Keyboard Gaming Apex M750 Dipersenjatai Switch Mekanik Terbaru SteelSeries dan Integrasi Discord

Begitu andalnya switch-switch kreasi Cherry, Anda bisa menemukannya di banyak model keyboard mekanik, termasuk SteelSeries. Namun banyak orang tidak menyadari, SteelSeries sebetulnya juga telah cukup lama mengembangkan switch mereka sendiri. Contohnya, di produk papan ketik Apex M800, perusahaan gaming gear asal Denmark itu memanfaatkan QX1.

Pengembangan switch oleh SteelSeries tidak berhenti di sana. Minggu ini, SteelSeries memperkenalkan Apex M750, keyboard gaming bersenjata switch mekanik terbaru mereka, QX2. Melengkapi fungsi dan fitur yang biasa Anda temui di produk SteelSeries, Apex M750 turut dibekali integrasi Discord – aplikasi VoIP populer di kalangan gamer dengan 45 juta pengguna.

SteelSeries Apex M750 1

SteelSeries Apex M750 merupakan keyboard dengan layout full-size. Komponen-komponen penting di dalam diamankan oleh frame aluminium kelas pesawat terbang (series 5000), didesain ramping (dimensinya 153,5x454x46,7-milimeter) dan mempunyai bobot hanya 1-kilogram. Apex M750 tersambung ke PC melalui kabel USB sepanjang 2m, dihias oleh sistem pencahayaan RGB per-key sehingga tiap tombol mampu menyajikan warna berbeda secara mandiri.

SteelSeries Apex M750 2

Selain mempersilakan kita memilih warna dan pola pencahayaan (tersedia efek bergelombang hingga ‘bernapas’), Apex M750 juga ditunjang PrismSync. Fitur ini memungkinkan sinkonisasi warna antara keyboard dengan gaming gear SteelSeries ber-RGB lainnya (mouse Rival 700, Rival 500, Rival 300; headset Arctis 5, Siberia 650, Siberia 350; mouse mat QcK Prism).

SteelSeries Apex M750 3

Aspek yang paling SteelSeries banggakan di Apex M750 tentu saja adalah penggunaan switch QX2 sebagai jantungnya. QX2 adalah switch mekanik linier (tak ada efek clicky) yang memilikikarakteristik menyerupai Cerry MX RGB, dengan casing bening agar warna-warni LED tidak terhalang serta stem Duracon, menyajikan resistensi 45cN dan titik actuation 2-milimeter. Produsen menjanjikan waktu respons super-cepat dan menjamin tombol-tombol di sana tetap bekerja hingga 50 juta kali tekan.

SteelSeries Apex M750 4

Fitur menarik lainnya ialah integrasi Discord. Notifikasi seperti pesan masuk, status mute, serta siapa yang sedang berbicara dari app tersebut dapat dimunculkan di keyboard secara real-time; ditunjukkan lewat LED.

Apex M750 juga didukung CloudSync untuk menerapkan setting personal Anda di manapun berada serta GameSense, yaitu fitur notifikasi via LED (buat menunjukkan tingkat health atau waktu cooldown) saat bermain CS:GO, Dota 2, Utopia, hingga Gigantic. Seluruh proses kustomisasi dapat dilakukan melalui software SteelSeries Engine.

Keyboard gaming mekanik Apex M750 saat ini sudah bisa dipesan di situs SteelSeries, ditawarkan di harga US$ 150.

Sumber: SteelSeries.

Ringkas dan Solid, WhiteFox Bisa Menjadi Keyboard Mekanik Idaman Non-Gamer

Sebagian besar keyboard mekanik yang ada di pasaran merupakan keyboard gaming, padahal tidak semua penggunanya adalah seorang gamer. Konsumen non-gamer pun otomatis tidak punya banyak pilihan, tapi berkat dedikasi komunitas keyboard enthusiast bernama Input Club, mereka bisa mendapatkan keyboard mekanik idamannya.

Keyboard tersebut bernama WhiteFox, dan ia saat ini sedang mendekati masa akhir kampanyenya di Kickstarter. Saya katakan idaman karena ia memenuhi banyak kriteria yang mayoritas konsumen cari dari sebuah keyboard: berdimensi ringkas, tahan banting, dan tentu saja mampu menyuguhkan feel mengetik yang nyaman berkat penggunaan switch mekanik.

WhiteFox mengadopsi desain tenkeyless (tanpa numpad), membuatnya terasa begitu ringkas. Sasisnya dibuat dari aluminium utuh, dan masing-masing tombolnya tampak melayang di atas bodi yang terkesan solid itu. Tombolnya ini dibuat dari plastik PBT yang terkenal akan durabilitasnya. Lebih lanjut, tiap-tiap label di atasnya dijamin tak akan pudar.

WhiteFox

Performanya didukung oleh Halo Mechanical Switch yang dikembangkan sendiri oleh Input Club. Ada dua tipe yang ditawarkan: Halo True yang tactile dan Halo Clear yang bisa dikatakan sebagai hasil kawin silang Halo True dan Cherry MX Clear. Di samping itu, pengembangnya juga menawarkan WhiteFox dengan switch Kaihua Blue yang lebih mainstream.

