[Manic Monday] Mencari Paradigma Baru Untuk Industri Konten

Dahulu, industri hiburan adalah sebuah proses yang cenderung lurus dan vertikal. Seperti sekarang, siapapun dapat berkreasi namun pada akhirnya karya hiburan yang akan diberikan investasi terbesar (yang juga berarti promosi dan distribusi terbesar) adalah yang dinilai oleh pemilik modal di industri hiburan, yang akan dapat dicerna oleh orang banyak, dan paling mungkin mendapatkan pengembalian modal – malah keuntungan besar. Hukum skala ekonomi berlaku: investasi pada satu hal dengan nilai investasi yang tetap/statis, yang kemudian digandakan untuk keuntungan berlipat. Tentunya, alur vertikal ini sangat tergantung pada kontrol terhadap semua lini industri – dari penciptaan kreasi, produksi, promosi, pemasaran, distribusi, dan bahkan harga jual.

Continue reading [Manic Monday] Mencari Paradigma Baru Untuk Industri Konten

[Manic Monday] Masih Ingat Industri Konten “Lama”?

Satu hal yang tragis dalam kehidupan kita yang kian digital adalah, apapun yang muncul pada kita melalui sebuah ‘layar’ (bisa saja layar TV, komputer ataupun HP) muncul dalam hitungan detik dan dapat dicari sesuai keinginan. Ada di internet atau tidak ada sama sekali. Sama sekali tidak ada kondisi peralihan di internet – bahkan layanan yang masih di dalam tahap beta, ya sudah ada, dan Anda tidak akan melihat proses pembangunannya bila tidak melihat secara seksama. Meniru bahan dasarnya yang berupa byte, karena hanya kondisi ‘0’ dan ‘1’ yang berlaku. Nyala atau mati. Dan dalam banyak kasus, baik atau buruk. Di-‘Like’ atau tidak di-‘Like’.

Continue reading [Manic Monday] Masih Ingat Industri Konten “Lama”?

Lintasme, Evolusi Agregator Menjadi Mesin Pengolah Konten Kontekstual

Bermula dari situs aggregator konten bernama Lintasberita yang diluncurkan di Malang, situs yang kini dinamakan Lintas.me menjadi salah satu situs lokal terpopuler bersanding dengan raksasa berita seperti Okezone, Liputan6 dan lain-lain. Situs yang bergabung dengan Merah Putih Incubator pertengahan 2010 lalu ini terus sempat mengorbankan traffic demi berbenah diri.  Continue reading Lintasme, Evolusi Agregator Menjadi Mesin Pengolah Konten Kontekstual

Gangnam Style Jadi Video Paling Banyak ‘Disimpan’ di Layanan Pocket Untuk Tahun 2012

Layanan Pocket (dahulu bernama Read It Later) merilis data yang berhubungan dengan layanan mereka, termasuk konten apa paling banyak ‘disimpan’ di layanan Pocket, yang telah memiliki 7.4 juta pengguna ini.

Continue reading Gangnam Style Jadi Video Paling Banyak ‘Disimpan’ di Layanan Pocket Untuk Tahun 2012

Pulsk, Startup Wow Untuk Berbagi Konten Wow

Prestasi sebuah sosial media lokal, Pulsk, terbilang cukup fenomenal. Pada awal Oktober 2012, hanya beberapa minggu setelah dirilis, Pulsk telah meraih penghargaan sebagai pemenang Sparxup Award 2012 untuk kategori internet/mobile portal. Dan saat ini, meskipun masih dalam beta version, Pulsk sudah memiliki lebih dari 15.000 pengguna terdaftar dan lebih dari 20.000 konten (gambar/artikel dan video). Continue reading Pulsk, Startup Wow Untuk Berbagi Konten Wow

Axis Jalin Kerja Sama dengan Viki Sediakan Konten Video untuk Pelanggan AXIS

Pelanggan Axis kini dapat menikmati banyak video, musik dan film yang ada dalam situs penyedia video, Viki secara gratis. Hanya dengan mengunduh aplikasi Viki melalui Google Play, iTunes, atau AXIS Net dan berlangganan paket data Axis, pelanggan dapat menikmati lebih dari satu milyar video yang ada di situs Viki tersebut. Continue reading Axis Jalin Kerja Sama dengan Viki Sediakan Konten Video untuk Pelanggan AXIS

Dibandingkan Update Status, Pengguna Twitter Lebih Suka Bagikan Foto

Sebelumnya Trenologi menginformasikan infografik yang mengungkapkan bahwa konten berupa infografik lebih banyak mendapatkan RT di Twitter. Kini ada analisis lain, juga diterbitkan dalam bentuk infografik, yang menyebutkan bahwa pengguna Twitter lebih suka posting foto.

Continue reading Dibandingkan Update Status, Pengguna Twitter Lebih Suka Bagikan Foto

Amazon vs Apple, Mana Yang Lebih Unggul Dalam Jumlah Koleksi? Ini Perbandingannya

Amazon dan Apple (iTunes) masing-masing memiliki koleksi konten yang bisa dijual pada para penggunanya. Dua perusahaan ini juga telah memiliki perangkatnya masing-masing untuk menawarkan koleksi yang ada di toko aplikasi mereka.

Continue reading Amazon vs Apple, Mana Yang Lebih Unggul Dalam Jumlah Koleksi? Ini Perbandingannya

Pemerintah dan Industri Tidak Sependapat dalam Revisi Aturan Konten Premium

Beberapa provider dan penyelenggara jasa konten tidak sependapat dengan Pemerintah dalam revisi aturan konten premium yang sedang dilakukan pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Continue reading Pemerintah dan Industri Tidak Sependapat dalam Revisi Aturan Konten Premium

APJII Officially Partners with Nawala

Around 250 Internet Service Provider (ISP) companies that are members of APJII, now can use Nawala DNS to filter the negative content on the internet. It is made official with the cooperation between APJII and Nawala last Tuesday in Jakarta.

Continue reading APJII Officially Partners with Nawala