Mengupas Perspektif Teknik Artificial Intelligence dari Berbagai Industri di kumparan Academy

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menjadi salah satu konsep yang dinilai akan mendorong efek bola salju pada tren produk teknologi ke depannya. AI pada dasarnya, menurut Richard E. Bellman, merupakan sistem automasi dari proses yang memerlukan pemikiran yang direfleksikan dalam teknologi. Penerapannya dapat terjadi di berbagai sektor dan serangkaian proses bisnis, mulai dari penentuan keputusan hingga pemecahan masalah.

kumparan Academy membahas mengupas tuntas Aplikasi AI di berbagai industri ini dikupas tuntas dalam kegiatan kumparan Academy pada hari Senin (23/04) di Yogyakarta, bekerja sama dengan Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gajah Mada (UGM) dan didukung oleh DailySocial.id.

Setelah membawa pembahasan “Deep Learning vs Conventional Machine Learning from Technical Perspective” di Jakarta, kumparan Academy kembali berbagi wawasan yang masih beririsan dengan algoritma deep learning dan machine learning dalam skala yang lebih makro, yakni Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan.

Pemahaman secara umum dijelaskan oleh Dessi Puji Letari, Ph.D sebagai Chief Speech Scientist Prosa.ai—sebuah startup yang mengembangkan teknologi text dan speech recognition. “Salah satu parameter AI adalah komunikasi, sehingga speech recognition menjadi sangat signifikan,” ujar Dessi.

AI di industri dibahas dari sudut pandang praktikal dan teknis oleh Chief Data & Product kumparan Thomas Diong dalam perspektif media, Kepala Lab Sistem Cerdas FMIP UGM dari perspektif bioinformatika, dan Co-Founder Konvergen.ai Lintang Sutawika yang mewakili pengembang produk AI.

Di bidang media, salah satu yang telah diterapkan di kumparan saat ini adalah big data. Hal ini dikarenakan banyaknya informasi yang harus dikelola dan diproses sebagai sebuah industri media. Terlebih kumparan juga menerapkan konsep User Generated Content (UGC). “Pondasi big data di kumparan terdiri dari beberapa komponen. Mulai dari sistem untuk tracking, data warehouse, lalu dilanjutkan otomasi proses yang dilakukan oleh algoritma pintar yang diterapkan dalam sistem,” jelas Thomas.

Berbeda dengan bioinformatika yang pada dasarnya gabungan antara ilmu biologi dan informatika. Biologi menyediakan data dan dari informatika memprosesnya. “Bioinformatic data obtained from DNA to Cell Function, terdiri dari DNA Squencer, Animo Acid Squence, Protein, 3D Structure, Protein Function, Protein Function sampai Cell Activity,” ujar Afi.

Disclosure: DailySocial adalah media partner dari kumparan Academy Yogyakarta.

DStour #38: Mengunjungi Kantor Media Online kumparan

Dalam edisi terbaru DStour kali ini, DailySocial mengunjungi kantor startup media online kumparan. Gedung kantor yang bertempat di kawasan Jakarta Selatan ini merupakan rumah yang direnovasi menjadi tempat kerja dengan dua bagian.

Gedung kantor terbagi menjadi kampus A dan Kampus B yang sarat dengan ruang kerja, lounge, dan kolam renang yang bisa digunakan oleh pegawai untuk santai sejenak. Dipandu bersama CMO kumparan Andrias Ekoyuono, mari simak liputan DStour berikut ini.

Cara Startup Melakukan Kegiatan Pemasaran

Dalam edisi #SelasaStartup pertama di tahun 2018, DailySocial mengundang CMO kumparan Andrias Ekoyuono untuk berbagi pengalaman dan hal-hal yang baiknya dilakukan oleh startup saat melancarkan kegiatan pemasaran. Kumparan sendiri adalah sebuah platform hybrid yang menyatukan antara konten berbasis editorial dan konten komunitas (user generated content), baru meluncur awal tahun 2017 lalu, dan saat ini mengklaim telah mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dari sisi pengguna hingga revenue.

Andrias menyampaikan, media yang sarat dengan informasi beragam ini mengedepankan “people power” yang dimiliki. kumparan memulai perjalanan untuk menemukan pendekatan baru dan pola baru dalam jurnalistik modern. Konsep media sosial secara garis besar diadopsi dalam user experience kumparan.

Sebagai praktisi di bidang pemasaran bisnis, Andrias melihat masih banyak kesalahan yang dilakukan oleh startup saat melakukan kegiatan pemasaran. Berikut adalah beberapa tips penting yang wajib dicermati startup, ketika melakukan kegiatan pemasaran.

