Sambut Perubahan untuk Jadi Bangsa Digital yang Lebih Baik


Artikel ini hasil kerja sama DailySocial dengan Indosat Ooredoo

Dunia digital kini menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Pertumbuhan pengguna Internet yang terus naik, meluasnya adopsi smartphone sampai ke pelosok, serta tersedianya jaringan 4G yang terus meluas adalah beberapa faktor yang menjadikan dunia digital, khususnya Internet semakin umum digunakan.

Akses Internet yang bisa diandalkan pun tidak melulu untuk hiburan, tetapi juga untuk mendukung produktivitas. Mengakses dokumen dari cloud, mengirim e-mail, dan menjelajah Internet untuk mendapatkan inspirasi adalah beberapa hal yang akan terbantu dengan jaringan yang cepat. Apalagi di tengah tren perangkat mobile, pekerjaan bisa dilakukan di mana saja.

Perubahan pada kehidupan digital yang lebih baik menjadi kebutuhan. Hal tersebut kini dihadirkan Indosat yang telah berganti nama menjadi Indosat Ooredoo. Perubahan nama ini tidak hanya menjadi jargon semata, tetapi juga menjadi visi dari arah baru yang dibawa.

Untuk memperkenalkan dan mendukung perubahan kehidupan digital ke arah yang lebih baik, Indosat Ooredoo mengajak Anda untuk mengikuti gerakan Mari Sambut Perubahan dengan ikut serta dalam kegiatan #IndonesiaDigitalNation.

Indosat Ooredoo Indonesia Digital Nation

Menjadi bangsa yang memiliki pengguna Internet dalam jumlah besar, dukungan akses jaringan mobile memadai akan memberikan akses untuk selalu terhubung ke dunia maya. Ini juga membantu masyarakat Indonesia untuk berkarya, terinspirasi dari karya dunia, dan bisa membagikan ke khayalak.

#IndonesiaDigitalNation adalah ajakan bagi Anda untuk menjadi bagian dari bangsa digital dan menyambut perubahan untuk kehidupan yang lebih baik. Bersama perubahan yang dilakukan Indosat menjadi Indosat Ooredoo untuk menghadirkan dunia digital yang lebih baik untuk semua. Pastikan Anda menggali informasi mengenai apa itu #IndonesiaDigitalNation dengan masuk ke sini.

Indosat Ooredoo yakin akan adanya perubahan digital untuk Indonesia yang lebih baik, dan semua memiliki hak sama dalam mendapatkan jaringan untuk mendukung berbagai kegiatan. Indosat Ooredoo tidak akan pernah berhenti memastikan akses tersebut menjadi mudah dan terjangkau.

Perubahan ke arah yang lebih baik hadir dari peningkatan layanan digital. Setelah menjadi pemimpin dalam menyediakan data di Indonesia, fasililtas untuk para pengguna setia Indosat Ooredoo terus ditingkatkan lewat kehadiran layanan digital yang lebih mudah diases, simpel, dan terjangkau untuk semua.

Tersedianya jaringan 4G LTE dengan kecepatan tiga kali lebih cepat dari sebelumnya juga akan meningkatkan kenyamanan bagi pengguna. Paket dan tarif yang terjangkau bisa dipilih sesuai dengan minat.

Indonesia Digital Nation

Produk dan layanan yang memberi kebebasan, jaringan data yang unggul, dan memperlakukan pelanggan sebagai sahabat merupakan tiga pilar yang dibawa Indosat Ooredoo untuk kehidupan digital yang lebih baik. Dukungan ini membantu Anda menikmati layanan digital dalam mendukung produktivitas kerja maupun untuk menikmati hiburan sebagai pelepas lelah. Komunikasi dengan relasi dan kerabat pun bisa terpelihara dengan akses media sosial tanpa hambatan karena dukungan Internet berkualitas.

Mari sambut perubahan dengan #IndonesiaDigitalNation dari Indosat Ooredoo. Klik di sini untuk tahu lebih banyak tentang berbagai inovasi dari Indosat Ooredoo.