Keistimewaan WhiteFox rupanya belum berhenti. Masing-masing tombolnya ternyata dapat diprogram sesuai kebutuhan, dan memprogramnya ini hanya sesimpel membuka situs dan menghadapi interface visual yang mudah sekali dinavigasikan.

Input Club tidak lupa menegaskan kalau WhiteFox merupakan proyek open-source, yang berarti semua orang sebenarnya bisa membuat keyboard WhiteFox-nya sendiri. Kemunculannya di Kickstarter hanya untuk mempermudah mereka yang ingin menerima WhiteFox dalam bentuk siap pakai.

Konsumen yang tertarik saat ini masih bisa memesan WhiteFox lewat Kickstarter seharga $169. Tersedia pula varian berwarna hitam dengan aksen merah bernama Nightfox yang dibanderol $20 lebih mahal.

Corsair Luncurkan K68, Keyboard Mekanik Anti-Tumpahan Air

Betapa pun Anda menggunakan gaming gear kesayangan secara hati-hati, pemakaian secara intensif cepat atau lambat akan mengurangi efektivitasnya. Dan akui saja, di beberapa momen seru, kita sering kali terbawa suana, dan melakukan hal-hal yang berpotensi merusak periferal. Peluang rusak jadi bertambah tinggi jika Anda gemar minum atau makan saat bermain game.

Hal itulah yang boleh jadi mendorong tim Corsair meramu gaming gear baru mereka. Di Computex 2017, perusahaan hardware dari Fremont itu memperkenalkan keyboard gaming mekanik K68. Berbeda dari produk sejenis, K68 disiapkan sebagai papan ketik anti-tumpahan air. Segel pengaman di sana menjaganya agar tetap bekerja meskipun Anda tak sengaja menumpahkan kopi atau minuman soda di atasnya.

Corsair K68 4

Corsair K68 adalah keyboard ber-layout full-size dengan bentuk tubuh dan desain yang hampir identik seperti K63. Ia turut dilengkapi tombol multimedia dan volume dedicated buat menyederhanakan pengaturan, switch tombol Windows dan LED, serta juga dibekali keycap serupa saudara kecilnya itu (termasuk tombol spasi bertekstur ala pelat stainless steel). Di K68, tombol stop/previous/play/pause/next dipindahkan ke sebelah kanan.

Corsair K68 1

Keyboard ini juga hanya memiliki lampu LED berwarna merah. Dipadu tubuh hitamnya, K68 terlihat selaras dengan tema gaming. Tak seperti K63, sepertinya paket penjualan Corsair K68 sudah dibundel bersama wrist rest berpermukaan karet.

Corsair K68 3

Sang produsen kembali memanfaatkan jenis switch mekanik Cherry MX Red. Profile-nya linear serta ringan, dan ia tidak se-berisik switch blue saat digunakan. Melihat setup ini, K68 memang dikhususkan untuk menunjang kegiatan gaming, dirancang agar merespons input di kecepatan tinggi, dan memastikan jari-jari pengguna tidak cepat lelah saat memakainya di waktu lama.

Corsair K68 2

Rahasia dari kemampuan anti-tumpahan air di Corsair K68 adalah selubung karet yang melindungi rumah switch mekanik. Papan ketik ini memperoleh sertifikasi IP32, artinya sanggup menahan penetrasi dari partikel berukuran 2,5-milimeter serta tetesan air yang jatuh dari atas. Partikel sebesar 2,5mm sendiri belum masuk ke kategori debu, lebih tepat disebut remahan. Tentu saja K68 tidak betul-betul kedap air, hanya spill-resistant, dan tetap akan rusak jika terekspos ke cairan dalam volume besar.

Bersamaan dengan pengumuman ini, Corsair juga bermaksud untuk mulai memasarkan K68. Keyboard mekanik tersebut dibanderol di harga US$ 100, berada di tengah-tengah Corsair K63 dan K70.

Sumber: Corsair.

Logitech Coba Manjakan Kalangan Profesional Dengan Keyboard Mekanik Baru

Dengan semakin banyaknya perusahaan periferal gaming yang memanfaatkan switch mekanik, device-device ini kian populer di kalangan gamer. Nyatanya, papan ketik jenis ini sudah lama digunakan untuk keperluan produktif. Dan produsen aksesori komputer ternama asal Swiss memutuskan untuk mengusung switch mekanik buatan sendiri di perangkat kelas profesional mereka.

Di pertengahan minggu ini, Logitech mengumumkan K840, keyboard mekanik yang ditujukan buat menunjang kebutuhan kerja. Di sana, Logitech tampaknya berupaya untuk menghilangkan mayoritas elemen gaming, menjanjikan durabilitas tinggi, kenyamanan, kelengkapan input, serta keakuratan dalam pemakaian. Satu dari sedikit persamaan K840 dengan keyboard gaming Logitech adalah pemanfaatan switch Romer-G.