Jangan terlalu fokus kepada consumer acquisition

Saat ini masih banyak kebiasaan hingga fokus yang masih kurang tepat di kalangan pemilik startup saat melancarkan kegiatan pemasaran. Salah satunya adalah terlalu fokus untuk melakukan akuisisi pengguna. Yang perlu diperhatikan sejak awal adalah talenta atau tim dari startup itu sendiri. Berikan perhatian lebih hingga penghargaan yang relevan kepada mereka, agar tim internal merasa happy dan pada akhirnya betah bekerja di startup.

“Tugas dari seorang chief di startup adalah membina relasi dengan investor, menjaga visi dan misi perusahaan dan yang terakhir dan tidak kalah pentingnya adalah mendapatkan talenta yang berkualitas,” kata Andrias.

Dalam hal ini talenta berkualitas bisa didapatkan melalui kegiatan pemasaran saat perekrutan pegawai. Lakukan kegiatan tersebut menjadi lebih istimewa, dengan aktivitas yang mampu menarik perhatian dari calon kandidat pegawai startup. Andrias menceritakan, di kumparan tidak segan untuk menyediakan tempat khusus dan kegiatan yang didukung dengan talkshow hingga hiburan kepada calon pegawai saat proses perekrutan berlangsung.

Dengan demikian untuk calon pegawai yang memenuhi kriteria akan merasa senang dan bangga ketika berhasil menjadi pegawai, sementara bagi mereka yang tidak berhasil akan mendapatkan kesan dan pengalaman berharga selama mengikuti proses perekrutan. Intinya adalah berikan perhatian lebih kepada pegawai dan calon pegawai, jika startup ingin memiliki talenta yang berkualitas.

Jangan melakukan kegiatan pemasaran saat produk akan diluncurkan

Penting bagi startup untuk bisa melakukan kegiatan pemasaran di awal, mulai dari mempromosikan melalui media sosial, hingga membentuk customer-base yang solid, sehingga pada waktunya produk siap diluncurkan, early-adopter tersebut bisa langsung menggunakan produk. Untuk itu lakukan kegiatan pemasaran secara online dan offline sejak awal dan bentuklah customer-base sebanyak mungkin.

Melakukan adopsi dan retention

Dua kegiatan ini memang saling berkaitan, namun yang menjadi penting dan wajib untuk dilakukan dengan baik adalah bagaimana startup bisa mendapatkan repeat order dari pelanggan atau dengan sukses mendapatkan retention. Pada akhirnya semua bisnis ingin bisa mengakuisisi banyak pelanggan di awal, namun pendapatan yang ideal adalah ketika pelanggan yang loyal bisa didapatkan, melalui adopsi di awal.

Hindari menggunakan istilah “market education” saat startup mulai melakukan akuisisi pelanggan. Pada akhirnya istilah tersebut hanya menjadi alasan bahwa startup tidak mampu untuk memberikan informasi yang relevan dan mudah kepada target pasar, dan bisa juga didefinisikan pasar tidak siap dengan produk yang ada.

Branding adalah story telling

Maksud dari istilah tersebut adalah bagaimana startup bisa memberikan informasi yang lengkap kepada target pasar. Apakah dengan mengedepankan kelebihan yang tidak dimiliki oleh startup lainnya, atau manfaat lebih yang bisa didapatkan oleh pengguna saat menggunakan produk dari startup tersebut. Hindari untuk menyatukan kegiatan pemasaran digital sebagai bagian dari story telling tersebut.

Ada tiga tipe pelanggan yang wajib untuk dicermati oleh startup, di antaranya adalah tipe pelanggan yang membicarakan produk startup Anda, pelanggan yang mempromosikan produk, hingga pelanggan yang membantu startup menjual produk tersebut (referral). Lakukan pendekatan yang tepat kepada masing-masing pelanggan tersebut. Meskipun tidak bisa dilakukan secara langsung kepada semua, namun dengan prioritas yang telah ditetapkan startup, proses tersebut bisa dilakukan demi mendapatkan hasil yang memuaskan.

Application Information Will Show Up Here

kumparan Peroleh Pendanaan dari Grup GDP Venture

Startup media hybrid kumparan mengumumkan perolehan dana dengan jumlah yang tidak disebutkan dari Global Digital International (GDI), unit investasi GDP Venture. Investor sebelumnya juga ikut berpartisipasi dalam putaran kali ini. Dana yang diperoleh disebutkan bakal digunakan untuk rekrutmen dan memperkuat tim teknologi dan tim pengembangan bisnis.

kumparan, sebagai layanan media berbasis platform media sosial, hadir secara beta sejak bulan Januari 2017, didukung tokoh-tokoh yang ikut mendirikan Detikcom. Dengan konsep sosial, pembaca kumparan dapat memilih topik-topik konten yang disukainya.

kumparan juga memudahkan masyarakat untuk memasukkan tulisannya secara UGC. On-board dalam konsep ini adalah media-media online lain, seperti Swa dan beberapa media yang berbasis di Jawa Timur.

