data kuartal pertama 2017. Selain popularitas Facebook dan Instagram yang makin sulit disaingi media sosial lain, hal menarik lain dalam laporan ini adalah bagaimana responden menyikapi soal “Unfriend” dan “Unfollow”, terutama berkaitan dengan dinamika politik tahun ini.

Mengambil data dari hampir 2000 responden, Secara umum laporan ini menunjukkan digdayanya Facebook dan Instagram dibandingkan platform media sosial lain. Disebutkan lebih dari 80% responden menggunakan Facebook dan Instagram dalam seminggu terakhir, sementara platform lain berkisar di bawah 50%. Selain dua platform tersebut, berturut-turut media sosial populer lainnya di Indonesia adalah Path, Twitter, dan LinkedIn.

Untuk sisi penggunaan aplikasi, pengguna Instagram, Path, dan Facebook disebut paling getol menggunakan aplikasi. Pengguna Twitter dan LinkedIn, di sisi lain, mulai banyak yang mengakses melalui browser, baik desktop maupun mobile.

Terkait soal keputusan unfriend atau unfollow, kebanyakan responden di beberapa media sosial menyebutkan tidak melakukan unfollow atau unfriend, meskipun dinamika politik akhir-akhir ini membuat media sosial memanas. Angka unfollow atau unfriend masih di bawah 15%

Secara umum, tiga alasan tertinggi responden memutuskan pertemanan di media sosial karena terlalu banyak postingan atau spam, tidak setuju dengan pandangan yang diberikan teman tersebut, dan informasi yang dibagikan tidak terlalu dibutuhkan.

Statistik penggunaan media sosial

Data menarik lainnya yang bisa didapat dari laporan JakPat adalah rataan jumlah teman di Facebook. Responden rata-rata memiliki sekitar 1000 teman di Facebook. Untuk umur, rata-rata umur teman yang dimiliki di Facebook paling banyak berusia 20-25 tahun kemudian diikuti usia 26-29 tahun.

Bergeser ke Instagram, JakPat dalam laporannya menyebutkan rata-rata responden mereka memiliki 370 pengikut dan rata-rata mengikuti 254 akun. Untuk media sosial yang dirancang untuk teman dekat, Path, rataan teman responden berada di kisaran 150 orang, dengan rentang usia paling banyak berada di 20-25.

Jakpat-Kebiasaan Penggunaan Media Sosial 2

Untuk mendapatkan versi penuh (berbayar) laporan JakPat ini, silakan akses tautan ini.

GREE Ventures Prioritaskan Investasi di Indonesia

GREE Ventures. perusahaan permodalan asal Jepang, kembali menargetkan investasi ke beberapa startup di Asia Tenggara, Jepang dan India menyusul pengumpulan putaran pendanaan baru yang mencapai $67 juta (sekitar 900 miliar Rupiah). Di Indonesia GREE Ventures telah memiliki sejumlah portofolio, seperti BerryBenka, UrbanIndo, Bukalapak, dan AyoPop.

Senior Investment Manager GREE Ventures Nikhil Kapur kepada DealStreetAsia menjelaskan bahwa pasar India dan Asia Tenggara pada umumnya memiliki beberapa kesamaan, seperti halnya sensitif terhadap harga, penetrasi mobile dan rasa frustrasi terhadap kemacetan.

Nikhil juga menilai akan lebih baik jika startup di Asia Tenggara mulai melihat bagaimana industri di Indonesia dan melihat bagaimana mereka berkembang dan bersaing dengan kompetitor asal Amerika.

“Perusahaan di Asia Tenggara memiliki kesempatan kecil untuk membangun benteng di sekitar mereka dan menciptakan penghalang kuat yang dapat melindungi mereka begitu melihat pesaing dari Amerika Serikat mulai melihat kawasan Asia Tenggara,” papar Nikhil.

Nikhil juga menjelaskan bahwa Indonesia adalah pasar penting bagi GREE Ventures. Lebih dari 50% investasi regional diberikan ke startup Indonesia.

“Pasarnya [Indonesia] cukup besar dan cukup homogen [terlepas dari apa yang orang katakan] untuk membangun bisnis besar yang dapat memberikan venture grade return. Saya tidak berpikir Thailand dan Malaysia memiliki kemewahan ini. [..] Saya pikir belum ada bubble yang terjadi di Asia Tenggara,” ungkap Nikhil.