Indosat Ooredoo Ingin Hadirkan Dunia Digital Terdepan di Indonesia

Satu hari menjelang HUT Indosat yang ke-48 pada tanggal 20 November, Indosat bertransformasi menjadi Indosat Ooredoo (baca: uridu). Proses lahirnya kembali salah satu operator terbesar di Indonesia ini sudah melalui persiapan panjang selama dua tahun. Sebelumnya nama Ooredoo sudah sering ditampilkan yang menyebutkan Indosat merupakan anggota dari Ooredoo Group perusahaan telekomunikasi internasional terkemuka yang menyediakan layanan seluler, telekomunikasi fixed line, Internet broadband dan layanan lainnya yang tersebar di Timur Tengah, Afrika Utara, hingga Asia Tenggara.

“Indonesia adalah satu-satunya negara yang masih menempatkan nama perusahaan di depan nama besar Ooredoo. Dari hasil riset terbukti nama Indosat tidak bisa tergantikan oleh pelanggan setia di Indonesia. Untuk itulah nama Indosat Ooredoo disatukan untuk bisa memberikan the best of both world,” kata Direktur Utama dan CEO Indosat Ooredoo Alexander (Alex) Rusli saat acara temu media di Jakarta.

Indosat Ooredoo akan menghadirkan layanan digital yang lebih mudah diakses, simpel, dan terjangkau. Hal tersebut merupakan pilar atau kekuatan baru yang ingin diwujudkan oleh nama baru Indosat Ooredoo, yaitu produk dan layanan yang memberi kebebasan, jaringan data yang unggul, serta mengedepankan customer experience dengan memperlakukan pelanggan layaknya teman.

Dengan lahirnya nama baru Indosat Ooredoo, akan banyak perubahan yang dilakukan, di antaranya struktur organisasi, pendekatan kepada pelanggan, hingga peningkatan teknologi.

Saat ini Indosat Ooredoo telah memiliki 60 juta pelanggan di seluruh Indonesia, untuk itu dalam waktu dekat jumlah gerai yang ada akan ditambah hingga dua kali lipat untuk meningkatkan kepuasaan pelanggan. Selain  itu setiap bulan Indosat Ooredoo menjanjikan akan memberikan inovasi terbaru untuk para pelanggan.

“Nantinya produk atau konten yang ada akan dibuat lebih simpel. Penawaran yang seringkali kami sampaikan melalui pesan singkat (SMS) juga akan kami kurangi dan akan dibuat dalam format yang lebih baru dan simpel, karena di era digital ini kami ingin mengutamakan simplicity,” kata Alex.

Perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, Indosat Ooredoo akan melakukan perubahan yang drastis dalam hal berpikir dan bekerja, di antaranya adalah memberikan pelanggan akses ke dunia digital melalui produk dan layanan yang ada dan menghadirkan pengalaman digital terbaik melalui keunggulan jaringan data. Indosat Ooredoo ingin menjadikan unsur digital sebagai DNA baru perusahaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

“Kami menyadari kata-kata digital sudah sering digunakan namun bagi kami kata digital akan menjadi bagian dari DNA kita karena memang Indosat secara keseluruhan akan merubah cara kerja, organisasi, cara memikirikan produk juga berubah, cara melakukan pendekatan dengan pelanggan,” kata Alex.

Selama 12 bulan ke depan bisa dipastikan Indosat ooredoo akan memberi kejutan kepada pelanggan, baik itu penawaran paket, promo hingga konten-konten baru yang relevan untuk pengguna setia Indosat Ooredoo. Untuk memperluas layanannya, Indosat Ooredoo juga akan menjangkau kalangan UKM, perusahaan, publisher (mobile advertising), hingga e-commerce dengan memberikan penawaran khusus yang bisa dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan.

Indosat Ooredoo juga siap mengaktifkan 4G dengan LTE Advanced Network yang mampu menyediakan kecepatan hingga 112 Mbps. Dengan kecepatan tersebut Indosat Ooredoo akan meluncurkan produk dan konten terbaru melalui koneksi 3G dan 4G sehingga diharapkan pelanggan bisa memilih berbagai konten yang disuka, mulai dari live streaming hingga menonton film terbaru.

Produk IM3, Mentari, dan Matrix sesuai dengan riset yang telah dilakukan  masih disukai oleh pelanggan dan masih terus dipertahankan, namun penawaran yang diberikan akan mengalami perubahan.

“Selama ini persepsi yang ada pada produk Indosat yang dulu mungkin lebih kepada produk yang sifatnya tradisional. Untuk mendukung perubahan tersebut kami merasa perlunya ada perubahan secara menyeluruh termasuk dalam hal logo dan nama,” kata Alex.

