Insta360 Evo Adalah Kamera 360 Derajat dan Kamera VR180 dalam Satu Kemasan

Insta360 punya kamera baru yang sangat menarik. Namanya Evo, dan sepintas ia kelihatan seperti kamera 360 derajat pada umumnya. Namun yang begitu unik adalah desain lipatnya, yang memungkinkan perangkat untuk dipakai merekam video 360 derajat maupun video stereoscopic 3D 180 derajat.

Dalam posisi standar (terlipat), ia sebenarnya tidak jauh berbeda dari Insta360 One X yang diluncurkan belum setahun lalu. Pada kenyataannya, spesifikasinya amat identik: mampu merekam video 360 derajat dalam resolusi 5,7K, lengkap beserta teknologi image stabilization FlowState, dan sanggup menjepret foto 18 megapixel dengan bantuan lensa f/2.2 miliknya.

Di luar posisi standarnya, Evo langsung beralih fungsi menjadi kamera untuk format VR180. Insta360 sebenarnya bukan yang pertama kali menerapkan desain lipat seperti ini. Sebelumnya, sudah ada Vuze XR yang mengusung konsep serupa. Kedua perangkat ini sama-sama menawarkan fleksibilitas ekstra bagi konsumen kamera 360 derajat.

Insta360 Evo

Wi-Fi, Bluetooth 4.0, serta slot microSD merupakan fitur standar pada Evo, tapi yang disayangkan charging-nya masih mengandalkan micro USB ketimbang USB-C. Satu hal yang menjadi kekurangannya adalah tidak adanya panel layar sama sekali, yang berarti untuk sebatas mengakses pengaturan pun pengguna harus mengandalkan bantuan aplikasi pendamping di ponsel.

Dari segi harga, Evo juga tidak berbeda jauh dari One X. Insta360 saat ini sudah memasarkannya seharga $420, cuma selisih $20 dari banderol One X. Di saat yang sama, Insta360 juga menawarkan aksesori pendukung bernama Holoframe, yang pada dasarnya merupakan cover display untuk smartphone sehingga pengguna dapat melihat video maupun foto 3D tanpa bantuan kacamata khusus. Aksesori ini dijual terpisah seharga $30.

Sumber: DPReview.

Yi Horizon VR180 Siap Abadikan Foto atau Video 3D dalam Resolusi 5,7K

Startup kamera binaan Xiaomi, Yi Technology, kembali meluncurkan kamera untuk medium virtual reality setelah tahun lalu menjalani debutnya lewat Yi 360 VR. Penawarannya kali ini sedikit berbeda karena didukung oleh kemitraannya langsung bersama Google.

Dijuluki Yi Horizon VR180, kamera ini dirancang secara spesifik untuk format baru yang Google canangkan. Selain Yi, Lenovo sebelumnya juga sudah mengumumkan produk serupa bernama Mirage Camera, dan keduanya dimaksudkan untuk membantu para kreator menciptakan foto maupun video 180 derajat yang bakal terlihat immersive dinikmati dari VR headset.

Yi Horizon VR180

Dibandingkan kepunyaan Lenovo, Horizon VR180 sedikit lebih unggul di atas kertas. Chipset Ambarella H2V95 memungkinkannya untuk merekam foto atau video 3D dalam resolusi 5,7K 30 fps. Semuanya diolah tanpa memerlukan perangkat tambahan, dan live streaming pun juga bisa dilakukan tanpa kesulitan.

Pengoperasiannya mengandalkan layar sentuh 2,2 inci yang terletak di belakang. Resolusinya memang biasa saja (640 x 360), tapi setidaknya layar dilengkapi engsel sehingga dapat dilipat menghadap ke depan, memudahkan pengambilan selfie maupun wefie.

Yi Horizon VR180

Kualitas audio yang direkam dijamin oleh empat buah mikrofon terintegrasi dengan noise reduction. Charging-nya mengandalkan konektor USB-C, namun sayang tidak ada informasi mengenai estimasi daya tahan baterainya.

Berdasarkan info yang tercantum di situs resminya, Yi Horizon VR180 bakal dipasarkan mulai musim semi mendatang, akan tetapi banderol harganya belum ditetapkan. Lenovo sendiri bakal memasarkan Mirage Camera seharga $300, jadi kemungkinan besar harga yang dipatok Yi tidak akan jauh-jauh dari kisaran tersebut.

