Speaker Logitech Z606 5.1 Usung Cara ‘Tradisional’ Untuk Sajikan Audio Berkualitas

Demi memuluskan langkah sebagai penyedia periferal PC terlengkap, Logitech tak jarang melakukan pengambilalihan strategis. Di ranah audio, beberapa nama telah mereka akuisisi sejak lebih dari satu dekade silam: Ultimate Ears, Jaybird, Astro Gaming, lalu Anda mungkin juga sudah mendengar kabar soal rencana mereka membeli Blue Microphones. Kini, Logitech menjadi salah satu brand yang dipertimbangkan di segmen penyajian suara.

Minggu ini, sang perusahaan asal Swiss itu meluncurkan anggota baru keluarga speaker-nya. Dinamai Z606 5.1, Logitech mempersiapkannya sebagai sistem audio serbabisa dengan penyajian tradisional, menjanjikan output suara berkualitas tinggi yang dipadu luasnya konektivitas. Z606 mempersilakan Anda menikmati audio dari berbagai sumber, baik itu smartphone, televisi, hingga komputer via sambungan Bluetooth, kabel bercolokan 3,5mm ataupun RCA.

Logitech Z606 5.1 Surround Sound with Bluetooth. 3

Sesuai namanya, Z606 terdiri dari lima speaker dan satu unit subwoofer. Mereka semua dibekali kabel super-panjang (6,2-meter) demi memudahkan kita menempatkannya di penjuru ruang – misalnya: tiga speaker sejajar dengan televisi dan dua lagi diposisikan di masing-masing ujung sofa. Anda sama sekali tidak perlu mengubah letak perabotan rumah. Proses pemasangannya sederhana dan pengendaliannya juga sangat mudah, bisa Anda lakukan langsung via control panel di unit subwoofer atau lewat remote.

Logitech Z606 5.1 Surround Sound with Bluetooth. 1

Tentu saja Anda tidak perlu mengutak-atik panel kendali tiap kali ingin melakukan pengaturan. Unit remote tersambung ke Z606 secara nirkabel dengan jarak maksimal 10 meter. Anda tetap bisa menaik-turunkan volume atau mengganti lagu ketika berada di ruangan lain. Pastikan saja Anda tidak sembarangan menaruh remote sehingga susah dicari.

Logitech Z606 5.1 Surround Sound with Bluetooth. 2

‘Logitech Z606 5.1 Surround Sound with Bluetooth’ kabarnya mampu menghidangkan audio berkekuatan 160-Watt dan ditopang oleh driver 5,25-inci di dalam subwoofer. Kombinasi dari semua itu memungkinkannya menyuguhkan nada-nada tinggi yang jernih serta bass yang dalam dan bertenaga apapun sumbernya, serta memastikan audio tersaji merata ke segala penjuru ruang. Dengan begini, Z606 siap menjadi solusi atas segala kebutuhan Anda: untuk mendengarkan musik, pelengkap saat menonton film, hingga pendamping ketika bermain game.

Selain menawarkan kesederhanaan setup serta fleksibiltas penggunaan, harga juga menjadi aspek andalan Logitech di Z606 5.1. Satu set speaker ini dijajakan seharga hanya Rp 1,5 juta. Produk ini telah mulai dipasarkan secara serempak di beberapa negara pada bulan Februari 2019, termasuk Indonesia. Di sini, Anda dapat memesannya via JD.id.

Sumber: Logitech.

Gojek and JD.com Announces “Joint Venture” for JD.id Integration and J-Express Logistics

After officially announcing first phase of series F funding, Gojek also announce a strategic partnership with JD.com in Indonesia. It’s in the form of a joint venture of JD.id and J-Express (JX).

JD.id is known as an e-commerce with original goods sales tagline. JX, a logistics for e-commerce, is said to integrate with Gojek’s network. JX is now accessible jn its official site.

In addition, the partnership will include some others, such as digital payment solution, marketing, and product catalog. There will be integration of both services, one is to provide direct access of JD.id product in Gojek’s app.

Jon Liao, JD com’s CSO said, the investment given to Gojek shows the company’s high trust on its business growth potential.

