Lanskap E-commerce di Indonesia dari Perspektif Konsumen

Laporan terbaru eIQ bertajuk “Uncovering the Value of Indonesia’s Top Online Platforms” mencoba menggambarkan kondisi terkini dari lanskap e-commerce dan online marketplace di Indonesia. Mengawali laporannya, ecommerceIQ mendaftar 6 platform teratas, didasarkan pada tingkat frekuensi kunjungan dan peringkat aplikasi di Play Store.

Gambar 1

Memvalidasi popularitas keenam pemain di atas, survei menanyakan kepada 1240 responden penikmat online shopping seputar beberapa faktor penilaian terhadap platform belanja online, mulai dari reputasi, perbandingan harga, hingga layanan logistik.

Gambar 2

Dari temuan tersebut maka dapat dipetakan pola-pola yang menjadi karakteristik masing-masing penyedia layanan.

(1) Kategori C2C dan B2C semakin melebur

Daftar 6 pemain teratas kebetulan memiliki porsi yang imbang antara kategori C2C (Consumer-to-Consumer): Bukalapak, Shopee, Tokopedia; dan B2C (Business-to-Consumer): Blibli, Jd.id, Lazada. Dari penilaian reputasi, masing-masing memiliki angka yang cukup berimbang, Blibli dan Tokopedia mendapati angka tertinggi. Penilaian terhadap reputasi umumnya didasarkan pada kepercayaan konsumen yang terbentuk dari beberapa faktor, di antaranya jaminan produk, kualitas layanan, hingga efektivitas sistem yang disajikan.

JD.id dan Shopee adalah pemain yang paling baru, keduanya memiliki cara berbeda untuk berbaur dalam persaingan dengan top-players yang ada. Shopee misalnya, dengan nilai investasi besar yang didapat dari perusahaan induk –Sea (dulunya Garena)—mereka memanjakan konsumen dengan beragam diskon produk. Dari tabel penilaian di atas, Shopee memiliki peringkat teratas dalam urusan produk murah dan biaya pengiriman gratis. Sedangkan JD.id menguatkan brand dengan jaminan produk jualannya asli.

Meleburnya kategori C2B dan B2C juga ditengarai hadirnya “Official Store” di online marketplace –sebagai contoh brand tertentu memiliki tempat khusus di Bukalapak untuk menjual produk dari distributor resminya. Implikasinya justru menguatkan SKU produk yang dimiliki C2C, hal tersebut sekaligus tervalidasi dalam penilaian kelengkapan produk dengan persentase tertinggi didapat oleh Tokopedia.

Namun demikian salah satu keuntungan yang dapat dioptimalkan oleh para pemain B2C ialah seputar pengalaman pelanggan. Beberapa aspek yang mulai dieksplorasi misalnya menekankan pada kualitas produk, peningkatan layanan logistik –misalnya Lazada mengakomodasi layanan eLogistics secara mandiri atau bekerja sama dengan layanan on-demand untuk one-day-delivery, opsi pembayaran yang lebih beragam –memungkinkan adanya mekanisme seperti cash-on-delivery.

Gambar 3

(2) Produk elektronik dan fesyen menjadi komoditas utama

Persentase tertinggi yang dihimpun dari responden survei menyatakan produk elektronik dan fesyen menjadi komoditas yang paling banyak. Dua kategori produk tersebut hampir merata kuat di platform e-commerce yang ada di Indonesia. Menyusul namun belum begitu signifikan ialah bahan kebutuhan sehari-hari.

Gambar 4

Untuk kategori fesyen, Shopee menjadi pemimpin. Yang menarik justru di kategori elektronik, layanan B2C lebih tinggi persentasenya –dalam hal ini Bukalapak dan Tokopedia. Sebelumnya banyak yang mengasumsikan secara kasat mata bahwa untuk pembelian barang-barang elektronik tendensi orang akan memilih produk B2C untuk jaminan kualitas. Blibli dan JD.id idealnya dapat mengeksplorasi lebih mendalam untuk kategori kebutuhan sehari-hari. Tren pembelian produk tersebut meningkat melalui e-commerce lantaran dukungan berbagai faktor, termasuk yang paling signifikan ialah logistik.

Tak kalah penting soal rata-rata pengeluaran untuk berbelanja secara online. Sebagian besar responden menjawab di angka Rp100.000 hingga Rp500.000. Mengindikasikan persentase terbesar komoditas produk yang paling sering dibeli dengan rentang harga tersebut –sehingga jika dihubungkan dengan data sebelumnya kategori fesyen paling masuk akal menjadi komoditas terbesar e-commerce di Indonesia saat ini.

Gambar 5

(3) Logistik masih menjadi isu utama efektivitas e-commerce

Terdapat beberapa hal yang dikeluhkan oleh responden saat menggunakan platform e-commerce. Pertama soal waktu pengiriman yang sering kali lama. Sebenarnya untuk proses pengiriman tidak sepenuhnya dikontrol oleh penyedia platform e-commerce, melainkan pihak ketiga yang dipilih konsumen. Hanya saja mau tidak mau logistik memang menjadi salah satu dari bagian sistem terpenting dari jual beli online. Isu lain cukup merata, hanya saja ada permasalahan tentang pengalaman pengguna untuk platform Bukalapak dan permasalahan harga barang yang terlampau mahal di Blibli –dengan persentase tertinggi.

Gambar 6

Kematangan dalam menggunakan layanan belanja online justru terlihat pada data di atas. Proses pembayaran tidak lagi menjadi isu yang signifikan di setiap platform yang ada. Persentase terbesar masih berada pada opsi transfer bank. Namun yang menarik opsi COD cukup mencolok untuk JD.id dan Lazada, lantaran keduanya memang memberikan opsi tersebut.

Gambar 7

(4) Tren penggunaan e-commerce berdasarkan gender

Beda jenis kelamin umumnya akan memiliki kecenderungan yang berbeda. Hal tersebut turut ditunjukkan pada opsi yang diberikan responden dalam pemilihan layanan e-commerce. Grafik di bawah ini menggambarkan perbandingan untuk peminat di masing-masing platform berdasarkan gender.

Gambar 8

Data di atas tentu didukung dengan ulasan selanjutnya, yakni soal kebutuhan yang banyak dicari. Shopee lebih banyak digunakan oleh pengguna perempuan, hal tersebut berkorelasi dengan kategori produk yang banyak dicari perempuan ialah seputar kecantikan. Sementara untuk produk kebutuhan sehari-hari pengguna laki-laki yang lebih banyak memiliki kecenderungan untuk melakukan pembelian secara online.

Grafik kategori di atas cukup relevan dengan pengalaman belanja yang diharapkan. Contohnya otomotif, didominasi oleh konsumen perempuan, pasalnya konsumen laki-laki memiliki kecenderungan lebih suka memanjakan diri  dengan produk otomotif secara langsung di bengkel, dan sebagainya.