Logitech K840 1

Desain Logitech K840 terbilang konservatif, menyuguhkan layout full-size dengan enam baris tuts. Keyboard memiliki tubuh balok, dengan sisi atas yang sedikit melandai ke arah pengguna demi menyajikan efek ergonomis. Lalu, keycap-nya dibuat melengkung agar jari Anda terasa pas ketika sedang melesat di atasnya. K840 mempunyai tubuh berwarna kelabu, dipadu lampu indikator LED putih.

Logitech K840 2

Body keyboard mekanik ini tersusun dari material logam aluminium yang kokoh dengan finishing anodized. Kemudian switch mekanik Romer-G sanggup meregistrasi lebih dari 70 juta kali tekanan, diklaim sanggup menyajikan responsivitas dan akurasi tinggi. Berbeda dari sejumlah papan ketik mekanik lain (dengan switch hijau atau biru), K840 bekerja lebih hening sehingga tidak mengganggu orang di sekitar Anda.

Logitech K840 3

Logitech turut membekali K840 dengan fitur 26-key rollover, memungkinkan keyboard tetap bisa membaca input kita menekan 26 tombol secara bersamaan. Selanjutnya, fungsi tombol F1 sampai F4 bisa diprogram ulang menggunakan software Logitech Options – cukup mirip papan ketik gaming meski fiturnya tidak begitu lengkap.

Membahas Romer-G lebih jauh, switch ini mempunyai actuation time sebesar 5-milidetik dan key travel sejauh 1,5mm, membuatnya 25 lebih pendek, lebih cepat dalam membaca input serta memastikan jari jadi tidak cepat lelah saat keyboard digunakan di waktu lama. Romer-G sendiri awalnya didesain untuk menunjang kegiataan gaming, dan langkah Logitech menjadikannya jantung dari K840 sangatlah menarik.

K840 mempunyai tubuh berdimensi 132x445x34,3-milimeter, dengan bobot 910-gram dan tersambung ke komputer via kabel USB sepanjang 1,8-meter. Periferal ini siap menunjang OS-OS Windows baru, di antaranya Windows 10, Windows 8 dan windows 7.

Logitech K840 sudah bisa Anda pre-order di situs Logitech. Produk ini dijajakan seharga US$ 80.

[Review] Keyboard Gaming Mekanik Corsair K63, Tenkeyless Garang yang ‘Lincah’

Keyboard mekanik belakangan memperoleh sorotan karena semakin banyak orang sadar bahwa switch individu di tiap tombol mendongkrak pengalaman penggunaan. Hampir tak ada yang bisa menyamai rasa puas saat kita menekannya. Tiap keyboard mekanik punya spesialisasi berbeda, tapi jika Anda mencari periferal ringkas pendukung gaming, Corsair punya solusinya.

Diperkenalkan di bulan Maret 2017 kemarin, Corsair K63 adalah keyboard mekanik yang diramu buat para gamer nomaden tanpa sedikit pun mengorbankan kualitas dan kinerja. Ia sangat cocok menemani para atlet eSport dalam kejuaraan. Saya sendiri bukanlah gamer pro, namun dari pengalaman menggunakan K63 selama dua minggu untuk ber-gaming intensif, saya merasakan langsung bagaimana keyboard ini memberikan keunggulan bagi user.

Corsair K63

Selain kinerja, keistimewaan K63 terletak pada aspek kesederhanaan dan kemudahan akses. Fungsi kendali multimedia dan volume dapat Anda atur langsung lewat rangkaian tombol dedicated di sana tanpa menginterupsi game. Tombol Windows mengganggu? Nonaktifkan saja. Sentuhan-sentuhan kecil ini ditambah harganya yang masuk akal membuat saya tidak kesulitan buat merekomendasikan K63. Simak ulasan lengkapnya.

Body & design

Simpel ialah satu kata yang saya gunakan buat mendeskripsikan desain Corsair K63. Penampilannya tidak mewah. Tapi siapa butuh rancangan ‘berlebihan’ jika tak banyak memberikan manfaat bukan? Kabar baik, segala hal di K63 sesuai fungsinya. Dan dengan begini, konsumen tidak perlu membayar hal-hal yang tidak dibutuhkan.

Corsair K63 23

Corsair K63 17

K63 mempunyai rancangan tubuh balok dengan dimensi 365x171x41-milimeter. Buat sebuah keyboard ber-layout tenkeyless – tanpa rangkaian tombol numpad – ia bukanlah produk paling ringan di kelasnya, berbobot 1,12-kilogram. Corsair memanfaatkan material plastik baik pada case maupun pelat atas, namun strukturnya terasa sangat kokoh. Lalu permukaan bertekstur matte kasar memastikan tubuhnya lebih tahan terhadap benturan.

Corsair K63 10

Corsair K63 11

Berkat tubuh K63 yang tidak terlalu panjang, ruang gerak mouse jadi lebih lapang. Dampak lainnya ialah posisi tangan jadi tidak terlalu berjauhan sewaktu bermain game action atau shooter – umumnya pemain menggunakan keybinding WASD buat kendali gerakan. Dengan menarik sepasang stand dari celahnya, keyboard akan berdiri setinggi 3,8-sentimeter.

