Insider Strengthens Team in Indonesia Post-Series C Funding Worth of 466 Billion Rupiah

The SaaS platform for marketing activities, Insider, strengthens its commitment to run business in Indonesia, by adding local teams for consumer success, operations, sales, and marketing divisions. It was performed after securing series C funding of US$ 32 million (equivalent to 466 billion Rupiah), led by Riverwood Capital.

Recruiting local teams is part of the focus to channel the fresh funds from the Singapore based startup. Moreover, to increase its multichannel platform with AI technology, recruiting more R&D, sales and marketing teams, and entering new markets, the United States.

Insider’s Regional Director of Indonesia & Philippines Joe Harahap said to DailySocial, Insider Indonesia’s existence since first operated three years ago has shown satisfying results. Although with no further detail included, Indonesia has become the top five contributors to Insider’s business globally.

“To date, there are 15 local teams, 70% of whom are consumer success, the rest are operations, sales, and marketing. We want to strengthen marketing activities to raise awareness in the market, therefore, we will recruit more people for consumer success,” he said, Tuesday (7/28).

He continued, “Its development [in Indonesia] is still good year-on-year. As a result of the pandemic, we have made adjustments, but so far our growth is still quite good. Hopefully, it is to return to the usual level in September/October.”

The solution Insider brought to Indonesia is a Growth Management Platform (GMP) that helps marketers drive business growth through a variety of channels, from acquisitions to activation, retention, and revenue. By utilizing real-time predictive segmentation supported by AI and machine learning, marketers can create personalized journeys for various platforms, whether on sites, mobile sites, applications, email, SMS, and other channels.

“Many technological solutions already exist but not as comprehensive as ours. The Insider solution is quite easy to integrate and use, so marketers can more quickly execute the strategy, especially we have a local support team here. ”

The solution is claimed to have been utilized by hundreds of global and local brands. Joe said the composition of Insider users was a draw between large scale companies (enterprise) and medium scale companies.

Joe continued, the impact of this pandemic for the enterprise is the acceleration of digital-based solutions to develop its business because it is more efficient and measurable. He said this is a momentum to be used by Insider in offering solutions.

“We want to strengthen the consumer success team because during this pandemic many companies finally looked at digital as an opportunity to increase their sales. In the fourth quarter we will release a new solution in Indonesia.”

Series C Funding

Regarding this C series funding, Insider bags total funds of $47 million (equivalent to 685 billion Rupiah). In this round, besides Riverwood Capital, investors were also preceded by predecessors Sequoia India, then Wamda Capital, and Endeavor Catalyst.

Insider’s Co-Founder and CEO Hande Cilingir explained the company was classified as a healthy company, therefore, they did not want to raise funds too quickly. However, it should raise high interest from the VC.

“We only raise new capital when we consider ready to raise the standard to a completely new level. Self-imposed scarcity always makes us more creative, more resourceful, and more aggressive in achieving our goals,” he said in an official statement.

He also showed his plan to strengthen its existence in 24 countries where they operated, and at the same time penetrating a new country as the United States. The solution offered by Insider is believed to be able to overcome the biggest pain-points of marketers.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Insider Perkuat Tim di Indonesia Setelah Kantongi Pendanaan Seri C 466 Miliar Rupiah

Platform SaaS untuk kegiatan pemasaran Insider semakin memperkuat komitmennya beroperasi di Indonesia, dengan terus menambah tim lokal untuk divisiconsumer success, operation, sales, dan marketing. Hal ini dilakukan pasca mengantongi pendanaan seri C sebesar US$32 juta (setara 466 miliar Rupiah) yang dipimpin oleh Riverwood Capital.

Merekrut tim lokal adalah bagian dari fokus penggunaan dana segar dari startup yang kantor pusatnya di Singapura tersebut. Berikutnya adalah meningkatkan platform multichannel-nya dengan teknologi AI, merekrut lebih banyak tim R&D, sales dan marketing, dan masuk ke pasar baru yakni Amerika Serikat.