Tentang investasi ini, CEO kumparan Hugo Diba berkomentar, “GDI merupakan mitra yang sangat cocok untuk kumparan berkat pengalaman berharga mereka dalam bidang teknologi dan internet. Di samping itu, GDI juga memiliki keahlian dan jaringan yang mampu mempercepat pertumbuhan kumparan.”

Perwakilan GDI Jerry Kasung mengatakan, “Kami berinvestasi di kumparan bukan semata karena para co-foundernya yang merupakan tokoh media ternama dengan kumpulan pengalaman lebih dari 30 tahun. Namun, konsep penyedia berita hybrid kumparan menghembuskan nafas baru dalam industri media Indonesia. Kami menyukai ide dimana pembaca juga bisa berpartisipasi dan berinteraksi dengan orang lain tentang berbagai topik berita.”


Disclosure: kumparan, DailySocial, dan GDP Venture berada di bawah naungan investor yang sama

Application Information Will Show Up Here

Strategi kumparan Menjajaki Kerja Sama dengan Media Online

Bercita-cita untuk memperkuat integritas pemberitaan dan memerangi berita bisnis palsu di Indonesia, kumparan dan SWA menjalin kolaborasi. Salah satu hasil kolaborasi ialah publikasi konten berita SWAOnline untuk di platform kumparan. Kerja sama ini merupakan kemitraan pertama yang dibangun oleh kumparan dengan media lainnya di Indonesia.

Hugo Diba selaku CEO kumparan mengatakan, “Di samping semakin meningkatnya jumlah pengguna media sosial, tidak ada yang benar-benar mengubah industri media dalam 18 tahun belakangan. Sebagai media, kami memiliki tanggung jawab untuk menjadi lebih dari sekedar entitas bisnis. Kami juga harus menjadi penggerak yang mendorong bangsa dengan informasi-informasi yang terpercaya. Inilah cara kerja kemitraan kami dengan SWA.”

Kerja sama ini menjadi unik, lantaran keduanya sama-sama media online, namun melimpahkan konten publikasi di salah satu pihak. Menanggapi soal ini, CMO kumparan Andrias Ekoyuono memaparkan skema model bisnis yang diterapkan:

“kumparan adalah distribution & monetization channel tambahan bagi media. Memang ada bisnis model yang terjalin yang diharapkan akan memberikan keuntungan kepada media yang bekerja sama. Untuk detailnya dibicarakan bersama dalam kerangka kerja sama strategis.”

Andrias juga menjelaskan, kumparan ingin menghadirkan kanal distribusi lain untuk konten mereka. Sejauh ini selain ditampilkan di laman online milik media terkait, konten biasanya dipublikasikan melalui kanal lain seperti media sosial atau platform agregator, kumparan ingin hadir sebagai kanal tambahan untuk distribusi dan monetisasi.

Disebutkan gagasan lain dari kemitraan ini adalah untuk menjadikan SWAOnline lebih teramplifikasi dan mengambil alih perhatian dari website-website lain yang menyebarkan berita-berita hoax karena alasan-alasan politik ataupun cerita-cerita melenceng lainnya.

“kumparan ingin memberikan konten berkualitas ke audience yang tepat, sehingga kumparan membuka kerja sama dengan media lain yang memang memiliki konten-konten untuk segmen audience tertentu,” lanjut Andrias.

Masih akan menjalin kerja sama dengan beberapa media online lainnya

Andrias juga mengatakan bahwa selain dengan SWAOnline, kumparan juga akan menjalin kemitraan yang sama dengan beberapa media online lain. Sudah ada dalam pipeline, namun untuk saat ini belum bisa disebutkan secara detail media online mana yang akan bergabung berikutnya. Konten yang sudah ada dari media dianggap tepat dihadirkan ke dalam kumparan, karena sudah melalui proses moderasi yang kuat dari editorial dan memiliki kredibilitas untuk disajikan ke audience.

“Misinya kumparan delivery the quality content to right audience. Dari sana ada banyak hal yang bisa kita bincangkan, misalnya terkait kualitas, setiap pembaca memiliki ekspektasi yang berbeda. Dari sisi kumparan, kami ingin menghadirkan konten tanpa data fake atau hoax. Sehingga ada beberapa lapis filter yang kami terapkan,” ujar Andrias.

Jadi saat ini komposisi pembuat konten di kumparan terdiri dari in-house journalist, user generated dan juga media online.