Indosat Akhirnya Segera Resmikan Penggunaan Nama Indosat Ooredoo (UPDATED)

Logo Indosat di kantor pusat Indosat Jakarta / iCity Indosat

Indosat tampaknya sudah bulat untuk mengganti nama branding-nya. Indosat akan segera mengganti nama menjadi Indosat Ooredoo, kemungkinan diperkenalkan dalam event Indonesia Digital Nation hari ini. Ooredoo adalah grup operator seluler Qatar yang memiliki mayoritas saham Indosat. Gaya penamaan serupa juga digunakan oleh XL Axiata yang mayoritas dimiliki oleh Grup Axiata Malaysia.

Penggantian nama ini sesungguhnya sudah digadang-gadang sejak beberapa waktu lalu, namun baru direalisasikan akhir tahun ini. Di tahun 2013, wacana ini sudah muncul, meskipun tadinya nama yang digunakan adalah Ooredoo Indonesia. Di tahun 2014, pimpinan Ooredoo memastikan penggantian nama Indosat dilakukan tahun 2015 ini. Nama Indosat tetap dipertahankan untuk tetap menjaga familiaritas masyarakat terhadap brand ini.

Banner pemasaran berikut ini menegaskan penggunaan warna kuning sebagai warna dominannya dan penggunaan situs baru IndosatOoredoo.com. Di banner tersebut, logo baru Indosat Ooredoo masih ditutupi.

IMG_1183

Meskipun belum bisa diakses publik per saat ini, penelusuran kami menegaskan bahwa domain tersebut sudah dimiliki oleh pihak Indosat dan disandingkan dengan nameserver milik Indosat. Kita tunggu kepastian penggantian nama ini.

Update: Sudah resmi berdasarkan tweet Presiden Direktur Indosat Alexander Rusli

Dukung Hari Gerakan Membaca Nasional Indosat Berikan Cipika Bookmate ke Taman Bacaan

Sebagai bentuk dukungan terhadap hari gerakan membaca Nasional yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Indosat memberikan donasi berlangganan Cipika Bookmate selama satu tahun kepada 200 taman bacaan atau perpustakaan. Dukungan ini merupakan bagian dari program CSR sekaligus sebagai upaya Indosat untuk mengoptimalkan manfaat teknologi digital untuk mendorong dan meningkatkan hobi membaca di kalangan pelajar.

“Kami berharap dengan semakin mudahnya membaca buku secara digital, masyarakat Indonesia akan lebih banyak mendapatkan informasi dan pengetahuan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan,” ujar President Director & CEO Indosat Alexander Rusli.

Indosat juga memberikan secara gratis Cipika Bookmate bagi 100 pengguna selama satu tahun untuk Indonesia Menyala, gerakan meningkatkan minat baca yang awalnya diinisiasi oleh para relawan untuk mendukung kegiatan Pengajar Muda dari Gerakan Indonesia Mengajar di daerah penempatannya.

Kepedulian untuk meningkatkan minat baca, terutama oleh teman-teman di pelosok Indonesia, mendorong para Penyala (relawan pegiat Indonesia Menyala) untuk mengadakan program Taman Baca Indonesia Menyala sejak tahun 2013. Taman Baca Indonesia Menyala saat ini sudah tersebar di beberapa kota dan kabupaten.

Cipika Bookmate adalah layanan aplikasi buku digital yang menyajikan konsep berlangganan layaknya perpustakaan dengan membayar satu kali dan bisa membaca sepuasnya melalui ponsel maupun desktop, meskipun tanpa koneksi Internet, dengan total 500 ribu judul internasional dan 4 ribu judul lokal. Aplikasi Bookmate sendiri sudah digunakan di beberapa negara di dunia dan lebih dari 9 bahasa.

Bantu pemerintah adopsi teknologi digital

Sebelumnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Telkom telah berkerja sama untuk mengadopsi teknologi digital dalam proses pembelajaran di sekolah dengan menggunakan tablet untuk pelajar di Indonesia. Fokus utama kegiatan ini untuk daerah terdepan, terluar dan terpencil sesuai dengan program E-Sabak yang sedang gencar dilakukan.

Dengan teknologi yang ada serta didukung oleh tim yang telah terbiasa mengadopsi teknologi serupa, Telkom akan menjadi pihak dalam pembuatan materi kedalam bentuk digital.

Pemerintah sendiri saat ini telah memiliki anggaran untuk pengadaan tablet kepada para pelajar. Tentunya akan disambut baik jika ada pihak-pihak yang membantu gerakan program Buku Sekolah Elektronik ini.