“Gojek’s domination in the market, excellent understanding of local demand, and the great number of loyal customers has made Gojek a reliable strategic partner for us in Indonesia. With the access to JD.id platform on Gojek’s mobile app, the 27 million monthly active users of Gojek will have direct access to the high-quality product offered on JD.id e-commerce platform,” he explained.

He added, “Gojek’s resources, from marketing, branding, and digital payment will help JD.id expand consumer network and provide the best e-commerce experience in Indonesia. Along with JD.com’s growth in the region, we aim to partner with Gojek to provide innovations in retail, logistics, and solutions for Southeast Asia’s consumers.”


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Gojek dan JD.com Umumkan “Joint Venture”, Fokus pada Integrasi JD.id dan Layanan Logistik J-Express

Selain mengumumkan secara resmi perolehan fase pertama pendanaan seri F, Gojek turut mengumumkan kelanjutan kemitraan strategis bersama JD.com di Indonesia. Disebutkan realisasi kerja sama tersebut dalam bentuk joint venture pada JD.id dan J-Express (JX).

Seperti diketahui, JD.id merupakan layanan e-commerce yang mengangkat tagline penjualan barang-barang orisnil. Sementara JX merupakan layanan pengantaran logistik untuk e-commerce, nantinya akan turut memanfaatkan jaringan mitra Gojek. Saat ini JX sudah bisa diakses melalui situs resminya.

Selain itu kerja sama juga akan mencakup hal lain, di antaranya terkait solusi pembayaran digital, pemasaran, dan katalog produk. Akan ada integrasi kedua layanan, salah satunya menghadirkan akses langsung produk JD.id di aplikasi Gojek.

CSO JD.com Jon Liao mengatakan, investasi yang diberikan untuk Gojek menunjukkan kuatnya kepercayaan perusahaan terhadap potensi pertumbuhan bisnis.

“Kepemimpinan Gojek di pasar, pemahaman akan kebutuhan lokal yang tak tertandingi, serta besarnya jumlah pelanggan setianya yang sangat besar menjadikan Gojek mitra strategis terpercaya bagi kami di Indonesia. Dengan adanya akses ke platform JD.id di aplikasi mobile Gojek, sebanyak 27 juta pengguna aktif per bulan Gojek akan memiliki akses langsung ke produk-produk berkualitas yang ditawarkan oleh platform e-commerce JD.id,” ujar Liao.

Ia melanjutkan, “Sumber daya yang dimiliki Gojek mulai dari marketing, branding, hingga layanan pembayaran digital akan membantu JD.id untuk memperluas cakupan konsumennya serta terus menyediakan pengalaman e-commerce terbaik untuk konsumen Indonesia. Seiring dengan berkembangnya JD.com di kawasan ini, kami menantikan untuk bekerja sama dengan Gojek dalam menghadirkan inovasi-inovasi di bidang ritel, logistik, serta memberikan solusi bagi konsumen di Asia Tenggara.”

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

8 Sekolah Siap Bertanding untuk jadi Jawara Dota 2 dan MLBB di JD High School League

JD High School League (JD HSL) adalah sebuah gelaran kompetitif esports yang unik karena ditujukan untuk para pelajar. Pesertanya pun di sini mewakili nama sekolahnya masing-masing. Sedangkan game yang dikompetisikan di sini adalah Dota 2 dan Mobile Legends: Bang Bang (MLBB).

Kompetisi yang disponsori oleh JD.ID, Lenovo Legion, dan Corsair ini telah menjalani masa pertandingannya dari tanggal 20 Oktober – 18 November 2018. Dari masa pertandingan tersebut, 4 sekolah dari tiap game berhak lolos ke babak semifinal.

Berikut adalah daftar dari 8 sekolah yang akan bertanding di babak semifinal:

Untuk Dota 2:

Sumber: JD HSL
Sumber: JD HSL

– SMA Marsudirini Bekasi
– SMAN 7 Bandung
– SMAN 23 Bandung
– SMK Bhakti Anindya

Untuk MLBB:
– SMA Istiqamah Bandung
– SMA Negeri 1 Purwodadi
– SMAN 6 Pontianak
– SMK Telkom Makassar

Sumber: JD HSL
Sumber: JD HSL

Babak semifinal JD HSL ini nantinya akan digelar di High Grounds PIK pada tanggal 12 Desember 2018. Sedangkan babak grand finalnya akan digelar besoknya (13 Desember 2018) di Britama Arena alias Mahaka Square.