Informasi lebih lanjut tentang cara mendapat laporan lengkapnya bisa diperoleh di sini:



Disclosure: artikel ini adalah hasil kemitraan DailySocial dan eIQ

Siap Meluncur di Indonesia, Meizu M6 Tantang Dominasi Redmi 5A di Segmen Entry-level

Ketika smartphone-smartphone kelas menengah jadi semakin terjangkau, mengusung komposisi hardware mumpuni serta kemampuan fotografi yang kian canggih dan dikemas dalam desain anggun berstandar modern (termasuk memanfaatkan layar 18:9), beberapa hal yang bisa dillakukan oleh perangkat entry-level agar tampil atraktif ialah dengan mengandalkan harga serta fitur melimpah.

Melihat pengalaman sejauh ini, strategi tersebut sangat efektif buat Xiaomi Redmi 5A. Saya tidak tahu angka penjualannya di Indonesia, tapi saat tersedia, konsumen bersedia mengantri panjang buat mendapatkannya. Namun rival senegaranya punya produk baru yang berpotensi mengakhiri dominasi Redmi 5A di segmen entry-level. Akhir minggu lalu, Meizu meluncurkan M6 di Indonesia secara lebih resmi.

M6 19

Kata ‘lebih resmi’ perlu digarisbawahi karena Meizu M6 sebetulnya telah diperkenalkan secara informal sejak awal tahun silam melalui sosial media. Dan di kesempatan ini, perusahaan elektronik konsumen asal Guangdong itu tidak melangsung perilisan M6 sendirian. Meizu melepas M6 di tanah air secara eksklusif melalui platform eCommerce JD.id. Menariknya lagi, perangkat turut dilindungi oleh garansi selama 15 bulan.

M6 15

 

Target?

Meizu menjelaskan bahwa M6 disasarkan pada pengguna yang menginginkan perangkat berfitur lengkap tanpa perlu mengorbankan seluruh isi dompet. Dan layaknya produk entry-level, ia juga cocok untuk pengguna smartphone pemula yang baru hijrah dari feature phone (saat ini jumlah user-nya masih tergolong tinggi) serta ideal dijadikan pemberian buat kerabat yang belum punya ponsel pintar.

M6 18

 

Kolaborasi Meizu dan JD.id

Kerja sama antara kedua perusahaan ini berfungsi sebagai penjajakan awal. Mereka ingin melihat dulu peluang M6 dalam berkiprah di pasar smartphone lokal, dan jika sukses, Meizu akan membawa varian lain ke nusantara. Meski begitu, langkah ini bukanlah sekadar coba-coba. Menurut penuturan global office CEO Guo Wanxi, M6 adalah salah satu pilar yang berperan memperkuat eksistensi brand Meizu di Indonesia.

M6 20

Meizu melangkahkan kakinya secara perdana di Indonesia di bulan Agustus 2015 lewat pelepasan M2 Note bersama Blibli. Setelah itu, kehadirannya lama tak terdengar hingga dilaksanakannya peluncuran MX6, M5 dan M3 Note di bulan Desember 2016. Namun selepasnya, nama Meizu kembali samar-samar terdengar, hingga acara perilisan Meizu M6 bersama JD.id baru-baru ini.

 

Hands-on

Meizu mendekskripsikan M6 sebagai ‘smartphone ramping berkapabilitas selfie yang lebih baik’. Perangkat menyajikan layar 5,2-inci, disematkan pada tubuh berbahan polikarbonat yang dipadu finishing NCVM metalik. Elemen desainnya memang tidak bisa dikatakan orisinal, tapi dimensi 148,2×72,8×8,3mm serta desain ergonomis dengan bagian sisi melengkung membuatnya nyaman dalam genggaman. Dan berkat penggunaan plastik, tubuhnya juga terasa ringan di tangan – hanya berbobot 143g.

M6 6

M6 5

M6 menyuguhkan layar yang sedikit lebih lebar dari Redmi 5A, yakni 5,2- versus 5-inci. Meski demikian, keduanya menghidangkan ukuran resolusi serupa di 1280x720p. Panel tersebut menjanjikan rasio kontras 1.000 banding 1 berkepadatan pixel 282ppi, kemudian kaca 2.5D di sana membuat display seolah-olah menyatu dengan lengkungan tubuh, dan smartphone sama sekali tidak mempunyai sudut atau ujung tajam.

M6 1

M6 3

Selanjutnya, produsen mencantumkan logo Meizu di bagian punggung via metode ukir laser. Tapi aspek desain yang membuatnya khas adalah pemanfaatan sensor sentuh mTouch di bawah layar. Selain menyederhakan proses unlocking perangkat (merespons dalam waktu 0,2 detik), mTouch juga berguna untuk mempermudah proses navigasi, menjadi alternatif dari trio tombol kapasitif standar. Lalu ia turut dibekali sistem keamanan demi memastikan tak ada aplikasi third-party yang dapat merekam jari Anda.

M6 4

M6 12

Kemampuan fotografi M6 juga jadi elemen yang dibangga-banggakan oleh Meizu. Smartphone ini menyajikan kombinasi sensor RGBW (red-green-blue-white) 13-megapixel di belakang dan 8-megapixel di depan (Redmi 5A menggunakan kamera depan 5Mp). Mereka ditopang oleh software racikan ArcSoft untuk mengurangi noise serta buat menerapkan fitur beautification pada mode selfie. Kamera utama ditopang lensa f/2.2, PDAF dan flash dual tone; sedangkan kamera dilengkapi aperture f/2.0.

M6 8

M6 2

Meizu M6 mempunyai kapasitas RAM dan penyimpanan internal yang sama seperti Redmi 5A, masing-masing 2GB dan 16GB. Perbedaan utamanya terletak pada pemilih system-on-chip. M6 diotaki oleh Mediatek MT6750 berisi CPU octa-core Cortex-A53 berkecepatan 1 sampai 1,5GHz dan GPU Mali-T860MP2. Lalu sebagai sumber tenaganya, M6 didukung baterai 3.070mAh fast-charging.

M6 7

M6 11

Sebagai ciri khas mereka, Meizu tak lupa membekali M6 bersama user interface Flyme OS 6.2 yang merupakan modifikasi dari Android 7.0 Nougat. Namun berbeda dari perangkat Meizu yang dipasarkan di Indonesia sebelumnya, M6 kabarnya sudah ditopang oleh layanan Google secara penuh.

M6 9

M6 10

 

Pilihan warna, harga dan ketersediaan

Meizu menyediakan empat pilihan warna M6, yaitu hitam, perak, biru dan emas. Produk rencananya akan disuguhkan ke konsumen melalui metode flash sale di JD.id pada tanggal 2 Mei 2018. Di momen itu, M6 akan memperoleh diskon dari harga normal di Rp 1,2 juta – dapat Anda miliki cukup dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 1 juta saja.