Corsair K63 16

Saya pribadi mengacungkan jempol pada keputusan Corsair membubuhkan tombol pengaturan multimedia, volume, serta tombol untuk menyala-matikan LED dan fungsi tombol Windows. Semuanya tersuguh sederhana, jauh lebih mudah ketimbang harus menekan FN lebih dulu buat mengakses fungsi-fungsi tersebut. Dampaknya negatifnya, ukuran keyboard jadi sedikit lebih lebar.

Corsair K63 21

Corsair K63 19

K63 tersambung ke komputer via kabel USB anti-kusut sepanjang dua meter. Kabel tersebut tidak dilindungi bahan kain braided, namun dari pengamatan saya, materialnya cukup kuat tapi tetap dapat bergerak lentur.

Corsair K63 9

Dari sisi pewarnaan, Corsair K63 mengangkat tema terpopuler di ranah gaming: dominasi warna hitam dipadu bumbu merah, memberikannya kesan agresif. Kemudian sang produsen membubuhkan logo mereka tepat di zona tengah-atas – tampak kontras di latar belakang hitam, tapi tidak berlebihan. Melalui arahan ini, papan ketik tetap serasi terlepas dari apapun brand PC Anda; MSI Gaming, Asus Republic of Gamers, Acer Predator, termasuk rig custom yang Anda bangun sendiri.

Lighting

Walaupun konsepnya sederhana, tidak berarti Corsair melupakan aspek penampilan. K63 tetap tidak kesulitan mencuri perhatian lewat ‘pertunjukan’ lighting LED. Papan ketik memang cuma dibekali lampu berwarna merah, namun performa pijarnya sangat memuaskan. Via software Corsair Utility Engine, Anda bisa memilih pola, menentukan tingkat kecerahan, bahkan menciptakan efek LED sendiri dengan mencampur beberapa preset yang ada.

Corsair K63 4

Di awal pertemuan saya dengan K63, mengutak-atik hal ini sangat menyenangkan sekaligus menghabiskan waktu. Saya sangat menyukai efek type lighting key (backlight menyala ketika keycap ditekan, lalu pelan-pelan memudar), namun saat tidak dipakai, LED tak aktif. Solusinya yang saya ambil adalah memilih opsi warna statis dengan opacity rendah, lalu menambah efek type lighting. Dan ini hanyalah satu dari banyak kombinasi yang saya pernah gunakan.

Corsair K63 2

Corsair K63 3

Menariknya lagi, pelat merah di bawah keycap berfungsi lebih dari sekedar ‘bumbu’ pewarna. Bagian tersebut akan mempertegas sekaligus menyebar cahaya merah backlight, memberikan efek gradasi ke area tuts yang tidak menyala. Sangat apik.

Corsair K63 24

Keys & layout

Corsair K63 menyuguhkan enam baris tuts, dengan total 87 keycap – tanpa menghitung tombol media. Tuts diletakkan dalam posisi berjenjang mirip tangga sehingga baris teratas tetap mudah diraih. Anda dapat menambahkan wrist rest agar lebih nyaman (disediakan Corsair secara terpisah, tersambung ke keyboard lewat dua celah di bagian bawah-depan), namun aksesori tersebut tidaklah wajib karena tanpanya, K65 tetap enak dipakai.

Corsair K63 7

Keycap standar Corsair K63 mempunyai sisi atas sedikit melengkung, mempermudah kita mengetahui apakah telah menempatkan jari secara tepat. Permukaan atas tombol angka, huruf dan function memiliki luas 1,27×1,35-sentimeter. Jarak antar-keycap-nya ideal, yaitu sekitar 6,5mm – cukup lapang buat meminimalisir salah ketik, namun cukup dekat sehingga jari tak bergerak terlalu jauh.

Corsair K63 8

Keycap tersebut terbuat dari plastik dengan coating hitam bertekstur doff lembut, bisa mudah dilepas dan diganti varian aftermarket. Meski demikian, saya berasumsi bahwa tuts standar itu merupakan tipe yang paling optimal buat menghidangkan backlight. Warna merahnya terlihat rata, menerangi angka, simbol dan huruf secara maksimal. Ukuran font juga tebal dan gampang terbaca.

Corsair K63 14

Spasi ialah satu-satunya tombol dengan tekstur berbeda. Polanya lebih menonjol, dan jika dilihat lebih dekat, menyerupai motif pelat stainless steel. Hal ini dimaksudkan agar Anda mudah mengindetifikasi tombol tanpa perlu melirik keyboard.

Switch

Kata lincah yang saya gunakan di judul mengacu pada aspek portabilitas serta rendahnya resistensi dari switch. Corsair memanfaatkan jenis switch MX Red dari Cherry karena dipercaya memberikan beban paling ringan pada jari dan memastikan user unggul dalam sesi-sesi kompetitif. MX Red mempunyai actuation force sebesar 45cN – paling ringan di antara switch Cherry – dengan jarak tempuh maksimal 4mm dan profile linear.