Total hadiah yang diperebutkan di sini juga tidak main-main karena mencapai nominal Rp1,2 miliar dengan distribusi hadiah sebagai berikut:

DOTA 2 :

    • Juara 1 : Beasiswa Sebesar Rp 30.000.000,- & 5 Buah PC esport
    • Juara 2 : Beasiswa Sebesar Rp 20.000.000,- & 5 Buah PC esport
    • Juara 3 : Beasiswa Sebesar Rp 10.000.000,- & 5 Buah PC esport

Mobile Legends :

    • Juara 1 : Beasiswa Sebesar Rp 25.000.000,-
    • Juara 2 : Beasiswa Sebesar Rp 15.000.000,-
    • Juara 3 : Beasiswa Sebesar Rp 10.000.000,-

Menariknya, ada standar nilai akademik untuk para peserta agar dapat mengikuti kompetisi ini meski memang standar tersebut diserahkan ke pihak kepala sekolahnya masing-masing. Selain itu, JD HSL juga mewajibkan setiap tim memiliki guru pembimbingnya masing-masing karena para pemainnya harus diawasi oleh guru setiap turnamen berlangsung.

Gisma "Melon". Sumber: JD HSL
Gisma “Melon”. Sumber: JD HSL

Gisma Priayudha Assyidiq atau yang biasa dikenal dengan Melondoto di kalangan gamers, yang merupakan Project Director dari JD HSL, bercerita bahwa turnamen ini sungguh di luar perkiraan awalnya. Pasalnya, ada ratusan sekolah yang mendaftar untuk turut bertanding di kompetisi; baik untuk Dota 2 ataupun MLBB.

Ia juga bercerita bahwa setelah para peserta menjalani penyisihan selama sebulan, mereka semakin kompak meski berbeda-beda sekolahnya. Mereka bahkan sampai punya inisiatif sendiri untuk membuat grup Whatsapp agar mereka dapat berkumpul dan berlatih lebih baik.

“Jalan masih panjang untuk mencapai (tingkat) profesional. Namun turnamen ini bisa jadi landasan yang bagus dan dapat menunjukkan nilai-nilai positif esports ke orang tua dan guru.” Ujar Gisma.

Turnamen semacam JD HSL ini sungguh sangat perlu diapresiasi dan didukung. Muasalnya, turnamen semacam ini tak hanya dapat menunjukkan nilai-nilai positif yang diajarkan dalam berkompetisi namun juga menjadi salah satu solusi masalah regenerasi di esports.

Sekolah manakah yang akan jadi juara Dota 2 dan MLBB? Kita tunggu saja tanggal mainnya bersama-sama.

Mengungkap Layanan E-Commerce Terpopuler di Indonesia

Melati sering berbelanja secara online. Untuk keperluan pribadi, terutama membeli aksesoris smartphone, grocery, dan lainnya ia mempercayai layanan asal Tiongkok, JD.id. Alasannya cukup sederhana, ia percaya dengan tagline #Dijaminori, yaitu hanya menjual produk original. Soal harga atau cepatnya pengiriman ternyata bukan menjadi pilihan pertama.

Di sisi lain, bagi Adel, bebas ongkos kirim justru menjadi pemicu utama. Tak heran jika ia memilih Shopee Indonesia sebagai layanan e-commerce favorit.

Semua alasan tersebut mengerucut pada bagaimana layanan e-commerce menangkap kebutuhan dan keinginan konsumen. Tidak lagi tergoda dengan diskon atau promo, konsumen lebih mencari kepuasan personal, karena dimudahkan untuk membeli produk yang diinginkan.

Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee melesat

iPrice Group, pengusung layanan metasearch engine yang beroperasi di Asia Tenggara, baru-baru ini menghadirkan The Map of E-commerce Indonesia yang mengupas peta layanan e-commerce berdasarkan average quarterly traffic, mobile application ranking, social media followers dan jumlah pegawai. Hasil data terkini berdasarkan data Q2 2018.