Balon Udara Project Loon Mengudara di Langit Indonesia Tahun 2016

Pendiri Google dan President Alphabet Inc. Sergey Brin, Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah, CEO XL Axiata Dian Siswarini, CEO Indosat Alexander Rusli, dan VP Project Loon Mike Cassidy di sela-sela penandatanganan MoU Project Loon di kantor Google X / XL Axiata

Meskipun menuai pro dan kontra karena dianggap akan melakukan bypass konektivitas dan berisiko mengingat proyek tersebut masih dalam tahap pengembangan (riset), kesepakatan antara Alphabet Inc. (pemilik Project Loon) dengan pemerintah Indonesia dan tiga operator utama Indonesia telah dilakukan di kantor Google X, Mountain View, Rabu (28/10/2015). Tercakup dalam kesepakatan itu adalah uji coba balon udara Loon di wilayah Indonesia mulai 2016.

“Ini adalah keputusan strategis. Setidaknya, bagi para operator telekomunikasi di Indonesia harus menjadi bagian dari ini, paling tidak mengetahui aspek teknisnya,” ujar Menkominfo Rudiantara, seperti dilaporkan Kompas di lokasi acara peresmian kesepakatan Indonesia dan Alphabet.

Secara komprehensif nantinya Project Loon di Indonesia akan menjangkau wilayah-wilayah di seluruh Indonesia yang sebelumnya belum mendapatkan akses internet serta infrastruktur telekomunikasi, misalnya di  kawasan Timur Indonesia.

Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 100 juta orang penduduk yang masih belum terhubung dengan Internet. Hal inilah yang kemudian dicoba dikurangi dengan uji coba Project Loon di Indonesia.

Project Loon dalam skala yang besar adalah yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Sebelumnya Project Loon telah dilakukan di Australia dengan menggandeng operator seluler Telstra dengan memanfaatkan frekuensi LTE untuk disebarkan kepada pengguna melalui konektivitas Wi-Fi. Kemitraan seperti ini diharapkan bisa terwujud bersama tiga operator besar di Indonesia yaitu XL Axiata, Telkomsel dan Indosat.

Project Loon merupakan program yang digagas oleh Google (sekarang dalam payung Alphabet Inc.) dengan mengusung teknologi untuk menyebarkan koneksi Internet di daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau koneksi kabel maupun sinyal operator selular. Loon menggunakan balon udara bertenaga matahari yang akan mengudara di ketinggian sekitar 20 km di atas permukaan laut dan berfungsi layaknya menara pemancar jaringan 4G/LTE yang luas. Metode ini diharapkan dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur jaringan di medan sulit, seperti hutan dan pegunungan.

Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara Alphabet, pemerintah Indonesia, dan tiga operator utama di Indonesia, pemerintah Indonesia melalui Kominfo berharap dapat menghadirkan internet keseluruh pelosok wilayah Indonesia. Seperti apa nantinya aspek komersial kerja sama ini ke depannya masih dalam proses perencanaan Kominfo.

Turut hadir dalam acara tersebut Pendiri Google dan President Alphabet Inc Sergey Brin dan Vice President Project Loon Mike Cassidy. Pemerintah Indonesia diwakili Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani, ditambah perwakilan tiga operator utama di Indonesia, yaitu Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah, CEO XL Axiata Dian Siswarini, dan CEO Indosat Alexander Rusli.

Komitmen operator seluler Indonesia

projectloon_indonesia

Uji coba Project Loon direncanakan akan dilaksanakan tahun 2016 dan pelaksanaan komersialisasi akan memakan waktu 2-3 tahun. XL sendiri dalam rilis persnya akan terus melakukan evaluasi terhadap potensial pasar dari penyediaan layanan Project Loon ini. Ke depannya XL akan melanjutkan diskusi lebih lanjut pihak Google. untuk mempelajari proyek uji coba lebih dalam, baik secara teknis maupun komersial. Teknologi yang ditawarkan disebutkan akan lebih sesuai untuk diterapkan di luar Jawa dengan banyak area masih belum terlayani Internet secara maksimal oleh semua operator.