Sumber: DPReview.

Pasangkan Kamera Kecil Ini, Oculus Rift Seketika Menjelma Jadi HoloLens

Meski sama-sama dipasangkan di kepala, VR dan AR headset adalah dua produk yang benar-benar berbeda. Kendati demikian, hal ini bukan berarti pemilik Oculus Rift atau HTC Vive sama sekali tidak bisa mengandalkan headset miliknya itu untuk menikmati konten AR. Dengan bantuan aksesori yang tepat, kedua headset itu sejatinya dapat disulap jadi seperti Microsoft HoloLens.

Aksesori yang saya maksud adalah Zed Mini, yang pada dasarnya merupakan sebuah modul kamera 3D berukuran kecil, yang dilengkapi sebuah mount khusus agar dapat dipasangkan ke Rift atau Vive. Sesudah terpasang, seketika itu juga Rift atau Vive beralih fungsi menjadi AR headset.

Zed Mini

Zed Mini mengemas sepasang kamera yang diposisikan dengan jarak 65 mm, menyesuaikan dengan rata-rata jarak kedua mata manusia. Semua yang ditangkap akan langsung diteruskan ke headset, termasuk informasi kedalaman (depth) dari sebuah area hingga sejauh 15 meter secara real-time.

Data itu dipakai untuk menciptakan peta geometris dari sebuah area, yang kemudian akan diolah oleh komponen IMU (inertial measurement unit) guna menyajikan tracking 6-degrees of freedom. Dibandingkan HoloLens, kombinasi Zed Mini dan VR headset ini menawarkan field of view yang lebih luas.

Zed Mini

Pengembangnya, Stereolabs, sengaja mendesain Zed Mini agar kompatibel dengan Rift dan Vive supaya bisa merangkul lebih banyak developer untuk mengembangkan konten AR. Ketimbang harus membeli HoloLens seharga $3.000, mereka hanya perlu menyediakan dana seribuan dolar untuk kombinasi Zed Mini dan VR headset ini.

Pre-order Zed Mini saat ini sudah dibuka, dengan banderol $449 dan estimasi pengiriman mulai bulan November. Simak video demonstrasinya di bawah untuk mendapat gambaran terkait potensi dari Zed Mini.

Sumber: Road to VR.

Action Cam Ini Bisa Merekam dan Meneruskan Video 3D Secara Real-Time

Tren virtual reality (VR) dalam dua tahun terakhir berhasil mengusung kamera 360 derajat menjadi kategori baru yang sedang hot di industri teknologi. Tidak hanya itu, VR pun sedikit banyak juga berjasa menghidupkan kembali tren video 3D, dimana efek stereoscopic yang tercipta akan terasa benar-benar hidup ketika disimak melalui sebuah VR headset.

Melihat potensi tersebut, sebuah produk bernama Eyse ingin mengisi kekosongan di ranah kamera stereoscopic. Meski secara teknis bukanlah kamera 360 derajat, tujuannya tetap sama, yakni memungkinkan pengguna untuk melihat apa yang pengguna lain lihat secara lebih nyata.

Sisi depan Eyse dihuni oleh sepasang kamera HD yang bekerja secara bersamaan untuk menciptakan video stereoscopic tanpa distorsi – gambar tidak akan kelihatan melengkung seperti ketika menggunakan lensa fisheye. Tidak hanya video, Eyse diklaim juga sanggup menangkap audio 3D berkat pemakaian sejumlah mikrofon.

Semua video yang direkam Eyse bisa langsung dinikmati menggunakan smartphone dan VR headset / YouTube
Semua video yang direkam Eyse bisa langsung dinikmati menggunakan smartphone dan VR headset / YouTube

Semua video yang direkam Eyse bisa langsung diteruskan via Wi-Fi ke smartphone. Selanjutnya, pengguna lain tinggal menyelipkan smartphone ke dalam VR headset untuk bisa menikmati hasil rekaman secara real-time. Ya ibaratnya seperti perpaduan GoPro dan Periscope, tapi dalam kasus ini videonya mempunyai efek tiga dimensi.