Kepada DailySocial, Regional Director Indonesia & Philippines Insider Joe Harahap mengatakan, eksistensi Insider di Indonesia sejak pertama kali beroperasi pada tiga tahun lalu terus menunjukkan hasil yang memuaskan. Meski tidak disertakan angka detail, Indonesia menjadi negara lima besar kontributor bisnis Insider secara global.

“Saat ini tim lokal di sini ada 15 orang, 70% di antaranya adalah consumer success, sisanya operation, sales, dan marketing. Kami ingin perkuat kegiatan pemasaran agar semakin terdengar di market, makanya kami akan rekrut lebih banyak orang untuk consumer success,” ujarnya, Selasa (28/7).

Dia melanjutkan, “Perkembangannya [di Indonesia] masih bagus secara year-on-year. Akibat pandemi, kami ada adjustment, tapi sejauh ini growth kita masih cukup bagus. Harapannya September/Oktober bisa kembali ke usual level.”

Solusi Insider yang dibawa ke Indonesia adalah platform Growth Management Platform (GMP) yang membantu para pemasar mendorong pertumbuhan bisnis melalui beragam channel, dari akuisisi hingga aktivasi, retensi, dan pendapatan. Dengan memanfaatkan segmentasi prediktif waktu real-time yang didukung AI dan machine learning, pemasar dapat menciptakan journey yang dipersonalisasi untuk beragam platform, entah di situs, situs mobile, aplikasi, email, SMS, dan saluran lainnya.

“Banyak solusi teknologi yang sudah hadir tapi belum sekomprehensif kami. Solusi Insider juga mudah diintegrasikan dan digunakan, sehingga pemasar dapat lebih cepat mengeksekusi strateginya, terlebih kami ada tim local support di sini.”

Solusi tersebut diklaim telah dimanfaatkan oleh ratusan brand global, maupun lokal. Joe mengatakan komposisi pengguna Insider adalah imbang antara perusahaan skala besar (enterprise) maupun perusahaan skala menengah.

Joe melanjutkan, dampak dari pandemi ini bagi enterprise adalah terakselerasinya solusi berbasis digital untuk mengembangkan usahanya karena lebih efisien dan terukur. Menurutnya, momentum ini bisa dimanfaatkan Insider dalam menawarkan solusinya.

“Kita mau perkuat tim consumer success karena selama pandemi ini akhirnya banyak perusahaan yang melirik digital sebagai opportunity untuk meningkatkan sales mereka. Pada kuartal keempat ini kami akan merilis solusi baru yang akan masuk ke Indonesia.”

Pendanaan seri C

Khusus mengenai pendanaan seri C ini, Insider secara total telah mengantongi dana sebanyak $47 juta (setara 685 miliar Rupiah). Pada putaran kali ini, selain Riverwood Capital, juga diikuti oleh investor terdahulunya Sequioia India, lalu Wamda Capital, dan Endeavor Catalyst.

Co-Founder dan CEO Insider Hande Cilingir menjelaskan, perusahaan tergolong sebagai perusahaan yang sehat, sehingga mereka tidak ingin galang pendanaan terlalu cepat. Tetapi harus mendapat minat tinggi yang datang dari VC.

“Kami hanya mengumpulkan modal baru ketika kami merasa bahwa kami siap untuk menaikkan standar ke tingkat yang sama sekali baru. Kelangkaan yang dipaksakan sendiri selalu membuat kami lebih kreatif, lebih banyak akal, dan lebih agresif dalam mencapai tujuan kami,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Dia juga menunjukkan rencananya untuk memperkuat eksistensinya di 24 negara di mana mereka telah beroperasi, sekaligus masuk ke negara baru yakni Amerika Serikat. Solusi yang ditawarkan Insider diyakini dapat mengatasi pain-point terbesar para pemasar.

Rencana Insider Usai Kantongi Pendanaan Seri B dari Sequoia

Setelah mendapatkan pendanaan Seri B dari Sequoia senilai $ 11 juta, platform multi channel untuk kegiatan pemasaran Insider berencana melakukan ekspansi ke berbagai negara. Kepada DailySocial, Country Manager Insider Indonesia Joe Harahap mengungkapkan, selain pasar Amerika, Insider juga tertarik untuk melakukan eksplorasi ke negara lainnya.