“Kalau dari media kami menanggap sudah berkualitas. Kalau dari user kami memfasilitasi dari tim internal moderasi. User juga diberi kesempatan melaporkan konten yang kurang bermanfaat. Dari sisi teknologi juga terus bergerak untuk menjaga kontennya,” pungkas Andrias.

Application Information Will Show Up Here

Debut Versi Beta kumparan dengan Strategi “People Power”

Media baru, kumparan, mencoba menyajikan sebuah platform hybrid yang menyatukan antara konten berbasis editorial dan konten komunitas (user generated content). Dengan visinya mendefinisikan ulang industri media tanah air, melalui “people power” yang dimiliki kumparan memulai perjalanan untuk menemukan pendekatan baru dan pola baru dalam jurnalistik modern. Konsep media sosial secara garis besar diadopsi dalam user experience kumparan.

Kepada DailySocial, Co-Founder dan Direktur Pemasaran kumparan Andrias Ekoyuono mengatakan apa yang ingin dicapai platform yang digawanginya bukan hanya sekedar pergantian, yang lama digantikan yang baru, namun berusaha menyesuaikan berbagai unsur media dengan pendekatan yang lebih sesuai. kumparan menekankan pada kekuatan tokoh-tokoh senior di bidang media yang telah bergabung.

Beberapa tokoh media, seperti Budiono Darsono, Abdul Rahman, Calvin Lukmantara, Hugo Diba, Arifin Asydhad, Ine Yordenaya, Heru Tjatur dan Yusuf Arifin. menjadi bagian komisaris, investor, dan manajemen kumparan. Dengan pengalamannya di bidang jurnalistik dan media digital, para tokoh tersebut diharapkan mampu melahirkan sebuah terobosan baru dalam sebuah kanal pemberitaan online.

Tampilan platform kumparan dalam laman web
Tampilan platform kumparan dalam laman web

Menyempurnakan ide lama yang sudah dipraktikkan

Beberapa netizen yang kami tanya secara personal mengaku ketika membuka kumparan first impression mereka tertuju pada versi lain dari Kompasiana, Blogdetik atau Medium. Hanya saja mereka menyatukan antara pemberitaan editorial dan tulisan yang dapat dibuat pengguna umum.

Terkait publikasi tulisan yang dapat dilakukan siapa saja, Andrias menjelaskan mekanisme pemantauan dan pelaporan:

“…kualitas tulisan menjadi bagian yang sangat kami tekankan. Di luar tulisan editor, kami memiliki tim yang bertugas untuk memantau semua tulisan yang masuk, termasuk memberikan opsi pelaporan jika ada konten yang perlu ditindak lebih lanjut. Pendekatan akun pengguna, seperti verifikasi akun juga akan menjadi upaya membuat kumparan terisi konten berkualitas.”

Saat ini tim pengembang juga tengah mempersiapkan sebuah sistem back end untuk meminimalisir kontan yang kurang bermutu, dengan menanamkan sistem cerdas. Hal ini menjadi konsentrasi khusus, mengingat Indonesia juga masih disibukkan untuk memerangi pemberitaan hoax. Menurut Andrias, penanganan terhadap pemberitaan hoax juga menjadi salah satu tujuan khusus yang akan direalisasikan bersama kumparan.

Sejak diluncurkan dalam versi beta di awal tahun ini, beberapa nama penulis non-editor, mulai dari menteri, mantan pejabat, artis hingga netizen populer mulai meramaikan konten di kumparan. Hal ini serupa dengan komposisi tim internal yang dimiliki, nama-nama besar terus digaungkan sebagai bagian dari penggerak bisnis. Budiono Darsono sebagai Presiden Komisaris kumparan merupakan salah satu pelopor media siber di Indonesia.

Sebagai awalan, hadirnya high-profile user tentu menjadi salah satu faktor yang menarik minat banyak pembaca. Dari rilis yang kami terima saat ini telah ada lebih dari 100 tokoh nasional yang tergabung.

Strategi bisnis dan investasi tahap awal

Mengawali peluncuran betanya, kumparan mengaku telah mendapatkan suntikan dana investasi dari sumber dan jumlah yang tidak diutarakan. Kepercayaan investor ini juga dianggap menjadi salah satu hal yang membuat tim percaya diri, bahwa apa yang sedang diupayakan berada di jalan yang tepat. Dan untuk model bisnis dan cara monetasi, kumparan akan mengandalkan iklan, yang masih merupakan tulang punggung industri media online Indonesia

Tentang model monetisasi, Andrias menjelaskan bahwa iklan masih sangat relevan dengan bisnis media, hanya saja yang akan menjadi bagian dari revolusi kumparan bentukan yang ditawarkan. Model banner dirasa sudah kurang relevan, sehingga iklan pun akan disajikan dengan cara lain, di antaranya native-ads

Application Information Will Show Up Here