M6 13

M6 17

Meluncur Eksklusif di JD.id, Zyrex Sky 232 Xtreme Ialah Salah Satu Laptop Paling Atraktif Dengan Harga Terjangkau

Di antara sejumlah brand komputer buatan Indonesia, Zyrex mungkin ialah nama yang paling melekat di benak para pengguna veteran. Perusahaan ini didirikan lebih dari 20 tahun silam, di era yang jauh berbeda dari sekarang. Zyrex sempat menghilang di tengah derasnya arus invasi merek-merek internasional, tapi ternyata mereka sudah kembali bangkit sejak tahun lalu.

Tanggal 28 Februari kemarin merupakan momen istimewa bagi Zyrex: sang produsen meluncurkan satu produk menarik, sembari memanfaatkan strategi baru dalam memasarkannya. Peristiwa itu juga menandai dimulainya kerja sama antara Zyrex dan JD.id. Kedua perusahaan ini setuju untuk melepas laptop bernama Sky 232 Xtreme secara eksklusif di platform eCommerce JD.id.

ZRX 17

Ada beberapa hal yang membuat Zyrex Sky 232 Xtreme istimewa. Laptop ini mengusung desain ultra-thin dan tersusun dari material-material yang biasa Anda temukan di kelas premium. Lalu komposisi hardware-nya juga memastikannya siap menjadi alat olah data di kantor atau di rumah, serta menangani penyajian konten hiburan berupa video, musik atau game-game casual. Tapi yang terpenting, harga Sky 232 Xtreme sangat terjangkau.

ZRX 16

Timothy Siddik selaku founder Zyrex menjelaskan bahwa fitur-fitur serta pendekatan desain Sky 232 Xtreme dikhususkan buat mendukung gaya hidup ‘pengguna laptop urban’, tanpa mengorbankan performa serta tidak membebani konsumen dengan harga yang tinggi. Di sambutannya, Timoty juga bilang, hardware hanyalah sebagian aspek yang Zyrex suguhkan. Separuhnya lagi adalah layanan purna jual untuk pengguna di seluruh Indonesia.

 

Sky 232 Xtreme

ZRX 10

Zyrex Sky 232 Xtreme adalah laptop 14-inci dengan form factor 13-inci. Dalam mendesainnya, produsen berkiblat pada arahan ultra-thin dan mencoba meminimalkan ketebalan tubuh serta luas frame. Perangkat mempunyai dimensi 318x214x12,9-milimeter dan berat 1,33-kilogram. Tubuhnya tersusun dari material logam yang dipotong secara presisi serta tak lupa mendapatkan sentuhan finishing doff, sehingga penampilannya tak kalah dari produk high-end kompetitor.

ZRX 14

ZRX 12

Laptop menyuguhkan layar IPS seluas 14,1-inci beresolusi full-HD 1920x1080p dengan lapisan ‘full glass‘ yang menutup bagian panel serta frame, memberikan kesan bahwa semua elemen-elemen itu menyatu – mengingatkan saya pada desain di panel sentuh. Layar tersebut memanfaatkan konsep bezel ala Dell InfinityEdge, di mana area kiri dan kanan bingkai terlihat tipis.

ZRX 6

ZRX 5

Meskipun konektivitas Sky 232 Xtreme tidak selengkap laptop yang mempunyai luas permukaan lebih lapang, Anda bisa tetap menyambungkan periferal dan aksesori tambahan melalui port USB 2.0, USB 3.0, serta miniHDMI. Tentu saja ia turut dibekali koneksi nirkabel penting seperti Wi-Fi dan Bluetooth.

ZRX 9

ZRX 13

Sky 232 Xtreme menyuguhkan keyboard chiclet, tanpa bagian numpad ataupun sistem backlight. Zyrex memposisikan touchpad tepat di tengah palm rest sehingga area tersebut terlihat seimbang.

ZRX 3

 

Hardware

Menakar dari komposisi hardware-nya, Sky 232 Xtreme dirancang untuk menunjang kebutuhan olah dokumen spreadsheet, teks atau membuat presentasi (ideal pula untuk jurnalis yang harus bisa mengetik di mana pun). Laptop lebih dari mumpuni buat menghidangkan film atau video, mengingat telah ditunjang layar full-HD. Dengannya, Anda juga masih bisa menikmati game-game casual atau browser.

ZRX 7

ZRX 1

Sky 232 Xtreme diotaki oleh chip dual-core Intel Celeron N3350, menyimpan GPU integrated HD Graphics 500, kemudian dipasangkan dengan RAM ‘ganjil’ 3GB dan sistem penyimpanan eMMC 32GB. Kapasitas 32GB memang tergolong sangat kecil, dan setelah diisi oleh Windows 10 Home (sudah dibundel dalam paket penjualan), sisanya mungkin hanya tinggal beberapa belas gigabyte saja. Itu sebabnya Zyrex tidak lupa melengkapi laptop dengan slot SSD M2 dan microSD sebagai sarana ekspansi storage.

ZRX 8

Selanjutnya, baterai 7,4V 5.000mAh di dalam diklaim mampu menjaga Sky 232 Xtreme tetap aktif tanpa perlu tersambung ke sumber tenaga selama 10 jam. Lalu untuk menopang kebutuhan komunikasi, sang produsen turut mencantumkan kamera web 2-megapixel serta microphone.

 

Harga dan ketersediaan

Sky 232 Xtreme dipasarkan secara eksklusif di JD.id via metode flash sale mulai tanggal 28 Februari kemarin. Harga merupakan elemen paling menarik di produk ini: Ia ditawarkan di harga retail Rp 3,3 juta, tetapi selama masih tersedia, Anda dapat memilikinya cukup dengan mengeluarkan Rp 3 juta saja. Zyrex kabarnya cuma menyiapkan 2.000 unit dan memberikan Anda dua pilihan warna, yakni perak dan abu-abu gelap.

ZRX 11

Pelepasan Zyrex Sky 232 Xtreme di JD.id mengingatkan saya pada peluncuran Lenovo IdeaPad 120s di bulan November silam karena kedua perangkat diramu sebagai produk entry-level terjangkau. Masing-masing memang punya keunggulan, namun mengukur dari desain, layar dan harga, Sky 232 Xtreme terlihat lebih menjanjikan.

ZRX 4

 

Roadmap Zyrex ke depan

Sky 232 Xtreme merupakan ujung tombak kiprah Zyrex di 2018. Selanjutnya, perusahaan punya rencana untuk melepas notebook convertible, PC all-in-one dan perangkat tablet baru. Seperti sebelumnya, target konsumen mereka adalah kalangan end-usermainstream‘ dan kelas enterprise, jadi jangan terlalu berharap akan ada gaming PC racikan Zyrex dalam waktu dekat.