Corsair K63 22

Seorang teman sekaligus pakar keyboard mekanik pernah bilang pada saya bahwa keyboard linear tidak cocok buat mengetik, namun menariknya, Corsair K63 tetap andal saat dipakai buat bekerja. Karena ringan, jari jadi tidak cepat lelah. Kualitasnya switch Cherry sendiri tak perlu dipertanyakan, resistensi tiap-tiap tombol di sana tersaji sangat konsisten.

Corsair K63 6

Corsair K63 24

Using experience

Tentu saja, seluruh performa Corsair K63 akan bersinar ketika Anda menggunakannya untuk menikmati video game. Sebagai penggemar permainan shooter dan action bertempo cepat, K63 terbukti menjadi senjata ampuh buat mengungguli lawan. Jarang sekali saya salah menekan, dan sejauh ini, keyboard belum pernah mengecewakan. Semua input pada tombol teregistrasi secara presisi.

Corsair K63 13

Lalu apakah K63 cocok buat menangani semua jenis permainan? Saya sendiri bukanlah gamer MOBA, dan belum bisa memberi banyak komentar soal pentingnya kehadiran tombol macro. K63 tidak mempunyai tombol macro, dan umumnya orang yang mencari papan ketik tenkeyless lebih mengutamakan faktor mobilitas ketimbang kelengkapan input.

Corsair K63 12

Walaupun begitu, saya berani bilang bahwa Corsair K63 sangat optimal digunakan buat bermain Titanfall 2, Ghost Recon Wildlands, Mass Effect Andromeda, sampai Fallout 4. Pengalaman gaming terhidang sangat baik tanpa mengharuskan saya mengonfigurasi fungsi tombol. Khususnya di Titanfall 2, saya sedikit harus beradaptasi karena cukup lama memakai keyboard chiclet di laptop. Efeknya, menekan tombol Alt kiri membuat jempol lebih masuk ke sisi dalam telapak tangan saat jari lainnya berada di W, A, D dan Shift.

Corsair K63 25

Bahkan tanpa wrist rest, jari saya tetap mudah meraih tombol angka. Biasanya, saya menaikkan posisi keyboard dengan menarik stand sewaktu mengetik dan menurunkannya saat ber-gaming agar pergelangan tangan tidak terlalu menekuk.

Corsair K63 27

Meski tombol macro tidak ada, Corsair Utility Engine memperkenankan Anda memprogram ulang tiap tombol di sana – misalnya menambahkan fungsi tertentu saat dipadukan bersama klik mouse atau scroll wheel.

Corsair K63 26

Masukan buat para pemilik K63 adalah jangan lupa untuk membersihkan keycap sehabis bekerja atau bermain dengan kain katun atau lap microfiber lembap. Minyak dari tangan Anda berpotensi menggerus permukaan doff tombol, membuatnya jadi mengilat. Alkohol isopropyl dapat digunakan buat membantu membersihkan, tapi dalam dosis yang kecil – jangan langsung dituang karena bisa merusak warna keycap.

Corsair K63 1

Verdict

Satu hal perlu digarisbawahi: Corsair K63 bukanlah produk ideal bagi Anda yang mencari keyboard berpenampilan mewah. Faktanya, ia boleh dibilang merupakan produk papan ketik mekanik kelas entry-level kreasi perusahaan komponen PC asal Amerika Serikat itu. Tetapi dengan fokus mengedepankan aspek-aspek krusial bagi gaming, Corsair dapat menekan harga K63 serendah mungkin.

K63 adalah kandidat kuat keyboard mekanik gaming tenkeyless terbaik. Resistensi switch Cherry MX Red-nya ringan, penampilannya padat, desainnya ringkas, tersedia tombol media, backlight-nya terang, dan build quality-nya tidak mengecewakan. Walaupun bukan atlet esport, saya tidak segan-segan menyarankan K63 ke sesama pecinta shooter dan action kompetitif, kecuali jika bagi mereka LED satu warna belum cukup memuaskan.

Sudah tersedia di Indonesia, Corsair K63 bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 1,1 juta.

Keyboard Mekanik Logitech G G413 Jagokan Performa dan Harga Kompetitif

Ada banyak alasan mengapa orang memilih keyboard mekanik ketimbang membran. Papan ketik jenis ini sudah lama ada, tapi kepopularitasannya terangkat berkat bertambahnya jumlah produsen periferal yang mengadopsinya untuk mendukung gaming. Dan saat kompetitor umumnya masih mengandalkan Cherry, Logitech kian percaya diri dengan switch Romer-G buatan sendiri.

Setelah memperkenalkan papan ketik mekanik G Pro di bulan Maret 2017 kemarin, perusahaan aksesori komputer asal Swiss itu menyingkap alternatif yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan faktor performa. Logitech menamainya G413, keyboard gaming yang diklaim mengedepankan kinerja serta kesederhanaan. Dan melihat dari penawarannya, G413 tampaknya disiapkan buat berduel melawan Corsair K63.