Hal menarik yang menjadi highlight adalah melajunya Tokopedia dan Bukalapak sebagai layanan e-commerce dengan traffic tertinggi, di atas Lazada yang selama ini merajai pasar Asia Tenggara. Memang metrik yang digunakan hanya menghitung traffic di browser (desktop dan mobile) dan tidak menghitung penggunaan aplikasi, tetapi data ini menunjukkan pergeseran tentang bagaimana konsumen Indonesia memilih layanan e-commerce favoritnya.

Statistik kunjungan dan ranking aplikasi mobile untuk e-commerce Indonesia
Statistik kunjungan dan ranking aplikasi mobile untuk e-commerce Indonesia

Kepada DailySocial, Head of Corporate Communications Tokopedia Priscilla Anais mengungkapkan, Tokopedia dikunjungi lebih dari 73 juta masyarakat (unique visit) Indonesia per bulannya (situs dan aplikasi), dengan total kunjungan dalam sebulan mencapai 332 juta (total visit), pada bulan Mei 2018.

Hal menarik yang menjadikan Tokopedia mengalami lonjakan pengunjung di kuartal kedua 2018 adalah festival belanja online Ramadhan Ekstra. Program ini menghadirkan ratusan produk eksklusif, flash sale, dan potongan harga yang sangat menarik untuk berbagai kebutuhan Ramadhan.

Disebutkan penggunaan layanan Tokopedia 80% berbasiskan mobile, sejalan dengan perilaku konsumen Indonesia yang mobile first dan harga smartphone yang semakin terjangkau.

Sementara Chief Strategy Officer Bukalapak Teddy Oetomo, kepada DailySocial, mengungkapkan, pihak Bukalapak tidak dapat membenarkan atau menyalahkan hasil perhitungan iPrice tersebut.

Teddy merinci, berdasarkan data yang dimiliki Bukalapak, traffic di Q2 2018 naik hampir 3 kali lipat dibandingkan Q2 2017, sementara jumlah active user meningkat hingga 2 kali lipat. Sepanjang Q2 2018, Bukalapak mencatat jumlah pengguna terbanyak menggunakan platform Android, disusul mobile web dan desktop.

Informasi enam layanan e-commerce terbesar di Indonesia
Informasi enam layanan e-commerce terbesar di Indonesia

Hal yang tak kalah menarik adalah berjayanya Shopee sebagai layanan yang menduduki posisi pertama di ranah aplikasi mobile, baik untuk Android maupun iOS. Angka ini cukup mengejutkan, mengingat Shopee baru tiga tahun hadir bersaing di Indonesia.

Country Brand Manager Shopee Indonesia Rezki Yanuar kepada DailySocial mengatakan, sesuai data yang dikumpulkan iPrice, Shopee selama ini fokus kepada inovasi aplikasi mobile. Menurut data yang dikumpulkan Shopee, saat ini Shopee telah diunduh lebih dari 61 juta kali dengan rata-rata tiap bulannya mencapai 110 juta kunjungan. Lebih dari 95% pengguna Shopee melakukan transaksi melalui smartphone.

Survei ke masyarakat

Untuk mendukung data ini, DailySocial melakukan survei, bekerja sama dengan JakPat, untuk mengetahui layanan e-commerce favorit versi responden. Survei dilakukan terhadap 2026 responden di seluruh Indonesia.

Berdasarkan survei ini, Shopee ternyata menjadi layanan e-commerce yang paling sering digunakan oleh responden (34%). Posisi berikutnya berturut-turut diikuti Tokopedia (28%), Bukalapak (17,5%) dan Lazada (14%). Blibli menduduki posisi juru kunci dalam hal popularitas di masyarakat.

Berdasarkan survei DailySocial dan JakPat, Shopee kini jadi layanan e-commerce terpopuler
Berdasarkan survei DailySocial dan JakPat, Shopee kini jadi layanan e-commerce terpopuler

 

Lebih lanjut, hasil survei ini mengungkapkan bahwa sebuah layanan e-commerce dianggap favorit dengan alasan harga yang lebih terjangkau (31%), promo diskon (26%), variasi pilihan produk (19%), dan pengiriman gratis (15%).