ZRX 2

Meningkatnya Popularitas Tokopedia Sepanjang Tahun 2017

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Financial Times (FT) soal dinamika industri e-commerce di Indonesia, terdapat beberapa hal menarik sepanjang tahun 2017 yang kemudian menjadi fokus dari riset dan survei tersebut. Survei yang dilakukan FT melibatkan sekurangnya 1000 responden di berbagai pihak yang bersinggungan dalam lanskap e-commerce.

Adapun salah satu hasil temuan yang dikemukakan adalah mengenai fakta bahwa Tokopedia secara perlahan mulai mengalahkan popularitas Lazada dan Shopee, layanan e-commerce asal Singapura yang kerap dikabarkan menempati puncak popularitas dengan strategi khas yakni ongkir gratis. Termasuk mengalahkan popularitas rivalnya untuk marketplace lokal Bukalapak.

Tokopedia dan posisinya menjadi yang terfavorit

Usai mendapatkan pendanaan dari Alibaba Group sebesar 1,1 miliar dolar (atau lebih dari 14 triliun Rupiah), Tokopedia layanan e-commerce yang didirikan oleh William Tanuwijaya ini terus mengalami peningkatan dari jumlah pengguna, hingga akhirnya mengalahkan layanan e-commerce Lazada –yang sebelumnya juga telah diakuisisi oleh Alibaba Group dengan nilai total sebesar $1 miliar. Proses akuisisi ini juga memberikan kendali kepada Alibaba atas Lazada Group hingga 83%.

Tokopedia sendiri berdasarkan hasil riset FT tersebut disebutkan, telah berhasil memperkuat posisi mereka di pulau Jawa, yang merupakan konsumen terbesar untuk layanan e-commerce di Indonesia.

Hal menarik lainnya yang kemudian diungkapkan oleh FT adalah, JD.id dan Shopee saat ini mulai mengganggu posisi layanan e-commerce lokal lainnya seperti Bukalapak, dan mulai banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia dalam hal belanja online.

Bukan hanya Bukalapak yang mengalami penurunan, dalam hasil survei tersebut juga diungkapkan OLX, Zalora Indonesia, Berrybenka, dan MatahariMall juga mengalami penurunan popularitas.

Shopee dan JD.id memiliki kampanye yang cukup kuat sepanjang tahun 2017, yaitu Shopee dengan ongkos kirim gratis, sementara JD.id dengan kampanye barang asli yang dijamin kualitasnya, yang selama ini ternyata menjadi perhatian dari pembeli saat melakukan transaksi secara online.

Produk fesyen paling banyak dibeli secara online

Dalam survei tersebut juga diungkapkan, kebanyakan pembeli di Indonesia masih mencari produk fesyen, disusul dengan smartphone dan aksesorinya, produk kecantikan hingga alat-alat rumah tangga. Terkait dengan besarnya uang yang dihabiskan saat melakukan transaksi secara online, FT menyebutkan paling banyak orang Indonesia menghabiskan Rp1 juta untuk setiap transaksi secara online yang dilakukan sepanjang tahun 2017.

Persoalan produk yang asli dan berkualitas juga masih menjadi prioritas utama para pembeli, disusul dengan waktu pengiriman hingga biaya tambahan yang dikenakan oleh layanan e-commerce saat transaksi dilakukan.

Meskipun saat ini sudah banyak layanan e-commerce yang hadir dan banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, faktanya tidak banyak transaksi yang dilakukan. Dari hasil survei tersebut terungkap, kebanyakan pembeli hanya melakukan transaksi secara online satu bulan sekali saja.

Persoalan pajak untuk transaksi online

Masih belum finalnya persoalan pajak turut menjadi kendala yang terjadi di layanan e-commerce di Indonesia. Wacana yang tengah berkembang menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia berencana menarik pajak 0,5% untuk semua transaksi online, lebih rendah 1% dari ritel tradisional. Persoalan lain soal pajak yang masih terus dibicarakan adalah tidak dikenakannya pajak kepada penjual yang menggunakan media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Hal tersebut menurut para pelaku e-commerce cukup memberatkan dan menjadi kekhawatiran sendiri, jika pada akhirnya penjual online lebih memilih media sosial untuk menjalankan bisnis, dibandingkan bergabung dengan layanan e-commerce.

Namun demikian di sisi lain dari hasil survei tersebut juga diungkapkan, meskipun penjualan memanfaatkan media sosial terlihat seksi dan menguntungkan, namun masih banyaknya penipuan hingga kualitas yang belum terjamin dari online shop memanfaatkan media sosial, membuat banyak pembeli lebih banyak memilih layanan e-commerce untuk membeli barang yang diinginkan. Jumlah tersebut menurut FT menurun hingga 7,7% dari tahun lalu yaitu 12%.

Toko online yang resmi diklaim memiliki produk yang lebih berkualitas, dengan proses quality control yang ketat, ongkir gratis hingga tampilan situs dan aplikasi yang lebih menarik dibandingkan media sosial.

Gandeng JD.ID, Garuda Indonesia Luncurkan GarudaShop

Hari ini Garuda Indonesia secara resmi mengumumkan kerja sama strategis dengan JD.ID dengan meluncurkan kanal khusus “GarudaShop” di situs dan aplikasi JD.ID. Kerja sama yang nantinya akan berjalan selama dua tahun ini akan memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk membeli semua produk hingga merchandise resmi dari Garuda Indonesia yang selama ini dijual di udara (on board selling).

Kepada media Direktur Marketing dan Teknologi Informasi Nina Sulistyowati mengungkapkan, dipilihnya JD.ID sebagai mitra layanan e-commerce dari Garuda Indonesia didasarkan pada track record yang positif dari kerja sama sebelumnya dengan anak usaha dari Garuda Indonesia, Citilink.

“Kerja sama ini terdiri dari dua tahapan, yaitu satu tahun pertama fokus kepada awareness dan penjualan dan satu tahun terakhir kami dari Garuda Indonesia akan melakukan evaluasi terkait dengan kelanjutan kerja sama dengan JD.ID,” kata Nina.

Dipilihnya JD.ID menjadi mitra dari Garuda Indonesia sebelumnya telah melalui proses seleksi yang panjang dan transparan. Salah satu alasan JD.ID ideal menjadi mitra dari Garuda Indonesia adalah adanya kesamaan lima wilayah yang layanan, channel distribusi yang besar hingga kepemilikan dari toko sendiri.

Memanfaatkan Go Express dari Garuda Indonesia

Untuk proses pengiriman, Garuda Indonesia akan memanfaatkan layanan milik sendiri yaitu Go Express. Layanan logistik tersebut diklaim mampu untuk mengirimkan ke semua wilayah layanan langsung sampai ke rumah pembeli.

“Kami ingin membantu masyarakat yang terbang menggunakan pesawat Garuda Indonesia, yang selama ini kerap kesulitan membawa pulang barang yang dibeli on board. Dengan GarudaShop, semua barang tersebut bisa dibeli sebelum, saat di pesawat atau setelah turun dari pesawat langsung dari situs JD.ID,” kata Nina.