“Rencana kami selanjutnya adalah melakukan ekspansi ke pasar Amerika sambil terus melanjutkan penetrasi di pasar baru dan menjanjikan seperti Jepang, Korea Selatan, SEA, Australia, dan Eropa.”

Insider juga masih konsisten dengan rencana sebelumnya yaitu merekrut talenta terbaik dengan memanfaatkan pendanaan yang terbarunya. Selain itu juga masih akan terus berusaha mendapatkan talenta terbaik di setiap pasar yang bakal dituju.

Luncurkan Growth Management Platform

Perusahaan asal Turki tersebut saat ini juga tengah mengembangkan teknologi baru yang diklaim mampu meminimalkan biaya pemasaran, yaitu Growth Management Platform (GMP).

Cara kerjanya data pengunjung yang dikumpulkan dari situs, mobile web dan aplikasi. Kemudian teknologi artificial intelligence dan machine learning dimanfaatkan untuk mengolah data tersebut dan membuat prediksi segmentasi berdasarkan perilaku pengunjung secara real-time.

Digital marketer kemudian bisa menggunakan segmentasi tersebut untuk memberikan personalised user experience di situs, mobile web, mobile app dan juga ad channels kepada setiap individu,” kata Joe.

Dengan platform ini, kegiatan pemasaran bisa menjadi lebih terpadu secara end-to-end dan mampu menyebar ke seluruh channel. Mulai dari akuisisi pelanggan, activation, retensi dan revenue. Growth Management Platform juga diklaim dapat membantu bisnis untuk menambah pendapatan, pertumbuhan dan loaylitas kepada brand.

GMP sebenarnya sudah diluncurkan awal April 2018 lalu, menargetkan sektor perbankan, layanan e-commerce, publisher, maskapai penerbangan, OTA, Classified, UKM dan korporasi.

Melalui platform ini, Insider berharap bisa membantu kegiatan pemasaran menjadi lebih cerdas saat melakukan interaksi dengan konsumen, melalui konten yang relevan sesuai dengan channel sekaligus menciptakan pengalaman yang terbaik bagi konsumen.

Perusahaan Teknologi Pemasaran Digital AppLift dan adjust Lebarkan Sayap ke Indonesia

Jumlah aplikasi yang terus bertambah di Indonesia, membuat kue bisnis pemasaran digital semakin menarik untuk digeluti. Hal inilah yang membuat dua perusahaan teknologi pemasaran digital yang berbasis di Berlin, Jerman, yakni AppLift dan adjust tertarik untuk mencicipi kue tersebut.

Dua perusahaan ini sebenarnya memiliki fokus bisnis berbeda, namun melengkapi satu sama lainnya. Keduanya mantap untuk memutuskan buka kantor perwakilannya di Jakarta setelah tahun lalu mulai melirik pasar Indonesia secara perlahan-lahan dan mendapatkan beberapa klien besar.

Untuk lebih jelas mengetahui bisnis keduanya, DailySocial berkesempatan mewawancarai keduanya, berikut rangkumannya.

AppLift

Business Development Manager SEA AppLift Romi Yandika Rahman / DailySocial
Business Development Manager SEA AppLift Romi Yandika Rahman / DailySocial

AppLift adalah perusahaan mobile advertising. Perusahaan ini membantu para pemilik aplikasi aktif untuk menambah jumlah penggunanya. Salah satu layanan yang ditonjolkan adalah retargeting. Layanan ini ditujukan untuk pemilik aplikasi dengan jumlah pengunduh yang sudah banyak namun jumlah pengguna aktifnya terus menurun.

Agar target pengguna tepat sasaran, AppLift membutuhkan sebanyak mungkin data pengguna yang rinci, mulai dari usia, tipe perangkat, kebiasaan, dan lainnya. Data tersebut akan dipergunakan untuk dikombinasikan sesuai masing-masing pengguna, mengingat setiap pengguna punya ciri khas tersendiri.