Urusan harga masih jadi faktor penting yang mendorong preferensi layanan e-commerce
Urusan harga masih jadi faktor penting yang mendorong preferensi layanan e-commerce

Potensi masa depan

Studi McKinsey pada tahun 2016 memprediksi bahwa di tahun 2025 dampak ekonomi digital bagi Indonesia bisa meningkatkan GDP hingga $35 miliar dan menambah 3,7 juta lapangan pekerjaan baru.

Menurut Ketua Umum idEA Ignatius Untung, ke depannya persaingan antara layanan e-commerce akan semakin sengit. Dibutuhkan dana yang besar agar bisnis bisa berjalan. Mereka yang tidak memiliki strategi akan terancam merger, diakuisisi atau terpaksa gulung tikar. E-commerce yang masih berusaha mencari dan membangun pembeli yang loyal dengan memberikan harga murah, akan mengalami kesulitan.

Dari enam besar pemain industri ini, tiga layanan e-commerce di Indonesia memiliki investor yang terafiliasi dengan Alibaba, yaitu Lazada (akuisisi penuh), Tokopedia, dan Bukalapak (melalui Ant Financial). Sementara dua layanan lainnya terafiliasi dengan Tencent, yaitu Shopee dan JD.id. Hanya Blibli yang murni dimiliki konglomerasi lokal melalui GDP Venture.

“Karena pada akhirnya produk yang dijual sama, hari ini brand A bisa lebih murah, tapi hari lain bisa gantian. Untuk itu kemungkinan pemain akan mulai fokus ke area yg lebih unik. Tidak cuma sekedar asal lebih murah, karena semua juga bisa murah dengan promo,” kata Untung.

JD.ID Introduces “JDVirtual” as Modern Retail in Train Stations

JD.ID introduces a modern retail as the new service for its customers called JDVirtual. It is now available in some train stations, including Jakarta Kota, Sudirman, Juanda, Gondangdia, Cikini, Tebet, Pasar Minggu, and Depok Baru.

JDVirtual sells food, beverages, and some household stuff, the items you usually seen in retail stores. It is expected to facilitate customers in selecting goods, it’ll later be delivered to the address placed in the app.

Not only to discover a new model, it’s also an attempt to extend the high-potential of commuters in Jakarta.

PT Kereta Commuter Indonesia in its official page said by June 2018, the average number of commuters in working days has reached 1 million, there’s a time when they have to serve up to 1.154.080 customers.

The previous O2O (Online-to-Offline) concept was demonstrated by JD.ID through the launch of its futuristic shop JD.ID X at PIK Avenue in early August. However, on JD.ID X, items are sold directly with payment via an app.

Purchasing with QR Code

Using QR Code technology, JDVirtual offers a modern shopping method while prioritizing the borderless and cashless shopping. JD.ID users can directly purchase by scanning the product code in JDVirtual. Furthermore, the transaction can be processed in JD.ID app, including payment.

JD.ID, with JDVirtual, aims to provide a new shopping experience for its loyal customers. It doesn’t rule out the possibility for JDVirtual service to be added in some strategic places of public transportation services, such as bus terminals and airports.

“Customers are our inspiration to run the business in Indonesia. We believe in JD.ID Virtual borderless shopping concept to provide real solutions for the modern retail industry while carrying out a mission for better Indonesia,” Zhang Li, JD.ID’s President Director, said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

JD.ID Hadirkan Toko Ritel Modern “JDVirtual” di Stasiun Commuter Line

JD.ID menghadirkan layanan baru bagi penggunanya berupa toko ritel modern bernama JDVirtual. JDVirtual saat ini bisa ditemui di stasiun Jakarta Kota, Sudirman, Sudimara, Juanda, Gondangdia, Cikini, Tebet, Pasar Minggu dan Depok Baru.

JDVirtual menjual produk makanan, minuman, dan kebutuhan rumah tangga, persis seperti yang biasa banyak ditemukan di toko ritel. Toko ritel disajikan untuk memudahkan pengguna memilih jenis barang yang dibeli, nantinya barang tersebut akan dikirimkan ke alamat yang tertera pada aplikasi.