Sejauh ini Eyse sebenarnya bisa kita anggap sebagai sebuah action cam. Ia datang bersama sebuah casing tahan air dan tahan banting, dan ia juga bisa di-mount pada drone seperti halnya GoPro. Saat sedang tidak digunakan, Eyse bisa di-charge menggunakan adaptor Qi wireless charging standar.

Sayang meski kedengarannya cukup menjanjikan, Eyse terbilang mahal untuk sebuah produk yang sejauh ini baru masuk dalam tahap pengumpulan dana di Kickstarter. Varian Basic-nya bisa didapat seharga $349 selama masa early bird, sedangkan harga retail-nya diperkirakan mencapai $699.

Via: The Verge.

Teknologi Intel RealSense Bisa Memicu Lahirnya Komik Interaktif Generasi Baru

Sejauh ini, definisi kita terhadap komik interaktif hanyalah sebatas komik yang dilengkapi animasi serta alunan musik, membuat komik tersebut terasa seakan-akan lebih ‘hidup’. Namun apakah tidak mungkin bagi suatu komik interaktif untuk benar-benar ‘hidup’ dan berinteraksi dengan pembaca? Continue reading Teknologi Intel RealSense Bisa Memicu Lahirnya Komik Interaktif Generasi Baru

Tambahkan Bevel, Smartphone Anda Berubah Jadi Kamera 3D Sejati

Dunia perfilman merupakan pionir dalam penyuguhan konten 3D berkat dukungan modal besar dan teknologi teranyar. Perlahan-lahan teknologi di belakangnya menjadi kian terjangkau dan praktis. Aksesori kamera 3D untuk smartphone kini memang bukan lagi barang baru, namun buat sekarang level penyajian tercanggih dipegang oleh Matter and Form melalui Bevel. Continue reading Tambahkan Bevel, Smartphone Anda Berubah Jadi Kamera 3D Sejati

Intel RealSense dan Game Nevermind Bisa Menghidupkan Rasa Takut Anda

Pernah dibahas Trenologi lebih dari setahun silam, tampaknya tak banyak orang menyadari terobosan canggih dalam Nevermind. Singkatnya, Nevermind adalah game yang dapat mengetahui rasa takut Anda. Mungkin hal itu disebabkan belum matangnya ide agar game cocok dinikmati sebagai produk mainstream dan terkait soal ketersediaan hardware pendukung. Continue reading Intel RealSense dan Game Nevermind Bisa Menghidupkan Rasa Takut Anda

Project Beyond Samsung Ialah Kamera 3D Untuk Membuat Dunia Virtual Reality

Produk dan strategi Samsung dalam mengamankan posisinya di wilayah virtual reality yang belakang menjadi sangat populer bukan lagi rahasia. Saya yakin Anda tak akan kesulitan menyebutkan beberapa produk VR dari produsen lain. Tapi device-device tersebut ditujukan untuk menikmati VR saja, lalu bagaimana dengan menciptakan kontennya sendiri? Continue reading Project Beyond Samsung Ialah Kamera 3D Untuk Membuat Dunia Virtual Reality

Ubah Kamera Biasa Menjadi Kamera 3D Dengan Kula

Memanfaatkan dua lensa dengan frame terpisah, kamera 3D memberikan penggunanya kemampuan mengambil gambar dalam bidang tiga dimensi. Semakin jauh jarak antara dua objek, maka efeknya akan kian terasa. Kini ada berita baik untuk para pemilik kamera biasa ataupun SLR, Anda bisa mengubahnya menjadi kamera 3D melalui sebuah aksesoris. Continue reading Ubah Kamera Biasa Menjadi Kamera 3D Dengan Kula

Poppy Melengkapi iPhone Anda Dengan Kemampuan Kamera 3D

Sebuah pepatah tua mengatakan, mata adalah jendela jiwa, dan kita juga tahu bahwa ia merupakan sistem optik tercanggih. Salah satu perangkat yang mensimulasikan kemampuan mata kita ialah kamera 3D atau istilah teknisnya, kamera stereo. Untuk menciptakan gambar binocular vision, biasanya kamera memiliki dua buah film frame atau sensor gambar. Continue reading Poppy Melengkapi iPhone Anda Dengan Kemampuan Kamera 3D