“Data user kami butuhkan agar tepat sasaran karena retargeting ini mengenai native ads, tiap orang segmentasinya berbeda. Misal ketika pengguna sedang scroll sebuah aplikasi, nanti akan terselip promosi yang tidak berbentuk seperti iklan,” ucap Business Development Manager SEA AppLift Romi Yandika Rahman.

Selain fitur retargeting, AppLift memiliki layanan terintegrasi yang bisa dikelola sendiri oleh pemilik aplikasi yakni DataLift 360. Dalam platform tersebut, pemilik bisa memanfaatkan sendiri RTB exchanges, social channels, direct publishers, dan semua kategori jaringan. Platform ini juga mendukung semua format iklan yang revelan, termasuk banner, interstitial, native, video dan multimedia.

“DataLift 360 jadi one stop solution, pemilik aplikasi bisa atur sendiri strategi pemasaran digitalnya. DataLift jadi value proposition kami untuk bisa bersaing di Indonesia, ini sistemnya subscribe setiap pemakaian baru akan di-charge.”

AppLift masuk ke Indonesia sejak akhir tahun lalu. Saat ini klien AppLift di Indonesia di antaranya adalah MatahariMall, Traveloka, Blibli, Path, Kurio, Pegipegi, dan lainnya.

Romi mengatakan sampai pertengahan tahun ini pihaknya berencana untuk kembali mempelajari struktur market Indonesia terlebih dahulu. Kemudian di semester II 2017 akan melakukan kajian untuk mulai menghasilkan pendapatan.

adjust

Country Manager adjust Indonesia Joe Harahap / DailySocial
Country Manager adjust Indonesia Joe Harahap / DailySocial

Sama seperti AppLift, adjust memiliki fokus bisnis membantu strategi pemasaran dari pemilik aplikasi. Hanya saja, adjust dikategorikan sebagai mobile measurement company, bukan pemasaran digital.

Bila digambarkan, adjust berada di tengah-tengah diantara pemilik aplikasi dengan perusahaan pemasaran digital. Posisinya netral bertugas untuk menggambarkan kinerja dari setiap channel marketing yang dipilih oleh pemilik aplikasi.

Untuk bisnis prosesnya, ketika pemilik aplikasi ingin melakukan campaign dan butuh tracking performa pemasarannya apakah efektif atau tidak, mereka bisa memanfaatkan adjust. Caranya dengan melakukan sign up, mengunduh SDK adjust yang open source untuk ditanamkan dalam aplikasi mereka.

Once aplikasi mereka sudah publish, sudah bisa langsung di track user behaviour mereka. Kami membantu pemilik aplikasi untuk do more intelligent marketing, mereka bisa tahu channel mana yang paling bagus untuk mendorong jumlah pengunduh, penjualan, dan lainnya. Ada insight yang kami berikan untuk dukung strategi campaign mereka,” terang Country Manager adjust Indonesia Joe Harahap.

Saat ini klien adjust di Indonesia di antaranya Traveloka, Lazada, Zalora, sementara untuk skala global seperti Uber, Spotify, PayPal dan lainnya.

Tak hanya perusahaan teknologi pemilik aplikasi saja yang menjadi target adjust, industri lainnya yang tengah diincar adalah industri game. Joe melihat jumlah aplikasi game semakin lama semakin banyak. Pasalnya, setiap penerbit game memiliki kemampuan tak terbatas untuk meluncurkan game terbarunya, tidak seperti perusahaan e-commerce.

“Kita ingin lebih ke gaming, tapi di Indonesia belum jadi industri yang besar. On top of mind kita mau sasar ke sana. Hopefully dalam 2-3 tahun mendatang industri game di Indonesia bisa tumbuh sebab gaming itu lebih fleksibel, setiap perusahaan bisa punya lebih dari satu applikasi, ada spending di sana.”

Mengenai kolaborasi bisnis dengan AppLift, Joe menerangkan bahwa posisi adjust yang netral dapat membantu pemilik aplikasi untuk menentukan efektivitas dari setiap channel marketing yang mereka pilih. Menurutnya pasar Indonesia cukup unik. adjust tidak bisa meraih pasar tanpa melakukan kolaborasi dengan perusahaan pendukung lainnya.