Selain menjajaki model baru, upaya ini dilakukan untuk merangkul potensi mobilitas pengguna commuter line yang cukup tinggi di Jakarta.

Berdasarkan data dari PT Kereta Commuter Indonesia di laman resminya, hingga Juni 2018 rata-rata jumlah pengguna KRL di tiap hari kerja mencapai 1 juta orang, dengan rekor jumlah pengguna terbanyak yang dilayani dalam satu hari adalah 1.154.080 pelanggan.

Konsep O2O (Online-to-Offline) sebelumnya juga dijajal JD.ID melalui peluncuran toko futuristis JD.ID X di PIK Avenue awal Agustus lalu. Hanya saja di JD.ID X barang dijual langsung, pembayaran dilakukan melalui aplikasi.

Pembelian menggunakan kode QR

Memanfaatkan teknologi kode QR, JDVirtual menawarkan cara berbelanja modern dengan tetap mengedepankan konsep belanja tanpa batas (borderless) dan non-tunai (cashless). Bagi pengguna aplikasi JD.ID, bisa langsung melakukan pembelian dengan memindai kode produk di JDVirtual. Selanjutnya proses transaksi akan dilakukan di aplikasi JD.ID, termasuk pembayaran.

Target JD.ID dengan JDVirtual ini adalah memberikan pengalaman baru dalam berbelanja bagi para pelanggan setianya. Tidak menutup kemungkinan layanan JDVirtual akan ditambah di beberapa titik strategis layanan transportasi masyarakat seperti di terminal bus dan bandara.

“Pelanggan adalah inspirasi kami dalam menjalankan bisnis di Indonesia. Kami percaya dengan JD.ID Virtual konsep berbelanja yang tak mengenal batas dapat memberikan solusi nyata bagi industri ritel modern sekaligus menjalankan amanah kami untuk memajukan Indonesia,” kata President Director JD.ID, Zhang Li.

Application Information Will Show Up Here

High School League 2018 Digelar Untuk Saring Talenta Esports di Bangku SMA

Ada banyak sekali turnamen gaming profesional dilangsungkan di Indonesia belakangan ini. Animo publik terhadap beberapa perhelatan itu sangat positif, mendorong penyelenggara mengadakan acara lanjutan secara berkala. Namun baru di bulan Agustus lalu sebuah agenda ambisius dicetus oleh IESPL. Dan kabar gembiranya, akan ada lebih banyak acara esport bertema liga dilaksanakan di tanah air.

Tepat di tanggal 6 September 2018 kemarin, diresmikanlah Indonesia High School League 2018, yaitu liga esports yang dikhususkan untuk kalangan pelajar dengan tujuan buatmenyaring bibit-bibit berpotensi baru di ranah gaming profesional. Sesuai judulnya, hal paling menarik dari HSL 2018 adalah upaya penyelenggara menggapai institusi pendidikan di Indonesia secara resmi untuk berkolaborasi dalam program mereka.

HSL 3

High School League 2018 akan mempertandingkan dua permainan, yaitu Dota 2 (liga) dan Mobile Legends (sebagai ekshibisi). Dua judul ini dipilih penyelenggara karena diyakini dapat meningkatkan kemampuan kerja sama, kekompakan tim, pengambilan keputusan, kecerdasan berstrategi, serta mendorong sifat disiplin serta sportif. Dari pengamatan saya, kedua game MOBA ini mendapatkan lampu hijau karena mereka tidak terlalu mengekspos aspek kekerasan dan juga cukup populer di kalangan gamer.

HSL 4

Gerbang pendaftaran HSL 2018 telah dibuka, dan panitia akan terus menerima registrasi hingga tanggal 12 Oktober 2018 nanti. Tiap tim akan mewakili nama sekolah mereka, dan harus mendapatkan izin resmi. Itu berarti, siswa tidak bisa serta-merta mendaftar tanpa dukungan sekolah. High School League juga didesain agar tidak menggangu kegiatan belajar mengajar. Turnamen-turnamennya diadakan tiap hari Sabtu dan Minggu.