Namun berbeda dari rivalnya itu, Logitech G G413 merupakan keyboard full-size – tanpa tombol tambahan untuk mengatur fungsi multimedia. Efeknya, ukuran dari papan ketik mungkin menyebabkannya kurang ringkas buat dibawa-bawa dalam acara LAN party.

G413 memiliki dimensi 445x132x34-milimeter dan berat 1,1kg. Keyboard tersambung ke PC dengan kabel USB sepanjang 1,8-meter. Produsen menawarkan dua pilihan model G413, yakni tipe ‘Silver’ dengan LED berwarna putih dan ‘Carbon’ berpencahayaan merah.

Meski mengusung layout full-size dengan 144 tombol, Logitech tetap mampu meminimalisir bobot dari keyboard sehingga bisa setara tipe tenkeyless. Hal ini tercapai berkat perpaduan dari material plastik dan case aluminium-magnesium 5052 yang tipis di sisi atas. G413 juga dibekali port USB passthrough, memungkinkan Anda untuk menyambungkan mouse atau mengisi ulang baterai smartphone sambil bermain.

Untuk switch mekaniknya, Logitech kembali mengandalkan Romer-G. Di atas kertas, switch tersebut memastikan tombol-tombol di sana bisa tetap bekerja normal hingga 70 juta kali tekan. Ia menyajikan jarak actuation sejauh 1,55-milimeter, key travel total 3-milimeter, dengan resistensi 45g, serta dipadu fitur anti-ghosting maksimal 26 tombol. Logitech turut membundel keyboard bersama 12 buah keycap khusus gaming (tombol 1, 2, 3, 4, 5, Q, W, E, R, A, S, D) dan aksesori puller.

Logitech G G413 1

Akses ke fungsi multimedia sendiri disajikan lewat solusi build-in dengan menggunakan tombol FN sebagai toggle. Setelah diaktifkan, Anda bisa mem-play/pause musik, mematikannya, atau memasukkan perintah next/previous via tombol F19 sampai F12.

Logitech G G413 2

Semua tombol di sana dapat diprogram ulang via Logitech Gaming Software, dan Anda juga dipersilakan buat memanfaatkan Game Mode – fungsinya ialah mematikan tombol yang berpotensi mengganggu serunya bermain seperti tombol Windows.

Kedua model Logitech G G413 kabarnya sudah mulai dipasarkan, dijual seharga US$ 90.

Sumber: Logitech.

Penna Ialah Keyboard Mekanik ala Mesin Ketik Untuk Perangkat Bergerak

Metode kendali dengan layar sentuh memang sangat intuitif dan praktis saat kita berinteraksi dengan perangkat bergerak. Namun tentu saja touchscreen bukanlah solusi buat semua kebutuhan. Mayoritas user umumnya akan memanfaatkan aksesori tambahan ketika mereka dituntut bekerja secara mobile. Dan saat ini, ada banyak pilihan keyboard Bluetooth.

Keyboard wireless untuk smartphone dan tablet tersaji dalam berbagai ukuran, namun umumnya arahan desainnya hampir serupa, yaitu mengusung konsep portable. Developer Elretron asal Kalifornia punya gagasan berbeda: bagaimana jika keyboard Bluetooth difokuskan untuk memberikan pengaalaman terbaik saat mengetik, seperti yang disuguhkan oleh mesin ketik ataupun keyboard mekanik buat PC. Itulah alasan di belakang pembuatan Penna.

Penna adalah keyboard Bluetooth yang dirancang buat dipasangkan ke perangkat bergerak. Penampilannya menyerupai versi kecil mesin ketik, memiliki tuas di sisi kiri, keycap klasik, dan lubang di area depan. Namun bukannya tempat keluar-masuk kertas, lubang tersebut ialah stand untuk menaruh tablet ataupun smartphone. Lalu tuasnya sendiri berfungsi buat mengakses fitur macro – dapat di-setup untuk menuliskan kata-kata yang sering Anda pakai.

Penna 1

Keyboard ini menawarkan layout Amerika, Inggris, Jerman, dan Perancis; dengan enam baris tuts tanpa disertai numpad (tenkeyless). Anda dipersilakan memilih dua tipe keycap, yakni jenis diamond yang akurat serta model retro dengan wujud bundar dan frame chrome – terinspirasi dari papan ketik klasik. Tombol-tombol di sana bisa mudah dilepas dan dipasang tanpa membutuhkan alat khusus.

Penna 2

Bagian paling spesial dari Penna terletak pada switch-nya. Ketika produsen keyboard Bluetooth umumnya memakai membran, Elretron memanfaatkan switch mekanik Cherry. Anda dapat memilih switch ‘linear’ seperti Cherry MX Brown dan MX Red, serta Cherry MX Blue dengan sensasi clicky-nya. MX Brown merupakan jenis paling fleksibel, mendukung kegiatan mengetik dan gaming; Red adalah varian paling ringan; sedangkan MX Blue sangat presisi buat mengetik.