Meskipun untuk tahap awal proses logistik masih dilakukan sendiri oleh Garuda Indonesia, namun demikian pihak JD.ID menyebutkan nantinya melihat kondisi yang ada, akan turut melakukan proses distribusi menggunakan mitra logistik pihak ketiga dari JD.ID.

Target pendapatan dari penjualan dari Garuda Indonesia dan JD.ID

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Presiden Direktur JD.ID Zhang Li yang menyambut baik kerja sama dengan penerbangan nasional milik Indonesia ini. Melalui kerja sama ini JD.ID menargetkan penjualan barang hingga 10 ribu produk dalam waktu satu tahun.

“Saya melihat produk yang akan banyak dibeli oleh masyarakat adalah produk resmi milik Garuda Indonesia, barang-barang untuk travelling hingga brand lain yang tersedia di kanal khusus Garuda Indonesia.”

Disinggung tentang target pendapatan dari Garuda Indonesia terkait dengan kanal penjualan di JD.ID, disebutkan selama satu tahun pertama diharapkan Garuda Indonesia bisa memperoleh pendapatan hingga $1 juta.

“Kerja sama dengan JD.ID ini merupakan salah satu upaya Garuda Indonesia untuk mengembangkan bisnis Ancillary Revenue yang terus tumbuh untuk dikembangkan. Garuda Indonesia menargetkan pendapatan dari Ancillary Revenue tahun 2018 sebesar $54 juta,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury.

Application Information Will Show Up Here

Dinamika yang Terjadi di Sektor Travel Selama Tahun 2017

Sepanjang tahun 2018 banyak perkembangan menarik di sektor pariwisata, terutama yang menyasar kepada Online Travel Agent (OTA). Sebagai salah satu industri yang menunjukkan peningkatan, bahkan mengalahkan layanan e-commerce berdasarkan laporan dari Bain & Company, disebutkan penjualan tiket pesawat, hotel, penyewaan tempat tinggal sementara hingga tiket untuk acara dan atraksi wisata menjadi pilihan orang banyak dan paling populer.

Memasuki tahun 2018 diperkirakan industri OTA dan terkaitnya makin menunjukkan kompetisi yang sengit, dengan diakuisisinya Tiket oleh Blibli, hingga status unicorn dari Traveloka. Berikut adalah rangkuman peristiwa sepanjang tahun 2017 di sektor OTA Indonesia.

Januari 2017

Awal tahun belum banyak aktivitas yang berarti di sektor pariwisata dan OTA di tanah air. Namun demikian mulai banyak bermunculan beberapa startup baru yang mencoba untuk menghadirkan layanan penyediaan travel dan hotel. Di antaranya adalah peluncuran Tinggal, startup yang menjajakan hotel-hotel independen dengan harga bersaing saat ini telah menawarkan lebih dari 400 hotel sejak pertama kali beroperasi awal tahun lalu. Tinggal ingin terus berbenah untuk bisa menjembatani kesenjangan antara banyaknya hotel budget dengan konsumen melalui teknologi yang inovatif.

Februari 2017

Di bulan kedua tahun 2017, layanan penyedia kamar hotel ekonomis NIDA Rooms mendapatkan pendanaan seri A senilai $5,6 juta dari Shanda Group dan beberapa investor Asia Tenggara lainnya. Dengan pendanaan ini, artinya NIDA Rooms telah membukukan total pendanaan senilai $11 juta. Investasi ini akan difokuskan untuk memperluas kerja sama dan jaringan hotel serta meningkatkan kapabilitas teknologi NIDA Rooms.

Sementara itu kerja sama strategis juga mulai marak hadir, dengan diumumkannya kemitraan antara ZEN Rooms dan Tokopedia memberikan harga istimewa untuk pengguna di Indonesia yang membeli tiket kereta api melalui desktop atau aplikasi mobile Tokopedia, kemudian secara otomatis akan mendapatkan diskon hingga 30% untuk pemesanan hotel di ZEN Rooms.

Maret 2017

Sebagai pemain yang cukup dominan di sektor travel dan pariwisata, awal bulan Maret 2017 lalu, Traveloka mengumumkan kerja sama strategisnya dengan PT KAI. Layanan yang sudah hadir sejak akhir tahun 2016 ini, diklaim mendapatkan sambutan baik dari pengguna Traveloka, yang ingin mendapatkan tiket kereta api langsung melalui aplikasi.

Di bulan yang sama Bukalapak juga tidak mau ketinggalan, dan mengumumkan kerja sama strategisnya dengan PT KAI dalam hal pembelian tiket kereta api melalui Bukalapak. Sebelumnya Tokopedia telah terlebih dulu memiliki kanal pembelian tiket kereta api.

Bulan Maret 2017 juga diramaikan dengan kehadiran HelloWings yang menyediakan perbandingan harga tiket maskapai di level pasar LCC (Low Cost Carrier).

April 2017

Memasuki bulan April 2017 penyedia akomodasi budget hotel di Indonesia RedDoorz mengumumkan keberhasilannya dalam meraih pendanaan sebesar $1 juta (atau senilai Rp13,3 miliar) dari InnoVen Capital yang merupakan joint venture dari Temasek Holding Singapura dan Bank UOB. Ini menjadi pendanaan lanjutan setelah sebelumnya RedDoorz membukukan pendanaan seri A tahun 2016 yang dipimpin oleh Asia Investment Fund, World Bank Group dan Jungle Ventures.

Sementara itu di bulan yang sama, ZEN Rooms mengumumkan perolehan pendanaan seri A. Pendanaan tersebut diperoleh dari investor Redbadge Pacific dan SBI Investment Korea, turut berpartisipasi juga Asia Pacific Internet Group (APACIG). Nilai yang digelontorkan mencapai $4,1 juta atau setara dengan Rp54,4 miliar. Pendanaan tersebut melambungkan nilai ekuitas perusahaan menjadi $8 juta.

Di akhir bulan April 2017 StubHub, marketplace jual beli tiket asal Amerika Serikat, mengumumkan ekspansinya ke Indonesia dengan menggandeng Kaskus sebagai mitra eksklusif untuk pengadaan konten. Lewat kerja sama ini, Kaskus akan memberikan konten terkait event terkini yang dapat diakses melalui widget StubHub di Kaskus, untuk mendorong transaksi jual beli tiket.

Mei 2017

Di pertengahan bulan Mei 2017, DailySocial secara eksklusif memberitakan tentang adanya rencana akuisisi dari GDP Venture terhadap lebih dari 50% saham startup travel Tiket. Tiket adalah startup yang dibangun Wenas Agusetiawan, Gaery Undarsa, Dimas Surya, dan Natali Ardianto. Sejak awal dibangun di tahun 2011, Tiket termasuk startup yang tidak pernah mencari pendanaan lanjutan dari investor. Dana awalnya diperoleh dari angel investor tunggal yang kabarnya termasuk keluarga pemilik EMTEK.