HSL 5

Setelah periode registrasi berakhir, tim HSL 2018 akan menggelar babak penyisihan di sepuluh game center bersertifikasi GeForce yang berlokasi di delapan kota di Indonesia pada tanggal 20 Oktober sampai 12 November. iCafe-iCafe terpilih itu di antaranya adalah BarracX (Jakarta), Redfox (Bogor), Immortal (Bandung), Poseidon (Solo), Three Kingdoms (Surabaya), Hardcore (Malang), Noblenation dan iCafe Medan (Medan), GIX (Makassar), lalu final akan dilangsungkan pada bulan Desember di High Grounds Pantai Indah Kapuk.

HSL 6

Presiden HSL, Stevanus, menjelaskan bahwa esports ialah jenis olahraga yang masih tergolong baru di kalangan masyarakat, terutama di sekolah. Meski begitu, ada banyak hal positif yang bisa ditumbuhkan olehnya, misalnya mengajarkan sportivitas, membangun mental, sebagai cara aktualisasi diri, dan berpotensi meningkatkan prestasi akademis. Dan bagi mereka, sekolah menengah atas merupakan mitra terbaik buat mencari bibit-bibit berbakat.

HSL 78

Dalam presentasinya, Anna Surti Ariani selaku pakar kejiwaan anak dan keluarga dari Universitas Indonesia menekankan bahwa ada batasan nyata antara aktivitas esports dengan sindrom ketergantungan game. Faktor nomor satunya adalah, esports menuntut disiplin, lalu mereka yang berpartisipasi di sana harus memiliki target yang jelas – bukan bermain buat sekadar menghilangkan rasa bosan atau bergantung mood.

HSL 9

HSL mengajak pihak pengajar untuk melihat esports sebagai ekstrakulikuler, sehingga kegiatan ini tetap punya kaitan erat dengan aktivitas belajar formal di sekolah. Jadi jika nilai akademis siswa menunjukkan penurunan, guru dapat mengurangi jatah waktu mereka buat berlatih esport. Melalui cara ini, interaksi anak-anak dan konten digital lebih terkontrol. Selain itu, panitia juga sudah menentukan umur termuda para peserta liga, yaitu 15 tahun – tidak bisa kurang dari itu.

HSL 2

Penyelenggaraan High School League 2018 didukung oleh JD.id dan Lenovo. Bagi JD.id, menopang ranah gaming profesional ialah salah satu wujud dari misi mereka dalam ‘advancing Indonesia’. Sedangkan Lenovo sendiri sudah lama berkecimpung di bidang esports lewat sub-brand Legion. Mereka terus melakukan kemitraan dengan tim Evos, bahkan mengadakan turnamennya sendiri.

Jumlah hadiah yang disediakan panitia HSL 2018 juga tidak mengecewakan, namun mereka memutuskan buat mengambil arahan yang bersifat edukatif. Para pemenang kompetisi ini akan memperoleh beasiswa, bantuan penyediaan kurikulum esports, ada pula biaya untuk guru pembimbing kegiatan ekstrakulikuler esports, sampai perlengkapan lab. Total nilainya mencapai Rp 1,2 miliar.

Silakan kunjungi situs resmi Indonesia High School League untuk melakukan pendaftaran serta mendapatkan informasi lebih jauh mengenai HSL 2018.

JD.ID X Futuristic Retail in Jakarta Offers Online-Offline Shopping Experience

JD.ID officially introduces “JD.ID X” in Jakarta, a retail store with artificial intelligence (AI) that attempts to give the new online-offline shopping experience. The no cashier concept and connection to the app is fairly new here, although it has been familiar out there, particularly in China as JD.ID‘s main base.

The futuristic retail in 270m2 is located on PIK Avenue, Jakarta. It’s using face-scanner technology, Radio Frequency Identification (RFID), and cashless payment method; all goods and visitors will be automatically identified. The store requires its consumers to have JD.ID account and app in their phone.

Visitors will be asked to scan the barcode with JD.ID X option in app as a ticket. The face-scanning will be performed afterwards for verification in mobile app. Users are previously require to upload their close-up picture.