Penna tak hanya kompatibel untuk perangkat bergerak. Selain bisa disambungkan ke device Android dan iOS, Anda dapat menggunakannya sebagai periferal input utama di PC. Buat sumber tenaganya, Penna membutuhkan dua buah baterai AA – diklaim mampu menjaganya tetap aktif sampai enam bulan.

Penna tersedia dalam banyak pilihan warna: hitam, putih, baby pink, hijau pastel, serta warna kayu. Selama masa crowdfunding-nya belum berakhir, keyboard tersebut bisa Anda pesan di Kickstarter seharga mulai dari US$ 90 – separuh dari harga retail.

Corsair Punya Keyboard Gaming Mekanik Baru Untuk Para Gamer Pro Nomaden

Saat ini portabilitas menjadi pilar penting dalam perancangan perangkat gaming serta aksesori pendukungnya. Laptop bertambah tipis, PC desktop semakin ringkas dan mudah dibawa, begitu pula gaming gear yang kini jadi lebih padat tanpa kehilangan performanya. Hal tersebut dipicu oleh meningkatnya tuntutan di satu segmen besar industri gaming: eSport.

Tak lama setelah Logitech mengenalkan keyboard G Pro, sang rival Corsair segera mengumumkan perangkat baru untuk menyainginya, sebuah papan ketik gaming dengan switch mekanik bernama K63. Dua hal jadi perhatian Corsair sewaktu meramunya: sang produsen memastikan agar periferal ini mampu menyajikan akurasi tinggi, kemudian mengemas segala kecanggihannya dalam tubuh yang padat.

Corsair K63 3

Corsair K63 merupakan papan ketik dengan rancangan tenkeyless. Ketiadaan numpad membuatnya lebih pendek dan lebih mudah disimpan dalam tas. K63 memiliki tubuh berdimensi 365x171x41-milimeter serta bobot 1,12-kilogram, dan karena lebih pendek dibanding keyboard biasa, K63 memberikan Anda ruang gerak mouse yang lebih luas – sangat cocok digunakan para gamer pro saat mengikuti kejuaraan.

Corsair K63 2

Akses ke fungsi multimedia juga menjadi hal yang tidak dilupakan Corsair. Dengan kehadiran tombol-tombol di atas, And bisa menyesuaikan volume, menonaktifkan suara, hingga menavigasi lagu secara on-the-fly tanpa mengganggu permainan. Keyboard ini tersambung ke PC lewat kabel USB berbahan karet ‘bebas kusut’, tapi Corsair belum bilang berapa panjangnya.

Corsair K63 4

Selanjutnya, Corsair juga mengetahui kehadiran tombol Windows di area kiri dan kanan spasi seringkali menginterupsi – bahkan berpotensi membuat Anda kalah dalam pertandingan penting. Sebagai solusi, produsen menyediakan tombol Windows Key Lock untuk mematikan fungsinya.

Tak seperti Logitech G Pro, Corsair K63 cuma dibekali backlight LED berwarna merah. Meski begitu, Anda tetap bisa memprogram ulang seluruh tombolnya dengan memanfaatkan software Corsair Utility Engine, termasuk mengatur macro serta mengonfigurasi pola pencahayaan.

Corsair K63 1

Jantung dari kapabilitas Corsair K63 terletak pada switch Cherry MX Red yang ringan (dengan resistensi rendah di 45cN) dan sangat fleksibel dalam menangani berbagai genre game. Corsair juga memastikan seluruh tombolnya anti-ghosting 100 persen, sehingga tetap bisa membaca input ketika tombol-tombolnya ditekan secara bersamaan. Berkat sambungan berupa kabel, papan ketik ini dapat meminimalisir lag, menyuguhkan report rate 1ms.

Corsair K63 kabarnya sudah mulai dipasarkan, dijual di harga yang cukup terjangkau: hanya US$ 80.

Sumber: Corsair.

Lofree Adalah Keyboard Mekanik Wireless Berdesain ala Mesin Ketik

Kalau melihat produk yang ada di pasaran, mayoritas keyboard mekanik adalah keyboard gaming. Desain keyboard gaming jelas tidak bisa memenuhi selera semua konsumen, dan jarang sekali terdapat keyboard mekanik yang wireless. Jadi seandainya saya memiliki iMac, opsi terbaik saya tetap Apple Magic Keyboard.

Tidak ada yang salah dari Apple Magic Keyboard. Ia wireless, berukuran ringkas dan cukup nyaman digunakan, namun tidak senyaman keyboard mekanik, terutama di tangan saya yang setiap harinya selalu mengetik. Jadi tidak adakah keyboard mekanik dengan karakteristik seperti Apple Magic Keyboard?

Lofree kompatibel dengan perangkat Windows, Mac, Android maupun iOS / Lofree
Lofree kompatibel dengan perangkat Windows, Mac, Android maupun iOS / Lofree

Ada. Namanya Lofree, dan desainnya bahkan terkesan cukup eksentrik karena mengambil mesin ketik lawas sebagai inspirasinya, lengkap dengan tuts berbentuk bulat. Tapi jangan sekalipun tertipu dengan penampilannya, Lofree murni merupakan keyboard mekanik yang modern.