Sementara itu layanan OTA Pegipegi merayakan HUT mereka yang ke 5. Selain melakukan transformasi Pegipegi juga berniat untuk meningkatkan layanan dan teknologi mereka agar bisa bersaing dengan Traveloka dan Tiket.

Juni 2017

Setelah sempat diberitakan sebelumnya oleh DailySocial, pada bulan Juni akhirnya diumumkan akuisisi 100% Blibli terhadap layanan OTA Tiket. Hal tersebut akhirnya dikonfirmasi melalui acara pengumuman akuisisi 100% saham Tiket oleh Blibli, salah satu perusahaan di bawah naungan Global Digital Prima (GDP) Venture. Fokus dari Tiket selanjutnya adalah lebih kepada penjualan, teknologi dan akuisisi pelanggan.

Di bulan yang sama, Traveloka mengumumkan penjualan tiket masuk tempat rekreasi. Layanan yang dinamai Aktivitas & Rekreasi ini memberikan kesempatan pengguna Traveloka membeli tiket tempat wisata di genggaman mereka, baik melalui web maupun melalui aplikasi. Selain tempat wisata domestik, Traveloka juga menawarkan untuk kawasan internasional seperti Universal Studios Singapore, Hong Kong Disneyland, Legoland Malaysia, hingga tiket F1 Singapore Grand Prix 2017.

Sementara itu Pegipegi juga mengumumkan kehadiran CEO baru, Takeo Kojima, yang masih dari kalangan eksekutif Recruit Holdings. Takeo menggantikan Hideki Yamada yang baru menjabat selama satu tahun. Kendati kerap berubah, Deputy CEO PegiPegi Ryan Kartawidjaja memastikan kepemimpinan Takeo bakal mendukung ambisi perusahaan untuk menjadi pemain OTA terbaik di Indonesia.

Untuk menambah wawasan pembaca terkait dengan aplikasi budget hotel di Indonesia, DailySocial juga meluncurkan laporan terkait dengan hal tersebut, yang bisa diunduh secara gratis.

Juli 2017

Setelah menguasai pasar OTA di Indonesia, sekitar akhir bulan Juli 2017 lalu, Traveloka mendapatkan pendanaan sebesar $350 juta (lebih dari 4,6 triliun Rupiah) dari Expedia. Selain dari Expedia, dalam setahun terakhir Traveloka secara total sudah mendapatkan dana $500 juta (lebih dari 6,6 triliun Rupiah) dari East Ventures, Hillhouse Capital Group, JD.com, and Sequoia Capital.

Menurut The Information, yang pertama kali memberitakan informasi ini, Traveloka kini bervaluasi lebih dari $2 miliar dan menjadikannya startup unicorn pertama di industri travel online Indonesia. Nilai valuasinya di Indonesia hanya kalah dari Go-Jek yang disebutkan mencapai $3 miliar pasca perolehan pendanaan dari Tencent.

Di bulan yang sama Triprockets salah satu layanan marketplace yang mencoba untuk menghadirkan marketplace aktivitas, kegiatan, dan tempat wisata yang unik resmi meluncur di tanah air. Startup yang didirikan Raymond Iskandar selaku CMO ini menerapkan cara yang sama dilakukan oleh Airbnb, yaitu sharing economy antar pengguna. Triprockets disebutkan didirikan demi memberikan alternatif pilihan kegiatan wisata yang unik baik di Indonesia maupun negara lainnya.

Agustus 2017

Sementara itu di bulan Agustus 2017, Tiket pasca Blibli masuk sebagai pemegang saham baru, Tiket mulai kebut mengakselerasi pertumbuhan bisnisnya dimulai dari merekrut developer berkualitas. Talenta tersebut nantinya akan diarahkan menyempurnakan aplikasi Tiket, sehingga dapat menggenjot transaksi baru dari sana. Tiket menargetkan tahun ini secara bisnis keseluruhan dapat tumbuh 250 persen dibandingkan sebelumnya.

September 2017

Setelah resmi meluncur awal tahun 2017 lalu, layanan Pemesanan Hotel Budget Tinggal dikabarkan Tutup Layanan. Tinggal didirikan di awal tahun 2016 dengan dukungan pendanaan $1 juta dari sejumlah investor, termasuk CEO Wudstay Prafulla Mathur. Wudstay adalah layanan serupa yang beroperasi di India.

Oktober 2017

Memasuki bulan Oktober 2017, ZuzuHOTELS setelah sempat meluncurkan layanan online hospitality di Indonesia bulan November 2016 lalu, memutuskan menghentikan layanan hotel budget mereka di Indonesia dan kemudian hanya fokus kepada hotel budget di Taiwan. Keputusan ini diambil co-founder Vikram Malhi dan rekannya yang sama-sama memiliki pengalaman bekerja di Expedia, Dan Lynn, setelah menjalankan bisnis dan mendapatkan pendanaan awal dari angel investor beberapa waktu yang lalu.

Situs penyedia paket wisata Tripvisto dikabarkan menutup layanannya. Didirikan Bernardus Sumartok, yang sebelumnya juga sempat menutup bisnis serupa, Flamingo, Tripvisto sendiri sempat mengalami pertumbuhan bisnis yang positif dengan merekrut anggota tim yang cukup banyak, pindah ke kantor yang lebih besar, hingga menghadirkan ribuan perjalanan wisata lokal hingga mancanegara.

Sementara itu Traventure merupakan sebuah marketplace yang mencoba menemukan para kreator wisata dengan para pencari kreasi wisata baru di Indonesia resmi hadir di Indonesia. Traventure ini tak ubahnya tempat transaksi dan berbagi pengalaman berwisata, bedanya mereka mengemasnya dalam paket bisnis wisata.

November 2017

Setelah diakuisisi bulan Juni 2017, secara resmi manajemen baru dari Tiket mengumumkan rencana rebranding aplikasi dengan mengubah tampilan dan logo jadi lebih fresh dan modern, serta menambah fitur baru untuk kenyamanan transaksi. Perusahaan ingin fokus menyasar pada dua hal yakni meningkatkan brand awareness dan perbaikan produk.

Selain itu, Tiket akan lebih serius menggarap dua produknya, yakni rental mobil dan booking hotel. Untuk produk rental mobil, perusahaan telah bermitra dengan penyedia jasa rental yang tersebar di 50 kota di seluruh Indonesia. Dibandingkan produk lainnya, bisnis rental mobil tumbuh tertinggi hingga 3 ribu persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu layanan e-commerce yang menyajikan barang-barang dengan jaminan orisinal, JD.id, merilis fitur teranyarnya. Seakan tak mau ketinggalan dengan pemain e-commerce lain di Indonesia, JD.id menghadirkan kanal pembelian tiket pesawat. Berjuluk JD Flight, fitur ini hadir dengan dukungan penuh dari Traveloka. Induk perusahaan JD.id, JD.com, merupakan investor di Traveloka.