The goods taken to purchase will be detected using RFID technology before the closed gate, billing will be automatically displayed and paid using the app. Currently, credit card payment is the only method (which connected to the JD.ID account)

“This is only the beginning of our effort in using AI power to open doors into the new possibilities in this country. JD.ID X will also be the study center of advanced technology, because we believe that AI has so many potentials to use in every business line, including e-commerce as the core business of JD.ID,” Zhang Li, JD.ID’s President Director, pronounced.

In its debut, JD.ID X offers various products in fashion, cosmetics, accessories and beauty, non-electronic appliances, also groceries. JD.ID X also provides the private labels exclusively on JD.ID.

“Experienced store” like this is quite an intense innovation to present, particularly in China. Presented also by its competitor, Alibaba. Recently, the company has introduced a similar AI-based futuristic store. They partnered up with Guess fashion brand. The concept is similar, using RFID and computer vision based scanner technology.

Eyvette Tung, JD.ID’s Project Manager, said, ” In the future, society will be used to cashless daily shopping activity. We’ve developed a very personal face-scanner technology to improve convenience and user’s comfort.”


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Toko Ritel Futuristis JD.ID X Hadir di Jakarta, Pamerkan Pengalaman Belanja Online-Offline

JD.ID meresmikan “JD.ID X” di Jakarta, sebuah toko ritel berteknologi kecerdasan buatan (AI) yang mencoba memberikan pengalaman belanja online-offline baru. Konsep toko tanpa kasir dan terhubung dengan aplikasi seperti itu bisa dibilang baru di sini, kendati di luar sana sudah banyak, khususnya di Tiongkok sebagai basis utama JD.ID.

Ritel futuristis berukuran 270 meter2 tersebut terletak di PIK Avenue, Jakarta. Memanfaatkan teknologi pemindai wajah, Radio-Frequency Identification (RFID), dan metode pembayaran non-tunai; setiap barang dan pengunjung akan teridentifikasi secara otomatis. Toko tersebut mewajibkan setiap konsumennya untuk memiliki aplikasi dan akun JD.ID di ponsel.

Pengunjung yang masuk akan diminta memindai barcode pada opsi JD.ID X di aplikasi sebagai tiket. Setelah itu wajah pengguna akan dipindah untuk verifikasi — di aplikasi mobile, sebelumnya pengguna juga terlebih dulu harus mengunggah foto wajahnya.

Barang-barang yang diambil dan akan dibeli dideteksi menggunakan teknologi RFID di depan pintu keluar, tagihannya otomatis ditampilkan dan dibayar melalui aplikasi. Saat ini metode pembayaran baru menggunakan kartu kredit saja (yang dihubungkan dengan akun JD.ID).

“Ini hanya awal mula dari upaya kami menggunakan kekuatan AI untuk membuka pintu menuju berbagai kesempatan baru bagi negeri ini. JD.ID X juga akan kami jadikan sebagai pusat pembelajaran pengembangan teknologi berkelanjutan, karena kami meyakini bahwa AI memiliki banyak potensi yang dapat digunakan di semua lini bisnis, termasuk e-commerce yang menjadi bisnis inti dari JD.ID,” sambut Presiden Direktur JD.ID Zhang Li.

Di debut awalnya, JD.ID X menawarkan produk-produk di kategori fashion, kosmetik, aksesoris dan kecantikan, produk-produk rumah tangga non-elektronik, serta kebutuhan sehari-hari. JD.ID X juga  menawarkan private label yang tersedia eksklusif di JD.ID.

“Experienced store” seperti ini memang menjadi inovasi yang cukup gencar dihadirkan, khususnya di Tiongkok. Termasuk dilakukan oleh rivalnya Alibaba. Belum lama ini pihaknya memamerkan sebuah toko futuristis berbasis AI serupa — mereka bekerja sama dengan brand fashion Guess. Konsepnya mirip, menggunakan teknologi pemindai berbasis computer vision dan RFID.

Project Manager JD.ID X, Eyvette Tung mengatakan, “Di masa depan masyarakat akan sangat terbiasa melakukan aktivitas berbelanja harian secara non-tunai. Kami telah mengembangkan teknologi pemindai wajah yang sangat personal untuk meningkatkan kenyamanan dan membuat pelanggan merasa nyaman.”

Application Information Will Show Up Here