Switch yang digunakan adalah Gateron Blue, yang diyakini sanggup menghasilkan bunyi klik yang mirip seperti mesin ketik. Layout-nya sengaja disamakan dengan Apple Magic Keyboard, dan pengembangnya tidak lupa menyematkan LED backlight yang bisa diatur intensitas kecerahannya.

Lofree bisa digunakan secara wireless ataupun dengan kabel. Istimewanya, ia bisa menyambung ke tiga perangkat sekaligus via Bluetooth (iMac, laptop Windows dan tablet Android) – ya, Lofree juga kompatibel dengan perangkat Android maupun iOS – dan pengguna tinggal menekan kombinasi tombol numerik untuk berganti antar perangkat.

Baterai Lofree diklaim bisa bertahan selama 15 bulan kalau LED backlight-nya tidak dinyalakan / Lofree
Baterai Lofree diklaim bisa bertahan selama 15 bulan kalau LED backlight-nya tidak dinyalakan / Lofree

Lofree mengemas baterai rechargeable berkapasitas 4.000 mAh. Dalam satu kali charge, daya tahannya diperkirakan bisa mencapai durasi selama 15 bulan, dengan catatan backlight-nya tidak menyala. Fitur auto-sleep juga akan aktif ketika perangkat tidak digunakan setelah beberapa saat guna semakin menghemat baterai.

Buat yang tertarik, Lofree saat ini sedang dipasarkan melalui situs crowdfunding Indiegogo seharga $79, sedangkan harga retail-nya diperkirakan berkisar $99. Terdapat tiga warna yang bisa dipilih: putih, hitam atau turquoise.

Keyboard Mekanik Logitech G Pro Diramu Secara Cermat Untuk Para Atlet eSport

Di bulan Agustus silam, perusahaan spesialis periferal Logitech memperkenalkan G Pro, mouse gaming favorit pemain CS:GO Tyler ‘Skadoodle’ Latham yang mengusung aspek-aspek terbaik dari G100s dan G303. Tapi kehadirannya belum terasa lengkap tanpa dukungan papan ketik, dan belakangan Logitech memang sedang sibuk menggodok keyboard gaming baru.

Dan pada tanggal 7 Maret 2017 kemarin, Logitech mengumumkan anggota baru keluarga G Pro, kali ini sebuah keyboard mekanik yang dipersenjatai switch Romer-G buatan sang produsen sendiri. Seperti varian mouse-nya, papan ketik G Pro tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Logitech dengan para gamer profesional. Kerja sama itu dilakukan demi memastikan device betul-betul memenuhi kebutuhan konsumen.

Logitech G Pro Mechanical Keyboard

Logitech G Pro Mechanical Gaming Keyboard adalah papan ketik tenkeyless dengan desain yang menitikberatkan aspek portabilitas. Absennya tombol numpad membuat ukuran keyboard jadi lebih kecil sehingga ia mudah dibawa-bawa, serta memberikan ruang lebih banyak untuk mouse, sangat cocok buat menemani para gamer dalam turnamen. Keyboard ini mempunyai dimensi 153×34,3×14,19mm dan bobot 980-gram.

Logitech G Pro Mechanical Keyboard 1

Mendukung faktor mobilitas tersebut, keyboard juga memiliki kabel USB yang bisa dilepas. Fitur ini juga meminimalisir peluang kerusakan kabel dan connector akibat tak sengaja tertarik dan terkocok ketika keyboard sedang disimpan dalam tas. Menyempurnaan sisi daya tahannya, Logitech memperkuat tubuh keyboard dengan pelat baja di belakang.

Logitech G Pro Mechanical Keyboard 3

Switch mekanik Romer-G yang menjadi jantung dari kapabilitas keyboard G Pro dijanjikan mampu menyuguhkan keakuratan, kecepatan serta responsitivitas tinggi. Dengan titik ‘actuation‘ pendek di 1,5-milimeter, switch ini dapat membaca input 25 persen lebih cepat dibanding garapan kompetitor, sengaja difokuskan untuk mendongkrak performa gaming. Dan Anda tidak perlu mencemaskan ketangguhannya, tuts di keyboad G Pro bisa menerima input hingga 70 juta kali.

Logitech G Pro Mechanical Keyboard 5

Papan ketik Logitech G Pro juga dibekali pencahayaan RGB dan ditunjang oleh lebih dari 300 profile di Logitech Gaming Software. Artinya, keyboard ini mampu mengenali ratusan game dan bisa menyesuaikan setting dengan judul tersebut. Via aplikasi yang sama, Anda juga dipersilakan mengustomisasi warna LED (ada pilihan 16,8 juta warna) serta mengakses fitur Custom Game Mod – dapat dipakai untuk menonaktifkan tombol Windows dan lain-lain.

Mengingat keyboard Logitech G Pro dirancang untuk para ‘gamer serius’, harganya memang tidak murah. Gaming gear ini dibanderol di kisaran US$ 130, kabarnya akan tersedia di bulan Maret 2017.

Sumber: Logitech.