“Akses informasi menjadi salah satu kunci kemajuan di era digital saat ini. Karena itu, layanan Internet yang memadai menjadi kebutuhan urgen bagi kita untuk bisa mempercepat pembangunan dan perekonomian di daerah-daerah terpencil.  XL melihat kesempatan untuk bisa mengatasi hambatan geografis wilayah Indonesia melalui Project Loon. Untuk itu kami menyambut baik kerjasama untuk uji coba ini,” ungkap CEO XL Dian Siswarini.

CEO Indosat Alexander Rusli menambahkan, “Kami sangat senang mendukung upaya Pemerintah dalam menyediakan koneksi digital dan internet melalui kerja sama ini. Indosat senantiasa berkomitmen menyediakan koneksi digital demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat sampai ke daerah terpencil. Kami juga telah memodenisasi jaringan kami untuk melayani masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam mengakses jaringan.”

“Telkomsel melihat Project Loon sebagai salah satu inovasi teknologi terkini yang dapat bermanfaat untuk memperluas penyebaran Internet di daerah-daerah yang sulit terjangkau dan memiliki kerapatan penduduk (densitas) yang rendah. Hal ini diharapkan dapat melengkapi jaringan Telkomsel yang saat ini sudah tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia, sehingga lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang dapat menikmati layanan mobile broadband yang berkualitas,” tutup Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah.

Indosat Ajak Anak-Anak dan Remaja Indonesia Untuk Mencintai Dunia Pemrograman Melalui Ajang Kids & Teens Hackathon

Kompetisi pembuatan aplikasi dalam waktu terbatas bagi anak-anak dan remaja Indonesia usia 6-15 tahun, Kids & Teens Hackathon, kembali digelar Indosat pada Sabtu lalu (24/10). Kali ini Indosat bekerja sama dengan Clevio Coder Camp untuk menggelar Kids & Teens Hackathon di Pinisi Edutainment Park, Jakarta. Kids & Teens Hackathon sendiri merupakan salah satu rangkaian roadshow dari perhelatan Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) ke sembilan.

Continue reading Indosat Ajak Anak-Anak dan Remaja Indonesia Untuk Mencintai Dunia Pemrograman Melalui Ajang Kids & Teens Hackathon

Gameloft Presents Alternate Ads Platform in Indonesia

World’s giant mobile game developer Gameloft officially introduced a new ads format with various targeting criteria (20/10). Gameloft Advertising Solutions, which claims to have 2,2 million active users, promises 100% of visibility. BNI and Indosat are some of the company’s clients in Indonesia. Continue reading Gameloft Presents Alternate Ads Platform in Indonesia

Sony Helps Indosat Providing SIM Cards for E-Money Transaction

It seems that Sony is really serious to make Indonesia its new potential market. After sealing the partnership with Telkom for NFC-based smart card last week, the company now collaborates with Indosat to use FeliCa tech to enable e-money function on smartphones. Continue reading Sony Helps Indosat Providing SIM Cards for E-Money Transaction

Percepat Konsep Smart Nation, Indosat Fasilitasi Layanan TI ke Sejumlah Daerah di Indonesia

Smart city, smart region, smart nation, atau istilah lainnya untuk sebuah daerah yang maju dengan optimalisasi teknologi memang sedang hangat diperbincangkan di Indonesia. Indosat sebagai salah satu operator telekomunikasi terbesar di Indonesia pun turut menunjukan perhatian mereka ke arah tersebut. Baru-baru ini dalam rangka mendukung kesiapan infrastruktur ICT daerah menuju smart region, Indosat dikabarkan telah memberikan sejumlah layanan IT Service berupa Cloud, Big Data Analysis dan M2M Solutions kepada 45 daerah baik provinsi, kabupaten, dan kota peraih nominasi Indonesia Smart Nation Award (ISNA) 2015. Continue reading Percepat Konsep Smart Nation, Indosat Fasilitasi Layanan TI ke Sejumlah Daerah di Indonesia

Sony Bantu Indosat Sediakan SIM untuk Transaksi E-Money

Indosat dan Sony Felica klaim sediakan SIM untuk e-money yang pertama di Indonesia / Shutterstock

Sony tampaknya sedang gencar menjajaki Indonesia sebagai pasar baru mereka. Setelah minggu lalu menjalin kerja sama dengan Telkom untuk urusan smart card dengan teknologi NFC, kini mereka juga bermitra dengan Indosat memberdayakan smartphone untuk peruntukkan e-money memanfaatkan teknologi FeliCa.

Continue reading Sony Bantu Indosat Sediakan SIM untuk Transaksi E-Money