Masih di bulan November, RedDoorz, platform pemesanan online hotel budget, mengungkapkan telah mendapat investasi lanjutan untuk mengembangkan pasarnya di Indonesia. Hanya saja, pengumuman ini tidak diungkap secara langsung, baik dari siapa VC yang mendanainya dan nilai investasi yang didapat perusahaan.

Desember 2017

Menjelang akhir tahun, pengumuman tentang akuisisi kembali mencuat. Kali ini giliran Indonesia Flight yang sebelumnya dikenal sebagai “sister company” dari Tiket. Akuisisi tersebut juga dilakukan oleh Blibli. Dengan kepemilikan Tiket dan Indonesia Flight di dalam lini bisnis Blibli, disampaikan akan banyak aktivitas strategis yang akan digaungkan pada tahun 2018 mendatang untuk lanskap travel di Indonesia.

Adding OTA in Its Service, JD Flight is Available for Indonesian Market

In order to cope with other e-commerce services in Indonesia, JD.id provides purchase channels for plane tickets. As JD Flight, the feature available with full support from Traveloka. JD.id’s parent company, JD.com, is Traveloka’s investor.

Moreover, is OTA (Online Travel Agency) addition in e-commerce services will make a big difference, or just disrupting an established business model?

The e-commerce businesses preparing for the OTA

George Hendrata ,Tiket.com’s new CEO, said that for future roadmap, Tiket.com capabilities will be optimized to strengthen Blibli’s travel and accommodation channels. However, it has not been technically submitted, whether Blibli will apply only as a front-end that helps selling tickets through Tiket.com, or they’re going to merger.

Another online trading site that provides and strengthens the OTA is Tokopedia, Elevenia, and Bukalapak.

Market share

Frost & Sullivan’s research in 2011 said the Indonesian expense for travel is worth up to $6.4 billion. By 2030, it’s projected to be increasing 4 times, or worth $23.7 billion. It’s a realistic number, given the current traveling trend is not only for upper economic class, but also medium class – especially millennials.

Early analysis of OTA participants that strenghten e-commerce is the distribution channels. The market share is large, but the niche is similar. The challenge is on the consumer delivery. Another growth strategies, such as discounts, are in fact still effective for user loyalty. Ticketing system can be booked through one channel, but delivered through various channels, as Indonesia Flight did in its debut with Tiket.com.

Basically, OTA business have so much to explore, because there are many new possibilities to be developed. It could be a new chapter implying online travel competition, beside payment, that will be the next round of e-commerce competition.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Tambah Jajaran OTA di Layanan E-Commerce, JD Flight Hadir

Layanan e-commerce yang menyajikan barang-barang dengan jaminan orisina, JD.id, merilis fitur teranyarnya. Seakan tak mau ketinggalan dengan pemain e-commerce lain di Indonesia, JD.id menghadirkan kanal pembelian tiket pesawat. Berjuluk JD Flight, fitur ini hadir dengan dukungan penuh dari Traveloka. Induk perusahaan JD.id, JD.com, merupakan investor di Traveloka.

Lantas, apakah OTA (Online Travel Agency) yang menyelinap di layanan e-commerce akan berpengaruh besar, atau bahkan mengganggu model bisnis yang sudah mapan?

Para bisnis e-commerce yang tengah bersiap di OTA

Dalam sebuah kesempatan, CEO baru Tiket.com George Hendrata menyampaikan bahwa roadmap ke depan, kapabilitas yang dimiliki Tiket.com akan dioptimalkan untuk memperkuat kanal travel dan akomodasi yang dimiliki Blibli. Namun belum disampaikan teknisnya secara detail, apakah situs Blibli hanya akan berlaku sebagai front-end yang membantu menjualkan tiket melalui engine Tiket.com, ataukah akan ada peleburan.

Situs jual beli online lain yang mulai menyediakan dan memperkuat divisi OTA adalah Tokopedia. Berbeda dengan JD.id, Tokopedia memilih untuk memulai dengan menjual tiket kereta api. Di sini visinya lebih terlihat, yakni untuk optimasi layanan e-money TokoCash.

Besaran pangsa pasar yang diperebutkan

Riset Frost & Sullivan yang dilakukan pada tahun 2011 menyebutkan, pengeluaran orang Indonesia untuk kebutuhan travel bernilai hingga $6,4 miliar. Diproyeksikan pada tahun 2030 angka tersebut akan mencapai empat kali lipat, atau senilai $23,7 miliar. Angka yang cukup realistis, mengingat tren traveling kini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat dengan kelas ekonomi atas, namun juga menengah – khususnya millennials.

Analisis awal tentang para pemain OTA yang menguatkan layanan e-commerce ialah tentang saluran distribusi. Pangsa pasarnya besar, namun ceruk produk yang disajikan sama. Tantangannya justru pada penyampaian ke konsumen. Strategi growth lain, seperti diskon, nyatanya masih tetap efektif dilakukan sampai saat ini untuk loyalitas pengguna. Bisa jadi pembukuan sistem ticketing di satu pintu, namun penyampaiannya melalui banyak kanal, persis seperti yang dilakukan Indonesia Flight di awal debutnya bersama Tiket.com.

Pada dasarnya bisnis OTA masih bisa banyak dieksplorasi, karena masih banyak kemungkinan baru untuk dikembangkan. Bisa jadi ini adalah babak baru yang menyiratkan persaingan online travel, selain urusan pembayaran, akan menjadi persaingan e-commerce babak berikutnya.

Jalin Kemitraan Strategis Dengan JD.id, Lenovo Luncurkan Sejumlah Laptop Baru Secara Eksklusif

Kesediaan perusahaan untuk beradaptasi sesuai karakteristik konsumen di suatu wilayah sangat memengaruhi kesuksesan bisnis mereka. Di beberapa negara, pendekatan offline masih menjadi cara efektif dalam penjualan, namun kita tahu platform-platform eCommerce, lokal ataupun global, belakang menjadi metode favorit masyarakat Indonesia buat berbelanja.

Lenovo sudah lama memanfaatkan platform online untuk memasarkan produk-produknya, tapi baru di minggu ini raksasa komputer itu mengumumkan kolaborasi dengan JD.id, cabang perusahaan eCommerce Tiongkok JD.com, dalam upaya ‘memperluas ketersediaan teknologi Lenovo di Indonesia’. Sedikit info kecil untuk Anda: Lenovo dan JD.com bermarkaskan di kota yang sama, yaitu Beijing.

Lenovo IdeaPad 120s 20

Dalam acara pers yang dilaksanakan di Jakarta itu, presiden direktur JD.id Zhang Li mengungkapkan kegembiraannya terhadap kolaborasi JD bersama Lenovo. Menurutnya, para pelanggan JD.id merupakan tipe pembeli yang antusias pada produk elektronik terbaru dan terbaik. Bagi JD.id, brand Lenovo merepresentasikan inovasi dan kualitas.

Lenovo IdeaPad 120s 22

Lenovo sendiri memilih JD.id karena penyedia layanan eCommece itu dianggap mempunyai visi dan misi yang sejalan: memastikan konsumen memperoleh pengalaman terbaik. Selain perangkat bermutu, Lenovo juga ingin memastikan pelanggan mendapatkan dukungan layanan purna jual secara maksimal, salah satu caranya adalah dengan hanya memasarkan produk-produk resmi.

Lenovo IdeaPad 120s 19

Untuk memperkuat kerja sama ini, Lenovo meluncurkan beberapa item yang cuma tersedia secara eksklusif di JD.id. Ada tiga notebook anyar yang dijajakan oleh sang produsen, dan IdeaPad 120s ialah primadonanya. Keputusan Lenovo memilih IdeaPad 120s sebagai andalan mereka sangat menarik, karena ia bukanlah laptop gaming ataupun perangkat premium berdesain ultra-thin.

Lenovo IdeaPad 120s 21

 

Hands-on IdeaPad 120s

Lenovo mendeskripsikan IdeaPad 120s sebagai ‘penjelmaan stylish dari komputer laptop’. Device mengedepankan beberapa elemen: desain atraktif yang berpatokan pada kesederhanaan, portabilitas, serta spesifikasi cukup tinggi di harga super-kompetitif. Produsen menjanjikan kesiapan IdeaPad 120s dalam menemani Anda berkerja dan bermain.

Lenovo IdeaPad 120s 9

IdeaPad 120s yang Lenovo hadirkan ke Indonesia ialah versi berlayar 14-inci. Panel tersebut mengusung jenis TN (twisted nematic) dengan resolusi high-definition 1366x768p. TN merupakan teknologi display LCD tertua dan yang paling sering ditemui di produk-produk entry-level. Meski viewing-angle-nya tidak sebaik in-plane switching (IPS), layar TN cenderung memiliki tingkat kecerahan tinggi.

Lenovo IdeaPad 120s 1

Lenovo IdeaPad 120s 8

IdeaPad 120s mempunya panjang dan leban 334×235-milimeter serta ketebalan hanya 18,6mm, membuatnya mudah diselipkan dalam tas. Berdasarkan pengamatan saya, konstruksi tubuh laptop terdiri atas kombinasi plastik dan logam. Desainnya bersih serta simpel, sempurna buat Anda yang tidak menyukai perangkat-perangkat dengan penampilan yang rumit dan berlebihan. Bobot laptop ini juga tergolong ringan, cuma 1,44kg.

Lenovo IdeaPad 120s 17

Lenovo IdeaPad 120s 16

Untuk konektivitas, Produsen membekalinya dengan dua buah port USB 3.0, slot microSD card reader, port audio 3,5mm combo, HDMI, dan USB type-C. Kabarnya, salah satu port USB di sana dilengkapi fitur always-on charging, yaitu kemampuan  mengisi baterai perangkat lain walaupun IdeaPad 120s berada dalam kondisi nonaktif.

Lenovo IdeaPad 120s 14

Lenovo IdeaPad 120s 15

Lenovo memilih prosesor Intel Celeron Processor N3350 (berkecepatan 1,5GHz hingga 2,4GHz) sebagai otak dari IdeaPad 120s. Di dalam terdapat pula RAM 4GB LPDDR4-2400 on-board, serta telah menggunakan penyimpanan SSD M.2 SATA 128GB. Laptop mungkin memang belum mumpuni untuk menangani game-game blockbuster 3D ataupun software desain profesional, namun tentu ia tak akan kesulitan menjalankan software spreadsheet atau olah kata, menghidangkan video, hingga permainan-permainan casual.

Lenovo IdeaPad 120s 2

 

Lenovo IdeaPad 120s 5

Hal yang sangat saya apresiasi adalah kehadiran SSD di produk ekonomis ini. Eksistensinya membuat proses boot Windows 10 dan membuka app berjalan lebih cepat dibanding laptop yang hanya dilengkapi hard disk. SSD sendiri sangat membantu IdeaPad 120s karena notebook cuma menyimpan RAM 4GB on-board.

Lenovo IdeaPad 120s 12

Lenovo IdeaPad 120s 3

Semua aspek ini bisa Anda miliki cukup dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 3,9 juta saja. Dan menariknya lagi, di masa promosi ini, JD.id turut menerapkan potongan harga, sehingga IdeaPad 120s 14-inci dapat dibeli seharga Rp 3,75 juta. Produsen menawarkan dua opsi warna, yakni abu-abu mineral dan biru denim.

Lenovo IdeaPad 120s 6

Tapi tunggu dulu, kejutan dari Lenovo tidak hanya sampai di sana. Produsen turut memastikan perangkat ini siap dipakai. IdeaPad sudah dibundel bersama OS Microsoft Windows 10 dan didukung garansi nasional selama satu tahun.

Lenovo IdeaPad 120s 11

Lenovo IdeaPad 120s

 

Apa lagi?

Selain IdeaPad 120s, Lenovo juga memasarkan dua notebook convertible barunya secara eksklusif di JD.id. Mereka adalah Yoga 310 dan Yoga 520, masing-masing dibanderol seharga mulai dari Rp 5 juta dan Rp 10,6 juta. Ketiga laptop ini telah tersedia dan dapat Anda beli.

Lenovo IdeaPad 120s 23

Lenovo IdeaPad 120s 24

Provident Capital Indonesia Terlibat Pendirian Bisnis E-Commerce dan Fintech JD di Thailand

Raksasa e-commerce Tiongkok JD.com dan raksasa ritel Thailand Central mengumumkan pendirian joint venture yang akan menyiapkan layanan e-commerce dan fintech JD di Thailand. Mitra pendiri JD.id, perusahaan investasi Provident Capital Indonesia, disebutkan Nikkei terlibat dalam kemitraan ini.

Menurut sumber tersebut, dana awal pendirian layanan ini adalah $500 juta, separuhnya dipenuhi Central, sementara separuh lagi adalah patungan JD.com, JD Finance, dan Provident Capital. Pendirian layanan JD di Thailand menjadi yang kedua di Asia Tenggara setelah membuka layanan di Indonesia, JD.id, sekitar dua tahun yang lalu.

Provident Capital disebutkan memiliki kapitalisasi pasar senilai lebih dari $3 miliar dan berinvestasi di berbagai sektor, termasuk telekomunikasi, kelapa sawit, dan e-commerce.

JD sendiri memang sedang agresif berinvestasi di Asia Tenggara. Mereka terus bersaing dengan kompetitor terdekatnya, Alibaba. Di Indonesia sendiri, selain mengurusi layanan online JD.id, mereka telah berinvestasi di Go-Jek dan Traveloka, meskipun “gagal” masuk ke Tokopedia yang akhirnya memperoleh investasi dari Alibaba.